NPM : 191560411004
Kelas : 3 Kebidanan
KASUS
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah karena perdarahan, infeksi dan
eklampsi, sedangkan penyebab tidak langsung diantaranya adalah karena anemia.
Anemia hamil disebut Potential Danger To Mother and Children (potensial
membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari
semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan. Angka anemia
kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi (Manuaba, 1998).
B. Definisi Anemia
Anemia merupakan salah satu sebab kematian ibu hamil. Anemia pada ibu hamil
disebabkan karena masih kurang dan rendahnya asupan gizi, dan juga dapat disebabkan
karena ketidaktahuan tentang pola makan yang benar. Zat besi sangat dibutuhkan untuk
perkembangan otak bayi diawal kelahirannya. Kekurangan zat besi sejak sebelum hamil
bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia.
C. Faktor Penyebab Terjadinya Anemia
2) Pendidikan
Pendidikan menunjukkan hubungan sebab akibat dengan kejadian anemia
pada ibu hamil. Pendidikan rendah dapat menyebabkan terjadinya anemia pada ibu
hamil 2,4 kali dibandingkan dengan pendidikan tinggi Anemia banyak terjadi pada
kelompok penduduk dengan tingkat pendidikan yang rendah. Kelompok ini umumnya
kurang memahami akibat dari anemia, kurang mempunyai akses informasi anemia
dan penanggulangannya, kurang dapat memilih bahan makanan bergizi yang
mengandung zat besi lebih tinggi, sehingga pada penduduk yang tingkat
pendidikannya lebih rendah cenderung terkena anemia dari pada yang berpendidikan
tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Buana (2004) bahwa ibu
hamil yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah mempunyai peluang 3,523
kali untuk menderita anemia dibandingkan ibu yang berpendidikan tinggi.
3) Status KEK Status
KEK menunjukkan hubungan sebab akibat dengan kejadian anemia pada ibu
hamil. 41% (2,0juta) ibu hamil menderita kekurangan gizi. Timbulnya masalah gizi
pada ibu hamil, seperti kejadian KEK, tidak terlepas dari keadaan sosial, ekonomi,
dan bio-sosial dari ibu hamil dan keluarganya seperti tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan, konsumsi pangan, umur, paritas, dan sebagainya yang bisa berujung pada
anemia. Penlitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Buana (2004)
bahwa ibu hamil yang mempunyai ukuran lila yang berisiko KEK mempunyai
peluang 4,455 kali menderita anemia dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak
mempunyai resiko.
Pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis
makanan dengan informasi gambaran dengan meliputi mempertahankan kesehatan,
status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit (Depkes RI, 2009).
Dikehamilannya seorang ibu banyak membutuhkan energi yang dihasilkan dari sumber
makanan yang harus di konsumsi dengan mengikuti pola makan yang sehat. Pola makan
sehat pada ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil harus memiliki
jumlah kalori dan zat-zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan.
Ibu hamil yang pola makannya sehat bisa mengalami anemia, hal ini bisa terjadi
karena banyak faktor yang mempengaruhi bukan hanya pola makannya tetapi ada yang
mempengaruhi yaitu tidak mengkonsumsi tablet fe atau sejenis asam folat, tidak
mengkonsumsi susu kehamilan, hamil pada usia beresiko, kegagalan untuk menyerap zat
besi karena minum tea atau kopi, terjadi perdarahan selama kehamilan, janin kembar,
pemakaian antasida dapat mengurangi penyerapan zat besi yang dikeluarkan melalui
saluran pencernaan menjadi lebih banyak, dan penyakit kronik (Manuaba, 2010).
Selain pola makan ada beberapa hal yang mempengaruhi ketersedian zat besi dalam
bahan makan salah satunya yaitu cara pengolahan bahan pangan. Cara pengolahan bahan
makan dapat mempengaruhi bioavabilitas zat besi dalam bahan makanan, cara pencucian
misalnya dapat melarutkan zat besi dalam air. Selain itu proses pemanasan bahan
makanan juga dapat mempengaruhi kandungan zat besi didalam bahan makanan.
Pola makan yang baik selama kehamilan dapat membantu tubuh mengatasi
permintaan khusus karena hamil, serta memiliki pengaruh positif pada kesehatan bayi.
Pola makan sehat pada ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil harus
memiliki jumlah kalori dan zat-zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan seperti
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat dan air (Manuaba,2015). Pola makan
ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu kebiasaan, kesenangan, budaya, agama, taraf
ekonomi dan alam. Sehingga faktor-faktor yang mengalami pola makan ibu hamil
tersebut berpengaruh pada status gizi ibu. Jika pola makan seimbang ini tidak terpenuhi,
maka cenderung mengakibatkan anemia saat kehamilannya (Keisnawati dkk, 2015).
Sedangkan ibu hamil yang pola makannya tidak sehat, tidak mengalami anemia hal ini
bisa terjadi karena ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan zat besi digantikannya dengan
mengkonsumsi tablet fe secara teratur dan minum susu kehamilan, sering makan cemilan
yang sehat seperti bubur kacang hijau, hamil pada usia yang tidak beresiko, selama
kehamilan tidak terjadi perdarahan, tidak mengkonsumsi kopi, dan tidak mempunyai
penyakit kronik.
DAFTAR PUSTAKA
Ristica, O. D. (2013). Faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil. Jurnal Kesehatan
Komunitas, 2(2), 78-82.
https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/download/49/38
Mariana, D., Wulandari, D., & Padila, P. (2018). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal Keperawatan Silampari,
1(2), 108-122.
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JKS/article/view/83/57