Apabila merujuk pada UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Manajer investasi atau yang biasa disebut MI akan mengumpulkan dana dari para investor untuk kemudian dikelola dalam penempatan investasi yang ada di pasar modal maupun pasar uang. Secara sederhana, reksadana adalah investor menitipkan uangnya kepada MI untuk kemudian diinvestasikan dengan tujuan mendatangkan return atau keuntungan untuk sang investor. Dari uang yang terkumpul dari sekumpulan investor ini, MI lalu akan menempatkan dana tersebut di berbagai instrumen investasi seperti membeli saham, obligasi, deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan efek lainnya. Sedangkan Bibit merupakan sebuah aplikasi online tempat dan wadah dalam berinvestasi reksadana yang telah diawasi oleh badan Otoritas Jasa Keuangan RI sehingga lebih aman dan terjamin. 2. Kapan Kita bisa memulai berinvestasi reksadana Investasi di dalam reksadana menggunakan prinsip menabung sambil berinvestasi. Jadi sebaiknya dimulai dalam berinvestasi reksadana secepat mungkin untuk memperoleh retun atau hasil keuntungan yang lebih besar. 3. Mengapa kita berinvestasi di reksadana Dalam berinvestasi di reksadana dana yang kita berikan atau tabungkan lebih aman dan terpercaya dan tanpa ada potongan biaya lainnya. Investasi reksadana dilakukan pada sebuah aplikasi online yaitu bibit. Bibit ini diawasi oleh Badan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia. Adapun Dana yang diberikan akan di kelola oleh manager Investasi yang telah bersertifikat dan profesional sehingga walaupun kita memiliki pengetahuan minim mengenai pemilihan jenis saham dan pasar uang maka di bibit akan ada Namanya Robo Advisor yang berfungsi untuk mengarahkan tujuan dan kharakteristik investor sehingga cocok untuk pemula. Dari dana tabungan yang kita berikan maka kita akan mendapatkan Persentase return atau hasil dari saham yang kita beli. Untuk mahasiswa disarankan untuk berinvestasi lebih dominan di pasar uang karena grafik dari saham pada pasar uang cenderung stabil dan tidak menurun tetapi memiliki return kecil. Di bibit juga investasi dapat bertujuan untuk investasi dana pendidikan, pensiunan, pernikahan dan lain-lain. Dana yang kita investasikan disimpan di bank kustodian yaitu bank yang bermitra dengan bibit seperti bank BNI, BRI, BCA dan lain-lain sehingga walaupun bibiit bangkrut maka uang kita masih tetap aman di bank tersebut. Berbeda dengan menabubg di bank konvensional yang terdapat potongan biaya dan terpengaruh dengan adanya inflasi yang berdampak pada suku bunga yang bisa saja naik.