Anda di halaman 1dari 2

Menurut saya permasalahan utama pajak yang ada saat ini bukan berkaitan dengan tarif

pajak yang ditetapkan kepada badan dan orang pribadi, melainkan sistem pemungutan
pajak yang belum optimal dan juga ketegasan pemerintah yang masih lemah kepada wajib
pajak untuk menyegerakan membayar pajaknya sehingga penerimaan pajak Indonesia
masih tergolong rendah.

Maka dari itu, dalam pandangan saya, berapapun tarif pajak yang ditetapkan (tinggi atau
rendahnya), jika memang sistem pemungutan yang masih belum optimal dan juga
kesadaran wajib pajak yang masih rendah, maka penerimaan pajak di Indonesia akan sulit
untuk meningkat. Untuk itu dibutuhkan sebuah perbaikan dalam sistem pemungutan pajak di
Indonesia dan juga meningkatkan kesadaran diri dari para wajib pajak bahwasannya pajak
tersebut penting untuk mereka dan juga keberlangsungan negara. Oleh karena itu,
dibutuhkan sinergitas antar seluruh aspek perekonomian, seperti pemerintah dan
masyarakat, agar perbaikan ini dapat berjalan dengan lancar.

Jadi, untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan, jawaban dari saya adalah tidak
setuju jika langkah yang diambil pemerintah adalah meningkatkan tarif pajak dalam
meningkatkan penerimaan pajak negara. Hal ini disebabkan permasalahan utamanya itu
bukanlah dari segi tarifnya, melainkan dari aspek non-tarif seperti yang sudah saya jelaskan
sebelumnya. Maka dari itu, apabila sistem pemungutannya sudah optimal, kesadaran diri
wajib pajak sudah membaik, serta seluruh aspek perekonomian di Indonesia saling
bersinergi dalam mewujudkan masyarakat yang sadar pajak, maka tarif yang tergolong
rendah pun akan mampu meningkatkan penerimaan pajak negara dibandingkan penetapan
tarif yang tinggi, tetapi kesadaran pajak dari wajib pajaknya masih rendah dan juga sistem
pemungutan masih belum optimal dengan munculnya kasus-kasus korupsi di badan usaha
yang ada di Indonesia.

saya, Hanif Hawari_20/454788/EK/22752_Kelas A ,

mohon izin menyampaikan argumen saya terkait isu yang sudah disampaikan.

Berdasarkan informasi dalam isu tersebut, besaran perubahan (penurunan) tax rate seolah tidak
berpengaruh terhadap penerimaan pajak Indonesia. Mungkin kedengarannya penurunan tarif pajak
akan mendorong masyarakat untuk lebih taat membayar pajak, karena keengganan membayar pajak
akibat tingginya tarif akan berkurang. Namun dengan fakta tadi, artinya permasalahan utama
rendahnya penerimaan pajak di indonesia tidak terpengaruh karena variabel tarif pajak.

Menurut saya sendiri, masalah yang justru sering terjadi (setidaknya di kantor DJP salah satu anggota
keluarga saya) adalah masalah mengenai kurang aware-nya masyarakat terhadap pajak. Entah itu
karena lupa, malas, hingga menolak untuk membayar pajak. Berdasarkan hal tersebut, saya kurang
setuju jika tarif pajak untuk WP badan dinaikkan. Melihat keadaan yang sempat terjadi (turunnya tax
rate tidak berpengaruh terhadap penghasilan pajak), saya rasa variabel tarif pajak tidak akan terlalu
berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah penerimaan negara, dan tidak juga akan
memperkecil tax gap.

Menurut saya, akan lebih baik jika kebijakan yang diambil adalah kebijakan yang berkaitan dengan
peningkatan awareness dan compliance masyarakat terhadap kebijakan pajak. Selain itu, jika dilihat
secara kasar, kasus penggelapan dana dalam pemerintahan juga perlu ditindak dan dicegah secara
menyeluruh karena sentimen masyarakat terhadap pemerintah juga saya rasa akan mempengaruhi
kepatuhan dalam membayar pajak.

Menurut saya, menaikan tarif pajak untuk PPH Badan dan WP OP tergolong ultra-wealthy
bukan solusi tepat dalam menaikan tingkat pajak di Indonesia. Selain akan ada banyaknya
penggelapan pajak, investasi di Indonesia juga pastinya akan terdampak sehingga
menghambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini tidak sejalan dengan prinsip Economy Growth
and effience. Menurut saya, untuk meningkatkan tingkat pajak Indonesia, hal yang pertama
di benahi adalah internal dari DJP sebagai garda utama dalam penegakan perpajakan di
Indonesia. Pegawai maupun pejabat harus punya integritas dan tidak boleh malas dalam
mengecek SPT yang dilaporkan agar tidak ada kerugian akibat kelalaian tersebut.
Kemudian, sistem pemngutan yang harus dirubah menjadi lebih mudah agar WP tidak
merasa terbebani saat ingin membayar pajak. Dengan demikian, perubahan model
pemungutan dan juga perbaikan SDM bisa menjadi langkah pertama untuk menaikan tax
rate Indonesia

 setuju meningkatkan tarif pajak untuk WP badan? Setujukah Anda bahwa tarif dan bracket
pajak ditinggikan untuk WP OP yang tergolong dalam golongan ultra-wealthy (ultra-high-
net-worth) individuals? Namun ada dilema bahwa mereka akan mengalihkan aset ke tax
heaven country, panama papers dsb. Bagaimana menurut Anda? 

Puke Dadari Wibowo_20/454802/EK/22766_Kelas A

Saya kurang setuju dengan langkah meningkatkan tarif pajak untuk WP badan dan
meninggikan tarif dan bracket pajak untuk WP OP yang tergolong dalam golongan ultra-
wealthy(ultra-high-net-worth) individuals. Menurut saya hal tersebut bukanlah langkah yang
tepat. Langkah tersebut nantinya akan dapat berdampak pada peningkatan tindakan tax
avoidance serta tax evasion. Tindakan WP OP dengan golongan ultra-wealthy akan
mengalihkan aset ke tax heaven country, panama papers dan sebagainya sangatlah
memungkinkan dalam kasus ini. Selain itu, apabila mereka menggunakan jasa konsultan
pajak, tentunya para konsultan tersebut akan memberi saran mereka agar dapat
meminimalkan pajak terhutang untuk mengurus asset yang dimilikinya.
Langkah peningkatan tarif tersebut menurut saya juga bukan merupakan suatu solusi yang
tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hal ini dikarenakan inti dari masalah ini
bukanlah tarif pajak yang terlalu rendah akan tetapi sistem pemungutan pajak itu sendiri. Hal
ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan Tax Amnesty yang ternyata belum cukup untuk
membuat para Wajib Pajak melaporkan pajak terhutangnya, padahal Tax Amnesty dapat
dibilang cukup sederhana dan cukup meringankan wajib pajak dalam hal jumlah pajak
terhutang. Maka, solusi yang tepat menurut saya ialah mengganti sistem pemungutan pajak
menjadi lebih sederhana lagi untuk memudahkan para wajib pajak. Selain itu, rendahnya
penerimaan pajak di Indonesia juga disebabkan oleh kepatuhan wajib pajak yang masih
rendah, rendahnya kepercayaan pada aparat pajak, serta berbelitnya aturan perpajakan. Oleh
karena itu, solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan mengeluarkan
kebijakan terkait dengan peningkatan awareness masyarakat dalam membayar pajak,
meningkatkan kualitas para pegawai yang bertugas sebagai pemungut pajak, serta
membenahi perundang-undangan yang mengatur hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai