Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PKL PUSKESMAS MAGELANG UTARA

Peserta Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual Nusantara Sehat


Angkatan 18 Periode 9 tahun 2021

KELOMPOK 1 :

Bapelkes Semarang, 23 Oktober 2021

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan pelayanan di puskesmas dituntut untuk selalu adaptif dan sesuai dengan
kebutuhan di lapangan. Pelayanan kesehatan di puskesmas juga disesuaikan dengan kondisi
masing-masing wilayah. Observasi lapangan merupakan bagian dari rangkaian proses
pembelajaran, karena pada tahap ini dianggap sebagai suatu bentuk pembelajaran langsung yang
dapat memberikan gambaran nyata di lapangan dari materi yang telah diajarkan sebelumnya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Peserta mampu mendapatkan pengalaman nyata tentang penerapan pelayanan kesehatan
di puskesmas yang terintegrasi dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK), sebagai satu pengalaman yang didapat dari proses pelatihan
pembekalan penugasan khusus tenaga kesehatan Nusantara Sehat Individual.

2. Tujuan Khusus
- Mengetahui manajemen dan capaian kegiatan Promosi Kesehatan (Promkes) di
Puskesmas Magelang Utara
- Mengetahui manajemen dan capaian kegiatan PIS-PK di Puskesmas Magelang Utara
- Mampu menyimpulkan tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas Magelang Utara.

C. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah peserta pembekalan Penugasan Khusus Tenaga
Kesehatan Individual Nusantara Sehat Angkatan 18 Periode 9 tahun 2021.

D. Waktu & Tempat


Kegiatan observasi lapangan dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Oktober 2021 di
Puskesmas Magelang Utara.

2
BAB II
PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

Proses kegiatan observasi lapangan dilakukan secara daring oleh Puskesmas Magelang
Utara dan difasilitasi oleh Bapelkes Semarang kepada seluruh peserta pembekalan pada tanggal
24 Agustus 2021. Kegiatan dimulai pukul 7.30 WIB via zoom meeting. Dilakukan penyampaian
maksud serta tujuan observasi lapangan oleh pengendali diklat dan dilanjutkan pemaparan
singkat oleh Kepala Puskesmas Magelang Utara di kelas besar selama 30 menit. Setelah itu
masing-masing peserta di breakout ke kelas-kelas kecil sesuai pembagian tugas yaitu bagian
Promkes-PIS PK, Gizi-Kesga, P2-Kesling, serta UKP-Penunjang. Pada kelas kecil dilakukan
diskusi dan tanya bersama perwakilan pegawai dari Puskesmas Magelang Utara selama 45
menit. Selanjutnya peserta kembali ke kelas besar untuk melanjutkan diskusi dan tanya jawab.
Pada pukul 11.00 WIB kegiatan observasi lapangan selesai dan ditutup.

3
BAB III
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

Puskesmas Magelang Utara termasuk Puskesmas Perkotaan, merupakan Puskesmas


Rawat Jalan/Non Rawat Inap dengan status PPK-BLUD sejak tahun 2014. Terdapat jaringan 5
pustu jejaring dengan fasyankes yang memadai. Puskesmas ini terakreditasi paripurna tahun
2019 dan melaksanakan PIS-PK sejak oktober tahun 2017 dengan jumlah KK sasaran PIS-PK
sebanyak 11.512 KK. Sering dijadikan wahana observasi lapangan, lahan praktik siswa atau
mahasiswa serta dokter internship. Puskesmas ini adalah salah satu puskesmas yang ramah anak
dan santun lansia.
Wilayah kerja Puskesmas Magelang Utara meliputi 5 Kelurahan yang terdiri dari 49
RW dan 302 RT dengan 11.512 KK. Luas wilayah 6,128 km 2 dengan kepadatan penduduk 6435
jiwa/km2. Total jumlah penduduk adalah 39.374 jiwa dan jumlah peserta BPJS sebanyak 23.567
jiwa.
Visi Puskesmas Magelang Utara adalah menjadi puskesmas andalan masyarakat
Magelang Utara. Misi Puskesmas Magelang Utara adalah :
1. Meningkatkan kualitas SDM dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi serta tanggap
terhadap pemenuhan aspirasi masyarakat
2. Meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan
3. Mengembangkan dan mengelola sarana dan prasarana pelayanan dasar di bidang kesehatan
yang lebih mudah dijangkau serta ramah lingkungan
4. Menggunakan potensi wilayah dalam pembangunan berwawasan kesehatan
5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya
Puskesmas Magelang Utara memiliki tata nilai yang disingkat IBADAH, yaitu :
1. Ikhlas (dalam bekerja, pelayanan dan pengabdian)
2. Bekerjasama (lintas program, lintas sektor, antar profesi, antar individu)
3. Adil (dalam pemenuhan hak dan kewajiban)
4. Disiplin (dalam implementasi pedoman dan prosedur organisasi)
5. Amanah (sebagai abdi negara dan masyarakat)
6. Harmonis (menjaga hubungan baik dengan semua pihak)

4
Fasilitas yang tersedia di Puskesmas Magelang Utara sudah sesuai standar bersadarkan
hasil instrumen pemantauan puskesmas yang memberikan pelayanan sesuai standar dan sudah
terpenuhi 96,6%. Begitu pula untuk SDM yang sudah memenuhi standar minimal ketenagaan
puskesmas. Puskesmas Magelang Utara memiliki Dokter atau DLP (4), Dokter Insternship,
Dokter Gigi (2), Perawat (10), Perawat Gigi (4), Bidan (5), Tenaga Kesehatan Masyarakat (2),
Tenaga Kesling (3), Ahli Teknologi Laboratorium Medik (3), Tenaga Gizi (1), Tenaga
Kefarmasian (4), Tenaga Administrasi (12), Pekarya (1) dan lain-lain meliputi RM (1), jalam (4),
driver (1), kebersihan (3), security (1), pramusaji (1) dengan total 61 orang.
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat I, Puskesmas menyelenggarakan
Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga, pelayanan kefarmasian, perkesmas, serta
pelayanan laboratorium. Pelayanan di Puskesmas Magelang Utara menurut jenis upaya yaitu
UKM esensial yang terdiri dari Promosi Kesehatan, KIA-KB, Kesehatan Lingkungan, Gizi, P2P
serta UKM pengembangan yang terdiri dari Upaya Kesehatan Lansia dan Upaya Keswamas.
Selain itu untuk pelayanan UKP yang terdiri dari Pelayanan Rawat Jalan Poli Terpadu,
pelayanan gawat darurat dan home care. Puskesmas Magelang Utara sendiri memiliki beberapa
program unggulan seperti LKB HIV-AIDS, IMS, IVA, ramah anak dan santun lansia, layanan
HCC, pendampingan ODGJ, prolanis-PRB satu pintu, serta inovasi-inovasi di semua pokja.

Kegiatan dalam gedung Kegiatan luar gedung


1. RJTP umum, gigi, KIA-KB- 1. Pembinaan UKBM (Posyandu, Posbindu,
imunisasi UKTK, UKS, UKK, Poskestren)
2. Layanan konsultasi terpadu : gizi, 2. Pelayanan P3K, Puskesmas Keliling
laktasi, kesehatan lingkungan, HIV- 3. Home visit, contact tracing, surveilance/PE
AIDS-IMS, kespro, P2P (PTM dan 4. Pengambilan dan pengiriman spesimen
PM) laboratorium lingkungan
3. Pelayanan kefarmasian 5. Rujukan gawat darurat, pendampingan
4. Laboratorium evakuasi ODGJ
5. KIR kesehatan 6. PWS, inspeksi sanitasi lingkungan
7. Visum
8. Fogging

5
Dimasa pandemi Covid-19 ini, Puskesmas Magelang Utara telah melakukan beberapa
upaya pengendalian penyakit yaitu :
1. 3T (testing, tracing, treatment)
2. Surveilance kasus
3. Penyelidikan epidemiologi
4. Pemantauan, tatalaksana sesuai kondisi klinis untuk ODP, rujukan PDP, rujukan penunjang
(RTD dan swab PCR)
5. Pencegahan dan pengendalian infeksi (di puskesmas dan pustu-pustu)
6. Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja : promosi kesehatan, level
individu, keluarga dan masyarakat
7. Pencatatan, pelaporan, notifikasi kasus ke DKK 1x24 jam

A. Promosi Kesehatan dan PIS-PK


Promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas adalah promosi kesehatan yang
dilaksanakan di RJTP umum, gigi, KIA-KB, imunisasi, layanan konsultasi terpadu : gizi, laktasi,
kesehatan lingkungan, HIV-AIDS-IMS, kespro, P2P (PTM dan PM), pelayanan kefarmasian,
laboratorium serta KIR Kesehatan. Di poliklinik, jenis informasi yang disediakan antara lain
adalah petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien tentang
penyakit dan obatnya, menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster,
gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet). Di ruang tunggu perlu dipasang media
seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio, tape recorder dan media lain yang berisi
penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh
dipuskesmas tersebut. Di ruang pelayanan KB dan KIA Jenis informasi yang disediakan antara
lain adalah petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien tentang
penyakit dan obatnya serta pertayaan-pertanyaan lain yang berhubungan dengan bayi, anak, ibu
hamil, ibu menyusui maupun alat kontrasepsi. Selain itu menyediakan berbagai media seperti
lembar balik (flashcard), poster, gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet) khususnya
masalah penyakit pada bayi, anak dan seputar kehamilan, persalinan dan lain sebagainya
termasuk informasi tentang keluarga berencana (KB). Di ruang tunggu perlu dipasang media
seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio dan media lain yang berisi penyakit dan
cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh di puskesmas tersebut

6
terutama penyakit pada bayi dan anak, pentingnya memeriksakan kehamilannya secara teratur,
pembagian tablet Fe bagi ibu hamil, imunisasi lengkap bagi bayi, tumbuh kembang balita, KB
dan lain sebagainya.
Pelaksanaan promkes diluar gedung dilaksanakan oleh puskesmas dengan bekerjasama
dengan berbagai pihak potensial melalui metode advokasi, bina suasana, gerakan pemberdayaan
yang dijiwai semangat kemitraan dengan kegiatan.
1. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu untuk mempermudah pembinaan UKBM
(posyandu, posbindu, UKTK, UKS, UKK, poskestren)
2. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (TP PKK, karang taruna, posyandu, SBH,
majlis taklim)
3. Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas)
4. Penggerakan dan pengorganisaian masyarakat melalui kunjungan rumah, pemberdayaan
berjenjang serta pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Evaluasi sebaiknya dilaksanakan pada setiap tahap manajerial mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan hasil sekurang-kurang pada tiap pertengahan tahun dan akhir tahun dengan
menggunakan indikator pada setiap tahapan.
Program PIS-PK adalah Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga yang tujuan
dilaksanakannya adalah untuk :
1. Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Magelang Utara
2. Pelaksanaannya diselenggarakan melalui pendekatan keluarga
3. Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran
dan pendekatan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga
secara langsung namun tetap mematuhi prokes.
Integrasi UKP dan UKM secara berkesinambungan dengan target fokus keluarga
berdasarkan data dan informasi dari profil kesehatan keluarga. Intervensi yang dilakukan oleh
pegawai puskesmas yaitu masing-masing kelurahan memiliki perwakilan salah satu pegawai
puskesmas beserta kader untuk melakukan intervensi dengan tetap mengedepankan prokes.

B. Kesehatan Keluarga dan Gizi


Puskesmas Magelang Utara mempunyai bina wilayah yang terdiri 1 puskesmas induk
dan 5 puskesmas pembantu dengan jumlah SDM bidan 5 orang yang menempati masing masing

7
puskesmas pembantu dan 1 petugas gizi. Data sasaran program yaitu jumlah usia produktif
24.072 orang, ibu hamil 466 orang, akseptor KB aktif 4.035 orang, PUS sebanyak 5.314, bayi
427 orang dan balita 1.708 orang. Pelayanan persalinan tetap dilaksanakan di 5 puskesmas
pembantu dengan mematuhi protokol kesehatan (puskesmas tidak termasuk puskesmas PONED),
pemeriksaan IVA dengan menerapkan prokes, pelayanan KB dengan menerapkan prokes.
layanan konsultasi laktasi, dan kespro. Sedangkan kegiatan luar gedung terdiri dari posyandu,
home visit yang meliputi kunjungan nifas dan kunjungan neonatus, pelayanan kelas ibu hamil
dilakukan via online, pemantauan ibu hamil dimasa pandemi menggunakan bantuan media
whatsapp grup, pelayanan kelas balita dilaksanakan via online.
Untuk program gizi, terdapat kegiatan yang dilakukan di dalam gedung yaitu melakukan
konseling gizi terpadu pada pasien bermasalah gizi. Kegiatan di luar gedung meliputi pemberian
vit. A yang tetap dilaksanakan dengan melakukan home visit dan pemberdayaan kader
kesehatan, penyuluhan dilakukan via online dan pembuatan baliho tentang pedoman gizi,
kegiatan posyandu ditunda selama masa PPKM dan pemantauan tumbuh kembang dilakukan
melalui whatsapp grup.

C. Pengendalian Penyakit (P2) dan Kesehatan Lingkungan


Dua penyakit terbanyak di Puskesmas Magelang Utara adalah hipertensi dan diabetes
militus (DM). Pelaksanaan program yang dilakukan terdiri dari kegiatan dalam gedung meliputi
pelayanan di setiap poli, dari data survailens tersebut programer P2 dapat melihat peningkatan
atau penurunan jumlah kasus kesakitan. Selain itu terdapat pula kegiatan luar gedung yang
meliputi imunisasi dengan berkaloborasi petugas promkes untuk melakukan penyuluhan, kontak
tracing TB, pendampingan ODGJ, LBK HIV-AIDS serta penyuluhan melalui masjid. Terdapat
kendala dilapangan dalam penatalaksanaan P2 pada saat pandemi Covid 19 yaitu :
1. Skrining TB oleh kader memakai google form atau grup whatsapp saja
2. Kegiatan PTM berkerja sama dengan bidang farmasi untuk pemberian obat serta pemeriksaan
laboratorium dilakukan sebelum ke puskesmas
3. Pelayanan kebidanan dilakukan melalui whatsapp grup untuk mengetahui perkembangan
pasien
4. Pelayanan ODGJ dengan whatsapp grup sehingga dapat dipantau oleh petugas secara tidak
langsung

8
Untuk pelayanan Kesehatan lingkungan meliputi pelayanan di dalam dan luar gedung.
Pelayanan dalam Gedung berupa klinik sanitasi yang bertujuan untuk menganalisi dampak yang
terjadi di masyarakat seperti jika terjadi diare yang dialami masyarakat selama 3 kali berturut
turut maka petugas dari puseksmas turun untuk mengambil sampel air dan memeriksakan air di
daerah tersebut laboratorium setempat. Sedangkan kegiatan luar gedung meliputi :
1. Penyuluhan yang bertujuan untuk memberitahu kepada masyarakat bagaimana penanganan
limbah setelah isolasi mandiri dengan menyiapkan kantong kresek warna kuning dan
langsung diambil oleh tukang sampah dan kemudian diangkut oleh pihak ke 3
2. Langkah yang dilakukan oleh puskesmas selama pandemi tetap melakukan penyuluhan
dengan kapasitas paling banyak 15 orang dan dilakukan di luar gedung tetapi jika daerah
tersebut masuk zona kuning atau merah maka peyuluhan tidak lagi dilakukan mengingat
risiko yang akan dialami sangat tinggi
3. Pengambilan sampel ke depot air minum
4. Inspeksi kesehatan lingkungan baik itu TPM dan TTU
5. Pemeriksaan sarana air bersih
6. Limbah B3 ataupun limbah COVID diambil oleh pihak ke 3
7. Wilayah kerja Puskesmas sebanyak 5 desa dan baru 2 desa yang ODF, kendala yang dialami
saat ini adalah lahan yang kurang memadai untuk membuat septick tank sehingga
mengakibatkan keterlambatan untung mengODFkan 3 desa tersebut

D. UKP dan Penunjang


UKP terdiri dari Pelayanan Rawat Jalan Poli Terpadu (RJTP) umum dan gigi, KIA-KB-
imunisasi, layanan konsultasi terpadu : gizi, laktasi, kesehatan lingkungan, HIV-AIDS-IMS,
kespro, P2P (PTM dan PM), pelayanan gawat darurat dan home care. Untuk penunjang meliputi
pelayanan kefarmasian dan laboratorium. Pelayanan RJTP dilakukan setiap hari kerja dengan
waktu pelayanan efektif mulai pukul 07.00-11.00 WIB. Perbedaan saat sebelum pandemi adalah
saat ini sebelum pasien mendaftar di poli yang akan dituju, dilakukan screening/triase terlebih
dahulu untuk pemeriksaan suhu dan pasien dengan penyakit Influenza-Like Illness (ILI)
langsung diarahkan ke poli khusus agar tidak bercampur dengan pasien lain. Kegiatan home care
dijadwalkan setelah kegiatan RJTP selesai. Saat ini pun puskesmas menyediakan layanan
pendaftaran online maupun offline untuk mengurangi penumpukan pasien di puskesmas, selain
itu ada juga layanan konsultasi secara online sehingga pasien bisa tetap mendapatkan pelayanan

9
kesehatan walaupun tidak berkunjung ke puskesmas. Beberapa penyakit tidak menular seperti
hipertensi dan DM masih menjadi penyakit yang jumlahnya dominan di Puskesmas Magelang
Utara, diikuti penyakit ISPA, common cold, myalgia, serta caries dentist.
Pelayanan kegawat daruratan tetap dilakukan seperti biasa, tentunya dengan prokes dan
ada layanan jemput sakit bagi pasien gawat darurat yang butuh transportasi ke faskes.
Di masa pandemi sekarang ini, puskesmas melakukan perubahan-perubahan terutama
untuk pelayanan langsung ke lapangan yaitu dengan membuat aplikasi pelayanan untuk berbagai
program puskesmas. Beberapa kegiatan lapangan yang harus ke masyarakat secara langsung,
dalam masa pandemi saat ini puskesmas selalu berkoordinasi terlebih dahulu dengan SATGAS
Covid-19 setempat atau Dinkes kota tentang cara pelaksanaannya. Untuk program yang di
jalankan oleh puskesmas Magelang Utara dalam masa pandemi diantaranya :
1. Mantap Mandiri, yaitu pemantauan tumbuh kembang anak oleh ibu melalui aplikasi. Jadi ibu
bisa melaporkan tentang tumbuh kembang si anak tersebut ke puskesmas sehingga
puskesmas tetap mempunyai data
2. BIAS, untuk pelayanannya dilakukan dengan pembagian jam pemberian imunisasi dan
dalam pelaksanaannya harus mematuhi prokes, anak datang dengan didampingi orang tua,
tidak boleh naik kendaraan umum/angkot.
3. Home care yaitu untuk pasien yang tidak bisa berkunjung (non kegawatan) seperti
perawatan luka post op, stroke, ganti ngt dll. Pasien-pasien tersebut bisa mendaftar lewat
telpon, sms, wa dimana pelaksanaannya adalah setelah jam pelayanan efektif didalam
gedung
4. Sistem informasi untuk ibu hamil dimana pelaporan terhadap perkembangan ibu hamil dapat
dilaporkan mealalui aplikasi yang diisi langsung si ibu
5. Untuk skrining anak sekolah dilakukan melalui guru UKS sekolah dengan mewajibkan
orang tua siswa membantu anak mengisi tentang data-data kesehatannya (sasaran 100%)
6. SI CANTIK, yaitu bekerja sama dengan mahasiswa dan kader kesehatan untuk memantau
jentik nyamuk yang terdapat di masing masing desa dan melaporkan hasil dari pemantauan
tersebut ke pihak Dinas Kesehatan dan desa untuk di tindak lanjuti
7. SPJ (Sayembara Patroli Jentik) yaitu aplikasi yang digunakan masyarakat untuk melaporkan
ada tidaknya jentik nyamuk di rumah maupun sekitar rumah
8. Program keluarga berencana (KB) kampung KB (membuat logaritma untuk konsultasi KB)
9. Persalinan di faskes : SI-PITUNG

10
10. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan : BALIBUNG
11. Bayi mendapatkan ASI ekslusif : Gema Kapitasi
12. PMT Lokal (balita gikur, gibur, bumil KEK dan pasien TB)

11
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan observasi lapangan, dapat disimpulan bahwa :
1. Standar Pelayanan di Puskesmas Magelang Utara sudah dilakukan secara maksimal dan
memenuhi standar pelayanan di puskesmas terutama dimasa pandemi Covid-19 dengan
menyelenggarakan UKP dan UKM tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di
wilayah kerja Puskesmas Magelang Utara
2. Pelayanan pengendalian penyakit di Puskesmas Magelang Utara sangat baik dengan
kerjasama petugas yang kompak serta kreatif
3. Inovasi yang dilakukan selama pandemi Covid-19 dengan memaksimalkan penggunaan media
online, satunya yaitu membuat whatsapp grup pada kegiatan tiap masing masing program
sangat efektif dimasa pandemi ini semoga kegiatan tersebut dapat berjalan terus sehingga
pelayanan di Puskesmas Magelang Utara tetap berjalan dengan baik dan dapat menjadi contoh
bagi puskesmas-puskesmas lainnya

B. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat kami berikan untuk semakin meningkatkan pelayanan
puskesmas yaitu :
1. Pelayanan UKM khususnya pelayanan Kesga dan pelayanan gizi luar gedung tetap
dilakasanakan dengan memperhatikan kondisi zona wilayah dan tetap mematuhi protokol
kesehatan dan tetap melakukan pemantaun gizi khususnya pada bayi, balita, dan ibu hamil
dapat melalui via online maupun home visite
2. Program P2PTM dapat meningkatkan kemitraan untuk mencengah PTM dengan melibatkan
lembaga swadaya masyarakat/organisasi profesi/organisasi berbasis agama yang berpotensial
untuk mendukung program kegiatan di lapangan

12
3. Cakupan pelayanan diluar gedung khususnya untuk program kesga dan gizi mengalami
penurunan cakupan dan perlu dilakukan monitoring setiap bulan, melakukan kerjasama di
lintas sektor dalam peningkatan capaian kinerja program dengan mematuhai tetap
menjalankan prokes ketat
4. Sebaiknya secepatnya mengODFkan desa yang belum ODF mengingat dampak yang
dtimbulkan oleh sanitasi lingkungan yang buruk itu sangat besar

13

Anda mungkin juga menyukai