Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Teori Kognitif

Disusun Oleh :

Sekar Maharani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan Rahmat beserta Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran ini dengan judul “Teori Kognitif”.

Adapun tujuan dari penulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran, selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang yang dapat
diaplikasikan dalam proses pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Herpratiwi, M.Pd dan ibu Rini Rita T.
Marpaung, S.Pd., M.Pd. selaku dosen yang telah membimbing. Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Selain itu,
penulis memohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam penulisan materi, maupun kesalahan
lainnya. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca mengenai Teori Kognitif
ini. Penulis memohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam penulisan materi, maupun
kesalahan lainnya. Saran dan kritik yang membangun sangat penulisi harapkan.

Bandar Lampung, Febuari 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap dan terjadi karena adanya
pemahaman praktek atau pengalaman. Perubahan yang terjadi karena adanya faktor tertentu yang
bersifat mempengaruhi dalam proses belajar. Pembelajaran dapat dipahami sebagai segala
sesuatu yang dilakukan dengan maksud untuk memfasilitasi belajar. Berbagai hal yang dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam menciptakan suasana belajar yang efektif, salah satunya yaitu
menerapkan teori-teori belajar. Banyak jenis teori-teori belajar yang telah dikembangkan oleh
para ahli sejak dulunya, para ahli tersebut berpendapat tentang konsep belajar dari aliran-aliran
yang berbeda, namun meskipun banyak perbedaan secara keseluruhan tetap tertuju pada tujuan
yang sama.

Berdasarkan penelitian Jerome S.Bruner, menjelaskan bahwa pembalajaran sangatlah minim


dibahas tentang teori pembelajaran. Teori pembelajaran yang sudah ada selama ini, hanya
terfokus pada kepentingan teoritis semata. Sebuah teori pembelajaran sebaiknya juga
menyangkut suatu praktek untuk membimbing seseorang bagaimana caranya siswa memperoleh
pengetahuan dan keterampilan, pandangan hidup, serta pengetahuan akan kebudayaan
masyarakat sekitarnya. Dengan berbekal pemahaman yang utuh terkait teori pembelajaran yang
dijadikan sebagai pemahaman dasar dalam pembelajaran diharapkan siswa dapat menerima
pembelajaran yang akan kita sampaikan dengan baik.

B. Rumusan Masalah
Apa pegetian belajar menurut teori belajar kognitif ?
Apa prinsip-prinsip belajar menurut teori belajar kognitif ?
Bagaimana penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran ?
Apakah tujuan dari Teori belajar kognitif?
Siapakah Tokoh-tokoh dalam Teori kognitivisme ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian belajar menurut teori belajar kognitif
Untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar menurut teori belajar kognitif
Untuk mengetahui penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran
Untuk mengetahui tujuan Teori belajar kognitif
Untuk mengetahui Tokoh-tokoh dalam Teori kognitivisme
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Belajar kognitif memandang belajar sebagai proses memfungsikan unsur-unsur kognisi, terutama
unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Teori
belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal
pikiran manusia. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas
mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan
lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman,
tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. Dalam belajar,
kognitivisme mengakui pentingnya faktor individu dalam belajar tanpa meremehkan faktor
eksternal atau lingkungan.

Dalam teori belajar kognitif berpendapat, bahwa tingkah laku seseorang tidak
hanya dikontrol oleh “reward” dan “reinforcement”. Menurut teori ini belajar
adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu berbentuk tingkah
laku yang dapat diamati dan dapat diikut. Asumsi teori kognitif ini adalah bahwa setiap orang
telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif
yang dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran
atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki
seseorang.

B. Tujuan Teori belajar Kognitif


Menurut teori belajar kognitif , Belajar merupakan proses proses internal yang yang tidak dapat
diamati secara langsung. Adapun tujuan teori ini adalah :
a. Membentuk hubungan yang teruji, teramalkan dari tingkah laku orang orang pada ruang
kehidupan mereka sendiri secara spesifik sesuai dengan situasi psikologisnya.
b. Membantu guru untuk memahami orang lain , terutama muridnya dan membantu dirinya
sendiri
c. Mengkonstruksi prinsip prinsip ilmiah yang dapat diterapkan dalam kelas untuk
menghasilkan prosedur yang memungkinkan kondisi belajar menjadi produktif
d. Teori belajar kognitif menjelaskan bagaiman seseorang mencapai pemahaman atas diri dan
lingkungannya lalu menafsirkan bahwa diri dan lingkungannya adalah faktor yang sangat
berkaitan.
C. Tokoh-tokoh Kognitivisme
Tokoh dari teori tersebut antara lain Jean Peaget, Bruner, dan Ausebel, Robert M. Gagne.
1) Teori Belajar Piaget
Piaget adalah seorang tokoh psikologi kognitif yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan
pemikiran para pakar kognitif lainnya. Menurut Piaget, pekembangan kognitif merupakan suatu
proses genetic, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan
system syaraf. Denagn bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel
syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Implikasi teori perkembangan kognitif
Piaget dalam pembelajaran adalah : Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa.
Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir
anak. uru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan dengan sebaik-
baiknya. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.

Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi empat yaitu


a. Tahap sensorimotor (umur 0-2 tahun)
Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang
sederhana. Ciri pokok perkembangannya berdasakan tindakan, dan dilakukan langkah
demi langkah.

b. Tahap preoperasional (umur 2-7 / 8 tahun)


Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan symbol atau bahasa
tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi dua yaitu
preopersional dan intuitif. Peoperasional (umur 2-4 tahun), anak telah mampu
menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsepnya, walaupun masih sangat
sederhana. Tahap intuitif (umur 4-7 atau 8 tahun), anak telah dapat memperoleh
pengetahuan berdasarkan pada kesan yang agak abstrak. Dalam menarik kesimpulan
seing tidak diungkapkan dengan kata-kata.

c. Tahap operasional konkret (umur 7 atau 8-11 atau 12 tahun)


Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-
aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya eversible dan kekekalan. Operation
adalah suatu tipe tindakan untuk memanipulasi objek atau gambaran yang ada di dirinya.

d. Tahap Operasional formal (umur 11 / 12-18 tahun)


Ciri poko perkembangan pad tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan
logis dengan menggunakan pola berpikir “kemungkinan”.

2) Teori Belajar Buner


Jerome Bruner (1966) adalah seorang pengikut setia teori kognitif, khususnya dalam studi
perkembangan fungsi kognitif. Berbeda dengan Piaget, Burner melihat perkembangan kognitif
manusia berkaitan dengan kebudayaan. Bagi Bruner, perkembangan kognitif seseorang sangat
dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan, terutama bahasa yang biasanya digunakan. Sehingga,
perkembangan bahasa memberi pengaruh besar dalam perkembangan kognitif. Menurut Bruner
untuk mengajarkan sesuatu tidak usah menunggu sampai anak mancapai tahap perkembangan
tertentu. Yang penting bahan pelajaran harus ditata dengan baik maka dapat diberikan padanya.

Implikasi Teori Bruner dalam Proses Pembelajaran adalah menghadapkan anak pada suatu
situasi yang membingungkan atau suatu masalah; anak akan berusaha membandingkan realita di
luar dirinya dengan model mental yang telah dimilikinya; dan dengan pengalamannya anak akan
mencoba menyesuaikan atau mengorganisasikan kembali struktur-struktur idenya dalam rangka
untuk mencapai keseimbangan di dalam benaknya.

Menurut bruner ada 3 tahap dalam perkembangan kognitif, yaitu:


a. Enaktif, yaitu usaha/kegiatan untuk mengenali dan memahami lingkungan dengan observasi,
pengalaman terhadap suatu realita.
b. Ikonik, yaitu siswa melihat dunia dengan melalui gambar-gambar dan visualaisasi verbal.
c. Simbolik, yaitu siswa mempunyai gagasan-gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi oleh
bahasa dan logika dan penggunaan symbol.

3) Teori Belajar Ausebel


Menurut Ausabel, belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimens. Dimensi pertama
behubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan pada siswa, melaui
penerimaan atau penemuan. Dimensi ke dua menyangkut cara bagaimana siswa dapat
mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Struktur kignitif ialah fakta-fakta,
konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa.
Menurut Ausebel siswa akan belajar dengan baik jika isi pelajarannya didefinisikan dan
kemudian dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa (Advanced Organizer), dengan
demikian akan mempengaruhi pengaturan kemampuan belajar siswa. Advanced organizer adalah
konsep atau informasi umum yang mewadahi seluruh isi pelajaran yang akan dipelajari oleh
siswa.

4) Teori Belajar Robert M. Gagne.


Menurut Robert M. Gagne, belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi dalam otak
manusia. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah
sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Menurut teori ini belajar dipandang
sebagai proses pengolahan informasi dalam otak manusia. Sedangkan pengolahan otak manusia
sendiri dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Reseptor (alat indera) : menerima rangsangan dari lingkungan dan mengubahnya menjadi
rangsaangan neural, memberikan symbol informasi yang diterimanya dan kemudian di
teruskan.
b. Sensory register (penempungan kesan-kesan sensoris) : menampung kesan-kesan sensoris
dan mengadakan seleksi sehingga terbentuk suatu kebulatan perceptual.
c. Short term memory ( memory jangka pendek ) : menampung hasil pengolahan perceptual
dan menyimpannya. Informasi tertentu disimpan untuk menentukan maknanya. Informasi
dalam memori ini dapat di transformasi dalam bentuk kode-kode dan selanjutnya
diteruskan ke memori jangka panjang.
d. Long Term memory (memori jangka panjang) :menampung hasil pengolahan yang ada di
memori jangka pendek
e. Response generator (pencipta respon) : menampung informasi yang tersimpan dalam
memori jangka panjang dan mengubahnya menjadi reaksi jawaban.

D. Prinsip-prinsip Belajar Teori Kognitif


Berikut adalah prinsip-prinsip belajar teori kognitif yaitu sebagai berikut :
a. Lebih mementingkan proses belajar daripada hasil
b. Disebut model perseptual
c. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya.
d. Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi/materi pelajaran menjadi komponen-
komponen yang kecil-kecil dan memperlajarinya secara terpisah-pisah, akan kehilangan
makna.
e. Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan
informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.
f. Dalam kegiatan pembelajaran keterlibatan siswa aktif amat dipentingkan
g. Materi pelajaran disusun dengan pola dari sederhana ke kompleks
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioristik. Teori belajar kognitif lebih
mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Teori ini berpandangan bahwa belajar
merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi,
dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Elemen terpenting dalam proses belajar adalah pengetahuan
yang dimiliki oleh tiap individu. Teori belajar kognitif lebih menekankan arti penting proses
internal, mental manusia. Tingkah laku manusia yang tampak, tak dapat diukur dan diterangkan
tanpa melibatkan proses mental, seperti : motivasi, kesengajaan, keyakinan dan sebagainya.
Yang terpenting di dalam teori kognitif adalah insight atau pemahaman terhadap situasi yang ada
di lingkungan sehingga individu mampu memcahkan permasalahan yang dihadapinya.

Anda mungkin juga menyukai