Anda di halaman 1dari 1

5w + 1 H

Investasi Reksadana di Bibit

1. Apa itu Reksadana dan Bibit


Apabila merujuk pada UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, reksadana adalah wadah
yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Manajer investasi atau yang
biasa disebut MI akan mengumpulkan dana dari para investor untuk kemudian dikelola
dalam penempatan investasi yang ada di pasar modal maupun pasar uang. Secara
sederhana, reksadana adalah investor menitipkan uangnya kepada MI untuk kemudian
diinvestasikan dengan tujuan mendatangkan return atau keuntungan untuk sang
investor. Dari uang yang terkumpul dari sekumpulan investor ini, MI lalu akan
menempatkan dana tersebut di berbagai instrumen investasi seperti membeli saham,
obligasi, deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan efek lainnya.
Sedangkan Bibit merupakan sebuah aplikasi online tempat dan wadah dalam
berinvestasi reksadana yang telah diawasi oleh badan Otoritas Jasa Keuangan RI
sehingga lebih aman dan terjamin.
2. Kapan Kita bisa memulai berinvestasi reksadana
Investasi di dalam reksadana menggunakan prinsip menabung sambil berinvestasi. Jadi
sebaiknya dimulai dalam berinvestasi reksadana secepat mungkin untuk memperoleh
retun atau hasil keuntungan yang lebih besar.
3. Mengapa kita berinvestasi di reksadana
Dalam berinvestasi di reksadana dana yang kita berikan atau tabungkan lebih aman dan
terpercaya dan tanpa ada potongan biaya lainnya. Investasi reksadana dilakukan pada
sebuah aplikasi online yaitu bibit. Bibit ini diawasi oleh Badan Otoritas Jasa Keuangan
Republik Indonesia. Adapun Dana yang diberikan akan di kelola oleh manager Investasi yang
telah bersertifikat dan profesional sehingga walaupun kita memiliki pengetahuan minim
mengenai pemilihan jenis saham dan pasar uang maka di bibit akan ada Namanya Robo
Advisor yang berfungsi untuk mengarahkan tujuan dan kharakteristik investor sehingga
cocok untuk pemula. Dari dana tabungan yang kita berikan maka kita akan mendapatkan
Persentase return atau hasil dari saham yang kita beli. Untuk mahasiswa disarankan untuk
berinvestasi lebih dominan di pasar uang karena grafik dari saham pada pasar uang
cenderung stabil dan tidak menurun tetapi memiliki return kecil. Di bibit juga investasi dapat
bertujuan untuk investasi dana pendidikan, pensiunan, pernikahan dan lain-lain. Dana yang
kita investasikan disimpan di bank kustodian yaitu bank yang bermitra dengan bibit seperti
bank BNI, BRI, BCA dan lain-lain sehingga walaupun bibiit bangkrut maka uang kita masih
tetap aman di bank tersebut. Berbeda dengan menabubg di bank konvensional yang
terdapat potongan biaya dan terpengaruh dengan adanya inflasi yang berdampak pada suku
bunga yang bisa saja naik.

Anda mungkin juga menyukai