Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rafid Rovanpera

Nim : 201270000378

Kelas : DKV JA

1. Jawab

a) Penjelasan ciri filsafah pendidikan pancsila

1) Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni
mengakui manusia seutuhnya. Manusia diakui sebagai suatu keutuhan jiwa dan raga, keutuhan antara
manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Kedua hal itu sebenarnya adalah dua sisi dari satu realitas
tentang manusia. Hakekat manusia yang seperti inilah yang merupakan hakekat subjek didik.

2) Etis Pancasila Merupakan Kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini
berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme. Kebebasan yang
dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.

3) Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakekat manusia, maka
pandangan kemanusiaan Pancasila adalah faham kemanusiaan religius. Religius menunjukan
kecendrungan dasar dan potensi itu. Pancasila mengakui Tuhan sebagai pencipta serta
sumberkeberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai yang bermakna. Kebebasan
agama adalah satu hak yang paling asasi diantara hak - hak asasi manusia, karena kebebasan agama itu
langsung bersumber kepada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hak kebebasan agama
bukan pemberian negara atau pemberian perorangan atau golongan. Agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa sendiri tidak memaksa setiap manusia untuk memeluk agama tertentu. b)
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi
pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah
berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Musfiroh (2008), karakter
mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan
keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan
memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku,
sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter
jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Dari pengertian di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan karakter merupakan suatu proses penanaman
perilaku yang didasarkan pada budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
2. Pancasila Bidang Ekonomi Dalam bidang ekonomi, sikap yang harus ditunjukkan, antara lain:
mewujudkan masyarakat dan negara yang bersih dari tindak korupsi, kolusi, dan
nepotisme;mengendalikan diri dari sikap bergaya hidup mewah, pemborosan, dan terlalu
membanggakan produk luar negeri;menghindarkan sikap perilaku menghalalkan segala cara untuk mem
perkaya diri sendiri;menghindari perilaku ekonomi kapitalis yang mematikan usaha kecil dan
menengah;menghindari monopoli, dan etatisme (paham yang lebih mementingkan negara daripada
rakyat), dalam per ekonomian nasional.selalu menggunakan barang produksi dalam negeri. Pancasila
Dalam Bidang Sosial Budaya Dalam bidang sosial budaya, sikap yang harus kita tunjukkan antara lain
mempelajari nilai sosial budaya bangsa indonesiamenyaring budaya asing yang masuk dan tidak sesuai
dengan budaya bangsamengendalikan sikap egoisme, sukuisme, primordialisme, dan chauvinisnesaling
menghargai dan tidak melecehkan nilai-nilai budaya setempatmeningkatkan kemampuan dan
penguasaan iptek Pancasila Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Dalam bidang pertahanan dan
keamanan, sikap yang harus ditunjukkan, antara lain mewujudkan kedaulatan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegaramengendalikan diri dari pencemaran nama baik pemerintah dan negaraikut
berpartisipasi dalam mewujudkan keamanan lingkungansiap membela negara jika dibutuhkantidak
memperalat aparatur negara untuk kepentingan pribadi dan golongan Pancasila dalam bidang politik
Menegakkan hukum dan keadilan. Pengembangan bidang hukum di Indonesia diarahkan pada
terciptanya sistem hukum nasional yang berdasar Pancasila. Hukum tersebut bersumber pada nilai-nilai
Pancasila sebagai sumber dari segala hukum. Perwujudan nilai pancasila dalam hukum dapat kita
implementasikan dengan mengkritik ketidakadilan pemerintah dalam menjalankan roda hukum. Sebagai
warga Negara yang baik, masyarakat harus mampu mengkritik kebijakan pemerintah yang mungkin tidak
adil dan tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

3. Jawab a) Pancasila sebagai paradigma ilmu Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan
ilmu bagi mahasiswa adalah untuk memperlihatkan peran Pancasila sebagai rambu-rambu normatif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Selain itu, pengembangan ilmu dan teknologi di
Indonesia harus berakar pada budaya bangsa Indonesia itu sendiri dan melibatkan partisipasi
masyarakat luas.Oleh karena itu. kemajuan dan perkembangan IPTEK sangat diperlukan dalam upaya
mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia serta menjawab segala tantangan
zaman. b) Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa
jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di
Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua,
bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai
faktor internal pengembangan iptek itu sendiri. Ketiga, nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu
normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar
dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa setiap pengembangan iptek
harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah
indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu). c) 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Sila ini menekankan bahwa
pengembangan IPTEK dimaknai sebagai bentuk syukur pemberian akal oleh Yang Maha Esa. Sehingga
dalam proses pengembangan IPTEK tidak dibuat untuk mencederai keyakinan umat beragama. 2. Sila
kemanusiaan yang adil dan beradab Sila ini menekankan bahwa dalam pengembangan IPTEK harus
dengan cara-cara yang berperikemanusiaan dan tidak merugikan manusia individual maupun umat
manusia yang sekarang maupun yang akan datang agar bisa mensejahterakan manusia. 3. Sila Persatuan
Indonesia Sila ini mengingatkan agar pengembangan IPTEK ditujukan untuk seluruh tanah air dan bangsa
secara merata. Selain itu, sila ini juga memberikan kesadaran bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia
dapat meningkat dengan adanya kemajuan IPTEK.

4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Sila ini
menekankan agar membuka kesempatan yang sama bagi semua warga untuk dapat mengembangkan
IPTEK dan merasakan hasilnya sesuai kemampuan dan keperluan masing-masing sehingga tidak terjadi
monopoli IPTEK. 5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Sila ini menekankan bahwa dalam
pengembangan IPTEK harus didasarkan pada keseimbangan dan keadilan dalam kehidupan
kemanusiaan

Anda mungkin juga menyukai