Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MENGGAMBAR

BEBAS PADA ANAK KELOMPOK B TK LKIA II PONTIANAK

Isti Punamasari, Aloysius Mering, Usman Radiana


Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan anak usia dini FKIP Untan Pontianak
Email: isti.purnamasarii@gmail.com

Abstract
This study aims to improve the ability to tell storiesthrough free drawing in group B TK
LKIA II Pontianak. The research method used is descriptive. The research approach
uses a qualitative appoarch and the form of this research is action research assisted by
the class teachers as collaborator. The subjects of the study were children of group B
(5-6 years) totaling 16 people consisting of 3 women dan 13 men. Data collection
techniques used in this study were observastion and documentation, while data
collection tool was an observation sheets and documentation. This research was
conducted in two cycles with assessment criteria, namely to tell pictures that were
made and express words clearly. The abilty to tell pictures made in the first cycles was
12,5%, then increased in the second cycle to 81,25% and the ability to express word
clearly in the first cycle by 25%, then increased in the second cycle to 87,5%. Based on
the study an increase in the ability to tell stories through free drawing in group B TK
LKIA II Pontianak. So the implication is that the teacher can apply free drawing
activities to improve chilldren’s storytelling abilities.

Keywords:Storytelling Ability, Free Drawing, Children Aged 5-6 Years

PENDAHULUAN Selain itu, nilai positif dari kegiatan


Perkembangan bahasa bagi anak usia dini bercerita di antaranya anak belajar tentang
sangat penting, ada berbagai cara yang dapat adat dan kebudayaan, anak belajar mengenai
digunakan untuk menstimulasi aspek bahasa cara mengidentifikasi perasaan orang lain,
pada anak usia dini yaitu salah satunya anak belajar tentang norma sosial, anak
dengan kegiatan bercerita. Bagi anak, mengembangkan konsep pemahaman, anak
kegiatan bercerita adalah kegiatan yang mengembangkan kemampuan mendengar
menyenangkan dan memberikan pesan-pesan dan konsentrasi. Kekuatan persepsi anak
tersendiri oleh pendengar. diasah melalui gambaran visual
Bercerita juga merupakan aktivitas (menggambar bebas) dan imajinasi anak.
menuturkan sesuatu yang mengisahkan Menyadari pentingnya penguasaan
perbuatan, pengalaman, atau kejadian yang bahasa pada anak usia dini maka dikeluarkan
sungguh-sungguh terjadi maupun hasil Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014
rekaan (Rahayu, 2013:80) dengan kegiatan menjelaskan tahap perkembangan anak
bercerita anak diajak untuk lebih aktif dalam dalam mengungkapkan bahasa mulai dari
mengkomunikasikan pikirannya. Bercerita usia 0-6 tahun, dibawah ini merupakan
dapat mendorong perkembangan bahasa pada pencapaian bahasa anak usia taman kanak-
anak, yaitu meningkatkan kosakata, belajar kanak pada usia 5-6 tahun yakni Menjawab
menghubungkan kata dengan tindakan, pertanyaan yang lebih kompleks,
mengingat urutan ide atau kejadian, menyebutkan kelompok gambaryang
mengembangkan minat baca serta memiliki bunyi yang sama, berkomunikasi
menumbuhkan kepercayaan diri anak seperti secara lisan, memiliki perbendaharaan kata,
yang diungkapkan oleh Reeta dan Jasmine serta mengenal simbol-simbol untuk
(dalam Rahayu, 2013:83). persiapan membaca, menulis dan berhitung,
menyusun kalimat sederhana dalam struktur

1
lengkap (pokok kalimat-predikat- METODE PENELITIAN
keterangan), memiliki lebih banyak kata-kata Berdasarkan tujuan penelitian, metode
untuk mengekpresikan ide pada orang yang akan digunakan dalam penelitian ini
lain,melanjutkan sebagian cerita/dongeng adalah metode deskriptif. Penelitian bersifat
yang telah diperdengarkan,menunjukkkan deskriptif berarti terurai dalam bentuk kata-
pemahaman konsep-konsep dalam buku kata atau gambar, bukan dalam bentuk
cerita. angka-angka. Metode deskriptif menekankan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan prosedur pemecahan masalah yang akan
bahwa perkembangan bahasa sangat penting diselidiki dengan menggambarkan keadaan
bagi anak usia dini sehingga wajib objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang
dikembangkan. Salah satu cara tampak sebagaimana adanya pada saat
mengembangkannya yaitu dengan bercerita penelitian berlangsung.
karena bercerita adalah cara untuk Sesuai dengan paparan di atas, maka
berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan penelitian ini meneliti tentang upaya
kepada orang lain. meningkatkan kemampuan bercerita melalui
Berdasarkan observasi dikelompok B TK menggambar bebas pada anak kelompok B
LKIA II pada tanggal 31 agustus 2018, TK LKIA II Pontianak. Hasil kemampuan
gurunya mengatakan bahwa kemampuan bercerita peserta didik akan peneliti paparkan
bercerita anak kelompok B belum maksimal menggunakan kata-kata atau narasi.
karena saat guru menyuruh anak bercerita ke Bentuk Penelitian
depan kelas, anak lebih banyak diam dan Penelitian ini berbentuk penelitian
bingung untuk mengungkapkan hal-hal yang tindakan (action research). Oleh karena itu,
ingin diceritakannya. peneliti berupaya untuk meneliti proses
Kemudian peneliti juga melakukan bercerita yang dilakukan subjek yang di teliti
observasi di kelompok B TK LKIA II dengan menerapkan kegiatan menggambar
Pontianak pada tanggal 1-30 September 2018 bebas untuk meningkatkan kemampuan
setiap hari selasa jam 10.00 WIB peneliti bercerita pada anak kelompok B TK LKIA II
mengamati dan menemukan bahwa Pontianak. Penelitian tindakan (action
kenyataan di lapangan peserta didik research) adalah sebuah penelitian yang
kelompok B TK LKIA II Pontianak sesuai dilakukan dengan merancang, melaksanakan,
dengan yang dikatakan gurunya yaitu dalam mengobservasi dan merefleksi tindakan
hal bercerita belum maksimal karena anak secara kolaboratif dan partisipasif dengan
sering kali bingung dalam menyampaikan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru
pikirannya, hal ini terjadi disebabkan mereka sehingga proses belajar peserta didik
belum terbiasa untuk mengungkapkan pikiran meningkat.
melalui bercerita. Pendekatan Penelitian
Padahal menurut Pamadhi dan Sukardi Pendekatan penelitian ini adalah
(2008: 2.10) salah satu manfaat menggambar pendekatan kualitatif. Alasan peneliti
adalah sebagai alat bercerita karena dapat menggunakan pendekatan ini karena hanya
mengungkapkan peristiwa yang akan dijalani menganalisis data yang didapat oleh peneliti,
atau berimajinasi. Diharapkan melalui kemudian memaparkan hasil penelitiannya.
kegiatan menggambar bebas dapat Menurut (Sugiyono, 2017: 14) model
mendorong kemampuan anak dalam bercerita penelitian kualitatif sering disebut model
sehingga aspek bahasa mereka terstimulasi. penelitian naturalistik karena penelitiannya
Maka dari itu, melihat keberhasilan dilakukan pada kondisi yang alamiah
penelitian terdahulu dan teori-teori yang (natural setting) dan disebut sebagai model
mendukung peneliti ingin mengkaji lebih kualitatif, karena data yang terkumpul dan
jauh tentang “Peningkatkan Kemampuan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Bercerita Melalui Menggambar Bebas Pada
Anak Kelompok B TK LKIA II Pontianak”.

2
Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian menyiapkan lembar observasi untuk melihat
Penelitian ini dilaksanakan di TK LKIA kemampuan bercerita anak saat proses
II Pontianak dengan subjek penelitian yaitu pembelajaran berlangsung. Peneliti juga
anak kelompok B yang terdiri dari 3 menyiapkan media seperti kertas hvs atau
perempuan dan 13 laki-laki dan waktu buku gambar, pensil, dan krayon. 2)
penelitian adalah tahun pelajaran 2019/2020 Melakukan tindakan (action)selanjutnya
pada semester 1 (ganjil). Alasan peneliti peneliti mengarahkan anak-anak untuk
memilih TK LKIA II Pontianak karena menggambar secara bebas di media yang
kemampuan bercerita peserta didik di TK telah disediakan. Setelah semua selesai anak
LKIA II Pontianak belum maksimal dan bercerita ke depan kelas tentang isi gambar
kegiatan menggambar bebas belum pernah bebas yang mereka buat. 3) Mengamati
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan (observing)peneliti mengamati semua
bercerita di TK LKIA II Pontianak. kegiatan serta proses bercerita anak
Kolaborator Penelitian kelompok B. Kemudian mengamati anak
Kolaborator dalam penelitian ini adalah kelompok B yang kira-kira perlu dibimbing
guru kelas B yang bernama Suci Mastyaglia, dalam proses pembelajaran bercerita. Pada
S.Pd. Kolaborator membantu peneliti selama tahap ini peneliti bertindak sebagai pelaksana
penelitian berlangsung. yang dibantu oleh guru kelas yaitu Suci
Prosedur Penelitian Tindakan Mastyaglia, S.Pd sebagai kolaborator. 4)
Model yang digunakan dalam penelitian Refleksi (reflecting)pada tahap ini yang
ini adalah model spiral dari Kemmis dan dilakukan oleh peneliti adalah merefleksi dari
Mc.Teggart (dalam Yaumi & Damopolii, kegiatan yang sudah dilakukan. Peneliti
2014: 24) siklus tersebut mencakup berdiskusi dengan kolaborator tentang
perencanaan, pelaksanaan tindakan & kekurangan dan masalah yang dihadapi
observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini ketika proses pelaksanaan. Disini peneliti
penulis memperkirakan dua siklus, jika ada mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
peningkatan maka penelitian akan direvisi, hasil atau dampak dari tindakan yang
namun jika tidak ada peningkatan maka akan dilakukan. Apabila hasil yang didapat pada
berlanjut ke siklus ketiga. siklus I belum mendapatkan hasil yang
maksimal, maka peneliti akan melanjutkan
Siklus Penelitian Tindakan tindakan pada siklus II.
Teknik pengumpulan data pada
penelian ini adalah obsevasi adalah
pengamatan langsung, sehingga peneliti ikut
berperan dalam melakukan aktivitas untuk
memantau proses belajar mengajar sesuai
dengan fokus masalah yaitu kemampuan
bercerita melalui menggambar bebas pada
anak kelompok B di TK LKIA II Pontianak.
Peneliti dibantu oleh guru kelas B dalam
Yaumi & Damopoli, 2014: 24 melaksanakan penelitian. Cara melakukan
Gambar 1: Desain Penelitian pengamatan dengan mencatat sesuai
indikator penilaian dan lembar observasi
Secara rinci tahapan penelitian ini dapat yang tersedia, dan dokumentasi adalah
dijabarkan sebagai berikut: 1) perencanaan catatan penting peristiwa yang sudah berlalu.
(planing)Terlebih dahulu yang dilakukan Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar
peneliti yaitu membuat Rancangan atau karya-karya dari seseorang (Sugiyono,
Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran 2017:329). Dokumentasi memperkuat data
Harian (RPPH) yang mengikuti pedoman yang diperoleh dalam observasi.
permendikbud 58 tahun 2014. Selanjutnya Pengambilan gambar dan video bertujuan

3
untuk memperoleh memperkuat data hasil pada tanggal 6 agustus 2019 yang
dari upaya meningkatkan kemampuan menggunakan tema rekreasi dan subtema
bercerita melalui media menggambar bebas tempat rekreasi. Setelah itu peneliti membuat
pada anak kelompok B TK LKIA II RPPH yang dikonfirmasi kepada kolaborator
Pontianak..Alat pengumpulan data pada dan menyiapkan media, kamera, lembar
penelian ini adalah dengan lembar observasi observasi.
merupakan alat pengumpul data yang dibuat Data hasil observasi yang dilakukan
oleh penulis yaitu berupa daftar cek. peneliti pada kemampuan bercerita anak
Pencatatan dilakukan dengan menggunakan kelompok B TK LKIA II Pontianak saat
daftar dari aspek yang akan diamati, jika Siklus I dapat dilihat pada tabel1 berikut:
subyek yang diamati menunjukkan perilaku
Tabel 1 Kemampuan Bercerita Melalui
pada aspek tersebut dan sesuai dengan daftar
Menggambar Bebas
yang sudah dibuat, maka daftar tersebut akan
ditandai. Panduan observasi ini digunakan Per Krite Menceritakan Mengungkap
untuk mengamati dan mengetahui sejauh te ria gambar yang kan kata
mana kemampuan bercerita pada anak mu Penil dibuat. secara jelas
kelompok B TK LKIA II Pontianak, dan an aian
dokumentasi dalam penelitian ini merupakan
alat pengumpul data berupa gambar atau An % An %
video yang diperoleh saat kegiatan ak ak
berlangsung baik berupa RPPH, lembar 1 BB 6 37,5 5 31,25
observasi, dan foto-foto atau video kegiatan MB 5 31,25 4 25
bercerita. BSH 3 18,75 3 18,75
BSB 2 12,5 4 25
HASIL PENELITIAN DAN Jumlah 16 100 16 100
PEMBAHASAN BB 4 25 3 18,75
Hasil MB 3 18,75 3 18,75
Hasil kemampuan bercerita sebelum BSH 5 31,25 5 31,25
diterapkan menggambar bebas pada anak 2 BSB 4 25 5 31,25
usia 5-6 tahun di TK LKIA II Pontianak dari
Jumlah 16 100 16 100
16 anak yang terdiri 13 orang laki-laki dan 3
orang perempuan. Pada indikator
Berdasarkan hasil observasi pada tabel di
menceritakan gambar yang dibuat terdapat 11
atas, diketahui hasil observasi Siklus I
anak atau 68,75% belum berkembang (BB)
pertemuan 1 yang memuat kriteria
dan 5 atau 31,25% anak mulai berkembang
kemampuan menceritakan gambar yang
(MB). Sedangkan pada indikator
dibuat dari 16 anak pada kelompok B ada 6
mengungkapkan kata secara jelas terdapat 10
anak atau 37,5% belum berkembang, 5 anak
anak atau 62,5% belum berkembang (BB)
atau 31,25% mulai berkembang, 3 anak atau
dan 6 anak atau 37,5% mulai berkembang
18,75% berkembang sesuai harapan dan 2
(MB).
anak atau 12,5% berkembang sangat baik.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat
Sedangkan kemampuan mengungkapkan kata
dilihat bahwa kemampuan bercerita lisan
secara jelas dari 16 anak pada kelompok B
melalui menggambar bebas masih rendah dan
ada 5 anak atau 31,25% belum berkembang,
belum mencapai target pencapaian indikator
4 anak atau 25% mulai berkembang, 3 anak
yaitu BSH dan BSB atau jika dipersentasekan
atau 18,75% berkembang sesuai harapan dan
minimal sebesar 80%. Maka dari itu, peneliti
4 anak atau 25% berkembang sangat baik.
dan guru melakukan perencanaan utuk
Pada hasil observasi Siklus I pertemuan 2
pelaksanaan Siklus I pertemuan 1 pada
yang memuat kriteria kemampuan
tanggal 5 agustus 2019 yang menggunakan
menceritakan gambar yang dibuat dari 16
tema binatang dengan sub tema binatang
anak pada kelompok B ada 4 anak atau 25%
yang hidup di darat dan Siklus I pertemuan 2

4
belum berkembang, 3 anak atau 18,75% TK LKIA II Pontianak saat Siklus II dapat
mulai berkembang, 5 anak atau 31,25% dilihat pada tabel 2 berikut:
berkembang sesuai harapan dan 4 anak atau Tabel 2 Kemampuan Bercerita Melalui
25% berkembang sangat baik. Sedangkan Menggambar Bebas
kemampuan mengungkapkan kata secara
jelas dari 16 anak pada kelompok B ada 3 Per Krite Menceritakan Mengungkap
anak atau 18,75% belum berkembang, 3 anak te ria gambar yang kan kata
atau 18,75% mulai berkembang, 5 anak atau mu Penil dibuat. secara jelas
31,25% berkembang sesuai harapan dan 5 an aian
anak atau 31,25% berkembang sangat baik.
Anak % Anak %
Dengan demikian dapat disimpulkan
pencapaian kemampuan bercerita melalui BB 0 0 0 0
1 MB 2 12,5 1 6,25
menggambar bebas pada siklus I
dikategorikan belum mencapai target yang BSH 6 37,5 6 37,5
diinginkan, namun sudah terjadi peningkatan BSB 8 50 9 56,2
disetiap pertemuannya. Refleksi pada tahap 5
ini adalah tahap mengevaluasi seluruh Jumlah 16 100 16 100
rangkaian kegiatan pembelajaran terhadap BB 0 0 0 0
peserta didik. Pada tahap refleksi, peneliti MB 0 0 0 0
dan kolaborator mengkaji dan melihat 2 BSH 3 18,75 2 12,5
kemampuan atau hal yang membuat anak BSB 13 81,25 14 87,5
sulit menceritakan gambar yang dibuat dan Jumlah 16 100 16 100
mengungkapkan kata secara jelas. Kendala
yang terjadi yaitu: Berdasarkan hasil observasi pada tabel di
1. Anak sulit mengungkapkan kata secara atas, diketahui hasil observasi Siklus II
jelas karena anak-anak belum terbiasa Pertemuan 1 yang memuat kriteria
dengan kegiatan bercerita dan malu-malu kemampuan menceritakan gambar yang
untuk tampil di depan kelas. dibuat dari 16 anak pada kelompok B ada 0
2. Peneliti terlalu cepat menjelaskan anak atau 0% belum berkembang, 2 anak
pembelajaran sehingga anak kurang atau 12,5% mulai berkembang, 6 anak atau
mengerti tentang intruksi bercerita 37,5% berkembang sesuai harapan dan 8
melalui menggambar bebas. anak atau 50% berkembang sangat baik.
Dari kendala-kendala tersebut peneliti Sedangkan kemampuan mengungkapkan kata
membuat solusi untuk meningkatkan hasil secara jelas dari 16 anak pada kelompok B
pada Siklus 2 yang akan direncanakan ada 0 anak atau 0% belum berkembang, 1
selanjutnya. Solusi-solusi yang dibuat yaitu: anak atau 6,25% mulai berkembang, 6 anak
1. Mengatasi anak pemalu peneliti mencoba atau 37,5% berkembang sesuai harapan dan 9
lebih dekat kepada anak. anak atau 56,25% berkembang sangat baik.
2. peneliti akan menjelaskan secara Pada hasil observasi Siklus II pertemuan
perlahan sehingga anak paham dengan 2 yang memuat kriteria kemampuan
tugas yang diberikan serta membuat menceritakan gambar yang dibuat dari 16
pembelajaran menjadi lebih baik. anak pada kelompok B ada 0 anak atau 0%
Siklus II pertemuan 1 pada tanggal 12 belum berkembang, 0 anak atau 0% mulai
agustus 2019 yang menggunakan tema berkembang, 3 anak atau 18,75%
lingkungan dengan sub tema tempat ibadah berkembang sesuai harapan dan 13 anak atau
dan Siklus II pertemuan 2 pada tanggal 13 81,25% berkembang sangat baik. Sedangkan
agustus 2019 yang menggunakan tema kemampuan mengungkapkan kata secara
sekolah dan subtema lingkungan sekolah. jelas dari 16 anak pada kelompok B ada 0
Data hasil observasi yang dilakukan peneliti anak atau 0% belum berkembang, 0 anak
pada kemampuan bercerita anak kelompok B atau 0% mulai berkembang, 2 anak atau

5
12,5% berkembang sesuai harapan dan 14 yang ingin disampaikannya, dengan begitu
anak atau 87,5% berkembang sangat baik. berarti kemampuan peserta didik masih
Pada Siklus kedua ini kemampuan belum berkembang dan harus diperbaiki
bercerita anak kelompok B TK LKIA II pembelajarannya agar menjadi lebih baik.
Pontianak telah mencapai criteria yang Peneliti menemukan salah satu contoh
diinginkan yaitu anak berkembang sesuai penelitian yang relevan yang telah dilakukan
harapan (BSH) dan berkembang sangat baik oleh Indra Jaya tahun 2017 dengan judul
(BSB) “Pengaruh Menggambar Bebas Terhadap
Kemampuan Bercerita Anak di TK Tabing
Pembahasan Padang, metode yang digunakan dalam
Pada kegiatan pra tindakan rata-rata penelitian ini adalah metode kuantitatif
kemampuan bercerita lisan melalui kegiatan dengan penelitian eksperimental tipe quashi
menggambar bebas kriteria menceritakan dengan menggunakan gambar hasil undian
gambar yang dibuat terdapat 11 anak atau yang bebas. Penelitian relevan itu
68,75% belum berkembang (BB) dan 5 atau membuktikan bahwa kemampuan bercerita
31,25% anak mulai berkembang (MB). anak dapat ditingkatkan melalui menggambar
Sedangkan pada indikator mengungkapkan bebas, maka dari itulah peneliti menjadikan
kata secara jelas terdapat 10 anak atau 62,5% penelitian tersebut menjadi acuan dan juga
belum berkembang (BB) dan 6 anak atau menerapkan menggambar bebas untuk
37,5% mulai berkembang (MB), yang berarti meningkatkan kemampuan bercerita pada
sebagian besar masih memerlukan bimbingan anak kelompok B TK LKIA II Pontianak
untuk meningkatkan kemampuan bercerita dengan metode penelitian tindakan.
lisan melalui kegiatan menggambar bebas. Sejalan dengan yang diungkapkan Olivia
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan (dalam Anita, 2015:2) mengatakan bahwa
pendapat Jamaris (dalam Susanto, 2011: 78- menggambar bebas merupakan aktivitas
79) karakteristik kemampuan bahasa anak mencoret-coret suatu media kertas yang
usia 5-6 tahun karakteristik kemampuan merupakan hasil dari ide dan gagasan
bahasa anak yaitu 1) sudah dapat pemikiran seseorang, mengenai apa yang
mengucapkan lebih dari 2.500 kata, 2) dilihatnyaatau apa yang disampaikan orang
lingkup kosa kata yang diucapkan anak lain, baik itu berupa suatu objek yang ada
menyangkut warna, ukuran, bentuk, rasa, dilingkungan, maupun murni dari hasil
bau, keindahan, suhu, perbedaan, pemikiran seseorangmengenai sesuatu
perbandingan, jarak dan permukaan, 3) Dapat sehingga menghasilkan kepuasan tersendiri.
melakukan peran sebagai pendengar yang Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan
baik, 4) Berpartisipasi dalam suatu bahwa kemampuan bercerita dapat
percakapan. Anak sudah dapat ditingkatkan melalui menggambar bebas
mendengarkan orang lain berbicara dan karena menggambar bebas adalah hasil dari
menanggapi pembicaraan tersebut. pemikiran seseorang mengenai apa yang
Percakapan yang dilakukan oleh anak usia 5- dirasa, dilihat atau diimajinasikan yang
6 tahun telah menyangkut berbagai kemudian dituangkannya dalam bentuk
komentarnya terhadap apa yang dilakukan gambar.
oleh dirinya sendiri dan orang lain, serta apa Kemampuan bercerita melalui
yang dilihatnya. menggambar bebas hal pertama adalah
Teori di atas sudah memperjelas bahwa merencanakan pembelajaran untuk
kemampuan bahasa anak jika di lihat dari meningatkan kemampuan bercerita melalui
kegiatan bercerita pada anak kelompok B TK menggambar bebas di TK LKIA II Pontianak
LKIA II Pontianak pada pra tindakan dapat yaitu: 1) pemilihan tema dan sub tema, 2)
diperkirakan belum mencapai lebih dari menyusun RPPH, 3) menyiapkan media dan
2.500. Anak masih banyak yang diam karena alat dokumentasi seperti kamera untuk
malu-malu dalam mengungkapkan kalimat mengambil foto dan video,dan 4)

6
menyiapkan lembar observasi penilaian anak, lembar observasi penilaian anak, (5)
5) menyiapkan microphone, 6) menyiapkan menyiapkan microphone,dan6)menyiapkan
media gambar tentang tema hari itu. media gambar tentang tema hari itu. 2)
Langkah pelaksanaannya yaitu dengan Pelaksanaannya yaitu dengan
mencontohkan menggambar bebas dan mencontohkan menggambar bebas dan
diceritakan ke anak-anak tentang isi gambar diceritakan ke anak-anak tentang isi gambar
itu lalu mengajak anak menggambar secara itu lalu mengajak anak menggambar secara
bebas pada media yang sudah disiapkan bebas pada media yang sudah disiapkan
berupa kertas HVS, pensil, dan krayon. berupa kertas HVS, pensil, dan krayon.
Setelah gambar tersebut selesai di buat Setelah gambar tersebut selesai di buat
kemudian anak maju ke depan kelas untuk kemudian anak maju ke depan kelas untuk
menceritakan gambar yang telah ia buat. menceritakan gambar yang telah ia buat.
Pada saat anak bercerita, peneliti melakukan Pada saat anak bercerita, peneliti
penilaian dengan pedoman observasi yang melakukan penilaian dengan pedoman
sudah dibuat yang terdiri dari indikator yaitu observasi yang sudah dibuat yang terdiri
anak mampu menceritakan gambar yang dari indikator yaitu anak mampu
dibuat dan mampu mengungkapkan kata menceritakan gambar yang dibuat dan
atau kalimat secara jela. Kemudian mampu mengungkapkan kata atau kalimat
mendokumentasikan dalam bentuk foto dan secara jela. Kemudian mendokumentasikan
video. dalam bentuk foto dan video. 3) Hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang penelitian yang diperoleh dari siklus I
diperoleh dari siklus I sampai siklus II terjadi sampai siklus II terjadi peningkatan hasil
peningkatan hasil kemampuan bercerita lisan kemampuan bercerita lisan melalui kegiatan
melalui kegiatan menggambar bebas dengan menggambar bebas dengan kriteria
kriteria penilaian kemampuan menceritakan penilaian kemampuan menceritakan gambar
gambar yang dibuat pada siklus I sebesar yang dibuat pada siklus I sebesar 12,5%,
12,5%, kemudian meningkat pada siklus II kemudian meningkat pada siklus II menjadi
menjadi sebesar 81,25% dan mengungkapkan sebesar 81,25% dan mengungkapkan kata
kata dan kalimat secara jelas dari siklus I dan kalimat secara jelas dari siklus I sebesar
sebesar 25%, kemudian meningkat pada 25%, kemudian meningkat pada siklus II
siklus II menjadi sebesar 87,5%. Hal ini menjadi sebesar 87,5%. Hal ini
menunjukkan melalui kegiatan menggambar menunjukkan melalui kegiatan
bebas dapat meningkatkan kemampuan menggambar bebas dapat meningkatkan
bercerita lisan anak. kemampuan bercerita lisan anak.
Saran
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Simpulan dijelaskan di atas, adapun saran-saran sebagai
Berdasarkan hasil penelitian yang berikut: 1) Guru disarankan membuat
dilakukan, maka ditarik kesimpulan secara perencanaan pembelajaran untuk
khusus bahwa menggambar bebas dapat meningkatkan kemampuan bercerita lisan
meningkatkan kemampuan bercerita pada melalui kegiatan menggambar bebas di TK
kelompok B TK LKIA II Pontianak. LKIA II Pontianak yaitu: (1) pemilihan tema
Adapun kesimpulan secara khususnya dan sub tema, (2) menyusun RPPH, (3)
sebagai berikut: 1) Perencanaan menyiapkan media dan alat dokumentasi
pembelajaran untuk meningatkan seperti kamera untuk mengambil foto dan
kemampuan bercerita melalui menggambar video, dan (4) menyiapkan lembar observasi
bebas di TK LKIA II Pontianak yaitu: (1) penilaian anak, (5) menyiapkan microphone,
pemilihan tema dan sub tema, (2) (6) menyiapkan media gambar tentang tema
menyusun RPPH, (3) menyiapkan media hari itu. 2) Guru melaksanakan pembelajaran
dan alat dokumentasi seperti kamera untuk untuk meningkatkan kemampuan bercerita
mengambil foto dan video, (4) menyiapkan

7
melalui menggambar bebas pada kelompok B Rahayu, Apriyanti yofita . (2013). Anak Usia
TK LKIA II Pontianak sesuai perencanaan TK: Menumbuhkan Kepercayaan Diri
yang sudah dibuat. 3) Guru menggunakan Melalui Kegiatan Bercerita. Jakarta.
menggambar bebas dalam pembelajaran PenerbitIndeks:
untuk meningkatkan kemampuan bercerita Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
anak. Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung:
DAFTAR RUJUKAN Alfabeta.
Hanson, A. (2009). Cool Drawing The Art of Sulistyo, E. B. (2016). Panduan Lengkap
Creativity. United States: ABDO Menggambar Dengan Krayon.
Publishing Company. Jakarta : Cikal Aksara.
Malchiodi, C.A. (1998). Understanding Yaumi, M. & Damopolii.M. (2014). Action
Children’s Drawing’s The Guildford Research. Jakarta: Kencana
Press. United States of America: Prenadamedia Group
Delmar.

Anda mungkin juga menyukai