Npm : 1910070160003
TIM adalah sekelompok orang yang bertindak bersama sebagai suatu kesatuan yang
utuh, mempunyai ketergantungan satu sama lain, saling mempercayai, saling
memjunjung tinggi kelebihan serta saling mengisi kekurangan utk mencapai suatu tujuan.
KELOMPOK adalah sekumpulan orang di suatu tempat tanpa keterkaitan tugas dan
tujuan satu sama lain.
Membuat garis besar strategi yg akan ditempuh. tetapkan tujuan, prioritas, prosedur
kerja yg jelas dan terukur, serta peraturan (prosedur tetap) yg ada.
2. Bergerak (Strive)
Memingkatkan produktivitas tim scr maksimal. Gunakan umpan balik dari sesama
anggota tim, manajemen konflik, dan kerjasama utk memecahkan masalah yg timbul.
4. Sampai (Arrive)
Mampu mengatasi semua kendala2 yg ada. Jika blm mcp hasil yg diharapkan perlu
dilakukan peninjauan kembali saran2 yg telah ada dg berkoordinasi scr maksimal
Dalam pembentukan sebuah tim biasnya melewati lima tahap agar dapat berkembang
menghadapi tantangan, mengatasi masalah, mencari solusi, merencanakan kerja, dan
menyampaikan hasilnya. Kelima tahapan tersebut menurut (Bruce Tuckman) adalah :
Lima tahapan itu adalah fase pembentukan (forming), curah pendapat (storming), tata tertib
(norming), pelaksanaan (performing), dan pengistirahatan (adjourning). Teori yang
disampaikan Tuckman pada 1965 ini mau tidak mau akan dilewati oleh suatu tim yang akan
melakukan tugasnya.
Ketidakcocokan dan konflik pribadi harus diatasi sebelum tim dapat keluar dari fase ini.
Dalam fase in terdapat kemungkinan anggota tim tidak bisa melewati storming, bahkan
mungkin kembali masuk ke fase ini ketika ada tantangan baru atau perselisihan lagi. Beberapa
tim dapat melewati tahap storming, tetapi bagi tim yang tidak dapat melewatinya, maka waktu,
intensitas dan kerusakan yang terjadi pada tahap sebelumnya dapat bervariasi. Toleransi dari
setiap anggota dan perbedaan harus menjadi pokok perhatian. Tanpa toleransi dan kesabaran tim
akan gagal
Pada tahap ini terdapat kemungkinan penurunan tingkat motivasi anggota, namun
perbedaan yang terjadi juga akan dapat membuat anggota lebih kuat, lebih memiliki banyak
keahlian, dan dapat bekerja lebih efektif sebagai tim. Untuk itu pimpinan tim harus lebih
terbuka, tetapi tetap harus mengarahkan para anggotanya dalam mengambil keputusan dan
berperilaku profesional. Dalam tahap ini setiap anggota tim harus menyelesaikan perbedaan
mereka, sehingga masing-masing dapat terlibat dengan lebih menyenangkan.
4. Pelaksanaan (performing)
Dengan adanya tata tertib dan peraturan yang telah dikembangkan, maka akan lebih mudah
bagi anggota kelompok untuk berkonsentrasi pada pencapaian tujuan bersama. Ini akan
berdampak pada keberhasilan tim dalamm mencapai tujuannya. Pada fase ini, mereka masih
termotivasi dan memahami tugasnya, namun anggota tim kini telah kompeten, otonom dan
mampu melakukan proses pengambilan keputusan tanpa pengawasan. Perbedaan pendapat
dimungkinkan terjadi sepanjang disalurkan melalui mekanisme yang disepakati tim.
Pada tahap ini, supervisor tim selalu berpartisipasi. Tim akan membuat keputusan-keputusan
yang diperlukan. Bahkan tim yang berkinerja paling bagus akan bisa melakukan evaluasi
dalam setiap tahapan yang telah dilaluinya, dan bisa melakukan revisi. Misalnya perubahan
dalam hal kepemimpinan dapat membuat tim kembali ke fase storming, karena pemimpin baru
tidak setuju dengan tata tertib yang sudah disepakati dan adanya dinamika dari tim.
tujuan ditentukan scr spesifik, dpt diukur, dpt dicapai, reliabel, mempunyai waktu yg
jelas.
Membantu anggota tim tetap fokus pd tujuan yg ingin dicapai selama pertemuan.
c. Menentukan peserta
Memiliki informasi ttg topik dan berusaha utk mengembangkan cara pemecahannya.
(Orang-2 yg diperlukan dlm pertemuan)
Membantu penerapan dari cara pemecahan krn posisi dan kekuasaannya thd sumber daya
(Orang2 yg tdk mengetahui pemecahan masalah apa yg akan muncul dlm pertemuan)
Atas pertimbangan sopan santun, tenggang rasa, dsb (kelompok sumber masalah)
2. Pelaksanaan Pertemuan
Tim memutuskan siapa yg akan mjd notulis dan mencatat setiap pertemuan
Pimpinan tim menjelaskan tujuan pertemuan, apa yg hrs dicapai, dan agenda utk
mencapai tujuan.
Ketua tim hrs mengulang apa yg sdh disepakati serta tindak lanjut hasil pertemuan.
Melakukan penilaian thd pertemuan pertemuan yg dilakukan. memberi kesempatan
kpd anggota tim utk berbagi pendapat mengenai apa yg telah terjadi dlm pertemuan.
c. Laporan Pertemuan
Laporan tim adl laporan pelaksanaan penjaminan mutu pelayanan kesehatan. Dokumen
ini dpt dijadikan pedoman utk menilai perkembangan pelaksanaan penjaminan mutu pelayanan
kesehatan yg ada.
Konflik tdk selalu mengandung resiko, tetapi juga peluang utk perbaikan bila konflik
dikelola dg baik