Anda di halaman 1dari 5

PELAKSAAN PELAYANAN

PROFILAKSIS PASCA PAJANAN (PPP)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


021/PPI/RSKGM/II/2017 0 1 dari 5
RSK GIGI DAN MULUT
PROV. SUMSEL

Ditetapkan,
Tanggal Terbit Kepala RSK Gigi dan Mulut
STANDAR Provinsi. Sumatera Selatan
8 Februari 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001

1. Pajanan
a. Setiap perlukaan yang menembus kulit seperti
tusukan jarum, luka iris atau kontak dengan
lapisan mukosa/ kulit yang tidak utuh (kulit yang
luka, pecah, lecet atau sedang terserang
dermatitis).
b. Kontak dengan darah/ cairan tubuh lain pada

PENGERTIAN kulit yang utuh dengan kontak yang lama


(Pedoman Nasional Perawatan, Dukungan dan
Pengobatan Bagi ODHA halaman 35)
2. Profilaksis Pasca Pajanan
Selanjutnya disingkat PPP adalah tindakan/
pengobatan yang diberikan kepada petugas/
keluarga atau orang sehat lain setelah terpajan oleh
cairan tubuh/ darah ODHA atau terduga ODHA.

Sebagai acuan petugas medis RSKGM Prov. SS dalam


TUJUAN
menangani orang yang terpajan.
PELAKSAAN PELAYANAN
PROFILAKSIS PASCA PAJANAN (PPP)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


021/PPI/RSKGM/II/2017 0 2 dari 5
RSK GIGI DAN
MULUT PROV.
SUMSEL

Keputusan Kepala Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut

KEBIJAKAN Provinsi Sumatera Selatan nomor 005/PPI/RSKGM/I/2017


tentang Pemberlakuan Pedoman Manajerial Tim PPI

1. Langkah 1 : Cuci
a. Lakukan pencucian daerah yang terpajan
1) Bila tertusuk jarum segera bilas dengan air
mengalir atau air dengan jumlah yang banyak dan
sabun atau antiseptik sambil tekan bagian yang
tertusuk jarum sampai meneluarkan darah. Jari
yanng tertusuk tidak boleh dihisap dengan mulut.
2) Bila darah mengenai kulit yang utuh tanpa luka
atau tusukan, cuci dengan sabun dan air mengalir
atau larutan garam dapur.
3) Bila darah mengenai mulut, ludahkan dan kumur-
PROSEDUR
kumur dengan air beberapa kali.
4) Kalau terpercik pada mata, cucilah mata dengan
air mengalir (irigasi) atau garam fisiologis.
5) Jika darah memercik ke hidung, hembuskan
keluar dan bersihkan dengan air.

b. Setiap kejadian pajanan dicatat dan dilaporkan


dalam waktu kurang dari 24 jam kepada yang
berwenang yaitu atasan langsung dan Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi atau panitia
K3 .
PELAKSAAN PELAYANAN
PROFILAKSIS PASCA PAJANAN (PPP)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


021/PPI/RSKGM/II/2017 0 3 dari 5
RSK GIGI DAN MULUT
PROV. SUMSEL

Laporan tersebut sangat penting dan menentukan


langkah berikutnya. Memulai Profilaksis Pasca
Pajanan ( PPP ) setelah 72 jam tidak dianjurkan
karena tidak efektif.

2. Langkah 2 : Telaah Pajanan


a. Jenis Pajanan

Pajanan yang memiliki resiko penularan infeksi,


seperti :
1) Luka pada kulit
2) Pajanan pada selaput mukosa
3) Pajanan melalui kulit yang luka
PROSEDUR
4) Gigitan yang berdarah
b. Bahan Pajanan

Bahan yang memberikan resiko penularan infeksi


adalah
1) Darah
2) Cairan bercampur darah yang kasat mata
3) Cairan yang berpotensi terkontaminasi : semen,
cairan vagina, cairan serebrospinal, cairan sinovia,
cairan pleura, cairan peritoneal, cairan perikardial,
cairan amnion.
4) Virus yang terkonsentrasi
PELAKSAAN PELAYANAN
PROFILAKSIS PASCA PAJANAN (PPP)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


021/PPI/RSKGM/II/2017 0 4 dari 5
RSK GIGI DAN MULUT
PROV. SUMSEL
c. Status Infeksi

Tentukan status infeksi sumber pajanan ( bila belum


diketahui )
1) HbsAG positif
2) HCV positis
3) HIV positif
4) Untuk sumber yang tidak diketahui,
pertimbangan resiko uyang tinggi atas ketiga
sumber infeksi diatas.
5) Jangan melakukan pemeriksaan (laboratorium)
pada jarum bekas

d. Kerentanan
Tentukan kerentanan orang yang
terpajan
1) Pernahkan mendapat vaksinasi
Hepatitis B
2) Status serologi terhadap HBV bila
pernah mendapatkan vaksin
3) Anti HCV dan ALT
4) Antibodi HIV
PELAKSAAN PELAYANAN
PROFILAKSIS PASCA PAJANAN (PPP)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


021/PPI/RSKGM/II/2017 0 5 dari 5
RSK GIGI DAN MULUT
PROV. SUMSEL
3. Langkah 3 : Berikan Profilaksis Pasca pajanan
(PPP) kepada terpajan yang beresiko tinggi
mendapat infeksi.
a. HBV
1) Berikan PPP sesegera mungkin, terutama
dalam 24 jam pertama
2) PEP boleh diberikan juga kepada ibu hamil
b. HCV
PPP tidak dianjurkan
c. HIV
Mulai PPP dalam beberapa jam setelah
pajanan berupa pemberian ARV jangka
pendek untuk menurunkan resiko terjadi
infeksi HIV pasca pajanan.

1. Poli Rawat Jalan

UNIT TERKAIT 2. IGD


3. Bedah Minor

Anda mungkin juga menyukai