Sejarah Pancasila - Bpip
Sejarah Pancasila - Bpip
REPUBLIK INDONESIA
SEJARAH PANCASILA
OLEH : HARIYONO
Jakarta, 23 Oktober 2019
Trinitas Keilmuan
NILAI
DATA TEORI
Pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1778 mendirikan Bataviaasch Genootschap van
Kunsten en Wtenschappen. Tahun 1842 mendirikan Indologie yang salah satu fungsinya
menguasai masyarakat Nusantara secara halus. Pendidikan hukum di Indonesia apa sudah
relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai logos.
KELAHIRAN PANCASILA
Fondasi dibangun sebelum gedung bangunan didirikan.
Kelahiran seseorang diperingati sesuai dengan saat keluar
dari rahim ibu, bukan keluarnya akte kelahiran.
Tanggal 1 Juni → 22 Juni → 18 Agustus 1945 sebagai
rangkaian proses yang tidak terpisahkan
Penjelasan tentang istilah Pancasila, Pancasila sebagai
dasar negara yang otentik hanya ditemukan dalam
naskah pidato 1 Juni.
“Panitia Lima” yang diketuai oleh Bung Hatta didbentuk
oleh Jenderal Soerono atas perintah Presiden Soeharto.
PROSES PEMBENTUKAN PANITIA LIMA
Anggota BPUPKI
TERDIRI DARI 69
ORANG + 7
ANGGOTA
MASA SIDANG I ISTIMEWA. KETUA MASA SIDANG I
(29 Mei – 1 Juni 1945) BPUPKI ADALAH (10 – 17 Juli 1945)
DR. K.R.T
RADJIMAN
MEMBICARAKAN WEDIODININGRAT MEMBAHAS
PERUMUSAN DASAR RANCANGAN
NEGARA INDONESIA UNDANG-UNDANG
MERDEKA DASAR
PIDATO SOEKARNO 1 JUNI 1945
PANCASILA TRISILA EKASILA
Kebangsaan
Indonesia Sosio
Internasionalism Nasionalisme
e atau
Perikemanusiaan
Sosio GOTONG
Mufakat atau Demokrasi ROYONG
Demokrasi
Kesejahteraan
Sosial
M. S
Drs. Moh. Hatta Kartohadikoesoemoe
(Kebangsaan) (Kebangsaan)
Ki Bagoes
Mr. Moh Yamin Hadikoesoemoe
(Kebangsaan) (Islam)
Mr. A. A
Maramis K.H Wachid Hasjim
(Kebangssaan) (Islam)
K.H Wachid
Drs. Moh. Hatta Hasjim (Islam)
(Kebangsaan)
H. Agus Salim
(Islam)
Mr. Moh Yamin
(Kebangsaan) K.H. Kahar
Moezakkir
(Islam)
Mr. A. A R. Abikoesno
Maramis
Tjokrosoejoso
(Kebangssaan)
(Islam)
(Dibentuk oleh Ir. Soekarno dan berhasil merumuskan Piagam Jakarta)
PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Dokumen sejarah perumusan Pancasila yang bermula dari 1 Juni, 22 Juni, hingga teks final 18
Agustus 1945 merupakan satu kesatuan proses kelahiran Pancasila sebagai dasar negara.
NILAI-NILAI YANG MELATARI
IDEALITAS, CITA
LEITSTAR
DINAMIS
CITA
MANUSIA
PEMBANGUNAN
PANCASILAIS
TUJUAN
“KEBANGGAAN
DAN
PANCASILA PENGEMBANGAN
POTENSI BANGSA”
MEJA
STATIS REALITAS
KUTIPAN: Pidato BK 1 Juni 1945
“… djikalau bangsa Indonesia ingin supaja Pantja
Sila jang saja usulkan ini, mendjadi suatu realiteit,
jakni djikalau kita ingin hidup mendjadi satu bangsa,
satu nationaliteit jang merdeka, ingin hidup sebagai
anggota jang merdeka penuh dengan
perikemanusiaan, ingin hidup diatas dasarnja
permusjawaratan, ingin hidup sempurna dengan
sosiale rechtvaardigheid, ingin hidup sedjahtera dan
aman, dengan ke-Tuhanan jang luas dan sempurna,
djangan lupa akan sjarat untuk
menjelenggarakannja, ialah perdjoeangan,
perdjoeangan, dan sekali lagi perdjoeangan.
KUTIPAN dari DRIYARKARA
“Satu hal harus kita kemukakan, kita jagan lupa
bahwa bahwa Pancasila adalah soal perjuangan.
Pancasila tidak kita warisi dari nenek moyang
menurut hukum Mendel. Pancasila adalah soal
keyakinan dan pendirian yang asasi. Pancasila tidak
akan bisa tertanam dalam jiwa kita jika kita sendiri
masing-masing tidak berjuang. Baik untuk
masyarakat dan negara maupun untuk setiap
individu, usaha penanaman Pancasila harus berjalan
terus menerus, tak ada hentinya.Tak seorang pun
akan menjadi Pancasila kalau dia tidak membuat
dirinya Pancasilais. Negara kita tidak akan menjadi
negara Pancasila jika kita tidak membuatnya terus
menerus”
Pancasila Ideologi Masa Depan
1. “Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita “memerdekakan”
rakyat kita. Di dalam Indonesia merdeka itulah kita
“memerdekakan hatinya” bangsa kita”.
2. Dilakukanlah pemerdekaan diri dan bangsa →
individu/bangsa belajar menjadi merdeka → keluar dari
mental Inlander.
3. Memperjuangkan visi bangsa untuk menjadi bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur secara
struktural dan kultural.
4. Pembangunan menjadi sarana untuk mengamalkan dan
mengamankan Pancasila perlu dilakukan melalui pendidikan
yang mencerahkan serta penegakan hukum yang adil.
5. Sasaran utama adalah generasi muda untuk menggapai
harapan.
PANCASILA SUMBER INSPIRASI
1. Pancasila sebagai “ikatan spiritual” bangsa Indonesia,
menjadi laku hidup yang menyenangkan dan membawa
harapan bukan menghancurkan diri atau orang lain.
2. “Dataran berpikir” dalam hidup membangsa dan
menegara itu memerlukan respek, tenggangrasa, kerjasama
untuk menciptakan harmoni sosial kutural yang
membahagiakan guna mencapai “KEMAJUAN”.
3. Penguasaan IPTEKS menjadi keniscayaan dalam inovasi
untuk merealisasi “kemajuan dan kedaulatan”. Setiap
peradaban yang besar selalu didukung oleh penguasaan
dan pengembangan ipteks.
PERLUNYA PIKIRAN PROGRESIF
1. Mengembalikan martabat dan harga diri pribadi dan
bangsa, dalam meningkatkan kualitas manusia dengan
memposisikan ideologi bangsa Pancasila sebagai landasan
berpikir, pengambilan kebijakan dan pembuatan peraturan
perundang-undangan.
2. Memanfaatkan silang budaya sebagai sarana berlatih dan
merawat munculnya kreativitas, inovasi dan local genius.
3. Terus berusaha melakukan terobosan, kreativitas, inovasi dan
kolaborasi (gotong royong) antar komponen bangsa untuk
menciptakan pendidikan yang bermakna dan visioner.
4. Memfasilitasi tumbuhnya jiwa dan pikiran besar bagi semua
warga negara untuk berjiwa kenegarawanan, “Kalos
Kagathos”
MENAPAK JALAN TINGGI