(Sejarah Wajib)
Disusun Oleh :
Hasna Auliya Salsabila
Kelas : v
Pada awalnya, orang Belanda bersikap baik dengan rakyat. Sikap baik dari rakyat
juga dimanfaatkan VOC untuk memperkuat kedudukannya di Nusantara. Seiring
berjalannya waktu, sikap orang Belanda berubah menjadi sombong, congkak dan
tamak. Karena merasakan nikmatnya tinggal di Nusantara, Belanda semakin
bernafsu untuk menguasai dan menghalalkan segala cara, seperti paksaan dan
kekerasan demi memperoleh keuntungan.
Sikap tersebut membuat kebencian rakyat, dan pada 1618 Sultan Banten dibantu
tentara Inggris di bawah laksamana Thomas Dale berhasil mengusir VOC dari
Jayakarta. Setelah VOC tersingkir, selanjutnya rakyat mengusir Inggris dari
jayakarta pada 1619, dan akhirnya Jayakarta dikuasai oleh kesultanan Banten.
Saat JP. Coen dilantik sebagai Gubernur jenderal, ia mulai menjalankan aksinya.
Ia sangat kejam dan ambisius. Merasa bangsanya dipermalukan Banten dan
Inggris, ia mempersiapkan pasukan untuk menyerang Jayakarta. 18 kapal
perangnya mengepung Jayakarta lalu membumihanguskannya pada 30 Mei 1619.
Setelah dihancurkan, Belanda mendirikan kota kembali bergaya kota dan
bangunan di Belanda. Jayakarta hilang, dan muncul kota baru yang dinamai
Batavia.
Gubernur Jenderal VOC yang dapat dikatakan berhasil lainnya dalam melakukan
pengembangan usaha perdagangan dan kolonialisme di Indonesia, diantaranya :
1. Jan Pieterszoon Coen : Pendiri Batavia dan pencetus kolonialisme dan
imperialisme Belanda di Indonesia.
2. Antonio van Diemen : Memperluas kekuasaan VOC ke Malaka tahun 1641
dan mengirim misi pelayaran ke Australia dan Selandia Baru.
3. Joan Maetsuycker : Memperluas kekuasaan ke Padang, Semarang, dan
Manado.
4. Cornelis Speelman : Mengalahkan perlawanan Sultan Hasanuddin dari
Makassar, meredakan pembrontakan Trunojoyo di mataram, dan mengalahkan
Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten.