Full
Full
SKRIPSI
SKRIPSI
Menyetujui
Mengetahui
Ketua Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jambi
NIM : RRD1B014001
Jurusan : Agribisnis
1. Skripsi ini belum pernah diajukan dan tidak dalam proses pengajuan
2. Semua sumber kepustakaan dan bantuan dari pihak yang diterima selama
penelitian dan penyusunan skripsi ini telah dicantumkan atau dinyatakan pada
3. Apabila kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini telah diajukan atau dalam
proses pengajuan oleh pihak lain dan terdapat plagiatrisme di dalam skripsi ini
maka penulis bersedia menerima sanksi dengan pasal 12 ayat (1) butir (g)
ijazah.
Sekolah Dasar di SDN 101854 Sei Mencirim, Deli Serdang, Medan Tahun 2008,
Tahun 2011 dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan Sekolah
Menengah Atas di SMAN 1 Muara Bungo dan lulus pada Tahun 2014.
Agribisnis melalui jalur SLM pada Tahun 2014. Penulis melaksanakan Kuliah
Payo Lebar Kecamatan Jelutung Kota Jambi. Pada tanggal 21 September 2021
dihadapan Tim Penguji dan dinyatakan lulus dengan menyandang gelar Sarjana
Pertanian (SP).
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat meneyelesaikan skripsi ini.
2. Terima kasih kepada Keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara
materi maupun moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Terima kasih kepada Ibu Ir. Emy Kernalis M.P selaku Dosen Pembimbing
Skripsi I dan Bapak Dr. Ir. H. Yanuar Fitri, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Skripsi II dan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak
meluangkan waktu dalam membimbing, memberikan arahan, semangat dan
motivasi kepada penulis sehingga dalam proses pembuatan skripsi ini dari awal
hingga akhir.
4. Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Suandi, M.Si selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Jambi, kepada Ibu Dr. Rozaina Ningsih, S.P. M.Si selaku
Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian.
5. Terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Ira Wahyuni, M.P, Bapak Dr. Ir. Saidin
Nainggolan, dan Ibu Dwi Nurul Amalia, S.P, M.Si selaku tim penguji skripsi
yang telah memberikan saran dan masukkan pada penulis untuk
penyempurnaan skripsi ini.
6. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan banyak
ilmu pengetahuan selama proses belajar dan para Staf Jurusan Agribsnis dan
para Staf Bagian Akademik Fakultas Pertanian yang telah banyak membantu
penulis.
7. Terima kasih teman-teman Agribisnis Angkatan 2014 Aris Munandar, S.P,
Alfiv Martiyansah Exwan, S.P, M. Anhar ahmadi, S.P, Delta Maskur Al-
rasyid, S.P, Aju Novrienza, S.P, Tabah Pebrisar, S.P, Andreas Roniasian, S.P
Fadil Arief, S.P, Mashuri, S.P, Habibullah, S.P, Teguh Haryadi, S.P, Eko
Ardianto, S.P, Rikardo Elfrans, S.P, Adam Sinatria, S.P, Roby Ilham Gunawan,
S.P Ferla Apriliani, S.P, Kristian Sari, S.P, Gusti Kenni Nabilla, S.P, Wasila,
S.P, Indri Hartinah, Dwa kita Hijra Pasarella, S.P yang telah membantu dan
memberi semangat serta memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini.
8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu.
9. Terima kasih Lilis Permata Sari Baringbing beserta Keluarga yang telah
memberikan semangat, motivasi, serta meluangkan banyak waktu dan juga
dukungan baik secara materi maupun moril sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini hingga akhir.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Kelayakan Usahatani Padi Sawah Di Kecamatan
Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat”. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program Strata-1 di
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Jambi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir.
Emy Kernalis, M.P. selaku Dosen Pembimbing Skripsi I dan Bapak Dr. Ir.
Yanuar Fitri, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II sekaligus Dosen
Pembimbing Akademik yang telah memberi arahan dan bimbingan dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada orang tua, serta keluarga dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dan doanya selama ini.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini tidak luput dari kekurangan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari kesempatan dan
perbaikan di masa yang akan dating. Demikian yang dapat penulis sampaikan,
atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ........................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... v
I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7
2.1. Konsep Usahatani ................................................................. 7
2.2. Faktor Produksi ..................................................................... 7
2.2.1. Tanah Usahatani ......................................................... 8
2.2.2. Tenaga Kerja .............................................................. 8
2.2.3. Modal ......................................................................... 9
2.2.4. Pengelolaan ................................................................ 9
2.3. Konsep Biaya Produksi ........................................................ 10
2.4. Harga..................................................................................... 12
2.5. Penerimaan Usahatani .......................................................... 12
2.6. Pendapatan Usahatani ........................................................... 13
2.7. Keuntungan Usahatani .......................................................... 14
2.8. Analisis Kelayakan Usahatani .............................................. 14
2.9. Penelitian Terdahulu ............................................................. 16
2.10. Kerangka Pemikiran ............................................................. 17
III. METODE PENELITIAN .............................................................. 20
3.1. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 20
3.2. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data ..................... 20
3.3. Metode Penarikan Sampel .................................................... 21
3.4. Metode Analisis Data ........................................................... 21
3.4.1. Return Cost Ratio (R/C) ............................................ 21
3.4.2. Produktivitas Modal (π/C) ......................................... 22
3.4.3. Break Event Point (BEP) ........................................... 22
3.5. Konsepsi Pengukuran ........................................................... 23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 24
4.1. Gambaran Umum ................................................................. 24
4.1.1. Letak Batas Wilayah .................................................. 24
4.1.2. Keadaan Sosial Ekonomi ........................................... 24
4.1.3. Sarana dan Prasarana ................................................. 25
4.2. Identitas Petani ..................................................................... 26
4.2.1. Umur Petani ............................................................... 27
i
4.2.2. Tingkat Pendidikan .................................................... 28
4.2.3. Jumlah Anggota Keluarga ......................................... 29
4.3. Gambaran Umum Usahatani Padi Sawah ............................ 30
4.3.1. Penggunaan Input Produksi di Daerah Penelitian ..... 31
4.3.2. Produksi Usahatani .................................................... 33
4.4. Analisis Pendapatan ............................................................. 34
4.4.1. Biaya Produksi Usahatani .......................................... 34
4.4.2. Total Biaya Produksi .................................................. 40
4.4.3. Penerimaan Usahatani ............................................... 41
4.4.4. Pendapatan Usahatani ................................................ 42
4.4.5. Keuntungan Usahatani ............................................... 43
4.4.6. Analisis Kelayakan Usahatani ................................... 43
4.5. Implikasi Hasil Penelitian .................................................... 45
V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 47
5.1. Kesimpulan.......................................................................... 47
5.2. Saran .................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 48
LAMPIRAN ............................................................................................ 49
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
iii
19. Rata-rata pendapatan usahatani berdasarkan total biaya di daerah
penelitian satu kali musim tanam tahun 2021.................................... 42
20. Rata-rata keuntungan usahatani padi sawah di daerah penelitian
satu kali musim tanam tahun 2021 .................................................... 43
21. Analisis R/C produksi usahatani padi sawah di daerah penelitian
tahun 2021 ......................................................................................... 43
22. Analisis produktivitas modal (π/C) pada usahatani padi sawah di
daerah penelitian tahun 2021 ............................................................. 44
23. Analisis Break Event Point (BEP) pada usahatani padi sawah di
daerah penelitian tahun 2021 ............................................................. 44
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
v
19. Analisis Break Event Point (BEP) pada usahatani padi sawah di
daerah penelitian tahun 2021 ............................................................. 109
vi
I. PENDAHULUAN
1
2
penurunan lahan sawah akibat alih fungsi untuk kepentingan non pertanian, dan
produksi sawah irigasi cenderung menurun. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan hal ini penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “Analisis
Kelayakan Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Senyerang Kabupaten
Tanjung Jabung Barat”.
7
8
300 hari dalam setahun dimana rata-rata satu bulan bekerja selama 25 hari
sedangkan seluruh waktu diperlukan bekerja dilapangan pada siang hari tidak
lebih dari 7 jam.
2.2.3 Modal
Menurut Suratiyah (2011) modal dibagi menjadi dua yaitu land saving
capital dan labour saving capital. Modal dikatakan land saving capital jika
dengan modal tersebut dapat menghemat penggunaan lahan, tetapi produksi dapat
dilipat gandakan tanpa harus memperluas areal. Modal dikatakan labour saving
capital jika dengan modal tersebut dapat menghemat penggunaan tenaga kerja.
Modal adalah barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk memproduksi
kembali atau modal adalah barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk
mempertahankan atau meningkatkan pendapatan. Berdasarkan pengertian tersebut
maka tanah bukan termasuk faktor produksi modal, tetapi masuk dalam faktor
alam yang memiliki nilai modal.
Setiap kegiatan dalam pencapaian tujuan membutuhkan modal apalagi
kegiatan proses pertanian. Dalam kegiatan proses pertanian tersebut modal dapat
dibagi menjadi modal tetap (Fixed cost) dan modal tidak tetap (variable cost).
modal tetap terdiri atas tanah, bangunan, mesin, dan peralatan pertanian di mana
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi tidak habis dalam sekali proses
produksi, sedangkan modal tidak tetap terdiri dari benih, pupuk, pestisida, dan
upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja.
Alat-alat pertanian seperti cangkul, parang, sabit, tajak, hand sprayer dan
sebagainya hanya diperhitungkan penyusutannya. Menurut Suratiyah (2011) untuk
memeperhitungkan penyusutan maka pada dasarnya bertitik tolak pada harga
pendekan (cost) sampai dengan modal tersebut dapat memberikan manfaat. Cara
menghitung penyusutan digunakan rumus sebagai berikut :
Penyusutan = Harga - Nilai sisa
Umur ekonomis
2.2.4 Pengelolaan (Manajement)
Menurut Hernanto (1996), pengelolaan (manajemen) usahatani adalah
kemampuan petani menentukan, mengorganisir, dan mengkombinasikan faktor-
faktor produksi yang dikuasainya sebaik-baiknya dan mampu memberikan
10
Keterangan:
- Biaya total variabel dan biaya total semuanya (TC= TVC + TFC) akan
meningkat dengan meningkatnya output, yang mula-mula dengan tingkatan yang
lambat dan selanjutnya dengan tingkatan yang cepat.
- Biaya tetap rata-rata (AFC) meningkat dengan meningkatnya Y (output), biaya
variabel rata-rata (AVC) dan biaya total rata-rata (ATC) akan turun dengan
bertambahnya Y (output), demikian pula biaya marginal (MC), yang memotong
ATC dan AVC„ pada titik minimum. Yc adalah kapasitas output, titik minimum
pada kurva ATC.
2.4 Harga
Menurut Mubyarto (1994) harga merupakan suatu ukuran nilai barang
barang dan jasa-jasa. Suatu barang mempunyai harga karena barang tersebut
berguna dan jumlahnya terbatas. Harga ditetapkan oleh interaksi kekuatan
permintaan dan penawaran didalam suatu pasar yang karakteristiknya persaingan
sempurma yaitu banyaknya konsumen dan produsen yang bersaing satu sama
lainnya didalam situasi di mana tidak satupun diantara mereka secara individual
cukup penting bisa mempengaruhi salah satu harga yang dibayar atau kuantitas
yang diminta dan ditawarkan. Dalam jangka pendek biasanya harga-harga produk
pertanian cenderung mengalami kenaikan dan penurunan yang relatif besar.
Artinya, pada suatu masa tertentu dapat mengalami peningkatan yang cukup
besar, dan pada masa berikutnya akan mengalami kemerosotan harga yang sangat
mengecilkan hati produsennya. Ketidakstabilan harga produk pertanian
dikarenakan permintaan dan penawaran atas produk yang bersifat tidak elastis
(inelastis) karena dalam jangka pendek kebanyakan produk pertanian merupakan
kebutuhan pokok yang harus dimanfaatkan setiap hari.
2.5 Penerimaan Usahatani
Jumlah penerimaan total didefinisikan sebagai penerimaan dan penjualan
barang tertentu dikalikan dengan harga jual satuan. Setelah petani menjual hasil
produksinya, maka petani akan menerima sejumlah uang. Hal tersebut juga di
dukung oleh Soekartawi (1995), yang menyatakan bahwa penerimaan usahatani
adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini
dapat dituliskan sebagai berikut :
13
TR = Y . Py
Dimana : TR = Total penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani
Py = Harga Y
Rumus penerimaan di atas menunjukkan bahwa total penerimaan usahatani
dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan dan harga satuan produksi yang
dihasilkan. Semakin tinggi jumlah produksi dan harga satuan produksi yang
dihasilkan maka penerimaan usahatani semakin besar, dan sebaliknya semakin
rendah jumlah produksi dun harga satuan produksi yang dihasilkan maka
penerimaan usahatani semakin kecil.
2.6 Pendapatan Usahatani
Dalam suatu kegiatan usahatani, yang diharapkan petani adalah memperoleh
pendapatan maksimal, maka untuk mencapainya petani harus mengalokasikan
faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan produksi.
Namun petani juga harus mempertimbangkan besarnya biaya yang dikeluarkan.
Menurut Hemanto (1996), tujuan berusahatani untuk mencapai produksi yang
pada akhimya akan dinilai dengan uang yang diperhitungkan dari nilai produksi
setelah dikurangi atau memperhitungkan biaya yang dikeluarkan, selanjutnya
pendapatan usahatani mendorong petani untuk dapat mengalokasikan dalam
berbagai kegiatan seperti biaya produksi periode selanjutnya dan pengeluaran lain
untuk kebutuhan keluarga. Selanjutnya, pendapatan ada 2 macam :
1. Pendapatan usahatani adalah pendapatan yang diperoleh dengan
mempertimbangkan biaya tenaga kerja keluarga.
2. Pendapatan keluarga adalah pendapatan yang diperoleh petani dan keluarga
tanpa dikurangi dengan biaya tenaga kerja.
Menurut Suratiyah (2011) pendapatan merupakan hasil penjumlahan dari
penerimaan dikurangi biaya total. Hal ini menandakan bahwa pendapatan yang
diterima petani dan hasil produksi adalah total penerimaan dikurangi dengan total
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut :
I = TR - TC
Dimana : I = Income (Pendapatan Usahatani)
14
= TR-TC
Dimana : = keuntungan
TR = total revenue (total penerimaan dari hasil penjualan inputnya
dikalikan harga jual)
TC = total cost (total biaya yang merupakan penjumlahan dari biaya tetap
dan biaya variabel)
2.8 Analisis Kelayakan Usahatani
Menurut Suratiyah (2011), suatu usahatani dikatakan layak jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. R/C > 1.
2. /C > tingkat suku bunga bank yang berlaku.
3. Produktivitas tenaga kerja (Rp/HKO) lebih besar dari tingkat upah yang
berlaku.
4. Pendapatan petani (Rp) > sewa lahan (Rp) per satuan waktu atau musim
tanam.
5. Produksi (Kg) > BEP produksi (Kg).
6. Penerimaan (Rp) > BEP penerimaan (Rp).
7. Harga (Rp/kg) > BEP harga (Rp/kg).
15
yang diperoleh sebesar Rp. 1,69. Artinya bahwa setiap pengeluaran sebesar Rp. 1
akan menghasilkan penerimaan sebesar 1,69.
Penelitian yang dilakukan oleh Susmawati (2018) dengan judul ”Analisis
Usaha Tani Padi (Oriza Sativa L) Dengan Sistem Jajar Legowo 2:1 Di Kelurahan
Binuang Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan”
Besar biaya produksi usahatani padi adalah sebesar Rp. 11.901.250/Ha.
Pendapatan usahatani padi adalah sebesar Rp. 7.198.750/Ha/musim tanam.
Dengan menggunakan analisa B/C ratio diperoleh hasil B/C ratio 1,60 maka dapat
disimpulkan bahwa usahatani padi di daerah penelitian sudah efisien atau
menguntungkan.
2.10 Kerangka Pemikiran
Usahatani Padi
Sawah
1. Tanah
2. Tenaga Kerja
Input Produksi
3. Modal
4. Pengelolaan
Biaya Penerimaan
Keuntungan
Usahatani
Pendapatan
Usahatani
Kelayakan Usahatani :
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui pengamatan ke
lokasi dan wawancara langsung dengan petani dipandu dengan daftar pertanyaan
atau kuisioner yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder merupakan data
yang diperoleh dari berbagai laporan penelitian serta laporan dari dinas atau
instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Wetland dan lain
lain.
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari :
20
21
R/C ratio atau dikenal sebagai perbandingan (nisbah) antara penerimaan dan
biaya. Menurut Soekartawi (1995) secara matematik hal ini dapat dituliskan
sebagai berikut :
=R/C Ratio, dimana TR- Py.Y, TC=TFC+TVC
atau : R/C =
Dimana:
/C = Produktivitas modal
= Keuntungan
TC = Total cost (total biaya) .
Usahatani padi sawah dikatakan layak apabila produktivitas modal ( /C Ratio)
lebih besar dari suku bunga bank yang berlaku.
3.4.3 Break Event Point (BEP)
Menurut Suratiyah (2011), meliputi BEP dalam penerimaan (Rp), BEP
kuantitas produksi (kg) dan BEP harga (Rp/kg) menghasilkan perhitungan sebagai
berikut:
Dimana :
FC = biaya tetap produksi usahatani (fixed cost)
VC = biaya variabel produksi usahatani (variabel cost)
S = penerimaan produksi usahatani (revenue)
P = harga produksi (Rp/kg)
23
24
25
B. Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Senyerang antara lain 1
puskesmas dan 7 puskesmas pembantu dan 28 unit posyandu. Tenaga kesehatan
tercatat sebanyak 2 orang dokter dan 21 orang bidan. Hal ini juga menandakan
bahwa pelayanan kesehatan yang ada di Kecamatan Senyerang masih belum
memadai.
26
C. Agama
Pelayanan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan untuk kehidupan
masyarakat dan mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin dapat
menghambat kemajuan bangsa. Di Kecamatan Senyerang terdapat 52 Mesjid dan
61 Langgar. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk yang ada di
Kecamatan Senyerang memeluk agama Islam.
D. Transportasi
Sarana transportasi tidak kalah penting dalam mendukung proses
pembangunan pertanian di pedesaan dan juga sebagai pendorong dalam
memajukan perekonomian masayarakat. Transportasi diartikan disini untuk
pengangkutan barang-barang hasil pertanian petani ke pasaran untuk diperjual
belikan dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kendaraan yang digunakan
masyarakat Kecamatan Senyerang cukup modern di mulai dari sepeda dayung,
sepeda motor, dll. Kebanyakan petani menggunakan modal jasa ojek sebagai alat
pengangkut hasil pertanian dan untuk mengangkut gabah dari sawah petani serta
menggunakan teknologi Hand Tractor juga. Di Kecamatan Senyerang usaha
angkutan perorangan yang paling banyak adalah ojek motor sebanyak 110 usaha.
Jumlah kendaraan bermotor roda dua sebanyak 1.062 unit.
hubungan yang positif dengan besarnya pendapatan total, artinya semakin luas
lahan semakin besar pula pendapatan yang diterima. Kondisi lahan sawah di
daerah penelitian adalah lahan yang datar dan sistem pengairannya merupakan
sistem tadah hujan.
D. Obat-obatan
Pestisida adalah suatu jenis racun yang digunakan untuk menanggulangi
suatu jenis penyakit atau hama pada tanaman. Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat
bahwa penggunaan obat-obatan pada usahatani di daerah penelitian sebanyak 2,42
Liter/ha/MT. Hal ini dapat disimpulkan bahwa petani di daerah penelitian
penggunaan obat-obatan masih sangat rendah dikarenakan salah satunya adalah
harga.
E. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan dalam
proses produksi. Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani padi berasal dari
tenaga kerja dalam keluarga petani dan tenaga kerja luar keluarga. Beberapa hal
yang membedakan antara tenaga kerja keluarga dengan tenaga kerja luar keluarga,
antara lain : komposisi menurut umut, jenis kelamin dan prestasi kerja. Kegiatan
tenaga kerja luar keluarga sangat dipengaruhi sistem upah, lamanya waktu kerja,
kehidupan sehari-hari, kecakapan dan umur tenaga kerja dapat diketahui dengan
cara menghitung setiap kegiatan masing-masing komoditas yang diusahakan,
kemudian dijumlahkan untuk seluruh usahatani. Tenaga kerja dalam keluarga
terdiri dari suami, istri, dan anak, sedangkan tenaga kerja luar keluarga terdiri dari
tenaga kerja yang berasal dari daerah di sekitar tempat tinggal petani dan mesin
yang diukur setara dengan hari orang kerja (HOK).
Berdasarkan Tabel 6 penggunaan tenaga kerja luar keluarga sebesar 25,26
HOK/ha/MT dan penggunaan tenaga kerja dalam keluarga sebesar 7,68
HOK/ha/MT.
A. Biaya Tetap
1. Biaya Sewa Lahan
Penggunaan lahan dalam usahatani adalah milik sendiri. Dalam penelitian
ini lahan yang digunakan oleh petani sampel diasumsikan lahan yang disewakan,
dimana biaya sewa lahan Rp 3.000.000 ha/MT. Rincian biaya sewa lahan pada
usahatani di daerah penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5.
2. Biaya Penyusutan Alat
Biaya penyusutan alat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya
yang sudah habis dalam pengurangan nilai atau sejumlah uang yang dikeluarkan
35
petani untuk pengadaan alat-alat usahatani yang digunakan dalam waktu yang
relative lama (tidak habis dalam sekali pakai). Dalam penelitian ini komponen
alat-alat yang mengalami penyusutan adalah sabit, parang, cangkul, dan
handsprayer. Biaya penyusutan peralatan tersebut dihitung berdasarkan
penggunaan peralatan oleh petani sampel. Data penggunaan alat-alat pertanian
petani sampel dapat dilihat pada Tabel 9.
Tebel 9. Rata-rata biaya penyusutan alat pada petani sampel di daerah penelitian
tahun 2021
Nama Alat Penyusutan (Rp/ha/MT)
Sabit 7.128
Parang 21.870
Cangkul 16.956
Handsprayer 78.300
Jumlah 124.254
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021
B. Biaya Variabel
Biaya variable adalah besar kecilnya biaya yang dikeluarkan akan
berpengaruh atau dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan. Biaya
variable pada usahatani padi sawah dalam penelitian ini adalah semua biaya yang
habis dalam satu kali proses produksi yang dihitung selama satu kali musim
tanam. Biaya variabel yang dikeluarkan terdiri dari biaya pupuk, biaya panen,
biaya pasca panen, biaya benih, biaya tenaga kerja, biaya obat-obatan, dan biaya
pembelian karung.
1. Biaya Pupuk
Pupuk merupakan salah satu faktor produksi yang penting dalam proses
kegiatan usahatani padi. Penggunaan pupuk yang optimal diharapkan mampu
membantu pertumbuhan tanaman dan juga meningkatkan produksi padi. Biaya
penggunaan pupuk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah uang
yang dikeluarkan petani untuk membeli sejumlah pupuk yang digunakan dalam
36
kegiatan usahataninya selama satu kali musim tanam. Dalam penelitian ini petani
sampel menggunakan pupuk urea, SP 36, dan NPK. Rata-rata biaya penggunaan
pupuk dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Rata-rata biaya penggunaan pupuk pada petani sampel di daerah
penelitian tahun 2021
Biaya Penggunaan Pupuk
Jenis Pupuk Persentase (%)
(Rp/ha/MT)
Urea 360.000 38,78
SP 36 290.000 31,24
NPK 278.300 29,98
Jumlah 928.300 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021
2. Biaya Panen
Panen merupakan tindakan akhir dari sebuah proses penanaman. Namun di
sisi lain, panen dapat dikatakan sebagai permulaan dari kegiatan pasca panen.
Pemanenan dapat dilakukan dengan teknik apa saja dengan bantuan alat apa saja,
yang penting adalah mengarah pada pencapaian hasil. Di daerah penelitian
pemanenan dilakukan dengan menggunakan mesin Combine. Mesin Combine ini
mampu memanen, merontokkan padi, dan membersihkan gabah. Penggunaan
Mesin Combine petani dikenakan biaya 20% dari produksi (GKP) dikalikan
dengan harga GKP. Jadi setiap petani membayar sesuai produksi yang dihasilkan
oleh lahan yang akan dikelola atau ditanami. Rata-rata penggunaan biaya Mesin
Combine pada petani dapat dilihat pada Lampiran 9. Berdasarkan Lampiran 9
dapat dilihat rata-rata penggunaan biaya Mesin Combine sebesar Rp
2.958.900/MT.
3. Biaya Pasca Panen
Biaya pasca panen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua biaya
yang dikeluarkan petani sebelum menjual hasil produksinya. Di daerah penelitian,
hasil produksi padi setelah dipanen langsung dijual ke gudang dalam bentuk GKP
37
(Gabah Kering Panen). Rata-rata biaya kegiatan pasca panen usahatani padi di
daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Rata-rata biaya pasca panen yang di keluarkan oleh petani sampel di
daerah penelitian tahun 2021
Kegiatan Biaya Rata-rata Pasca Panen
Pengangkutan 64.000
Penjemuran 259.000
Pembersihan 376.000
Jumlah 699.000
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021
Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa kegiatan pasca panen pada
usahatani di daerah penelitian terdiri dari kegiatan pengangkutan, penjemuran, dan
pembersihan. Biaya yang dikeluarkan tiap kegiatan berbeda. Rata-rata biaya yang
dikeluarkan sebesar Rp 699.000/ha/MT. Rincian biaya pasca panen pada
usahatani di daerah penelitian dapat dilihat pada Lampiran 10.
4. Biaya Benih
Salah satu sarana produksi yang sangat penting dalam memproduksi suatu
komoditas pertanian adalah benih. Benih padi yang unggul dan berkualitas
menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam usahatani padi sawah. Penggunaan
benih yang baik diharapkan akan mendapatkan hasil yang baik nantinya.
Berdasarkan hasil penelitian, benih padi yang digunakan di daerah penelitian
adalah varietas Toba, IR 42, Cisokan, dan Londo. Jenis benih yang digunakan
petani sampel di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Penggunaan jenis benih petani sampel di daerah penelitian tahun 2021
Jenis Benih Jumlah Petani Persentase (%)
Toba 22 46,81
IR 42 11 23,40
Cisokan 10 21,28
Londo 4 8,51
Jumlah 47 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021
Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa semua petani yang
mengusahakan usahatani padi sawah lebih banyak menggunakan benih unggul
varietas Toba yaitu sebanyak 22 petani atau 46,81%. Jumlah penggunaan dan
biaya benih di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 13.
38
Tabel 13. Rata-rata penggunaan benih pada petani sampel di daerah penelitian
tahun 2021
Penggunaan Benih Rata-rata
Jumlah Penggunaan Benih (Kg/ha/MT) 25 Kg/ha/MT
Total Biaya (Rp/ha/MT) 223.750
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021.
Berdasarkan Tabel 13 menunjukkan biaya rata-rata penggunaan benih
pada usahatani padi sawah sebesar Rp 223.750/ha/MT. Rincian biaya dan
penggunaan benih di daerah penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6.
5. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan
usahatani. Tenaga kerja yang berasal dari tenaga kerja manusia dapat berasal dari
luar maupun dalam keluarga. Berdasarkan penelitian yang dilakukan biaya tenaga
kerja luar keluarga dihitung berdasarkan tingkat upah yang berlaku di daerah
penelitian. Rincian biaya penggunaan tenaga kerja luar keluarga dapat dilihat pada
Tabel 14.
Tabel 14. Penggunaan tenaga kerja luar keluarga pada petani sampel di daerah
penelitian tahun 2021
Jenis Kegiatan Biaya TKLK (Rp/ha/MT) Persentase (%)
Pengolahan Lahan 204.000 13,44
Penyiangan 144.000 9,49
Penanaman 398.000 26,23
Penyemprotan 0 0
Pemanenan 771.400 50,84
Jumlah 1.517.400 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021
Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa rata-rata biaya tenaga kerja luar
keluarga pada usahatani padi sawah di daerah penelitian sebesar Rp
1.517.400/ha/MT. Penggunaan tenaga kerja luar keluarga terbanyak pada kegiatan
pemanenan sebesar 50,84%. Rincian biaya dan penggunaan tenaga kerja luar
keluarga di daerah penelitian dapat dilihat pada Lampiran 11. Biaya penggunaan
tenaga kerja dalam keluarga di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 15.
39
Tabel 15. Biaya penggunaan tenaga kerja dalam keluarga pada petani sampel di
daerah penelitian tahun 2021
Biaya Penggunaan TKDK
Jenis Kegiatan Persentase (%)
(Rp/ha/MT)
Pengolahan Lahan 70.800 14,02
Penyiangan 182.000 36,04
Penanaman 81.000 16,04
Penyemprotan 81.600 16,16
Pemanenan 89.600 17,74
Jumlah 505.000 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021.
Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa rata-rata penggunaan tenaga
kerja dalam keluarga sebesar Rp 505.000/ha/MT. Biaya tenaga kerja dalam
keluarga merupakan biaya yang tidak dibayarkan, tetapi termasuk dalam biaya
yang diperhitungkan dalam kegiatan usahatani. Rincian biaya dan penggunaan
tenaga kerja dalam keluarga di daerah penelitian dapat dilihat pada Lampiran 12.
6. Biaya Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan adalah salah satu cara yang digunakan untuk
memberantas hama dan penyakit serta pertumbuhan gulma yang akan menyerang
tanaman padi. Penggunaan obat-obatan yang sesuai seperti tepat sasaran, tepat
jenis, tepat waktu, dan tepat dosis diharapkan dapat memperkecil resiko kegagalan
panen. Biaya obat-obatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah
uang yang dikeluarkan petani untuk membeli sejumlah obat-obatan yang
digunakan dalam kegiatan usahataninya selama satu kali musim tanam. Rata-rata
biaya penggunaan obat-obatan dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Rata-rata biaya penggunaan obat-obatan pada petani sampel di daerah
penelitian tahun 2021.
Biaya Penggunaan Obat-
Jenis Obat-obatan Persentase (%)
obatan (Rp/ha/MT)
Gramoxone 92.400 58,33
Regent 66.000 41,67
Jumlah 158.400 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021
40
8. Biaya Traktor
Traktor digunakan sebagai alat pembajak lahan sawah. Traktor yang
digunakan merupakan traktor milik kelompok tani yang diperoleh dari bantuan
Dinas Pertanian. Tarif sewa traktor yaitu sebesar Rp 280.000/ha/MT. Jadi setiap
petani membayar sesuai luas lahan yang akan dikelola atau ditanami. Rata-rata
penggunaan biaya traktor pada usahatani padi sawah dapat dilihat pada Lampiran
7. Berdasarkan Lampiran 7 dapat dilihat rata-rata penggunaan biaya traktor pada
usahatani sebesar Rp 297.872/MT.
4.4.2 Total Biaya Produksi
Menurut Henanto (1996), biaya produksi merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh seorang petani dalam proses produksi serta membawanya
menjadi sebuah produk, salah satu cara yang dilakukan adalah meminimumkan
biaya produksi dan meningkatkan hasil produksi. Dalam suatu proses produksi,
unsur biaya terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel
cost). Rata-rata total biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost)
di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 17.
41
Tabel 17. Rata-rata total biaya yang diperhitungkan petani sampel di daerah
penelitian tahun 2021
Uraian Rata-rata Biaya Usahatani (Rp/ha/MT)
Biaya Tetap
1. Biaya Penyusutan Alat 124.254
Total Biaya Tetap 124.254
Biaya Variabel
1. Biaya Pupuk 928.300
2. Biaya Panen 2.958.900
3. Biaya Pasca Panen 699.000
4. Biaya Benih 249.750
5. Biaya TKLK 1.517.400
6. Biaya Obat-obatan 158.400
7. Biaya Pembelian Karung 211.350
8. Biaya Traktor 280.000
Total Biaya Variabel 7.003.100
Jumlah 7.127.354
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021
Tabel 17 dapat dilihat bahwa total biaya yang dikeluarkan secara langsung
petani sampel selama satu kali musim tanam adalah Rp 7.127.354/ha/MT. Rincian
biaya produksi pada usahatani padi di daerah penelitia dapat dilihat pada
Lampiran 15.
Tabel 18. Rata-rata penerimaan usahatani padi sawah di daerah penelitian satu
kali musim tanam tahun 2021
Uraian Rata-rata
Produksi GKP (Kg/ha/MT) 4.227
Harga GKP (Rp/Kg) 3.500
Penerimaan (Rp/ha/MT) 14.794.500
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021
Tabel 21. Analisis R/C produksi usahatani padi sawah di daerah penelitian tahun
2021
Uraian Jumlah (Rp) R/C
Penerimaan 14.794.500
2,08
Total Biaya 7.127.354
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021
44
Tabel 22. Analisis produktivitas modal (π/C) pada usahatani padi sawah di
daerah penelitian tahun 2021
Uraian Jumlah (Rp) π/C
Keuntungan 4.162.146
0,39
Total Biaya 10.632.354
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021
Analisis Break Event Point (BEP) atau analisis titik impas merupakan
sarana untuk menentukan kapasitas produksi yang harus dicapai dari suatu
usahatani agar memperoleh keuntungan.
Tabel 23. Analisis Break Event Point (BEP) pada usahatani padi sawah di
daerah penelitian tahun 2021
Uraian Satuan Jumlah
BEP Penerimaan Rp 6.350.100
BEP Produksi Kg 1.916
BEP Harga Rp 2.649
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2021
45
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan penelitian serta bertitik tolak dari hasil penelitian dan
pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Daerah penelitian merupakan salah satu sentra produksi padi terbesar di
Provinsi Jambi. Proses usahatani padi sawah dalam satu tahun dapat
dilakukan dua kali musim tanam. Kegiatan usahatani padi sawah di daerah
penelitian terdiri dari pengolahan lahan, penyiangan, penanaman,
penyemprotan, dan pemanenan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang diterima
petani sebesar Rp 7.667.146/ha/MT dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp
14.794.500/ha/MT dan rata-rata total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp
7.127.354/ha/MT.
3. Berdasarkan hasil analisis R/C yang dilakukan pada usahatani padi sawah di
daerah penelitian dengan rumus penerimaan dibagi dengan total biaya yakni
Rp 14.794.500 / Rp 7.127.354 dengan hasil 2,08. Hasil analisis π/C pada
usahatani padi sawah sebesar 0,39. Berarti bahwa setiap penambahan biaya
Rp 100 maka akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 39. Hasil perhitungan
BEP pada usahatani padi sawah di daerah penelitian diperoleh BEP
penerimaan sebesar Rp 6.350.100, BEP produksi sebesar 1.916 kg, dan BEP
harga sebesar Rp 2.649.
5.2 Saran
1. Perlu adanya pengembangan pada usahatani padi di daerah penelitian guna
meningkatkan pendapatan dengan mengoptimalkan faktor-faktor produksi
yang ada.
2. Kepada instansi terkait agar dapat mendorong pengembangan usahatani
melalui penyediaan sarana produksi dan membantu petani dalam budidaya
pengembangan berbagai sistem yang diterapkan bagi petani yang belum
mengetahui baik usahatani maupun sistemnya.
47
48
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2020. Provinsi Jambi Dalam Angka. Badan Pusat Statistik
Provinsi Jambi. Jambi
Daniel, Moeher. 2009. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura. 2018. Dinas Tanaman Pangan dan
Holtikultura Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Dwi, Gunardi Sulistyanto. 2013. Analisis Kelayakan Usahatani Padi di
Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak. Sosial Ekonomi Pertanian
Universitas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak.
Hermanto. 1996. Analisa Usahatani. Bina Aksara. Jakarta.
Hernanto, F. 1991. Ilmu Usaha Tani. Cetakan ke-2. Penebar Swadaya. Jakarta.
. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hertanto, Fadholi. 1996. Ilmu Usahatani. PT. Penebar Swadaya. Jakarta
Mubyarto. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Edisi III. LP3ES. Jakarta
Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE. Universitas Gadjah Mada.
Yokyakarta.
Qadri, Rijalul. 2017. Analisis Kelayakan Usahatani padi Melalui Sistem Tanam
Jajar Legowo 4:1 Di Desa Lueng Kuli Kecamatan Peusangan Selatan
Kabupaten Bireuen.Skripsi.Universitas Syiah Kuala.
Soekartawi. (1995). Analisis Usahatani. Jakarta: UI-PRESS.
. (2002). Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian
Teori dan Aplikasinya. Jakarta PT Raja Grafindo Persada. 134 hal.
Suratiyah, Ken. 2011. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta
Susmawati. 2018. Analisis Usaha Tani Padi (Oriza Sativa L) Dengan Sistem Jajar
Legowo 2:1 Di Kelurahan Binuang Kecamatan Binuang Kabupaten
Tapin Provinsi Kalimantan Selatan. Widyaiswara Balai Besar Pelatihan
Pertanian Binuang
Widya, Ninis Ningrum.2016. Analisis Pendapatan Dan Kelayakan Usahatani Padi
Sawah Di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda Kabupaten
Morowali. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas
Tadulako.
49
Jumlah
No Umur Anggota Luas Lahan
Nama Pendidikan
Sampel (Tahun) Keluarga Padi (Ha)
(Orang)
Lampiran 2. Lanjutan
39 M. Daud 29 SMP 2 2
40 Muhammadin 34 SMP 2 1
41 H. Ibung 32 SD 2 1.5
42 Syahri 37 SMA 3 1
43 Hasan 52 SD 5 2
44 Abdul 59 SD 4 0.5
45 Subli 35 SMP 5 1
46 Musman 41 SD 3 0.5
47 Roni 45 SMP 3 1
Jumlah 1886 150 50
Rata-rata 40.13 3.19 1.1
52
Lampiran 3. Lanjutan
40 1 4,500 4,500
41 1.5 6,000 4,000
42 1 4,500 4,500
43 2 8,050 4,025
44 0.5 2,100 4,200
45 1 4,500 4,500
46 0.5 2,150 4,300
47 1 4,500 4,500
Jumlah 50 211,350.00 200,633.33
Rata-rata 1.1 4,496.81 4,268.79
Rata-rata/Ha 4,227 4,013
54
Lampiran 4. Rincian biaya penyusutan alat pada usahatani padi sawah di daerah penelitian tahun 2021.
Sabit Parang
No Luas Penyusutan Penyusutan
Sampel Lahan (ha) Jumlah Nilai Sisa UE (Rp) Jumlah Nilai Sisa UE (Rp)
Harga Beli (Rp) Harga Beli (Rp)
(unit) (Rp) (Tahun) (unit) (Rp) (Tahun)
Lampiran 4. Lanjutan
22 1.5 1 30,000 3,000 5 5,400 2 75,000 7,500 5 27,000
23 0.5 2 25,000 2,500 5 9,000 2 100,000 10,000 5 36,000
24 1 1 30,000 3,000 5 5,400 1 75,000 7,500 5 13,500
25 1 2 30,000 3,000 5 10,800 1 80,000 8,000 5 14,400
26 1 2 35,000 3,500 5 12,600 1 75,000 7,500 5 13,500
27 2 3 30,000 3,000 5 16,200 1 80,000 8,000 5 14,400
28 0.5 3 30,000 3,000 5 16,200 1 100,000 10,000 5 18,000
29 2 1 30,000 3,000 5 5,400 2 75,000 7,500 5 27,000
30 1.5 2 35,000 3,500 5 12,600 1 75,000 7,500 5 13,500
31 1.5 1 35,000 3,500 5 6,300 1 80,000 8,000 5 14,400
32 1.5 1 30,000 3,000 5 5,400 2 75,000 7,500 5 27,000
33 1 1 30,000 3,000 5 5,400 1 125,000 12,500 5 22,500
34 1 1 30,000 3,000 5 5,400 1 100,000 10,000 5 18,000
35 1.5 1 35,000 3,500 5 6,300 1 130,000 13,000 5 23,400
36 0.5 2 35,000 3,500 5 12,600 2 100,000 10,000 5 36,000
37 1.5 3 30,000 3,000 5 16,200 2 100,000 10,000 5 36,000
38 1 1 30,000 3,000 5 5,400 2 90,000 9,000 5 32,400
39 2 2 35,000 3,500 5 12,600 3 125,000 12,500 5 67,500
40 1 2 30,000 3,000 5 10,800 1 70,000 7,000 5 12,600
41 1.5 1 30,000 3,000 5 5,400 2 70,000 7,000 5 25,200
42 1 2 35,000 3,500 5 12,600 2 75,000 7,500 5 27,000
43 2 1 25,000 2,500 5 4,500 1 125,000 12,500 5 22,500
44 0.5 1 35,000 3,500 5 6,300 1 100,000 10,000 5 18,000
45 1 1 30,000 3,000 5 5,400 2 100,000 10,000 5 36,000
56
Lampiran 4. Lanjutan
46 0.5 1 35,000 3,500 5 6,300 1 75,000 7,500 5 13,500
47 1 2 35,000 3,500 5 12,600 2 100,000 10,000 5 36,000
Jumlah 50 66.00 1,385,000.00 138,500.00 235.00 356,400.00 66.00 4,300,000.00 430,000.00 235.00 1,093,500.00
Rata-rata 1.1 1.40 29,468.09 2,946.81 5.00 7,582.98 1.40 91,489.36 9,148.94 5.00 23,265.96
Rata-
1 27,700 2,770 5 7,128 1 86,000 8,600 5 21,870
rata/Ha
57
Lampiran 4. Lanjutan
Cangkul Handsprayer
Total
No Penyusutan Nilai Penyusutan Total Penyusutan
Jumlah Harga Beli Nilai Sisa UE Jumlah Harga Beli UE Penyusutan
Sampel (Rp) Sekarang (Rp) (Rp/ha/MT)
(unit) (Rp) (Rp) (Tahun) (unit) (Rp) (Tahun) (Rp/MT)
(Rp)
1 2 50,000 5,000 5 18,000 1 430,000 43,000 5 77,400 117,900 235,800
2 2 75,000 7,500 5 27,000 1 450,000 45,000 5 81,000 126,000 84,000
3 2 50,000 5,000 5 18,000 1 400,000 40,000 5 72,000 108,000 54,000
4 2 50,000 5,000 5 18,000 1 390,000 39,000 5 70,200 129,600 259,200
5 2 60,000 6,000 5 21,600 1 420,000 42,000 5 75,600 124,200 124,200
6 2 75,000 7,500 5 27,000 1 450,000 45,000 5 81,000 130,500 130,500
7 1 75,000 7,500 5 13,500 1 450,000 45,000 5 81,000 125,100 250,200
8 2 50,000 5,000 5 18,000 1 450,000 45,000 5 81,000 121,500 121,500
9 2 50,000 5,000 5 18,000 1 450,000 45,000 5 81,000 117,000 234,000
10 2 75,000 7,500 5 27,000 1 400,000 40,000 5 72,000 118,800 79,200
11 2 80,000 8,000 5 28,800 1 450,000 45,000 5 81,000 135,900 271,800
12 2 50,000 5,000 5 18,000 1 430,000 43,000 5 77,400 114,300 114,300
13 2 50,000 5,000 5 18,000 1 380,000 38,000 5 68,400 136,800 273,600
14 1 50,000 5,000 5 9,000 1 350,000 35,000 5 63,000 94,500 63,000
15 1 65,000 6,500 5 11,700 1 450,000 45,000 5 81,000 111,600 111,600
16 1 75,000 7,500 5 13,500 1 430,000 43,000 5 77,400 125,100 250,200
17 1 75,000 7,500 5 13,500 1 450,000 45,000 5 81,000 144,000 144,000
18 2 75,000 7,500 5 27,000 1 390,000 39,000 5 70,200 120,600 241,200
19 1 50,000 5,000 5 9,000 1 350,000 35,000 5 63,000 102,600 102,600
20 2 65,000 6,500 5 23,400 1 390,000 39,000 5 70,200 116,100 116,100
21 2 65,000 6,500 5 23,400 1 350,000 35,000 5 63,000 120,600 241,200
58
Lampiran 4. Lanjutan
22 2 50,000 5,000 5 18,000 1 350,000 35,000 5 63,000 113,400 75,600
23 1 50,000 5,000 5 9,000 1 390,000 39,000 5 70,200 124,200 248,400
24 2 65,000 6,500 5 23,400 1 420,000 42,000 5 75,600 117,900 117,900
25 1 75,000 7,500 5 13,500 1 420,000 42,000 5 75,600 114,300 114,300
26 2 50,000 5,000 5 18,000 1 350,000 35,000 5 63,000 107,100 107,100
27 2 50,000 5,000 5 18,000 1 420,000 42,000 5 75,600 124,200 62,100
28 2 75,000 7,500 5 27,000 1 420,000 42,000 5 75,600 136,800 273,600
29 1 65,000 6,500 5 11,700 1 420,000 42,000 5 75,600 119,700 59,850
30 1 65,000 6,500 5 11,700 2 420,000 42,000 5 151,200 189,000 126,000
31 1 80,000 8,000 5 14,400 1 400,000 40,000 5 72,000 107,100 71,400
32 2 65,000 6,500 5 23,400 2 400,000 40,000 5 144,000 199,800 133,200
33 2 60,000 6,000 5 21,600 2 350,000 35,000 5 126,000 175,500 175,500
34 1 75,000 7,500 5 13,500 1 400,000 40,000 5 72,000 108,900 108,900
35 1 75,000 7,500 5 13,500 1 400,000 40,000 5 72,000 115,200 76,800
36 1 75,000 7,500 5 13,500 1 400,000 40,000 5 72,000 134,100 268,200
37 1 60,000 6,000 5 10,800 1 400,000 40,000 5 72,000 135,000 90,000
38 2 65,000 6,500 5 23,400 1 400,000 40,000 5 72,000 133,200 133,200
39 2 60,000 6,000 5 21,600 1 420,000 42,000 5 75,600 177,300 88,650
40 1 75,000 7,500 5 13,500 2 350,000 35,000 5 126,000 162,900 162,900
41 2 65,000 6,500 5 23,400 2 420,000 42,000 5 151,200 205,200 136,800
42 2 60,000 6,000 5 21,600 1 420,000 42,000 5 75,600 136,800 136,800
43 1 75,000 7,500 5 13,500 1 400,000 40,000 5 72,000 112,500 56,250
44 1 75,000 7,500 5 13,500 1 400,000 40,000 5 72,000 109,800 219,600
45 2 65,000 6,500 5 23,400 1 350,000 35,000 5 63,000 127,800 127,800
59
Lampiran 4. Lanjutan
46 1 75,000 7,500 5 13,500 2 390,000 39,000 5 140,400 173,700 347,400
47 2 50,000 5,000 5 18,000 2 400,000 40,000 5 144,000 210,600 210,600
Jumlah 75.00 3,010,000.00 301,000.00 235.00 847,800.00 54.00 19,020,000.00 1,902,000.00 235.00 3,915,000.00 6,212,700.00 7,231,050.00
Rata-
1.60 64,042.55 6,404.26 5.00 18,038.30 1.15 404,680.85 40,468.09 5.00 83,297.87 132,185.11 153,852.13
rata
Rata-
2 60,200 6,020 5 16,956 1 380,400 38,040 5 78,300 124,254 144,621
rata/Ha
60
Lampiran 5. Rincian biaya sewa lahan pada usahatani padi sawah di daerah
penelitian tahun 2021.
Luas Biaya Sewa Total Biaya Total Biaya
No Sampel Lahan Lahan Sewa Lahan Sewa Lahan
(Ha) (Rp/Ha) (Rp/Ha/MT) (Rp/MT)
1 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
2 1.5 3,000,000 4,500,000 3,000,000
3 2 3,000,000 6,000,000 3,000,000
4 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
5 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
6 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
7 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
8 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
9 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
10 1.5 3,000,000 4,500,000 3,000,000
11 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
12 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
13 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
14 1.5 3,000,000 4,500,000 3,000,000
15 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
16 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
17 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
18 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
19 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
20 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
21 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
22 1.5 3,000,000 4,500,000 3,000,000
23 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
24 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
25 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
26 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
27 2 3,000,000 6,000,000 3,000,000
28 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
29 2 3,000,000 6,000,000 3,000,000
30 1.5 3,000,000 4,500,000 3,000,000
31 1.5 3,000,000 4,500,000 3,000,000
32 1.5 3,000,000 4,500,000 3,000,000
33 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
34 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
35 1.5 3,000,000 4,500,000 3,000,000
36 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
37 1.5 3,000,000 4,500,000 3,000,000
38 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
39 2 3,000,000 6,000,000 3,000,000
61
Lampiran 5. Lanjutan
40 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
41 1.5 3,000,000 4,500,000 3,000,000
42 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
43 2 3,000,000 6,000,000 3,000,000
44 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
45 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
46 0.5 3,000,000 1,500,000 3,000,000
47 1 3,000,000 3,000,000 3,000,000
Jumlah 50 141,000,000.00 150,000,000.00 141,000,000.00
Rata-rata 1.1 3,000,000.00 3,191,489.36 3,000,000.00
Rata-
2,820,000 3,000,000 2,820,000
rata/Ha
62
Lampiran 6. Lanjutan
40 1 IR 42 26 10,000 260,000 260,000
41 1.5 Cisokan 37 10,000 370,000 246,667
42 1 Cisokan 27 10,000 270,000 270,000
43 2 Toba 50 10,000 500,000 250,000
44 0.5 Toba 14 10,000 140,000 280,000
45 1 IR 42 26 10,000 260,000 260,000
46 0.5 Toba 15 10,000 150,000 300,000
47 1 IR 42 25 10,000 250,000 250,000
Jumlah 50 1,260.00 464,000.00 11,187,500.00 10,456,666.67
Rata-rata 1.1 26.81 9,872.34 266,369.05 248,968.25
Rata-
25 9,280 223,750 209,133
rata/Ha
64
Lampiran 7. Lanjutan
36 0.5 280,000 140,000
38 1 280,000 280,000
39 2 280,000 560,000
40 1 280,000 280,000
42 1 280,000 280,000
43 2 280,000 560,000
45 1 280,000 280,000
47 1 280,000 280,000
Lampiran 8. Biaya dan jumlah penggunaan pupuk pada usahatani padi sawah di daerah penelitian tahun 2021.
Urea SP36 NPK
No Luas Panen Total Biaya Total Biaya
Jumlah/ Harga/ Jumlah (Rp) Jumlah/ Harga/ Jumlah (Rp) Jumlah/ Harga/ Jumlah (Rp)
Sampel (Ha) (Rp/MT) (Rp/Ha/MT)
Kg Kg Kg Kg Kg Kg
Lampiran 8. Lanjutan
22 1.5 300 1,800 540,000 300 2,000 600,000 225 2300 517500 1,657,500 1,105,000
23 0.5 100 1,800 180,000 100 2,000 200,000 0 0 0 380,000 760,000
24 1 200 1,800 360,000 0 0 0 0 0 0 360,000 360,000
25 1 200 1,800 360,000 200 2,000 400,000 150 2300 345000 1,105,000 1,105,000
26 1 200 1,800 360,000 200 2,000 400,000 0 0 0 760,000 760,000
27 2 400 1,800 720,000 400 2,000 800,000 350 2300 805000 2,325,000 1,162,500
28 0.5 100 1,800 180,000 0 0 0 0 0 0 180,000 360,000
29 2 400 1,800 720,000 400 2,000 800,000 300 2300 690000 2,210,000 1,105,000
30 1.5 300 1,800 540,000 300 2,000 600,000 0 0 0 1,140,000 760,000
31 1.5 300 1,800 540,000 0 0 0 225 2300 517500 1,057,500 705,000
32 1.5 300 1,800 540,000 300 2,000 600,000 225 2300 517500 1,657,500 1,105,000
33 1 200 1,800 360,000 200 2,000 400,000 0 0 0 760,000 760,000
34 1 200 1,800 360,000 0 0 0 0 0 0 360,000 360,000
35 1.5 300 1,800 540,000 300 2,000 600,000 225 2300 517500 1,657,500 1,105,000
36 0.5 100 1,800 180,000 0 0 0 75 2300 172500 352,500 705,000
37 1.5 300 1,800 540,000 300 2,000 600,000 225 2300 517500 1,657,500 1,105,000
38 1 200 1,800 360,000 0 0 0 150 2300 345000 705,000 705,000
39 2 400 1,800 720,000 400 2,000 800,000 300 2300 690000 2,210,000 1,105,000
40 1 200 1,800 360,000 200 2,000 400,000 150 2300 345000 1,105,000 1,105,000
41 1.5 300 1,800 540,000 150 2,000 300,000 225 2300 517500 1,357,500 905,000
42 1 200 1,800 360,000 200 2,000 400,000 150 2300 345000 1,105,000 1,105,000
43 2 400 1,800 720,000 400 2,000 800,000 300 2300 690000 2,210,000 1,105,000
44 0.5 100 1,800 180,000 0 0 0 75 2300 172500 352,500 705,000
68
Lampiran 8. Lanjutan
45 1 200 1,800 360,000 0 0 0 150 2300 345000 705,000 705,000
46 0.5 100 1,800 180,000 0 0 0 75 2300 172500 352,500 705,000
47 1 200 1,800 360,000 0 0 0 150 2300 345000 705,000 705,000
Jumlah 50 10,000.00 84,600.00 18,000,000.00 7,250.00 60,000.00 14,500,000.00 6,050.00 78,200.00 13,915,000.00 46,415,000.00 40,507,500.00
Rata-
1.1 212.77 1,800.00 382,978.72 154.26 1,276.60 308,510.64 128.72 1,663.83 296,063.83 987,553.19 861,861.70
rata
Rata-
200 1,692 360,000 145 1,200 290,000 121 1,564 278,300 928,300 810,150
rata/Ha
69
Lampiran 9. Lanjutan
36 0.5 2,100 3,500 20 1,470,000 2,940,000
37 1.5 6,000 3,500 20 4,200,000 2,800,000
38 1 4,500 3,500 20 3,150,000 3,150,000
39 2 8,100 3,500 20 5,670,000 2,835,000
40 1 4,500 3,500 20 3,150,000 3,150,000
41 1.5 6,000 3,500 20 4,200,000 2,800,000
42 1 4,500 3,500 20 3,150,000 3,150,000
43 2 8050 3,500 20 5,635,000 2,817,500
44 0.5 2100 3,500 20 1,470,000 2,940,000
45 1 4,500 3,500 20 3,150,000 3,150,000
46 0.5 2,150 3,500 20 1,505,000 3,010,000
47 1 4500 3,500 20 3,150,000 3,150,000
Jumlah 50 211,350.00 164,500.00 940.00 147,945,000.00 140,443,333.33
Rata-
1.1 4,496.81 3,500.00 20.00 3,147,765.96 2,988,156.03
rata
Rata-
4,227 3,290 19 2,958,900 2,808,867
rata/Ha
71
Lampiran 10. Rincian biaya pasca panen pada usahatani padi sawah di daearah penelitian tahun 2021.
Pasca Panen
Total Biaya Pasca Panen Total Biaya Pasca Panen
No Sampel Luas Lahan (Ha) Pengangkutan Penjemuran Pembersihan (Rp/MT) (Rp/Ha/MT)
(Rp) (Rp) (Rp)
1 0.5 0 0 400,000 400,000 800,000
2 1.5 100,000 350,000 400,000 850,000 566,667
3 2 100,000 350,000 400,000 850,000 425,000
4 0.5 0 350,000 400,000 750,000 1,500,000
5 1 100,000 350,000 400,000 850,000 850,000
6 1 0 350,000 400,000 750,000 750,000
7 0.5 0 0 400,000 400,000 800,000
8 1 0 350,000 400,000 750,000 750,000
9 0.5 100,000 350,000 400,000 850,000 1,700,000
10 1.5 100,000 350,000 400,000 850,000 566,667
11 0.5 100,000 0 400,000 500,000 1,000,000
12 1 100,000 350,000 400,000 850,000 850,000
13 0.5 0 350,000 400,000 750,000 1,500,000
14 1.5 100,000 350,000 400,000 850,000 566,667
15 1 100,000 350,000 400,000 850,000 850,000
16 0.5 0 350,000 400,000 750,000 1,500,000
17 1 100,000 350,000 400,000 850,000 850,000
18 0.5 0 0 400,000 400,000 800,000
19 1 100,000 350,000 400,000 850,000 850,000
20 1 100,000 350,000 400,000 850,000 850,000
21 0.5 100,000 0 400,000 500,000 1,000,000
72
Lampiran 11. Rincian biaya penggunaan tenaga kerja luar keluarga pada usahatani padi sawah di daerah penelitian tahun 2021.
Pengolahan lahan Penyiangan
No Luas Jumlah Total Upah Jumlah Total Upah
Sampel Lahan Tenaga Hari Kerja HOK Upah (Rp) (Rp) Tenaga Hari Kerja Upah (Rp) HOK (Rp)
Kerja Kerja
1 0.5 1 1 1.00 60,000 60,000 0 0 50,000 0 0
2 1.5 3 3 9.00 60,000 540,000 3 2 50,000 6 300,000
3 2 5 3 15.00 60,000 900,000 4 2 50,000 8 400,000
4 0.5 1 1 1.00 60,000 60,000 0 0 50,000 0 0
5 1 2 2 4.00 60,000 240,000 0 0 50,000 0 0
6 1 2 2 4.00 60,000 240,000 0 0 50,000 0 0
7 0.5 1 1 1.00 60,000 60,000 0 0 50,000 0 0
8 1 2 2 4.00 60,000 240,000 2 2 50,000 4 200,000
9 0.5 0 0 0.00 60,000 0 0 0 50,000 0 0
10 1.5 3 3 9.00 60,000 540,000 4 2 50,000 8 400,000
11 0.5 1 1 1.00 60,000 60,000 0 0 50,000 0 0
12 1 2 1 2.00 60,000 120,000 2 2 50,000 4 200,000
13 0.5 0 0 0.00 60,000 0 0 0 50,000 0 0
14 1.5 3 2 6.00 60,000 360,000 0 0 50,000 0 0
15 1 2 1 2.00 60,000 120,000 0 0 50,000 0 0
16 0.5 1 1 1.00 60,000 60,000 0 0 50,000 0 0
17 1 2 1 2.00 60,000 120,000 2 2 50,000 4 200,000
18 0.5 1 1 1.00 60,000 60,000 0 0 50,000 0 0
19 1 2 2 4.00 60,000 240,000 3 2 50,000 6 300,000
20 1 2 1 2.00 60,000 120,000 2 2 50,000 4 200,000
21 0.5 0 0 0.00 60,000 0 0 0 50,000 0 0
75
Lampiran 12. Rincian biaya penggunaan tenaga kerja dalam keluarga pada usahatani padi sawah di daerah penelitian tahun 2021.
Pengolahan Lahan Penyiangan
No Luas Jumlah Total Upah Jumlah
Hari Total Upah (Rp)
Sampel Lahan Tenaga Hari Kerja HOK Upah (Rp) (Rp) Tenaga HOK Upah (Rp)
Kerja
Kerja Kerja
1 0.5 1 1 1 60,000 60,000 2 1 2 50,000 100,000
2 1.5 2 1 2 60,000 120,000 2 2 4 50,000 200,000
3 2 1 1 1 60,000 60,000 3 3 9 50,000 450,000
4 0.5 1 1 1 60,000 60,000 2 1 2 50,000 100,000
5 1 1 1 1 60,000 60,000 2 2 4 50,000 200,000
6 1 1 1 1 60,000 60,000 2 2 4 50,000 200,000
7 0.5 1 1 1 60,000 60,000 1 2 2 50,000 100,000
8 1 1 1 1 60,000 60,000 1 3 3 50,000 150,000
9 0.5 1 1 1 60,000 60,000 1 2 2 50,000 100,000
10 1.5 1 1 1 60,000 60,000 2 3 6 50,000 300,000
11 0.5 1 1 1 60,000 60,000 1 2 2 50,000 100,000
12 1 1 1 1 60,000 60,000 2 2 4 50,000 200,000
13 0.5 1 1 1 60,000 60,000 1 1 1 50,000 50,000
14 1.5 2 1 2 60,000 120,000 3 2 6 50,000 300,000
15 1 1 1 1 60,000 60,000 2 2 4 50,000 200,000
16 0.5 1 1 1 60,000 60,000 1 2 2 50,000 100,000
17 1 1 1 1 60,000 60,000 2 2 4 50,000 200,000
18 0.5 1 1 1 60,000 60,000 1 2 2 50,000 100,000
19 1 1 1 1 60,000 60,000 2 2 4 50,000 200,000
20 1 1 1 1 60,000 60,000 2 2 4 50,000 200,000
21 0.5 1 1 1 60,000 60,000 2 1 2 50,000 100,000
84
Lampiran 13. Rincian biaya penggunaan obat-obatan pada usahatani padi sawah di daerah penelitian tahun 2021.
Gramoxone Regent Total Biaya
No Luas Total Biaya
Intensitas/MT Jumlah Biaya Intensitas/MT Jumlah Obat-
Sample Lahan L Rp/L Botol Rp/ Botol Obat-Obat/MT
(Rp) Biaya (Rp) Obat/Ha/MT
1 0.5 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 270,000
2 1.5 1 2 60,000 120,000 0 0 75,000 0 120,000 80,000
3 2 1 5 60,000 300,000 1 1 75,000 75,000 375,000 187,500
4 0.5 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 270,000
5 1 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 135,000
6 1 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 135,000
7 0.5 1 1 60,000 60,000 0 0 75,000 0 60,000 120,000
8 1 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 135,000
9 0.5 1 1 60,000 60,000 0 0 75,000 0 60,000 120,000
10 1.5 1 2 60,000 120,000 0 0 75,000 0 120,000 80,000
11 0.5 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 270,000
12 1 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 135,000
13 0.5 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 270,000
14 1.5 1 2 60,000 120,000 1 1 75,000 75,000 195,000 130,000
15 1 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 135,000
16 0.5 1 1 60,000 60,000 1 2 75,000 150,000 210,000 420,000
17 1 1 1 60,000 60,000 1 2 75,000 150,000 210,000 210,000
18 0.5 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 270,000
19 1 1 1 60,000 60,000 0 0 75,000 0 60,000 60,000
20 1 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 135,000
21 0.5 1 1 60,000 60,000 1 1 75,000 75,000 135,000 270,000
93
Lampiran 15. Rincian total biaya tetap dan biaya tidak tetap pada
usahatani padi sawah di daerah penelitian tahun 2021.
Total
Nomor Luas Lahan Total Biaya Total Keuntungan Total Keuntungan
Penerimaan
Sampel (Ha) (Rp/MT) (Rp/MT) (Rp/ha/MT)
(Rp/MT)
1 0.5 7,525,000 5,305,400 2,219,600 4,439,200
2 1.5 21,000,000 15,873,500 5,126,500 3,417,667
3 2 28,700,000 21,743,000 6,957,000 3,478,500
4 0.5 7,350,000 5,592,100 1,757,900 3,515,800
5 1 15,750,000 10,291,700 5,458,300 5,458,300
6 1 15,925,000 10,673,000 5,252,000 5,252,000
7 0.5 7,350,000 5,130,100 2,219,900 4,439,800
8 1 15,750,000 11,006,500 4,743,500 4,743,500
9 0.5 7,350,000 5,814,500 1,535,500 3,071,000
10 1.5 21,000,000 16,856,300 4,143,700 2,762,467
11 0.5 7,525,000 5,393,900 2,131,100 4,262,200
12 1 16,100,000 11,014,300 5,085,700 5,085,700
13 0.5 7,350,000 5,316,800 2,033,200 4,066,400
14 1.5 21,000,000 15,537,000 5,463,000 3,642,000
15 1 15,750,000 10,666,600 5,083,400 5,083,400
16 0.5 7,350,000 5,412,100 1,937,900 3,875,800
17 1 15,750,000 10,604,000 5,146,000 5,146,000
18 0.5 7,350,000 5,563,100 1,786,900 3,573,800
19 1 15,925,000 10,745,100 5,179,900 5,179,900
20 1 15,750,000 10,861,100 4,888,900 4,888,900
21 0.5 7,350,000 5,333,100 2,016,900 4,033,800
22 1.5 21,000,000 16,295,900 4,704,100 3,136,067
23 0.5 7,350,000 5,264,200 2,085,800 4,171,600
24 1 15,750,000 10,167,900 5,582,100 5,582,100
25 1 15,750,000 10,999,300 4,750,700 4,750,700
26 1 15,925,000 10,514,600 5,410,400 5,410,400
27 2 28,175,000 21,796,700 6,378,300 3,189,150
28 0.5 7,350,000 5,101,800 2,248,200 4,496,400
29 2 28,350,000 21,139,700 7,210,300 3,605,150
30 1.5 21,000,000 15,364,000 5,636,000 3,757,333
31 1.5 21,000,000 15,419,600 5,580,400 3,720,267
32 1.5 21,000,000 15,892,300 5,107,700 3,405,133
33 1 15,750,000 10,478,000 5,272,000 5,272,000
34 1 15,750,000 9,973,900 5,776,100 5,776,100
35 1.5 21,175,000 15,795,200 5,379,800 3,586,533
108
Lampiran 19. Analisis Break Event Point (BEP) pada usahatani padi sawah
di daerah penelitian tahun 2021.
=
= Rp 6.350.100
B. BEP Produksi (Kg)
= 1.916 kg
C. BEP Harga
BEP Harga (Rp) = =
= Rp 2.649