UJI HIPOTESIS 2 PARAMETER Utk PP 2021
UJI HIPOTESIS 2 PARAMETER Utk PP 2021
1. Pengertian
n1 n2
P1 −P2
Z=
√ 1 1 xi
P̄(1− P̄ )( + ) P i=
n1 n2 ni , i = 1 atau 2
x 1+ x 2
P̄=
n 1 +n2
1
2
Contoh :
Berdasarkan pengamatan pemerintah daerah A dan
daerah B, diperkirakan bahwa persentase pengangguran di
daerah A lebih besar dari persentase pengangguran di
daerah B. Untuk menguji perkiraan ini diambil sampel secara
acak dari daerah A dan daerah B masing-masing dengan
ukuran nA = 150 dan nB = 180. setelah dilakukan wawancara
ternyata dalam sampel yang diambil dari daerah A dan
daerah B masing-masing terdapat 32 responden yang
menyatakan tidak punya pekerjaan / pengangguran
Berdasarkan hasil survey ini dilakukan pengujian
apakah perkiraan yang dilontarkan oleh kepala-kepala
daerah tersebut bisa diterima atau ditolak. Gunakan level of
significance sebesar 5 %.
Langkah pengujian :
3. Data dikumpulkan
P1 −P2
Z=
α = 0,05
0 0,81 Z = 1,645
2
3
32 32
−
150 180
Z=
√ (
32+32
150+180
( 1−
32+32
)(
1
+
1
150+180 150 180
)
= 0,813421255 ¿ 0,81
7. Kesimpulan Statistis
Berdasarkan hasil pengujian, mengindikasikan bahwa
persentase pengangguran di daerah A ternyata sama
dengan persentase pengangguran di daerah B.
Oleh karena itu dugaan yang dilontarkan kepala-kepala
daerah tersebut tidak bisa diterima.
S12 → ν1
F= 2 → ν2
adalah : S2
3
4
Contoh :
Sebuah perusahaan industri memproduksi sebuah
produk A melalui 2 buah mesin M 1 dan M2. M2 baru saja
diperbaiki, sehingga produk A yang dihasilkan keadaannya
belum begitu stabil. Yang diperhatikan mengenai produk A
adalah rata-rata diameter produk A dan variasi hasilnya.
Oleh karena mesin M2 baru saja diperbaiki, maka
diperkirakan bahwa varians produk A yang dihasilkan mesin
M2 berbeda dengan varians produk A yang diproses oleh
mesin M1..
Untuk menguji dugaan tersebut maka secara random /
acak dipilih 10 buah produk A yang diproses oleh M 1 dan 8
buah produk yang diproses oleh M2. Hasil pengukuran
terhadap diameter produk A dari sampel tersebut
memberikan data sebagai berikut :
M1 M2
X̄ 1 = 15,2 mm X̄ 2 = 15,8
mm
S1 = 0,2 mm S2 = 0,6 mm
n1 = 10 n2 = 8
Langkah kerja :
4
5
α = 0,05 α = 0,05
0,30 3,68
0,22
F= =1 , 111. .. .
0,62
Ternyata statistik hitung jatuh di luar daerah kritis,
pengujian non significant, Isyaratnya H0 diterima.
7) Kesimpulan statistis
Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang
dikumpulkan, ternyata apa yang diduga bahwa produk A
yang diproduksi oleh M1 mempunyai keseragaman yang
berbeda dengan produk A yang dihasilkan oleh mesin M2
tidak dapat diterima, karena ternyata berdasarkan
pengujian keseragamannya masih sama.
5
6
√
σ σ 22
12
+
Rumus A : n1 n2
Contoh :
Ada perkiraan bahwa RATA-RATA tingkat sadar wisata orang-orang di
daerah perkotaan tidak berbeda dengan tingkat sadar wisata di daerah
pedesaan. Untuk memeriksa dugaan ini dilakukan survey terhadap 8 orang
penduduk perkotaan dan 10 orang penduduk pedesaan. Keadaan tingkat sadar
wisata diukur melalui Likert`s Summated Ratings. Yang ditransformasikan ke
dalam skala interval melalui Method of successive interval. Skor yang
diperoleh para responden dari daerah perkotaan dan pedesaan adalah sebagai
berikut :
Perkotaan Pedesaan
175 168
160 184
180 155
159 172
170 165
170 181
168 175
181 169
180
172
]
Berdasarkan data yang ada dari hasil survey lakukanlah pengujian, untuk
mengetahui apakah dugaan di atas bisa diterima atau tidak dengan
menggunakan level of siginificance 1 %.
Langkah kerja :
3. Data terkumpul
6
7
√ 8 +8
8 10 = -0,45457741 ¿ -0,45
7. Kesimpulan statistis
Berdasarkan hasil survey, dan berdasarkan hasil
pengujian, maka skor sadar wisata di daerah perkotaan
dan daerah pedesaan adalah sama. Dugaan diterima.
}{ }
1 1
+
n1 n2
Derajat bebas ( ν ) = n1 + n2 – 2
Langkah kerja :
7
8
1) H0 : µ1 = µ2
H 1 : µ1 ≠ µ2
2) α = 0,01
3) Data terkumpul
Pasangan hipotesis : H0 : σ1 2 = σ2 2
H1 : σ1 2 ≠ σ2 2
ν1S=12 n1 – 1
F=
ν2S=2 n2 – 1
Statistik uji yang digunakan adalah : 2 ,
α = 0,01 α = 0,01
0,96
F = 0,15 F = 5,61
8 ,192984804
F= =0 , 956082839
8 ,569325234 0,96 ¿
8
9
X̄ 1 − X̄ 2
t=
ν = n1 + n2 – 2
√{ ( n1 −1) S 2 +( n2 −1) S
1 2
2
}{ }
1 1
+
n1 n2
S12 = 8,192984804
α/2 = 0,005 α/2 = 0,005 S22 = 8,569325234
170 ,375−172 ,1
t= =−1 , 25440375
7) Kesimpulan Statistis
Berdasarkan hasil survey dan hasil pengujian, maka skor
sadar wisata di daerah perkotaan dan pedesaan adalah
sama. Dugaan dapat diterima.
X̄ 1− X̄ 2
t=
√
S S
12 22
+
Rumus C : n1 n2
Derajat bebas ( V ) = n1 + n2 – 2
1) H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 > µ2
2) α = 0,05
9
10
n1 = 6 n2 =9
X̄ 1 = 160 X̄ 2 = 170
S1 = 4,1 S2 = 10,8
S12 = 16,81 S22 = 116,64
X̄ 1− X̄ 2
t=
√
S S
12 22
+
n1 n2 dengan derajat bebas = n1 + n2 – 2
6) Statistik hitung :
160−170
t= =−2 ,53883042
√
2 2
4,1 10 , 8
+
6 9 ¿ -2,54
7) Kesimpulan statistis
Maka nilai rata-rata kedua populasi memang berbeda.
Catatan :
1. Berdasarkan keterangan
sekunder sebelum
penelitian
10
11
n1 n2
L ♀ L ♀
P ♂ P ♂
N Sampel Sampel ≠
o. Independent Independent
1. H0 : µ1 = µ2 H0 : µ1 - → H0 : S
H1 : µ1 ≠ µ2 µ2 = 0 =0
H1 : µ1 - H1 : S
µ2 ≠ 0 ≠0
2. H0 : µ1 = µ2 H0 : µ1 - → H0 : S
H1 : µ1 > µ2 µ2 = 0 =0
H1 : µ1 - H1 : S
µ2 > 0 >0
3. H0 : µ1 = µ2 H0 : µ1 - → H0 : S
H1 : µ1 < µ2 µ2 = 0 =0
H1 : µ1 - H1 : S
µ2 < 0 <0
12
13
√
2
1 n ∑ d 2i −(∑ d i )
d̄= ∑ d i S d=
n , n( n−1)
5) Daerah dan titik kritisnya
13
14
14