Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“PREEKLAMSIA BERAT”
Disusun Oleh:
Pendamping:
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
dr Riza Aulya Ihwanah
Untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia
di RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Mengetahui,
Pendamping Internship
6. Lain-lain:
- riwayat makan dan minum teratur, personal hygiene cukup. Dan sering kontrol keadaan
kehamilannya di dokter maupun di bidan.
PEMERIKSAAN FISIK :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Vital signs
Tekanan darah : 149/109
Nadi : 92 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu tubuh : 36,7 ° C per aksilla
BB 80 TB 163
Kepala : normosefal,
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edem palpebra (-/-)
Mulut / Hidung: mukosa mulut kering (-), sianosis sentral (-), nafas cuping hidung (-),
discharge (-)
Leher : limfonodi tak teraba, JVP tidak meningkat, deviasi trakea (-)
Thoraks :
- Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis di SIC V midclavicula sinistra
Perkusi : batas jantung-paru dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II normal, reguler, murmur (-), gallop (-)
- Paru
Inspeksi : simetris, retraksi (-)
Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri normal
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : , supel, cembung, distensi (-) turgor baik, asites (-),
massa (-), spider naevi (-)
Auskultasi : bising usus normal
TFU: 28cm
Bayi tunggal
Presentasi kepala
Belum masuk Pintu atas panggul
His 1x dalam 10menit durasi 10detik
Ekstremitas
- Edema :(+/+/+/+) pitting (-)
- Akral dingin : (-/-/-/-)
- Capillary refill : 1-2 detik,
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Laboratorium
Hemoglobin : 11,7 mg/dl
Leukosit : 8.400/ul
Hematokrit : 32,6 L
Trombosit : 321.000/ul
Diff count : granulosit 73,8 H, limfosit 20,9
CT : 14
BT : 14
HBsAg : non reaktif
Urinalisa :
Warna : kuning-keruh
Keton +2
Protein +1
Bilirubin +1
Leukosit negative
Bakteri negative
- DIAGNOSIS
G2P1A0 hamil 37 minggu dengan HT kronis, PEB superimposed, dan riwayat SC ec PEB
- TERAPI
- IVFD RL 20 tpm
- Inj Ceftriaxone 1gr/12j
- Pro ReSC
- Loading dose 4 gram MgSO4 i.v. selama 15 menit
- Maintenance dose Diberikan infus 6 gram dalam larutan ringer/6 jam
- Nifedipi tab 10mg ekstra
Daftar Pustaka :
1. Prawirohardjo, S., Wiknjosastro, H., 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:
P.T.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
2. Cunningham F.G., Leveno K.J., Bloom S.L., et al. 2014. Obstetri Williams edisi 24. United
State: McGrawHill
3. Roberts, M, J. 2013. Hypertension in Pregnancy. The American College of Obstetricians and
Gynecologists
Hasil pembelajaran :
1. Mengetahui definisi preeklamsia berat
2. Mengetahui etiologi dan klasifikasi preeklamsia berat
3. Mengetahui faktor risiko preeklamsia berat
4. Mengetahui manifestasi klinis preeklamsia berat
5. Mengetahui cara penegakan diagnosis preeklamsia berat
6. Mengetahui penatalaksaan preeklamsia berat
1. Subyektif:
- Seorang wanita usia 22 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan pusing, pasien sedang
hamil anak ke 2 dengan HPHT 19/8/2020 HPL 26/5/2021. Pasien riwayat pernah di
operasi sesar, dan punya riwayat Hipertensi sebelum hamil ini, kenceng-kenceng
dirasakan namun jarang. Operasi sesar anak pertama karna tensi tinggi. Tidak ada
perdarahan keluar dari jalan lahir, dan tidak ada cairan, lendir yang keluar dari jalan
lahir. Bayi bergerak aktif (+) Mual (-) muntah (-) lemas (-)Batuk (-) sesak napas (-)
BAB BAK tidak ada masalah.
2. Obyektif:
Dari pemeriksaan fisik ditemukan:
Keadaan umum : baik, compos mentis
TD 149/109
N 92 x/menit
Napas 20 x
Suhu 36,7
Kepala, thoraks dalam batas normal
Abdomen :
TFU: 28cm
Bayi tunggal
Presentasi kepala
Belum masuk Pintu atas panggul
His 1x dalam 10menit durasi 10detik
Ekstremitas :
Edema :(+/+/+/+) pitting (-)
Akral dingin : (-/-/-/-)
Capillary refill : 1-2 detik
3. Assesment
G2P1A0 hamil 37 minggu dengan HT kronis, PEB superimposed, dan riwayat SC ec PEB
4. Planning
Terapi
- IVFD RL 20 tpm
- Inj Ceftriaxone 1gr/12j
- Pro ReSC
- Loading dose 4 gram MgSO4 i.v. selama 15 menit
- Maintenance dose Diberikan infus 6 gram dalam larutan ringer/6 jam
- Nifedipi tab 10mg ekstra
Edukasi
Edukasi tentang penyakit yang di derita oleh pasien, penyebab penyakit tersebut dan faktor
risiko yang menyebabkan penyakit tersebut kambuh dan memberat, pasien mengalami pre
ekamsia berat dengan kondisi tersebut pasien mempunyai resiko tinggi pada masa kehmilan
yang seakin tua dan pada saat kelahiran. Resiko yag terjadi antara lain seperti peningkatan
tekanan darah, kejang, perdarahan hingga kematian. Maka dari itu perlu pemantauan
kondisi di rumah sakit dan rekomendasi pertimbangan cara kelahiran dengan operasi sectio
caesaria. Walaupun setiap tindakan pasti akan ada resikonya.
Hasil Follow Up
2 Mei 2021
Subjektif :
Pasien nyeripost op (+) pusing berkurang, lemas di area kaki masih belum bisa digerakkan,
kontraksi uterus baik, perdarahan normal. Mual muntah (-).
Objektif :
KU/Kes : baik/CM
Vital sign : TD: 130/90 mmHg, Nadi : 80x/m, RR: 20x/m, Suhu 36,7
Assessment :
P2A0 post SC hr-0 a/i PEB dan ReSC
Planning :
- IVFD RL + oksitosin 10IU + metergin 1Amp 20 tpm s/d 24 jam post SC
- Inj ceftriaxone 2x1gr
- Inj ketorolac 3x30mg
- Amlodipin tab 1x10mg
- Mobilisasi bertahap
- Makan dan minum vertaha, menunggu kentut (+)
- IMD
3 Mei 2021
Subjektif :
Pasien nyeripost op (+) pusing berkurang, kaki bisa digerakkan, makan minum (+), bisa miring-
miring, kontraksi uterus baik, perdarahan normal. Mual muntah (-).
Objektif :
KU/Kes : baik/CM
Vital sign : TD: 110/70 mmHg, Nadi : 82x/m, RR: 18x/m, Suhu 36,7
Assessment :
P2A0 post SC hr-1 a/i PEB dan ReSC
Planning :
- IVFD RL 20tpm
- Inj ceftriaxone 2x1gr
- Inj ketorolac 3x30mg
- Amlodipin tab 1x10mg
- Latihan duduk
- Tingkatkan ASI
4 Mei 2021
Subjektif :
Pasien nyeripost op berkurang, kaki bisa digerakkan, makan minum (+), bisa duduk, mulai
berdiri,, kontraksi uterus baik, perdarahan normal. Mual muntah (-).
Objektif :
KU/Kes : baik/CM
Vital sign : TD: 120/80 mmHg, Nadi : 87x/m, RR: 18x/m, Suhu 36,7
Assessment :
P2A0 post SC hr-2 a/i PEB dan ReSC
Planning :
- BLPL
- Cefadroxil tab 2x500mg
- Asam mefeamat tab 3x500mg
- Etabion (Fe) tab 1x1
- Amlodipin tab 1x10mg
- Tingkatkan ASI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian 1. Definisi
(Definisi)
Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang
ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respon maternal
terhadap adanya inflamasi sistemik dengan aktivasi endotel dan
koagulasi. Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya
hipertensi spesifik yang disebabkan kehamilan disertai dengan
gangguan sistem organ lainnya pada usia kehamilan diatas 20
minggu. Preeklampsia, sebelumya selalu didefinisikan dengan adanya
hipertensi dan proteinuri yang baru terjadi pada kehamilan (new onset
hypertension with proteinuria). Meskipun kedua kriteria ini masih
menjadi definisi klasik preeklampsia, beberapa wanita menunjukkan
adanya hipertensi disertai gangguan multsistem lain yang
menunjukkan adanya kondisi berat dari preeklampsia meskipun
pasien tersebut tidak mengalami proteinuri.1 Kriteria gejala dan
kondisi yang menunjukkan kondisi pemberatan preeklampsia atau
preklampsia berat adalah salah satu dari hal berikut yaitu : Tekanan
darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg
diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan
lengan yang sama, trombositopenia : trombosit < 100.000 /
mikroliter, gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL atau
didapatkan peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisi dimana
tidak ada kelainan ginjal lainnya, gangguan liver : peningkatan
konsentrasi transaminase 2 kali normal dan atau adanya nyeri di
daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen, edema paru, didapatkan
gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus, gangguan
pertumbuhan janin menjadi tanda gangguan sirkulasi uteroplasenta:
Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau didapatkan
absent or reversed end diastolic velocity (ARDV).1
2. Etiologi Penyebab Preeklampsia masih belum jelas namun kejadian
preeklampsia dikaitkan dengan wanita muda nulipara, sementara
wanita dengan umur yang ekstrim berisiko lebih besar mengalami
hipertensi kronis dengan superimposed preeklampsia. Kejadian
preeklampsia pada wanita multipara juga bervariasi namun lebih
sedikit dibandingkan dengan wanita nulipara.3 Kejadian preeklampsia
juga dikaitkan dengan hiperplasentosis, misalnya mola hidatidosa,
kehamilan multipel, diabetes melitus, hidrops fetalis, dan bayi besar.
Riwayat keluarga pernah preeklampsia/eklampsia, penyakit ginjal dan
hipertensi sebelum hamil, serta obesitas juga dikaitkan dengan
kejadian preeklampsia.2 Risiko preeklampsia meningkat pada ibu
overweight (BMI 25-29,9 kg/m2) dan obesitas (BMI ≥30kg/m2).12