Anda di halaman 1dari 36

BAB 3

ANALISA

3.1. Analisa Aspek Lingkungan


Aspek yang dibahas dalam lingkungan tapak adalah sebagai berikut :
3.1.1 Analisa Kondisi Tapak
Untuk analisa kondisi tapak perancangan taman wisata hutan
mangrove di rupat utara dapat dilihat pada aspek berikut ini :
1. Memiliki kemudahan akses untuk menuju ke lokasi dari
pelabuhan maupun lingkungan sekitarnya.
2. Didomonasi hutan mangrove rumah warga dan juga pariwisata
daerah setempat.
3. Memiliki daya tarik kepariwisataan dan ekowisata yang
beraneka ragam, baik obyek wisata alam, maupun budaya
daerah lokal.
4. Sarana dan prasarana yang memadai.
5. Terdapat dermaga dan fasilitas umum seperti gazebo menara
pandang, toko dan juga fasilitas lainya.
Lokasi yang telah dipilih berada dikawasan pantai lapin. Terletak tepat
berada dikawasan wisata pantai lapin yang sedang diangun wisatanya oleh
pemerintah setempat sehingga akan memudahkan akses wisatawan yang
akan berkunjung ke tempat wisata tersebut.

3.1.2 Analisa Tapak Existing


Penentuan lokasi disesuaikan dengan berdasarkan jenis bangunan yaitu
daerah pengembangan pariwisata berada disekitar Pantai Lapin yang
direncanakan oleh pemerintahan kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Pada
wialyah tersebut merupakan kawasan yang memang untuk tempat rekreasi.

39
Berikut peta indonesia :

Gambar 3. Indonesia
Sumber : google image peta indonesia

Gambar 3.1. Kabupaten Bengkalis


Sumber : google image

40
Gambar 3.2. Peta Desa
Sumber : google earth

A. Lokasi Terpilih
Lokasi terpilih yang digunakan dalam perancanaan pembangunan
Taman Wisata Hutan Mangrove adalah lokasi yang berada di wilayah
pengembangan pariwisata di pantai lapin desa tanjung punak,kecamatan
rupat utara kabupaten Bengkalis provinsi riau.

Gambar 3.3. Lokasi yang terpilih


Sumber : google erat & dokumentasi pribadi

41
B. Data Tapak

1. Desa : Tanjung Punak


2. Keluraham : Tanjung Lapin
3. Kecamatan : Rupat Utara
4. Kabupaten : Bengkalis
5. Provinsi : Riau
6. Luas Tapak : 25.000 M2 /2.5 Ha
7. Batas Utara : Hutan dan Pantai
8. Batas Timur : Laut Selat Melaka
9. Batas Selatan : Hutan Mangrove
10. Batas Barat : Hutan Mangrove

C. Analisa Potensi Lingkungan


Lokasi tapak memiliki potensi sebagai berikut:
1. Pencapaian
Jalur laut Mudah dicapai dengan kendaraan umum maupun
pribadi letak site perada ditepian pantai akses pencapaian ke bangunan
dapat dengan mudah.
2. Fasilitas pendukung di lingkungan tapak
Adanya fasilitas pendukung dan prasarana umum yang cukup
memadai untuk bisa mendukung keberadaan tempat ini seperti : jalan
untuk menuju ke lokasi,dermaga wc umum gazebo pusat oleh-
oleh ,homstey,dan menara pantau.

3.1.3 Analisa Tapak


A. Kondisi Tapak (Exsiting Sekitar Tapak)
Kawasan berada di tepian pantai.Pemilihan lokasi ini dikarenakan potensi
yang ada seperti menghadap langsung ke laut lepas dan tepian pulau sehinga
mempermudah akses pencapaian untuk menuju ke lokasi resort .kondisi
lingkungan tapak di sekitar site :

42
1. Utara berbatasan dengan pantai
2. Barat berbatasan degan hutan
3. Timur berbatasan dengan laut
4. Selatan berbatsan dengan hutan

Gambar 3.4..Lokasi Site Dan Suasana di Pantai Lapin


Sumber : Dokumentasi Pribadi & Google Erat

B. Dimensi Tapak
Dimensi tapak dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar .3.5. Dimensi Tapak


Sumber : Google Erat & Pribadi

43
C. Analisa Matahari

Matahari sangat berpengaruh terhadap mahluk hidup dan juga


bangunan. Pada pagi hari matahari mengandung sinar ultraviolet yang
menyehatkan badan dan ruang selain itu untuk menagkap arah terbit
matahari pagi . Tetapi tidak pada matahari sore yang mengandung infra
merah radiasi sinarnya sangat mempegaruhi mahluk hidup dan bangunan .

Masa bangunan ini yang tidak sejajar dengan garis edar matahari
maka di perlukan penaganan perancangan khusus yaitu dengan
memberikan kisi-kisi pada jendela dan memberikan kaca filem atau sun
screen. Berikut gambar lintas matahari ;

Gambar.3.6. Analisa Matahari


Sumber: Dokumentasi Pribadi,Google Image & Google Eart

Potensi
1. Arah terbit matahari langsung menghadap bangunan sehinga view
terbaik di dapatkan pada bangunan
2. Sisi terpapar matahri terlindungi dengan hutan mangrove yang ada di
site dengan sistem pembayangan
Kendala
1. Pada sisi barat pencahayan mendapatkan perhatian khusus karena
terlindungi cahaya secara langsung

44
2. Sisi paling bayak terkena paparan matahri dibagian barat yang cukup
panas
Solusi
1. bagian yang terpapar matahari akan mempartahakan pohon yang ada
disekitar site sehinga membatu untu menetralisir panas matahari
2. pengunaan material yang tembus pencahayaan akan digunaka pada
bangunan tersebut.

D. Analisa Angin
Agin terjadi disetiap lokasi dan tapak terjadi karena ada perbedaan suhu
dari panas naik ke atas untuk tapak ini di sepanjang pantai pada siang hari
matahari besinar di atas daratan mengakibatkan suhu menjadi panas tetapi
berbeda dengan air laut masih terasa dingin. Dan terjadinya pergerakan agin
dari laut yang bersuhu tinggi menuju daratan yang bertekanan rendah .
Untuk bangunan yang direncakan beratap lebar dan berbahan relatife
ringan untuk merespon daya tarik angin dan tekan kemiringan atap lebih
kurang 20 derajat

Gambar.3.7. Analisa Angin


Sumber: Dokumentasi Pribadi,Google Image & Google Eart

45
E. Analisa Sirkulasi Pada Tapak
Untuk pencapaian ke lokasi site mengunkan trasfortasi laut yang sudah
disediakan menuju ke lokasi waktu tempuh menuju ke lokasi dari Dumai 3 jam
menggunakan speed boat sedangkan naik kendaraan motor/mobil dengan
penyebrangan roro satu jam setelah itu dari pelabuhan roro ke lokasi 3 jam.

Gambar 3.8. Akes Menuju Tapak


Sumber:,google image & google eart
Potensi

Dari dermaga menuju ke lokasi sekitar 1 km dengan menikamti


pemandangan pantai yang ada di tepian jalan menuju ke lokasi site.

Kendala

Rusaknya jalan menuju lokasi site

Solusi

Membangun dermaga dan memperbanyak kapal sebagai transportasi


bagi para wisatawan

46
F. Analisa View

Mempertimbangkan hasil analisa dimensi,potensi, pencapian, dan


sirkulasi maka padangan dapat dilakukan dari arah luar atau ke dalam
tapak. Pada fungsi bangunan ini membutuhkan pemandangan ke luar
bangunan. diakibatkan oleh kegiatan didalamnya bersifat santai dan
informal.

1. Arah dari Luar Ke Dalam Tapak

Gambar 3.9. Analisa View Dari Luar


Sumber: Dokumentasi Pribadi,Google Image & Google Eart

2. Arah Dari Dalam Keluar Tapak


fungsi bangunan ini memerlukan vista adalah suatu “bingkai” yang
menunjukan arah terbaik resort yaitu ke potensi disekitar tapak arah
pemandangan kejauhan seperti terbit matahari pagi dan lautan lepas di
depan site Taman Wisata Hutan Mangrove

47
Gambar 3.10. Analisa View Dari Dalam
Sumber: Dokumentasi Pribadi,Google Image & Google Eart

Potensi
Potensi view berada di laut selat melaka dan juga arah terbit matahari
sehinga mendapatkan view terbaik
Kendala
Kendalan menentukan arah bukaan dan juga sirkulasi agar tidak mengangu
arah pandangan.
Solusi
Menfaatkan arah view laut sebagai dari bangunan dengan mengunkan
bukaan pada arah matahari terbit dan juga mengunakan material yang
mengurangi panas pada titik tertingi yaitu jam 12 sampai jam 5 sore.

48
G. Analisa Topografi
1. Kondisi tanah
Kondisi tanah di tapak permukaan tanah landau kemiringan
tanah tersebut sekitar 5-10 derajat. Meskipun tidak terlalu
berpengaruh terhadap pada perletakan bangunan di tapak.
Pemanfaatan kontur tanah tapak tidak terlalu miring sehinga dapat
dibangun untuk Taaman Wisata Hutan mangrove

Gambar 3.11. Analisa Kondisi Tanah


Sumber: Dokumentasi Pribadi,Google Image & Google Eart

Pada lokasi Hutan mangrove ditempat ini memiliki pasang air laut yang
bisa mencapai 50 cm.

49
3.2. Analisa Kegiatan
Untuk mengetahi apa saja kegiatan taman wisata hutan mangrove agar
mudah mencari tahu kebutuhan bangunan

3.2.1 Analisa Pelaku Kegiatan

Untuk mengetahui apa saja yang terjadi, perlu ada analisa manusia atau
kegiatan pengunan yang lebih bersifat individual, kelompok secara detail dan
rinci. Manusia merupakan pelaku utama dalam pertimbangan perancang sebuah
bangunan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Pelaku kegiatan yang ada pada bangunan Taman Wisata Hutan Mangrove
terbagi menjadi:

50
A. Pimpinan/ Kepala pengurus Taman Wisata :
Bertugas sebagai Pimpinan dalam semua bidang pekerjaan.
B. Manager Taman Wisata:
Bertugas sebagai membantu pimpinan untuk melakukan kegiatan
di Tawam Wisata Hutan Mangrove
C. Kepala Pengelola:
Bertugas sebagai pengelola pekerjaan disetiap bidang
D. Staff /Karyawan /scurity:
Staff pelaku yang melayani kegiatan semua aktifitas untuk
pengunjung / wisatawan yang ada untuk menikmati fasilitas yang
di sedikan
E. Pengunjung /Wisatawan:
Pengunjung yang memiliki maksud dan tujuan untuk
memanfaatkan fasilitas yang ada

3.2.2 Analisa Aktifitas Pelaku Dan Kebutuhan Ruang


Berdasarkan analisa pelaku kegiatan maka dapat dianalisa untuk aktivitas
pelaku dan kebutuhan dalam perencanaan Hotel Resort sebagai berikut.

A. Aktifitas Dan Kegiatan Pimpinan

Merupakan analisa aktifitas pengelola didalam dan diluar ruangan dan


dianalisa setiap hari kerja, yaitu terdiri dari :

Skema 3.1 : Pola aktivitasn dan kegiatan direktur

51
B. Aktifitas Dan Kegiatan Manager

Manager bertugas menggatikan pimpinan pengelola didalam dan diluar


ruangan bangunan dan dianalisa setiap hari jam kerja, yaitu terdiri dari :

Skema 3.2 : Pola aktivitasn dan kegiatanr manager

52
C. Aktifitas Dan Kegiatan Kepala Pengelola

Bertugas sebagai pengelola pekerjaan disetiap bidang dianalisa setiap hari


jam kerja, yaitu terdiri dari :

D. Aktifitas Kegiatan Staff Taman Wisata


Staff pelaku yang melayani kegiatan semua aktifitas untuk pengunjung /
wisatawan yang ada untuk menikmati fasilitas yang di sedikan oleh Staff

E. Aktifitas Dan Kegiatan Pengunjung


Pengunjung yang memiliki maksud dan tujuan untuk memanfaatkan
fasilitas yang dimiliki Hotel Resort.

53
Skema 3.5 : Pola aktivitasn dan kegiatan Pengunjung

skema kegiatan pengunjung

Datang - Check In – Isoma - Mengunakan Fasilitas – Chek Out – Pulang

Untuk pengelompokan secara mikro pada kegiatan pelaku pada Pimpinan,


Manager, Kepala Pengelola, Staff dan Pengunjung adalah sebagai berikut :
No Kelompok Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang
Kegiatan

PENGELOLA

1 Pimpinan - Datang -Dermaga


- parkir -Lobby
- Bekerja -Customer Service
- Membacan, Menulis -R.Pimpinan
- Rapat -R.Arsip
- Ishoma -R.Rapat
- Mengawasi -Musholla
- Menikmati fasilitas -Pantry
hotel -Toilet
- Pulang -R.kariyawan
Manager - Datang -Parkir
- Parkir -Lobby
- Bekerja -Customer Service
- Membaca, Menulis -R.Pimpinan

54
- Ishoma -R.Arsip
- Rapat -R.Rapat
- Menikmati fasilitas -Musholla
- Pulang -Pantry
-Toilet
-R.kariyawan
Kepala - Datang - Parkir
Pengelola - Parkir - Lobby
- Bekerja - R. Kepala
- Ishoma Pengelola
- Rapat - R. Arsip
- Menikmati fasilitas - R. Rapat
- Pulang - Pantry
- Musholla
- Toilet
Staff - Datang - Parkir
- Parkir - Lobby
- Bekerja - Customer
- Ishoma Service
- Rapat
- R. Humas &
- Menikmati fasilitas
- Pulang Pemasaran
- R. Arsip
- R.Rapat
- Musholla
- Pantry
- Toilet
K. Security - Datang - Parkir
- Parkir - Lobby
- Bekerja - Pos Security
- Ishoma
- Pos
- Berkeliling
- Musholla
- Rapat
- Pulang - Pantry
- R. Rapat
- Toilet
Staff - Datang - Parkir
Teknisi & - Parkir - Lobby
Service - Bekerja - Customer
- Ishoma Service
- Rapat - R. Teknis dan
- Pulang Alat
- Mushollah

55
- Pantry
- Toilet
Pengunjung - Datang - Parkir
- Parkir - Lobby
- Cek-in - Kamar Tempat
- Menginap Tidur
- Makan - Caffe dan
- Rekreasi Restoran
- Ishoma - Kolam renang
- belanja - Fitnes center
- Cek-Out - Spa & sauna
- Pulang - Sovenir
- Trking mangrove
- Toilet
Tamu hotel - Datang - dermaga
- Parkir - Lobby
- Makan - Caffe dan Restoran
- Rekreasi - Kolam renang
- Ishoma - Fitnes center
- belanja - Spa & sauna
- Pulang - Sovenir
- Trking mangrove
- Toilet
Tabel.2 Analisa Kebutuhan Ruang

3.3. Analisa Besaran Ruang


No Jenis Ruang Asumsi Standar Jumlah Luas Ruang Keterangan
Jumlah Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (3)x(4)x(5)
Pengelola Wisata Mangrove

1 R. Direktur Utama 1 Org 4,5 m2 1 4,5 DA


2 R.Toilet 1 Org 2,3 m2 1 2,3 DA

56
3 R. Sekretaris Direktur 1 Org 5,5 m3 1 5,5 DA
4 R. Manager Umum 1 Org 4,5 m2 1 4,5 DA
5 R. Sekretaris Manager 1 Org 4,5 m2 1 4,5 DA
6 R. Kepala Divisi Property 1 Org 4,5 m2 1 4,5 DA
7 R.Toilet laki-laki 4 Org 2,3 m2 1 9,2 DA
8 R.Toilet wanita 4 Org 2,3 m2 1 9,2 DA

6 R. Divisi Marketing 1 Org 4,5 m2 1 4,5 DA


7 R. Divisi Finance 1 Org 4,5 m2 1 4,5 DA
8 R. Divisi Pemeliharaan 1 Org 4,5 m2 1 4,5 DA
9 R. Divisi Keuangan 1 Org 4,5 m2 1 4,5 DA
10 R. Staff HRD 2 Org 3,5 m2 1 7 DA
12 R. Administrasi 1 Org 4,5 m2 1 4,5 DA
13 R. Staff & Karyawan 15 Org 3 m2 1 45 DA
14 R. Recepsionis 4 Org 0,9 m2 1 3,6 DA
15 R. Arsip 1 Org 2,5 m2 1 2,5 DA
16 R. Rapat 50 Org 3,1 m2 1 155 DA
17 R. Cleaning Service 15 Org 2,5 1 37,5 A
m2
19 R. Makan/Pantry 15 Org 2,5 m2 2 60 DA
20 R. Ganti/Loker Pria 10 Org 2 m2 2 40 A
21 R. Ganti/Loker Wanita 10 Org 3 m3 2 60 A
22 R. Operator 3 Org 3 m2 1 9 A
23 R.Security Office
R. Kepala Keamanan 4 Org 3 m2 1 12 A
R. CCTV 5 Org 2,5 m2 1 12,5 A
24 Gudang 3 Org 12 m2 4 144 DA
25 Lobby 40 Org 2 m2 1 80 A
27 Toilet Pria
Wc 6 Org 2,3 m2 1 13,8 DA
Urinoir 6 Org 2,3 m2 1 13,8 DA
Westafel 6 Org 2,3 m2 1 13,8 DA
28 Toilet Wanita
Wc 6 Org 2,3 m2 1 13,8 DA
Westafel 6 Org 2,3 m2 1 13,8 DA

(A) SUB JUMLAH 803,8


(B) SIRKULASI 20% 160,76
JUMLAH (A)+(B) 964,56

57
Jenis Ruang Asumsi Standar Jumlah Luas Ruang Keterangan
Jumlah Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (3)x(4)x(5)
Tipe Cattage Stndar
1 Kamar Tidur 2 org 8,5 2 1 17 A
m
2 KM/WC 2 org 6 2 1 4 A
m
3 Balkon 2 org 1,5 2 1 3 A
m
Total 24
Jumlah unit 10 240
No Jenis Ruang Asumsi Standar Jumlah Luas Ruang Keterangan
Jumlah Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (3)x(4)x(5)
Tipel Cattage Deluxe
1 Kamar Tidur 2 org 8,5 m2 1 17 A
2 R. Keluarga 3 org 2 m2 1 6 A
6 Kamar Mandi
Ruang Shower 1 org 2,5 m2 1 2,5 A
Toilet 1 org 2,15 m2 1 2,15 A
Westafel 1 org 1,2 m2 1 1,2 A
3 Balkon 2 org 1,5 m2 1 3 A
Total 26
Jumlah unit 5 130

(A) SUB JUMLAH 370


(B) SIRKULASI 20% 74
JUMLAH (A)+(B) 444

No Jenis Ruang Asumsi Standar Jumlah Luas Ruang Keterangan


Jumlah Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (3)x(4)x(5)
Fasilitas Restaurant dan cafe Mangrove
1 Kasir 2 org 2,5 m2 1 5 A
R. Makan / Minum 80 org 3 m2 1 240 A
R. Saji 4 org 3 m2 1 12 A
2 caffe
Kasir 2 org 3 m2 1 6 A
R. Caffe 80 org 2,5 m2 1 2,15 A
3 Dapur
R. Dapur 8 org 3 m2 1 24 A
R. Penyimpanan 1 org 30 m2 1 30 A
R. Cuci 4 org 2,5 m2 1 10 A
4 Toilet Pria
Wc 8 Org 2,3 m2 1 18,4 DA
Urinoir 8 Org 2,3 m2 1 18,4 DA
Westafel 8 Org 2,3 m2 1 18,4 DA
5 Toilet Wanita
Wc 8 Org 2,3 m2 1 18,4 DA
Westafel 8 Org 2,3 m2 1 18,4 DA
Tota 419
l
Jumlah unit 1 365.15

(A) SUB JUMLAH 365.15


(B) SIRKULASI 73.03
20%
JUMLAH (A)+(B) 438,18

58
LABORATORIUM PENELITIAN KONSERVASI DAN SUMBER DAYA ALAM
Standar/
No Fungsi Jenis Ruang Kapasitas Asumsi Jumlah Luas Ruang Keterangan
ruang gerak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (4)x(5)x(6)
1 LAB. EKOLOGI HUTAN 8 Org 1 Ruang 7.2 m2 58 m
2
DA

N
LAB.PENGELOLAAN DAERAH
A L I DA
2 2
2 Org Ruang m m DA
AM ALIRAN SUNGAI 8 1 7.2 58
YA A S
D A RV

3 LAB.KEPARIWISATAAN ALAM Org Ruang 2 2 DA


8 1 7.2 m 58 m
SE

4 LAB.PELESTARIAN ALAM 8 Org 1 Ruang 7.2 m2 58 m


2
DA
M B ON
SU A N K

LAB.SAT WA LIAR 7.2 m2 2


ER

5 8 Org 1 Ruang 58 m DA
1.5 m2 2
I

6 RUANG PERSIAPAN 8 Org 4 Ruang 48 m DA


L IT
NE

7 RUANG PERALATAN 5 Ruang 24 m2 120 m


2
DA
PE

8 RUANG ANALISIS DATA 6 Org 5 Ruang 3.42 m2 103 m


2
DA

(A) SUB JUMLAH 559 m


2

(B) SIRKULASI 20% 112 m


2

JUMLAH (A)+(B) 670 m


2

No Jenis Asums Standa Jumla Luas Keterangan


Ruang i r h Ruang
Jumlah Unit
(1) (2) (3) (4) (5) (3)x(4)x(5
)
Fasilitas Service
1 R. Genset 1 unit 12 m2 1 12 DA
2 R. Pompa 1 unit 20 m2 1 20 DA
3 R. Kariyawan 50 unit 3,5 m2 1 175 DA
4 R. ME 1 unit 25 m2 1 25 DA
5 Gudang 1 unit 12 m2 3 36 DA

(A) SUB JUMLAH 268


(B) SIRKULASI 20% 53,6
JUMLAH (A)+(B) 321,6

REKAPITULASI
Pengelola Wisata Mangrove 964,6
Fasilitas Cottage 444
Fasilitas Service 321,6
Fasilitas Labolatorium penelitian 670
TOTAL LUASAN 2.399,6

59
3.4. Analisis Aspek Bangunan
3.4.1 Analisis Bentuk Dasar Bangunan
Untuk bentuk dasar bangunan mengunakan bentuk persegi empat.
Berdasarkan analisa terhadap arsitektur lingkungan setempat bagaimana
bangunan berada di tepian pantai dan juga menerapkan prinsip Arsitektur
Tropis selain itu bentuk akan mempertimbangkan kawasan wisata hutan
mangrove.

Gambar 26. Analisa Bentuk Dasar Bangunan


Sumber: Dokumentasi Pribadi,

60
3.4.2. Analisis Gubahan Masa

A. Publik dibagian selaan karna dekat dengan jalan sehingga memudahkan


pengunjung untuk datang karna disitu letak bangunan utamanya
B. Servis berada di tengah agar memudahkan pengunjung untuk mencari
okasi tersebut
C. Privat berada di daerah timur di tepian pantai untuk mengambil view
matahri terbit juga tepian pantai tetapi ada resort yang masuk ke dalam
hutan mangrove
D. Semi privat berada di tengah bagian belakang site tersebut sehingg akan
mudah untuk diawasi oleh semmua staff disana.

61
3.4.3 Analisis Orientasi Bangunan
Berikut gambaran orintasi bangunan pada matahari

Gambar 28. Analisa Orientasi Bangunan


Sumber: Dokumentasi Pribadi,

untuk orintasi bangunan menghadap arah timur kusunya bagian


Cottage dikarenakan matahri pagi mengandung sinar ultraviolet yang baik
untuk tubuh Tetapi tidak pada matahari sore yang mengandung infra merah
radiasi sinarnya sangat mempegaruhi mahluk hidup dan bangunan
A. Pencahayaan Alamai
Strategis Dasar Pencahayaan Alami yaitu terbagi 2 Aspek sebagai
berikut :
1. Orientasi
Orientasi yang terbaik adalah Orientasi kearah Utara dan Selatan
untuk mendapatkan cahaya yang alami. Sisi tersebut Bangunan
mendapatkan sinar matahari yang paling konsisten sepanjang tahun.
Orientasi tersebut adalah Timur dan Barat
2. Pencahayaan Melalui Atap
Bukaan Horizontal menerima lebih banyak cahaya dari pada
bukaan Vertikal. Beberapa masalah penting menyerang Orientasi ini
karena Intentesitas cahaya lebih besar pada musim panas di Pantai
Lapin

62
B. Pencahanyaan Buatan

Pencahayaan buatan digunakan pada ruang-ruang yang tertutup yang


tidak memungkinkan untuk adanya bukaan. Seperti ruang yang digunakan
untuk perawatan dan lain-lain. dalam hal ini sistem pencahayaan buatan
menggunakan solar sel dan juga dari bantuan PLN

3.4.4. Analisis Kawasan Taman Wisata

Analisa kawasan ekowisata ini adalah menyeleksi vegetasi atau


pepohonan mangrove untuk menyesuaikan bangunan sesuai dengan
peraturan dan UU NO.5 Thn 1990 tentang konservasi sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya Tujuan : Menentukan jenis pohon mangrove dan
menempatkan vegetasi sesuai dengan fungsinya pada bangunan.

3.4.5. Konsep Lansekap

Penataan akses jalur hijau Penataan ruang luar pada tapak


dilakukan dengan mempertahankan tanaman eksisting yang berada di
sekeliling tapak. Penataan perabot tanaman dan perkerasan Penambahan
infrastruktur, pedestrian/joging track, rest area, tempat sampah. dan
taman bermain.

63
3.5. Analisa Ruang Dalam

3.5.1. Type Cottage Standar

Gambar 28. Analisa Ruang Dalam


Sumber: Dokumentasi Pribadi,

Tipe Cattage ini memiliki banyak fasilitas dan kelebihan nya . Mulai dari
luas ruangannya sekitar 40m2 hingga fasilitas-fasilitas lain yang di tambahkan

64
seperti Coffe Maker, Kulkas, dan lainnya. Lokasinya pun berada di lantai atas,
sehingga kamu bisa melihat pemandangan di luar yang tidak membosankan.

Kamar Deluxe berukuran sekitar 24 m2 dan terletak di tepi pantai dan hutan
magrvoe. IDR 1.000.000 ++ / malam

Konfigurasi Cattage Standar

Ukuran 24 m2

Kasur King / Twin

Hunian 2 dewasa

Max. 1 kasur single (biaya tambahan


Kasur Tambahan
berlaku)

Pemandangan Pemandangan resort / hutan mangrove

Kamar Tautan Tersedia

Fasilitas Cattage Standar

a. Gratis sarapan prasmanan setiap hari untuk 2 orang


b. Gratis akses WiFi
c. AC dengan remote pribadi
d. SmartTV 42 inci dengan kanal internasional
e. Kotak brankas
f. Layanan kebersihan kamar harian
g. Layanan kamar
h. Gratis 2 botol air mineral / hari
i. Pemutar DVD
j. Tersedia meja setrika dan setrika
k. Hairdryer

65
3.5.2. Type Cottage Deluxe

Gambar.36 Cattage Deluxe


Sumber:,Google

Cattage Deluxe dirancang sebagai rumah yang jauh dari rumah anda
dan memberikan segala fasilitas yang Anda butuhkan untuk liburan berkualitas,
seperti dapur pantry di dalam kamar, pancuran air yang terpisah, beranda pribadi
yang luas dengan fasilitas day bed dan pemandangan kolam, SmartTV dengan
saluran internasional, pemutar DVD dan akses WiFi gratis.Harga Mulai IDR
2.650.000 ++ / malam

1. Konfigurasi Cattage Deluxe

Ukuran 80 m2
Ranjang King
Hunian 2 dewasa
Kasur Tambahan Tidak Tersedia
Pemandangan Pantai dan Hutan
Mangrove

66
2. Fasilitas Kamar

a. Gratis sarapan di dalam kamar untuk 2 orang setiap hari sampai jam 14.00
b. Gratis akses WiFi
c. Laundry 4 pakaian per hari (tidak kumulatif)
d. Snack dan teh setiap sore untuk 2 orang (untuk beberapa promosi)
e. 2 gelas cocktail per hari (untuk beberapa promosi)
f. Gratis 1 botol wine selama menginap (untuk beberapa promosi)
g. AC dengan remote pribadi
h. Dapur pantry di dalam kamar
i. SmartTV 42 inci dengan kanal internasional
j. Kotak brankas
k. Layanan kebersihan kamar harian
l. Layanan kamar
m. Mesin pemanas air
n. Gratis 2 botol air mineral / hari
o. Pemutar DVD
p. Tersedia meja setrika dan setrika

3.6. Analisa Struktur Massa Bangunan

Penggunaan struktur kerangka pada setiap bangunan didominasi


menggunakan sistem Knock Dwon rumah panggung berbahan material
alami yang mudah didapat disekitar tapak perancangan seperti kayu
sebagai bahan struktunya dan,atap rumbia untuk koteks dan juga atap seng
untuk Bangunan utama dan bangunan lainya.

67
A. Analisa Struktur Bawah Bangunan

Analisis struktur pada bangunan “Taman Wisata Hutan


Mangrove” adalah sebagai berikut:

a. Sub struktur (Pondasi) Sistem Sub Struktur terbagi dalam 2 (dua)


klarifikasi, yaitu:
1. Pondasi dangkal : Untuk bangunan sederhana, berlantai
sedikit, yang bebannya relatif ringan, berupa pondasi setempat
maupun lajur.
2. Pondasi dalam : Untuk bangunan kompleks, berlantai banyak,
yang bebannya relative besar,berupa pondasi tiang pancang.

Pertimbangan dalam memilih jenis sub structure dapat berupa


hal-hal sebagai berikut :

a. Pola dan besarnya beban bangunan.


b. Kondisi air tanah dan air permukaan.
c. Topografi tapak.
d. Dampak pada lahan sekitarnya.
e. Metode konstruksi dan resiko.
Maka struktur yang digunakan dalam perencanaan bangunan ini
adalah Pondasi Tiang Pancang, pondasi tiang pancang adalah bagian dari
struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan)
beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada
kedalaman tertentu.
b. Middle Structure (kolom,Balok,Plat Lantai)
Merupakn struktur bagian tengah, dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Struktur horizontal

68
Struktur horizontal yaitu plat lantai dan balok, yang berfungsi
sebagai penahan beban yang ada di atasnya dan beban
sendiri yang disalurkan pada struktur vertikal
2. Struktur Vertikal
Struktur vertikal yaitu kolom yang berfungsi untuk
menyalurkan beban sendiri maupun beban yang ada
diatasnya ke pondasi.
c. Up Structure
Merupakan struktur rangka atap. Untuk system struktur
badan dan atap, nantinya akan di gunakan system struktur rangka
dan rangka ruang untuk fasilitas atau ruang-ruang tertentu
yang membutuhkan bentangan yang cukup luas nantinya, adapun
system struktur rangka dan rangka ruang pada bangunan Hotel
Resort Wisata Danau Bandar Kayangan Lembah Sari Pekanbaru
adalah sebagai berikut:

B. Struktur Rangka Ruang


Struktur Rangka Ruang adalah suatu sistem konstruksi
rangka ruang dengan suatu sistem sambungan antara batang /
member satu sama lain yang menggunakan bola baja / ball joint
sebagai sendi penyambungan dalam bentuk modul-modul segitiga
sehingga Space Frame ini mudah untuk dipasang, dibentuk dan
dibongkar kembali dan pelaksanaannya dapat dilakukan dengan
cepat. Space Frame ini juga merupakan media desain seperti bentuk
pyramid,dome,terutama untuk bentangan besar dan lebar yang
memerlukan ruang bebas kolom.

69
3.7. Analisis system Utilitas Bangunan.
Sistem bangunan yang sering disebut sebagai utilitas adalah suatu
kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang
tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan
komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan

A. Analisi Jaringan Listrik


PLTG( Pembangkit listrik tenaga generator)

Dilihat dari kondisi perencanaan yang sangat jauh dari kota


dan lokasi berada di tengah laut maka jaringan listrik yang di
gunakan adalah PLTG.

70
Gambar.37 Generator
Sumber: https://www.cat.com

B. Analisa System Utilitas Air Kotor


Sebelum dibuang kesaluran Air kotor,Air buangan
harus telebih dahulu melalui proses Treatment

Dapur Toilet washtafel

Penampungan Sumur
(septictank ) resapan

Gambar 3.7.2 Sistem Air Kotor


Sumber :Internet http//www. Sistem Utilitas.com

C. Analisa Sistem Pengelolaan Air Hujan


Adapun Sistem Pengelolaan Air Hujan yang berlangsung
secara alur kegiatan dalam bangunan adalah sebagai barikut :

Taman dan
ke laut

71
D. Analisa Sistem Pembuangan
Sistem pembuangan grey water

Sistem pembuangan grey water akan di tampung dalam


bak khusus kemudian akann difilter dan dapat dimanfaatkan
untuk penyiraman pembibitan dan persemaian.

Gambar III.22: skema sistem pembuangan air


limbah

E. System Keamanan Bangunan

72
System keamanan pada bangunan sangat penting baik untuk
kenyamanan pelaku kegiatan maupun keamanan untuk bangunan
tersebut. Adapun system keamanan yang digunakan adalah

1. Cctv (Closet Cirkuit Television)


Cctv merupakan media pantau tiap sudut bangunan hal ini
sangat penting demi menjaga kenyamanan pelaku kegiatan,
menghindari kecurian dan lain sebagainya.

Gambar 38. Bentuk Cctv (Closet Cirkuit Television)


(Sumber : google.com)

2. Detektor Panas (heat detector)


Merupakan alat untuk mengaktifkan springkler jika ruangan
mencapai suhu yang berlebihan.

Gambar 39. Bentuk detector panas


(Sumber : google.com)

3. Sprinkler
Bila terjadi kebakaran sprinkler akan otomatis menyemburkan
air atau busa dengan kondisi darurat atau temperature suhu
yang tidak memungkinkan.

73
Gambar 40 . Bentuk sprinkler
(Sumber : google.com)

4. Hydrant
Hydrant merupakan alat yang penting baik didalam bangunan
maupun diluar yang fungsinya sebagai pemadam api atau
pencegah kebakaran.

Gambar 41 . Perlengkapan Hydrant


(Sumber : google.com)

74

Anda mungkin juga menyukai