Anda di halaman 1dari 44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Muaro Jambi


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (Sebelas) / Ganjil
Materi Pokok : Sistem Gerak
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 4 JP

A. Kompetensi Inti
 KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
 KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
 KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.4 Menganalisis hubungan antara 4.4 Menyajikan karya tentang
struktur jaringan penyusun organ pada pemanfaatan teknologi dalam mengatasi
sistem gerak dalam kaitannya dengan gangguan sistem gerak melalui studi
bioproses dan gangguan fungsi yang literatur
dapat terjadi pada sistem gerak manusia

C. Indikator
No Indikator Pengetahuan No Indikator Keterampilan
1 Memahami mekanisme sistem gerak 1 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
melalui studi literatur
2 Mengidentifikasi macam-macam
sistem gerak
3 Mengidentifikasi kelainan pada
sistem gerak
4 Menjelaskan teknologi yang
mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak
5 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ
pada sistem gerak dalam kaitannya
dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada
sistem gerak manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah terjadinya proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat :
1. Memahami mekanisme gerak
2. Mengidentifikasi macam-macam gerak
3. Mengidentifikasi kelainan pada sistem gerak
4. Menjelaskan teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem
gerak
5. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem gerak manusia
6. Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan
sistem gerak melalui studi literature

E. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Rangka Tubuh
2. Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Struktur Tulang
3. Pertemuan 3 (2 x 45 menit)
Persendian (Artikulasi) dan Otot Rangka
4. Pertemuan 4 (2 x 45 menit)  
Gangguan Sistem Gerak dan Teknologi Sistem Gerak

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Pengamatan
Model Pembelajaran : Cooperatif learning

G. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


 Media: - Torso rangka manusia
- PPT
- Video
- Laptop
- Proyektor
- Papan Tulis dan Spidol
 Sumber Belajar:
- Buku Biologi Kelas XI Renni Diastuti
- Buku Biologi Untuk SMA Kelas XI Gunawan dkk
- Lembar Kerja Siswa
- https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/
tampil/Sistem-Gerak-Pada-Manusia-2010/konten7.html
- http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/article/view/104559
- https://www.dosenpendidikan.co.id/sistem-gerak-manusia/

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2x45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu
(menit)
Pendahuluan 1. Mengkondisikan kesiapan kelas ( Berdoa
dan memeriksa kehadiran peserta didik) 15 Menit
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berkaitan materi pembelajaran sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari ( Pada
Pertemuan sebelumnya kita sudah
membahas jaringan hewan, ada yang masih
ingat macam-macam jaringan hewan itu
apa saja?
3. Menyampaikan Kompetensi Dasar
4. Mengaitkan permasalahan dengan materi
yang akan dipelajari “Coba amati teman
yang sedang duduk di sebelah kamu!
Mengapa tubuh temanmu itu dapat duduk
dengan tegak? Apa yang membuatnya
tubuhnya seperti itu? (karena ada rangka
yang menopang tubuhnya). “Bagaimana
kalau tidak ada sistem rangka pada
manusia? (Nah, jika tidak ada sistem
rangka, manusia tidak akan mampu berdiri
tegak
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung

Inti 1. Menjelaskan materi pembelajaran


tentang sistem rangka manusia dan tulang- 65 Menit
tulang penyusun rangka manusia melalui
power point dan media torso rangka
manusia.
2. Meminta beberapa orang siswa maju
kedepan kelas menunjukkan kembali
bagian-bagian kerangka manusia serta
tulang-tulang penyusun kerangka manusia
pada torso.
3. Membagi siswa dalam beberapa
kelompok yang heterogen berdasarkan
tingkat kemampuan belajar, masing-masing
kelompok di beri LDS (lembar diskusi
siswa)yang berisi pertanyaan dari bahan
ajar tentang sistem rangka manusia dan
tulang-tulang penyusun rangka manusia.
4. Guru menjelaskan petunjuk yang ada di
LDS dan bekerja sesuai dengan petunjuk
yang ada di LDS
5.Siswa menggali informasi melalui studi
literatur dari berbagai sumber berdasarkan
materi yang ditugaskan dalam kelompok
6.Melakukan diskusi dalam kelompok dan
saling bertukar informasi tentang bagian-
bagian tulang penyusun kerangka tubuh
pada manusia, jumlah tulang penyusun
kerangka tubuh dan fungsi dari tulang
tersebut.
7.Siswa menulis hasil identifikasi gambar
bagian-bagian tulang penyusun kerangka
pada tubuh manusia, jumlah tulang
penyusun kerangka tubuh dan fungsi dari
tulang tersebut
8. Guru sebagai moderator, motivator dan
fasilitator dalam membimbing siswa
berdiskusi dalam kelompok
9.Guru menilai keterampilan mengolah dan
menalar kegiatan siswa dalam diskusi
kelompok
10. Perwakilan dari masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
11. Guru menilai kemampuan siswa
berkomunikasi lisan
12.Guru Memberikan reward kepada
kelompok yang telah berpartisipasi aktif.
Penutup 1. Guru bersama peserta didik
Meluruskan jawaban dari kelompok 10 Menit
penyaji apabila ada pertanyaan atau
tanggapan
2. Melakukan refleksi sekaligus evaluasi
terhadap pembelajaran hari ini
(menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasi)
3. Membuat rangkuman/ menyimpulkan
hasil belajar
4. Memberikan tugas kelompok masing-
masing membawa tulang paha ayam
segar.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya melakukan
praktikum mengenai struktur tulang.
6. Memberitahukan bahwa pada
pertemuan tersebut diadakan pretes dan
postes

Pertemuan 2 (2x45 menit)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu
(menit)
Pendahuluan 1. Mengkondisikan kesiapan kelas
( Berdoa dan memeriksa kehadiran peserta 15
didik)
2. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari
3. Menyampaikan tujuan praktikum
4. Menanyakan persiapan alat dan bahan
praktikum yang harus di bawa oleh siswa
(tulang paha ayam segar) .
   5. Memberitahukan materi pelajaran yang
akan di praktikumkan pada saat itu, yaitu
Struktur Tulang
Inti 1. Melakukan pretes tentang struktur 65 Menit
tulang
2. Mengarahkan siswa untuk berkumpul
pada kelompoknya masing-masing
3. Meminta siswa melakukan kegiatan
praktikum sesuai dengan prosedur yang
tertulis di LKP (Lembar Kerja
Praktikum)
4. Meminta siswa mengerjakan
pertanyaan di LKP
5. Meminta masing-masing kelompok
untuk menuliskan data yang diperoleh
dari praktikum
6. Meminta salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
7. Guru memberi tambahan materi dan
memberi penguatan dari hasil
praktikum.
Penutup 1. Melakukan refleksi sekaligus evaluasi
terhadap kegiatan praktikum hari ini 10 Menit
(menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasi)
2. Memberi penjelasan tentang materi
sebagai penguatan untuk siswa
3. Meminta siswa membuat laporan hasil
praktikum
4. Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya mengenai
persendian (artikulasi).
Pertemuan 3 (2x 45menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Mengkondisikan kesiapan kelas 15 menit


( Berdoa dan memeriksa kehadiran peserta
didik)
2. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung.

Kegiatan 1. Guru menayangkan video mengenai 65 menit


Inti sistem gerak agar siswa lebih
berkonsentrasi
2.Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok dan memberikan tugas berkaitan
persendian dan otot rangka.
3. memberikan masalah - masalah dengan
cara membimbing siswa mengidentifikasi
masalah
4.Guru membimbing siswa mengumpulkan
berbagai informasi mengenai persendian
dan otot rangka dari video dan berbagai
literature
5. Guru membimbing siswa untuk
mengolah data yang didapatkan
6. Guru mengintruksikan siswa untuk
mempresentasikan hasil pengamatannya
dan memberikan kesempatan kepada siswa
lain untuk memberikan tanggapan kepada
siswa yang telah melakukan presentasi
7. Siswa menyampaikan hasil diskusi
didepan kelas, setiap siswa memberikan
tanggapan atas presentasi siswa lainnya
8. Guru memberi tanggapan terhadap
pendapat dari siswa dan mengaitkannya
dengan materi yang sudah ada
Penutup 1.Guru bersama siswa menyimpulkan hasil 10 menit
belajar hari
2. Guru menyampaikan tema pembelajaran
selanjutnya dan mengucapkan salam

Pertemuan 4 (2x 45 menit)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Mengkondisikan kesiapan kelas ( Berdoa 15 menit


dan memeriksa kehadiran peserta didik)
2. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
mengenai gangguan sistem gerak dan
teknologi sitem gerak.
Kegiatan 1. Guru menampilkan PPT dan video 65 menit
Inti mengenai gangguan sistem gerak dan siswa
(Sintaks) mendengarkan penjelasan guru dan
mengamati video yang ditampilkan.
2. Guru menugaskan Setiap kelompok
melakukan studi literatur atau browsing
internet untuk mempelajari teknologi yang
membantu kelainan sistem gerak.
3. Guru menginstruksikan setiap siswa
untuk bekerja dengan teman sekelompoknya
untuk menganalisis dan mendiskusikan hasil
browsing internet tentang teknologi sistem
gerak.
4.Guru membimbing siswa mengumpulkan
berbagai informasi mengenai teknologi
yang membantu kelainan sistem gerak.
5. Guru memilih kelompok secara acak
untuk mempresentasikan hasil diskusi.
6.Setiap kelompok memberikan tanggapan
atas presentasi kelompok yang
mempresentasikan
7.Guru mengkonfirmasi informasi yang
benar dan memberikan tambahan jika ada
yang kurang.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil 10 menit
belajar hari ini
2. Guru menyampaikan tema pembelajaran
selanjutnya mengucapkan salam

I. Penilaian dan Pembelajaran Remedial


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
 Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen
penilaian sikap.
Hari/ Nama Kelas Kejadian/ Butir Positif/ Tindak
Tanggal Perilaku Sikap Negatif Lanjut

b. Pengetahuan
 Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
 Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
 Penugasan:
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik.

c. Keterampilan
 Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian diskusi:


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
 Penilaian Proyek
 Penilaian Produk
 Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan,
PR, dll
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

2. Pembelajaran Remedial
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1.Jelaskan tentang Sistem Gerak pada Manusia!
2.Jelaskan tentang Gangguan/kelainan yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia!
3.Jelaskan tentang Teknologi yang dapat memantu kelainan pada sistem gerak
manusia
PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM :…………………………………...................

Nama Indikator Bentuk Nilai


Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial

1
2
3
4
dst

Jambi, Oktober 2020

Guru Pamong Mahasiswa PLP

Rosni Rani, S.Pd. Loly Nadila Putri R


NIP. 197001291993012001 NIM. A1C417034
LAMPIRAN

A.Materi Pembelajaran
1. Rangka Tubuh

a) Pengertian rangka
Rangka (skelet) adalah susunan tulang-tulang yang berkesinambungan tidak
dapat dilihat dari luar tubuh karena ditutupi oleh daging (otot) yang berperan dalam
melindungi organ dalam tubuh yang lunak. Jumlah tulang pembentuk rangka pada
manusia lebih kurang 206 ruas tulang. Rangkaian tulang-tulang inilah yang membuat
manusia dapat berdiri tegak.

b) Fungsi rangka
Selain sebagai penunjang tubuh manusia untuk berdiri tegak, rangka memiliki
beberapa peran penting lainnya, yakni sebagai berikut :
1) Memberi bentuk pada tubuh.
2) Tempat perlekatan daging (otot) dan jaringan.
3) Tempat penyimpanan mineral (terutama fosfor dan kalsium) dan energi.
4) Tempat pembentukan sel darah merah (erosit), sel darah putih (leukosit) dan
keping darah (trombosit).
5) Sebagai alat gerak pasif, Sebagai alat gerak pasif artinya adalah rangkaian tulang
ini tidak bergerak, melainkan gerakan dapat terjadi jika adanya kontraksi atau
relaksasi dari otot yang melekat pada tulang.
6) Melindungi organ-organ vital tubuh, antara lain seperti :
a) Jantung, paru-paru dilindungi oleh tulang rusuk (costae) dan tulang dada
(cranium).
b) Otak dilindungi oleh tulang kepala (cranium)
a. Macam-macam (jenis) tulang penyusun rangka manusia
Berdasarkan tempatnya, tulang manusia terbagi menjadi tiga golongan, antara
lain yakni sebagai berikut :
1. Tulang tengkorak
Tulang tengkorak tersusun atas tulang-tulang pipih yang menyatu membentuk
suatu rongga. Tengkorak dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tengkorak
pelindung otak (kranium) dan tengkorak pembentuk wajah.

Tengkorak pelindung otak terdiri atas : 


a. 1 buah tulang dahi.
b. 2 buah tulang ubun-ubun.
c. 2 buah tulang pelipis.
d. 1 buah tulang kepala belakang.
e. 2 buah tulang baji.
f. 2 buah tulang tapis.

Tengkorak pembentuk wajah terdiri atas :


a. 2 buah tulang air mata.
b. 2 buah tulang hidung.
c. 2 buah tulang pipi.
d. 2 buah tulang rahang atas.
e. 2 buah tulang rahang bawah.
f. 2 buah tulang lidah.

2. Tulang badan
Tulang badan terdiri atas :
a. Tulang belakang.
b. Tulang dada.
c. Tulang rusuk.
d. Tulang gelang bahu.
e. Tulang gelang panggul.

3. Tulang anggota gerak


Tulang anggota gerak terdiri atas :
a. Tulang anggota gerak atas.
b. Tulang anggota gerak bawah.

Berdasarkan Zat Penyusunannya, tulang terbagi menjadi dua golongan yaitu


antara lain sebagai berikut :
1. Tulang sejati
Tulang sejati disebut juga dengan tulang keras. Berbeda dengan tulang rawan
yang lentur, tulang ini bersifat keras karena dipengaruhi oleh sel-sel penyusunnya
yang terdiri dari sel-sel tulang yang disebut osteosit. Sifat keras ini membuat tulang
ini berperan penting dalam menyusun sistem rangka.

2. Tulang rawan (kartilago)


Kartilago memiliki banyak serat berkalogen yang tertanam dalam suatu matriks.
Pembentuk tulang rawan disebut kondroblast yang akan membentuk sel tulang
rawan (kondrosit). Tulang rawan lebih elastis dari pada tulang keras. Tulang rawan
terdapat pada ujung tulang pipi (cakra epitasis), daun telinga, cuping hidung, ruas-
ruas tulang belakang, serta sambungan tulang dada dan tulang rusuk.

Berdasarkan bentuknya, tulang manusia terbagi menjadi tiga golongan yaitu


antara lain sebagai berikut :
a) Tulang pipa
Tulang pipa berbentuk seperti pipa atau silindris. Tulang pipa terdapat pada
tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang telapak tangan, tulang ruas
jari tangan, tulang selangka, tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang telapak
kaki dan tulang ruas jari kaki.

b) Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk lempengan pipih yang lebar dan berfungsi melindungi
struktur tubuh di bawahnya. Tulang pipih terdapat pada tulang-tulang penyusun
tengkorak dan muka, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang belikat.

c) Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk seperti kubus, paku, atau bulat. Tulang pendek
terdapat pada tulang pergelangan tangan dan kaki serta tulang belakang.

2. Struktur Tulang
Tulang merupakan komponen utama penyusun rangka manusia. Sebagai
penyusun rangka, tulang memiliki beberapa lapisan dari arah luar ke dalam berturut-
turut, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum
tulang.
1) Periosteum adalah lapisan terluar tulang keras yang terdiri dari jaringan ikat
fibrosa.
2) Tulang kompak merupakan lapisan yang memiliki tekstur padat, harus, sedikit
berongga, dan kuat.
3) Tulang spons merupakan lapisan yang berongga dan berisi sumsum merah.
4) Endosteum merupakan merupakan lapisan yang terdiri dari jaringan areola
vaskuler yang melapisi sumsum.
5) Sumsum tulang merupakan bagian tulang paling dalam yang berbentuk seperti jeli
dan berfungsi sebagai tempat pembentukan sel-sel darah.

a. Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi )


Proses pembentukan tulang (osifikasi ) ini di bagi menjadi 2 macam yaitu :

 osifikasi intramembranosa
 osifikasi intrakartilagenosa (endokondrial )

Proses ini dibagi menjadi 2 macam didasarkan kepada lokasi atau tempat terjadinya
proses pembentukan tulang,berikut merupakan penjelasan dari keduanya :

1. Osifikasi Intermembran

Jenis osifikasi ini disebut sebagai osifikasi primer karena penulangan jenis ini hanya
dapat terjadi sekali atau penulangan ini terjadi secara langsung,tempat terjad dari
osifikasi ini adalah di jaringan ikat yang ada sejak tahap fetus. Pada proses ini
umumnya terjadi pada pembentukan tulang pipih pada tengkorak manusia dan juga
pada rahang, maksila serta pada tulang klavikula yang mana di bentuk bukan dari
kartilago ( tulang rawan ) melainkan dari jaringan mesenkim yang mana merupakan
bagian dari lapisan mesoderm yang dapat berkembang menjadi jaringan ikat serta
darah . Dari jaringan mesenkim ini kemudian menuju ke jaringan tulang.(baca juga :
Fungsi Sistem Dalam Ekskresi). Ada beberapa langkah yang ada di proses osifikasi
intermembran yaitu

 Perkembangan pusat pembentukan tulang.


Dari proses pembentukan tulang juga kita harus mengetahui mengenai
perkembangan ttentang pembentukannya. Apakah terlalu lambat,terlalu cepat atau
bahkan tidak berkembang.

 Kalsifikasi

Dari tulang yang sudah dibentuk ini kita harus bisa untuk mengklasifikasi apakah
tulang ini masuk kepada tulang keras atau tulang rawan.(baca juga : Fungsi
Asetilkolin)

 Pembentukan Trabecula
 Perkembangan periosteum

Jika semuanya sudah terpenuhi maka  akan bisa melakukan proses pembentuka
tulang yang secara lebih ringkas dijabarkan menjadi:

 Pada Proses osifikasi intermembran terdapat tulang spons yang mana tulang
spons mulai berkembang di tempat-tempat di dalam membran yang disebut
pusat osifikasi.
 Setelah tulang spons ini menuju kepada pusat osifikasi maka dilain sisi
terdapat sumsum tulang merah yang terbentuk di dalam jaringan tulang
spons, diikuti oleh pembentukan tulang padat di luarnya.

2. Osifikasi Intrakartilagenosa

Proses Osifikasi yang kedua adalah osifikasi intrakartilagenosa atau dengan kata lain
disebut sebagai osifikasi endokondrial .Keduanya memiliki proses yang sama yaitu
sebagai proses pembentukan tulang (osifikasi ) dari yang lunak atau tulang rawan
(kartilago ) menjadi tulang  keras. Pada proses ini seperti yang sebelumnya sudah
dijelaskan bahwa pada proses osifikasi intramembranosa tulang dibentuk oleh
jaringan mesenkim sedangkan untuk proses ini jaringan mesenkim akan
dideferensiasikan menjadi tulang rawan yang kemudian akan di rubah menjadi
jaringan tulang.
3. Persendian (Artikulasi) dan Otot Rangka
A. Persendian (Artikulasi)
1. Pengertian Sendi
Hubungan antar tulang itu disebut artikulasi atau dalam pengertian jelasnya,
sendi atau artikulasi adalah tempat dimana dua tulang atau lebih saling berhubungan,
Dimana di antara tulang-tulang ini dapat terjadi pergerakan atau tidak. Sendi
memberikan adanya segmentasi pada rangka manusia dan memberikan kemungkinan
variasi pergerakan diantara segmen-segmen serta kemungkinan variasi pertumbuhan.
Sebagian besar sendikit aadalah sendi synovial. Sendi juga diikat oleh ligamen untuk
mencegah perpindahan send itulang. Send imenghasilkan cairan synovial yang
mnjadi pelumas dalam pergerakan sendi. Bidang ilmu yang khusus mempelajari hal
ini disebut artrologi.

2. Struktur Sendi
Komponen penyusun persendian diantaranya, yaitu :
Ligamen
Merupakan jaringan ikat fibrosa yang berfungsi mencegah pergerakan sendi
secara berlebihan dan membantu mengembalikan tulang pada posisi asalnya
setelah melakukan pergerakan.
Kapsul Sendi
Yaitu struktur tipis tetapi kuat di dalam sendi yang berperan untuk menahan
ligamen. Kapsul sendi terdiri atas dua lapisan, yaitu kapsul sinovial dan kapsul
fibrosa.
Kapsul Sinovial merupakan jaringan fibrokolagen agak lunak yang tidak
memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. Kapsul Sinovial berfungsi
menghasilkan cairan sinovial sendi dan membantu penyerapan makanan ke
tulang rawan sendi.
Kapsul Fibrosa, merupakan jaringan fibrosa yang keras yang memiliki saraf
reseptor dan pembuluh darah. Kapsul fibrosa berperan dalam memelihara posisi
dan stabilitas sendi, serta memelihara regenerasi kapsul sendi.
Cairan Sinovial
Berfungsisebagiperedamkejut (shock absorber) danpelumas yang
memungkinkansendiuntukbergeraksecarabebasdalamarah yang tepat.
Tulang Rawan Hialin
Jaringan tulang yang menutupi kedua ujung tulang berfungsi untuk menjaga
tulang dari benturan maupun gesekan serta rasa nyeri saat bergerak.
Bursa
Merupakan kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial dan terletak di luar
roongga sendi.

3. Jenis Sendi
a. Berdasarkan Strukturnya
Persediaan fibrosa
Yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan dan diperkokoh oleh
jarigan fibrosa
Persendian kartilago
Yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh
jaringan kartilago.
Persendian sinovial
Yaitu persendian yang memilliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan
ikat ligamen dan kapsul sendi.

b.Berdasarkan gerakannya
Sendi Sinartrosis (Sendi Mati)
Sendi yang tidak dapat bergerak karena tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan
oleh jaringan ikat fibrosa dan kartilago. Terbagi dua :
a. Sinartrossis Sinfibrosis
Dihubungkan oleh serabut jaringan ikat, misalnya pada hubungan
antar tulang tengkorak.
b. Sinartrosis Sinkondrosis
yang merupakan suatu persendian yang tulang-tulangnya disatukan
oleh suatu lempeng atau potongan rawan hyaline. Pada persendian ini
tidak terdapat pergerakan yang mungkin dilakukan. Contohnya
persatuan antara epifise dan diafase juga antara iga I dan manubrium
sterni.
 Sendi Amfiartrosis
Sendi yang pergerakannya terbatas akibat adanya tekanan.
a. Simfisis
Persendian dimana tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng
rawan fibrosa dan permukaan sendi ini diliputi oleh lapisan rawan
hialin yang tipis. Pergerakan pada send iini mungkin dilakukan, tetapi
tergantung pada sifat fisik rawan fibrosa. Contohnya Art.
IntervertebralisjugaSymphisisosis pubis.

b. Sindemosis
Yaitu sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan
ligamen. Contohnya sendi antar tulang betis dan tulang kering.
c. Gomposis
Sendidimanatulangberbentukkerucutmasukkedalamkantongtulang .co
ntohnya gigi yang tertanam pada alveoli tulang rahang.

 Sendi Diartrosis (Sendi Sinovial)


Sendi yang dapat bergerak bebas karena memiliki rongga sendi. Sendi ini
terbagi menjadi :
a. Sendi Peluru
Dimana sebuah ujung bulat tepat masuk di dalam sebuah rongga
cawan tulang lain, yang mengizinkan gerakan ke segala arah, seperti
bola dalam lubang berbentuk vawan, mislanya sendi panggul dan
sendi bahu. Jenis sendi ini digolongkan kedalam sendi bersumbu tiga.
b. Sendi Putar
Hanya memungkinkan perputaran seperti pada gerakan kepala,
dimana atlas yang berbentuk cincin berputar sekitar prosesus yang
berbentu paku dari sumbu. Cntoh lain ialah gerakan radius sekitas
ulna waktu pronasi (putas ke depan) dan supinasi (putar ke belakang
dari lengan bawah
c. Sendi Engsel
Di dalam jenis ini satu permukaan bundar diterima oleh yang lain
sedemikian rupa sehingga hanya mungkin gerakan dalam satu bidang
seperti gerakan engsel pintu. Contohnya sendi siku, lutut, dan mata
kaki.
d. Sendi Pelana
Sendi yang timbale-balik menerima, misal sendi antara trapezium
(multagulum mayus) dan tulang metacarpal pertama dari ibu jari,
memberikan banyak kebebasan bergerak, memungkinkan ibu jari
berhadapan dengan jari-jari lainnya.
e. Sendi Kondiloid
Mirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang, lateral,
ke belakang dan kedepan, sehingga flexi dan ekstensi dan abduksi
dan adduksi (ke samping dan ketengah) dan sedikit sirkumduksi,
seperti pergelangan tangan tetapi bukan rotasi(perputaran).
f. Sendi Luncur
Berupa pergeseran pada tulang. Dua permukaan datar dari tulang
saling meluncur satu atas lainnya. Pergerakan terbatas, sedikit miring
dan rotasi. misalnya karpus dan tarsus.

B. Struktur Otot Rangka dan Mekanisme Sistem Gerak


1.Pengertian Otot Rangka
Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan dapat bergerak secara aktif
untuk menggerakkan tulang sehingga disebut alat gerak aktif. Berat otot rangka
adalah 40% dari berat badan. Pada wajah, otot melekat pada kulit dan akan bergerak
jika berkontraksi
Fungsi otot rangka adalah sebagai berikut :
 Menghasilkan gerakan rangka, seperti kontraksi dan relaksasi otot yang
menempel pada rangka dapat mengggerakkan rangka
 Mempertahankan postur dan posisi tubuh, misalnya mempertahankan posisi
kepala saat membaca buku, berjalan dengan posisi tegak dan lain sebagianya.
 Mengatur pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh, misalnya
menelan, buang air besar maupun kecil semua hal tersebut dipengaruhi oleh otot
rangka yang menyelaputinya.
 Menyokong jaringan lunak, menggerakkan organ-organ dalam tubuh seperti
usus, jantung dan sistem tubuh lainnya.
 Mempertahankan suhu tubuh, kontraksi rangka memerlukan energidan
menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal bagi tubuh.
Otot rangka memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
i. Iritabilitas. Otot memiliki kemampuan menerima dan menanggapi bermacam
rangsang.
ii. Kontraktilitas. Bila menerima rangsang. Otot memiliki kemampuan untuk
memendek.
iii. Ekstensibilitas. Otot memiliki sifat dapat memanjang, baik dalam keadaan aktif
maupun pasif.
iv. Elastisita. Bila otot dalam keadaan memendek atau memanjang, otot memiliki
kemampuan untuk kembali kepada panjangnya waktu istirahat atau bentuk
normal.

2. Struktur Otot Rangka


Area otot rangka terdiri atas kepala otot (muskulus kaput), empal otot (muskulus
venter) dan ekor otot (muskulus kaudal). Kepala otot dan ekor otot merupakan
jaringan ikat padat kuat yang disebut tendon. Tendon terbagi menjadi dua jenis,
yaituOrigo dan Insersio. Empal otot : area otot bagian tengah yang bentuknya
mengembung, terdiri atas berkas-berkas otot, dan aktif dalam berkontraksi

STRUKTUR DAN KOMPONEN OTOT

Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Otot memiliki struktur dan
komponen tersendiri seperti :
 Tendon, jaringan ikat fibrosa (tidak elastic) yang tebal dan berwarna putih
yang menghubungkan otot rangka dengan tulang. Urat-urat ini berupa
serabut-serabut simpai yang putih, berkilap, tidak elastic. Aponeuroses adalah
lembaran-lembaran datar atau simpai dari jaringan fibrus dengan maksud
untuk nenuat kelompok-kelompok otot dan adakalanya menggandengkan
sebuah oto dengan bagian yang menggerakkannya.
 Fascia, merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan areolar
yang membungkus dan menghimpun otot menjadi satu. Setiap fasciculus
dipisahkan oleh jaringan ikat perimysium. Di dalam pascicle, endomysium
mengelilingi 1 berkas sel otot. Di antara endomysium dan berkas serat otot
tersebar sel satelit yang berfungsi dalam perbaikan jaringan otot yang rusak.
Dalam bagian-bagian tertentu, seperti dalam telapak tangan, fascia ini sangat
padat dan kuat. Contohnya adalah fascia Palmaris dan fascia plantaris.
 Sarcolemma (membrane sel/serat otot) dan sarcoplasma, yang merupakan
unit structural jaringan otot yang berdiameter 0,01 – 0,1 mm dengan panjang
1-40 mm yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot.
besar dan jumlah jaringan terutama jaringan elastic, akan meningkat sejalan
dengan penambahan usia. Setial 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastic tipis
yang disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot yang berisi materi semicair
disebut sarkoplasma. Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional
otot berdiameter 0,001 mm yang disebut myofibril.
 Miofibril, merupakan serat-serat yang terdapat dalam otot. Di bawah
mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang bersilangan.
Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh myosin. Pita terang (thin filament)
dibentuk oleh aktin, troponin & tropomiosin)
 Miofilamen, merupakan benang-benang/filament halus yang merasal dari
myofibril. Terbagi atas dua macam yaitu miofilamen homogeny (terdapat
pada otot polos) dan miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot
kardiak dan pada otot lurik.
 Sarkoplasma, merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat
dimana myofibril dan miofilamen berada.

3. Mekanisme Kerja Otot


Otot dapat menggerakkan tulang karena adanya kontraksi dan relaksasi otot.
Kontraksi otot adalah keadaan saat otot menegang dan memendek sehingga
kemudian dapat menggerakkan tulang atau rangka tubuh. Sedangkan relaksasi adalah
kondisi ketika otot kembali mengendur dan beristrirahat.
a.Komponen Struktur otot yang berperan
Komponen struktur otot yang berperan dalam kerja Otot adalah sebagai berikut.
 Miofibril berbentuk silindris yang memanjang sepanjang otot lurik dan
mengandung filamen aktin dan miosin.
 Sarkomer, yaitu unit struktural dan fungsional terkecil dari kontraksi otot
pada miofibril. Sarkomer dibagi menjadi pita H, A, dan I.
 Aktin, yaitu Elamen kontraktil yang tipis serta memiliki sisi aktif dan situs
pengikatan.
 Miosin, yaitu protein filamen yang lebih tebal dan memiliki penonjolan yang
dikenal dengan kepala miosin.
 Tropomiosin merupakan sebuah protein aktin pengikat yang mengatur
kontraksi otot. Troponin, yaitu protein kompleks yang melekat pada
tropomiosin.

b.Sumber Energi untuk Gerak Otot


Sumber energi untuk gerak otot adalah sebagai berikut.
 ATP (adenosin tri fosfat) terurai menjadi ADP (adenosin difosfat) dan
energi. Selanjutnya, ADP terurai menjadi AMP (adenosin monofosfat) dan
energi. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
ATP → ADP + P + Energi
ADP → AMP + P + Energi
 Kreatin fosfat terurai menjadi kreatin, fosfat, dan energi- Pemecahan ATP
dan kreatin fosfat berfungsi untuk menghasilkan energi pada saat kontraksi
otot. Proses tersebut tidak memerlukan oksigen sehingga fase kontraksi
disebut fase anaerob.
 Glikogen (gula otot) dilarutkan menjadi laktasidogen. Laktasidogen diubah
menjadi glukosa dan asam laktat. Glukosa diubah mcnjadi C02, H20, dan
energi. Proses tcrsebut terjadi pada saat Otot relaksasi menggunakan
oksigen sehingga fase rclaksasi discbut fase aerob. Jika terkandung banyak
asam laktat di dalamnya, otot akan terasa lelah. Asam laktat akan dioksidasi
menggunakan oksigen. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
Glikogen → Laktasidogen
laktasidogen → Glukosa +Asam laktat
Glukosa + O2 → CO2 + H20 + Energi

c.Tahapan mekanisme kerja otot


Tahapan mekanisme kerja otot adalah sebagai berikut.
 Impuls saraf tiba di neurommcular junction,mengakibatkan pembebasan
asetilkolin. Kehadiran asetilkolin memicu depolarisi (perubahan muatan
ion di dalam sel dari negatif menjadi positif) yang kemudian menyebabkan
pembebasan ion Ca2+ dari retikulum sarkoplasma.
 Meningkatnya ion Ca2+, menyebabkan ion ini terikat pada troponin
sehingga mengakibatkan perubahan struktur troponin terscbut. Perubahan
struktur troponin karena terikatnya ion Ca2+ akan menyebabkan
terbukanya area aktif tropomiosisn yang semula tertutup oleh troponin. Hal
terscbut membuat kepala miosin mampu berikatan dengan filamen aktin
dan membentuk aktomiosin.
 Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat mcenyebabkan
miosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga melakukan pemendekan
otot. Hal ini terjadi di sepanjang miofibril pada sel otot.
 Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus
ketika molekul ATP terikat pada kepala miosin. Pada saat ATP terurai,
kepala miosin dapat bertemu lagi dengan aktin pada tropomiosin.
 Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama terdapat ATP dan ion
Ca2+ Pada saati impuls berhenti, ion Ca2+ akan kembali ke retikulum
sarkoplasma. Troponin akan kembali ke kondisi semula dan menutupi
daerah tropomiosin sehingga menyebabkan otot berelaksasi.

4. Gangguan Sistem Gerak dan Teknologi Sistem Gerak


Ada banyak penyakit yang dapat menyebabkan kelainan pada sistem gerak
tubuh, yakni:
1. Myasthenia gravis
Myasthenia gravis menyebabkan melemahnya otot-otot rangka pada tubuh.
Penyebabnya adalah adanya gangguan komunikasi antara sel saraf dengan jaringan
otot, sehingga menyebabkan gerakan tubuh melemah.
2. Tremor
Tremor adalah gerakan gemetar yang terjadi secara berulang tanpa disengaja. Tremor
umumnya terjadi di tangan dan kepala, tapi bisa juga terjadi di bagian tubuh lain,
seperti kaki, perut, dan pita suara.
3. Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson terjadi karena tubuh kekurangan zat dopamin yang berperan
dalam mengatur gerakan tubuh. Pada kondisi ini, terdapat kerusakan sel saraf di otak
yang mengakibatkan gerakan tubuh menjadi lambat dan tidak normal.
4. Distonia
Distonia adalah gangguan yang menyebabkan otot bergerak sendiri tanpa sadar.
Gerakan otot ini dapat terjadi pada salah satu anggota tubuh saja atau seluruhnya.
Akibatnya, penderita distonia memiliki postur tubuh yang aneh dan mengalami
tremor.
5. Ataksia
Ataksia disebabkan oleh kelainan pada otak kecil dan saraf tulang belakang yang
memengaruhi koordinasi gerakan tubuh. Ataksia menyebabkan seseorang sulit
menggerakkan tubuh dengan mulus dan lancar.
6. Chorea
Chorea adalah kelainan saraf otot yang menyebabkan munculnya gerakan tubuh yang
tidak disadari. Penyakit ini ditandai dengan gerakan berulang yang singkat, cepat,
dan tidak terkontrol.
7. Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)
ALS merupakan penyakit degeneratif yang mengganggu fungsi otak dan saraf tulang
belakang. Penderita kondisi ini bisa mengalami kesulitan dalam melakukan beberapa
aktivitas, seperti berbicara, menelan, berdiri, berjalan, dan menaiki tangga. Hingga
saat ini, belum ditemukan pengobatan untuk ALS.
B. Media Pembelajaran dan Alat Peraga
Media Pembelajaran dan Alat peraga Osifikasi

Media pembelajaran strukur otot rangka dan mekanisme kerja otot

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


(LKP)
Judul kegiatan : Struktur Tulang
Tujuan : Mengamati Struktur Tulang Keras

Alat :
 Gelas beker  Sarung tangan
 Cawan petri  Kertas tisu
 Pinset  Pisau
Bahan :
 2 Tulang paha ayam segar
 Sprit
 Air
 Cuka

Cara kerja :

1. Gunakan sarung tangan untuk membersihkan tulang dari daging yang


menempel
2. Diamati keadaan struktur tulang tersebut, meliputi kekerasan (dengan cara
menekan ), kelenturan ( dengan cara membengkokkan ) dan warnanya.
3. Diletakkkan masing – masing tulang kedalam 3 gelas beker.
4. Dituang Sprite kedalam gelas 1, air di gelas 2, dan cuka di gelas 3
5. Dituang sampai tulang terendam dan dibiarkan selama 50 menit
6. Setelah 50 menit, diambil tulang menggunakan pinset, cuci tulang dengan air
mengalir, dikeringkan tulang dengan kertas tisu, dan diletakkan pada cawan
petri
7. Diamati perubahan keadaan tulang setelah direndam dan catat hasil
pengamatan kedalam table berikut

Tabel Hasil Pengamatan


No Keadaan Struktur Tulang Yang Diamati
Tulang Air Cuka Sprite

Sebelum Setelah Sebelu Setelah Sebelum Setelah


m
1. Warna

2. Kekerasan

3. Kelenturan

Pertanyaan

1. Perubahan apakah yang terjadi pada tulang sebelum dan sesudah direndam
Sprite, air, dan cuka?
2. Setelah tulang direndam Sprite, air, dan cuka, apakah tulang bisa
dibengkokkkan. Apa pengaruh Sprite, air, dan cuka terhadap struktur tulang?
3. Tuliskan komponen zat penyusun tulang
4. Apakah fungsi zatkapur( kalsium fosfat dan kalsium kabonat ) bagi tulang?
5. Darimanakah tubuh memperoleh zat kapur?
6. Apakah akibatnya jika tubuh kekurangan zat kapur?
7. Buatlah laporan dari hasil praktikum struktur tulang yang telah kalian
lakukan!

Adapun format laporan berisikan sebagai berikut:

 Judul praktikum
 Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan praktikum
 Bab II Kajian Teori
 Bab III Metode Kerja
3.1. Waktu dan tempat
3.2. Alat dan bahan
3.3. Prosedur kerja
 Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
 Bab V Penutup
5.1. Kesimpulan
 DaftarPustaka
 Lampiran ( berisikan foto praktikum dan pertanyaan)

C.LDS (Lembar Diskusi Siswa)


1. Lembar Diskusi Siswa Tentang Sistem Gerak

Lembar Diskusi Siswa


Rangka Tubuh Manusia

Kelompok :
Nama anggota :
1.
2.
3.
4.
5.

Indikator : 1. Menyebutkan nama-nama tulang penyusun rangka tubuh manusia.


2. Menjelaskan jenis tulang berdasarkan bentuknya.

Tujuan Pembelajaran:

1. Memberikan minimal 3 fungsi rangka tubuh manusia.


2. Menyebutkan nama-nama tulang tengkorak sebagai penyusun rangka
tubuh.
3. Menyebutkan nama-nama tulang/ rangka badan sebagai penyusun rangka
tubuh.
4. Menyebutkan nama-nama tulang anggota gerak sebagai penyusun rangka
tubuh.
5. Menjelaskan 3 jenis tulang berdasarkan bentuk tulangnya.

Petunjuk Kerja :
1. Duduklah dalam kelompokmu.
2. Gunakan literatur yang kamu miliki untuk menjawab pertanyaan dalam
LDS.
3. Lakukanlah diskusi untuk menyelesaikan lembar diskusi siswa.
4. Tuliskankanlah hasil diskusi kelompokmu di dalam LDS ini dengan
ringkas dan menarik.
5. Presentasikanlah hasil diskusi kelompokmu di depan kelas.

Perhatikan gambar penyusun tulang badan di bawah ini!

1. Berdasarkan gambar di atas, tuliskan nama-nama tulang penyusun tulang badan


dan kelompokkan nama-nama tulang tersebut berdasarkan bentuknya ke dalam
tabel di bawah ini!
Bentuk Tulang
Gambar Nama Tulang Badan Pipa Pipih Pendek Tak
Beraturan
1 Tulang........................, terdiri dari
1.
2.
3.
4.
5.
2 Tulang........................, terdiri dari
1.
2.
3 Tulang..............................., terdiri
ari
1.
2.
3.
4 Tulang..............................., terdiri
dari
1.
2.
3.
5 Tulang..............................., terdiri
dari
1.
2.
3.
Keterangan: beri tanda check list (√ ) untuk bentuk tulang yang sesuai
Perhatikan gambar tulang penyusun anggota gerak di bawah ini

1. Berdasarkan gambar di samping,


tuliskan nama-nama tulang
penyusun anggota gerak dan
kelompokkan nama-nama tulang
tersebut berdasarkan bentuknya ke
dalam tabel di bawah ini !
Bentuk Tulang
Gambar Nama Tulang Badan Pipa Pipih Pendek Tak
Beraturan
1 Tulang anggota gerak atas terdiri
dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2 Tulang anggota gerak bawah
terdiri dari :
1.
2.
3
4.
5.
6.
7.
Keterangan: beri tanda check list (√ ) untuk bentuk tulang yang sesuai

Perhatikan gambar tulang tengkorak di bawah ini !


1. Berdasarkan gambar di samping,
tuliskan nama-nama tulang penyusun
tulang tengkorak dan kelompokkan
nama-nama tulang tersebut berdasarkan
bentuknya ke dalam tabel di bawah ini!

Bentuk Tulang
No Nama Tulang Penyusun Tulang Pipa Pipih Pendek Tak
Tengkorak Beraturan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan: beri tanda check list (√ ) untuk bentuk tulang yang sesuai!

1. Berdasarkan jawaban yang telah kalian berikan pada pertanyaan nomor 1 sampai
dengan nomor 3 di atas:
a) Tuliskan 4 jenis tulang manusia berdasarkan bentuknya beserta ciri khas
darisetiap jenis tulang!
Jawab
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b) Berikan contoh nama tulang yang termasuk ke dalam jenis tulang tersebut!
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Gambar Fungsi Rangka Tubuh Alasan


2. Isilah tabel sesuai dengan contoh berikut ini!
Contoh: Memberi bentuk tulang-tulang manusia
tubuh manusia berhubungan satu dengan
yang lain membentuk
suatu rangka, sehingga
tubuh manusia mempunyai
bentuk tubuh sedemikian
rupa.
(Tulang tubuh)
No Gambar Fungsi Rangka Tubuh Alasan

(Rangka dan otot)


2
(Tulang tengkorak dan otak)
3

(Kerangka tubuh + otot


gerak)

Anda mungkin juga menyukai