Sumber daya manusia yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi setiap
Negara. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-3 di dunia, memiliki potensi
sumber daya manusia yang sangat besar. Apabila diberdayakan dengan sebaik-baiknya
maka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Salah satu upaya
Pemerintah dalam memberdayakan sumber daya manusia adalah mengelola sektor
pendidikan menjadi lebih profesional.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dapat dengan sengaja dirancang untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebagaimana tujuan pendidikan nasional yaitu untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sektor pendidikan yang paling dasar dalam
pembentukan pribadi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, adalah melalui program
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan di dalam keluarga. Program pendidikan untuk masa
anak usia dini juga dapat di diberikan di dalam keluarga dengan membiarkan anak-anak
berkembang bebas tetapi harus berada dibawah pengawasan orang tua.
Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar dalam sepanjang
rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Pada masa ini ditandai oleh
berbagai periode penting yang fundamen dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode
akhir perkembangannya. Salah satu periode yang menjadi penciri masa usia dini adalah the
Golden Age atau periode keemasan. Banyak konsep dan fakta yang ditemukan memberikan
penjelasan periode keemasan pada masa usia dini, di mana semua potensi anak
berkembang paling cepat. Beberapa konsep yang disandingkan untuk masa anak usia dini
adalah masa eksplorasi, masa identifikasi/imitasi, masa peka, dan masa bermain
Ada berbagai macam permainan yang dapat meningkatkan kreativitas, salah satunya
adalah permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan simbolisasi dari
pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan
dibaliknya Permainan tradisional merupakan hasil budaya yang besar nilainya bagi
anak-anak dalam rangka berfantasi, berekreasi, berkreasi, berolah raga yang sekaligus
sebagai sarana berlatih untuk hidup bermasyarakat, keterampilan, kesopanan serta
ketangkasan.
Permainan tradisional merupakan salah satu aset budaya yang mempunyai ciri khas
kebudayaan suatu bangsa maka, pendidikan karakter bisa dibentuk melalui permainan
tradisional sejak usia dini. Karena selama ini pendidikan karakter kurang mendapat
penekanan dalam sistem pendidikan di Negara kita. Pendidikan budi pekerti hanyalah
sebatas teori tanpa adanya refleksi dari pendidikan tersebut. Dampaknya, anak-anak
tumbuh menjadi manusia yang tidak memiliki karakter, bahkan lebih kepada bertingkah laku
mengikuti perkembangan zaman namun tanpa filter.
Masa usia dini merupakan masa yang pesat bagi optimalisasi perkembangan anak, maka
diperlukan program pendidikan bagi anak usia dini. Program pendidikan anak usia dini
merupakan pendidikan yang menentukan terbentuknya kepribadian anak. 10 Oleh karena itu
penanaman karakter positif dapat dilakukan sedini mungkin. Pendidikan anak usia dini
dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip-prinsip
pendidikan anak usia dini yaitu: (1) pendidikan berorientasi pada kebutuhan anak (2) dunia
anak adalah dunia bermain (3) kegiatan pembelajaran dirancang secara cermat untuk
membangun sistematika kerja (4) kegiatan pembelajaran berorietasi pada pengembangan
kecakapan hidup anak (5) Pendidikan dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang
dengan mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak.11 Dengan demikian, setiap
kegiatan pembelajaran harus selalu mengacu pada tujuan pemenuhan kebutuhan
perkembangan anak secara individu, maka selayaknya konsep pendidikan untuk anak
dirancang dalam bentuk bermain, sebab anak akan belajar melalui kegiatan bermain yang
menyenangkan.
Jurnal-jurnal Pendukung
Selamet (2005) mengatakan setiap waktu permainan baru muncul, menjadi jenis
permainan senantiasa bertambah banyak. Dari berbagai macam jenis permainan itu pada
dasarnya dapat dipisahkan menjadi beberapa jenis :
1. Permainan fisik
Permainan seperti kejar-kejaran menggunaka banyak kegiatan fisik. Permaian seprti ini tidak
hanya terjadi di Indonseia, tetapi juga di seluruh dunia. Jadi dengan bermain, maka fisik
anak akan tumbuh menjadi sehat dan kuat untuk melakukan gerakan dasar.
2. Lagu anak-anak.
Lagu anak-anak biasanya dinyanyikan sambil bergerak, menari atau berpura-pura menjadi
sesuatu atau seseorang.
3. Teka-teki
Permainan teka-teki merupakan permainan untuk mengasak kemampuan anak anak berpikir
logis dan juga matematis.
4. Bermain dengan benda-benda.
Permaianan dengan objek seperti dengan air, pasir, balok dapat membantu anak untuk
mengembangkan berbagai aspek perkembangan.
5. Bermain peran.
Jenis permainan ini antara lain melipti sandiwara, drama atau bermain peran dan jenis
permainan lain dimana memainkan peran sebagai orang lain
Menurut Andriani (2012) Usia dini merupakan periode penting bagi pembentukan
kepribadian anak. Oleh karena itu proses pendidikan yang baik dan ideal seharusnya
dilakukan sejak anak lahir bahkan semenjak anak dalam kandungan. Simulasi dan asupan
gizi yang diberikan pada anak usia dini akan memberikan pengaruh bagi lajunya
pertumbuhan dan perkembangan anak serta sikap dan perilaku sepanjang rentang
kehidupannya.
Menurut Hude dan Susanto (2020) masa anak-anak awal Fase ini anak masih
memfokuskan diri pada orangtua dan keluarga, akan tetapi keinginan sosialisasi sudah
mulai tumbuh dan pada fase ini anak-anak ditandai dengan kemandirian, kemampuan
kontrol diri (self control). Usia pada fase ini adalah 4-5 tahun 11 bulan. Meskipun masih
membutuhkan keluarga, akan tetapi anak-anak membutuhkan lingkungan untuk
bersosialisasi, maka pada usia ini anak sudah dapat masuk kelompok bermain. Tujuan dari
kelompok bermain ini adalah agar anak dapat sosialisasi dengan teman sebayanya dan
bermain dapat mengaktifkan dan bermanfaat untuk pengembangan psikomotorik
Menurut Noya (2020) Permainan adalah salah satu bentuk aktivitas sosial yang
dominan pada awal masa anak-anak. Sebab anak-anak lebih banyak menghabiskan
waktunya di luar rumah bermain dengan teman-temannya dibanding terlibat dalam aktivitas
lain. Permainan bagi anak-anak adalah suatu bentuk aktivitas yang menyenangkan yang
dilakukan semata-mata untuk aktivitas itu sendiri, bukan karena ingin memperoleh sesuatu
yang dihasilkan dari aktivitas tersebut. Hal ini adalah karena bagi anak-anak proses
melakukan sesuatu lebih menarik dari pada hasil yang akan didapatkannya. Jadi, permainan
lebih mendominasi kehidupan anak-anak di masa ini, karena anak-anak banyak
menghabiskan waktunya untuk bermain yang mana bermain adalah halyang sangat
menyenangkan dan menarik bagi anak-anak, bermain merupakan aktivitas yang sangat
penting bagi perkembangan di awal masa anak-anak.
Menurut Hasanah (2028) Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh
semua anak, karena pendidikan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki oleh setiap
individu untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya. Keberlangsungan pendidikan bagi setiap
warga negara perlu mendapat perhatian yang serius dari berbagai pihak terutama
pemerintah. Sedangkan definisi usia dini yaitu usia yang paling penting dalam membentuk
potensi yang dimiliki anak. Potensi jasmani, rohani, maupun akal dan keterampilan akan
berkembang menjadi lebih baik ketika dibina sejak dini. Oleh karena itu, orangtua sebagai
penanggungjawab pertama dan utama perlu menyadari dan memahami pentingnya
pendidikan sejak usia dini ini. Adanya lembaga pendidikan anak usia dini baik yang formal
maupun non formal sebenarnya dapat membantu para orangtua yang minim pengetahuan
akan tumbuh kembang dan pendidikan anak.
Dapus
Andrian, Tuti. 2012. Permainan Tradisional Dalam Membentuk Karakter Anak Usia Dini.
Jurnal Sosial Budaya , 9(1).
Hasanah, Uswatun. 2018. STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF UNTUK ANAK USIA DINI.
Insania, 23(2).
Noya, Andris. 2020. Pendidikan Papa Mama. Indramayu: CV Adanu Abimata.
Sholichah, Aas Siti. 2020. Pendidikan Karakter anak Pra Akil Balig Berbasis Al-Qur'an.
Pekalongan: PT Nasya Expanding Management.
Slamet Suyanto. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Depdiknas, Dirjen PT,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan PT.Jakarta.