Anda di halaman 1dari 7

Nama : Steven Prasetya Ohello

NIM : 23221037

Review Question Chapter 2

1. Keadaan apa yang memicu kebutuhan akan jenis aktifitas audit internal?
Dengan semakin berkembangnya suatu organisasi sehingga memiliki struktur yang semakin
kompleks juga cakupan wilayah operasi yang semakin luas maka pengawasan terhadap
setiap aktivitias organisasi menjadi tidak mudah bagi pucuk pimpinan. Sehingga dibutuhkan
tim khusus untuk melakukan pengawasan dari internal organisasi sehingga dapat menilai
jalannya setiap aktifitas organisasi apakah sudah sesuai dengan tujuan organisasi dan
melaporkan hasilnya kepada pimpinan.

2. IPPF terdiri dari 6 Enam komponen sebagai berikut:


Pedoman wajib:
 Prinsip-prinsip pokok audit internal (core principles)
 Definisi audit internal
 Standar internasional audit intenal
 Kode etik audit internal
Pedoman yang direkomendasikan:
 Panduan pelaksanaan
 Panduan tambahan

3. Perbandingan antara pernyataan misi dan definisi audit internal:


Definisi:
Internal auditing merupakan aktivitas asurans dan konsultansi yang independen dan
obyektif, yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi.
Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya melalui pendekatan yang
sistematis dan teratur dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses manajemen
risiko, pengendalian dan tata kelola.
Pernyataan misi:
Meningkatkan dan melindungi nilai organisasi dengan memberikan asurans, saran dan
wawasan yang berbasis risiko dan objektif.
Definisi berbeda dari pernyataan misi dalam hal definisi menggambarkan apa itu audit
internal sedangkan pernyataan misi menyatakan apa yang ingin dicapai oleh profesi dan
fungsi audit internal. Namun pernyataan misi tetap sejalan dengan definisi dari internal audit
dan juga mempertegas bahwa internal audit tidak hanya meningkatkan nilai tambah dari
organisasi tetapi juga melindungi aset organisasi dengan memberikan asurans dan konsultasi
berupa saran dan wawasan (insight) yang berbasis risiko dan objektif.

4. Tujuan kode etik IIA


Secara umum Kode etik merupakan norma, aturan atau tata cara sebagai pedoman
berperilaku yang ditetapkan dan diterima oleh suatu kelompok profesi tertentu. tujuannya
adalah untuk melindungi dari tindakan-tindakan yang tidak profesional. begitu pula untuk
auditor internal, juga memiliki berbagai kode etik yang harus dipedomani sebagai budaya
etis dalam menjalankan fungsinya.

5. 4 prinsip kode etik yang harus dipatuhi auditor internal


 Integrity: dengan integritas auditor dapat membangun kepercayaan dari client terhadap
hasil penilaiannya
 Objektivity: seorang auditor harus membuat penilaian secara objektif dan tidak dipengaruhi
oleh kepentingan pihak tertentu
 Confidentiality: auditor internal harus dapat menjaga rahasia dari informasi yang mereka
terima, dan tidak mengungkapkan informasi tersebut tanpa otoritas yang sesuai, kecuali jika
berkaitan dengan kewajiban hukum atau profesional.
 Competency: auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
yang baik mengenai bidang yang akan di auditnya.

6. Tujuan dari standar IIA


Audit internal dilakukan dalam lingkungan hukum dan budaya yang beragam, organisasi
yang diaudit juga beragam dalam hal tujuan, kompleksitas dan struktur. Perbedaan ini dapat
mempengaruhi praktik audit internal, oleh karena itu perlu dibuat sebuah standar yang
wajib dipedomani oleh auditor dalam menjalankan aktifitas audit internal.
Standard ini berupa suatu kerangka kerja internasional yang berisi elemen-elemen wajib
yang harus dijalankan oleh seorang auditor. Standar ini juga menetapkan dasar-dasar untuk
evaluasi kinerja dalam audit internal. yang pada akhirnya akan mendorong proses dan
operasi organisasi yang lebih baik.

Terdapat dua kategori standarisasi yakni standar atribut dan standar kinerja. Standar Atribut
mengatur atribut organisasi dan individu yang melaksanakan audit internal, sendangkan
standar kinerja mengatur sifat audit internal dan menyediakan kriteria mutu untuk
mengukur kinerja jasa audit internal tersebut

7. Perbedaan layanan Assurans dan konsultasi


Assurans memberikan pendapat atau penilaian secara objektif terhadap hasil pemeriksaan
yang dilakukan auditor. Sedangkan konsultasi memberikan saran ataupun pelatihan
terhadap suatu organisasi agar dapat berkembang. Tujuan dari assurans adalah memberikan
gambaran kondisi organisasi saat ini sedangkan konsultasi adalah aktifitas dengan tujuan
untuk mengembangkan organisasi menjadi lebih baik dalam mencapai tujuannya. Karena
perbedaan tujuan dari kedua layanan tersebut maka masing-masing memiliki implementasi
standar yang berbeda.

8. Definisi independen adalah bebas dari kondisi yang dapat mengganggu aktifitas audit
internal untuk melaksanakan audit secara tidak memihak.
Definisi Objektif adalah sikap mental dari seorang auditor internal sedemikian sehingga hasil
kerjanya tidak bias atau dipengaruhi oleh apapun seperti perasaan ataupun prasangka dan
menghasilkan penilaian yang objektif dan dapat dipercaya. Misal, jika ada dua orang auditor
internal dengan kemampuan yang sama dan dihadapkan pada fakta dan keadaan yang sama
maka akan sampai pada kesimpulan yang sama (tidak bias).

9. Apa itu conflict of interest ? Dan bagaimana conflict interest dapat terjadi?
Conflict of interest (konflik kepentingan) merupakan suatu situasi dimana seorang auditor
internal memeliki kepentingan pribadi yang mempengaruhi penilaiannya sebagai auditor.
Conflict of interest dapat terjadi akibat hilangnya sifat independen dari auditor internal,
misalnya adanya kepentingan terkait jabatan, gratifikasi, hubungan finansial dengan auditee,
dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi penilaian dari auditor internal.
10. Profiency adalah pengetahuan, keahlian dan kompetensi lainnya yang dibutuhakan oleh
seorang auditor agar dapat melaksanakan tanggung jawab profesionalnya secara efektif. Hal
ini mencakup pertimbangan pada aktivitas saat ini, tren, dan masalah yang mungkin muncul
untuk memungkinkan auditor memberikan saran dan rekomendasi yang relevan.

Due professional care adalah tingkat keterampilan dan kecermatan yang baik yang
diharapkan dimiliki oleh seorang auditor internal dalam menjalankan tugasnya. Dengan
kecermatan ini seorang auditor dapat lebih waspada terhadap kemungkinan adanya
penyimpanagan seperti kecurangan, kesalahan yang disengaja, kesalahan/error dan
kelalaian, pemborosan, ketidakefektifan, dan konflik kepentingan, serta kondisi-kondisi dan
kegiatan lain di mana penyimpangan sangat mungkin terjadi.

11. Apa tujuan dari program penjaminan mutu dan peningkatan fungsi audit internal?
Program tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan audit internal apakah sudah
dijalankan dengan benar sesuai dengan definisi, standar, dan penerapan kode etik audit
internal. Program ini juga mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari audit internal dan
mengidentifiaksi peluang perbaikan.

12. Apa tujuh bagian utama dari Standar Kinerja?


 Mengelola Kegiatan Audit Internal untuk memastikan bahwa kegiatan audit internal
memberikan nilai tambah kepada organisasi
 Nature ofWork. sejalan dengan definisi audit internal yakni:
i. Fungsi audit internal harus menilai dan membuat rekomendasi yang tepat
untuk meningkatkan proses tata kelola organisasi
ii. Fungsi audit internal harus mengevaluasi efektivitas dan berkontribusi pada
peningkatan proses manajemen risiko organisasi.
iii. Fungsi audit internal membantu organisasi dalam mempertahankan kontrol
yang efektif dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi mereka dan
dengan mempromosikan perbaikan terus-menerus.
 Engagement Planning, Auditor internal harus membuat rencana untuk setiap kegiatan
auditing internal, mecakup tujuan, ruang lingkup, waktu, dan alokasi sumber daya.
 Performing the Engagement, Dalam menjalankan audit internal, auditor harus
mengidentifikasi segala informasi, melakukan analisis dan evaluasi, melakukan dokumentasi
informasi, dan melakukan supervisi untuk memastikan tujuan tercapai.
 Communicating Results, agar hasil dari audit internal dapat bermanfaat maka harus
dikomunikasikan dengan baik kepada pihak-pihak yang tepat. Namun komunikasi tidak cukup hanya
berupa laporan, perlu adanya komunikasi yang dapat meminimalkan risiko salah tafsir.
 Monitoring Progress
Menjalankan dan memlihara sistem monitoring untuk memantau disposisi hasil dari
setiap penugasan baik itu penugasan asurans majupun konsulatsi. Pada penugasan
asurans CAE harus memastikan bahwa tidakan manajemen telah diterapkan secara
efisien sedangkan pada penugasan konsultasi, fungsi audit internal harus memantau
disposisi hasil sejauh yang disepakati dengan client.
 Communicating the Acceptance of Risks, membahas masalah tingkat risiko residu yang
mungkin tidak dapat diterima oleh organisasi.

13. Standard Kinerja


 Engagement planning
Standard 2200: Auditor internal harus membuat rencana untuk setiap kegiatan
auditing internal, mecakup tujuan, ruang lingkup, waktu, dan alokasi sumber daya.

 Performing the engagement.


Standard 2301: Saat melakukan penugasan, fungsi audit internal harus
mengidentifikasi informasi yang cukup, andal, relevan, dan berguna untuk mencapai
tujuan penugasan.
Standard 2302: Membuat kesimpulan dan hasil penugasan pada analisis dan
evaluasi yang tepat.
Standard 2330: Mendokumentasikan informasi yang sufficient, andal, relevan, dan
berguna untuk mendukung hasil keterlibatan dan kesimpulan
Standard 2340: Yakin bahwa keterlibatannya "diawasi dengan benar untuk
memastikan tujuan tercapai, kualitas terjamin, dan staf dikembangkan"

 Communicating results.
Standard 2410: Kriteria untuk berkomunikasi menyatakan bahwa "komunikasi harus
mencakup tujuan keterlibatan, ruang lingkup dan hasil."
Standard 2420: Kualitas Komunikasi lebih lanjut menyatakan bahwa "Komunikasi
harus akurat, objektif, jelas, ringkas, konstruktif, lengkap, dan tepat waktu."
Standard 2421: Errors and Omissions menyatakan, "Jika komunikasi akhir
mengandung kesalahan atau kelalaian yang signifikan, CAE harus mengomunikasikan
informasi yang telah diperbaiki kepada semua pihak yang menerima komunikasi asli.
Standard 2430: Fungsi audit internal dapat melaporkan bahwa penugasan mereka
"dilakukan sesuai dengan Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit
Internal" hanya jika hasil program penjaminan mutu dan peningkatan mendukung
pernyataan tersebut.
Standard 2431: Ketika ketidaksesuaian dengan Kode Etik atau Standar berdampak
pada keterlibatan tertentu, komunikasi hasil harus mengungkapkan:
i. Prinsip atau aturan perilaku dari Kode Etik atau Standar yang tidak mencapai
kesesuaian penuh;
ii. Alasan ketidaksesuaian;
iii. dan dampak ketidaksesuaian pada perikatan dan hasil perikatan yang
dikomunikasikan.

Standard 2440: CAE bertanggung jawab untuk mengomunikasikan hasil perikatan


audit internal kepada pihak yang tepat dan dapat mengeluarkan opini menyeluruh
tentang tata kelola organisasi, manajemen risiko, dan/atau proses pengendalian
berdasarkan hasil dari sejumlah perikatan individu dan aktivitas lain untuk waktu
tertentu. selang.

Standard 2450: Ketika pendapat tersebut diberikan, itu harus mempertimbangkan


penjelasan manajemen senior dewan dan pemangku kepentingan lainnya dan harus
didukung oleh informasi yang cukup, andal, relevan, dan berguna.

14. Apa hubungan antara Standar dan Implementation Guidance?


Implementation guidance membantu auditor internal dalam menerapkan standard. IG
membahas pendekatan metodologi, dan pertimbangan audit internal namun tidak merinci
proses atau prosedur.

15. Apa peran Supplemental Guidance dalam IPPF?


Supplemental Guidance memberikan panduan rinci untuk melaksanakan kegiatan audit
internal yang mencakup bidang topik, masalah khusus sektor industri, proses dan prosedur,
alat dan teknik, program, dan contoh hasil.
16. Apa tanggung jawab Professional Practices dan Professional Guidance Advisory council?
PPAC dan PGAC bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan inisiasi, pengembangan,
penerbitan, dan pemeliharaan pedoman otoritatif yang membentuk IPPF.

17. Apa peran Dewan Pengawas IPPF?


Dewan Pengawas IPPF memilii peran mengawasi IIA dalam pengembangan kerangka kerja
IPPF, yang merupakan standar global dan panduan resmi untuk profesi auditor internal di
seluruh dunia. Sehingga menjamin IIA untuk selalu mengikuti protokol yang sesuai dalam
mengembankan, menerbitkan, dan memelihara IPPF.

18. Organisasi apa, selain The IIA, yang menyebarluaskan panduan yang berkaitan dengan
auditor internal?
 IFAC (International Federation of Accountants) menerbitkan International Standards on
Auditing (ISA) yang merupakan standar profesional untuk audit informasi keuangan.
 ICASA (Information Systems Audit and Control Association) mengembangkan ITAF
(Information Technology Assurance Framework) yang berisi standar dan pedoman dalam
pelaksanaan audit dan asurans sistem informasi.
 BEAC (The Board of Environmental, Health, and Safety Auditor Certiications)
mengembangkan Standar Praktik Profesional Audit Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan untuk
memenuhi kebutuhan profesional audit lingkungan, kesehatan, dan keselamatan.

Anda mungkin juga menyukai