(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.4 Menganalisis hubungan antara 4.4 Menyajikan karya tentang
struktur jaringan penyusun organ pada pemanfaatan teknologi dalam mengatasi
sistem gerak dalam kaitannya dengan gangguan sistem gerak melalui studi
bioproses dan gangguan fungsi yang literatur
dapat terjadi pada sistem gerak manusia
C. Indikator
No Indikator Pengetahuan No Indikator Keterampilan
1 Memahami mekanisme sistem gerak 1 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
melalui studi literatur
2 Mengidentifikasi macam-macam
sistem gerak
3 Mengidentifikasi kelainan pada
sistem gerak
4 Menjelaskan teknologi yang
mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak
5 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ
pada sistem gerak dalam kaitannya
dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada
sistem gerak manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah terjadinya proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat :
1. Memahami mekanisme gerak
2. Mengidentifikasi macam-macam gerak
3. Mengidentifikasi kelainan pada sistem gerak
4. Menjelaskan teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem
gerak
5. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem gerak manusia
6. Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan
sistem gerak melalui studi literature
E. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Rangka Tubuh
2. Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Struktur Tulang
3. Pertemuan 3 (2 x 45 menit)
Persendian (Artikulasi) dan Otot Rangka
4. Pertemuan 4 (2 x 45 menit)
Gangguan Sistem Gerak dan Teknologi Sistem Gerak
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Pengamatan
Model Pembelajaran : Cooperatif learning
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2x45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu
(menit)
Pendahuluan 1. Mengkondisikan kesiapan kelas ( Berdoa
dan memeriksa kehadiran peserta didik) 15 Menit
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berkaitan materi pembelajaran sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari ( Pada
Pertemuan sebelumnya kita sudah
membahas jaringan hewan, ada yang masih
ingat macam-macam jaringan hewan itu
apa saja?
3. Menyampaikan Kompetensi Dasar
4. Mengaitkan permasalahan dengan materi
yang akan dipelajari “Coba amati teman
yang sedang duduk di sebelah kamu!
Mengapa tubuh temanmu itu dapat duduk
dengan tegak? Apa yang membuatnya
tubuhnya seperti itu? (karena ada rangka
yang menopang tubuhnya). “Bagaimana
kalau tidak ada sistem rangka pada
manusia? (Nah, jika tidak ada sistem
rangka, manusia tidak akan mampu berdiri
tegak
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung
b. Pengetahuan
Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Penugasan:
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik.
c. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
2. Pembelajaran Remedial
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1.Jelaskan tentang Sistem Gerak pada Manusia!
2.Jelaskan tentang Gangguan/kelainan yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia!
3.Jelaskan tentang Teknologi yang dapat memantu kelainan pada sistem gerak
manusia
PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM :…………………………………...................
1
2
3
4
dst
A.Materi Pembelajaran
1. Rangka Tubuh
a) Pengertian rangka
Rangka (skelet) adalah susunan tulang-tulang yang berkesinambungan tidak
dapat dilihat dari luar tubuh karena ditutupi oleh daging (otot) yang berperan dalam
melindungi organ dalam tubuh yang lunak. Jumlah tulang pembentuk rangka pada
manusia lebih kurang 206 ruas tulang. Rangkaian tulang-tulang inilah yang membuat
manusia dapat berdiri tegak.
b) Fungsi rangka
Selain sebagai penunjang tubuh manusia untuk berdiri tegak, rangka memiliki
beberapa peran penting lainnya, yakni sebagai berikut :
1) Memberi bentuk pada tubuh.
2) Tempat perlekatan daging (otot) dan jaringan.
3) Tempat penyimpanan mineral (terutama fosfor dan kalsium) dan energi.
4) Tempat pembentukan sel darah merah (erosit), sel darah putih (leukosit) dan
keping darah (trombosit).
5) Sebagai alat gerak pasif, Sebagai alat gerak pasif artinya adalah rangkaian tulang
ini tidak bergerak, melainkan gerakan dapat terjadi jika adanya kontraksi atau
relaksasi dari otot yang melekat pada tulang.
6) Melindungi organ-organ vital tubuh, antara lain seperti :
a) Jantung, paru-paru dilindungi oleh tulang rusuk (costae) dan tulang dada
(cranium).
b) Otak dilindungi oleh tulang kepala (cranium)
a. Macam-macam (jenis) tulang penyusun rangka manusia
Berdasarkan tempatnya, tulang manusia terbagi menjadi tiga golongan, antara
lain yakni sebagai berikut :
1. Tulang tengkorak
Tulang tengkorak tersusun atas tulang-tulang pipih yang menyatu membentuk
suatu rongga. Tengkorak dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tengkorak
pelindung otak (kranium) dan tengkorak pembentuk wajah.
2. Tulang badan
Tulang badan terdiri atas :
a. Tulang belakang.
b. Tulang dada.
c. Tulang rusuk.
d. Tulang gelang bahu.
e. Tulang gelang panggul.
b) Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk lempengan pipih yang lebar dan berfungsi melindungi
struktur tubuh di bawahnya. Tulang pipih terdapat pada tulang-tulang penyusun
tengkorak dan muka, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang belikat.
c) Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk seperti kubus, paku, atau bulat. Tulang pendek
terdapat pada tulang pergelangan tangan dan kaki serta tulang belakang.
2. Struktur Tulang
Tulang merupakan komponen utama penyusun rangka manusia. Sebagai
penyusun rangka, tulang memiliki beberapa lapisan dari arah luar ke dalam berturut-
turut, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum
tulang.
1) Periosteum adalah lapisan terluar tulang keras yang terdiri dari jaringan ikat
fibrosa.
2) Tulang kompak merupakan lapisan yang memiliki tekstur padat, harus, sedikit
berongga, dan kuat.
3) Tulang spons merupakan lapisan yang berongga dan berisi sumsum merah.
4) Endosteum merupakan merupakan lapisan yang terdiri dari jaringan areola
vaskuler yang melapisi sumsum.
5) Sumsum tulang merupakan bagian tulang paling dalam yang berbentuk seperti jeli
dan berfungsi sebagai tempat pembentukan sel-sel darah.
osifikasi intramembranosa
osifikasi intrakartilagenosa (endokondrial )
Proses ini dibagi menjadi 2 macam didasarkan kepada lokasi atau tempat terjadinya
proses pembentukan tulang,berikut merupakan penjelasan dari keduanya :
1. Osifikasi Intermembran
Jenis osifikasi ini disebut sebagai osifikasi primer karena penulangan jenis ini hanya
dapat terjadi sekali atau penulangan ini terjadi secara langsung,tempat terjad dari
osifikasi ini adalah di jaringan ikat yang ada sejak tahap fetus. Pada proses ini
umumnya terjadi pada pembentukan tulang pipih pada tengkorak manusia dan juga
pada rahang, maksila serta pada tulang klavikula yang mana di bentuk bukan dari
kartilago ( tulang rawan ) melainkan dari jaringan mesenkim yang mana merupakan
bagian dari lapisan mesoderm yang dapat berkembang menjadi jaringan ikat serta
darah . Dari jaringan mesenkim ini kemudian menuju ke jaringan tulang.(baca juga :
Fungsi Sistem Dalam Ekskresi). Ada beberapa langkah yang ada di proses osifikasi
intermembran yaitu
Kalsifikasi
Dari tulang yang sudah dibentuk ini kita harus bisa untuk mengklasifikasi apakah
tulang ini masuk kepada tulang keras atau tulang rawan.(baca juga : Fungsi
Asetilkolin)
Pembentukan Trabecula
Perkembangan periosteum
Jika semuanya sudah terpenuhi maka akan bisa melakukan proses pembentuka
tulang yang secara lebih ringkas dijabarkan menjadi:
Pada Proses osifikasi intermembran terdapat tulang spons yang mana tulang
spons mulai berkembang di tempat-tempat di dalam membran yang disebut
pusat osifikasi.
Setelah tulang spons ini menuju kepada pusat osifikasi maka dilain sisi
terdapat sumsum tulang merah yang terbentuk di dalam jaringan tulang
spons, diikuti oleh pembentukan tulang padat di luarnya.
2. Osifikasi Intrakartilagenosa
Proses Osifikasi yang kedua adalah osifikasi intrakartilagenosa atau dengan kata lain
disebut sebagai osifikasi endokondrial .Keduanya memiliki proses yang sama yaitu
sebagai proses pembentukan tulang (osifikasi ) dari yang lunak atau tulang rawan
(kartilago ) menjadi tulang keras. Pada proses ini seperti yang sebelumnya sudah
dijelaskan bahwa pada proses osifikasi intramembranosa tulang dibentuk oleh
jaringan mesenkim sedangkan untuk proses ini jaringan mesenkim akan
dideferensiasikan menjadi tulang rawan yang kemudian akan di rubah menjadi
jaringan tulang.
3. Persendian (Artikulasi) dan Otot Rangka
A. Persendian (Artikulasi)
1. Pengertian Sendi
Hubungan antar tulang itu disebut artikulasi atau dalam pengertian jelasnya,
sendi atau artikulasi adalah tempat dimana dua tulang atau lebih saling berhubungan,
Dimana di antara tulang-tulang ini dapat terjadi pergerakan atau tidak. Sendi
memberikan adanya segmentasi pada rangka manusia dan memberikan kemungkinan
variasi pergerakan diantara segmen-segmen serta kemungkinan variasi pertumbuhan.
Sebagian besar sendikit aadalah sendi synovial. Sendi juga diikat oleh ligamen untuk
mencegah perpindahan send itulang. Send imenghasilkan cairan synovial yang
mnjadi pelumas dalam pergerakan sendi. Bidang ilmu yang khusus mempelajari hal
ini disebut artrologi.
2. Struktur Sendi
Komponen penyusun persendian diantaranya, yaitu :
Ligamen
Merupakan jaringan ikat fibrosa yang berfungsi mencegah pergerakan sendi
secara berlebihan dan membantu mengembalikan tulang pada posisi asalnya
setelah melakukan pergerakan.
Kapsul Sendi
Yaitu struktur tipis tetapi kuat di dalam sendi yang berperan untuk menahan
ligamen. Kapsul sendi terdiri atas dua lapisan, yaitu kapsul sinovial dan kapsul
fibrosa.
Kapsul Sinovial merupakan jaringan fibrokolagen agak lunak yang tidak
memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. Kapsul Sinovial berfungsi
menghasilkan cairan sinovial sendi dan membantu penyerapan makanan ke
tulang rawan sendi.
Kapsul Fibrosa, merupakan jaringan fibrosa yang keras yang memiliki saraf
reseptor dan pembuluh darah. Kapsul fibrosa berperan dalam memelihara posisi
dan stabilitas sendi, serta memelihara regenerasi kapsul sendi.
Cairan Sinovial
Berfungsisebagiperedamkejut (shock absorber) danpelumas yang
memungkinkansendiuntukbergeraksecarabebasdalamarah yang tepat.
Tulang Rawan Hialin
Jaringan tulang yang menutupi kedua ujung tulang berfungsi untuk menjaga
tulang dari benturan maupun gesekan serta rasa nyeri saat bergerak.
Bursa
Merupakan kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial dan terletak di luar
roongga sendi.
3. Jenis Sendi
a. Berdasarkan Strukturnya
Persediaan fibrosa
Yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan dan diperkokoh oleh
jarigan fibrosa
Persendian kartilago
Yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh
jaringan kartilago.
Persendian sinovial
Yaitu persendian yang memilliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan
ikat ligamen dan kapsul sendi.
b.Berdasarkan gerakannya
Sendi Sinartrosis (Sendi Mati)
Sendi yang tidak dapat bergerak karena tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan
oleh jaringan ikat fibrosa dan kartilago. Terbagi dua :
a. Sinartrossis Sinfibrosis
Dihubungkan oleh serabut jaringan ikat, misalnya pada hubungan
antar tulang tengkorak.
b. Sinartrosis Sinkondrosis
yang merupakan suatu persendian yang tulang-tulangnya disatukan
oleh suatu lempeng atau potongan rawan hyaline. Pada persendian ini
tidak terdapat pergerakan yang mungkin dilakukan. Contohnya
persatuan antara epifise dan diafase juga antara iga I dan manubrium
sterni.
Sendi Amfiartrosis
Sendi yang pergerakannya terbatas akibat adanya tekanan.
a. Simfisis
Persendian dimana tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng
rawan fibrosa dan permukaan sendi ini diliputi oleh lapisan rawan
hialin yang tipis. Pergerakan pada send iini mungkin dilakukan, tetapi
tergantung pada sifat fisik rawan fibrosa. Contohnya Art.
IntervertebralisjugaSymphisisosis pubis.
b. Sindemosis
Yaitu sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan
ligamen. Contohnya sendi antar tulang betis dan tulang kering.
c. Gomposis
Sendidimanatulangberbentukkerucutmasukkedalamkantongtulang .co
ntohnya gigi yang tertanam pada alveoli tulang rahang.
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Otot memiliki struktur dan
komponen tersendiri seperti :
Tendon, jaringan ikat fibrosa (tidak elastic) yang tebal dan berwarna putih
yang menghubungkan otot rangka dengan tulang. Urat-urat ini berupa
serabut-serabut simpai yang putih, berkilap, tidak elastic. Aponeuroses adalah
lembaran-lembaran datar atau simpai dari jaringan fibrus dengan maksud
untuk nenuat kelompok-kelompok otot dan adakalanya menggandengkan
sebuah oto dengan bagian yang menggerakkannya.
Fascia, merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan areolar
yang membungkus dan menghimpun otot menjadi satu. Setiap fasciculus
dipisahkan oleh jaringan ikat perimysium. Di dalam pascicle, endomysium
mengelilingi 1 berkas sel otot. Di antara endomysium dan berkas serat otot
tersebar sel satelit yang berfungsi dalam perbaikan jaringan otot yang rusak.
Dalam bagian-bagian tertentu, seperti dalam telapak tangan, fascia ini sangat
padat dan kuat. Contohnya adalah fascia Palmaris dan fascia plantaris.
Sarcolemma (membrane sel/serat otot) dan sarcoplasma, yang merupakan
unit structural jaringan otot yang berdiameter 0,01 – 0,1 mm dengan panjang
1-40 mm yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot.
besar dan jumlah jaringan terutama jaringan elastic, akan meningkat sejalan
dengan penambahan usia. Setial 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastic tipis
yang disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot yang berisi materi semicair
disebut sarkoplasma. Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional
otot berdiameter 0,001 mm yang disebut myofibril.
Miofibril, merupakan serat-serat yang terdapat dalam otot. Di bawah
mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang bersilangan.
Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh myosin. Pita terang (thin filament)
dibentuk oleh aktin, troponin & tropomiosin)
Miofilamen, merupakan benang-benang/filament halus yang merasal dari
myofibril. Terbagi atas dua macam yaitu miofilamen homogeny (terdapat
pada otot polos) dan miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot
kardiak dan pada otot lurik.
Sarkoplasma, merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat
dimana myofibril dan miofilamen berada.
Alat :
Gelas beker Sarung tangan
Cawan petri Kertas tisu
Pinset Pisau
Bahan :
2 Tulang paha ayam segar
Sprit
Air
Cuka
Cara kerja :
2. Kekerasan
3. Kelenturan
Pertanyaan
1. Perubahan apakah yang terjadi pada tulang sebelum dan sesudah direndam
Sprite, air, dan cuka?
2. Setelah tulang direndam Sprite, air, dan cuka, apakah tulang bisa
dibengkokkkan. Apa pengaruh Sprite, air, dan cuka terhadap struktur tulang?
3. Tuliskan komponen zat penyusun tulang
4. Apakah fungsi zatkapur( kalsium fosfat dan kalsium kabonat ) bagi tulang?
5. Darimanakah tubuh memperoleh zat kapur?
6. Apakah akibatnya jika tubuh kekurangan zat kapur?
7. Buatlah laporan dari hasil praktikum struktur tulang yang telah kalian
lakukan!
Judul praktikum
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan praktikum
Bab II Kajian Teori
Bab III Metode Kerja
3.1. Waktu dan tempat
3.2. Alat dan bahan
3.3. Prosedur kerja
Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
Bab V Penutup
5.1. Kesimpulan
DaftarPustaka
Lampiran ( berisikan foto praktikum dan pertanyaan)
Kelompok :
Nama anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran:
Petunjuk Kerja :
1. Duduklah dalam kelompokmu.
2. Gunakan literatur yang kamu miliki untuk menjawab pertanyaan dalam
LDS.
3. Lakukanlah diskusi untuk menyelesaikan lembar diskusi siswa.
4. Tuliskankanlah hasil diskusi kelompokmu di dalam LDS ini dengan
ringkas dan menarik.
5. Presentasikanlah hasil diskusi kelompokmu di depan kelas.
Bentuk Tulang
No Nama Tulang Penyusun Tulang Pipa Pipih Pendek Tak
Tengkorak Beraturan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan: beri tanda check list (√ ) untuk bentuk tulang yang sesuai!
1. Berdasarkan jawaban yang telah kalian berikan pada pertanyaan nomor 1 sampai
dengan nomor 3 di atas:
a) Tuliskan 4 jenis tulang manusia berdasarkan bentuknya beserta ciri khas
darisetiap jenis tulang!
Jawab
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b) Berikan contoh nama tulang yang termasuk ke dalam jenis tulang tersebut!
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………