Anda di halaman 1dari 4

Update Perubahan Kemenkes Februari 2022

1. Tatalaksana Kasus pada anak Tanpa Gejala(terkonfirmasi atau suspek) dan terkonfirmasi
RINGAN :
a. harus di ISOLASI DI RUMAH SAKIT
b. Pertimbangan pemberian Nirmatrevir/Ritonavir
2. Tatalaksana Kasus pada anak Suspek atau Terkonfirmasi gejala SEDANG :
a. Pertimbangan pemberian Nirmatrevir/ritonavir
3. Tambahan Indikasi penggunaan remdesivir pada Anak :
a. Pasien covid-19 rawat inap usia >= 12 tahun dengan berat badan >= 40 kg (FDA)
b. Pasien rawat inap suspek/terkonfirmasi covid-19 dengan berat badan >= 3,5 kg
dengan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (Emergency use
authorization – EUA)
4. Nirmatlevir/Ritonavir (OBAT BARU):
a. Indikasi :
i. EUA oleh FDA: Pasien COVID-19 usia >= 12 tahun dengan berat badang >=
40 kg dengan hasil tes SARS-CoV-2 positif dan memiliki risiko tinggi
progresi menjadi derajat berat, termasuk rawat inap dan kematian
b. Dosis :
i. 300 mg nirmatrelvir (150 mg @ 2 tablet) dengan 100 mg ritonavir
( 100mg @ 1 tablet), ketiga tablet diminum bersamaan sebanyak 2 kali
sehari selama 5 hari.
ii. Dosis penyesuaian untuk gangguan ginjal sedang (eGFR >= 30 hingga <60
mL/min/1,73 m2) : 150 mg nirmatrelvir (150 mg @ 1 tablet) dengan 100
mg ritonavir (100 mg @ 1 tablet), kedua tablet diminum bersamaan 2 kali
sehari selama 5 hari.
5. Tocilizumab (TAMBAHAN INDIKASI):
a. Pasien COVID-19 rawat inap usia 2 tahun ke atas yang mendapatkan terapi
kortikosteroid sistemik dan membutuhkan oksigen suportif, ventilasi mekanik
invasive maupun noninvasif, atau extracorporeal membrane oxygenation
(ECMO)
b. Pemberian tocilizumab HARUS disertai pemberian DEXAMETHASONE (NIH,2021)
c. Kasus konfirmasi dengan gejala berat atau MISC yang refrakter dengan terapi
standard ATAU COVID berat atau MISC dengan peningkatan IL-6
6. Bamlanivimab-Etsevimab (OBAT BARU):
a. Indikasi :
i. Pasien COVID-19 pada pasien anak, termasuk nenonatus dengan berat
minimal 1 kg, dengan hasil tes virus SARS-COV-2 positif, dan yang berisiko
tinggi untuk berkembang menjadi penyakit COVID-19 berat, termasuk
rawat inap atau kematian. (FDA dengan persetujuan penggunaan dalam
kondisi darurat/EUA)
b. Dosis :
i. 1 hingga 12 kg: Bamlanivimab 12 mg/kg dan etesevimab 24 mg/kg
ii. >12 hingga 20 kg: Bamlanavimab 175 mg dan etsevimab 350 mg
iii. >20 hingga <40 kg: Bamlanivimab 350 mg dan etsevimab 700 mg
iv. >=40 kg: Bamlanivimab 700 mg dan etsevimab 1400 mg
7. Baracitinib (OBAT BARU):
a. Indikasi :
i. EUA oleh FDA: Pasien COVID-19 rawat inap >= 2 tahun yang
membutuhkan terapi oksigen suportif atua ventilasi mekanik atau
extracorporeal membrane oxygenation (ECMO)
b. Dosis :
i. 2 sampai <9 tahun: 2 mg 1xhari PO
ii. >= 9 tahun: 4 mg 1x/hari PO
iii. Dosis penyesuaian :
1. Hasil lab abnormal eGFR:
a. <15 mL/min/1,73 m2: TIDAK DIREKOMENDASIKAN
b. 15- <30 mL/min/1,73 m2:
i. 2- <9 tahun: TIDAK DIREKOMENDASIKAN
ii. ≥9 tahun: 1 mg 1x/hari
c. 30- <60 mL/min/1,73 m2:
i. 2- <9 tahun: 1 mg 1x/hari
ii. ≥9 tahun: 2mg 1x/hari
d. >=60 mL/min/1,73 m2:
i. 2- <9 tahun: 2 mg 1x/hari
ii. ≥9 tahun: 4 mg 1x/hari
e. Absolute Lymphocyte Count (ALC)
i. < 200 sel/uL: Pertimbangkan STOP hingga ALC ≥200
sel/ul
ii. >= 200 sel/uL: DOSIS TETAP
f. Absolute Neutrophile Count (ANC)
i. <500 sel/uL: Pertimbangakan STOP hingga ANC ≥
500 sel/uL: DOSIS TETAP
g. Aminotransferase
i. Bila ada peningkatan AST atau ALT dan dicurigai
ada drug-induced liver injury (DILI), penggunaan
baracitinib di STOP hingga DILI diekslusi
2. Penggunaan obat lain Strong OAT3 Inhibitors
(contoh:probenecid):
a. Dosis awal baracitinib 4 mg 1x/hari -> TURUN menjadi 2
mg 1x/hari
b. Dosis awal baracitinib 2mg 1x/hari -> TURUN menjadi 1 mg
1x/hari
c. Dosis awal baracitinib 1mg 1x/hari -> pertimbangkan STOP
probenecid
8. Glukokortikoid (PERUBAHAN INDIKASI):
a. Pasien COVID-19 dengan gejala berat atau kritis
b. Deksametason untuk pasien COVID-19 yang membutuhkan oksigen aliran tinggi,
ventilasi noninvasif, ventilasi mekanis, atau oksigenasi membrane
ekstrakorporeal
c. Pasien anak yang dirawat di rumah sakit berusa 0-19 tahun yang memenuhi
definisi kasus standar untuk MIS-C dan kriteria diagnostic untuk penyakit
Kawasaki

Kriteria Selesai Isolasi Pasien Omicron (B.1.1.529)

1. Pasien Dirawat

Untuk pasien yang dirawat di rumah sakit dan sudah mengalami perbaikan
klinis dilakukan pemeriksaan RT-PCR sebanyak 2 (dua) kali dengan jarak
waktu pemeriksaan 24 (dua puluh empat) jam. Apabila hasil positif, maka
lokasi isolasi pasien dapat dipindahkan ke fasilitas isolasi terpusat, atau
melakukan isolasi mandiri jika memenuhi syarat rumah sesuai dengan kriteria
isolasi.
2. Pasien Isolasi Mandiri/ Isolasi Terpusat

1. Pada kasus konfirmasi COVID-19 yang sudah mengalami

perbaikan klinis pada saat isoman/isoter dapat dilakukan pemeriksaan


NAAT termasuk pemeriksaan RT-PCR pada hari ke-5 dan ke-6 dengan
selang waktu pemeriksaan 24 jam. Jika hasil negatif atau Ct>35 2 kali
berturut-turut, maka dapat dinyatakan selesai isolasi/sembuh.

2. Pada kasus konfirmasi COVID-19 yang sudah mengalami perbaikan


klinis pada saat isoman/isoter akan tetapi tidak dilakukan pemeriksaan
NAAT termasuk pemeriksaan RT-PCR pada hari ke-5 dan ke-6 dengan
selang waktu 24 jam, maka pasien harus melakukan isolasi
sebagaimana ketentuan kriteria selesai isolasi/sembuh.
3.

Anda mungkin juga menyukai