MENGAJAR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Tematik
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Ezi Rozalia (1930201161)
2. Amliya Hasanah (1930201163)
3. Ririn Amelia (1930201178)
4. Kharisma N.P (1930201181)
5. Rika Kurnia (1930201184)
6. Melna Utami (1930201196)
2022
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................... 16
B. Saran .................................................................................... 16
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah proses interaksi dan pelatihan antara dua orang
atau lebih, antara guru dan peserta didik yang mana menghasilkan suatu
perubahan sikap atau tingkah laku kearah yang lebih baik. Masalah pendidikan
adalah suatu masalah yang menyangkut kehidupan bersama, baik kehidupan di
dalam keluarga maupun di dalam masyarakat, pendidikan itu merupakan suatu
kegiatan yang sangat penting karena merupakan suatu kegiatan yang menentukan
bagi kehidupan manusia dan kebudayaannya. Oleh karena itu pendidikan yang
dilakukan oleh masyarakat sekarang ini, itulah yang akan menentukan kehidupan
bangsa di masa depan, sehingga sangatlah penting untuk memperhatikan masalah
pendidikan secara cermat sehingga kelemahan – kelemahan yang ada dalam dunia
pendidikan dapat di perbaiki agar kehidupan masayarakat dapat menjadi lebih
baik di masa yang akan datang, itulah sebebabmya dalam hal ini peranan
pendidikan sangat penting.
Dalam proses belajar mengajar pemilihan dan penggunaan metode yang tepat
dalam menyajikan suatu materi dapat membantu siswa dalam mengetahui serta
memahami segala sesuatu yang disajikan guru, sehingga melalui tes hasil belajar
dapat diketahui peningkatan prestasi belajar siswa.
1 Ayu Wahyuni dkk, Metode Pembelajaran yang Digunakan Oleh Guru Sekolah Dasar, Jurnal
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
Dewi Dyah Widyastuti, Keterampilan Dasar Mengajar, Journal Universitas Suryadarma (2020),
h. 72
BAB II
PEMBAHASAN
Metode dari bahasa Yunani (Methodos) yang artinya cara, jalan. Secara
umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola yang khas dalam
memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan. Selain itu metode juga
merupakan berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses
pembelajaran pada diri pembelajar (Aqib,2013 :102)
1. Metode Ceramah
Metode ceramah berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta, pada akhir
pembelajaran ditutup dengan tanya jawab.
3
Afandi Muhamad dkk, Model dan Metode Pembelajaran Di Sekolah, (Semarang:
UNISSULA PRESS, 2013), hal.16
3
4
Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui
berbagai bentuk pertanyaan yang akan dijawab siswa. Pada metode ini, dapat
4
Ni Made Sueni, Metode,,Modeldan Bentuk Model Pembelajaran, Ejournal UIN Susja, h.3-8
7
5
Abdul Rahman Saleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2005), h. 197
6
Nur Hamiyah & Muhamad Jauhar, Strategi Belajar Mengajar di Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2014), h.167
8
mangga, maka kemudian akan menghasilkan beberapa cabang dan ranting dan
dari situlah keluar mangga yang banyak. Dari ilustrasi tersebut bahwa mengajar
sebagai proses “transfer” adalah menanamkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan, sehingga potensi berfikir (pengetahuan), sikap, keterampilan,
kebiasaan dan kecakapan yang dimiliki siswa/pebelajar akan berkembang secara
optimal (teaching is imparting knowledge or skill) Smith 1987.
Perkembangan berikutnya pengertian mengajar, yang kini banyak dianut yaitu
“suatu proses mengatur atau mengelola lingkungan belajar agar berinteraksi
dengan siswa/pebelajar untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Inti pengertian
mengajar (tradisional maupun kontemporer), keduanya sama yaitu untuk merubah
perilaku siswa/pebelajar, yakni dimiliki dan terkembangkannya
pengetahuan/wawasan berfikir, sikap, kebiasaan, dan keterampilan atau
kecakapan, atau yang lebih populer perubahan berkenaan dengan: pengetahuan,
sikap, dan keterampilan. Perbedaannya terletak pada proses upaya merubah
tingkah laku tersebut. Pandangan lama melalui proses menyampaikan (transfer)
yang kadang-kadang sering diartikan sempit, hanya terbatas sebagai proses
menyampaikan atau memindahkan pengetahuan dan keterampilan saja; sedangkan
pada pengertian yang baru, bahwa perubahan perilaku tersebut dilakukan dengan
cara “mengelola lingkungan pembelajaran agar berinteraksi dengan
siswa/pebelajar”.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh guru,
dosen, instruktur, atau widyaiswara, yaitu: 1) menguasai materi atau bahan ajar
yang akan diajarkan (what to teach), 2) menguasai metodologi atau cara untuk
membelajarkannya (haw to teach). Keterampilan dasar mengajar termasuk
kedalam aspek nomor 2 yaitu cara membelajarkan siswa. Keterampilan dasar
mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap guru, dosen, instruktur,
atau widyaiswara, kerena dengan keterampilan dasar mengajar bahwa mengajar
bukan sekedar proses menyampaikan pengetahuan saja, akan tetapi menyangkut
aspek yang lebih luas seperti: pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan,
dan nilai-nilai.
11
Pada garis besarnya ada tiga jenis (bentuk) variasi stimulus yang dapat
dilakukan oleh guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara, yaitu: 1) variasi dalam
pola interaksi pembelajaran; 2) variasi penggunaan media/alat bantu
pembelajaran; dan 3) variasi penggunaan metode serta gaya mengajar.
3. Keterampilan bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi,
termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Bertanya adalah penyampaian atau
mengungkapkan pertanyaan sebagai stimulus untuk memunculkan atau
menumbuhkan jawaban (respon) dari siswa terhadap yang ditanyakan. Dengan
bertanya dapat meningkatkan aktivitas belajar seperti: meningkatkan partisipasi
siswa, kemampuan berfikir, membangkiktkan rasa ingin tahu, memusatkan
perhatian siswa, dll.
Agar bertanya dapat meningkatkan aktivitas belajar, maka dalam
menyampaikan pertanyaan antara lain mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
antusiasme dan kehangatan, pemberian waktu secukupnya, pola lalulintas
pertanyaan, menghindari pertanyaan ganda, pertanyaan secara berjenjang, dan
menggunakan pertanyaan pelacak.
4. Keterampilan menggunakan isyarat (silence and non verbal clue)
Tidak semua materi atau bahan ajar yang disajikan kepada siswa, baik melalui
penjelasan lisan, melalui bahasa tulisan atau isyarat dapat dengan cepat dan
mudah dipahami dan dikuasai oleh siswa. Dengan demikian untuk mempermudah
siswa menangkap, memahami dan menguasai materi ajar yang diberikan perlu
bantuan atau menggunakan contoh-contoh atau ilustrasi yang dapat memperjelas
terhadap bahan ajar atau penjelasan yang disampaikan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini tidak luput dari kesalahan apabila terdapat kesalahan penulis
meminta saran,, kritik dari pembaca. Terima kasih atas pertisipasi dan mohon maaf
atas kesalahan penulis dalam membuat makalah.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Wahyuni, dkk. 2020. Metode Pembelajaran yang Digunakan Oleh Guru
Suryadarma.
UIN Susja.
Nur Hamiyah & Muhamad Jauhar. 2014. Strategi Belajar Mengajar di Kelas.
Jakarta:Prestasi Pustaka.
17