Anda di halaman 1dari 3

Pahala yang Terus Mengalir

Dalam pasangan suami istri yang mulai bahtera rumah tangga kehadiran anak merupakan
salah satu bentuk kebahagian yang melengkapi keutuhan keluarga. Anak sendiri adalah amanat
dari Allah ‫ ﷻ‬yang harus di jaga dan didik sesuai dengan arahan-Nya. Tentu dalam merawat anak,
apalagi anak pertama, akan menjadi hal yang sangat banyak pengalaman yang akan dialami oleh
setiap pasangan baik pengalaman menyenangkan, menyedihkan, dan berbagai pengalaman yang
tak tergantikankan terbentuk seiring berjalannya waktu. Dan sebagai orang tua yang baik seorang
muslim haruslah mendidik anaknya dengan segenap kemampuannya karena anak pada hakikatnya
yaitu kewajiban yang diamatkan Allah ‫ ﷻ‬dalam firman-Nya :

‫ضا َعةَ ۚ َو َعلَى‬ َّ ‫املَي ِْن ۖ ِل َم ْن أ َ َرادَ أ َ ْن يتِ َّم‬


َ ‫الر‬ ِ ‫ض ْعنَ أ َ ْو ََلدَه َّن َح ْولَي ِْن َك‬ ِ ‫۞ َو ْال َوا ِلدَات ي ْر‬
ٌ ‫ار َوا ِلدَة‬
َّ ‫ض‬َ ‫س إِ ََّل و ْس َع َها ۚ ََل ت‬ ٌ ‫وف ۚ ََل ت َكلَّف نَ ْف‬ ِ ‫ْال َم ْولو ِد لَه ِر ْزقه َّن َو ِك ْس َوته َّن ِب ْال َم ْعر‬
‫اض‬ َ ِ‫ث ِمثْل َٰذَ ِل َك ۗ فَإ ِ ْن أ َ َرادَا ف‬
ٍ ‫ص ااَل َع ْن ت َ َر‬ ِ ‫ِب َولَ ِدهَا َو ََل َم ْولود ٌ لَه بِ َولَ ِد ِه ۚ َو َعلَى ْال َو ِار‬
‫ضعوا أ َ ْو ََلدَك ْم فَ ََل جنَا َح َعلَيْك ْم إِذَا‬ ِ ‫ِم ْنه َما َوتَشَاو ٍر فَ ََل جنَا َح َعلَ ْي ِه َما ۗ َو ِإ ْن أ َ َر ْدت ْم أ َ ْن ت َ ْست َ ْر‬
‫ير‬
ٌ ‫ص‬ ِ َ‫وف ۗ َواتَّقوا اللَّهَ َوا ْعلَموا أ َ َّن اللَّهَ بِ َما ت َ ْع َملونَ ب‬ ِ ‫سلَّ ْمت ْم َما آتَيْت ْم بِا ْل َم ْعر‬
َ
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu
dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya,
dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun)
dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika
kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."(Al-Baqarah[2]:233)

Saat membesarkan anak tentu kita ingin selalu berharap agar menjadikannya menjadi insan
yang saleh yang ada dijalan yang diridhai Allah ‫ﷻ‬. Memiliki anak saleh menjadi kebahagiaan
sendiri tak hanya di dunia namun di akhirat juga. Penyejuk hati saat di dunia dan pemberi amal
jariah yang terus mengalir di alam barzakh nanti. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda mengenai pahala jariyah
yang tidak akan terputus :

Dalam hadis riwayat Muslim

،‫ أو علم ينتفع به‬،‫إَل من صدقة جارية‬،‫إذا مات اإلنسان انقطع عنه عمله إَل من ثَلثة‬
‫أو ولد صالح يدعو له‬.
“Jika seorang wafat, seluruh amalannya terputus kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan orang tuanya.”

Dikutip dari konsultasisyariah.com jawaban dari Ustad Ahmad Anshori, Lc Hadis di atas
menunjukkan bahwa dari anak yang saleh orang tua bukan hanya mendapat keberkahan dari
doanya, tapi juga setiap amal ibadah yang dikerhakan anak, orang tua pun akan mendapat
pahalanya. Adapun dalilnya :

1. Allah ‫ ﷻ‬mengisyaratkan bahwa pahala akhirat didapat dengan usaha amal kita di dunia

‫ب‬ َ ‫س ِريع ْال ِح‬


ِ ‫سا‬ َ ‫يب ِم َّما َك‬
َ ‫سبوا ۚ َوالله‬ ِ ‫أو َٰلَئِ َك لَه ْم ن‬
ٌ ‫َص‬
“Mereka itulah yang memperoleh ganjaran dari apa yang telah mereka usahakan, dan
Allah Maha Cepat perhitungan-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 202)

Sedangkan anak adalah bagian dari usaha orang tua Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

‫إن أطيب ما أكلتم من كسبكم وإن أوَلدكم من كسبكم‬


“Sebaik-baik rizki adalah yang kalian makan dari usaha (jerih payah) kalian sendiri. Dan
sungguh anak-anak kalian itu termasuk dari usaha kalian. ”(HR. Tirmidzi, hadis Aisyah
radhiyallahu’anha)

2. Ada dua makna doa yaitu doa mas-alah berupa permohonan kepada Allah ‫ ﷻ‬dan doa
ibadah yang berupa seluruh amal ibadah karena sejatinya tujuan dan ibadah kita ialah
memohon palaha kepada Allah ‫ﷻ‬.

Di dalam hadis di atas tersebut “anak saleh yang mendoakan kedua orang
tuanya”. Sementara makna doa mencakup dua macam di atas. Menunjukkan doa anak
dan amal shalih yang ia kerjakan, otomatis orang tuanya mendapatkan manfaat dan
pahalanya.

Dalam Fatawa Islam no. 51983 dijelaskan :

‫ كما أنه إذا‬..‫وقيل إن كل عمل صالح يعمله الولد يلحق ثوابه ألبويه ولو لم يدع لهما‬
‫ جاء ذلك‬،‫ترك صدقة جارية يلحقه ثوابها ولو لم يدع له من انتفع بها أو استفاد منها‬
‫في شرح ابن ماجه للسيوطي والدهلوي‬
“Ada pendapat ulama menyatakan bahwa setiap amal ibadah yang dilakukan anak, maka orang
tua juga akan mendapatkan pahalanya. Meski si anak tidak mendoakan mereka (secara lisan).
Sebagaimana jika seseorang meninggalkan sedekah jariyah, maka ia akan mendapatkan
pahalanya meski orang yang mendapatkan manfaat atau memanfaatkan sedekah itu, tidak
mendoakan si pemberi. Keterangan ini termaktub dalam kitab Syarah Ibnu Majah, karya Imam
Suyuti dan Ad-Dahlawi.”

Referensi:

Anshori A. Hadiah Pahala dari Anak.[diakses 20 Des 2021].https://konsultasisyariah.com/36653-


hadiah-pahala-dari-anak.html.

Hartini N.2011.Metodologi Pendidikan Anak dalam islam.1(9):31-43

Anda mungkin juga menyukai