Kelompok 2
Anggota :
1. Alda Fauzia
2. Cinta Febiana Alfauzi
3. Devi Retno Wulandari
4. Siti Rohani
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kami ucapkan atas kehadirat allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan laporan
studi kasus dengan tepat waktu yang telah ditentukan.
Laporan makalah studi kasus ini dibuat dengan judul “Konsep Teori Dan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Dengan Terapi Akupuntur Dan Akupresure” diajukan sebagai
salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas
Kelompok menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan makalah kasus ini masih
banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Semoga makalah studi kasus ini dapat
bermanfaat bagi kelompok dan pembaca pada umumnya.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Tujuan........................................................................................................................................4
C. Manfaat......................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI............................................................................................................................6
A. Definisi.........................................................................................................................................6
1. Pengertian Akupuntur................................................................................................................6
2. Pengertian Akupresure...............................................................................................................6
C. Manfaat.........................................................................................................................................7
1. Akupuntur..............................................................................................................................7
2. Akupresure............................................................................................................................8
D. Cara Kerja.....................................................................................................................................8
1. Akupuntur..................................................................................................................................8
2. Akupresure................................................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................10
PEMBAHASAN.................................................................................................................................10
A. Asuhan Keperawatan..................................................................................................................10
1. Pengkajian...............................................................................................................................10
2. Diagnosa..................................................................................................................................13
3. Interverensi..............................................................................................................................13
4. Implementasi...........................................................................................................................13
5. Evaluasi...................................................................................................................................14
B. SOP AKUPRESURE DAN AKUPUNTUR...............................................................................15
BAB IV...............................................................................................................................................24
PENUTUP...........................................................................................................................................24
A. Kesimpulan.................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi komplementer adalah semua terapi yang digunakan sebagai tambahan
untukmterapi konvensional yang direkomendasikan oleh penyelenggara pelayanan
kesehatan individu. Terapi komplementer bermanfaat untuk memperbaiki fungsi dari
sistem-sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh
dapatmenyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit ( Hidayah, 2019).
B. Tujuan
1. Apa Pengertian Dari Terapi Akupuntur dan Akupresur ?
2. Apa Saja Manfaat Dari Terapi Akupuntur dan Akupresure?
3. Bagaimana Cara Kerja Akupuntur dan Akupresur?
4. Asuhan Keperawatan Akupresure Untuk Tindakan Nyeri
C. Manfaat
1. Mengetahui Pengertian Dari Terapi Akupuntur dan Akupresur ?
2. Mengetahui Apa Saja Manfaat Dari Terapi Akupuntur dan Akupresure?
3. Mengetahui Bagaimana Cara Kerja Akupuntur dan Akupresur?
4. Mengetahui Asuhan Keperawatan Akupresure Untuk Tindakan Nyeri
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi
1. Pengertian Akupuntur
Kata akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan
puncture yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to puncture,
sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian
diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupuntur atau tusuk jarum. Istilah
akupuntur lebih dikenal dan berkembang luas di dunia Internasional dari pada kata
aslinya cenciu karena orang di luar Cina banyak mempelajari ilmu akupuntur dari
buku-buku yang diterbitkan dalam bahasa selain Cina, terutama bahasa Inggris.
Sebagai suatu sistem pengobatan, akupuntur merupakan pengobatan yang
dilakukan dengan cara menusukkan jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pasien.
Maksudnya adalah untuk mengembalikan sistem keseimbangan tubuh sehingga pasien
sehat kembali.
Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan
tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-
titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut
"meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk memperbaiki aliran dan
keseimbangan energi.
2. Pengertian Akupresure
Pada dasarnya Akurpresur berarti teknik pijat yang dilakukan pada titik-titik
tertentu ditubuh, untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik tersebut adalah titik-
titik akupuntur. Tujuannya adalah agar seluruh organ tubuh memperoleh ‘chi’ yang
cukup sehingga terjadi keseimbangan chi tubuh. ‘chi’ adalah enegri yang mengalir
melalui jaringan di berbagai meridian tubuh dan cabang-cabangnya.
Cara meningkatkan atau ‘membangunkan’ energi tubuh tersebut pada
Akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum-jarum Akupuntur pada titik-titik
tertentu yang berkaitan dengan keluhan pasien, sedangkan akurpresur melakukan hal
yang sama dengan tekanan jari-jari tangan dan pemijatan
Akupresure merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring
dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan
dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai
pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan
pada terapi akupuntur.B. Klasifikasi
Banyak ragam akupresur yang telah berkembang, terdapat klisifikasi akupresur:
1) Shiatsu
Shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian penekanan
menggunakan jari secara berirama, keseluruhan bagian tubuh sepanjang
meridian energi. Titik-titik tekan hanya disentuh abtara 3-5 detik. Penanganan ini bisa
merangsang sekaligus menenangkan.
2) Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik- titik akupresuryang
penting pada meridian dan jalur- jalur yang terpilih, setiap titik ditekan selama1-5
menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif untuk menyeimbangkanchi, sang
energi vital.
3) Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik- titik meridian. Do-in
juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.
4) Tui-Na
Tui-Na adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik- titik akupresurdengan
menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.
C. Manfaat
1. Akupuntur
Masalah mata :Konjungtivis akut, retinitis sentralis, miopia (rabun jauh) pada
anak, katarak yang tanpa komplikasi
Masalah mulut : Sakit gigi dan nyeri post ekstraksi gigi, ginggivitis, pharingitis
akut serta kronis.
Masalah pencernaan : Gastritis, maag, spasme usus besar, konstipasi
atau sembelit dan diare.
Masalah pernafasan : Sinusitis, radang tenggorokan, bronkhitis, dan juga asma.
Masalah syaraf dan otot : kepala sering pusing, nyeri leher, nyeri pada iga, bahu
kaku, nyeri pada siku, beragam peradangan otot, nyeri tulang belakang / pinggang
bawah, skiatika, osteoarthritis.
Masalah urinasi dan kesehatan reproduksi.
Masalah kondisi emosional.
2. Akupresure
Pencegahan penyakit
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut aturan yang
sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya sumber
penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh
Penyembuhan penyakit
Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktikkan
ketika dalam keadaan sakit
Rehabilitasi
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit
Promotif
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak
sedang sakit.
D. Cara Kerja
1. Akupuntur
Prinsip yang mendasari akunpunktur, selain tusuk jarum, adalah titik-titik
dimana energi didalam tubuh dialirkan, atau hal ini sering dikenal sebagai titik
akupunktur. Selain itu, ada juga istilah meridian akupunktur. Meridian akupunktur
adalah suatu jaringan yang menggabungkan organ bagian dalam tubuh dengan
permukaan tubuh.
Dalam TCM (Traditional Chinese Medicine),terdapat 365 titik akupunktur
yang terdiri dari 12 meridian akupunktur yangdiatur oleh 66 titik utama, sedangkan 66
titik utama ini dikendalikan oleh 8 titik pusat. Inti dari cara kerja akunpunktur adalah
bagaimana anda dapat menguasai delapan titik pusat akupunktur dan meridian
akupunktur yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Teknik Akupunktur Meskipun kata akupunktur yang berarti tusuk jarum,
tetapi karena terbukti bahwa titik – titik akupunktur yang merupakan reseptor di
permukaan tubuh daapt dirangsang dengan berbagai macam cara, asal berupa energi,
maka dapat berkembang juga teknik rangsangan pada titik akupunktur ini. Berbagai
macam cara itu adalah :
1. Elektroakupunktur : rangsangan titik akupunktur menggunakan listrik.
2. Laserakupunktur : rangsangan titik akupunktur menggunakan laser.
3. Sonoakupunktur : rangsangan titik akupunktur menggunakan suara.
4. Aquaakupunktur : rangsangan titik akupunktur dengan injeksi.
5. Dry Needling Akupunktur : penerapan akupunktur dengan jarum suntik.
2. Akupresure
Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh dalam
menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan berbagai titik
pada tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari tubuh sendiri. Rangsangan
tersebut menyingkirkan sumbatan energi dan rasa lelah.
Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh
ketegangan otot atau hambatan yang lain, maka energi tubuh akan menjadi seimbang.
Keseimbangan membawa kesehatan yang baik dan perasaan sejahtera. Jika salah satu
dari jalurnya terhambat/tersumbat, maka perlu aplikasi dengan tekanan yang tepat
menggunakan jari untuk mengendurkan ketegangan otot, membuat sirkulasi darah
lancar, dan menstimulasi atau menyeimbangkan aliran energi.
E. Titik Terapi
Titik-tekan ini (juga dikenal sebagai KL-6) dapat ditemukan di sisi dalam
pergelangan kaki, berjarak satu ibu jari di bawah tulang pergelangan kaki. Hal ini
akan membantu meredakan pembengkakan dan pergelangan kaki yang kaku.
Union valley, atau disebut juga dengan teknik He Gu (LI4), adalah titik pijat
refleksi atau akupresur yang letaknya berada di antara jempol dan jari telunjuk tangan
Anda. Melakukan pijat di titik ini diyakini dapat meredakan rasa nyeri di bagian
wajah dan sekitarnya, termasuk sakit kepala tegang, sakit gigi, dan sakit leher.
Drilling bamboo atau bamboo gathering (B2 atau bright light) adalah titik
akupresur yang terletak di sudut dalam kedua mata Anda, di pangkal hidung yang
dekat dengan ujung alis. Titik pijat ini berhubungan dengan bagian depan kepala,
karena itu cara ini sangat cocok untuk meredakan sakit kepala bagian depan, migrain,
sakit kepala tegang, dan sakit kepala karena sinusitis.
Teknik Feng Chi (GB20) sering disebut juga sebagai gerbang kesadaran
karena diyakini dapat mengatur sirkulasi otak. Melakukan pijatan di area Feng Chi
dapat berguna untuk mengobati sakit kepala tegang dan migrain, serta gangguan
penglihatan, vertigo, insomnia, kelelahan, gejala pilek dan flu, hingga tekanan mental.
Titik ini terletak sekitar tiga cun atau sekitar empat jari di atas malleolus internus,
tepat di ujung tulang kering (Hartono, 2012). Penekanan pada titik ini terbukti dapat
mengurangi dismenore. Penelitian yang dilakukan (Kashefi, 2010), membuktikan akupresur
pada titik SP6 menyebabkan penurunan tingkat keparahan dismenore segera setelah
intervensiakupresur di titik Sanyinjiao (SP6)
Pada titik utama dari meridian hati yang merupakan jalur utama dari aktivitas Chi.
Efek penekanan pada titik ini dapat meredakan spasme, ketegangan dan kekakuan
(Aprillia, 2010)
k
BAB III
PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian nyeri yang faktual (terkini), lengkap dan akurat akan memudahkan
perawat di dalam menetapkan data dasar, menegakkan diagnose keperawatan
yang tepat, merencanakan terapi pengobatan yang cocok, dan memudahkan
perawat dalam mengevaluasi respon klien terhadap terapi yang di berikan.
Tindakan perawat yang perlu dilakukan dalam mengkaji pasien selama nyeri
akut adalah:
Pengkajian selama episode nyeri akut sebaiknya tidak dilakukan saat klien
dalam keadaan waspada (perhatian penuh pada nyeri), sebaiknya perawat
berusaha untuk mengurangi kecemasan klien terlebih dahulu sebelum mencoba
mengkaji kuantitas persepsi klien terhadap nyeri. Sedangkan untuk pasien
dengan nyeri kronis maka pengkajian yang lebih baik adalah dengan
memfokuskan pengkajian pada dimensi perilaku, afektif, kognitif.
Donovan dan Girton (1984) mengidentifikasikan komponen-komponen
tersebut, diantaranya:
a) Penentuan ada tidaknya nyeri.
Dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus mempercayai
ketika pasien melaporkan adanya nyeri, walaupun dalam observasi perawat
tidak menemukan adanya cedera atau luka.
b) Karakteristik nyeri (Metode P, Q, R, S, T).
Faktor Pencetus (P: Provocate),
Perawat mengkaji tentang penyebab atau stimulus-stimulus nyeri pada
klien, dalam hal ini perawat juga dapat melakukan observasi bagian-
bagian tubuh yang mengalami cedera.
Kualitas (Q: Quality),
Kualitas nyeri merupakan seseuatu yang subjektif yang diungkapkan oleh
klien. Misal kalimat-kalimat: tajam, tumpul, berdenyut, berpindah-
pindah, seperti tertindih, perih, dan tertusuk.
Lokasi (R: Region),
Untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta klien untuk
menunjukkan semua bagian atau daerah yang dirasakan tidak nyaman
oleh klien
Keparahan (S: Severe)
Tingkat keparahan pasien tentang nyeri merupakan karakteristik yang
paling subjektif. Pada pengkajian ini klien diminta untuk
menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai nyeri ringan, nyeri sedang
atau berat.
Durasi (T: Time).
Perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan awitan, durasi, dan
rangkaian nyeri
c) Faktor yang memperberat/memperingan nyeri
Perawat perlu mengkaji faktor-faktor yang dapat memperberat nyeri pasien,
misalnya peningkatan aktivitas, perubahan suhu, stres, dan lain-lain.
Respon Fisiologis
Pada saat impuls nyeri naik ke medulla spinalis menuju ke batang otak
dan thalamus, system saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian
dari respon stres. Stimulasi pada cabang simpatis pada system saraf
otonom menghasilkan respon fisiologis. Apabila nyeri berlangsung terus
menerus, berat, dalam dan melibatkan organ-organ visceral (misal: infark,
miokard, kolik akibat kandung empedu, atau batu ginjal) maka sistem
saraf simpatis menghasilkan suatu aksi.
Beberapa respon fisiologis terhadap nyeri yaitu:
1) Stimulasi Simpatik: (nyeri ringan, moderat, dan superficial)
e) Diaphoresis
g) Dilatasi pupil
a) Muka pucat.
b) Otot mengeras.
Respon Perilaku
Respon perilaku terhadap nyeri yang biasa ditunjukkan oleh pasien antara
lain: merubah posisi tubuh, mengusap bagian yang sakit, menopang
bagian nyeri yang sakit, menggeretakkan gigi, menunjukkan ekspresi
wajah meringis, mengerutkan alis, ekspresi verbal menangis, mengerang,
mengaduh, menjerit, meraung.
Respon Afektif
Respon ini diperhatikan oleh seorang perawat di dalam melakukan
pengkajian terhadap pasien dengan gangguan rasa nyeri.
Pengaruh Nyeri Terhadap Kehidupan Klien
Pengkajian pada perubahan aktivitas ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan klien dalam berpartisipasi terhadap kegiatan-
kegiatan sehari-hari, sehingga perawat juga mengetahui sejauh mana dia
dapat membantu dalam program aktivitas pasien. Perubahan-perubahan
yang dikaji: perubaha pola tidur, pengaruh nyeri pada aktivitas, serta
perubahan pola interaksi pada orang lain.
Persepsi Klien Tentang Nyeri
Perawat mengkaji persepsi klien terhadap nyeri yang ia alami dengan
proses penyakit atau hal lain dalam diri dan lingkungan.
Mekanisme Adaptasi Klien Terhadap Nyeri
Perawat mengkaji cara-cara apa saja yang bisa klien gunakan untuk
menurunkan nyeri yang ia alami.
2. Diagnosa
1) Nyeri Akut
Definisi :
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial digambarkan dalam hal kerusakan
sedemikian rupa (international association for the study of pain); awitan yang tiba-
tiba atau lambat dari intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung < 6 bulan.
1) Pain level
2) Pain control
3) Comfort level
Kriteria hasil
6) Tingkatkan istirahat
4. Implementasi
1) melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
2)
3) Mengkontrol factor lingkungan yang mungkin mempengaruhi
ketidaknyamanan pasien( misal suhu, cahaya, bising)
4) Mengajarkan teknik farmakologis ( terapi akupresure)
5) Meningkatkan tingkat istirahat pasien
5. Evaluasi
S: Klien mengatakan nyeri masih terasa pada sendi jari- jari tangan, lutut dan
jari- jari kaki
P: lanjutkan interverensi
B. Sop Akupresure Dan Akupuntur
SOP AKUPUNTUR
Total
FORMAT PENILAIAN
Kompetensi : Akupresure
Persiapan : 1. Alat bantu pijat (yang tidak tajam dan bersih) atau
alat dengan ujung-ujung jari, kepalan tangan, telapak
tangan dan siku
2. Minyak zaitun
3. Kasa, tissue atau handuk
Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2
Preinteraksi
Tahap orientasi
Tahap kerja
a. Pada kepala
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala
adalah :
Tahap Terminasi
Dokumentasi
Total
KETERANGAN
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
NILAI :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan tradisional
Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-titik tertentu
pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut "meridian".
Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit, mengurut bagian dari tubuh untuk
mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga dikenal akupuntur tanpa
jarum, atau pijat akupuntur, karena teori akupresur didasari oleh teori akupuntur.
Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur
menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum.
Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat, begitu pula dengan akupresur.
Beberapa manfaatnya antara lain sebagai pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,
rehabilitasi setelah mengalami sakit serta promotif sebelum individu terserang penyakit
yang artinya individu yang dalam keadaan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayah, N. (2019). Buku Seri Keperawatan Komplementer.
Nasronudin. (2019). Penyakit Infeksi di Indonesia & Solusi Kini dan Mendatang.
Surabaya:Pusat Penerbit dan Percetakan Unair.