JUDUL AKTUALISASI
Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Anemia Pada Ibu
Hamil Melaui Album Pengolahan Daun Kelor di
Puskesmas Kajang
Disetujui untuk disampaikan pada evaluasi pelaksanaan Aktualisasi pelatihan dasar
CPNS Golongan II Angkatan VIII Pusat Pelatihan Dan Pengembangan dan Kajian
Manajemen Pemerintah Lembanga Administrasi Negara Tahun 2021
Menyetujui:
Coach Mentor
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Fitriyadita, A.Md.Keb
ii
DAFTAR ISI
Sampul........................................................................................................................... i
Lembar Persetujuan....................................................................................................... ii
Daftar Isi....................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat................................................................................................ 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi Negara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang
melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan
demokrasi yang relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu
belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor
pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju
pembangunan global dewasa ini. PNS memiliki peranan yang menentukan
dalam mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan strategis mulai dari
merumuskan kebijakan sampai pada implementasi kebijakan dalam berbagai
sektor pembangunan dilaksanakan oleh PNS. Untuk memainkan peranan
tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu
memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan
tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok
PNS profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui
jalur pelatihan. Selama ini pelatihan pembentukan CPNS dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan, dimana praktik penyelenggaraan pelatihan yang
pembelajarannya didominasi oleh ceramah sulit membentuk karakter PNS
yang kuat dan profesional. Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan
merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi,
1
yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan
nonklasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan
peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sesuai
bidang tugas. Melalui pembaharuan Pelatihan tersebut, diharapkan dapat
menghasilkan PNS profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas
dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa. Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk
ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih,
dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola
digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya
atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Menghadapi tantangan
tersebut, kita perlu meningkatkan daya saing kita baik nasional maupun
regional. PNS sebagai pelayan masyarakat yang mempunyai peranan penting
dalam proses pelayanan publik dalam masyarakat, merupakan aset negara
yang perlu dikembang potensi dan kemampuannya. Untuk mewujudkan hal
itu, diperlukan desain diklat yang tepat bagi CPNS sebagai awal pembentukan
karakter dan kompetensi sesuai tuntutan jabatannya. Berdasarkan hal di atas,
penyempurnaan dan pengayaan konsep Diklat Prajabatan dilakukan dengan
mengembangkan desain Diklat terintegrasi sejalan dengan perkembangan
dinamika tuntutan jabatan dan penguatan terhadap kompetensi bidang sesuai
dengan formasi jabatan yang ditetapkan. Nomenklatur Diklat Prajabatan
diubah menjadi Pelatihan Dasar CPNS, sebagai salah satu jenis Pelatihan yang
strategis pasca UU ASN dalam rangka pembentukan karakter PNS dan
membentuk kemampuan bersikap dan bertindak profesional mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan
perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai- nilai
dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai
pelayan masyarakat sebagai wujud nyata bela negara seorang PNS.
2
B. Tujuan dan Manfaat
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II diselenggarakan untuk
membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya
dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai
bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat. Sasaran penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon PNS bagi CPNS Golongan II adalah terwujudnya PNS profesional
yang berkarakter sebagai pelayan masyarakat. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Kompetensi sebagaimana dimaksud diukur berdasarkan kemampuan:
a. Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
c. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia; dan
d. Menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai
dengan bidang tugas.
3
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
4
wilayah kerja Pukesmas Kajang berdasarkan dalam Angka tahun 2020
berjumlah 21.656 jiwa yang tersebar di Desa/Kelurahan. Tingkat
pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kajang tidak signifkan mengalami
peningkatan namun terjadinya perubahan proporsi penduduk di beberapa desa
di Kecamatan Kajang dimungkinkan karena terjadinya arus urbanisasi
terutama untuk melanjutkan pendidikan, merantau keluar negeri.
5
B. Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Kajang
a. Visi :
“Terwujudnya Masyarakat Di Wilayah Puskesmas Kajang Sehat Dan
Mandiri”
b. Misi :
Untuk mewujudkan Visi tersebut ada 4 (Empat) Misi yang diemban oleh
seluruh jajaran petugas Kesehatan Puskesmas Kajang sebagai kontribusi
dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu :
➢ Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional
➢ Membina Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Berwawasan
Kesehatan
➢ Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program
➢ Memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
c. Tata Nilai
1. Disiplin adalah merupakan modal utama dalam melaksanakan tugas
bagi setiap staf Puskesmas.
2. Kreatifitas adalah petugas Puskesmas dalam melaksanakan tugas harus
penuh dengan kreatif untuk menunjang pelaksanaan pelayanan
berkualitas.
3. Kesabaran adalah merupakan penunjang utama dalam pelayanan yang
berkualitas menuju Puskesmas rujukan.
4. Tanggung Jawab adalah dalam melaksanakan tugas perlu adanya
tanggung jawab agar program dapat terlaksana dengan baik.
5. Kerjasama adalah dengan adanya Kerjasama diharapkan semua tugas
dapat dilaksanakan dengan baik.
6. Kenyamanan adalah dalam pelaksanaan tugas perlu kenyamanan baik
petugas maupun pelanggan sehingga tidak timbul rasa jenuh dan
kebosanan agar prestasi kerja meningkat dan berkualitas.
C. Struktur Organisasi
6
D. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
a. Tugas Pokok
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh terpadu dan berkesinambungan yang meliputi pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Fungsi Organisasi
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan
kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
7
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Nilai-Nilai Dasar ASN
Berdasarkan kurikulum baru yang telah diberlakukan dalam Diklat
Prajabatan Golongan II terdapat 5 (lima) nilai dasar profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang sering disingkat menjadi Nilai ANEKA. Berikut ini akan
dijelaskan masing-masing nilai-nilai dasar profesi PNS.
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban mempertanggungjawabkan
amanah yang telah diberikan. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya (Lembaga Administrasi Negara, 2014: 8).
Adapun indicator dari nilai dasar akuntabilitas yaitu:
1. Kepemimpinan
Yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Lingkungan yang
akuntabel tercipta dari atas ke bawah di mana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
2. Transparansi
Dengan adanya transparansi maka dapat memberikan perlindungan
terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
mengambil keputusan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas
dalam keputusan-keputusan.
3. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku.
Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan
dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.
8
Responsibilitas terbagi menjadi responsibilitas institusi dan
responsibilitas perseorangan. Responsibilitas institusi dan
perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas
keputusan yang telah dibuat.
5. Keadilan
Keadilan merupakan landasan utama dari akuntabilitas sehingga harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan kepada unit
organisasinya.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
kemudian akan melahirkan akuntabilitas sehingga lingkungan
akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
7. Keseimbangan
Keseimbangan diperlukan untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja. Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus
dapat menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.
8. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Focus utama kejelasan adalah
mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan system pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi
9. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi
terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel akibat
melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
9
b. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme berarti
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain. Adapun indikator-indikator dari
nilai dasar nasionalisme di mana ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik, ASN sebagai pelayan publik, dan ASN sebagai perekat dan
pemersatu bangsa adalah:
1. Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah suatu sikap yang
meyakini atas kepercayaan yang dianut oleh diri sendiri dan orang lain.
2. Mengakui persamaan derajat, tanpa membeda-bedakan setiap manusia
merupakan sikap berlaku adil kepada sesama manusia tanpa membeda-
bedakan status sosial.
3. Rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa adalah suatu
sikap yang harus mendahulukan kepentingan orang banyak
dibandingkan kehidupan pribadi.
4. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa serta rasa persatuan
5. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain merupakan suatu
sikap yang harus dihindari dalam melakukan pekerjaan dengan tidak
boleh berbuat semenah-menah untuk kepentingan pribadi.
6. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan-keputusan
hendaknya menggunakan musyarawah untuk mencapai keputusan
yang sebaiknya dalam mengambil suatu mufakat.
7. Kekeluargaan dan kegotong-royongan merupakan ciri khas bangsa
Indonesia yang telah melekat pada budaya dan cara hidup masyarakat
di Indonesia.
8. Adil terhadap sesama merupakan suatu sikap yang harus diterapkan
sebagai pelayan publik yaitu adil terhadap sesama tanpa membedakan
kepentingan lain.
10
9. Suka memberi pertolongan kepada orang lain merupakan nilai yang
tercermin dari nilai pancasila sila kelima keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, jadi sebagai manusia kita harus saling menolong
sesama manusia.
c. Etika Publik
1. Jujur dalam memberikan informasi adalah suatu sikap untuk
memberikan sebuah informasi kepada orang lain secara benar dan
tidak menyimpang.
2. Terbuka merupakan sebuah sikap transparansi terhadap sebuah
informasi yang diberikan kepada orang lain.
3. Tulus merupakan sebuah rasa dari dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu tanpa mengharapkan pamrih.
4. Sopan merupakan sikap hormat dan beradab dalam perilaku, santun
dalam tutur kata, budi bahasa dan kelakuan yang baik sesuai dengan
adat istiadat dan budaya setempat, harus kita lakukan
5. Bisa menjaga informasi bersifat rahasia merupakan sikap profesional
seseorang untuk menjalankan suatu pekerjaan tanpa membocorkan
informasi tersebut kepada publik.
6. Bersikap hormat merupakan sebuah sikap yang harus terkandung
dalam diri untuk saling menghargai antar sesama.
7. Bertanggung jawab dalam menggunakan Barang Milik Negara
(BMN) merupakan rasa tanggung jawab dalam menggunakan barang
milik Negara sesuai dengan peruntukan Negara bukan untuk
kepentingan pribadi.
8. Tidak diskriminatif, berlaku adil dalam memberikan pelayanan
merupakan sikap adil terhadap seseorang tanpa mengintimidasi
sebuah kepentingan
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu menekankan pada penerapan 7 indikator yakni:
efektivitas, efisiensi, inovasi, mutu, adaptif, responsif dan perbaikan
berkelanjutan.
11
1. Efektif
Efektif adalah melakukan sesuatu yang benar atau merupakan
pencapaian tujuan.
2. Efisien
Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3. Inovasi
Membuat terobosan baru untuk menyelesaikan suatu masalah dengan
cara yang lebih baik dari sebelumnya.
4. Mutu
Kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan pihak
pengguna.
5. Adaptif
Upaya perubahan pola kerja yang lebih baik guna memenuhi tuntutan
perubahan lingkungan kerja
6. Responsif
Mau membantu orang yang dilayani dan menyediakan layanan yang
cepat
7. Perbaikan Berkelanjutan
Upaya perbaikan atas cara kerja/pelayanan yang telah ada
sebelumnya.
e. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang menentang adanya perilaku
korup. Perilaku korup ini diantaranya: suap-menyuap, merugikan uang
negara, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar
anti korupsi meliputi:
1. Jujur
Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma).
2. Peduli
12
Ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain.
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat. Kaitannya dengan nilai dasar profesi PNS, misalnya adalah
dengan mengerjakan pekerjaan individu secara mandiri dan tidak
melimpahkannya kepada orang lain.
4. Disiplin
Menggunakan kegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-
undang yang mengatur.
5. Tanggung Jawab
Berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam
bentuk apapun.
6. Kerja Keras
Bekerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya
target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk
korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih
kecil.
7. Sederhana
Menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang telah ada dan
diberikan oleh tuhan kepada kita.
8. Berani
Berani untuk mengatakan untuk melaporkan pada atasan atau pihak
yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan.
9. Adil
Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
13
2. Peran dan Kedudukan
ASN
a. Whole of Goverment
Whole of
Goverment (WOG)
merupakan sebuah
pendekatan
penyelenggaraan
pemeritahan yang
menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
WOG juga dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan. WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja
lintas sektor atau lintas batas guna mencapai tujuan bersama dan sebagai
respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang diselenggarakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan di daerah,
dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik adalah suatu
proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang
memerlukaan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan
keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk baik berupa barang
dan jasa. Menurut UU Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
14
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Dengan demikian diperlukan 3 unsur penting dalam
pelayanan publik yaitu unsur pertama organisasi penyelenggara pelayanan
publik, unsur kedua penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat
satau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang
diberikan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Ada 9 (sembilan) prinsip pelayanan publik yang perlu kita
perhatikan: Partisipatif , Transparan, Responsif, Tidak diskriminatif,.
Mudah dan murah, Efektif dan efisien, Aksesibel, Akuntabel serta
Berkeadilan
c. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status
jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna
untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Ada 6 (enam) dasar
manajemen ASN: Integritas, Profesional, Netral, Bebas intervensi, Bebas
KKN, serta Menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep
yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berdasarkan jenisnya
ASN terdiri atas Pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja. ASN merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki
nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh
15
pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
rberangka melaksanakan tugas pemerintahan. Kedudukan ASN berada di
pusat, daerah, dan luar negeri. Namun pegawai ASN merupakan satu
kesatuan. Dalam menjalankan kedudukannya tersebut ASN berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan
pemersatu bangsa.
16
Identifikasi Isu dan Analisis Dampak
A. Deskripsi Isu
Bidan merupakan ujung tombak dalam menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian bayi (AKB) dan juga berperan penting dalam
kesehatan ibu dan anak. Di Puseksmas Kajang masih adanya kesenjangan
antara kondisi yang terjadi dengan kondisi yang diharapkan yaitu masih adanya
ibu hamil yang mengalami anemia. Untuk bulan Agustus sejumlah 30 ibu
hamil yang datang meemriksakan kandungan dan terdapat 11 ibu hamil yang
mengalami anemia . Anemia pada kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau < 10,5 gr% pada
trimester II. Anemia pada kehamilan disebabkan karena kekurangan zat bes,
kerkuangan asam folat, infeksi dan kelainan darah.
B. Sumber Isu
17
Isu ini merupakan hasil pengamatan penulis beserta teman sejawat yang
bertugas memberi pelayanan di Ruang Kia Puskesmas Kajang. Dan dari hasil
pengamatan masih adanya ibu hamil yang mengalami anemia dan adapun
penyebab masalah tersebut karena masih kurangnya konseling petugas dalam
memberikan edukasi pada ibu hamil tentang bahaya anemia, belum optimalnya
sosialisasi petugas dalam memberikan informasi terkait manfaat daun kelor
untuk mencegah anemia.
18
2. Meningkatnya Angka Kehamilan dan Kelahiran yang beresiko (AKI dan
AKB)
3. Masyarakat tidak akan tahu manfaat daun kelor untuk pencegahan anemia
19
D. Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi
Isu yang diangkat : Masih Tingginya Kasus Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kajang
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Upaya Petugas Untuk Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil
Melalui Album Pengolahan Daun Kelor Di Wilayah Kerja Puskesmas Kajang
Tujuan Gagasan Pemecahan : Dengan Optimalnya Upaya Petugas Untuk Meningkatkan Pengetahuasn Pencegahan Anemia Pada Ibu
Isu Hamil Melalui Album Pengolahan Daun Kelor Maka Akan Mengurangi Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kajang.
20
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Misi Organisasi Organisasi
1 Membuat Poster Manajamen ASN
Tentang Anemia Mendesign bentuk Design poster sudah siap Komitmen Mutu : Misi : Kreatifitas
poster Inovatif Memberikan
Anti Korupsi : Kerja Pelayanan
Keras Kesehatan Yang
Akuntabilitas : Bermutu dan
Tanggung Jawab, Profesional
Kepemimpinan, Jelas, Meningkatkan
Konsisten. Profesionalisme
Nasionalisme : Kerja (Misi 1)
sama, Saling
Menghormati.
Meminta bimbingan Adanya bimbingan dan Etika publik : Sopan,
terhadap Kepala persetujuan oleh Kepala Hormat
Puskesmas Puskesmas Nasionalisme :
Musyawarah, Saling
Menghormati
Anti Korupsi : disiplin
21
Mencetak poster Poster sudah tercetak Akuntabilitas :
Tanggung Jawab
Nasionalisme : Kerja
sama, saling
menghormati
Memasang poster Poster tentang anemia Akuntabilitas :
sudah terpasang
diruang KIA Tanggung jawab
Nasionalisme : Kerja
sama
Komitmen Mutu:
Efektif dan Efisien
22
guna menghasilkan desian yang bagus dan bermutu (Komitmen Mutu) demi memberi pelayanan yang maksimal kepada ibu hamil.
Tahapan 2 : Meminta bimbingan dan arahan terhadap Kepala Puskesmas terkait pembuatan poster
Dalam pertemuan saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat
pada atasan (Etika Publik).saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan
arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya
catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).
Tahapan 3 : Mencetak poster
Dalam Tahap Ini Saya mencetak poster bekerja sama dengan salah satu percetakan dan saya menerapkan saling menghormati pada saat poster
tersebut dicetak( Nasionalisme) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
Tahapan 4 : Memasang poster diruang KIA sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas ) untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif
dan efisien (Komitmen mutu) sehingga petugas mudah dalam memberikan pelayanan sehingga akan tercipta pelayanan yang maksimal
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Pembuatan poster tentang anemia dapat memperkuat visi misi Puskesmas Kajang Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan
Profesional.
Penguatan Nilai Organisasi
Dengan membuat poster dapat memperkuat nilai organisasi yaitu kreatifitas.
23
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Pelatihan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Misi Organisasi Organisasi
2 Membuat album Manajamen ASN
pengolahan daun Merancang desain album Design album Komitmen Mutu : Inovatif Misi : Kreatifitas
kelor tersedia Anti Korupsi : Kerja Keras Memberikan
Akuntabilitas : Tanggung Pelayanan
Jawab, Kepemimpinan, Jelas, Kesehatan Yang
Konsisten. Bermutu dan
Nasionalisme : Kerja sama, Profesional
Saling Menghormati. Meningkatkan
Mengumpulkan resep- Resep tersedia Anti Korupsi : Mandiri Profesionalisme
resep pengolahan daun Akuntabilitas : kejelasan, (Misi 1)
kelor Konsisten, Tanggung jawab
Menyusun resep-resep Resep sudah Komitmen Mutu : Inovatif
pengolahan daun kelor tersusun Akuntabilitas : Kejelasan,
dalam bentuk album Konsisten, tanggung jawab
Anti Korupsi : Sederhana
Meminta arahan dari Adanya arahan dan Etika publik : Sopan,
Kepala Puskesmas persetujuan dari Hormat
Kepala Puskesmas Nasionalisme : Musyawarah,
24
Saling Menghormati
Anti Korupsi : disiplin
Mencetak album Album terpajang di Akuntabilitas :
Ruang KIA Tanggung Jawab
Nasionalisme : Kerja sama,
saling menghormati
Komitmen Mutu : Efisien
25
Tahapan 3 : Menyusun resep-resep pengolahan daun kelor dalam bentuk album
Saya menyusun resep dengan inovatif (Komitmen Mutu), jelas dan konsisten (Akuntabilitas), sederhana (Anti Korupsi) sebagai bentuk
tanggung jawab (Akuntabilitas ) dalam memberikan pelayanan yang Maksimal.
Tahapan 4 : Meminta arahan dari Kepala Puskesmas
Dalam pertemuan saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat
pada atasan (Etika Publik).saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan
arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya
catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).
Tahapan 5 : Mencetak album
Dalam Tahap Ini Saya mencetak poster bekerja sama dengan salah satu percetakan dan saya menerapkan saling menghormati pada saat poster
tersebut dicetak( Nasionalisme) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Pembuatan album pengolahan daun kelor dapat memperkuat visi misi Puskesmas Kajang Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu
dan Profesional.
Penguatan Nilai Organisasi
Dengan album pengolahan daun kelor dapat memperkuat nilai organisasi yaitu kreatifitas.
26
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
3 Menyediakan Pelayanan Publik
video tentang Manajemen ASN
Manfaat dan Mencari referensi di Video tersedia Anti Korupsi : Misi : Kreatifitas dan
pengolahan daun youtube Mandiri Memberikan Kenyamanan
kelor Akuntabilitas : Pelayanan
kejelasan, Konsisten, Kesehatan Yang
Tanggung jawab Bermutu dan
Mengunduh video Video tersimpan di Anti Korupsi : Profesional
penyimpanan media Mandiri, sederhana Meningkatkan
Akuntabilitas : Profesionalisme
kejelasan, Konsisten, (Misi 1)
Tanggung jawab
Konsultasi dengan Kepala Puskesmas Etika publik : Sopan,
Kepala Puskesmas menyetujui Hormat
Nasionalisme :
Musyawarah, Saling
Menghormati
Anti Korupsi :
27
disiplin
Membagikan video pada Video dapat dilihat Akuntabilitas :
ibu hamil melalui Grup melalui grup WA Kejelasan
WA Etika Publik : sopan
dan terbuka
Komitmen Mutu :
Responsif
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan 3 : Menyediakan video tentang manfaat pengolahan daun kelor
Dengan tersedianya edukasi yang bebentuk video maka akan menambah pengetahuan masyarakat dengan lebih mudah (Pelayanan Publik)
sehingga dapat membantu memaksimalkan pelayanan petugas kepada masyarakat (Manajemen ASN).
Tahapan 1 : Mencari referensi di youtube
Saat menncari referensi video saya melakukan dengan Mandiri (Anti Korupsi) dan penuh kejelasan dan konsisten dengan pilihan resep
(Akuntabilitas) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) agar video yang terkumpul sesuai.
agar ibu hamil tertarik untuk menonton.
Tahapan 2 : Mengunduh video
Setelah menemukan video yang menarik dan edukatif, maka saya akan mengunduh video dengan Mandiri dan sederahana (Anti Korupsi)
dan penuh kejelasan dan konsisten dengan pilihan resep (Akuntabilitas) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) agar resep yang
terkumpul sesuai dalam menyediakan bahan untuk pelayanan yang lebih berkulitas.
Tahapan 3 : Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Dalam pertemuan saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat
28
pada atasan (Etika Publik).saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan
arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya
catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu)..
Tahapan 4 : Memembagikan video pada ibu hamil melalui Grup Whatsapp
Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas maka video siap untuk dibagikan kepada ibu hamil, dalam tahapan ini saya membagikan
video dengan jelas (Akuntabilitas), menggunakan bahasa yang sopan(Etika Publik) dan responsive (Komitmen Mutu) terhadap
pertanyaan-pertanyaan dari ibu.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Pembuatan video tentang pengolahan daun kelor dapat memperkuat misi 1 yaitu Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan
Profesional.
Penguatan Nilai Organisasi
Dengan membuatan video tentang pengolahan daun kelor dapat memperkuat nilai organisasi yaitu kreatifitas dan kenyaman.
29
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Misi Organisasi Organisasi
4 Menyediakan Pelayanan Publik
sarana konseling Manajemen ASN
(Grup Whatsapp) Mengumpulkan Nomor Nomor HP sudah Etika Publik : Sopan Misi : Membina Kerjasama
Hp ibu hamil terkumpul Nasionalisme : peran serta
Tidak Memaksakan masyarakat dalam
Kehendak, Saling pembangunan
Menghormati berwawasan
Membuat grup wa Tersedianya grup Akuntabilitas : kesehatan (Misi
Kejelasan dan 2)
Transparan
Anti Korupsi :
Sederhana
Mengundang ibu hamil Ibu hamil sudah jadi Nasionalisme : Adil
menjadi peserta grup peserta grup Akuntabilitas :
Konsisten
Melakukan konseling Dokumentasi Etika Publik : sopan
dan terbuka
Komitmen Mutu :
30
Responsif
Anti Korupsi :
sederhana
31
Dengan Menyediakan saran konseling (Grup Whatsapp) untuk memberi edukasi maka akan memperkuat misi ke 2 yaitu Membina peran
serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan.
Penguatan Nilai Organisasi
Dengan Menyediakan saran konseling (Grup Whatsapp) untuk memberi edukasi dapat memperkuat nilai organisasi yaitu Kerjasama.
32
Akuntabilitas :
Tanggung jawab,
kejelasan
Komitmen Mutu :
Efisien
Melakukan sosialisasi Peserta antusias dan Etika Publik : Sopan
paham tentang dan terbuka
manfaat dan cara Anti Korupsi :
pengolahan daun Sederhana
kelor Akuntabilitas :
Kejelasan
Komitmen Mutu :
responsive
Nasionalisme : kerja
sama, saling
menghormati
Melakukan diskusi Dokumentasi Nasionalisme :
Adil, saling
menghormati, kerja
sama
Etika Publik : sopan
33
dan terbuka
Komitmen Mutu :
Resonsif
Kegiatan 5 : Sosialisasi Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil melalui album pengolahan Daun Kelor di ruang KIA
Dalam melakukan sosialisasi saya melakuakn dengan professional sehingga dala hal ini saya menerapkan Pelayanan Publik, Manajemen
ASN dan WOG
Dalam pertemuan saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat
pada atasan (Etika Publik).saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan
arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya
catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu)
saya akan menyediakan bahan sosilisasi dengan jelas (Akuntabilitas) dan bekerja sama dan saling menghormati antar teman sejawat
(Nasionalisme) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam menyiapkan bahan sosialisasi dan melihat situasi yang efisien
(Komitmen Mutu) untuk dilakukan.
34
Tahapan 3 : Melakukan sosialisasi
Dalam melakukan sosialisasi saya menyampaikan materi dengan sikap yang sopan dan terbuka (Anti Korupsi) serta bersikap sederhana
(Anti Korupsi) tetapi makna yang saya sampaikan tetap jelas (Akuntabilitas) serta bekerja sama dengan para audiens dan menerapkan
saling menghormati selama sosialsiasi berlangsung( Nasionalisme) serta bersikap responsive.
Setelah melakukan sosialisasi saya membuka sesi diskusi kepada peserta yang ingin bertanya dengan menerapkan sikap adil (Nasionalisme)
dan tetap melakukan diskusi dengan sikap sopan dan terbuka (Etika Publik), tetap bekerja sama dan saling menghormati ( Nasionalisme)
dengan para audiens agar diskusi berjalan dengan semestinya.
Dengan melakukan sosilisasi maka akan memperkuat misi ke 2 yaitu Membina peran serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan
kesehatan.
Dengan melakukan sosilisasi dapat memperkuat nilai organisasi yaitu Tanggungjawab dan Kerjasama.
35
KEGIATAN 1 KEGIATAN 2 KEGIATAN 3 KEGIATAN 4 KEGIATAN 5 TOTAL TOTAL
NILAI
INDIKATOR 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 NILAI
DASAR
DASAR
AKUNT Tanggung √ √ √ √ √ √ √
9
ABILIT Jawab
AS Kepemimpinan 2 27
Kejelasan √ √ √ √ 9
Konsisten 7
Musyawarah √ √ √ √ 5
Adil √ 2
NASION
Tidak √ 8
ALISME
memaksakan 1
kehendak
Saling
12
menghormati 21
Kerja Sama 9
ETIKA Sopan √ √ √ √ √ √ √ √ 9
PUBLIK Terbuka √ √ 2 17
Hormat 6
KOMIT Efektif √ 1
MEN Efisien √ √ 4
11
MUTU Inovatif √ √ √ 3
Responsif √ √ 3
ANTI Mandiri √ 3
KORUP Kerja Keras 2
14
SI Sederhana √ √ √ 4
Disiplin 5
36
Nilai-nilai Organisasi UPT
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Total
Puskesmas Kajang
Disiplin
Kreatifitas 3
Nilai Kesabaran
Organisasi Tanggungjawab 1
Kerjasama 2
Kenyamanan 3
37
VISI MISI ORGANISAS UPT PUSKESMAS
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Total
KAJANG
38
MATRIKS PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
No Peran Dan Kedudukan Asn Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Total
1 Manajemen ASN 5
2 Pelayanan Publik 3
Whole of Government
3 1
(WoG)
39
TIMELINE PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
ruang KIA
40
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Secara umum, kegiatan aktualisasi yanga saya lakukan terkait langsung dengan isu masih
tingginya kasus anemia pada ibu hamil di UPT Puskesmas Kajang. Kegiatan aktualisasi ini
dilaksanakan selama kurang lebih I (satu) Bulan, yaitu dimulai pada tanggal 23 September 2021- 23
Oktober 2021. Pada minggu pertama membuat poster tentang anemia pada ibu hamil, minggu kedua
membuat album pengolahan daun kelor, minggu ke tiga menyediakan sarana konseling (grup
whatsapp), minggu ke keempat menyediakn video manfaat dan pengolahan daun kelor kemuidan
untuk minggu ke lima melakukan sosialisasi diruangan KIA UPT Puskesmaas Kajang.
B. Kegiatan Aktualisasi
aktualisasi yang telah disetujuai, terdapat 5 kegiatan yang akan dilaksanakan diantaranya :
Kegiatan pertama yang saya lakukan adalah mendesign poster tentang anemia untuk dipasang
di ruang KIA, agar memudahkan petugas dalam melakukan konseling dan pasien juga bisa
melihat langsung tentang anemia dan gejalanya. Sehingga dapat menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas (Manajemen ASN).
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Pembuatan poster tentang anemia dapat memperkuat visi misi Puskesmas Kajang
Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional. Karena dengan
menyediakan poster dapat memudahkan dan mengoptimalkan pemberian edukasi kepada
pasien terkait anemia pada ibu hamil.
41
Pada tanggal 23 September 2021 saya mulai mendesign Poster, dalam kegiatan ini saya
mendesign dengan penuh kreatifitas dan inovatif (Komitmen Mutu) kemudian jelas dan
konsisten (Akuntabilitas) dalam menentukan design poster sebagai bentuk taggung jawab
dalam memimpin diri sendiri untuk melakukan kegiatan ini (Akuntabilitas), dan saya
melibatkan suami untuk membantu memilih design yang bagus dan saya sangat menghargai
dan menghormati masukan yang diberikan (Nasionalisme) guna menghasilkan desian yang
bagus dan bermutu (Komitmen Mutu) demi memberi pelayanan yang maksimal kepada ibu
hamil.
Output / Hasil : design poster sudah siap
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Komitmen Mutu : pada tahapan ini saya menerapkan kreatif dan inovatif dalam merancang
bentuk poster. Saya materi yang akan di masukkan kedalam poster dan gambar penyerta yang
dapat memperindah poster. Kemudian saya mulai merancang poster dengan pebuh kreatifitas
dan inovtif untuk mendapatkan design yang bagus dan bermutu. Seandainya saya tidak
menerapkan nilai kreatif dan inovatif maka saya tidak akan menghasilkan design poster yang
bagus dan sesuai.
Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan, konsisten dan kepemimpinan.
Dalam merancang sesuatu diperlukan rancangan yang jelas dan konsisten terhadap apa yang
sudah di rancang. Memimpin diri sendiri dalam merancang poster sangat diperlukan agar dapat
terselsaikan dengan baik. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka design poster
yang saya buat tidak dapat selesai dengan baik.
Nasionalisme : pada tahapan ini saya menerpkan saling menghormati dan menghargai. Dalam
menentukan design saya melibtkan suami dalam memilih design yang bagus dan saya sangat
menghargai apa yang menjaadi pendapatnya demi menghasilkan design poster yang bagus.
Seandainya saya tidak melibatkan suami dan tidak menghargai pendaptnya maka saya akan
susah dalam menentukan apakah design ini sudah bagus dan sesuia atau belum.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat melakukan kegiatan ini
b. Tahapan Kegiatan 2 Meminta bimbingan terhadap Kepala Puskesmas
42
Pada tanggal 25 September 2021 saya meminta bimbingan terhadap Kepala Puskesmas,
dalam kegiatan ini saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) tentang
design poster yang sudah saya siapkan dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta
hormat pada atasan (Etika Publik). Ketika saya melakukan konsultasi saya datang tepat
waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan
arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan
cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya catat untuk menjadi pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).
Output/ Hasil : Adanya bimbingan dan persetujuan oleh Kepala Puskesmas terhadap
design poster yang sudah saya rancang
Dokumentasi :
43
c. Tahapan Kegiatan 3 Mencetak Poster
Setelah mendapat persetujuan dan tidak ada koreksi dari pimpinan terkait design poster, maka
pada tanggal 27 September 2021 saya bekerja sama dengan salah satu percetakan dan saya
menerapkan saling menghormati pada saat poster tersebut dicetak (Nasionalisme) sebagai
bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam menyelasikan kegiatan demi meningkatkan
pelayanan pada masyarakat.
Output/ Hasil :poster sudah tercetak
Dokumentasi :
44
Analsis Dampak dan Manfaat
Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan tanggung jawab dalam memasang
poster diruangan KIA agar secepatnya bisa digunakan oleh petugas dalam
memberikan konseling terkait anemia pada ibu hamil. Seandainya saya tidak
menerapkan nilai diatas, maka poster tidak terpasang diruang KIA sehingga pelayanan
pada ibu hamil belum maksimal.
Komitemn mutu : memasang poster bertujuan agar pelayanan pada ibu hamil dapat
efektif dan efisien, karena deengan tersedianya poster di ruang KIA maka akan
memudahkan petugas dan ibu hamil juga dapat langsung melihat pengertian dari
anemi dan gejala-gejalanya. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka
upaya petugas dalam menekan kasus anemia belum maksimal.
Kendala
Setelah membuat poster, maka kegiatan selanjutnya yang saya lakukan adalah membuat
album pengolahan daun kelor, dimana didalam album tersebut berisi tentang manfaat daun
kelor untuk wanita serta resep-resep makanan yang bersumber dari daun kelor. Membuat
album untuk disimpan dan digunakan di ruang KIA pada saat melakukan konseling terhadap
ibu hamil merupakan suatu kegiatan yang membawa manfaat dan dapat meningkatkan kulitas
pelayanan (Manajemen ASN).
Pada tanggal 01 Oktober 2021 Dalam tahapan ini saya merancang desain album dengan
penuh kreatifitas dan inovatif (Komitmen Mutu) kemudian rancangan yang saya buat
jelas dan setelah saya membuat rancangan yang sesuai maka saya akan konsisten terhadap
rancangan tersebut (Akuntabilitas). Memimpin diri sendiri saangat diperlukan dalam
menyelasaikan kegiatan (Akuntabilitas), bekerjasama dengan orang lain dalam
menentukan desain yang bagus dan menghormati apa yang menjadi pendapat orang lain
tersebut juga saya terapkan (Nasionalisme) guna menghasilkan desian yang bagus dan
bermutu (Komitmen Mutu) demi memberi pelayanan yang maksimal kepada ibu hamil.
45
Output/ Hasil : Design album telah tersedia
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan Tanggung Jawab, Kepemimpinan,
Jelas, dan Konsisten. Dalam merancang design album sangat diperlukan rasa
tanggung jawab yang tinggi, memenag/ memimpin diri sendiri juga harus agar
diterapkan karena dengan adanya hal tersebut maka akan semangat untuk
menyelesaikan kegiatan. Saya merancang album dengan jelas dan konsisten terhadap
design yang sudah saya buat. Seandainya saya tidak menerapkan nila-nilai diatas
maka saya tidak akan bersungguh-sungguh dan bersemangat untuk menyelesaikan
kegiatan ini, sehingga pembuatan album akan terhambat.
Nasionalisme : pada tahapan ini saya juga menerapkan Kerja sama dan Saling
Menghormati, dimana pada saat saya melakukan kegiatan ini saya melibatkan suami
dalam merancang desain album dan ketika beliau memberi saran saya sangat
menghargai agar album yang saya buat dapat slesai dengan tepat waktu dan maksimal.
Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya akan kesusahan dalam
menentukan mana design yang bagus dan ketika saya tidak mengahrgai saran yang
diberikan maka selanjutnya beliau tidak akan lagi memberi masukan.
Komitmen Mutu : dalam merancang design diperlukan Inovasi dan kreatifitas yang
tinggi dalam menentukan design yang sesuai dan bagus. Sehingga nantinya album di
cetak dapat digunakan oleh bidan dengan baik dalam memberkan pelayanan.
Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas, maka saya tidak akan menghasilkan
design album yang bagus.
Anti Korupsi : pada saat merancang design saya sangat bekerja keras dan tidak
mudah menyerah demi menghasilkan design yang sesuai. Seandainya saya tidak
menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan menghasilkan design yang cocok dan
sesuai.
46
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini
b. Mengumpulkan resep-resep pengolahan daun kelor
Pada tanggal 02 Oktober 2021, Setelah merancang desain album maka langkah
selanjutnya yang saya lakukan adalah mencari di internet resep-resep pengolahan daun
kelor, setelah mendapatkan resep yang sesuai maka saya mengumpulkan untuk
dimasukkan kedalam album. Saat mencari dan mengumpulkan resep saya melakukan
dengan Mandiri (Anti Korupsi) dan resep yang saya kumpulkan jelas, menaarik dan
konsisten dengan pilihan resep (Akuntabilitas) sebagai bentuk tanggung jawab
(Akuntabilitas) dalam mengumpulkan resep agar nantinya album berisi tentang resep-
resep yang menarik.
Output/ Hasil : resep pengolahan daun kelor tersedia
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan, Konsisten dan
Tanggung jawab. Dalam mencari resep pengolahan daun kelor harus bersifat jelas
dan ketika sudah mendaptkan resep yang jelas maka saya harus mengumpulkan
dengan konsisten terhadap resep yang telah terpilih sebagai bentuk tanggung jawab
dalam menyelasikaan tahapan kegiatan ini. Seandainya saya tidak menerapkan
nilai diatas maka saya tidak akan mendapatkan resep yang cocok dan sesuai,
sehingga saya kan bingung dalam mengumpulkan resep pebolahan daun kelor.
47
Anti Korupsi : dalam melakukan tahapan kegiatan ini saya mencari resep dengan
mandiri di internet kemudian saya mengumpulkan resep-resep yang telah saya
daopatkan dari internet untuk disusun kedalam album. Seadainya saya tidak
menerapkan nilai diatas, maka saya tidak akan mendaptkan resep sesuai harapan
saya.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini
c. Tahapan Kegiatan 3 Menyusun resep-resep pengolahan daun kelor dalam bentuk
album
Pada tanggal 04 Oktober 2021 resep-resep yang sudah tersedia selanjutnya saya susun
untuk dibuat dalam bentuk album. Album ini nantinya akan disimpan diruang KIA untuk
digunakan bidan dalam memberikan edukasi terkait macam-macam pengolahan daun kelor
agar ibu hamil tidak bosan dengan olahan yang itu-itu saja. Saya menyusun resep dengan
inovatif (Komitmen Mutu), jelas dan konsisten (Akuntabilitas), sederhana agar bisa di
praktekan oleh ibu (Anti Korupsi). Menggunakan album dalam pelayanan merupakan
bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas ) dalam memberikan pelayanan yang Maksimal.
Output/ Hasil : resep pengolahan daun kelor sudah tersusun
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapakan Kejelasan, Konsisten, dan
tanggung jawab. Resep-resep yang saya susun harus bersifat jelas dan saya akan
konsisten terhadap resep yang sudah terkumpul, agar resep yang disusun nantinya
didalam album menarik. Menyusun resep harus di penuhi rasa tanggung jawab agar
album dapat terselesaikan dengan baik. Seandainya saya tidak menerpakan nilai
diatas maka album yang saya hasilkan kurang bagus.
48
Komitmen Mutu : pada saat menyusun resep-resep pengolahan daun kelor Inovatif
dan kreatifitas sangat diperlukan dalam menghasilkan susunan resep yang indah.
Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka resep yang akan saya
masukkan kedalam album tidak terlalu menarik.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini
d. Tahapan kegiatan ke 4 Meminta arahan dari Kepala Puskesmas
Pada tanggal 07 Oktober 2021 Setelah saya menyusun resep-resep pengolahan daun kelor
maka selanjutnya saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) saya
datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) kemudian ada saat saat konsultasi
saya menyampaikan tahapan kegiatan saya dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan
serta hormat pada atasan (Etika Publik). Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan
dan arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan
dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya catat untuk menjadi pedoman
dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).
Output/ hasil : Adanya arahan dan persetujuan dari Kepala Puskesmas
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Nasionalisme : pada tahapan ini saya menerapkan musyawarah dan saling
menghargai, melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait design yang sudah saya
buat agar mendaptkan petunjuk apakah masih perlu ditambah atau sudah sesuai.
Pada saat pimpinan memebri arahan saya memperhatikan dengan cermat dan
mencatat untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan. Seandainya saya
tidak menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan mendaptkan bimbingan dan
arahan dari pimpinan guna menghasilkan susunan resep yang bagus.
Etika Publik : ketika melakukan konsultasi saya menrapkan sikap sopan dan
hormat pada pimpinan dengan, mengetuk pintu dan memberi salam sebelum masuk
serta menyampaikan design dengan kata-kata yang sopan. Seandainya saya tidak
49
menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan berfifat kurang kooperatif kepada saya,
sehingga saya tidak akan mendaptkan bimbingan.
Komitemen Mutu : dalam tahapan ini saya menerapkan efektif dan efisien. Pada
saat pimpinan memebri arahan saya mendengrkan dan mencatat untuk menjadi
pedoman agar kegiatan yang saya lakukan dapat efektif dan efisien. Seandainya saya
tidak menerpakan hal diatas maka kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancer dan
selesai tepat waktu.
Anti Korupsi : pada saat hendak melakukan konsultasi saya datang tepat waktu dan
berpakain rapi sebagai bentuk penghormatan pada pimpinan. Seandainya saya tidak
menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan menegur saya dan saya tidak akan
mendaptkan bimbingan.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini
e. Tahapan Kegiatan ke 5 Mencetak album
Pada tanggal 09 Oktober 2021, Membuat album pengolahan daun kelor merupakan
bentuk dari penerapan nilai komitmen mutu. Hal ini memudahkan saya dalam berbagi
informasi kepada pasien ibu hamil di puskesmas Kajang. Dalam Tahap Ini Saya mencetak
poster bekerja sama dengan salah satu percetakan dan saya menerapkan saling
menghormati pada saat album tersebut dicetak( Nasionalisme), menyediakan album
pengolahan daun kelor di ruangan KIA sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas)
dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
Output/ Hasil : Album telah dicetak dan sudah terpajang di Ruang KIA
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Akuntabilitas : setelah mendapat persetujuan dan bimbingan dari pimpinan maka
saya akan mencetak resep yang sudah tersusun kemudian untuk dibuat menjadi
50
album sebagai bentuk tanggung jawab saya dalam menyelesaikan kegiatan saya agar
album dapat disimpan di ruang KIA sebagai bahan konseling untuk bidan.
Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka album tidak akan tercetak
karena tidak adanya rasa tanggungjawab dalam diri saya.
Nasionalisme : pada saat mencetak album saya bekerja sama dengan salah satu
percetakan, dan saya menerepakan sikap saling menghormati ketika bapak tersebut
memberi masukan terkait album yang saya akan cetak agar menghasilkan album
yang bagus. Seandainya saya tidak menerpakan nilai diatas maka album tercetak
dengan kurang bagus.
Kendala
Tidak ditemukanya kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini
3. Kegiatan ke 3 Menyediakan video tentang Manfaat dan pengolahan daun kelor
Dengan tersedianya edukasi yang bebentuk video maka akan menambah pengetahuan
masyarakat dengan lebih mudah (Pelayanan Publik) sehingga dapat membantu
memaksimalkan pelayanan petugas kepada masyarakat (Manajemen ASN).
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Pembuatan video tentang pengolahan daun kelor dapat memperkuat misi 1 yaitu
Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional.
Penguatan Nilai Organisasi
Dengan membuatan video tentang pengolahan daun kelor dapat memperkuat nilai organisasi
yaitu kreatifitas dan kenyaman.
a. Tahapan Kegiatan 1 Mencari referensi di youtube
Pada tanggal 03 Oktober 2021 saya mencari referensi video di youtube. Di youtube
terdapat banyak video-video terkait pengolahan daun kelor. Saya mencari referensi video
dengan Mandiri (Anti Korupsi) dan penuh kejelasan dan konsisten dengan pilihan resep
(Akuntabilitas) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) agar video yang
terkumpul sesuai. Agar ibu hamil tertarik untuk menonton
Output/ hasil : video tersedia
Dokumentasi :
Analisis Dampak
51
Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan, Konsisten, Tanggung
jawab. Resep-resep yang saya cari harus bersifat jelas dan saya akan konsisten
terhadap resep yang sudah terkumpul, agar video yang tersedia bersifat edukatif
dan menarik. Sebagai bentuk tanggung jawab dalam mennyediakan video yang
bagus.. Seandainya saya tidak menerpakan nilai diatas maka video yang saya
hasilkan kurang bagus dan kurang menarik.
Anti Korupsi : pada saat mencari referensi video di youtube terkait pengolahan
daun kelor saya melakukan dengan mandiri, karena video cukup mudah ditemukan.
Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan mendapatkan
video yang sesuai dengan harapan saya.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelasikan tahapan kegiatan ini
b. Tahapan Kegiatan Ke 2 Mengunduh video
Pada tanggal 03 Oktober 2021, Setelah menemukan video yang menarik dan edukatif,
maka saya akan mengunduh video dengan Mandiri dan sederahana (Anti Korupsi) dan
penuh kejelasan dan konsisten dengan pilihan resep (Akuntabilitas) agar resep yang
tersedia mudah dipraktekkan. Menyediakan video edukasi sebagai bentuk tanggung
jawab (Akuntabilitas) dalam menyediakan bahan untuk pelayanan yang mudah dan lebih
berkulitas.
Output/ Hasil : Video tersimpan di penyimpanan media
Dokumentasi :
Analisis Dampak
52
Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan, Konsisten dan
Tanggung jawab. Dalam mengunduh video resep pengolahan daun kelor harus
bersifat jelas dan ketika sudah mendaptkan resep yang jelas maka saya harus
konsisten terhadap resep yang telah terpilih sebagai bentuk tanggung jawab dalam
menyelasaikan tahapan kegiatan ini. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas
maka saya tidak akan mendapatkan video yang cocok dan sesuai serta video yang
bersifat edukatif dan menarik.
Anti Korupsi : dalam melakukan tahapan kegiatan ini saya mengunduh video
dengan mandiri dari youtube. Video yang saya unduh yaitu video yang sederhana
sehingga nantinya mudah dipraktekan oleh ibu hamil. Seadainya saya tidak
menerapkan nilai diatas, maka saya tidak akan mendapatkan video sesuai harapan
saya.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelasaikan tahapan kegiatan ini
c. Tahapan Kegiatan Ke 3 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Pada tanggal 07 Oktober 2021, Setelah saya mengunduh resep-resep pengolahan daun
kelor maka selanjutnya saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) saya
datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) kemudian ada saat saat konsultasi
saya menyampaikan tahapan kegiatan saya dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan
serta hormat pada atasan (Etika Publik). Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan
dan arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan
dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya catat untuk menjadi pedoman
dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).
Output/ hasil : Adanya arahan dan persetujuan dari Kepala Puskesmas
Dokumentasi :
Analisis Dampak
53
Nasionalisme : pada tahapan ini saya menerapkan musyawarah dan saling
menghargai, melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait design yang sudah saya
buat agar mendaptkan petunjuk apakah masih perlu ditambah atau sudah sesuai.
Pada saat pimpinan memebri arahan saya memperhatikan dengan cermat dan
mencatat untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan. Seandainya saya
tidak menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan mendaptkan bimbingan dan
arahan dari pimpinan guna menghasilkan video yang bagus dan menarik
Etika Publik : ketika melakukan konsultasi saya menrapkan sikap sopan dan
hormat pada pimpinan dengan, mengetuk pintu dan memberi salam sebelum masuk
serta menyampaikan design dengan kata-kata yang sopan. Seandainya saya tidak
menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan berfifat kurang kooperatif kepada saya,
sehingga saya tidak akan mendaptkan bimbingan.
Komitemen Mutu : dalam tahapan ini saya menerapkan efektif dan efisien. Pada
saat pimpinan memebri arahan saya mendengrkan dan mencatat untuk menjadi
pedoman agar kegiatan yang saya lakukan dapat efektif dan efisien. Seandainya saya
tidak menerpakan hal diatas maka kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancer dan
selesai tepat waktu.
Anti Korupsi : pada saat hendak melakukan konsultasi saya datang tepat waktu dan
berpakain rapi sebagai bentuk penghormatan pada pimpinan. Seandainya saya tidak
menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan menegur saya dan saya tidak akan
mendaptkan bimbingan.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelasaikan tahapan kegiatan ini
d. Tahapan Kegiatan ke 4 Membagikan video pada ibu hamil melalui Grup WA yang
akan dibuat
Pada tanggal 13 Oktober 2021 Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas maka
video siap untuk dibagikan kepada ibu hamil, dalam tahapan ini saya membagikan video
dengan jelas (Akuntabilitas), menggunakan bahasa yang sopan (Etika Publik) dan
responsive (Komitmen Mutu) terhadap pertanyaan-pertanyaan dari ibu.
Output/ hasil : Video dapat dilihat nantinya melalui grup WA
Dokumentasi :
Analisis Dampak
54
Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan terhadap video yang
nantinya akan dibagiakn di grup WA agar ibu hamil dapat mengerti dan tertarik
untuk menonton dan mempraktikkan dirumah . Seandainya saya tidak
menerapkan nilai diatas maka ibu hamil akan bingung terkait video yang saya
bagiakan karena tidak berhubungan dengan daun kelor, sehingga ibu hamil tidak
tertarik untuk menonton.
Etika Publik : pada saat membagikan video saya menggunakan bahsa yang
sopan dan bersifat terbuka pada ibu hamil, guna adanya nanti umpan balik dari
ibu hamil. Seandainya saya tidak meneapkan nilai diatas maka ibu hamil akan
merasa risih jika saya mengirimkan video.
Komitmen Mutu : pada saat membagikan video saya harus bersikap responsif
terhadap umpan balik dari ibu hamil. Siap menjawab pertanyaan terkait video
yang saya bagikan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu
hamil tidak akan lagi bertanya dan mereka merasa tidak di dihargai apabila
bertanya dan saya tidak responsive terhadap pertanyaan-pertanyaan yang mereka
berikan.
Kendala
Tidak ditemukan kendala dalam menyelesaikan tahapan kegiatan ini
4. Kegiatan Ke 4 Menyediakan sarana konseling (Grup Whatsapp)
Dengan adanya grup konseling maka akan mempermudah melakukan pelayanan, memberi
edukasi pada ibu hamil, dengan kegiatan ini maka saya telah menerapkan Pelayanan Publik
dan Manajemen ASN.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan Menyediakan saran konseling (Grup Whatsapp) untuk memberi edukasi maka akan
memperkuat misi ke 2 yaitu Membina peran serta masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan.
Penguatan Nilai Organisasi
Dengan Menyediakan saran konseling (Grup Whatsapp) untuk memberi edukasi dapat
memperkuat nilai organisasi yaitu Kerjasama.
a. Tahapan Kegiatan 1 Mengumpulkan Nomor Hp ibu hamil
Pada tanggal 11 Oktober 2021 Dalam tahapan ini saya meminta nomor kontak ibu hamil
dengan bersikap sopan ( Etika Publik) dan apabila ada ibu hamil yang tidak bersedia
55
untuk memberikan nomor HPnya maka saya tidak akan memaksakan kehendak
(Nasionalisme)
Output/ Hasil : Nomor HP sudah terkumpul
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Nasionalisme : pada tahapan ini saya menerapkan tidak memaksakan kehendak.
Ketika ada ibu hamil yang tidak bersedia memberikan nomor HP nya maka saya
akan menghargai keputusan ibu tersebut. Seandainya saya tidak menerapkan nilai
diatas maka saya seolah-olah bersifat arogan dan memaksakan kehendak hal ini
tidak mencerminkan ASN yang berakhlak dan berkarakter.
Etika Publik : pada saat saya meminta nomor hp ibu hamil saya menggunakan
bahasa yang sopan agar tercipta komunikasi yang bagus antara saya dengan ibu. Jika
saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu akan cuek atau tidak kooperatif dengan
saya sehingga saya tidak mendaptkan nomor HP ibu tersebut.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini
b. Tahapan Kegiatan ke 2 Membuat grup wa
Pada tanggal 12 Oktober 2021 saya membuat grup dengan jelas (Akuntabilitas) dan
transaparan (Akuntabilitas) dan mudah dipahami atau sederhana (Anti Korupsi),
sehingga dapat memberikan edukasi pada ibu hamil dengan mudah.
Output/ hasil : Tersedianya grup WA
56
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan, transparan. Grup yang
dibuat harus jelas dan transparan agar ibu hamil mengerti dengan grup yang kita
buat. Jika saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu hamil akan bingung terkait
grup tersebut.
Anti Korupsi : dalam pembuatan grup harus menggunakan nama grup yang
sederhana agar ibu hamil mudah mengingat terkait grup konseling yang kita buat.
Jika saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu hamil akan mudah lupa dengan
nama grup sehingga jika saya membagikan edukasi di grup ibu tidak akan membuka.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini
c. Tahapan Kegiatan ke 3 Mengundang ibu hamil menjadi peserta grup
Pada tanggal 12 Oktober 2021 saya Mengundang ibu hamil untuk menjadi peserta grup ,
dalam kegiatan ini saya melakukan dengan sikap adil (Nasionalisme) pada semua ibu
hamil dan konsisten terhadap peserta grup (Akuntabilitas)
Output/ hasil : Ibu hamil sudah jadi peserta grup
Dokumentasi :
57
Analisis Dampak
Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan konsisten, pada saat saya
mengundang ibu hamil saya harus konsisten berapa jumlah ibu hamil yang sudah
saya kumpulkan nomor HP nya dan tidak mudah mengeluarkan peserta grup. Jika
saya tidak menerapkan nilai tersebut maka saya tidak akan dipercayai oleh ibu
hamil.
Nasionalisme : sikap adil ibu hamil untuk diundang peserta grup harus saya
lakukan. Karena apabila saya tidak menerapkan hal ini maka ibu hamil akan
merasa dibeda-bedakan.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini
d. Tahapan Kegiatan ke 4 Mengirimkan video dan album edukasi terkait pengolahan
daun kelor
Pada tanggal 13 Oktober 2021 Dalam tahapan ini saya melakukan konseling dengan
mengirimkan video dan album menggunakan bahasa yang sopan dan terbuka (Etika
Publik) dan sederhana (Anti korupsi) serta menunjukan sikap responsive ( Komitmen
Mutu) pada ibu hamil.
Output/ Hasil : dokumentasi
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Etika Publik : pada tahapan ini saya menerapakan sikap sopan dan terbuka pada
saat saya mengirimkna video pada ibu hamil, agar ibu hamil merasa nyaman dan
dihargai sehingga ibu hamil tidak canggung apabila ada pertanyaan terkait video
58
edukasi yang saya kirimkan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai indicator
diatas maka saya tidak akan mendapatkan respon yang baik dari ibu hamil.
Komitmen Mutu : pada tahapan ini saya menerapkan Responsif pada saat ibu
hamil mengirimkan pertanyaan sehingga ibu hamil merasa diperhatikan dan
dipedulikan . Seandainya saya tidak meenrapkan nilai diatas maka saya akan
dianggap cuek oleh ibu hamil.
Anti Korupsi : pada tahapan ini saya menerapkan sikap sederhana dalam berakata-
kata serta video yang saya kirimkan sederhana seingga ibu hamil dapat dengan
cepat memahami apa yang saya kirimkan dan dapat mempraktekkan resep-resep
yang saya kirimkan. Seandainya saya tidak menerapakan nilai diatas makan saya
ibu hamil akan susah mengerti dan merasa sulit memprakekkan resep yang saya
kirimkan sehingga ibu malas untuk mencoba resep tersebut.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini
5. Sosialisasi Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Melalui Album Pengolahan Daun
Kelor di ruang KIA
Dalam melakukan sosialisasi saya melakukan dengan professional sehingga dalam hal ini
saya menerapkan Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan WOG. Melakukan sosialisasi
merupakan kewajiban ASN dalam memberikan edukasi pada ibu hamil.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan melakukan sosilisasi maka akan memperkuat misi ke 2 yaitu Membina peran serta
masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan.
59
Output/ hasil : Adanya arahan dan persetujuan dari Kepala Puskesmas
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Nasionalisme : pada tahapan ini saya menerapkan musyawarah dan saling
menghargai, melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait rencana sosialisasi yang
saya akan lakukan d ruang KIA. Pada saat pimpinan memberi arahan saya
memperhatikan dengan cermat dan mencatat untuk menjadi pedoman dalam
melaksanakan kegiatan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya
tidak akan mendaptkan bimbingan dan arahan dari pimpinan terkait kegiatan yang
akan saya lakukan.
Etika Publik : ketika melakukan konsultasi saya menrapkan sikap sopan dan
hormat pada pimpinan dengan, mengetuk pintu dan memberi salam sebelum masuk
serta menyampaikan rencana sosialisasi dengan kata-kata yang sopan. Seandainya
saya tidak menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan berfifat kurang kooperatif
kepada saya, sehingga saya tidak akan mendaptkan bimbingan.
Komitemen Mutu : dalam tahapan ini saya menerapkan efektif dan efisien. Pada
saat pimpinan memebri arahan saya mendengrkan dan mencatat untuk menjadi
pedoman agar kegiatan yang saya lakukan dapat efektif dan efisien. Seandainya saya
tidak menerpakan hal diatas maka kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancer dan
selesai tepat waktu.
Anti Korupsi : pada saat hendak melakukan konsultasi saya datang tepat waktu dan
berpakain rapi sebagai bentuk penghormatan pada pimpinan. Seandainya saya tidak
menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan menegur saya dan saya tidak akan
mendaptkan bimbingan.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan
b. Tahapan Kegiatan Ke 2 Menyiapkan bahan sosialisasi
Pada tanggal 22 Oktober 2021 Setelah mendapatkan bimbingan dan persetujuan dari
pimpinan maka selanjutnya saya menyiapkan bahan yang akan disosilisasikan pada ibu
hamil diruang KIA. saya akan menyediakan bahan sosilisasi dengan jelas (Akuntabilitas)
dan bekerja sama dan saling menghormati antar teman sejawat (Nasionalisme) sebagai
60
bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam menyiapkan bahan sosialisasi dan melihat
situasi yang efisien (Komitmen Mutu) untuk dilakukan.
Output/ hasil : Bahan tersedia
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Nasionalisme : pada tahapan ini saya menyiapkan bahan dengan melakukan kerja
sama dengan teman sejawat dan ketika teman sejawat memberikan saran maka saya
akan menghormati masukan yang diberikan kepada saya, agar teman sejawat saya
merasa dihargai pendapatnya sehingga mereka akan senang membantu saya.
Seanadainya saya tidak menerapkan nilai indiaktor diatas maka teman sejawat saya
tidak akan memberikan masukan kepada saya.
Akuntabilitas : pada tahapan ini saya mengumpulkan bahan sosialisasi dengan
penuh tanggung jawab dan jelas agar materi yang saya sampaikan dapat dengan
mudah dipahami oleh ibu hamil. Seandainya saya tidak menrapkan nilai indicator
diatas maka bahan sosialisasi yang saya kumpulkan tidak sesuai dengan materi dan
ibu hamil akan susah untuk memahami materi yang saya sampaikan.
Komitmen Mutu : pada saat saya mengumpulkan bahan sosialsisasi saya
melakukan dengan efisien agar bahan dapat terkumpul dengan tepat waktu sehingga
sosialisasi yang saya akan lakukan dapat terlaksana dengan tepat waktu. Seandainya
saya tidak menrapkan hal ini maka saya akan kewalahan dalam mengumpulkan
bahan sehingga menghambat pelaksanaan sosilasisasi saya.
Kendala
61
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan
c. Tahapan Kegiatan ke 3 Melakukan sosialisasi
Pada tanggal 25 Oktober 2021 Dalam melakukan sosialisasi saya menyampaikan materi
dengan sikap yang sopan dan terbuka (Anti Korupsi) serta bersikap sederhana (Anti
Korupsi) tetapi makna yang saya sampaikan tetap jelas (Akuntabilitas) serta bekerja
sama dengan para audiens dan menerapkan saling menghormati selama sosialsiasi
berlangsung( Nasionalisme) serta bersikap responsive.
Output/ hasil : Peserta antusias dan paham tentang manfaat dan cara pengolahan daun
kelor
Dokumentasi :
Analaisis Dampak
Etika Publik : pada saat melakukan sosialisasi saya menyampaikan materi dengan
bahsa yang soopan dan terbuka pada ibu hamil, agar sosialisasi berjalan dengan
lancar dan ibu hamil antusias untuk mendengarkan apa yang saya sampaikan.
Seandainya saya tidak menerpkan nilai indicator diatas maka ibu hamil tidak akan
memperhatikan apa yang saya sampaikan.
Anti Korupsi : dalam menyampaikan materi saya menggunakan bahasa yang
sederhana agar mudah dipahami oleh ibu hamil. Seandainya saya tidak menerapkan
nilai diatas maka ibu akan susah paham terkait apa yang saya sampaikan.
Akuntabilitas : dalam melakukan sosialisasi saya menyampaikan materi yang jelas,
agar ibu dapat mengerti. Jika saya tidak menerpakan nilai diatas maka ibu hamil
akan kurang mengerti dengan materi yang saya sampaiakn.
Komitemen Mutu : ketika melakukan sosialisasi saya akan bersikap responsive
terhadap pertanyaan-pertanyaan dari ibu hamil. Agar ibu hamil merasa dipedulikan.
Seandainya saya tidak menerpakn nilai diatas maka tidak aka nada umpan balik dari
peserta sosilasasi.
62
Nasionalisme : kerja sama dan saling menghormati juga saya terapkan pada saat
melakukan sosialisasi agar kegiatan yang saya lakukan dapat berjalan dengan lancar
dan peserta tetap antusisias dalam mengikuti kegiatan yang saya lakukan.
Seandainya saya tidak menerpkan nilai diatas maka sosialisasi yang saya lakukan
tidak akan berjalan dengan lancar.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan
d. Tahapan Kegiatan Ke 4 Melakukan diskusi
Setelah melakukan sosialisasi saya membuka sesi diskusi kepada peserta yang ingin
bertanya dengan menerapkan sikap adil (Nasionalisme) dan tetap melakukan diskusi
dengan sikap sopan dan terbuka (Etika Publik), tetap bekerja sama dan saling
menghormati ( Nasionalisme) dengan para audiens agar diskusi berjalan dengan
semestinya.
Output/ Hasil : dokumentasi
Dokumentasi :
Analisis Dampak
Nasionalisme : pada saat melakukan diskusi saya menerapkan sikap adil, saling
menghormati, kerja sama agar ibu hamil merasa dihargai dan tidak dibeda-
bedakan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai datas maka ibu hamil akan
merasa dibeda-bedakan dengan ibu hamil yang lain, sehingga ibu hamil merasa
tidak dihargai
Etika Publik : pada saat melakukan diskusi saya menjawab pertanyaan ibu dengan
sopan dan terbuka, sehingga ibu akan antusias untuk bertanya kembali.
Seandaianya saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu akan merasa tidak
dihargai dan malas untuk bertanya.
63
Komitmen Mutu : dalam menjawab pertanyaan ibu hamil saya bersikap responsif
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, agar ibu yang lain bersemangat
untuk memberikan pertanyaan. Seandaianya saya tidak menerapkan nilai diatas
maka ibu hamil tidak akan memberikan pertanyaan kepada saya.
Kendala
Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan
64
MATRIKS NILAI-NILAI DASAR ASN (ANEKA
65
MATRIKS NILAI ORGANISASI
Disiplin
Kreatifitas 3
Nilai Kesabaran
Organisasi Tanggungjawab 1
Kerjasama 2
Kenyamanan 3
66
VISI MISI ORGANISAS UPT PUSKESMAS
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Total
KAJANG
67
MATRIKS PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
No Peran Dan Kedudukan Asn Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Total
1 Manajemen ASN 5
2 Pelayanan Publik 3
Whole of Government
3 1
(WoG)
68
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada laporan rancangan aktualisasi, total kegiatan yang saya ajukan adalah 5 kegiatan.
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan selama masa habituasi adalah Pembuatan Poster
tentang anemia pada ibu hamil, Pembuatan album pengolahan daun kelor, menyediakan
video edukasi terkait pengolahan daun kelor, menyediakan grup konseling dan
melakukan sosialisasi di ruang KIA.
B. Rencana Tindak Lanjut
70