Bayu Desianto - UAS Bahasa Dan Terminologi Hukum
Bayu Desianto - UAS Bahasa Dan Terminologi Hukum
041627593
1. A.
S → subyek
PV → (persoonvorm)
OL → obyek langsung / penderita
OT → obyek tak langsung / penyerta
SP → sisa predikat
K → keterangan
KKB → kata kerja bantu
KSB → kata sambung
P → predikat (berupa PV saja atau PV + SP)
In de integratiefase staat de uiterking van den theorie central. De vragen zijn hier
S Pv KKB P K OL SP OT OL K Pv OL K OT
gericht op de
OT K K
relatie tussen de begrippen. Earst de relatie van central begrippen met het
OT OL K KSB S Pv OL K K SP K Pv
kernbegrip, vervolgens
K SP
de relaties van central begrippen onderling en ten slotte de ralatie van central
K OL Pv K KKB OT K K OT Pv SP S K
begrippen met
P SP
minder central begrippen. Het materiaal wordt geordend als voorbeelden van
Pv K SP S K SP OT K SP Pv
relaties om per
P S K
doelstelling van
K S
B.
Saya melihat seseorang yang sudah selesai.
Ik zie iemand die al klaar is
S PV S S K SP PV
Saya melihat seseorang yang sudah selesai adalah
Induk kalimat anak kalimat
Itu adalah orang yang besok ingin saya kunjungi.
Dat is de persoon die ik morgen wil bezoeken.
S PV SP OL S K PV SP
itu adalah orang yang saya besok ingin mengunjungi
Induk kalimat anak kalimat
karena sebelumnya saya belum pernah menanyakan hal itu pada istri saya.
omdat ik het mijn vrouw nog nooit eerder gevraagd heb.
KSB S OL OT K K SP PV
karena saya itu istri saya belum pernah sebelumnya menanyakan KKB
anak kalimat
Bila saya memiliki banyak uang, saya (akan) pergi ke Belanda tiap tahun.
Als Ik veel geld heb, ga ik ieder jaar naar Nederland.
KSB S OL PV PV S K K
bila saya banyak uang memiliki pergi saya tiap tahun ke Belanda
anak kalimat Induk kalimat
2. Kalimat Positive
Kalimat Negative
Kalimat Tanya
bentuk kesalahan bahasa tulis pada putusan MK. Kesalahan berbahasa tulis terkait
dengan pola kalimat dapat dilihat pada data berikut ini.
2. Nama : Sri Sudarjo Alamat : Jalan Batu Ampar 3 Nomor 11A, Kelurahan Batu
Ampar, Kecamatan Kramatjati, Condet, Jakarta Timur
Kesalahan lain pada kutipan putusan di atas adalah adanya penggunaan huruf
kapital di tengah kalimat yaitu pada kata nama dan alamat. Kedua kata ini
merupakan kelanjutan dari kalimat sebelumnya sehingga seharusnya ditulis
dengan huruf kecil. Kesalahan ini mengaburkan norma-norma kebahasaan yang
seharusnya digunakan oleh para pejabat negara. Hal ini tentunya tidak patut
dilakukan oleh lembaga negara.
Karena hal ini dijamin oleh Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun
1945 BAB XV Pasal 36 tentang fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia yang
menyebutkan bahwa kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi atau
bahasa negara.