Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

Coach Knight: The Will to Win

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Leadership and Organizational Behavior)

Disusun oleh:

Dewantika Furita Sari 21/490092/PEK/28099

Rifki Izzati 21/490139/PEK/28110

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2022
Pada tahun 1971, Robert Montgomery Knight, telah memimpin program bola basket
Indiana University (IU). Coach Knight adalah salah satu rekor kepelatihan yang paling sukses.
Beberapa kemenangan dan kejuaraan yang diperoleh oleh Knight yaitu:

- 3 Kejuaraan NCCA (1976, 1981, 1987)


- 11 Big ten conference title
- 5 final fours
- Pelatih Knight memenangkan gelar NCAA dan NIT dan medali emas Olimpiade untuk
tim bola basket pan Amerika 1979
- Pelatih termuda yang mencapai 200, 300, dan 400 kemenangan.
- Salah satu dari dua pelatih yang memimpin pada kejuaraan nasional.

Namun sayangnya, Pelatih Knight menjadi terkenal tidak hanya karena pencapaiannya
yang luar biasa, Knight juga memiliki beberapa kontroversi karena gaya kepemimpinannya.
Gaya Knight yang memiliki temperamen buruk dan obsesi untuk menang serta teknik
kontroversialnya untuk mendominasi pemain, staf, dan administrasi. Sebenarnya Indiana
University sendiri sudah menetapkan ekspektasi kinerja setiap anggota program bola basket,
termasuk pelatihnya. Selain itu, juga memiliki pedoman yang jelas dengan konsekuensi yang
diuraikan dengan jelas bersama dengan tindakan untuk mencegah pelanggaran. Mereka juga
memiliki visi bersama yang melibatkan semua anggota program bola basket untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, akuntabilitas, dan Tindakan.

Perilaku Knight sebagai pelatih memang sangat baik, disiplin dan tegas. Dengan
pencapaiannya yang memenangkan berbagai pertandingan dan penghargaan, Knight
memperoleh sejumlah pendapatan yang cukup besar. Namun ternyata di sisi lain, Knight juga
diketahui pernah mengeluarkan pemain dari latihan karena tidak bekerja cukup keras. Jika
pemain itu masih dirasa kurang, maka Knight akan mengancam untuk mengambil beasiswa
atau mengeluarkannya dari tim sepenuhnya. Bob Knight memandangnya sebagai tugas
pribadinya untuk menunjukkan “rasa semangat pantang menyerah dan tak kenal lelah saat
melatih dan menumbuhkan rasa komitmen ini ke semua lapisan masyarakat.” Keinginan
Knight yang slalu ingin menang, ternyata Knight tidak pernah memikirkan kondisi orang lain,
bahkan muridnya, ia berkata, "Saya ingin dihormati sebagai pelatih, tetapi saya tidak peduli
untuk disukai." Terbukti dengan sikapnya yang temperamental, akhirnya pada 10 September
2000, Myles Brand, presiden IU sejak 1994 yang akhirnya memecat Bob Knight.
Analisis

Menurut Schwartz dalam teorinya Theory of Basic Human Value menjelaskan bahwa nilai
darisetiap individu akan mempengaruhi cara seseorang dalam mengambil keputusan, dalam
teori tersebut ada 10 nilai. Pada Coach Knight nilai dominan yang nampak pada dirinya yaitu
achievement, Self-Direction, Benevolance, dan Tradition

Pada nilai achievement terllihat bahwa Knight memiliki keinginan agar tim yang
dilatihnya mendapat kemenangan dengan bermain secara sempurna dalam pertandingan.
Dalam nilai Self-Direction dilihat bahwa Knight memiliki pemikiran yang independen yang
dibuktikan dengan ketidakpeduliaannya terhadap kritik tentang gaya kepelatihannya yang
keras namun dirinya memiliki pandangan bahwa hal tersebut akan membuat tim menjadi baik
dan mencapai kemenangan. Dalam nilai Benevonce juga dimiliki oleh Knight yang terlihat
keinginannya dalam menjadikan tim menjadi juara yang mana hal tersebut akan menciptakan
kepuasan seluruh anggota tim dan Knight berusaha keras untuk mewujudkannya. Nilai
Tradition juga melekat pada Knight yang didapatkan dari didikan dalam keluarganya yang
sangat disiplin terlebih dari ayahnya yang Knight sebut sebagai laki-laki paling disiplin yang
pernah dia lihat.

Dalam hal kepemimpinan hal yang perlu dicontoh pada Knight adalah disiplin terhadap
segala sesuatu, tegas dalam memberikan keputusan serta perfeksionis dalam melakukan
pekerjaan. Hal tersebut yang akan membawa organisasi dapat mencapai tujuannya seperti tim
IU. Sifat untuk tidak peduli terhadap perkataan orang lain juga seringkali diperlukan karena
pemimpin harus yakin dan fokus terhadap tujuan sebuah organisasi. Selain itu menjadi
pemimpin harus mepunyai semangat dan gairah kuat, hal tersebut penting sehingga tim dapat
mempersiapakan kemenangan dengan sebaik mungkin. Knight dalam hal memberikan
dorongan terhadap pemain dengan membiarkan pemain yang memiliki performa buruk akan
diletakkan pada bangku cadangan yang membuat pemain tersebut merasa harus bermain lebih
baik kedepannya agar menjadi pemain inti dan tidak dikelurakan dari tim. Selain itu Knight
dapat dikatakan pemimpin yang baik karena dapat melahirkan pemain-pemain hebat yang juga
menjadi pelatih basket yang baik.

Namun hal buruk dalam kepemimpinan Knight adalah sifat pemarah terhadap anggota
tim yang sering kali menjadikan anggota tim tersebut keluar, serta perilakunya mencederai
pemain yang menyebabkan mendapat kecaman dari pihak luar tim dan timnya. Selain itu
perkataanya yang kasar juga menjadi kepribadian buruk dari Knight.

Anda mungkin juga menyukai