PART 1
1. Veiligheidsreglement 1910 (VR 1910, Stbl No. 406) sudah tidak sesuai lagi
4. Sifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak sesuai lagi
BAB I - ISTILAH
Pasal 1
(3) Pungusaha → Orang / badan hukum yang menjalankan usaha yang merupakan miliknya
atau orang lain.
(4) Direktur → Pelaksana UU No. 1 / 1970 (Kepmen No. 79 / Men / 1977)
(5) Pegawai pengawas → Pegawai pengawas ketenagakerjaan dan spesialis dari Depnaker
(6) Ahli Keselamatan Kerja → Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnaker
c. Udara
(2) Rincian tempat kerja, terdapat sumber bahaya yang berkaitan dengan :
b. Lingkungan kerja
c. Sifat pekerjaan
d. Cara kerja
e. Proses produksi
BAB 3 - SYARAT-SYARAT K3
Pasal 3
(1). Arah dan sasaran yang akan dicapai melalui syarat-syarat K3
Pasal 4
(3). Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan IPTEK dapat ditetapkan lebih lanjut
Pasal 5
Pasal 8
Pasal 9 – Pembinaan
Pasal 10
Pasal 11 – Kecelakaan
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan pada Mentri Tenaga Kerja
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan keceakaan (permen No. 03/Men/1998)
b. Memakai APD
Pasal 15
(1) Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal diatur lebih lanjut dengan peraturan perundangan
Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang-undang ini paling lama setahun (12
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja → VR1910 tetap berlaku selama tidak
bertentangan
Pasal 18
Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan kerja dalam LNRI No :
1918 mulai tanggal 12 Januari 1970.
PART 2
LATAR BELAKANG
1. Meningkatkan komitmen pimpinan perusahaan
2. Mempercepat birokrasi
DASAR HUKUM
MANFAAT P2K3
4. Menciptakan tempat kerja yang nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja
❖ Pasal 10 UU No. 1 Tahun 1970
➢ Mentri tenaga kerja berwenang membentuk P2K3 guna mengembangkan kerja sama
saling
➢ Pengertian dan partisipasi efektif dari perusahaan dan tenga kerja untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban bersama bidang K3 dalam rangka melancarkan usaha produksi.
➢ Susunan P2K3, tugas dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri Tenga Kerja,
dalam Permenaker No. Per. 04/Men/1987 P2K3 & Tata Cara Penunjukan AK3
1. Pengertian
2. Kewajiban Pengusaha
3. Keanggotaan/personil P2K3
❖ PENGERTIAN
Panitia Pembina keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya disebut P2K3 ialah
badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha atau
pengurus dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipas
efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk
P2K3 Tempat kerja yang dimaksud ialah:
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih.
2. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan kurang dari 100
orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses, dan instalasi yang mempunyai resiko
yang besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif.
❖ KEANGGOTAAN P2K3
❖ TUGAS P2K3
Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada
pengusaha/pengurus mengenai masalah K3
1) Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan keselamatan
dan kesehatan kerja, termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara
penanggulangannya;
4) Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya;
1. Mempunyai tujuan yang sama : “menjadikan tempat kerja yang aman dan sehat untuk
semua orang”
PART 3
MATERI PENGANTAR K3
PENGERTIAN K3
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian tenaga kerja dan
setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai adil,
makmur dan sejahtera.
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari tentang cara
penanggulangan kecelakaan di tempat kerja.
TUJUAN K3
1. Definisi Keselamatan
Keselamatan dapat diartikan mengendalikan kerugoan dari kecelakaan ( control of
accident loss ) / juga dapat diartikan kemampuan untuk mengidentifikasikan dan
menghilangkan (Mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima ( The abillity to identify &
eliminate unacceptable risk )
2. Definisi Kesehatan
Derajat atau tingkat keadaan fisik dan psikologi individu ( The degree of psychological
and psychological well being of the individual )
3. Definisi Safe (Aman)
Adalah sesuatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang memadahi dan ini adalah lawan dari bahaya (Danger)
4. Definisi Bahaya (Danger)
Merupakan semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan
cidera (Kecelakaan Kerja) dan atau penyakit akibat kerja (PAK).
Ada 5 faktor bahaya di tempat kerja
a. Faktor biologi
b. Kimia
c. Fisik
d. Ergonomi
e. Sosial
5. Definisi Resiko (RISK)
5. Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya atau
hazard tertentu yang terjadi.
- Resiko memilioki dua dimensi
- Kekerapan
- Keparahan
6. Definisi Insiden
Suatu kejadian atau peristiwa yang tidak di rencanakan dengan kemungkinan besar
menimbulkan konsekuensi yang tidak di inginkan dan dapat merugikan perusahaan
7. Definisi Accident
Adalah sebagai suatu peristiwa yang tidak di harapkan, tidak di rencanakan, dapat
terjadi kapan saja dan di saja, atau ada yang menyebutkan rangkain peristiwa yang terjadi
karena berbagai sebab, di mana dapat mengakibatkan kerugian fisik (Luka atau penyakit),
terhadap seseorang, rusaknya harta milik perusahaan, terjadi gangguan usaha atau setiap
kombinasi dari efek tersebut
Tenaga Kerja
Kesehata Keselamatan
n
PROSES
Baha Alat
n
Asst & Lingkungan
- Sejarah perkembangan K3
- Abad 17 SM – raja hamurabi (Babilonia)
- 5 Abad KMD – zaman mosai
- Yunani dan romawi
- Zaman purba
Abad 18
- Revolusi industri
- Revolusi listrik dan mekasisasi
- Revolusi inggris
- Compesation Low (AS)
- Indonesia (Pemerintah Hindia BELANDA)
- Perubahan sistem kerja
- Penggunakan tenaga mesin
- Pengenalan metodi baru pengulangan bahan baku
- Pengorganisasi pekerjaan
- Muncul penyakit yang berhubungan dengan pemajaran
Tahun 1931