Anda di halaman 1dari 126

ANALISIS PENGARUH TREND PASAR, HARGA DAN KUALITAS

PRODUK TERHADAP PENJUALAN SMARTPHONE


(STUDI KASUS KECAMATAN PONDOK GEDE)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:
MEKKA TRI PRIMANDYKA
NIM : 108046100005

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH


PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M / 1437 H
ABSTRAK

Mekka Tri Primandyka, NIM 108046100005, ANALISIS PENGARUH


TREN PASAR, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP
PENJUALAN SMARTPHONE (STUDI KECAMATAN PONDOK
GEDE). Program Studi Muamalat, Kosentrasi Perbankan Syariah, Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
1435/2015+87 halaman+20 lampiran
Skripsi ini meneliti beberapa besar tingkat penjualan pada pedagang
smartphone yang ada dikecamatan Pondok Gede yang dipengaruhi oleh tren
gadget yang disertai dengan harga dan kulitas produk smartphone itu sendiri.
Dalam penelitian sekripsi ini menggunakan tiga variabel terikat dan satu
variabel bebas, Tren Pasar (X1), Harga (X2), Kualitas Produk (X3) dan
Penjualan (Y). Penulisan ini menggunakan metode kuantitatif untuk
memperoleh data primer dengan cara memberikan kuisioner kepada responden
lalu setelah data diperoleh dan diolah menggunakan regresi linier berganda.
Sebagai tambahan untuk memperkuat teori, penulis juga mengadakan studi
kepustakaan dan ini dilakukan dengan mencari sumber dari buku-buku,
dokumen-dokumen, rujukan, artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Tren Pasar, Harga, dan Kualitas
Produk berpengaruh terhadap Penjualan Smartphone yang ada di Kecamatan
Pondok Gede. Sebagian besar responden menyatakan bahwa terjadi
peningkatan penjulan yang dipengaruhi oleh tren, harga dan kualitas
smartphone. Hal ini dikarenakan para pelanggan menginginkan smartphone
jenis baru yang memang sedang jadi tren di pasar dan dilihat dari segi harga
dan kulitas produk smartphone itu sendiri.

Kata kunci: Tren, Harga, Kualitas Produk, Penjualan.

v
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi

ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul

“Analisis Pengaruh Trend Pasar, Harga dan Kualitas Produk Terhadap

Penjualan Smartphone ”. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda

Muhammad Rasulullah SAW beserta para keluarga dan sahabatnya yang telah

memberikan suri tauladan bagi kita semua.

Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan mendukung penulis dalam penyusunan skiripsi ini baik secara

langsung maupun tidak langsung yang tidak mendekati kesempurnaan tanpa

bantuannya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A.

2. Ketua Program Studi Muamalat, Bapak AM. Hasan Ali, M.A dan

Sekertaris Program Studi Muamalat Bapak Abdurrauf, Lc, MA, atas segala

arahan dan dorongan semangat yang telah diberikan selama mengikuti

studi di Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, MSi yang

telah membimbing, mengoreksi dan memberikan banyak ilmu, masukan

serta saran yang berarti dalam penyusunan hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

vi
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang dengan ikhlas telah memberikan ilmunya

kepada penulis selama masa kuliah.

5. Keluarga saya, Orang tua saya yang teristimewa dan sangat berjasa dalam

hidup saya, yaitu Bapak H Sudiro Warsito, S.H dan Ibu Hj. Lina Laelina

Sundawa, yang telah rela menunggu kelulusan saya dengan segenap doa

dan harapan yang selalu beliau curahkan tiap harinya tanpa lelah selalu

mendukung anaknya agar bisa menjadi orang yang sholeh dan bermanfaat

dimana pun berada. Istri saya tercinta Titi Ernawati yang selalu

mendoakan saya dan mendorong agar dapat menyelesaikan hingga tuntas

skripsi saya.

6. Guru-guru saya Bapak Kyai H. Fuad Halim pemilik pondok pesantren Al-

Ihya Kaduronyok Pandeglang. Bapak Ust Abah Ruhyat Abdurrahman Yat

Barrasat, dan Bapak Ust. Zaelani sebagai orang tua spritual saya. Ibu Siti

Sholehah (bu Oke), Ibu Nuriah yang sangat memberikan dukungan

informasi penuh untuk penuntasan skripsi saya.

7. Bapak Rizal selaku pemilik toko Rabbani Cell, Bapak Eka selaku pemilik

toko Gembala Cell, Bapak lim Swin Rahyanto selaku pemilih i-ClubOs

beserta para pedagang lainnya yang telah memberikan saya izin untuk

meneliti dan terima kasih atas kesediaannya meluangkan waktu dan

memberikan data bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat dan Keluarga saya di kampus dalam menyusun skripsi ini PMII

KOMFAKSYAHUM, Sholahuddin, Heru, Bahrul, Sadad, Rian dan

vii
keluarga besar PS A angkatan 2008, yang telah memberikan motivasi dan

bantuan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini, terima kasih untuk

doa dan motivasinya hingga penulis bisa bangkit menyelesaikan skripsi

ini.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih

banyak atas bantuannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan.

Namun, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan memberi kontribusi

terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ekonomi Islam.

Jakarta, Oktober 2015

Mekka Tri Primandyka

viii
DAFTAR ISI

HAlAMAN JUDUL .......……………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......……………........... ii

LEMBAR PENGSAHAN PANITIA SIDANG……………………….. iii

LEMBAR PERNYATAAN ..…………………………………………. iv

ABSTRAK ……………………………………………………………... v

KATA PENGANTAR ……………………………………………….... vi

DAFTAR ISI ………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL ……………………………………………………. xii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...………………………………… . 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 7

E. Kajian Pustaka .......................................................................... 8

F. Kerangka Pemikiran ……………………................................ 10

G. Teknik Penulisan ……………………………….................... 11

H. Sistematika Penulisan ..……………………………............... 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Trend Pasar ................................................................. 13

1. Pengertian Trend ....…………………………................. 13

ix
2. Teori Permintaan dan Penawaran .................................. 14

B. Konsep Harga .......................................................................... 19

1. Pengertian Harga .............................................................. 19

2. Tujuan Penetapan Harga .................................................. 21

C. Pengertian Kualitas Produk ...................................................... 23

1. Pengertian Produk ...……………………………............. 23

2. Pengertian Kualitas Produk ...………………….............. 24

3. Klasifikasi Produk ....……………………….................... 26

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penjualan .................... . 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pedekatan ……………………………………….................... 32

B. Lokasi Penelitian ..…………………………………............. 32

C. Jenis Penelitian .…………………………………….............. 32

D. Kriteria dan Sumber Data ………………………….............. 33

E. Populasi dan Sampel ……………………………….............. 33

F. Variabel Penelitian .…………………………………............ 35

G. Teknik Analisa Data ....……………………………............... 37

H. Hipotesa ………………………………….…………............. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Profil Responden ....…………………………………............ 51

B. Hasil Penjelasan Responden .....…………………….............. 55

C. Pembahasan …………………………………………............ 75

x
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ….……………………………………................ 87

B. Saran ...……………………………………………................ 88

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….......

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………….......

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.1 Uji Validitas Variabel Trend Pasar ....................................... 40

Tabel 3.1.2 Uji Validitas Variabel Harga ………….................................. 42

Tabel 3.1.3 Uji Validitas Variabel Kualitas Produk ...……….................. 43

Tabel 3.1.4.B Uji Reabilitas Variabel Penjualan Smartphone .................. 45

Tabel 3.2.1.B Uji Reabilitas Variabel Trend Pasar .................................... 47

Tabel 3.2.2.B Uji Reabilitas Variabel Harga .............................................. 47

Tabel 3.2.3.B Uji Reabilitas Variabel Kualitas Produk .............................. 48

Tabel 3.2.4.B Uji Reabilitas Penjualan Smartphone ................................... 48

Tabel 4.1.1.B Uji Multikolinearitas ............................................................. 76

Tabel 4.1.2.B Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 78

Tabel 4.2.1.1.B Model Sumarry ................................................................... 81

Tabel 4.2.1.2.B Uji f ..................................................................................... 82

Tabel 4.2.1.3.B Uji t .................................................................................... 84

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Daftar 10 Negara Terbesar Pengguna Facebook 2013 .......... 3

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran ............................................................... 10

Gambar 2.1 Kurva Penawaran .................................................................... 15

Gambar 2.2 Kurva Permintaan ................................................................... 17

Gambar 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Agama .............................. 50

Gambar 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Usia ..................... 51

Gambar 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir......... 52

Gambar 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan ......... 53

Gambar 4.1.1 Trend Gadget Meningkatkan Penjualan ............................... 54

Gambar 4.1.2 Konsumen Beralih Dari Fiture Phone Ke Smatphone ........ 55

Gambar 4.1.3 Smatphone Lebih Banyak Dicari Oleh Konsumen .............. 56

Gambar 4.1.4 Tren Berpengaruh Terhadap Penjualan Aksesoris .............. 57

Gambar 4.1.5 Konsumen Merasa Gengsi Tanpa Smartphone ................... 58

Gambar 4.2.1 Harga Martphone Bermacam-Macam ................................. 59

Gambar 4.2.2 Harga Sesuai Dengan Fiture Dan Aplikasi .......................... 60

Gambar 4.2.3 Harga Smartphone Terjangkau ........................................... 61

Gambar 4.2.4 Jenis Smartphone Murah Lebih Banyak Dicari .................. 62

Gambar 4.2.5 Harga Sesuai Dengan Kebutuhan Konsumen ..................... 63

Gambar 4.3.1 Smartphone Nyaman Digemgam ........................................ 64

Gambar 4.3.2 Kinerja Smartphone Sesuai Harapan ................................... 65

Gambar 4.3.3 Smartpohe lebih cepat dalam koneksi internet ................... 66

Gambar 4.3.4 Kualitas kamera bagus ......................................................... 67

xiii
Gambar 4.3.5 Fiture Dan Aplikasi Beranekaragaman ............................... 68

Gambar 4.3.6 Memudahkan Layanan Komunikasi .................................... 69

Gambar 4.3.7 Memiliki Tampilan Yang Menarik ...................................... 70

Gambar 4.4.1 Mengumpulkan Imformasi Spesifikasi Smartphone ........... 71

Gambar 4.4.2 Prospek Penjualan Menjanjikan ........................................... 72

Gambar 4.4.3 Kepuasan Konsumen ........................................................... 73

Gambar 4.1.1.B Uji Normalitas ................................................................. 75

Gambar 4.1.2.B Uji Heteroskedastisitas .................................................... 77

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 .......................................... Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 .......................................... Data Ordinal Variabel X dan Y

Lampiran 3 .......................................... Output Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 .......................................... Output Uji Regresi

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi saat ini perkembangan teknologi telah melaju cukup

pesat. Dengan banyaknya negara-negara berkembang yang muncul, teknologi

merupakan penopang utama dalam kemajuan negara-negara tersebut. Pada

hakikatnya, setiap manusia membutuhkan media untuk memudahkan

kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, dengan munculnya teknologi,

manusia lebih dimudahkan dalam melakukan hal yang mereka inginkan Salah

satu contoh teknologi yang dapat memudahkan manusia adalah Teknologi

Informasi.1 Teknologi Informasi (TI) adalah penggunaan teknologi untuk

pengadaan, penyimpanan, temu balik, analisis dan komunikasi informasi

dalam bentuk data numerik, teks atau tekstual, citra atau suara, terutama

dengan menggunakan microproseser beserta berbagai aspeknya. Dalam

teknologi informasi terdapat dua komponen utama yaitu komputer dan

telekomunikasi. 2Seiring dengan kemajuan teknologi informasi perangkat

komunikasi bukan lagi menjadi kebutuhan yang sekunder tetapi sudah

menjadi kebutuhan primer.

1
Ginanjar habibi, “Perkembangan Teknologi Informasi (TI) di Era Modern”, Diakses
pada tanggal 25 Maret 2014 dari http://ginanjarhabibi.wordpress.com/2012/09/27/perkembangan-
teknologi-informasi-it-di-era-modern/
2
Sulistyo Basuki, ´Dasar-dasar Teknologi Informasi”, (Jakarta: Universitas Terbuka,
1998) h.1.5

1
2

Analisis lembaga intelijen Amerika Serikat, CIA, menyebutkan bahwa

jumlah pengguna ponsel di Indonesia cukup tinggi. Mencapai 236,8 juta

pelanggan seluler. Dari jumlah itu, belum terdata berapa orang yang memiliki

ponsel lebih dari satu. Indonesia pun menempati posisi kelima negara dengan

jumlah pengguna ponsel terbanyak di dunia riset dari lembaga AC Nielsen

mencatat 95% pengguna ponsel di Indonesia memanfaatkan alat itu untuk

menjelajahi Internet. Bahkan tidak sedikit penduduk yang memiliki ponsel,

tapi tidak memiliki komputer atau laptop.3

Sedangkan menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

(APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapai

71,19 juta, meningkat 13 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai sekitar

63 juta pengguna. Dengan ini berarti pengguna internet di Indonesia telah

mencapai 28 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 248 juta

orang4

Selain itu, pola prilaku masyarakat Indonesia telah mengalami

pergeseran tren berkat kemajuan teknologi membuat masyarakat Indonesia

lebih suka sharing atau berbagi kegiatan mereka di media social (jejaring

sosial). Seiring dengan maraknya penggunaan facebook dimasyarakat

Indonesia, segala jenis kegiatan yang bahkan sifatnya pribadi selalu mereka

abadikan di jejaring sosial yang satu ini. Hingga saat ini saja pengguna

3
Fino Yulio Kristio, “ Posisi Indonesia di Percaturan Teknologi Dunia”, Diakses pada
tanggal 25 Maret 2014 dari Detik.com
4
Royke Sinaga, “ APJII : Pengguna Internet di Indonesia Terus Meningkat”, diakses
pada tanggal 25 Maret 2014 dari: www.antaranews.com
3

jejaring sosial facebook telah mencapai 982.150.100 pengguna aktif seluruh

dunia dan 47.983.640 pengguna aktif dari Indonesia atau 19,75% dari total

pengguna aktif facebook di dunia dan menempati urutan keempat setelah

India yang berada diposisi ketiga. 5

Gambar 1.1

Daftar 10 negara terbesar pengguna facebook 2013

Sumber : www.ridhofitria.com

Seiring berkembangnya zaman, ponsel tidak hanya digunakan untuk

berkomunikasi via telepon atau SMS, namun konsumen menginginkan lebih

sehingga fitur ponsel pun semakin beragam. Sejak internet mulai marak

di Indonesia, internet menjadi fitur yang wajib ada dan berubah menjadi

fungsi dalam ponsel itu sendiri selain digunakan untuk telepon dan SMS.

Maka tak heran bila ponsel dengan harga paling murah wajib memenuhi tiga

syarat yaitu dapat digunakan untuk telepon, SMS dan internet.

5
Ridho, “ Daftar 10 Negara terbesar pengguna Facebook 2013”, diakses pada tanggal 25
Maret 2014 dari http://www.ridofitra.com/2013/05/daftar-10-negara-terbesar-pengguna-facebook-
2013.html/
4

Kebutuhan dan keinginan mayarakat yang semakin kompleks,

menuntut semua fitur dan fungsi serba canggih dapat terintegrasi dalam satu

gadget, muncullah produk Smartphone (telepon pintar) untuk menjawab

kebutuhan tersebut karena ponsel saja dinilai kurang cukup untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.

Telepon pintar (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai

kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai

komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon pintar.

Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja

menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan

hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang

lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang

menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan

kemampuan membaca buku elektronik (e-book) dan penyambung VGA.

Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang

mempunyai kemampuan sebuah telepon.6

Sedangkan hasil riset yang dilakukan oleh Yahoo dan Mindshare saat

ini ada sekitar 41,3 juta pengguna smartphone dan 6 juta pengguna tablet di

Indonesia. Jumlah tersebut diyakini bakal terus berkembang dengan pesat

khususnya di wilayah perkotaan. Bahkan, pihak Yahoo dan Mindshare

6
Telepon Pintar, dikases pada tanggal 25 Maret 2014 dari http://id.wikipedia.org/
5

memprediksi bahwa akan ada sekitar 103,7 juta pengguna Smartphone dan

16,2 juta pengguna tablet di Indonesia pada tahun 2017 mendatang.7

Dengan banyaknya smartphone di Indonesia yang di import dari luar

negeri seperti Blackberry dengan Blackberry OS, Nokia dengan OS

Symbian, Microsoft dengan Windows Phone dan Apple dengan iOS.

Namun beberapa tahun terakhir, OS Android, partner kerjasama Google,

mulai menyemarak masuk ke pasar smartphone Indonesia dan menjadi

penguasa pasar smartphone saat ini. Dengan semakin banyaknya Operating

System (OS) pada handphone maka semakin banyak pula pilihan masyarakat

untuk membeli jenis handphone mana yang akan mereka pilih untuk

kebutuhan mereka sehari-hari.

Dengan banyaknya pengguna smartphone saat ini maka usaha

penjualan smartphone dan aksesorisya yang meliputi kartu perdana, softcase,

power bank dll mulai menjadi tren yang cukup menggiurkan bagi para

pelaku bisnis, bahkan dari mereka banyak menawarkan berbagai macam

promo demi terjualnya barang-barang yang mereka jual. Disamping itu tren

Smartphone yang saat ini sedang mewabah di masyarakat Indonesia

berdampak pula pada penjualan jenis-jenis smartphone yang mereka

tawarkan kepada para pelangganya.

Smartphone saat ini memiliki kualitas dan harga yang berbeda-beda,

hal inilah yang membuat gaya hidup masyarakat berubah seiring dengan

7
Adhi Maulana, “Akan Ada 1037 Juta Pengguna Smartphone di Indonesia”, diakses pada
tanggal 25 Maret 20014 dari http://tekno.liputan6.com/read/731892/akan-ada-1037-juta-pengguna-
smartphone-di-indonesia.html.
6

kemajuan ilmu teknologi yang mana smartphone dengan label atau brand

yang sudah terkenal atau mempunyai nama lebih diminati karena

berpengaruh pada gengsi saat bergaul dengan teman atau rekan kerja.

Dengan mewabahnya tren smartphone saat ini sedang digandrungi oleh

masyarakat Indonesia dan dengan harga juga kulitas produknya yang

bermacam-macam yang ditawarkan oleh beberapa vendor ponsel, apakah

berdampak pada penjualan Smartphone dan juga aksesorisnya terhadap

penjual handphone yang ada di Kecamatan Pondok Gede. Dengan melihat

permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan

tersebut tentang “Analisis Pengaruh Tren Pasar, Harga dan Kualitas

Produk Terhadap Penjualan Smartphone (Studi Kecamatan Pondok

Gede)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan tema diatas, masalah yang akan diteliti yaitu mengukur

aspek pengaruh tren pasar yang ada di masyarakat mengenai smartphone dan

mengenai harga dan kualitas smartphone itu sendiri terhadap penjualan

handphone yang ada di wilayah Pondok Gede. Apakah ketiga aspek itu

berpengaruh secara signifikan terhadap para penjual smartphone yang ada di

wilayah Pondok Gede, Bekasi.


7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Setelah pemaparan latar belakang, maka penulis membatasi masalah

mengenai lokasi di Jatibening Baru, Jatibening, Hypermart Giant Pondok

Gede, Plaza Pondok Gede, Pasar Pondok Gede yang masuk dalam ruang

lingkup Kecamatan Pondok Gede.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, untuk

mempermudah pembahasan penulis dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tren pasar, harga dan kualitas produk berpengaruh signifikan

terhadap penjualan smartphone di kecamatan Pondok Gede?

2. Mana yang lebih mempengaruhi tren pasar, harga dan kualitas produk

terhadap penjualan Smartphone di kecamatan Pondok Gede?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh tren pasar terhadap penjualan smartphone di

kecamatan Pondok Gede.

2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap penjualan smartphone di

kecamatan Pondok Gede.

3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap penjualan

smartphone di kecamatan Pondok Gede.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, untuk mengetahui jenis smartphone apa saja yang di minati

oleh masyarakat.
8

2. Bagi para penjual, sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk

meningkatkan kinerja dan kualitasnya agar bisa bersaing dengan penjual

lain dalam memasarkan dagangannya.

3. Bagi fakultas syariah dan hukum, diharapkan dapat menambah khasanah

perpustakaan tentang lembaga keuangan mikro dan dapat menjadi

reverensi sebagai pelaku usaha bisnis pada segmen pasar smartphone.

E. Kajian Pustaka

Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, berikut akan

dikemukakan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh:

No Perbandingan dengan skripsi


Nama Penulis, judul dan Isi skripsi dan Metode Penelitian
penulis
tahun skripsi
1 Skripsi Restu Puspita Skripsi ini membahas tentang Perbedaan terdahulu dengan
Rin, mahasiswi Fakultas apakah fakta-fakta trust in brand skripsi penulis adalah terletak
Ekonomi dan Bisnis pelayanan, promosi mempunyai pada subjek penelitian yang
jurusan Managemen, pengaruh terhadap kepuasan dilakukan yaitu kepada para
UIN Syarif Hidayatullah pelanggan serta dampaknya pelanggan atau yang pernah
Jakarta. Yang berjudul terhadap brand loyalty produk membeli atau menggunakan
“Analisis Pengaruh Trust pada produk speedy Telkom. speedy Telkom, dan subjeknya
In Brand, Kualitas penelitian ini menggunakan dilakukan pada para mahasiswa
Pelayanan, Promosi pendekatan dengan metode UIN Syarif Hidayatullah
Terhadap Kepuasan kuantitatif, dan menjadikan Jakarta. Sedangkan penulis
Pelanggan Serta masiswa/i UIN Syarif melakukan subjek penelitian
Dampaknya Pada Brand hidayatullah sebagai pada para pedagang handphone
Loyalty Pada Produk respondennya, hasil penelitian yang ada diwilayah Pondok
Speedy Telkom” (study ini menyebutkan bahwa trust in Gede.
kasus pada mahasiswa/I brand, kualitas pelayanan,
universitas islam negeri promosi, berpengaruh signifikan
syarif hidayatullah) dan parsial terhadap kepuasan
pelanggan. sebagai
respondennya.
2 Skripsi Tri Erfani Penelitian ini membahas Perbedaan penelitian terdahulu
Kusumaningtyas, Penelitian ini dilatarbelakangi dengan penelitian penulis
mahasiswi fakultas adanya penurunan penjualan terletak pada objek dan variabel
Ekonomi dan Bisnis, Smartphone BlackBerry dalam penelitian. Skripsi terdahulu
Universitas Diponegoro kurun waktu 2011-2012. hanya menjadikan Tren, harga
Semarang tahun 2013 Penurunan penjualan ini dan kualiitas sebagai variabel
9

yang berjudul Analisis menunjukkan adanya penelitiannya. Sedangkan


Pengaruh Psikologi penurunan keputusan penulis menjadikan semua
Konsumen terhadap pembelian pada produk sumber-sumber pembelian
Keputusan Pembelian Smartphone BlackBerry blackberry sebagai variabel. Dan
Smartphone Blackberry dirumuskan dalam penelitian lokasi penelitiannya pun
(studi kasus konsumen ini bahwa bagaimana berbeda, penelitian terdahulu
blackberry di Semarang) konsumen mengambil keputusan fokus pada penjual handphone
pembelian Smartphone di di wilayah Pamulang sedangkan
tengah persaingan yang skripsi ini menjadikan
semakin ketat yang konsumen blackberry sebagai
berdasarkan pada motivasi objek penelitian.
pembelian, persepsi kualitas,
dan sikap terhadap merek..
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan
menjadikan Konsumen
Blacberry sebagai objek
penelitiannya. Hasil penelitian
ini menyebutkan bahwa
keputusan pembelian
dipengaruhi oleh variable
motivasi pembelian, persepsi
kualitas, dan sikap terhadap
merek. Dan sisanya 45%
dipengaruhi oleh variable lain.
3 Skripsi Fauzan Hariri, Penelitian ini membahas faktor- Perbedaan dengan skripsi
mahasiswa fakultas faktor yang menentukan penulis adalah penulis hanya
syariah dan hukum preferensi masyarakat terhadap terfokus apakah ada kenaikan
jurusan muamalat, perbankan syariah, dan faktor- dan penurunan penjualan
konsentrasi perbankan faktor yang mempengaruhi handphone setelah terjadi tren
syariah UIN Syarif perilaku masyarakat dalam penggunaan Smartphone yang
Hidayatullah Jakarta pengambilan keputusan untuk ada di wilayah Pondok Gede.
tahun 2010 yang berjudul memilih bank syariah penelitian Dari sisi objek penelitian pun
Preferensi dan perilaku ini menggunakan pendekatan terdapat perbedaan dimana
masyarakat terhadap dengan metode kuantitatif, dan penulis menjadikan pedagang
perbankan syariah (studi menjadikan masyarakat cakung pedagang handphone di wilayah
pada wilayah kecamatan sebagai respondennya. Hasil Pondok Gede sebagai
cakung- Jakarta timur) penelitian ini menyebutkan responden, sedangkan pada
bahwa masyarakat cakung penelitian sebelumnya
Jakarta timur yang menjadikan masyarakat cakung
menggunakan jasa bank syariah sebagai responden. Penelitian
terbilang cukup banyak, sebelumnya melihat preferensi
preferensi masyarakat terhadap dari penghimpunan dana dan
bank syariah dipengaruhi oleh pemasaran bank syariah,
pilihan produk dan pada sedangkan dalam penelitian
pelayanan bank syariah di sana. penulis melihat dari cara
lembaga-lembaga keuangan
memberikan pembiayaan kepada
pedagang.
10

F. Kerangka Pemikiran

dalam penelitian ini akan dibahas mengenai beberapa variabel bebas

yang mempengaruhi variabel terikat tren pasar (X1), Harga (X2), dan Kualitas

Produk (X3) terhadap penjualan Smartphone yang nantinya akan dilakukan

penyebaran kuisioner dengan menguji apakah pertanyaan dalam kuisioner

tersebut valid dan reliabel. Setelah itu dilakukan uji asumsi klasik dan akan

dianalisis dengan regresi linier berganda dengan menentukan hasil koefisien

korelasi dan koefisien determinasi dan selanjutnya akan diintegrasikan hasil

analisis dengan teori-teori yang relevan. Berikut bagan kerangka konsep

adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2

Tren Pasar Harga Kualitas Produk


X1 X2 X3

Penjualan Smartphone
Y

Penyebaran Kuisioner
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik


Analisis Regresi Berganda
- Koefisien Korelasi
- Koefisien Determinan

Kesimpulan dan Implikasi


11

G. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah

menggunakan “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012”

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan ini, maka disusun sistematika

penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memuat Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran,

Tehnik Penulisan, Teknik Penulisan dan Sistematika

Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menjelaskan landasan teori yang berisi tentang

konsep Tren Pasar, Konsep harga, Konsep Kualitas Produk,

dan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan.


12

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini membahas tentang pendekatan, lokasi, jenis,

kriteria dan sumber data, populasi dan sampel, variable, uji

validitas dan reabilitas, tekhnik analisis data dan hipotesa.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini membahas tentang karakteristik responden,

hasil penjelasan responden, uji asumsi klasik dan analisis

regresi linier berganda.

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang didapat

dari hasil penelitian serta beberapa saran yang akan

ditunjukan kepada para pihak terkait dan berkepentingan

dengan tema yang diteliti.


Bab II

Landasan Teori
A. Konsep Tren Pasar

1. Pengertian Tren

Tren adalah arah atau urutan peristiwa-peristiwa khusus yang memiliki

beberapa momentum dan mampu bertahan lama. Tren lebih dapat

diramalkan dan bertahan lama dibandingkan fad. Tren mengungkap bentuk

masa depan dan memberikan banyak peluang. Fad (kesukaan masyarakat

yang berlangsung singkat) bersifat “tidak dapat diduga, berusia pendek dan

tidak penting secara sosial, ekonomi, dan politik. Megatren digambarkan

sebagai perubahan besar di bidang sosial, ekonomi, politik, dan teknologi

yang lebih lambat terbentuknya, dan pada saat terjadi, perubahan itu akan

mempengaruhi kita untuk waktu yang lama antara tujuh hingga sepuluh

tahun, atau lebih. Dalam situasi global yang berubah cepat, perusahaan

harus memantau enam kekuatan utama yaitu1 :

a. Demografi;

b. Ekonomi;

c. Politik hukum dan;

d. Sosial budaya

Meskipun kekuatan-kekuatan itu akan di ulas secara terpisah tetapi para

pemasar harus memerhatikan interaksi antarkekuatan itu, karena kekuatan-

kekuatan itu menjadi dasar bagi peluang dan ancaman baru. Selain itu juga

1
Gilbert A. Churcill Jr, “Dasar-dasar Riset Pemasaran” Ed.4 (Jakarta : Erlangga, 2011) h.34

13
14

pasar mensyaratkan daya beli. Daya beli pada perekonomian bergantung

pada penghasilan, harga, tabungan, utang, dan ketersediaan kredit terkini.

Para pemasar harus memerhatikan dengan cermat tren utama yang

mempengaruhi pembelian karena tren-tren itu bisa berdampak besar pada

bisnis khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang produknya diangkat ke

konsumen yang peka terhadap harga dan berpendapatan tinggi2.

Kekuatan paling dramatis yang membentuk kehidupan manusia adalah

teknologi. Setiap teknologi baru merupakan suatu kekuatan untuk

penghancur kreatif, tingkat pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh

beberapa banyak teknologi baru utama ditemukan. Pemasar harus

memperhatikan tren-tren berikut dalam teknologi 3:

a. Langkah perubahan teknologi yang semakin cepat

b. Kesempatan inovasi yang tidak terbatas

c. Anggaran riset dan pengembangan yang bervariasi

2. Teori Permintaan dan Penawaran

Teori penawaran dan permintaan (supply and demand) dalam ilmu

ekonomi, adalah menggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar,

antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran

dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang

terjual di pasar.

a. Penawaran

2
Op. Cit., h.35
3
Ibid., h.36
15

Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan

(jual) pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu. Faktor-

faktor yang menentukan tingkat penawaran adalah harga jual barang

yang bersangkutan, serta faktor-faktor lainnya yang dapat

disederhanakan sebagai faktor nonharga.

Gambar 2.1

Kurva Penawaran

Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran

1) Harga barang itu sendiri

Jika harga barang suatu naik, maka produsen cenderung akan

menambahkan jumlah barang yang dihasilkan.

2) Harga barang lain yang terkait

Barang-barang substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu

barang. Misalkan, dikarenakan kenaikan biaya produksi di luar

negeri, atau kenaikan tarif impor, baju yang di impor menjadi

tambah mahal harganya.


16

3) Harga faktor produksi

Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan

memproduksi output-nya lebih sedikit dengan jumlah anggaran

yang tetap.

4) Biaya produksi

Kenaikan harga input sebenarnya juga menyebabkan kenaikan

harga produksi.

5) Teknologi produksi

Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan

menciptakan barang-barang baru.

6) Jumlah pedagang/penjual

Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak,

maka penawaran barang tersebut akan bertambah.

7) Tujuan perusahaan

Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan

memaksimumkan hasil produksinya.

8) Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi penawaran suatu

barang.4

b. Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang

pada tingkat harga selama periode waktu tertentu. Perbandingan lurus

4
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro: Suatu Pengantar, edisi
ketiga, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006) h. 28-29
17

antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik,

maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka

harga relatif akan turun.

Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa

keperluannya di pasar. Keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau

jasa itu memiliki tingkat harga tertentu. Adanya berbagai macam harga

di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang

mempengaruhi. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada permintaan

yakni barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi

permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai

situasi dan tingkat harga.

Gambar 2.2

Kurva Permintaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

1) Harga barang itu sendiri

Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap

barang itu bertambah.


18

2) Harga barang lain

Harga barang lain juga dapat mempengaruhi permintaan suatu

barang, tetapi kedua macam barang tersebut memiliki keterkaitan.

Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi (pengganti)

dan bersifat komplemen (penggenap).

3) Tingkat pendapatan perkapita

Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli.

Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga

permintaan suatu barang terhadap suatu barang tersebut akan

meningkat.

4) Selera atau kebiasaan

Selera atau kebiasaan juga dapat mempengaruhi permintaan suatu

barang. Beras misalnya, walaupun harganya sama, permintaan

beras pertahun di provinsi Maluku lebih rendah dibanding dengan

di Jawa Barat.

5) Jumlah penduduk

Semakin banyak jumlah penduduk, permintaan akan suatu barang

semakin banyak.

6) Perkiraan harga di masa mendatang

Bila perkiraan harga suatu barang akan naik maka lebih baik untuk

membeli sekarang, sehingga medorong orang orang orang untuk

membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja dimasa

yang akan datang.


19

7) Distribusi pendapatan

Tingkat pendapatan per kapita bisa memberikan kesimpulan yang

salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan

buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga

permintaan terhadap suatu barang menurun.

8) Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan

Dalam perekonomian modern, bujukan para penjual untuk membeli

barang besar perananya dalam mempengaruhi masyarakat.

Pengiklanan memungkinkan masyarakat untuk mengenal suatu

barang baru atau menimbulkan permintaan terhadap barang

tersebut.5

B. Konsep Harga

1. Pengertian Harga

Harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga adalah

yang termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk,

saluran, dan bahkan telekomunikasi membutuhkan harga juga

mengkomunikasikan penempatan nilai yang dimaksudkan dari produk atau

merek perusahaan ke pasar.6

5
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro: Suatu Pengantar,
edisi ketiga, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006) h.20-21
6
H. Zulkarnain, ILMU MENJUAL,Pendekatan Teoritis Dan Kecakapan Menjual, Cet-1,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012). h.32
20

Menurut kotler harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk

suatu produk atau jasa, jumlah ini yang dipertukarkan konsumen untuk

memperoleh manfaat yang dimiliki dengan menggunakan produk atau

jasa.7

Buchari Alma mendefinisikan: “Harga (price) sebagai nilai suatu

barang yang dinyatakan dengan uang”. 8

Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor

yang mempengaruhi secara langsung, adalah harga bahan baku, biaya

produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah, dan faktor

lainnya. Faktor yang tidak langsung, namun erat hubungannya dalam

penetapan harga, adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para

pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara produk subsitusi dan

produk komplementer, serta potongan (discount) untuk para penyalur dan

konsumen. Karena pengaruh tersebut, seorang produsen harus

memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut dalam

penentuan kebijakan harga yang akan ditempuh, sehingga nantinya dapat

memenuhi harapan produsen itu untuk dapat bersaing dan kemampuan

perusahaan mempengaruhi konsumen.

Secara tradisional, harga berperan sebagai penentu utama dari

pilihan pembeli. Hal itu masih berlaku untuk negara-negara miskin, di

7
Philip Kotler dan Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, (Jakarta:
Indeks, 2009), h.176
8
Buchairi Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi Cetakan
kelima, (Bandung: Alfabeta, 2004), h. 169
21

antara kelompok- kelompok miskin, dan untuk jenis produk komoditas.

Faktor-faktor non harga telah menjadi semakin penting dalam perilaku

pembeli selama beberapa dasawarsa ini, harga masih tetap merupakan

salah satu unsur terpenting yang menentukan pangsa pasar dan

profitabilitas perusahaan. Konsumen dan agen pembelian memiliki lebih

banyak akses ke informasi harga dan toko/perusahaan pemberi diskon

harga. Para konsumen berbelanja secara hati-hati, mendorong para

pengecer untuk menurunkan harga mereka.

2. Tujuan Penetapan Harga

Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan

non ekonomis;

1. Memaksimalkan Laba

Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat

keuntungan yang ingin diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan

yang ingin didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan

untuk konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut

memperhitungkan daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga

agar keuntungan yang diraih dapat maksimum.

2. Meraih Pangsa Pasar

Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target

market atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya

menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun, maka


22

akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market

share pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut

diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba yang

diinginkan.

3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha

Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang

tinggi. ROI yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit

margin serta meningkatkan angka penjualan.

4. Mempertahankan Pangsa Pasar

Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya

penetapan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa

pasar yang ada.

5. Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga,

bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya

harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang

mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-

industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan

dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan

yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin

industri (industry leader).


23

6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan

Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan

segala kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap

menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani.9

Tujuan-tujuan dalam penetapan harga ini mengindikasikan bahwa

pentingnya perusahaan untuk memilih, menetapkan dan membuat

perencanaan mengenai nilai produk atau jasa dan tujuan yang ingin

dicapai oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut.

C. Pengertian Kualitas Produk

1. Pengertian Produk

Dalam pemasaran defnisi produk adalah segala sesuatu yang bisa

ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan

konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu

paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk kepuasan tersebut

merupakan akumulasi kepuasan fisik, simbolis, dan pelayanan yang

diberikan oleh konsumen.

Manurut Tjiptono10 produk segala sesuatu yang dapat ditawarkan

produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, disewa, digunakan,

atau dikonsumsi pasar baik pasar konsumen akhir maupun pasar industrial

sebagai pemenuhan atas keinginan pasar yang bersangkutan. Dilihat dari

9
Deka 1918, Penetapan Harga : Tujuan, Strategi dan berbagai macam pendekatannya,
diakses pada tanggal 3 juni 2014 dari http://ekonomiana.wordpress.com/2013/06/19/penetapan-
harga-tujuan-strategi-dan-berbagai-macam-pendekatannya/
10
Fandy Tjiptono, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Andy Offset.2002), h-19
24

konsep, produk merupakan pemahaman subyektif dari produsen atas

sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan

organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai

dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Bila dilihat dari berwujud atau tidaknya produk dapat dibagi

menjadi dua kelompok yaitu: barang fisik (tangible) dan jasa service

(intangible). Walaupun barang dan jasa itu berbeda, namun pembagian

secara jelasnya sulit dilakukan, karena dimana terjadi suatu transaksi

pembelian barang sering kali disertai dengan adanya jasa dari penjual

barang tersebut dan begitu pula sebaliknya, pembelian jasa pun sering kali

disertai dengan atribut-atribut fisik atau barang-barang yang melengkapi,

contohnya ketika makan di restoran.

Menurut Husein Umar11 produk adalah suatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan

atau dikonsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang

ditawarkan di pasar.

2. Pengertian Kualitas Produk

Manurut Tjiptono12 kualitas produk adalah tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan konsumen. Kualitas produk dapat diperoleh dengan

cara membandingkan antara harapan konsumen dengan penilaian mereka

terhadap kinerja yang sebenarnya.


11
Husein Umar, Prilaku Konsumen Jasa, (Jakarta: Ghalia.2004), cet ke-1 h 31
12
Fandy Tjiptono dan Diana A, Total Quality Manajemen, (Yogyakarta: Andy.1996),
h.59
25

Sedangkan Garvin yang dikutip oleh Gaspersz13, untuk menentukan

kualitas produk, dapat dimasukkan ke dalam 6(enam) dimensi, yaitu :

1. Performance; berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan

merupakan karakterisitik utama yang dipertimbangkan pelanggan

dalam membeli barang tersebut.

2. Feature; karakteristik sekunder atau pelengkap yang berguna untuk

menambah fungsi dasar yang berkaitan dengan pilihan-pilihan produk

dan pengembangannya.

3. Reliability; berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu

barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam

periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

4. Conformance; berkaitan dengan tingkat kesesuaian dengan spesifikasi

yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

Kesesuaian merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik desain

produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.

5. Durability ; berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat

digunakan.

6. Service Ability ; karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan ,

kompetensi kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk

perbaikan barang.

13
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2003), hal.233
26

7. Aesthetic ; karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai

estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari

preferensi individual.

8. Fit and Finish ; karakteristik yang bersifat subyektif yang berkaitan

dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk sebagai

produk yang berkualitas.

3. Klasifikasi Produk

Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan

ciri-cirinya : daya tahan, wujud, dan penggunaan (konsumen / industri).

Setiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai.

Berikut adalah beberapa klasifikasi produk berdasar.

a. Berdasarkan Daya Tahan Dan Wujud

1. Barang yang tidak tahan lama (non-durable goods), barang yang

berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu / beberapa kali

penggunaan, seperti sabun. Karena barang ini dikonsumsi dengan

cepat dan sering dibeli maka strategi yang sesuai adalah

menyediakan dibanyak tempat.

2. Barang tahan lama (durable goods), barang berwujud yang

biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan beberapa kali.

Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan

yang lebih pribadi.


27

3. Jasa (service), produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan dan

mudah habis. Akibatnya produk ini memerlukan pengendalian

mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang

lebih tinggi.

b. Klasifikasi Barang Konsumen

Begitu banyak jenis produk yang dibeli konsumen dapat

diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan belanja. Kita dapat mebedakan

antara :

1. Barang Sehari-Hari (convenience goods), barang yang biasanya

sering dibeli pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang

sedikit. Sabun, Koran, dll.

2. Barang Toko (shopping goods) adalah barang yang biasanya

dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya

dalam proses pemilihan dan pembeliannya. Ct : perabotan,

pakaian, mobil bekas, dll.

3. Barang Khusus (speciality goods) mempunyai cirri-ciri /

identifikasi merk yang unik dan karena itulah cukup banyak

pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus.

Contohnya mobil, komponen stereo, peralatan fotografi, dll.

4. Barang yang Tidak Dicari (unsought goods) adalah barang yang

tidak diketahui konsumen / biasanya mereka tidak terpikir untuk

membelinya. Contoh : asuransi, persil kuburan, batu nisan, dll.


28

c. Klasifikasi Barang Industri

Barang industri dapat diklasifikasikan berdasrkan bagaimana cara

barang tersebut memasuki proses produksi dan kemahalan relatifnya,

barang industry dapat dibedakan menjadi :

1. Bahan Baku dan Suku Cadang (materials and parts) adalah barang

yang seluruhnya masuk ke produk produsen tersebut. Barang ini

terbagi lagi dalam dua kelompok, yaitu bahan mentah serta bahan

baku dan suku cadang yang diproduksi. Bahan mentah terdiri dari

dua kelompok : produk pertanian dan produk alam.

Bahan baku dan suku cadang yang diproduksi dibagi menjadi dua

kategori : bahan baku komponen (besi, benang, semen) dan suku

cadang komponen (mesin kecil, ban, cetakan). Bahan baku

komponen(component materials) biasanya diolah lebih lanjut.

2. Barang Modal (Capital item) adalah barang tahan lama yang

memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang

modal meliputi dua kelompok, instalasi (pabrik, kantor) dan

peralatan (generator, bor, elevator).

3. Perlengkapan dan layanan bisnis (supplies and business

service) adalah barang dan jasa berumur pendek yang memudahkan

pengembangan dan pengelolaan produk jadi. Perlengkapan ada dua

jenis : barang pemeliharaan dan perbaikan (cat, paku, sapu) dan

perlengkapan operasional (pelumas, batu bara, buku, pensil).14

14
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12,(
29

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan

Dalam prakteknya perencanaan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Menurut Basu Swastha 15faktor-faktor tersebut yaitu:

1. Kondisi dan kemampuan penjual

Transaksi jual beli merupakan pemindahan hak milik secara komersial

atas barang dan jasa, pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu penjual

sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual

harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat mencapai sasaran

penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut para penjual harus

memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan yaitu :

 Jenis dan Karakteristik barang yang akan ditawarkan

 Harga produk

 Syarat penjualan seperti : pembayaran, penghantaran, pelayanan

purna jual dan sebagainya

2. Kondisi Pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran

dalam penjualan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualan. Adapun

faktor-faktor kondisi pasara yang perlu diperhatikan adalah:

 Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar penjual, pasar

industri, pasar pemerintah /pasar internasional.

 Kelompok pembeli atau segmen pasarnya

Jakarta: Erlangga, 2008), h. 215-218


15
Basu Swasta, Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen, (Yogyakarta:
BPFE, 2008), edisi pertama, cetakan keempat, h.129.
30

 Daya belinya

 Frekuensi pembeliannya

 Keinginan dan kebutuhannya.

3. Modal

Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila

barang yang dijual itu belum dikenal oleh pembeli atau apabila lokasi

pembeli jauh dari tempat penjual dalam keadaan seperti ini, penjual

harus memperkenalkan dahulu / membawa barangnya ketempat

pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya saran

serta usaha tersebut sepertialat transportasi. Tempat peraga baik diluar

maupun didalam perusahaan. Usaha promosi dan sebagainya semua ini

hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang

diperlukan oleh perusahaan.

4. Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ditangani oleh

bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang tertentu/ahli dibidang

penjualan lainhalnya dengan perusahaan kecil masalah-masalah

penjualan ditangani oleh orang-orang yang juga melakukan fungsi lain.

Hal ini disebabkan oleh tenaga kerjanya yang lebih sedikit. Sistem

organisasi juga lebih sederhana masalah-masalah yang dihadapinya

juga tidak sekompleks perusahaan besar biasanya masalah perusahaan

ini ditangani oleh perusahaan dan tidak diberikan kepada orang lain.
31

5. Faktor lain

Faktor-faktor yang yang sering mempengaruhi penjualan yaitu

perikalanan, peragaan, kampanye,dan pemberian hadiah. Namun untuk

melaksanakannya diperlukan dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan

yang memiliki modal yang kuat kegiatan ini secara rutin dapat

dilakukan sebaliknya perusahaan kecil jarang melakukan karena

memiliki modal sedikit.16

16
Malvin Ronaldo, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penjualan, Diakses pada tanggal
5 Juni 2014 dari http://malvinrenaldo.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian

survey dengan pendekatan analisis data kuantitatif, yaitu menggambarkan

dengan menganalisis Trend pasar, harga dan kualitas produk terhadap

penjualan smartphone di Kecamatan Pondok Gede. Penelitian survey yang

dimaksud merujuk pada pengertian sebagaimana yang dikemukakan oleh

Arikunto, imformasi yang diperoleh dari penelitian survey dapat

dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula hanya sebagian saja

dari populasi. Survey yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan

penelitian survey populasi atau penelitian senseus, sedangkan jika

pengumpulan data hanya dilakukan pada sebagian dari populasi disebut

sebagian survey sampel.1

B. Lokasi

Penelitian ini dilakukan pada penjual smartphone di Kecamatan

Pondok Gede.

C. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuntitatif atau survei yaitu

penelitian yang menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian.2

1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 1998, h. 245.
2
Bambang Presetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Ed, 1, h. 49

32
33

Penelitian ini akan meneliti tentang data kajian yang bersifat

numerik/angka yang nantinya akan menghasilkan interpretasi data.

D. Kriteria dan Sumber Data

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari para

responden, melalui penyebaran angket, yaitu teknik pengumpulan data

dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan-pertanyaan

untuk diisi sendiri oleh responden.3 Dalam hal ini respondennya

adalah para penjual smartphone.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua

atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Data tersebut

didapatkan dengan cara mempelajari buku, dokumen, majalah, dan

internet yang dapat mendukung penelitian yang berhubungan dengan

masalah penelitian serta untuk melengkapi data yang dibutuhkan.

E. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala

sesuatu yang memiliki karateristik tertentu. Populasi pada penelitian

ini adalah para penjual smartphone sebanyak 100 orang.

3
Soehartono Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004, h. 65.
34

2) Sampel

Sampel adalah satu teknik atau cara mengambil sampel yang

representative dari populasi. Teknik yang dipakai menggunakan random

sampling. Sampel tersebut penulis tidak membatasi antara pemilik penjual

smartphone dengan karyawan. Selanjutnya jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian adalah sebanyak 64 responden. Penentuan sampel penelitian dengan

rumus simple random sampling, yaitu :

n= N

1+N(e)2

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e2 = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

ditolerir sebesar 0.05%.

Berdasarkan dari rumus tersebut maka dalam menentukan sampel adalah

sebagai berikut :

n= 100

1+0.2525

n= 100

1.2525

n = 79,85

Dari hasil perhitungan diatas dibulatkan menjadi 79 sampel dari beberapa

kios di Kecamatan Pondok Gede, lalu peneliti melakukan uji coba terhadap
35

kuisioner sebanyak 15 responden dari 5 wilayah masing-masing mendapatkan 3

kuisioner. Maka peneliti menentukan 64 responden berdasarkan hasil uji coba.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan objek pengamatan fenomena yang

diteliti.4 Adapun yang dijadikan variabel dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel bebas (X) adalah variabel stimulus atau yang

mempengaruhi variabel lain.5 Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel bebas adalah variabel trend pasar (X1) variabel harga (X2)

dan variabel kualitas produk (X3).

2) Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

variabel terikat adalah penjualan smartphone

Trend Pasar X1 Harga X2

KUALITAS
PRODUK X3

Penjualan
Smartphone
Y

4
Ibnu Hajar, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2003), cet, 1, h. 156
5
Ety, Rochaety, dkk, Metode Penelitian Bisnis: Dengan aplikasi SPSS, ed, 1, (Jakarta Mitra
Kencana Media, 2007)
36

X1 : Trend Pasar

a. Trend Gadget

b. Smartphone

c. Aksesoris

X2 : Harga

a. Harga yang bervariasi

b. Harga tejangkau

c. Harga Sesuai Kemampuan

X3 : Kualitas Produk

a. Kinerja Smartphone

b. Kualitas Kamera

c. Keanekaragaman dan Aplikasi Smartphone

Y : Penjualan Smartphone

1. Kognitif

a. Mengumpulkan Informasi Spesifikasi Smartphone

2. Konatif

a. Prospek Smartphone Sangat Menjanjikan

b. Kepuasan Konsumen Memberi Nilai Tambak

Kepada Toko.
37

G. Teknik Analisa Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau rasidual memiliki distribusi

normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak

valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara mendeteksi apakah

rasidual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik.

Cara mengetahui bahwa data yang diambil terdistribusi

normal salah satunya dengan menggunakan teknik Kolmogorov-

Smirnov. Kurva nilai rasidual terstandarisasi dikatakan menyebar

dengan normal apabila nilai Kolmogorov-Smirnov. Kurva Z ≤ Z

tabel atau nilai asymp. Sig (2-tailed) > α pada tabel uji

Kolmogorov-Smirnov.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen sama dengan nol.6

Uji multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai

VIF (Varlance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai

6
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2006), h. 110
38

tolerance semakin rendah. Sehingga model dapat dikatakan

terbebas dari multikolinearitas.

c. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual

pada suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang

baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Salah satu untuk melihat adanya masalah

Heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot dengan

nilai prediksi variabel terikan dengan residualnya. Cara

menganalisisnya adalah sebagai berikut:

a. Dengan melihat apakah titik pola tertentu yang teratur

seperti gelombang, melebar kemudian menyempit, jika

terjadi maka mengindikasikan terdapat Heteroskedastisitas.

b. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka

mengindikasikan tidak terjadi Heteroskedastisitas.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Pengujian Validitas

Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrumen

pengukuran penelitian. Variabel adalah ukuran yang sebenarnya

apa yang akan diukur, yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam
39

menjalankan fungsi pengukurannya.7 Pengujian ini untuk

mengetahui kebenaran instrumen penelitian agar dapat

memberikan imformasi yang akurat tentang hal yang diukur. Uji

validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor butir

pertanyaan dengan total sekor variabel. Jadi validitas ingin

mengukur apakah pertanyaan dalam kuisioner/instrumen

penelitian yang dibuat sudah betul-betul dapat mengukur apa

yang hendak diukur. Dengan kata lain, jika sebuah kuisioner

penelitian sudah di nyatakan valid berarti kuisioner mampu

mengolah data yang tepat dari yang hendak diteliti. Validitas

suatu butir pertanyaan dapat dilihat dari hasil output SPSS versi

16.0 pada tabel Correlation, jika butir pertanyaan itu valid

terdapat tanda (*) pada hasil pearson Correlation.

Tabel 3.1.1
Uji Validitas Trend Pasar

B1 B2 B3 B4 B5 SkorTotalTrend pasar
* **
B1 Pearson Correlation 1 -.007 .098 .270 .144 .485

Sig. (2-tailed) .953 .443 .031 .257 .000

N 64 64 64 64 64 64
**
B2 Pearson Correlation -.007 1 .094 .242 .011 .445

Sig. (2-tailed) .953 .459 .054 .931 .000

N 64 64 64 64 64 64

7
Eti Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2007), h. 57
40

**
B3 Pearson Correlation .098 .094 1 .206 .072 .548

Sig. (2-tailed) .443 .459 .103 .570 .000

N 64 64 64 64 64 64
* **
B4 Pearson Correlation .270 .242 .206 1 .024 .646

Sig. (2-tailed) .031 .054 .103 .854 .000

N 64 64 64 64 64 64
**
B5 Pearson Correlation .144 .011 .072 .024 1 .552

Sig. (2-tailed) .257 .931 .570 .854 .000

N 64 64 64 64 64 64
** ** ** ** **
SkorTotal Trend Pasar Pearson Correlation .485 .445 .548 .646 .552 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 64 64 64 64 64 64
(2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data primer yang diolah

Nilai tabel pada taraf signifikansi 5% (0,5) sebesar 0,246. Pada

lampiran uji Validitas untuk pertanyaan variabel trend pasar dinyatakan

valid karena lebih dari 0,246.


41

Tabel 3.1.2
Uji Validitas Harga

SkorTotal
C1 C2 C3 C4 C5 Harga

C1 Pearson *
1 -.031 .132 .035 -.164 .288
Correlation

Sig. (2-tailed) .807 .298 .784 .196 .021

N 64 64 64 64 64 64

C2 Pearson
-.031 1 -.029 -.164 -.132 .233
Correlation

Sig. (2-tailed) .807 .820 .195 .300 .064

N 64 64 64 64 64 64

C3 Pearson **
.132 -.029 1 .228 -.054 .606
Correlation

Sig. (2-tailed) .298 .820 .069 .670 .000

N 64 64 64 64 64 64

C4 Pearson **
.035 -.164 .228 1 .049 .635
Correlation

Sig. (2-tailed) .784 .195 .069 .702 .000

N 64 64 64 64 64 64

C5 Pearson **
-.164 -.132 -.054 .049 1 .371
Correlation

Sig. (2-tailed) .196 .300 .670 .702 .003

N 64 64 64 64 64 64

SkorTotal Pearson * ** ** **
.288 .233 .606 .635 .371 1
Harga Correlation

Sig. (2-tailed) .021 .064 .000 .000 .003

N 64 64 64 64 64 64

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-


tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-


tailed).
Sumber: Data Primer yang diolah
42

Nilai tabel pada lampiran uji validitas untuk pertanyaan variabel harga

sebanyak 5 pertanyaan dinyatakan valid karena lebih dari 0,246.

Tabel 3.1.3
Uji Validitas Kualitas Produk

Skortotal Kualitas
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 Produk
**
D1 Pearson Correlation 1 -.087 .095 .128 .031 -.049 .106 .389

Sig. (2-tailed) .494 .455 .313 .805 .698 .404 .001

N 64 64 64 64 64 64 64 64
* **
D2 Pearson Correlation -.087 1 .174 .069 .318 .010 .189 .496

Sig. (2-tailed) .494 .169 .586 .011 .936 .134 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64
**
D3 Pearson Correlation .095 .174 1 .137 .169 -.080 .137 .521

Sig. (2-tailed) .455 .169 .279 .183 .529 .280 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64
**
D4 Pearson Correlation .128 .069 .137 1 .120 -.127 .020 .418

Sig. (2-tailed) .313 .586 .279 .344 .318 .875 .001

N 64 64 64 64 64 64 64 64
* ** **
D5 Pearson Correlation .031 .318 .169 .120 1 .079 .361 .635

Sig. (2-tailed) .805 .011 .183 .344 .537 .003 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64
*
D6 Pearson Correlation -.049 .010 -.080 -.127 .079 1 .111 .267

Sig. (2-tailed) .698 .936 .529 .318 .537 .382 .033

N 64 64 64 64 64 64 64 64
** **
D7 Pearson Correlation .106 .189 .137 .020 .361 .111 1 .559

Sig. (2-tailed) .404 .134 .280 .875 .003 .382 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64
** ** ** ** ** * **
Skortot Pearson Correlation .389 .496 .521 .418 .635 .267 .559 1
al Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .001 .000 .033 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


43

Uji Validitas Kualitas Produk

Skortotal Kualitas
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 Produk
**
D1 Pearson Correlation 1 -.087 .095 .128 .031 -.049 .106 .389

Sig. (2-tailed) .494 .455 .313 .805 .698 .404 .001

N 64 64 64 64 64 64 64 64
* **
D2 Pearson Correlation -.087 1 .174 .069 .318 .010 .189 .496

Sig. (2-tailed) .494 .169 .586 .011 .936 .134 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64
**
D3 Pearson Correlation .095 .174 1 .137 .169 -.080 .137 .521

Sig. (2-tailed) .455 .169 .279 .183 .529 .280 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64
**
D4 Pearson Correlation .128 .069 .137 1 .120 -.127 .020 .418

Sig. (2-tailed) .313 .586 .279 .344 .318 .875 .001

N 64 64 64 64 64 64 64 64
* ** **
D5 Pearson Correlation .031 .318 .169 .120 1 .079 .361 .635

Sig. (2-tailed) .805 .011 .183 .344 .537 .003 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64
*
D6 Pearson Correlation -.049 .010 -.080 -.127 .079 1 .111 .267

Sig. (2-tailed) .698 .936 .529 .318 .537 .382 .033

N 64 64 64 64 64 64 64 64
** **
D7 Pearson Correlation .106 .189 .137 .020 .361 .111 1 .559

Sig. (2-tailed) .404 .134 .280 .875 .003 .382 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64
** ** ** ** ** * **
Skortot Pearson Correlation .389 .496 .521 .418 .635 .267 .559 1
al Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .001 .000 .033 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


Sumber: Data Primer yang diolah
44

Hasil tabel pada taraf signifikasi 5% (0,05) sebesar 0,246 pada

lampiran uji validitas untuk pertanyaan variabel kualitas produk sebanyak

7 pertanyaan dinyatakan valid karena lebih dari 0,246.

Tabel 3.1.4
Uji Validitas Penjualan Smartphone

E2 E6 E7 Skortotal
* ** **
E2 Pearson Correlation 1 .302 .464 .593

Sig. (2-tailed) .015 .000 .000

N 64 64 64 64
* ** **
E6 Pearson Correlation .302 1 .439 .634

Sig. (2-tailed) .015 .000 .000

N 64 64 64 64
** ** **
E7 Pearson Correlation .464 .439 1 .627

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 64 64 64 64
** ** **
Skor Pearson Correlation .593 .634 .627 1
Total Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 64 64 64 64

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil tabel pada taraf signifikasi 5% (0,05) sebesar 0,246 pada

lampiran uji validitas untuk pertanyaan variabel penjualan smartphone ada

7 pertanyaan dan 4 pertanyaan dibuang karena tidak valid dan 3

pertanyaan dinyatakan valid karena nilainya diatas 0,246.


45

b. Pengujian Reliabilitas

Realibilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu

pengukuran. Pengukuran yang memilki reabilitas tinggi, yaitu pengukuran

yang mampu memberikan hasil terukur yang terpercaya (reliabel).8

Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi suatu alat

pengukuran dalam gejala yang sama. Apabila suatu alat pengukuran telah

dinyatakan valid, maka tahapan berikutnya adalah mengukur reabilitas dari

alat. Uji reabilitas adalah alat mengukur untuk instrumen penelitian yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau

setabil dari waktu ke waktu.9

Hasil penelitian dikatakan reliabel, apabila terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda. Menghitung reabilitas menggunakan rumus

Alpha cronbach, maka batasan reliabilitas sebenarnya sudah ditentukan.

Kriteria Validitas

No Koefesien Kriteria

1 Mendekati 1 Sangat Baik

2 Diatas 0,8 Baik

3 Dibawah 0,6 Tidak reliabel

8
Edwin Mustafa dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2007), h. 116
9
Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro)
46

Tabel 3.2.1.B
Uji Reabilitas Trend Pasar
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.642 5
Sumber: Data Primer yang diolah

Hasil print out menjelaskan bahwa Croanbach’s Alpha untuk uji

reabilitas variabel Trend pasar sebesar 0.642 yang berarti variabel trend

pasar reliabel karena 0,642 > 0,6 maka, variabel budaya pada penelitian ini

reliabel untuk diuji

Tabel 3.2.2.B
Uji Reabilitas Harga
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.747 5
variabel data primer yang diolah

Hasi print out menjelaskan bahwa croanbach’s Alpha untuk uji

reabilitas variabel harga sebesar 0,747 yang berarti variabel Harga reliabel

karena 0,747 > 0,6 maka, variabel budaya dalam penelitian ini reliabel

layak untuk diuji.


47

Tabel 3.2.3.B

Uji Reabilitas Variabel Kualitas Produk


Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.775 7
Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 3.2.3.B dijelaskan bahwa Croanbach’s untuk diuji

reabilitas pada variabel kualitas produk sebesar 0,775 yang berarti reliabel

karena 0,775 > 0,6. Sehingga dapat diambil kesimpulan, variabel kualitas

produk pada penelitian ini layak untuk diuji.

Tabel 3.2.4
Uji Reliability Penjualan Smartphone
Reliability Statistic

Cronbach's Alpha N of Items

.664 3
Sumber Data primer yang diolah

Dari tabel 3.2.3.B dijelaskan bahwa Croanbach’s untuk diuji

reabilitas pada variabel preferensi sebesar 0,642 yang berarti reliabel

karena 0,642 > 0,6. Sehingga dapat diambil kesimpulan, variabel

preferensi pada penelitian ini layak untuk diuji.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi berganda. Regresi linier berganda (multiple Inter

regresion) bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih


48

variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel

terikat dengan menggunakan atau lebih variabel bebas.10

Perumusan umum dari regresi linear berganda adalah:

Y=a+b1x1.........bnxn
Dimana:

Y = Penjualan Smartphone

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1 = Variabel Trend Pasar

X2 = Variabel Harga

X3 = Variabel Kualitas Produk

a. Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi berguna untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam merangkai

variabel terikat, yaitu mengetahui seberapa besar kemampuan

variabel independen (trend pasar, harga, kualitas produk)

menjelaskan variabel dependen (penjualan smartphone). Namun

untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R square

yang telah disesuaikan atau tertulis Adjusted R square, karena telah

disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan

dalam penelitian.11

10
Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Aplikasi: dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007), 1, h. 138
11
Bhuono Agung Nugroho, Op. Cit, h. 51
49

b. Uji Parsial (t)

Uji parsial bertujuan mengetahui besarnya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual (parsial)

terhadap variabel dependen.

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial

variabel independen (trend pasar, harga dan kualitas produk)

terhadap variabel dependen (penjualan smartphone).

c. Uji Simultan (F)

Uji setatistik F digunakan untuk mencari apakah semua

variabel independen yang digunakan dalam model regresi secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.12 Untuk

menguji apakah model regresi tersebut sudah benar dan layak maka

dilakukan pengujian hubungan secara bersama-sama antara

variabel trend pasar (X1), variabel harga (X2) dan variabel kualitas

produk (X3) terhadap penjualan smartphone. Untuk menentukan

pengaruh secara simultan maka dibuat hipotesis sebagai berikut :

 H04 : Trend pasar, harga dan kualitas produk tidak berpengaruh

secara simultan terhadap penjualan smartphone.

 Ha4 : Trend pasar, harga dan kualitas produk berpengaruh secara

simultan penjualan smartphone.

12
Duwi Priyanto, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom,
2011) h. 67.
50

H. Hipotesa

 Hipotesis Pertama

H01 : trend pasar tidak berpengaruh nyata terhadap penjualan

smartphone

Ha1 : tren pasar berpengaruh nyata terhadap penjualan smartphone

 Hipotesis Kedua

H02 : Harga tidak berpengaruh nyata terhadap penjualan smartphone

Ha2 : Harga berpengaruh nyata terhadap penjualan smartphone

 Hipotesis Ketiga

H03 : Kualitas produk tidak berpengaruh nyata terhadap penjualan

smartphone

Ha3 : Kualitas produk berpengaruh nyata terhadap penjualan

smartphone
BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Profil Responden

1. Identitas Responden

Setelah kuesioner disebarkan kepada 64 responden maka dilakukan

identifikasi karakteristik responden. Dari hasil penelitian di lapangan

menunjukan bahwa responden didominasi oleh responden pria. Namun pada

dasarnya penelitian ini tidak membedakan responden dari jenis kelaminnya

melainkan melihat dari kepercayaan yang dianut oleh responden seperti

penjelasan pada gambar dibawah ini

Gambar 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Agama

Kristen, 13
Islam, 47 Hindu, 0

Budha, 4

0%
20% 40%
60%
80%
100%

Sumber: Data primer yang diolah

51
52

Gambar diatas menunjukan bahwa kepercayaan yang dianut oleh

responden, mayoritas adalah agama islam sebanyak presentase 74%,

sementara sebagian kecil dari mereka adalah yang menganut agama kristen

dengan presentase 20% dan agama budha dengan presentase 6%. Dalam

penelitian ini mayoritas dari seluruh responden beragama islam. Hal ini

dikarenakan rata – rata responden yang berada di Kecamatan Pondok Gede

mereka mayoritas muslim. Dari responden yang berpendidikan tamatan SMP

diketahui sudah menikah seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Usia


< 25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun > 50 Tahun

0%

8%

47%

45%

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.2 menunjukkan bahwa responden sebagian besar di

dominasi pada usia < 25 tahun sebesar 47%. selanjutnya 25-35 tahun sebesar

45%. usia 35-50 sebesar 8%. sedangkan pada usia lebih dari 50 tahun tidak
53

terdapat usia responden dalam penelitian ini. Jadi dari kesimpulan diatas,

bahwa besarnya jumlah responden yang berusia < 25 tahun dibandingkan

dengan responden tingkatan usia lainnya menunjukan bahwa responden

tersebut dalam usia yang produktif dalam pekerjaannya sebagai pedagang

pasar smartphone. Hal ini memang dibutuhkan pada penelitian ini, karena

responden yang dijadikan sampel merupakan responden yang berusia

produktif sesuai pekerjaannya. Pada usia tersebut, dapat terlihat tingkat

pendidikan responden seperti pada gambar berikut:

Gambar 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan


Terakhir
SMP SMA Diploma Sarjana (S1, S2 dan S3)

0%
27%
51%
22%

Sumber: Data Primer yang diolah

Gambar diatas menunjukan bahwa latar belakang pendidikan formal

yang ditamatkan oleh responden, mayoritas adalah tamatan SMA sebanyak

presentase 51%, sementara sebagian kecil dari mereka adalah Sarjana dengan

presentase 27% dan tamatan Diploma dengan presentase 22%. Dalam


54

penelitian ini tidak ada responden yang tidak bersekolah dan berpendidikan

terakhir SMP. Dari semua responden yang mayoritasnya berpendidikan SMA

ini diketahui memiliki penghasilan yang sesuai dengan pendidikan terakhir

mereka seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Tingkat


Pendapatan
< Rp. 1 juta/bln Rp. 1-3 juta/bln Rp. 3-5 juta/bln Rp. > 5 juta

3% 6%

19%

72%

Sumber: Data primer yang diolah

Dari data yang didapatkan secara umum responden dapat disimpulkan

bahwasanya mayoritas memiliki pendapatan Rp. 1-3 juta sebanyak 45 orang (

72 %). Sedangkan minoritas responden yang memiliki pendapatan Rp. 3-5

juta hanya sebanyak 12 orang (19%), pendapatan <Rp. 1 juta sebanyak 5

orang (6%), dan yang berpendapatan >Rp. 5 juta sebanyak 2 orang (3%)

Hal ini menandakan bahwsanya responden memiliki pendapatan yang

hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja, hal ini dikarenakan penjualan
55

smartphone itu sendiri sangat pluktuatif tergantung dengan trend yang terjadi

dipasar.

B. Hasil Penjelasan Responden

Berikut adalah beberapa hasil penyebaran kuesioner tentang analisis


pengaruh trend pasar, harga dan kualitas produk terhadap penjualan
smartphone.

1. Trend Pasar
Gambar 4.1.1

Trend gadget meningkatkan


penjualan
40
35 37
30
25
20 24

15 Series1

10
5
1 2
0
Tidak Ragu Setuju Sangat
setuju setuju

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan Gambar 4.1.1 diproleh data sebesar 64 orang responden

atau setara dengan 80% sangat setuju tren gadget meningkatkan penjualan. Se

banyak 24 responden atau setara dengan 37% berpendapat tren gadget

meningkatkan penjualan. Sebesar 37 orang responden atau setara dengan 57%

berpendapat sangat setuju, 2 orang responden atau setara dengan 3%


56

berpendapat ragu dan 1 orang responden berpendapat tidak setuju. Dapat

diambil kesimpulan bahwa dari pendapat responden sangat mendukung trend

gadget meningkatkan penjualan.

Gambar 4.1.2

Konsumen sudah mulai beralih dari


fiture phone ke smartphone
Series1

31
24
8
1

Tidak Ragu Setuju Sangat


setuju setuju

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.1.2 sebagian besar responden setuju konsumen yang

sudah mulai beralih dari fiture ke smartphone, sebanyak 31 orang responden

atau setara dengan 48% setuju, 24 orang responden atau setara dengan 37%

mengatakan sangat setuju, 8 responden atau setara dengan 12% mengatakan

ragu, 1responden atau setra dengan 1% mengatakan tidak setuju dengan

demikian pendapat responden dengan konsumen yang sudah mulai beralih

dari fiture phone ke Smartphone sangat mendukung.


57

Gambar 4.1.3

Smartphone lebih banyak dicari oleh konsumen


dari pada fiture phone

Sangat setuju 22

Setuju 24

Series1
Ragu 15

Tidak setuju 3

0 5 10 15 20 25 30

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.1.3 smartphone lebih banyak dicari oleh konsumen dari

pada fiture phone, 24 orang responden atau setara dengan 43% berpendapatan

setuju, 22 responden atau setara dengan 34% mengatakan sangat setuju, 15

responden atau setara dengan 23% mengatakan ragu dan 3 orang responden

atau setara dengan 4% mengatakan tidak setuju demikian dapat disimpulkan

dari sebagian pendapat responden konsumen lebih banyak mencari

smartphone dari pada fiture phone di pasar Kecamatan Pondok Gede.


58

Gambar 4.1.4

Tren gadget berpengaruh terhadap peningkatan


penjualan aksesorisnya
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu Setuju Sangat setuju

1%

8%
31%
16%

44%

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.1.4 tren gadget berpengaruh terhadap peningkatan

penjualan aksesorisnya, 28 orang responden atau setara dengan 43%

mengatakan setuju, 20 responden atau setara dengan 31% mengatakan sangat

setuju, 10 responden atau setara dengan 15% mengatakan ragu, 5 responden

atau setara dengan 7% mengatakan tidak setuju dan 1 responden atau setara

dengan 1% mengatakan sangat tidak setuju dengan demikian kesimpulan

bahwa para responden seluruhnya lebih banyak berpendapat setuju dan sangat

setuju dari tren gadget berpengaruh terhadap peningkatan penjualan

aksesorisnya. Artinya tren gadget sangat berpengaruh terhadap peningkatan

penjualan aksesorisnya.
59

Gambar 4.1.5

Konsumen merasa gengsi jika tidak punya


smartphone
Sangat tidak
setuju
1% Tidak setuju
Sangat setuju 19%
25%

Ragu
Setuju
30%
25%

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.1.5 menunjukan konsumen merasa gengsi jika tidak punya

smartphone, 16 orang responden atau setara dengan 25% mengatakan sangat

setuju, 16 responden atau setara dengan 25% berpendapat setuju, 19 orang

responden atau setara dengan 29% mengatakan ragu, 12 responden atau setara

dengan 18% mengatakan tidak setuju dan 1 responden atau setara dengan 1%

mengatakan sangat tidak setuju, dengan demikian bahwa dari para pendapat

responden terhadap konsumen merasa gengsi jika tidak punya smartphone

tidak mendukung untuk konsumen yang memiliki smartphone dengan gengsi.

Artinya lebih tepat dari pendapat responden terhadap konsumen untuk

memiliki semartphone bukan karena gengsi untuk memilikinya.


60

2. Harga
Gambar 4.2.1

Harga smartphone bermacam-


Sangat setuju

macam Setuju
Series1

Tidak setuju

0 10 20 30 40
Axis Title

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.2.1 harga smartphone bermacam-macam, 33 orang

responden atau setara dengan 51,6% mengatakan setuju, 30 responden atau

setara dengan 46,9% mengatakan sangat setuju dan 1 responden atau setara

dengan 1,6% mengatakan tidak setuju dengan demikian dapat di simpulkan

bahwa para pendapat responden sangat setuju dan setuju terhadap harga

smartphone yang bermacam-macam. Artinya para penjual smartphone di

pasar Pondok Gede menjual smartphone dengan harga yang bermacam-

macam dan bervariasi sesuai tipe smartphone tersebut.


61

Gambar 4.2.2

Harga yang ditawarkan sesuai dengan fiture


dan aplikasi yang ada pada smartphone
Series1

30
23
3 8

Tidak setuju Ragu Setuju Sangat


setuju

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.2.2 menujukan harga yang ditawarkan sesuai dengan fiture

dan aplikasi yang ada pada smartphone, 30 orang responden atau setara

dengan 46,9% mengatakan setuju, 23 responden atau setara dengan 35,9%

mengatakan sangat setuju, 8 responden atau setara dengan 12,5% mengatakan

ragu dan 3 responden atau setara dengan 4,7% mengatakan tidak setuju

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa para pendapat responden

menyetujui harga yang ditawarkan sesuai dengan fitur dan aplikasi yang ada

pada smartphone di pasar Pondok Gede.


62

Gambar 4.2.3

Harga smartphone yang terjangkau lebih


banyak dicari konsumen
Series1

Sangat setuju 30

Setuju 18

Ragu 12

Tidak setuju 4

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.2.3 harga smartphone yang terjangkau lebih banyak

dicari konsumen, 30 orang responden atau setara denga 46.9% mengatakan

sangat setuju, 18 responden atau setara dengan 28,1% mengatakan setuju, 12

responden atau setara dengan 18,8% mengatakan ragu dan 4 responden atau

setara dengan 6,2% mengatakan tidak setuju. Artinya dapat disimpulkan dari

pendapat para responden sangat setuju dan setuju terhadap harga smartphone

yang terjangkau karena lebih banyak dicari oleh konsumen.


63

Gambar 4.2.4

Jenis smartphone lebih banyak dicari karena


harganya lebih murah
Series1

19
13 16
15
1

Sangat tidak
Tidak setuju Ragu
setuju Setuju
Sangat
setuju

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.2.4 jenis smartphone lebih banyak dicari karena

harganya lebih murah, 16 orang responden atau setara dengan 25%

mengatakan setuju, 15 responden atau setara dengan 23,4% mengatakan

sangat setuju 19 responden atau setara dengan 29,7% mengatakan ragu, 13

responden atau setara dengan 20,3% mengatakan tidak setuju dan 1 responden

atau setara dengan 1,6% mengatakan sangat tidak setuju demikian dapat

disimpulkan dari para pendapat lebih banyak tertuju ke ragu dan tidak setuju

terhadap jenis smartphone yang harganya murah. Artinya harga smartphone

yang murah kurang mempengaruhi minat konsumen untuk membelinya.


64

Gambar 4.2.5

Harga sesuai dengan kebutuhan konsumen


Series1

29

16
12
6
1

Sangat Tidak Ragu Setuju Sangat


tidak setuju setuju
setuju

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.2.5 harga sesuai dengan kebutuhan konsumen, 29 orang

responden atau setara dengan 45,3% mengatakan setuju, 12 orang responden

atau setara dengan 18,8% mengatakan sangat setuju, 16 responden atau setara

dengan 25% mengatakan ragu, 6 responden atau setara dengan 9,4%

mengatakan tidak setuju dan 1 responden atau setara dengan 1,6%

mengatakan sangat tidak setuju dengan demikian disimpulkan bahwa dari

penilaian harga sesuai memenuhi kebutuhan kosumen para responden setuju

dan sangat setuju. Artinya harga smartphone yang ideal dan bervariasi sangat

sesuai dengan kebutuhan konsumen.


65

3. Kualitas Produk

Gambar 4.3.1

Smartphone nyaman digenggam


Tidak setuju
9%
Sangat setuju
22%

Ragu
36%
Setuju
33%

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.3.1 pertanyaan smartphone nyaman digenggam, 14

responden atau setara dengan 21,9% mengatakan sangat setuju, 21 responden

atau setara dengan 32,8% mengatakan setuju, 23 responden atau setara dengan

35,9% mengatakan ragu dan 6 responden atau setara dengan 9,4%

mengatakan tidak setuju maka dapat disimpulkan dari pendapat seluruh

responden terhadap smartphone untuk nyaman digenggam sangat

mempengaruri konsumen untuk membelinya.


66

Gambar 4.3.2

Kinerja smartphone sesuai dengan harapan


konsumen
Tidak setuju Ragu Setuju Sangat setuju

40%
33%
62%
22%

5%

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.3.2 kinerja smartphone sesuai dengan harapan konsumen,

26 orang responden atau setara dengan 40,6% mengatakan setuju, 14 orang

responden atau setara dengan 21,9% mengatakan sangat setuju, 21 orang

responden atau setara dengan 32,8% mengatakan ragu dan 3 orang responden

atau setara denga 6,2% mengatakan tidak setuju dengan demikian bahwa dari

seluruh pendapat responden kinerja smartphone mempengaruhi harapan

konsumen.
67

Gambar 4.3.3

Smartphone lebih cepat dalam koneksi


internet
Tidak setuju
6%
Ragu
Sangat
24%
setuju
42%
Setuju
28%

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.3.3 smartphone lebih cepat dalam koneksi internet, 27

responden atau setara dengan 42,2% mengatakan sangat setuju, 18 responden

atau setara dengan 28,1% mengatakan setuju, 15 responden atau setara dengan

23,4% mengatakan ragu dan 4 responden atau setara dengan 6,2%

mengatakan tidak setuju dengan demikian dapat disimpulkan dari pendapat-

pendapat responden untuk smartphone lebih cepat dalam koneksi internet

sangat mempengaruhi terhadap penjualan smartphone di toko-toko

smartphone Pondok Gede.


68

Gambar 4.3.4

Kualitas kamera yang bagus lebih banyak


dicari oleh konsumen

Sangat setuju

Setuju
Series1
Ragu

Tidak setuju

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.3.4 kualitas yang bagus lebih banyak dicari oleh

konsumen, 28 orang responden atau setara dengan 43,8% mengatakan sangat

setuju, 22 responden atau setara dengan 34,4% mengatakan setuju, 11 orang

responden atau setara dengan 17,2% mengatakan ragu dan 3 responden atau

setara dengan 4,7% mengatakan tidak setuju demikian dapat disimpulkan

bahwa dari seleuruh responden lebih banyak yang berpendapat sangat setuju

dan setuju terhadap kualitas yang bagus lebih banyak dicari oleh konsumen.

Artinya kualitas yang bagus smartphone sangat mempengaruhi penjualan

smartphone.
69

Gambar 4.3.5

Keanekaragaman fiture dan aplikasi pada


smartphone mampu memenuhi kebutuhan
konsumen
Series1

29
17
13
1 4

Sangat Tidak Ragu Setuju Sangat


tidak setuju setuju
setuju

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.3.5 menujukan keanekaragaman fitur dan aplikasi pada

smartphone mampu memenuhi kebutuhan konsumen, 29 orang responden

atau setara dengan 45,3% mengatakan setuju, 17 responden atau setara dengan

26,6% mengatakan sangat setuju, 13 responden atau setara dengan 20,3%

mengatakan ragu, 4 responden atau setara dengan 6,2% mengatakan tidak

setuju dan 1 responden atau setara dengan 1,6% mengatakan sangat tidak

setuju demikian dapat disimpulkan dari pendapat para responden bahwa

keanekaragaman fitur dan aplikasi pada smartphone yang mampu memenuhi

kebutuhan konsumen. Artinya keragaman fitur dan aplikasi sangat

mempengaruhi penjualan smartphone.


70

Ganbar 4.3.6

memudahkan layanan komunikasi di dalam


dan luar kota

Tidak setuju
3% Ragu
16%
Sangat
setuju
48% Setuju
33%

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.3.6 memudahkan layanan komunikasi didalam dan luar

kota, 31 orang responden atau setara dengan 48.4% mengatakan sangat setuju,

21 responden atau setara dengan 32,8% mengatakan setuju, 10 responden atau

setara dengan 15,6% mengatakan ragu dan 2 responden atau setara denagan

3,1% mengatakan tidak setuju dengan demikian bahwa para pendapat

responden smartphone memudahkan layanan kominikasi dengan baik dan

artinya sangat mempengaruhi penjualan smartphone.


71

Gambar 4.3.7

Smartphone memiliki tampilan yang lebih


menarik
Series1

Sangat setuju 32

Setuju 27

Ragu 3

Tidak setuju 1

Sangat tidak setuju 1

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.3.7 smartphone memiliki tampilan yang menarik, 32

orang responden atau setara dengan 50% mengatakan sangat setuju, 27 orang

responden atau setara dengan 42,2% mengatakan setuju, 3 responden atau

setara dengan 4,7% mengatakan ragu, 1 responden atau setara dengan 1,6%

mengatakan tidak setuju dan 1 responden atau setara dengan 1,6%

mengatakan sangat tidak setuju dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

smartphone memiliki tampilan menari sangat diinginkan dari para pendapat

responden. Artinya bahwa smartphone yang memiliki tampilan lebih menarik

sangan mempengaruhi penjualan smartphone.


72

4. Penjualan Smartphone

Gambar 4.4.1

Saya mengumpulkan berbagai informasi


mengenai spesifikasi smartphone
Series1

34

16
12
1 1

Sangat Tidak Ragu Setuju Sangat


tidak setuju setuju
Setuju

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.4.1 saya mengumpulkan berbagai imformasi mengenai

spesifikasi smartphone, 34 orang responden atau setara dengan 53,1%

mengatakan setuju, 16 orang responden atau setara dengan 25% mengatakan

sangat setuju, 12 responden atau setara dengan 18,8% mengatakan ragu, 1

responden atau setara 1,6% mengatakan tidak setuju dan 1 orang responden

atau setara dengan 1,6% mengatakan sangat tidak setuju dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa dari para pendapat responden terhadap penjualan

smartphone sangat baik dengan mengumpulkan berbagai imformasi mengenai

spesifikasi smartphone agar lebih mudah menjual barang dengan mengambil

keuntungan dengan baik.


73

Gambar 4.4.2

Prospek penjualan smartphone sangat


menjanjikan
Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu
Setuju Sangat setuju
2%

9%
19%

34%
36%

Sumber: Data primer yang diolah

Dari gambar 4.4.2 prospek penjualan smartphone sangat menjanjikan,

23 orang responden atau setara dengan 35,9% mengatakan setuju, 12

responden atau setara dengan 18,8% atau setara dengan 18,8% mengatakan

sangat setuju, 22 responden atau setara dengan 34,4% mengatakan ragu, 6

responden atau setara dengan 9,4% mengatakan tidak setuju dan 1 responden

atau setara dengan 1,6% mengatakan sangat tidak setuju dengan demikian

bahwa dari para pendapat pedagang smartphone bahwa penjualan smartphone

sangat menguntungkan.
74

Gambar 4.4.3

Kepuasan konsumen memberikan nilai


tambah kepada toko kami
Series1

32
11 19
2

Tidak setuju
Ragu
Setuju
Sangat setuju

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.4.3 kepuasan konsumen memberikan nilai tambah kepada

toko kami, 32 orang responden atau setara dengan 50% mengatakan sangat

setuju, 19 orang responden atau setara dengan 29,7% mengatakan setuju, 11

responden atau setara dengan 17,2% mengatakan ragu dan 2 responden atau

setara dengan 3,1% mengatakan tidak setuju demikian dapat disimpulkan

bahwa dari pendapat responden dengan pertanyaan kepuasan konsumen dapat

memberikan nilai tambah kepada si penjual itu artinya bisa dilihat dari

pendapat responden yang lebih banyak menyatakan sangat setuju dan setuju

maka kepuasan konsumen memberikan nilai tambah atau menguntukan

terhadap penjual smartphone di Pondok Gede.


75

Trend pasar, harga dan kualaitas produk sangat mempengaruhi

penjualan smartphone di toko-toko smartphone Pondok Gede, bisa dilihat dari

penjelasan dari gambar-gambar diatas lima gambar pertama menjelaskan

bahwa tren pasar sangat mempengaruhi penjualan smartphone, dan lima

gambar kedua diatas yang menjelaskan tentang harga, bahwa harga juga

sangat mempengaruhi penjualan smartphone dan gambar ketiga yang

menjelaskan kualitas produk bahwa kualitas produk juga mempengaruhi

penjualan smartphone di Kecamatan Pondok Gede.

Faktor yang mempengaruhi penjualan smartphone di Kecamatan

Pondok Gede ialah bisa dilihat dari harga karena harga smartphone di

Kecamatan Pondok Gede sangat bervariatif, harga yang ditawarkan sesuai

dengan fitur dan aplikasi yang ada pada smartphone, harga smartphone yang

terjangkau lebih bnyak dicari konsumen, harga dan kualitas yang sesuai

kebutuhan konsumen.

C. Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih

dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat

penguji regresi linear berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi
76

klasik telah terpenuhi maka alat penguji regresi linear berganda dapat

digunakan.

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui penelitian ini berdistribusi normal atau mendekati

normal bisa dilakukan dengan menggunakan scatter plot yaitu dengan melihat

penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, menunjukkan

distribusi normal maka regresi memenuhi asumsi normalitas.1

Gambar 4.1.1 B

Sumber: Data primer yang diolah

1
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. elex Media Koputindo, 2000),
h.214
77

Berdasarkan gambar 4.1.1 B Normal P-P plot of regression di atas

dapat disimpulkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan bahwa data

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi ini memenuhi

asumsi normalitas dan dapat dilanjutkan ke uji selanjutnya.

b. Uji Multikolinearitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas maka dilakukan

dengan melihat hasil output uji SPSS dalam tabel coefficients dan melihat

VIF (Variance Inflation Factor). Apabila nilai factor value lebih tinggi

daripada 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. 2Jika nilai

VIF <10, maka tidak terdapat multikolinearitas. Jika nilai VIF > 10 maka

diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.

Tabel 4.1.1 B
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -3.672 2.476 -1.483 .143
Trend psar .186 .073 .286 2.561 .013 .973 1.028
Harga .165 .087 .213 1.904 .062 .967 1.034
Kualitas
.159 .060 .300 2.648 .010 .945 1.059
Produk
a. Dependent Variable:
Y

Sumber: Data primer yang diolah

2
Ibid, hal.206
78

Dari tabel 4.1.1 B diperoleh bahwa nilai VIF untuk variabel Trend

pasar sebesar 1.028 maka VIF 1.028 < 10 dan variabel Harga juga didapatkan

sebesar 1.034 maka VIF 1.034 < 10 dan variabel kualitas produk sebesar

1.059 maka VIF 1.059 <10 sehingga persamaan regresi ini terbebas dari

asumsi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Gambar 4.1.2 B
Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah


79

Dari Hasil gambar 4.1.2 B terlihat bahwa titik-titik menyebar diatas

dan di bawah pada angka 0 sumbu Y serta tidak membentuk pola. Jadi dapat

diambil dari gambar diatas bahwa persamaan regresi terbebas dari asumsi

heteroskedastisitas

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier untuk

pembuktian hipotesis penelitian. Analisis ini akan menggunakan input

berdasarkan data yang diperoleh dari kuisioner. Perhitungan statistik dalam

analisis regresi ini yang digunakan dalam penelitian menggunakan SPSS 16.0.

Di bawah ini adalah tabel hasil analisis regresi linier berganda analisis

pengaruh trend pasar, harga kualatas produk terhadap penjualan smartphone

di Kecamatan Pondok Gede.

Tabel 4.1.2 B
Coefficientsa

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -3.672 2.476 -1.483 .143

Trend psar .186 .073 .286 2.561 .013 .973 1.028

Harga .165 .087 .213 1.904 .062 .967 1.034

Kualitas Produk .159 .060 .300 2.648 .010 .945 1.059

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data primer yang diolah


80

Berdasarkan tabel 4.2.1 B di atas diperoleh hasil persamaan regresi sebagai

berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + e

Y = -3.672 + 186 X1 +165 X2+159 X3 + e

Untuk menunjukkan model regresi ini sudah benar dan layak bisa dilihat:

 Nilai konstanta (a) = -3.67 artinya apabila tidak ada variabel trend

pasar (X1), variabel harga (X2) dan variabel harga (X3) atau nilai

variabel-variabel 0, maka analisis pengaruh trend pasar, harga dan

kualitas produk terhadap penjualan smartphone meningkat sebanyak 2.

 Nilai koefisien regresi variabel trend pasar (X1) sebesar 186. Hal ini

berarti bila variabel independen lainnya tetap dan variabel trend pasar

mengalami peningkatan sebesar 2 maka analisis trend pasar, harga dan

kualitas produk akan mengalami peningkatan sebanyak 2 (dibulatkan

dari 186). koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif

antara variabel trend pasar dengan penjualan smartphone.

Kesimpulannya semakin meningkat nilai trend pasar dalam kehidupan

penjual smartphone maka akan semakin meningkat penjualan

smartphone.

 Koefisien regresi variabel harga (X2) sebesar 165, artinya jika variabel

independen lain diasumsikan nilainya tetap dan variabel harga

mengalami kenaikan sebesar 2 (dibulatkan 165) maka itu menjadi


81

sebuah kebiasaan bagi penjual smartphone. Koefisien antara variabel

harga dengan penjualan smartphone bernilai positif yang artinya

semakin meningkat nilai harga maka akan semakin meningkat

penjualan smartphone di Kecamatan Pondok Gede.

 Koefisien regresi variabel kualitas produk (X3) sebesar 159, artinya

jika variabel independen lain diasumsikan nilainya tetap dan variabel

kualitas produk mengalami kenaikan sebesar 2 (dibulatkan 159) maka

itu menjadi sebuah kebiasaan bagi penjual smartphone. Koefisien

antara variabel kualitas produk dengan penjualan smartphone bernilai

positif yang artinya semakin meningkat nilai kualitas produk maka

akan semakin meningkat penjualan smartphone di Kecamatan Pondok

Gede.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

variabel trend pasar (X1), variabel harga (X2) variabel kualitas produk (X3)

berpengaruh positif terhadap penjualan samartphone.


82

1. Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.2.1.1 B

Model Summaryb
R Adjusted Std. Error of Durbin-
Model R Square R Square the Estimate Watson
1 .523a .274 .238 1.343 2.013
a. Predictors:
(Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable:
Y
Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.2.1.1 B koefisien korelasi dalam perhitungan

adalah sebesar 0.523. ini artinya trend pasar, harga dan kualitas produk

mempunyai hubungan yang positif dan kuat. Hubungan positif ini artinya,

jika trend pasar, harga dan kualitas produk meningkat maka penjualan

smartphone meningkat.

Koefisien Determinasi (R square) adalah 0.274. hal ini menunjukkan

bahwa 0,274% atau 27,4% variabel penjualan smartphone (Y) dapat

dijelaskan oleh variabel trend pasar (X1), variabel harga (X2) dan variabel

kualitas produk (X3). Sedangkan sisanya 72,6% dijelaskan oleh faktor-faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


83

2. Uji F

Untuk menguji apakah model regresi tersebut sudah benar dan layak

maka dilakukan pengujian hubungan secara bersama-sama antara variabel

trend pasar (X1), variabel harga (X2) dan variabel kualitas produk (X3)

terhadap penjualan smartphone. Untuk menentukan pengaruh secara simultan

maka dibuat hipotesis sebagai berikut :

a. Hipotesis Keempat

H04 : Trend pasar, harga dan kualitas produk tidak berpengaruh secara

simultan terhadap penjualan smartphone

Ha4 : Trend pasar, harga dan kualitas produk berpengaruh secara

simultan penjualan smartphone.

Tabel 4.2.1.2 B

ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 40.822 3 13.607 7.547 .000a
Residual 108.178 60 1.803
Total 149.000 63
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y

Sumber : Data primer yang diolah


84

Dari hasil uji F di SPSS tabel anova diperoleh nilai Fhitung = 7.547

dengan signifikansi sebesar 0.000. angka 0.000< 0.05 dan nilai Fhitung > Ftabel

sebesar 3.15. Dengan demikian H04 ditolak dan Ha4 diterima. Hal ini berarti

secara bersama-sama variabel independen yaitu variabel harga, variabel trend

pasar dan variabel kualitas produk memiliki pengaruh nyata sebesar 7.457

poin terhadap variabel dependen yaitu penjualan smartphone.

3. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel

independen (trend pasar, harga dan kualitas produk) terhadap variabel

dependen (penjualan smartphone).

a. Hipotesis Pertama

H01 : trend pasar tidak berpengaruh nyata terhadap penjualan

smartphone

Ha1 : trend pasar berpengaruh nyata terhadap penjualan smartphone

b. Hipotesis Kedua

H02 : Harga tidak berpengaruh nyata terhadap penjualan

smartphone

Ha2 : Harga berpengaruh nyata terhadap penjualan smartphone

c. Hipotesis Ketiga

H03 : Kualitas produk tidak berpengaruh nyata terhadap penjualan

smartphone

Ha3 : Kualitas produk berpengaruh terhadap penjualan smartphone


85

Berikut penjelasan masing-masing variabel secara parsial :

Tabel 4.2.1.3 B

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -3.672 2.476 -1.483 .143
Trend psar .186 .073 .286 2.561 .013 .973 1.028
Harga .165 .087 .213 1.904 .062 .967 1.034
Kualitas
.159 .060 .300 2.648 .010 .945 1.059
Produk
a. Dependent
Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah

Dilihat dari hasil uji spss nilai thitung trend pasar = 2.561 dengan

tingkat signifikansi untuk variabel trend pasar sebesar 0.13 > 0.05. Nilai t hitung

> ttabel sebesar 1.904. Hal ini berarti H01 diterima dan Ha1 ditolak artinya

variabel trend pasar berpengaruh nyata terhadap penjualan smartphone.

Variabel harga nilai thitung = 1.904 dengan tingkat signifikansi 0.062 < 0.05.

Nilai thitung ≥ ttabel sebesar 1.904. Dengan demikian H02 ditolak dan Ha2

diterima, artinya variabel harga berpengaruh nyata terhadap penjualan

smartphone.

Variabel kualitas produk nilai thitung = 2.648 dengan tingkat

signifikansi 0.010 < 0.05. Nilai thitung > ttabel sebesar 1.904. Dengan demikian
86

H02 ditolak dan Ha2 diterima, artinya variabel kualitas produk berpengaruh

nyata terhadap penjualan smartphone.

Dari hasil di atas dapat disimpulkan persamaan uji Regresi Linier

Berganda sebagai berikut :

Penjualan Smartphonet = -1.483 + 2.561 Tren Pasar_X1t + 1.904 Harga_X2t

+ 2.648 Kualitas Produk_X3t

Berdasarkan persamaan Regresi Linier Berganda di atas diperoleh

koefisien Regresi variabel Tren Pasar sebesar (+) 2.561, itu artinya sebesar

2.561 poin dalam tren pasar mempengaruhi penurunan penjualan smartphone

sebesar -1.483. Selanjutnya dalam koefisien Regresi variabel Harga sebesar

(+) 1.904 mengindikasikan bahwa sebesar 1.904 poin dalam harga

mempengaruhi penurunan penjualan smartphone sebesar -1.483. Dan yang

terakhir dalam variabel Kualitas Produk sebesar 2.648 poin mempengaruhi

penurunan penjualan smartphone sebesar -1.483.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dari hasil Uji F didapatkan bahwa nilai Fhitung = 7.547 dengan signifikansi

sebesar 0.000 dan nilai Ftabel sebesar 3.15. Maka Fhitung > Ftabel, H04 ditolak

Ha4 diterima hal ini secara parsial variabel Tren Pasar, Harga, dan Kualitas

Produk mempengaruhi Variabel penjualan smartphone. Dilihat dari hasil

uji t nilai thitung trend pasar = 2.561 dengan tingkat signifikansi untuk

variabel trend pasar sebesar 0.13 > 0.05. Nilai thitung > ttabel sebesar 1.904.

Hal ini berarti H01 diterima dan Ha1 ditolak artinya variabel trend pasar

berpengaruh secara simultan terhadap penjualan smartphone. Variabel

harga nilai thitung = 1.904 dengan tingkat signifikansi 0.062 < 0.05. Nilai

thitung ≥ ttabel sebesar 1.904. Dengan demikian H02 ditolak dan Ha2 diterima,

artinya variabel harga berpengaruh secara simultan terhadap penjualan

smartphone. Variabel kualitas produk nilai thitung = 2.648 dengan tingkat

signifikansi 0.010 < 0.05. Nilai thitung > ttabel sebesar 2.648. Dengan

demikian H02 ditolak dan Ha2 diterima, artinya variabel kualitas produk

berpengaruh secara simultan terhadap penjualan smartphone.

87
88

2. Dari ketiga variabel yang telah diuji secara simultan maka yang lebih

mempengaruhi adalah variabel kualitas produk yang memiliki thitung

sebesar 2.648.

B. Saran

Dari hasil penelitian terdapat beberapa saran yang bisa disampaikan:

1. Untuk para pedagang smartphone berikanlah kejujuran terhadap

konsumen kalian, jualah smartphone tersebut dengan harga yang memang

sesuai dipasar jangan membohongi para konsumen terutama para

konsumen yang memang tidak tahu sama sekali dengan harga dan

kualitas produk smartphone yang akan mereka beli.

2. Kepada para konsumen carilah informasi terlebih dahulu mengenai

smartphone yang akan kalian beli, ketahui dulu kulitas produk

smartphone tersebut dan harga yang dikeluarkan oleh para vendor

smartphone, agar tidak menyesal kelak dikemudian hari lantaran kurang

mengetahui akan spesifikasi smartphone tersebut.

3. Penelitian ini hanya mengukur trend pasar, harga dan kualitas produk

terhadap penjualan smartphone, untuk itu bagi penelitian mendatang

diharapkan mengukur variabel lain dalam penjulan smartphone ini agar

menjadi pengetahuan bersama baik pedagang maupun konsumen.


DAFTAR PUSTAKA

A.Churcill, Gilbert. Dasar-Dasar Riset Pemasaran, Edisi Keempat Jilid Satu.


Jakarta : Erlangga, 2011.

Alma, Buchairi. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi


Cetakan kelima. Bandung: Alfabeta, 2004.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta. 1998.

Basuki, Sulistyo, Materi Pokok Dasar-Dasar Teknologi Informasi, Jakarta:


Universitas Terbuka, 1998

Ety, Rochaety, dkk, Metode Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Edisi.1.
Jakarta: Mitra Kencana Media, 2007.

Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,


Semarang: Badan Peneliti Universitas Diponegoro, 2006

Hajar, Ibnu. Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian. Jakarta: PT.


Raja Grafindo Persada, 2003.

Irawan, Soehartono. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2004.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12.


Jakarta: Erlangga, 2008.

________, dan Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1. Jakarta:


Indeks, 2009.

Mustafa, Edwin dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, Jakarta:


Universitas Indonesia, 2007.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian


Kuantitatif:Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2006.

Priyanto, Duwi, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, Yogyakarta:


Mediakom, 2011.

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro: Suatu


Pengantar, edisi ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.
Swasta, Basu. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen,
Yogyakarta: BPFE, 2008.

Tjiptono, Fandy dan Diana A. Total Quality Manajemen. Yogyakarta: Andy,


1996.

Tjiptono, Fandy. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Andy Offset, 2002.

Umar, Husein. Prilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia, 2004.

_______ Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama, 2003.

Zulkarnain, ILMU MENJUAL; Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual,


Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

_______________________________________________________________

Habibi, Ginanjar. “Perkembangan Teknologi Informasi (TI)di Era Modern”.


diakses pada tanggal 25 Maret 2014 dari
http://ginanjarhabibi.wordpress.com/2012/09/27/perkembangan-
teknologi-informasi-it-di-era-modern/.

Kristio, Fino Yulio, “ Posisi Indonesia di Percaturan Teknologi Dunia”.


diakses pada tanggal 25 Maret 2014 dari www.detik.com.

Sinaga, Royke, “ APJII : Pengguna Internet di Indonesia Terus Meningkat”.


diakses pada tanggal 25 Maret 2014 dari www.antaranews.com.

Ridho, “ Daftar 10 Negara Terbesar Pengguna Facebook 2013”. Diakses pada


tanggal 25 Maret 2014 dari http://www.ridofitra.com/2013/05/daftar-
10-negara-terbesar-pengguna-facebook-2013.html/.

“Telpon Pintar”. Diakses pada tanggal 25 Maret 2014 dari


www.wikipedia.com

Maulana, Adhi. “Akan Ada 1037 Juta Pengguna Smartphone di Indonesia”.


diakses pada tanggal 25 Maret 20014 dari
http://tekno.liputan6.com/read/731892/akan-ada-1037-juta-
pengguna-smartphone-di-indonesia.html.

“Pamulang, Tanggerang selatan”. Diakses pada tanggal 25 Maret 2014 dari


www.wikipedia.com.
Nurjaya. “Pengertian Trend”. Diakses pada tanggal 2 Juni 2014 dari
http://jaya-trading.blogspot.com/2011/08/pengertian-trend.html.

Deka, Penetapan Harga : Tujuan, Strategi dan berbagai


macam pendekatannya. Diakses pada tanggal 3 juni 2014 dari
http://ekonomiana.wordpress.com/2013/06/19/penetapan-harga-
tujuan-strategi-dan-berbagai-macam-pendekatannya/.

Ronaldo, Malvin. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penjualan. Diakses pada


tanggal 5 Juni 2014 dari
http://malvinrenaldo.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
Variabel X1 Trend pasar
Trend gadget meningkatkan penjualan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 1 1.6 1.6 1.6

3 2 3.1 3.1 4.7

4 24 37.5 37.5 42.2

5 37 57.8 57.8 100.0

Total 64 100.0 100.0

Kunsumen mulai beralih dari fiture phone ke smartphone

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 1 1.6 1.6 1.6

3 8 12.5 12.5 14.1

4 31 48.4 48.4 62.5

5 24 37.5 37.5 100.0

Total 64 100.0 100.0

Smartphone lebih banyak dicari dari pada fiture phone

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 3 4.7 4.7 4.7

3 15 23.4 23.4 28.1

4 24 37.5 37.5 65.6

5 22 34.4 34.4 100.0

Total 64 100.0 100.0


Trend gadget berpengaruh terhadap penjualan aksesoris

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 1 1.6 1.6 1.6

2 5 7.8 7.8 9.4

3 10 15.6 15.6 25.0

4 28 43.8 43.8 68.8

5 20 31.2 31.2 100.0

Total 64 100.0 100.0

Konsemen merasa gengsi jika tidak punya smartphone

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 1 1.6 1.6 1.6

2 12 18.8 18.8 20.3

3 19 29.7 29.7 50.0

4 16 25.0 25.0 75.0

5 16 25.0 25.0 100.0

Total 64 100.0 100.0

Variabel X2 Harga

Harga smartphone bermacam-macam

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 1 1.6 1.6 1.6

4 33 51.6 51.6 53.1

5 30 46.9 46.9 100.0

Total 64 100.0 100.0


Harga sesuai dengan fitur dan aplikasi smartphone

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 3 4.7 4.7 4.7

3 8 12.5 12.5 17.2

4 30 46.9 46.9 64.1

5 23 35.9 35.9 100.0

Total 64 100.0 100.0

Harga terjaungkau lebih banyak dicari

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 4 6.2 6.2 6.2

3 12 18.8 18.8 25.0

4 18 28.1 28.1 53.1

5 30 46.9 46.9 100.0

Total 64 100.0 100.0

Jenis android lebih dicari karena murah

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 1 1.6 1.6 1.6

2 13 20.3 20.3 21.9

3 19 29.7 29.7 51.6

4 16 25.0 25.0 76.6

5 15 23.4 23.4 100.0

Total 64 100.0 100.0


Harga sesuai kebutuhan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 1 1.6 1.6 1.6

2 6 9.4 9.4 10.9

3 16 25.0 25.0 35.9

4 29 45.3 45.3 81.2

5 12 18.8 18.8 100.0

Total 64 100.0 100.0

Variabel X3 Kualitas Produk

Nyaman di genggam

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 6 9.4 9.4 9.4

3 23 35.9 35.9 45.3

4 21 32.8 32.8 78.1

5 14 21.9 21.9 100.0

Total 64 100.0 100.0

Kinerja sesuai harapan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 3 4.7 4.7 4.7

3 21 32.8 32.8 37.5

4 26 40.6 40.6 78.1

5 14 21.9 21.9 100.0

Total 64 100.0 100.0


Lebih cepat dalam koneksi internet

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 4 6.2 6.2 6.2

3 15 23.4 23.4 29.7

4 18 28.1 28.1 57.8

5 27 42.2 42.2 100.0

Total 64 100.0 100.0

Kualitas kamera tinggi banyak dicari

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 3 4.7 4.7 4.7

3 11 17.2 17.2 21.9

4 22 34.4 34.4 56.2

5 28 43.8 43.8 100.0

Total 64 100.0 100.0

Fitur dan aplikasi memenuhi kebutuhan konsumen

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 1 1.6 1.6 1.6

2 4 6.2 6.2 7.8

3 13 20.3 20.3 28.1

4 29 45.3 45.3 73.4

5 17 26.6 26.6 100.0

Total 64 100.0 100.0


Memudahkan layanan komukasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 2 3.1 3.1 3.1

3 10 15.6 15.6 18.8

4 21 32.8 32.8 51.6

5 31 48.4 48.4 100.0

Total 64 100.0 100.0

Memiliki tampilan yang menarik

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 1 1.6 1.6 1.6

2 1 1.6 1.6 3.1

3 3 4.7 4.7 7.8

4 27 42.2 42.2 50.0

5 32 50.0 50.0 100.0

Total 64 100.0 100.0


Variabel Y Penjualan Smartphone

Dua

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 1 1.6 1.6 1.6

2 1 1.6 1.6 3.1

3 12 18.8 18.8 21.9

4 34 53.1 53.1 75.0

5 16 25.0 25.0 100.0

Total 64 100.0 100.0

enam

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 1 1.6 1.6 1.6

2 6 9.4 9.4 10.9

3 22 34.4 34.4 45.3

4 23 35.9 35.9 81.2

5 12 18.8 18.8 100.0

Total 64 100.0 100.0

tujuh

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 2 3.1 3.1 3.1

3 11 17.2 17.2 20.3

4 19 29.7 29.7 50.0

5 32 50.0 50.0 100.0

Total 64 100.0 100.0


Uji Validitas dan Reability

Uji Validitas Trend Pasar

SkorTotal
Trend
B1 B2 B3 B4 B5 pasar

B1 Pearson Correlation 1 -.007 .098 .270* .144 .485**

Sig. (2-tailed) .953 .443 .031 .257 .000

N 64 64 64 64 64 64

B2 Pearson Correlation -.007 1 .094 .242 .011 .445**

Sig. (2-tailed) .953 .459 .054 .931 .000

N 64 64 64 64 64 64

B3 Pearson Correlation .098 .094 1 .206 .072 .548**

Sig. (2-tailed) .443 .459 .103 .570 .000

N 64 64 64 64 64 64

B4 Pearson Correlation .270* .242 .206 1 .024 .646**

Sig. (2-tailed) .031 .054 .103 .854 .000

N 64 64 64 64 64 64

B5 Pearson Correlation .144 .011 .072 .024 1 .552**

Sig. (2-tailed) .257 .931 .570 .854 .000

N 64 64 64 64 64 64

SkorTo Pearson Correlation .485** .445** .548** .646** .552** 1


tal Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
Trend
N 64 64 64 64 64 64
Pasar
vel (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Uji Validitas Harga

SkorTotal
C1 C2 C3 C4 C5 Harga

C1 Pearson
1 -.031 .132 .035 -.164 .288*
Correlation

Sig. (2-tailed) .807 .298 .784 .196 .021

N 64 64 64 64 64 64

C2 Pearson
-.031 1 -.029 -.164 -.132 .233
Correlation

Sig. (2-tailed) .807 .820 .195 .300 .064

N 64 64 64 64 64 64

C3 Pearson
.132 -.029 1 .228 -.054 .606**
Correlation

Sig. (2-tailed) .298 .820 .069 .670 .000

N 64 64 64 64 64 64

C4 Pearson
.035 -.164 .228 1 .049 .635**
Correlation

Sig. (2-tailed) .784 .195 .069 .702 .000

N 64 64 64 64 64 64

C5 Pearson
-.164 -.132 -.054 .049 1 .371**
Correlation

Sig. (2-tailed) .196 .300 .670 .702 .003

N 64 64 64 64 64 64

SkorTotal Harga Pearson


.288* .233 .606** .635** .371** 1
Correlation

Sig. (2-tailed) .021 .064 .000 .000 .003

N 64 64 64 64 64 64

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Uji Validitas Kualitas Produk

Skortotal Kualitas
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 Produk

D1 Pearson Correlation 1 -.087 .095 .128 .031 -.049 .106 .389**

Sig. (2-tailed) .494 .455 .313 .805 .698 .404 .001

N 64 64 64 64 64 64 64 64

D2 Pearson Correlation -.087 1 .174 .069 .318* .010 .189 .496**

Sig. (2-tailed) .494 .169 .586 .011 .936 .134 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64

D3 Pearson Correlation .095 .174 1 .137 .169 -.080 .137 .521**

Sig. (2-tailed) .455 .169 .279 .183 .529 .280 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64

D4 Pearson Correlation .128 .069 .137 1 .120 -.127 .020 .418**

Sig. (2-tailed) .313 .586 .279 .344 .318 .875 .001

N 64 64 64 64 64 64 64 64

D5 Pearson Correlation .031 .318* .169 .120 1 .079 .361** .635**

Sig. (2-tailed) .805 .011 .183 .344 .537 .003 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64

D6 Pearson Correlation -.049 .010 -.080 -.127 .079 1 .111 .267*

Sig. (2-tailed) .698 .936 .529 .318 .537 .382 .033

N 64 64 64 64 64 64 64 64

D7 Pearson Correlation .106 .189 .137 .020 .361** .111 1 .559**

Sig. (2-tailed) .404 .134 .280 .875 .003 .382 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64

Skortota Pearson Correlation .389** .496** .521** .418** .635** .267* .559** 1
l Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .001 .000 .033 .000

N 64 64 64 64 64 64 64 64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


Uji Validitas Penjualan Smartphone

E2 E6 E7 Skortotal

E2 Pearson Correlation 1 .302* .464** .593**

Sig. (2-tailed) .015 .000 .000

N 64 64 64 64

E6 Pearson Correlation .302* 1 .439** .634**

Sig. (2-tailed) .015 .000 .000

N 64 64 64 64

E7 Pearson Correlation .464** .439** 1 .627**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 64 64 64 64

Skor Pearson Correlation .593** .634** .627** 1


Total Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 64 64 64 64

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Reabilitas Trend Pasar


Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.642 5
Uji Reabilitas Harga
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.747 5

Uji Reabilitas Variabel Kualitas Produk

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.775 7

Uji Reliability Penjualan Smartphone

Reliability Statistic

Cronbach's Alpha N of Items

.664 3
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. ce VIF
1 (Constant) -3.672 2.476 -1.483 .143
Trend psar .186 .073 .286 2.561 .013 .973 1.028
Harga .165 .087 .213 1.904 .062 .967 1.034
Kualitas
.159 .060 .300 2.648 .010 .945 1.059
Produk
a. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta T Sig. ce VIF
1 (Constant) -3.672 2.476 -1.483 .143
Trend psar .186 .073 .286 2.561 .013 .973 1.028
Harga .165 .087 .213 1.904 .062 .967 1.034
Kualitas
.159 .060 .300 2.648 .010 .945 1.059
Produk
a. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson

1 .523a .274 .238 1.343 2.013

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleran
B Std. Error Beta T Sig. ce VIF
-3.672 2.476 -1.483 .143
.186 .073 .286 2.561 .013 .973 1.028
.165 .087 .213 1.904 .062 .967 1.034
.159 .060 .300 2.648 .010 .945 1.059
a. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Mean
Model Sum of Squares Df Square F Sig.
1 Regressio
40.822 3 13.607 7.547 .000a
n
Residual 108.178 60 1.803
Total 149.000 63
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Kuesioner Penelitian

Kepada Yth.

Saudara/I

Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr, Wb

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir program strata 1 (S1),
saya yang berkepentingan dibawah ini:

Nama : Mekka Tri Primandyka

Status : Mahasiswa

Fak/Jur : Syariah dan Hukum

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

NIM : 108046100005

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Trend Pasar, Harga, dan Kualitas Produk
Terhadap Penjualan Smartphone (Studi Kecamatan Pondok Gede)

Dalam rangka mengumpulkan data, memohon kepada Saudara/I untuk mengisi


angket yang telah disediakan. Atas perhatian dan bantuannya terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb

Hormat saya,

Peneliti
Petunjuk pengisian Kuesioner

1. Mohon dengan hormat bantuan dan ketersediaan Bapak/Ibu Saudara/I


untuk menjawab seluruh pertanyaan yang disediakan.
2. Berikan tanda (X) pada jawaban yang dipilih sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya
3. Jika ada pertanyaan yang tidak/belum jelas, bapak/ibu saudara/i dapat
bertanya kepada mahasiswa pengumpul data.

A. DATA RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
a. Pria b. Wanita
3. Agama anda :
a. Islam c. Hindu
b. Kristen d. Budha
4. Usia Anda :
a. < 25 tahun c. 36 -50 tahun
b. 26 – 35 tahun d. >50 tahun
5. Pendidikan Terakhir
a. SMP
b. SMA
c. Diploma
d. Sarjana (S1, S2, S3)
6. Tingkat Pendapatan
a. < Rp. 1 Juta/bln c. Rp. 3 – 5 Juta/bln
b. Rp. 1 – 3 Juta/bln d. > Rp. 5 juta/bln
B. PERTANYAAN RESPONDEN
1. Apakah anda Menjual Smartphone jenis Android, IOS, Blackberry,
dan Windows Phone atau salah satunya ?
a. Ya, (lanjutkan ke tahap selanjutnya)
b. Tidak

Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini menggambarkan tentang variabel


yang mempengaruhi tingkat penjualan smartphone di Kecamatan
Bekasi. Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda ceklis ()
pada kotak yang tersedia dengan beberapa alternatif pilihan jawaban.
Terdapat lima alternatif jawaban, untuk menjawab pertanyaan tersebut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

1. Trend Pasar

No Pertanyaan SS S R TS STS

1 Trend gadget meningkatkat penjualan

Konsumen sudah mulai beralih dari fiture phone ke


2
smartphone
Smartphone lebih banyak dicari oleh konsumen dari
3
pada fiture phone
Trend gadget berpengaruh terhadap peningkatan
4
penjualan aksesorisnya

5 Konsumen merasa gengsi jika tidak punya smartphone


2. Harga

No Pertanyaan SS S R TS STS

1 Harga smartphone bermacam-macam

Harga yang ditawarkan sesuai dengan fitur dan


2
aplikasi yang ada pada smartphone
Harga smartphone yang terjangkau lebih banyak dicari
3
konsumen
Jenis smartphone android lebih banyak dicari karena
4
harganya lebih murah

5 Harga sesuai dengan kebutuhan konsumen

3. Kualitas produk

No Pertanyaan SS S R TS STS

1 Smartphone nyaman di genggam

Kinerja smartphone sesuai untuk dengan harapan


2
konsumen

3 Smatrphone lebih cepat dalam koneksi internet

Kualitas kamera yang bagus banyak dicari oleh


4
konsumen
Keanekaragaman fitur dan aplikasi pada smartphone
5
mampu memenuhi kebutuhan konsumen
Memudahkan layanan komunikasi di dalam dan luar
6
kota

7 Smartphone memiliki tampilan yang lebih menarik


4. Penjualan smartphone

No Pertanyaan SS S R TS STS

Saya menjual smartphone karena banyak dicari


1
konsumen
Saya mengumpulkan berbagai informasi mengenai
2
spesifikasi smartphone
Saya percaya menjual smartphone adalah pilihan
3
terbaik
Saya menjual smartphone sesuai dengan harapan
4
konsumen

5 Terdapat service centre di seluruh indonesia

6 Prospek penjualan smartphone sangat menjanjikan

Kepuasan konsumen memberi nilai tambah terhadap


7
toko kami

Anda mungkin juga menyukai