Hubungan Faktor Kimia Perairan Terhadap Pertumbuhan Coral Reefs
Hubungan Faktor Kimia Perairan Terhadap Pertumbuhan Coral Reefs
Oleh :
Kelompok 1
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan penyertaan-Nya
penulis mampu menyelesaikan penulisan laporan ringkasan jurnal dengan judul
“Hubungan Faktor Kimia Perairan Terhadap Coral Reefs”
Laporan ini penulis susun untuk memenuhi syarat pada mata kuliah Ekologi
Perairan dan penulis harap laporan ini dapat bermanfaat, baik untuk penulis pribadi
maupun para peserta didik lainnya.
Dalam menyusun laporan ini pula, penulis berusaha sebaik mungkin untuk
mendapatkan sumber – sumber dan informasi yang terpercaya. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi dukungan sehingga penulisan
laporan ini dapat terlaksana dengan baik.
Kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
2.2.2 pH ..................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Sedimentasi kapur di terumbu dapat berasal dari karang maupun dari alga.
Secara fisik terumbu karang adalah terumbu yang terbentuk dari kapur yang
dihasilkan oleh karang. Di Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang
sebagian besar dihasilkan koral. Di dalam terumbu karang, koral adalah insinyur
ekosistemnya. Sebagai hewan yang menghasilkan kapur untuk kerangka
tubuhnya,karang merupakan komponen yang terpenting dari ekosistem tersebut.
Jadi Terumbu karang (Coral Reefs) merupakan ekosistem
laut tropis yang terdapat di perairan dangkal yang jernih, hangat (lebih dari 22
0C), memiliki kadar CaCO3 (kalsium karbonat) tinggi, dan komunitasnya
didominasi berbagai jenis hewan karang keras (Guilcher, 1988).
Variasi nilai derajat keasaman (pH) air laut dapat dijadikan sebagai
salah satu identifikasi kualitas air laut. Pada kisaran nilai pH tertentu dapat
diindikasikan terjadinya suatu perubahan dalam kualitas perairan. Menurut
Salm (1984), pH di suatu perairan yang normal berkisar antara 8,0-8,3. Nilai
pH dalam suatu perairan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya curah
hujan dan pengaruh dari daratan maupun proses oksidasi yang dapat
mengakibatkan rendahnya nilai pH (Edward dan Tarigan, 2003).
Penurunan pH (peningkatan keasaman) dapat mempengaruhi organisme
dengan cara yang melampaui kalsifikasi menurun atau kinerja metabolisme,
termasuk:
Interaksi antar spesies selama tahap kehidupan yang berbeda
Menggeser tekanan kompetitif (mis., Karang yang kalah bersaing)
Perubahan dalam predasi, yang akan ikut berperan saat komunitas
merespons pengasaman
Perubahan perilaku larva ikan (karena gangguan fungsi sensorik
pada ikan larva) dan mengurangi keberhasilan perekrutan
2.2.4 CO2
Karbon Dioksida adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan Coral Reefs. Kadar karbon dioksida yang terdapat di perairan,
jika meningkat akan mempengaruhi perilaku dan meningkatkan aktivitas pada
Coral Reefs. Dalam peningkatan CO2 terdapat lateralisasi perilaku yaitu
ekspresi asimetri fungsional otak yang mempengaruhi otak Coral Reefs.
Konsentrasi karbon dioksida adalah 880 matm terhadap perilaku lateralisasi
Coral Reefs. Peningkatan CO2 ini memberikan efek agar ikan kontrol
individu berbelok ke kiri atautepat dengan frekuensi yang lebih besar dari
yang diharapkan oleh peluang. Lateralisasi meningkatkan kinerja dalam
sejumlah tugas kognitif dan perilaku anti-predator, namun ada kemungkinan
bahwa hilangnya lateralisasi dapat meningkatkan kerentanan larva ikan
hingga pemangsaan di masa akan datang laut dengan karbon dioksida (CO 2).
Konsentrasi karbon dioksida yang ada di atmosfer tetap di bawah 300
ppm pada masa 850.000 tahun yang lalu, kemudian diperkirakan akan
meningkat sebesar 500 ppm di tahun 2050 bahkan mendekati 1000 ppm pada
tahun 2100 jika aktivitas antropogenik emisi CO2 yang ada di bumi tidak
dikurangi secara drastis. Konsentrasi CO2 yang berada di perairan dangkal
sama halnya dengan peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer. Studi
menunjukkan bahwa, kadar CO2 akan meningkat di masa yang akan datang
dan memiliki pengaruh yang kuat dalam perkembangan mediasi penciuman
dan perkembangan otak Coral Reefs, menyebabkan terjadinya mereka tertarik
atau tidak responsif terhadap isyarat kimia yang biasanya mereka hindari.
Pada umur remaja yang terkena peningkatan CO2 akan menunjukkan
perubahan perilaku seperti, tingkat aktivitas yang lebih tinggi dan
peningkatan keberanian, dengan konsekuensi untuk kelangsungan hidup di
perairan. Peningkatan CO2 ini memiliki efek meningkatkan kinerja otak dan
kinerja kognitif Coral Reefs. Dalam hal peningkatan kinerja otak, dibuktikan
dengan kecenderungan memilih sisi kiri maupun kanan selama aktivitas
perilaku yang telah memberikan keuntungan dalam berbagai taksa hewan,
maupun makhluk hidup lainnya.
Kinerja tinggi ini dikaitkan dengan pemrosesan paralel yang lebih
efisien, terkemuka untuk efesiensi yang lebih besar dari kontrol saraf dan
lebih baik dari kinerja kognitif Coral Reefs yang mengalami lateralisasi
ketika berususan dengan banyak kinerja. Lateralisasi memiliki peran
mewakili pertukaran antara tinggi kinerja dalam tugas dan kemampuan untuk
berinteraksi dengan lingkungan sama baiknya terlepas dari proses stimulus.
Gangguan yang terjadi pada lateralisasi perilaku Coral Reefs yang diobati
dengan CO2 menjadi bukti bahwa peningkatan paparan kadar CO2 yang ada di
perairan menyebabkan disfungsi otak pada Coral Reefs dan akan
menyebabkan gangguan dalam kinerjanya. Tingkat CO2 di laut dangkal
diprediksi akan mengalami peningkatan pada akhir abad ini.
2.2.5 Salinitas
3.2 Saran
Tim penyusun mengharapkan kepada kita semua, agar dapat memahami
materi diatas, sehingga dapat menjaga dan memahami faktor yang memengaruhi
pertumbuhan terumbu karang. Tim penyusun juga menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karna itu, untuk memperbaiki makalah tersebut
penulisan meminta kritik dan saran dari para pembaca. Atas perhatiannya yang
baik kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Birkeland, C. (ed.) (2001). Life and Death of Coral Reefs. Chapman & Hall, New
York: 68-95.
Guldberg, O. H. (1998). Climate Change, Coral Bleaching and the Future of the
World's Coral Reef. Marine and Freshwater Research, 50(8), 839-866.
Hoegh, G. O. (2007). Coral Reefs Under Rapid Climate Change and Ocean
Acidification. Science, 318(5857), 1737-1742.
Hughes, T. (2003). Cliamte Change, Human Impacts, and the Resilience of Coral
Reef. Science, 301(5653), 929-933.
Hughes, T. (2010). Rising to the Challenge of Substaining Coral Reef Resilience.
Trends in Ecology Evolution, 25(11), 633-642.
Hughes, T. (2018). Global Warming Transforms Coral Reef Assemblages.
Nature, 556(7702), 492-496.
Lee, L. J. (2015). The Health Study of Seagrass and Coral Reef by Underwater
Hyperspectral Imager. Internasional Geoscience and Remote Sensing
Symphosium, 3521-3523.
Haas, A. F. (2014). Effects of Reduced Dissolved Oxygen Concentrations on
physiology and fluorescene of hermatypic corals and benthic algae. PeerJ ,
15.
Hukubun, Wiwien Gaby dkk. (2016). The Influences of Physical and Chemical
Factors to Coral Reef Ecosystem on Coastal Waters Village Eri, Outer
Ambon Bay.
Kahng, Samuel dkk. (2014). “Dissolved inorganic carbon and total alkalinity of a
Hawaiian fringing reef: Chemical techniques for monitoring the effects of
ocean acidification on coral reefs”
Kleypas, Joan A. and Chris. (2006). “Coral Reefs and Changing Seawater
Carbonate Chemistry”.
Limno dkk. (1990). “Bioerosion of coral reefs-A chemical approach” hal 377.
PloS, S. U. (2014). Coral Reefs on the Edge? Carbon Chemistry on Inshore Reefs
of the Great Barrier Reef.
Renegar, D. A. (2005). Effect of Nutrient Enrichment and Elevated CO2 Partial
Pressure on Growth Rate of Atlantic scleractinian coral Acropora
cervicornis. Marine Ecology Progress Series , 293, 69-76.
Seveso, D., & Montano, S. (2016). Exploring the Effect of Salinity Changes on
the Levels of Hsp60 in the tropical coral Seriotopora caliendrum. Marine
Environmental Research , 90, 96-103.
Szmant, Alina M. (2002). Nutrient Enrichment on Coral reef : Is It a Major Cause
of Coral reef Decline?.