Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KONSEP TEORI DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN TERAPI AKUPUNTUR DAN AKUPRESURE

Dosen Pengampu: Ns. Gunawan Irianto, M.Kep, Sp. Kep. Kom

Kelompok 2

Anggota :

1. Alda Fauzia
2. Cinta Febiana Alfauzi
3. Devi Retno Wulandari
4. Siti Rohani

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kami ucapkan atas kehadirat allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan laporan
studi kasus dengan tepat waktu yang telah ditentukan.

Laporan makalah studi kasus ini dibuat dengan judul “Konsep Teori Dan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Dengan Terapi Akupuntur Dan Akupresure” diajukan sebagai
salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas

Kelompok menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan makalah kasus ini masih
banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Semoga makalah studi kasus ini dapat
bermanfaat bagi kelompok dan pembaca pada umumnya.

Pringsewu,27 November 2021

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Tujuan........................................................................................................................................4
C. Manfaat......................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI............................................................................................................................6
A. Definisi.........................................................................................................................................6
1. Pengertian Akupuntur................................................................................................................6
2. Pengertian Akupresure...............................................................................................................6
C. Manfaat.........................................................................................................................................7
1. Akupuntur..............................................................................................................................7
2. Akupresure............................................................................................................................8
D. Cara Kerja.....................................................................................................................................8
1. Akupuntur..................................................................................................................................8
2. Akupresure................................................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................10
PEMBAHASAN.................................................................................................................................10
A. Asuhan Keperawatan..................................................................................................................10
1. Pengkajian...............................................................................................................................10
2. Diagnosa..................................................................................................................................13
3. Interverensi..............................................................................................................................13
4. Implementasi...........................................................................................................................13
5. Evaluasi...................................................................................................................................14
B. SOP AKUPRESURE DAN AKUPUNTUR...............................................................................15
BAB IV...............................................................................................................................................24
PENUTUP...........................................................................................................................................24
A. Kesimpulan.................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi komplementer adalah semua terapi yang digunakan sebagai tambahan
untukmterapi konvensional yang direkomendasikan oleh penyelenggara pelayanan
kesehatan individu. Terapi komplementer bermanfaat untuk memperbaiki fungsi dari
sistem-sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh
dapatmenyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit ( Hidayah, 2019).

Terapi komplementer dan alternatif saat ini digencarkan di berbagai negara. Di


Indonesia upaya ini juga mendapatkan dorongan dari pemerintah maupun non
pemerintah. Penggunaan terapi komplementer diharapkan semakin
mendekatkan jangkauan kemampuan masyarakat terhadap upaya pengobatan tanpa
mengurangi peranterapi modern. Terapi komplementer dapat dimanfaatkan hanya
sebagai alternative hingga terapi konvensional, sebagai penyerta terapi konvensional
menyertai terapi medis (Nasronudin, 2019).

Pengobatan yang menggunakan terapi komplementer banyak dijadikan


alternativemasyarakat, karena lebih aman dan lebih bebas dari bahan kimia. Salah
satu terpai yang menjadi pilihan adalah terapi akupresure, akupuntur.

Pengobatan alternatif akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan


dalam pengobatan tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk
menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh. Sedangkan terapi akupresur
adalah perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan ilm
u akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur.

B. Tujuan
1. Apa Pengertian Dari Terapi Akupuntur dan Akupresur ?
2. Apa Saja Manfaat Dari Terapi Akupuntur dan Akupresure?
3. Bagaimana Cara Kerja Akupuntur dan Akupresur?
4. Asuhan Keperawatan Akupresure Untuk Tindakan Nyeri

C. Manfaat
1. Mengetahui Pengertian Dari Terapi Akupuntur dan Akupresur ?
2. Mengetahui Apa Saja Manfaat Dari Terapi Akupuntur dan Akupresure?
3. Mengetahui Bagaimana Cara Kerja Akupuntur dan Akupresur?
4. Mengetahui Asuhan Keperawatan Akupresure Untuk Tindakan Nyeri
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi

1. Pengertian Akupuntur
Kata akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan
puncture yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to puncture,
sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian
diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupuntur atau tusuk jarum. Istilah
akupuntur lebih dikenal dan berkembang luas di dunia Internasional dari pada kata
aslinya cenciu karena orang di luar Cina banyak mempelajari ilmu akupuntur dari
buku-buku yang diterbitkan dalam bahasa selain Cina, terutama bahasa Inggris.
Sebagai suatu sistem pengobatan, akupuntur merupakan pengobatan yang
dilakukan dengan cara menusukkan jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pasien.
Maksudnya adalah untuk mengembalikan sistem keseimbangan tubuh sehingga pasien
sehat kembali.
Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan
tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-
titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut
"meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk memperbaiki aliran dan
keseimbangan energi.

2. Pengertian Akupresure
Pada dasarnya Akurpresur berarti teknik pijat yang dilakukan pada titik-titik
tertentu ditubuh, untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik tersebut adalah titik-
titik akupuntur. Tujuannya adalah agar seluruh organ tubuh memperoleh ‘chi’ yang
cukup sehingga terjadi keseimbangan chi tubuh. ‘chi’ adalah enegri yang mengalir
melalui jaringan di berbagai meridian tubuh dan cabang-cabangnya.
Cara meningkatkan atau ‘membangunkan’ energi tubuh tersebut pada
Akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum-jarum Akupuntur pada titik-titik
tertentu yang berkaitan dengan keluhan pasien, sedangkan akurpresur melakukan hal
yang sama dengan tekanan jari-jari tangan dan pemijatan
Akupresure merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring
dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan
dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai
pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan
pada terapi akupuntur.B. Klasifikasi
Banyak ragam akupresur yang telah berkembang, terdapat klisifikasi akupresur:

1) Shiatsu
Shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian penekanan
menggunakan jari secara berirama, keseluruhan bagian tubuh sepanjang
meridian energi. Titik-titik tekan hanya disentuh abtara 3-5 detik. Penanganan ini bisa
merangsang sekaligus menenangkan.
2) Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik- titik akupresuryang
penting pada meridian dan jalur- jalur yang terpilih, setiap titik ditekan selama1-5
menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif untuk menyeimbangkanchi, sang
energi vital.
3) Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik- titik meridian. Do-in
juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.
4) Tui-Na
Tui-Na adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik- titik akupresurdengan
menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.

C. Manfaat

1. Akupuntur
 Masalah mata :Konjungtivis akut, retinitis sentralis, miopia (rabun jauh) pada
anak, katarak yang tanpa komplikasi
 Masalah mulut : Sakit gigi dan nyeri post ekstraksi gigi, ginggivitis, pharingitis
akut serta kronis.
 Masalah pencernaan : Gastritis, maag, spasme usus besar, konstipasi
atau sembelit dan diare.
 Masalah pernafasan : Sinusitis, radang tenggorokan, bronkhitis, dan juga asma.
 Masalah syaraf dan otot : kepala sering pusing, nyeri leher, nyeri pada iga, bahu
kaku, nyeri pada siku, beragam peradangan otot, nyeri tulang belakang / pinggang
bawah, skiatika, osteoarthritis.
 Masalah urinasi dan kesehatan reproduksi.
 Masalah kondisi emosional.

2. Akupresure
 Pencegahan penyakit
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut aturan yang
sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya sumber
penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh
 Penyembuhan penyakit
Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktikkan
ketika dalam keadaan sakit
 Rehabilitasi
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit
 Promotif
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak
sedang sakit.

D. Cara Kerja

1. Akupuntur
Prinsip yang mendasari akunpunktur, selain tusuk jarum, adalah titik-titik
dimana energi didalam tubuh dialirkan, atau hal ini sering dikenal sebagai titik
akupunktur. Selain itu, ada juga istilah meridian akupunktur. Meridian akupunktur
adalah suatu jaringan yang menggabungkan organ bagian dalam tubuh dengan
permukaan tubuh.
Dalam TCM (Traditional Chinese Medicine),terdapat 365 titik akupunktur
yang terdiri dari 12 meridian akupunktur yangdiatur oleh 66 titik utama, sedangkan 66
titik utama ini dikendalikan oleh 8 titik pusat. Inti dari cara kerja akunpunktur adalah
bagaimana anda dapat menguasai delapan titik pusat akupunktur dan meridian
akupunktur yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Teknik Akupunktur Meskipun kata akupunktur yang berarti tusuk jarum,
tetapi karena terbukti bahwa titik – titik akupunktur yang merupakan reseptor di
permukaan tubuh daapt dirangsang dengan berbagai macam cara, asal berupa energi,
maka dapat berkembang juga teknik rangsangan pada titik akupunktur ini. Berbagai
macam cara itu adalah :
1.      Elektroakupunktur : rangsangan titik akupunktur menggunakan listrik.
2.      Laserakupunktur    : rangsangan titik akupunktur menggunakan laser.
3.      Sonoakupunktur     : rangsangan titik akupunktur menggunakan suara.
4.      Aquaakupunktur     : rangsangan titik akupunktur dengan injeksi.
5.      Dry Needling Akupunktur : penerapan akupunktur dengan jarum suntik.

2. Akupresure
Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh dalam
menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan berbagai titik
pada tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari tubuh sendiri. Rangsangan
tersebut menyingkirkan sumbatan energi dan rasa lelah.
Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh
ketegangan otot atau hambatan yang lain, maka energi tubuh akan menjadi seimbang.
Keseimbangan membawa kesehatan yang baik dan perasaan sejahtera. Jika salah satu
dari jalurnya terhambat/tersumbat, maka perlu aplikasi dengan tekanan yang tepat
menggunakan jari untuk mengendurkan ketegangan otot, membuat sirkulasi darah
lancar, dan menstimulasi atau menyeimbangkan aliran energi.

E. Titik Terapi

Titik-tekan ini (juga dikenal sebagai KL-6) dapat ditemukan di sisi dalam
pergelangan kaki, berjarak satu ibu jari di bawah tulang pergelangan kaki. Hal ini
akan membantu meredakan pembengkakan dan pergelangan kaki yang kaku.
Union valley, atau disebut juga dengan teknik He Gu (LI4), adalah titik pijat
refleksi atau akupresur yang letaknya berada di antara jempol dan jari telunjuk tangan
Anda. Melakukan pijat di titik ini diyakini dapat meredakan rasa nyeri di bagian
wajah dan sekitarnya, termasuk sakit kepala tegang, sakit gigi, dan sakit leher.

Drilling bamboo atau bamboo gathering (B2 atau bright light) adalah titik
akupresur yang terletak di sudut dalam kedua mata Anda, di pangkal hidung yang
dekat dengan ujung alis. Titik pijat ini berhubungan dengan bagian depan kepala,
karena itu cara ini sangat cocok untuk meredakan sakit kepala bagian depan, migrain,
sakit kepala tegang, dan sakit kepala karena sinusitis.

Teknik Feng Chi (GB20) sering disebut juga sebagai gerbang kesadaran
karena diyakini dapat mengatur sirkulasi otak. Melakukan pijatan di area Feng Chi
dapat berguna untuk mengobati sakit kepala tegang dan migrain, serta gangguan
penglihatan, vertigo, insomnia, kelelahan, gejala pilek dan flu, hingga tekanan mental.

Titik ini terletak sekitar tiga cun atau sekitar empat jari di atas malleolus internus,
tepat di ujung tulang kering (Hartono, 2012). Penekanan pada titik ini terbukti dapat
mengurangi dismenore. Penelitian yang dilakukan (Kashefi, 2010), membuktikan akupresur
pada titik SP6 menyebabkan penurunan tingkat keparahan dismenore segera setelah
intervensiakupresur di titik Sanyinjiao (SP6)

Pada titik utama dari meridian hati yang merupakan jalur utama dari aktivitas Chi.
Efek penekanan pada titik ini dapat meredakan spasme, ketegangan dan kekakuan
(Aprillia, 2010)

k
BAB III

PEMBAHASAN

A. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
Pengkajian nyeri yang faktual (terkini), lengkap dan akurat akan memudahkan
perawat di dalam menetapkan data dasar, menegakkan diagnose keperawatan
yang tepat, merencanakan terapi pengobatan yang cocok, dan memudahkan
perawat dalam mengevaluasi respon klien terhadap terapi yang di berikan.

Tindakan perawat yang perlu dilakukan dalam mengkaji pasien selama nyeri
akut adalah:

a) Mengkaji perasaan klien (respon psikologis yang muncul)


b) Menetapkan respon fisiologis klien terhadap nyeri dan lokasi nyeri
c) Mengkaji tingkat keparahan dan kualitas nyeri

Pengkajian selama episode nyeri akut sebaiknya tidak dilakukan saat klien
dalam keadaan waspada (perhatian penuh pada nyeri), sebaiknya perawat
berusaha untuk mengurangi kecemasan klien terlebih dahulu sebelum mencoba
mengkaji kuantitas persepsi klien terhadap nyeri. Sedangkan untuk pasien
dengan nyeri kronis maka pengkajian yang lebih baik adalah dengan
memfokuskan pengkajian pada dimensi perilaku, afektif, kognitif.
Donovan dan Girton (1984) mengidentifikasikan komponen-komponen
tersebut, diantaranya:
a) Penentuan ada tidaknya nyeri.
Dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus mempercayai
ketika pasien melaporkan adanya nyeri, walaupun dalam observasi perawat
tidak menemukan adanya cedera atau luka.
b) Karakteristik nyeri (Metode P, Q, R, S, T).
 Faktor Pencetus (P: Provocate),
Perawat mengkaji tentang penyebab atau stimulus-stimulus nyeri pada
klien, dalam hal ini perawat juga dapat melakukan observasi bagian-
bagian tubuh yang mengalami cedera.

 Kualitas (Q: Quality),
Kualitas nyeri merupakan seseuatu yang subjektif yang diungkapkan oleh
klien. Misal kalimat-kalimat: tajam, tumpul, berdenyut, berpindah-
pindah, seperti tertindih, perih, dan tertusuk.
 Lokasi (R: Region),
Untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta klien untuk
menunjukkan semua bagian atau daerah yang dirasakan tidak nyaman
oleh klien
 Keparahan (S: Severe)
Tingkat keparahan pasien tentang nyeri merupakan karakteristik yang
paling subjektif. Pada pengkajian ini klien diminta untuk
menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai nyeri ringan, nyeri sedang
atau berat.
 Durasi (T: Time).
Perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan awitan, durasi, dan
rangkaian nyeri
c) Faktor yang memperberat/memperingan nyeri
Perawat perlu mengkaji faktor-faktor yang dapat memperberat nyeri pasien,
misalnya peningkatan aktivitas, perubahan suhu, stres, dan lain-lain.
 Respon Fisiologis
Pada saat impuls nyeri naik ke medulla spinalis menuju ke batang otak
dan thalamus, system saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian
dari respon stres. Stimulasi pada cabang simpatis pada system saraf
otonom menghasilkan respon fisiologis. Apabila nyeri berlangsung terus
menerus, berat, dalam dan melibatkan organ-organ visceral (misal: infark,
miokard, kolik akibat kandung empedu, atau batu ginjal) maka sistem
saraf simpatis menghasilkan suatu aksi.
Beberapa respon fisiologis terhadap nyeri yaitu:
1)  Stimulasi Simpatik: (nyeri ringan, moderat, dan superficial)

a)      Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate

b)      Peningkatan heart rate

c)      Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP

d)     Peningkatan nilai gula darah

e)      Diaphoresis

f)       Peningkatan kekuatan otot

g)      Dilatasi pupil

h)      Penurunan motilitas GI.

2)      Stimulus Parasimpatik (nyeri berat dan dalam)

a)        Muka pucat.

b)        Otot mengeras.

c)        Penurunan HR dan BP.

d)       Nafas cepat dan irregular.

e)        Nausea dan vomitus.

f)         Kelelahan dan keletihan

 Respon Perilaku
Respon perilaku terhadap nyeri yang biasa ditunjukkan oleh pasien antara
lain: merubah posisi tubuh, mengusap bagian yang sakit, menopang
bagian nyeri yang sakit, menggeretakkan gigi, menunjukkan ekspresi
wajah meringis, mengerutkan alis, ekspresi verbal menangis, mengerang,
mengaduh, menjerit, meraung.
 Respon Afektif
Respon ini diperhatikan oleh seorang perawat di dalam melakukan
pengkajian terhadap pasien dengan gangguan rasa nyeri.
 Pengaruh Nyeri Terhadap Kehidupan Klien
Pengkajian pada perubahan aktivitas ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan klien dalam berpartisipasi terhadap kegiatan-
kegiatan sehari-hari, sehingga perawat juga mengetahui sejauh mana dia
dapat membantu dalam program aktivitas pasien. Perubahan-perubahan
yang dikaji: perubaha pola tidur, pengaruh nyeri pada aktivitas, serta
perubahan pola interaksi pada orang lain.
 Persepsi Klien Tentang Nyeri
Perawat mengkaji persepsi klien terhadap nyeri yang ia alami dengan
proses penyakit atau hal lain dalam diri dan lingkungan.
 Mekanisme Adaptasi Klien Terhadap Nyeri
Perawat mengkaji cara-cara apa saja yang bisa klien gunakan untuk
menurunkan nyeri yang ia alami.

2. Diagnosa
1) Nyeri Akut

Definisi :

Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial digambarkan dalam hal kerusakan
sedemikian rupa (international association for the study of pain); awitan yang tiba-
tiba atau lambat dari intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung < 6 bulan.

1)      Pain level

2)      Pain control

3)      Comfort level

Kriteria hasil

1)      Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan


tekhnik non farmakologi untuk mengurangi nyeri)

2)      Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri

3)      Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang


3. Interverensi
Pain management :

1)      Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,


karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.

2)      Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan

3)      Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman


nyeri pasien

4)      Ajarkan tentang tekhnik non farmakologi (terapi akupresur)

5)      Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,


pencahayaan dan kebisingan

6)      Tingkatkan istirahat

4. Implementasi
1) melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
2)
3) Mengkontrol factor lingkungan yang mungkin mempengaruhi
ketidaknyamanan pasien( misal suhu, cahaya, bising)
4) Mengajarkan teknik farmakologis ( terapi akupresure)
5) Meningkatkan tingkat istirahat pasien

5. Evaluasi
S: Klien mengatakan nyeri masih terasa pada sendi jari- jari tangan, lutut dan
jari- jari kaki

O : skala nyeri 6, nyeri berdenyut, lama nyeri 2-3 menit

A : Masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan interverensi
B. Sop Akupresure Dan Akupuntur
  
SOP AKUPUNTUR

Mata Kuliah : Terapi Komunitas


Kompetensi : Akupunktur
Pengertian : Serangkaian tindakan yang memanfaatkan rangsangan pada
titik-titik akupunktur pada tubuh penderita, telinga, kepala,
sekitar telapak kaki dan tangan untuk mempengaruhi /
memperbaiki kesalahan aliran bioenergi tubuh yang disebut
dengan Qi
Persiapan alat :1.    Jarum (ukuran jarum : 0,5 cun, 1cun, 1,5 cun)
2.    Bed/tempat yang datar
3.    Sarung tangan (bila perlu)
4.    Kapas alkohol
5.    Bengkok

No Aspek yang dinilai Skor


0 1 2
Preinteraksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien (Periksa tanda-
tanda vital klien)
2. Berikan informed consent
3. Cuci tangan
4. Siapkan alat-alat yang diperlukan
Tahap orientasi
5. Beri salam, panggil nama klien dengan namanya dan
memperkenalkan diri (untuk pertemuan pertama)
6. Menanyakan keluhan utama klien
7. Jelaskan tujuan, prosedur, kontrak waktu, dan hal yang perlu
dilakukan klien selama pengobatan berlangsung
8. Berikan kesempatan kepada klien/anggota keluarga lainnya
bertanya sebelum kegiatan dilakukan
9. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
Tahap kerja
10. Jaga privacy dengan menutup sampiran
11. Atur posisi klien, posisikan klien pada posisi telentang (supine),
duduk, duduk dengan tangan bertumpu di meja, berbaring miring
atau tengkurap dan berikan alas
12. Bantu lepaskan pakaian klien atau aksesoris yang dapat
mennghambat tindakan akupunktur yang akan dilakukan, jika perlu
13. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu
14. Bersihkan (desinfeksi) daerah yang akan ditusukkan jarum dengan
kapas alcohol
15. -    Ambil jarum sesuai ukuran ( 0,5 cun : wajah ; 1 cun : lengan ; 1,5
cun : bokong) ukuran jarum disesuaikan dengan ketebalan kulit
-    Jika menggunakan alat bantu masukkan jarum ke dalam alat bantu
dan dekatkan dengan kulit untuk ditusukkan. Alat bantu biasanya
berupa tabung kecil yang terbuat dari bahan plastik seperti sedotan
Jika tanpa batuan alat atau jari tangan telanjang.:
         Jika jarum tebal: Jari salah satu tangan memegang bagian
pegangan jarum, arahkan mata jarum pada titik akupuntur terpilih,
dan tusukkan dengan  teknik tertentu (tegak lurus, menyudut,
sejajar dan lain-lain)
         Jika jarum tipis: Jari salah satu tangan memegang pegangan jarum
dan tangan lainnya memegnag batang jarum sebagai pengarah mata
jarum dan penunjang jarum
         Jika jarum berukuran kecil: jari telunjuk dan ibu jari menjepit
batang jarum (dekat mata jarum), kemudian jarum ditusukkan
dengan cara “memegaskan” jari telunjuk dan jempol tersebut.
16. Tanyakan perasaan klien setelah ditusukkan jarum, apakah sudah
merasa nyaman/belum
17. Diamkan jarum di tempat penusukkan selama 15-20 menit
18. Setelah sesi terapi selama 15-20 menit, cabut jarum dan desinfeksi
dengan kapas alcohol
Tahap Terminasi
22. Katakan pada klien kalau terapi akupunktur sudah selesai
23. Kaji respon klien setelah dilakukan terapi akupunktur
24. Beri reinforcement positif kepada klien
25. Rapikan baju klien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
26. Rapikan alat-alat
27. Cuci tangan
Dokumentasi
27. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

Total
FORMAT PENILAIAN

Mata Kuliah : Terapi Komunitas

Kompetensi : Akupresure

Pengertian : Pengobatan dengan melakukan penekanan pada titik-titik


acupoint pada titik meridian tubuh sehingga energi
(Qi/Chi) dapat mencapai keseimbangan energi (Yin dan
Yang)

Tujuan : 1. Meringankan rasa sakit atau nyeri.


2. Merelaksasi otot-otot yang tegang.
3. Memberikan bantuan untuk menghilangkan stress
4. Merilekskan pikiran
5. Melancarkan sirkulasi darah
6. Menghilangkan mual dan muntah

Persiapan : 1. Alat bantu pijat (yang tidak tajam dan bersih) atau
alat dengan ujung-ujung jari, kepalan tangan, telapak
tangan dan siku
2. Minyak zaitun
3. Kasa, tissue atau handuk
Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2

Preinteraksi

1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien (lakukan


pengukuran TTV untuk mengetahui kondisi kesehatan klien)
2. Siapkan alat-alat yang diperlukan
3. Cuci tangan
4. Dekatkan alat

Tahap orientasi

5. Beri salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan


diri (untuk pertemuan pertama)
6. Menanyakan keluhan utama klien

7. Jelaskan tujuan, prosedur, kontrak waktu, dan hal yang perlu


dilakukan klien selama terapi berlangsung
8. Berikan kesempatan kepada klien/anggota keluarga bertanya
sebelum kegiatan dilakukan
9. Memulai kegiatan dengan cara yang baik

Tahap kerja

10. Jaga privacy klien

11. Anjurkan klien untuk membuka baju, jika diperlukan

12. Atur posisi klien senyaman mungkin

13. Cuci tangan

14. Penentuan titik utama (accupoint) sesuai dengan kondisi klien.


(Pastikan titik accupoint tidak dalam kondisi luka atau bengkak)

15. Oleskan minyak pelicin (minyak zaitun) pada titik accupoint.


16. Lakukan penekanan dengan lembut pada titik accupoint kemudian
secara bertahap kekuatan penekanan ditambah sampai terasa
sensasi yang ringan tetapi tidak sakit. Pertahankan penekanan
selama 30 detik sampai 2 menit .

17. Titik penekanan akupresur :

a. Pada kepala
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala
adalah :

 Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara


garis yang menghubungkan kedua telinga dan garis yang
ditarik dari bagian tengah hidung ( titik 1 a ). Efek :
mengurangi rasa tegang di kepala.
 Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut
mata bagian dalam ( titik 2 a ). Efek : mengurangi rasa
tegang di dahi dan nyeri sekitar mata.
 Titik yang terletak di sudut mata bagian luar ( titik 2 b ).
Efek : mengurangi nyeri kepala, migren dan mata pedih.
 Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian
tengah alis ( titik 2 c ). Efek : menghilangkan nyeri kepala
bagian depan dan penglihatan kabur.
 Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada
perbatasan lekukan antara bagian dasar tengkorak dengan
otot leher ( titik 3 a ). Efek : mengurangi nyeri kepala dan
leher yang kaku.
 Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh
tulang ibu jari dan jari telunjuk ( titik 4 a ). Efek :
mengurangi nyeri kepala dan mata pedih.
 Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki ( titik 5 a ).
Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher kaku.
 Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut
( titik 1 b ). Efek : mengurangi nyeri kepala bagian depan
dan mata pedih.
 Titik yang terletak di tengah antara dua alis ( titik 1 c ). Efek
: mengurangi nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala
akibat hidung tersumbat.
 Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut (titik 6
a). Efek : merupakan titik penguat sistem pencernaan dan
mengurangi nyeri kepala akibat ketidakseimbangan sistem
pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan.
 Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut
luar mata ( titik 1 d ) . Efek : mengurangi nyeri akibat
migren dan nyeri mata.
 Titik yang terletak 2 jari di atas telinga ( titik 1 e ). Efek :
mengurangi nyeri kepala migren.
 Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari
dari pergelangan tangan , di lekukan antara dua tulang.
( titik 7 a ). Efek : mengurangi nyeri akibat migren dan
nyeri di pipi.
 Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi
jari kaki, antara jari ke 4 dan 5. ( titik 6 b ). Efek :
mengurangi nyeri migren, penglihatan kabur dan nyeri
mata.
b. Pada tulang belakang
Beberapa titik yang bisa dilakukan :

 Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan


dengan leher ( titik 3c). Efek : mengurangi nyeri di daerah
pundak dan punggung atas.
 Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku
dibengkokkan ( titik 8 a ) . Efek : menghilangkan nyeri dan
kekakuan pada tubuh bagian atas.
 Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh ( titik 11
a). Untuk penekanan titik- titik daerah ini dapat
menggunakan 2 buah bola tenis yang dimasukkan dalam
kaus kaki dan diletakkan dibelang punggung. Efek :
mengurangi nyeri pinggang bawah.
 Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon
( titik 9a ). Efek : menghilangkan nyeri di daerah kaki dan
tulang belakang.
 Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki
( titik 5a ). Efek :mengurangi nyeri di tulang belakang dan
kaki.
18. Bersihkan area bekas penekanan dengan menggunakan kasa atau
handuk.

Tahap Terminasi

19. Evaluasi hasil kegiatan (kenyaman klien)

20. Simpulkan hasil kegiatan

21. Berikan umpan balik positif

22. Berikan pendidikan kesehatan

23. Kontrak pertemuan selanjutnya

24. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

25. Bereskan alat dan cuci tangan

Dokumentasi

26. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan (tanggal, jam,


tindakan yang diberikan, respon klien selama dilakukan prosedur,
tanda tangan , dan nama terang)

Total

KETERANGAN

0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

NILAI :

 Nilai Akhir = (NILAI TOTAL/ 26) X 100% =


 Mahasiswa dinyatakan tidak lulus bila nilai < 70% dari total nilai seluruh tindakan
atau tidak memenuhi salah satu/lebih critical point yang telah ditentukan
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan tradisional
Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-titik tertentu
pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut "meridian".
Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit, mengurut bagian dari tubuh untuk
mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga dikenal akupuntur tanpa
jarum, atau pijat akupuntur, karena teori akupresur didasari oleh teori akupuntur.
Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur
menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum.

Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat, begitu pula dengan akupresur.
Beberapa manfaatnya antara lain sebagai pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,
rehabilitasi setelah mengalami sakit serta promotif sebelum individu terserang penyakit
yang artinya individu yang dalam keadaan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayah, N. (2019). Buku Seri Keperawatan Komplementer.

Nasronudin. (2019). Penyakit Infeksi di Indonesia & Solusi Kini dan Mendatang.
Surabaya:Pusat Penerbit dan Percetakan Unair.

Anda mungkin juga menyukai