Dalam pasangan suami istri yang mulai bahtera rumah tangga kehadiran anak merupakan
salah satu bentuk kebahagian yang melengkapi keutuhan keluarga. Anak sendiri adalah amanat
dari Allah ﷻyang harus di jaga dan didik sesuai dengan arahan-Nya. Tentu dalam merawat anak,
apalagi anak pertama, akan menjadi hal yang sangat banyak pengalaman yang akan dialami oleh
setiap pasangan baik pengalaman menyenangkan, menyedihkan, dan berbagai pengalaman yang
tak tergantikankan terbentuk seiring berjalannya waktu. Dan sebagai orang tua yang baik seorang
muslim haruslah mendidik anaknya dengan segenap kemampuannya karena anak pada hakikatnya
yaitu kewajiban yang diamatkan Allah ﷻdalam firman-Nya :
Saat membesarkan anak tentu kita ingin selalu berharap agar menjadikannya menjadi insan
yang saleh yang ada dijalan yang diridhai Allah ﷻ. Memiliki anak saleh menjadi kebahagiaan
sendiri tak hanya di dunia namun di akhirat juga. Penyejuk hati saat di dunia dan pemberi amal
jariah yang terus mengalir di alam barzakh nanti. Rasulullah ﷺbersabda mengenai pahala jariyah
yang tidak akan terputus :
، أو علم ينتفع به،إَل من صدقة جارية،إذا مات اإلنسان انقطع عنه عمله إَل من ثَلثة
أو ولد صالح يدعو له.
“Jika seorang wafat, seluruh amalannya terputus kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan orang tuanya.”
Dikutip dari konsultasisyariah.com jawaban dari Ustad Ahmad Anshori, Lc Hadis di atas
menunjukkan bahwa dari anak yang saleh orang tua bukan hanya mendapat keberkahan dari
doanya, tapi juga setiap amal ibadah yang dikerhakan anak, orang tua pun akan mendapat
pahalanya. Adapun dalilnya :
1. Allah ﷻmengisyaratkan bahwa pahala akhirat didapat dengan usaha amal kita di dunia
Sedangkan anak adalah bagian dari usaha orang tua Rasulullah ﷺbersabda :
2. Ada dua makna doa yaitu doa mas-alah berupa permohonan kepada Allah ﷻdan doa
ibadah yang berupa seluruh amal ibadah karena sejatinya tujuan dan ibadah kita ialah
memohon palaha kepada Allah ﷻ.
Di dalam hadis di atas tersebut “anak saleh yang mendoakan kedua orang
tuanya”. Sementara makna doa mencakup dua macam di atas. Menunjukkan doa anak
dan amal shalih yang ia kerjakan, otomatis orang tuanya mendapatkan manfaat dan
pahalanya.
كما أنه إذا..وقيل إن كل عمل صالح يعمله الولد يلحق ثوابه ألبويه ولو لم يدع لهما
جاء ذلك،ترك صدقة جارية يلحقه ثوابها ولو لم يدع له من انتفع بها أو استفاد منها
في شرح ابن ماجه للسيوطي والدهلوي
“Ada pendapat ulama menyatakan bahwa setiap amal ibadah yang dilakukan anak, maka orang
tua juga akan mendapatkan pahalanya. Meski si anak tidak mendoakan mereka (secara lisan).
Sebagaimana jika seseorang meninggalkan sedekah jariyah, maka ia akan mendapatkan
pahalanya meski orang yang mendapatkan manfaat atau memanfaatkan sedekah itu, tidak
mendoakan si pemberi. Keterangan ini termaktub dalam kitab Syarah Ibnu Majah, karya Imam
Suyuti dan Ad-Dahlawi.”
Referensi: