Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN LANSIA DENGAN

COVID-19

Disusun Oleh :

Falennova Dwirizky Lolowang (202001019)

AKADEMI KEPERAWATAN PASAR REBO

Jalan Tanah Merdeka No. 16-18

JAKARTA TIMUR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia dalam bentuk makalah. Adapun judul makalah ini
yaitu Asuhan Keperawatan Pada Pasien Lansia Dengan Covid-19.

Dalam penyelesaian makalah ini, tentunya saya banyak menemui kesulitan. Oleh
karna itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga Tuhan senantiasa membalas
dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karna itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak guna perbaikan dan kelengkapan penyusunan makalah ini. Harapan
saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................2
C. Metode Penulisan...........................................................2
D. Ruang Lingkup..............................................................2
E. Sistematika Penulisan....................................................2

BAB II : TINJAUAN TEORI

A. Konsep Covid-19...........................................................4
B. Konsep Lansia...............................................................6
C. Perawatan Lansia di Masa Pandemi Covid-19............10
D. Pelayanan Kesehatan Untuk Lansia.............................11

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................14
B. Saran.............................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-


CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena
infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan
pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak,
orang dewasa, ibu hamil, dan khususnya pada lansia.

Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan
fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang
berakhir dengan kematian.  Menua (menjadi tua) adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Kondisi kesehatan fisik dan mental pada orang lansia biasanya mulai menurun,
beberapa perubahan fisik yang diasosiasikan dengan penuaan.

Lansia sebagai kelompok rentan tentu saja sangat membutuhkan dukungan dari
keluarga dan masyarakat agar kesehatan dan kualitas hidup lansia selama masa
pandemi Covid-19 dapat tetap terjaga seoptimal mungkin. Untuk itu perlu
disusun suatu pedoman yang menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dalam
melakukan pelayanan kesehatan bagi lansia pada era pandemi Covid-19,
dengan prioritas pada layanan promotif dan preventif.

1
2

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang tepat pada lansia di masa
pandemi Covid-19.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui apa itu Covid-19 dan cara penularannya.
2. Untuk mengetahui apa itu lansia (usia lanjut).
3. Untuk memahami perawatan apa yang dibutuhkan oleh lansia.
4. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan bagi lansia.

C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan literasi perpustakaan dan
akan membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien Lansia Covid-19.

D. Ruang Lingkup
Dalam pembahasan makalah ini, saya membahas asuhan keperawatan pada
lansia dengan covid-19, meliputi :
1. Konsep Covid-19
2. Konsep Lansia
3. Perawatan lansia di pandemi covid-19
4. Pelayanan kesehatan untuk lansia

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada makalah ini yaitu :
Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I : Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan,


Ruang Lingkup dan Sistematika Penulisan

Bab II : Konsep Covid-19, Konsep lansia, Perawatan lansia di masa


pandemi Covid-19, dan Pelayanan kesehatan untuk lansia

Bab III : Kesimpulan dan Saran


3

Daftar Pustaka
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Covid-19

1. Pengertian Covid-19

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-


2, pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan, di provinsi Hubei Cina pada
Desember 2019. Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara di dunia,
termasuk Indonesia. Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di
Indonesia terus bertambah. Covid-19 sebelumnya dikenal sebagai Novel
201 Novel Corona virus (2019-nCoV) penyakit pernapasan, sebelum
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan nama resmi sebagai
Covid-19 pada bulan Februari 2020.

Virus SARS-CoV-2 milik keluarga virus yang disebut coronavirus, yang


juga termasuk virus yang menyebabkan flu biasa, dan virus yang
menyebabkan infeksi yang lebih serius seperti sindrom pernapasan akut
(SARS), yang disebabkan oleh SARS -CoV pada tahun 2002, dan sindrom
pernapasan Timur Tengah (MERS), yang disebabkan oleh MERS-CoV
pada tahun 2012. Seperti corona virus lainnya, virus SARS-CoV-2
terutama menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dan keparahan Covid-
19. penyakit dapat berkisar dari ringan hingga fatal. Penyakit serius akibat
infeksi disebabkan oleh timbulnya pneumonia dan sindrom gangguan
pernapasan akut (SARS).

4
5

2. Cara Penularan

Penularan terjadi melalui droplet (butir-butir tetesan cairan) dari hidung


atau mulut yang menyebar saat pembawa virus COVID-19 batuk, bersin
atau meler. Tetesan cairan tersebut akan menempel pada benda atau
permukaan di sekitarnya. Dan kemudian masuk ke mulut, hidung atau
mata. Atau menyentuh permukaan bekas terkena butir cairannya dengan
tangan lalu tangan mengusap mulut, hidung atau mata. Inilah alasan
pentingnya sering-sering cuci tangan dan jangan menyentuh muka dengan
tangan. Orang sehat dapat tertular saat tangan mereka menyentuh
permukaan yang terkena tetesan tersebut dan kemudian tanpa sadar
menyentuh mata, mulut, ataupun hidung (selaput lendir). Virus juga bisa
masuk saat orang sehat secara tidak sengaja menghirup tetesan cairan saat
si pembawa virus batuk atau bersin.

3. Gejala Virus Corona (COVID-19)

Gejala awal infeksi virus Corona atau Covid-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat.
Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala
tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang


terinfeksi virus Corona, yaitu:
a. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
b. Batuk kering
c. Sesak napas

Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona
meskipun lebih jarang, yaitu:
6

a. Diare
b. Sakit kepala
c. Konjungtivitis
d. Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau
e. Ruam di kulit

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai


2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang
terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya
gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia. Guna memastikan
apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona,
diperlukan rapid test atau PCR.

B. Konsep Lansia

1. Pengertian Lansia

Lansia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian dari


proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap
individu. Pada tahap ini individu mengalami banyak  perubahan baik
secara fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi
dan kemampuan yang pernah dimilikinya. Perubahan penampilan fisik
sebagian dari proses penuaan normal, seperti rambut yang mulai memutih,
kerut-kerut ketuaan di wajah, berkurangnya ketajaman panca indera, serta
kemunduran daya tahan tubuh, merupakan acaman bagi integritas orang
usia lanjut.

2. Pengertian Lansia Menurut Para Ahli


a. (Soejono, 2000)
Belum lagi mereka harus berhadapan dengan kehilangan-kehilangan
peran diri, kedudukan sosial, serta perpisahan dengan orang-orang
yang dicintai. Semua hal tersebut menuntut kemampuan beradaptasi
7

yang cukup besar untuk dapat menyikapi secara bijak (Soejono,


2000). Penuaan merupakan proses normal perubahan yang
berhubungan dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut
sepanjang hidup. Usia tua adalah fase akhir dari rentangkehidupan.

b. (Darmojo, 2004)
Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan
akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan
dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika manusia mencapai usia
dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak.
Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan
fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian
mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap
menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan mencoba
menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004).

c. (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999).


Lansia (lanjut usia) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun
ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999). Pada lanjut usia akan
terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi
(Constantinides, 1994).

d. (BKKBN 1998)
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu
dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial
(BKKBN 1998).
8

e. Menurut WHO
Lansia merupakan pria dan wanita yang telah mencapai usia 60-74
tahun.

3. Ciri-Ciri Perubahan Fisik Pada Lansia

Adapun perubahan tersebut yang antara lain seperti:

a. Perubahan pada sistem pernafasan.


b. Perubahan pada pendengaran.
c. Perubahan pada penglihatan.
d. Perubahan pada indera pengecap, pembau dan peraba.
e. Perubahan pada sistem syaraf.
f. Perubahan sistem kardiovaskuler.
g. Sistem genito urinaria.
h. Sistem endokrin/metabolik.
i. Sistem pencernaan.
j. Sistem muskoleskeletal.
k. Sistem kulit dan jaringan ikat.
l. Sistem reproduksi dan kegiatan seksual.

4. Bahaya-Bahaya Pada Masa Usia Lanjut

Pada beberapa waktu disepanjang kehidupan seseorang terdapat bahaya


serius yang lebih potensial sehingga proses penyesuaian pribadi dan social
tidak dapat dilakukan secara baik pada usia lanjut.
a. Penyakit dan hambatan fisik
Orang berusia lanjut biasanya banyak terserang gangguan sirkulasi
darah, gangguan dalam system metabolisme, gangguan yang
melibatkan mental, gangguan pada persendian penyakit tumor baik
yang tidak berbahaya maupun yang menular, sakit jantung,
remtik,encok, pandangan dan pendengaran berkurang, tekanan darah
tinggi, kondisi mental, dan saraf tergannggu.
9

b. Kurang gizi
Penyakit kurang gizi pada usia lanjut lebih banyak disebabkan oleh
factor pengaruh psikologi disbanding sebab ekonomi. Pengarug
psikologi yang terbesar adalah hilangnya selera karena rasa takut dan
depresi mental, tidak ingin makan sendirian, dan tidak ingin makan
karena merasa curiga senbelumnya. Bahkan pada waktu makanan
yang dikonsumsi kurang bermutu dan kurang jumlahnya, banyak
orang berusia lanjut yang tidak memperoleh gizi cukup dari
makanannya, karena tidak diserap tubuh yang disebabkan oleh
gangguan system kelenjar endokrin yang tidak berfungsi seperti
dahulu.

c. Mengendurnya kemampuan social


Hilangnya kemampuan social atau sikap yang tidak menyenangkan
hubungan seksualpada usia lanjut banyak mempengaruhi orang usia
lanjut seperti halnya kehilangan emosi yang mempengaruhi anak
kecil. Orang yang kehidupan perkawinannya bahagia
dapatmenyebabkan hidupnya lebih sehat dan lebih lama dibandingkan
pasangan, atau mereka yang kehidupan seksualnya tidak aktif.

d. Bahaya psikologis
Orang yang berusia lanjut menerima klise tentang kebudayaan adapun
bahaya psikologis yaitu pertama, mereka menerima kepercayaan
tradisional dan pendapat klise tentang kebudayaan dari suatu usia.
Yang kedua, perasaan rendah diri dan tidak enak yang dating
bersamaan dengan perubahan perubahan fisik. Perubahan dalam pola
kehidupan, bahya psikologis yang ktiga adalah usia lanjut perlu
menetapkan pola hidup yang berbeda dengan keadaan masa lalu dan
cocok dengan kondisi usia lanjut.
10

C. Perawatan Lansia di Masa Pandemi Covid-19

Perhatian yang ekstra wajib diberikan saat merawat lanjut usia (Lansia),
terlebih pada saat masa pandemi Covid-19 ini. Sebab para lansia akan lebih
cenderung beresiko tertular virus. Resiko tinggi tertular pada lansia disebabkan
sistem imun sebagai pelindung tubuh pada para lansia tidak bekerja sekuat
ketika masih muda. Alasan lain karena tidak sedikit lansia yang memiliki
penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, asma, atau kanker, yang
juga bisa meningkatkan risiko atau bahaya infeksi virus Corona.

Lalu bagaimana cara merawat para lansia pada masa pandemi COVID-19 ini,
berikut beberapa tipsnya :
1. Menjaga kesehatan diri orang yang merawat lansia tersebut, seperti keluarga
ataupun perawat. Dimana yang berkontak langsung dengan para lansia.
Dengan lebih berhati-hati dalam melindungi diri dari virus dapat
mengurangi risiko penularan terhadap para lansia yang dirawat. Contohnya :
a. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
b. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan
rutin berolahraga dan,
c. Mengurangi bepergian ke luar rumah, dan bila terdesak wajib
mengenakan masker.

2. Meminimalisir risiko lansia terpapar virus. Hal itu dapat dilakukan juga
dengan selalu mencuci tangan sebelum dan setelah membantu lansia
beraktivitas. Bila beraktivitas di luar rumah, ganti semua baju sebelum
menemui atau merawat lansia. Bila perlu, gunakan masker kain selama
berada di dekat lansia.

3. Menjaga kesehatan lansia seperti memberikan makanan yang sehat dan


tentunya higienis. Pilihlah makanan dengan gizi seimbang yang
11

mengandung protein, lemak baik, karbohidrat kompleks, serat, serta vitamin


dan mineral. Selain sebagai sumber energi, makanan sehat juga dapat
memperkuat sistem imun lansia.

Ajak lansia untuk melakukan latihan fisik ringan atau peregangan otot
setidaknya 20–30 menit setiap hari. Hal ini penting untuk menjaga kekuatan
otot dan keseimbangan lansia agar tidak mudah cedera. Akan lebih baik lagi
bila latihan fisik dilakukan sambil berjemur di sinar matahari pagi.

Lakukan pemeriksaan rutin di rumah, seperti cek tekanan darah, suhu, kadar
gula darah, atau kadar kolesterol darah. Tanyakan bila ada keluhan yang
mengganggunya, terutama jika lansia memang memiliki riwayat penyakit
kronis, seperti diabetes atau stroke. Jika lansia mengalami gejala infeksi
virus Corona, segera lakukan isolasi mandiri.

4. Membatasi bepergian ke luar rumah selama masa pandemi. Sebab risiko


terinfeksi di tempat yang banyak orang jauh lebih besar dibandingkan di
rumah.

5. Menerapkan physical distancing selama di dalam rumah, serta membatasi


kunjungan orang-orang yang biasa datang ke rumah untuk bertemu lansia.
Selain itu, sesama penghuni rumah pun sebaiknya menjaga jarak selama
menemui lansia, terutama bila sedang sakit.

D. Pelayanan Kesehatan Untuk Lansia

Menurunya kemampuan dan ketahanan fisik lansia meningkatkan resiko


penyakit dan menghambat lansia, sehingga para orang tua membutuhkan
pelayanan kesehatan untuk lansia.
12

Berikut ini adalah macam-macam pelayanan kesehatan untuk lansia yang


dibutuhkan :
1. Dokter
Dengan adanya potensi mengalami sakit kronis atau cedera, membuat
lansia akan sangat membutuhkan jasa dokter untuk pengobatan. Selain
mengobati, layanan dokter juga dapat membantu pencegahan timbulnya
masalah lain dengan melakukan pemeriksaan atau medical check up secara
rutin. Dengan demikian, kondisi kesehatan lansia dapat selalu terpantau.

2. Vaksin
Sebagian besar orang menganggap pemberian vaksin hanya diutamakan
untuk bayi, tapi ternyata lansia juga sama membutuhkannya. Ketahanan
sistem imun tubuh yang menurun membuat lansia rentan terinfeksi
berbagai virus berbahaya. Pemberian beberapa macam vaksin untuk lansia
seperti influenza, pneumonia, varisela, herpes, tetanus, serta difteri akan
memperkuat daya tahan tubuh lansia. Namun, pastikan untuk selalu
konsultasikan pemberiannya dengan dokter terlebih dahulu.

3. Fisioterapi
Pelayanan kesehatan untuk lansia berikutnya adalah fisioterapi. Layanan
ini cocok bagi lansia dengan riwayat kesehatan seperti stroke, cedera, atau
lainnya yang menimbulkan gangguan pada alat gerak aktif sehingga
menghambat mobilitas. Fisioterapis akan memberikan gerakan-gerakan
ringan tertentu pada bagian tubuh yang bermasalah. Frekuensi terapi akan
disesuaikan dengan kebutuhan hingga benar-benar pulih.

4. Perawat Medis
Masalah kesehatan seperti diabetes dan jantung kemungkinan akan
menimbulkan luka pada tubuh sebagai akibat dari prosedur operasi atau
rusaknya jaringan tubuh akibat penyakit tersebut. Maka dari itu,
dibutuhkan perawat medis untuk membantu merawat serta mengobati luka.
13

Bila dokter menyarankan pemberian infus di rumah, perawat dapat


membantu pemasangan sekaligus mengawasi pemberiannya.
Selain itu, perawat medis juga dapat membantu pelaksanaan instruksi
dokter lainnya seperti pemberian injeksi, pemasangan kateter, dan lain-
lain.

5. Perawat Home Care


Meskipun perawat home care tidak memberikan pelayanan kesehatan
untuk lansia berdasar instruksi dokter namun, jasa mereka tidak kalah
penting. Lansia cenderung mengalami keterbatasan gerak atau kesulitan
lain saat melakukan aktivitas sehari-hari. Di sinilah perawat home care
berperan untuk membantu memberikan pendampingan serta pengawasan
lebih bagi lansia. Keberadaan perawat home care juga membantu lansia
untuk tetap dapat melakukan interaksi sosial dengan orang lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2,


penularan terjadi melalui droplet (butir-butir tetesan cairan) dari hidung atau
mulut yang menyebar saat pembawa virus COVID-19 batuk, bersin atau meler.
Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, ibu
hamil, dan khususnya pada lansia. Maka dari itu sebagai keluarga atau
masyarakat kita perlu memperhatikan kesehatan dan kualitas hidup lansia
selama masa pandemi Covid-19 agar tetap terjaga seoptimal mungkin. Untuk
itu perlu disusun suatu pedoman yang menjadi acuan bagi tenaga kesehatan
dalam melakukan pelayanan kesehatan bagi lansia pada era pandemi Covid-19,
dengan prioritas pada layanan promotif dan preventif.

B. Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Infodesa. (2020). Pengertian virus corona. Diambil pada tanggal 20 oktober 2020,
pukul 18.35 WIB dari https://infodesa.co.id/pengertian-virus-korona-dan-
bagaiman-covid-19-menular/

Jambak, Cecep. (2020). Tips merawat lansia di masa pandemi. Diambil pada
tanggal 20 oktober 2020, pukul 19.30 WIB dari https://rri.co.id/humaniora/info-
publik/828440/tips-merawat-lansia-di-masa-pandemi-covid-19

Dosen Pendidikan. (2020). Pengertian lansia. Diambil pada tanggal 22 oktober


2020, pukul 19.00 WIB dari https://www.dosenpendidikan.co.id/lansia-adalah/

Christy, Pane, Dame, Merry, dr. (2020). Gejala Covid-19. Diambil pada tanggal
22 oktober 2020, pukul 20.15 WIB dari https://www.alodokter.com/virus-corona

Medi, Call. (2019). Pelayanan kesehatan untuk lansia. Diambil pada tanggal 25
oktober 2020, pukul 14.30 WIB dari https://medi-call.id/blog/pelayanan-
kesehatan-untuk-lansia/

15

Anda mungkin juga menyukai