Anda di halaman 1dari 15

MOTIVASI

Kelompok III :
Muhammad Al-Fath 141200334
Hanif Mahdi Razan 141200335
Hilmy Ziyan Ahmad Mahrus 141200336
Haga Fangaro Zebua 141200337

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN “VETERAN”
YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-nya telah memberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas makalah
mengenai motivasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami ilmu
mengenai motivasi.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Tri Mardiana M.si
selaku dosen pengampu yang sudah memberi bimbingan kepada kami. Kami berharap
dengan adanya makalah ini, dapat mampu memberi wawasan pada pembaca
mengenai materi motivasi.
Dengan demikian, kami selaku tim penyusun menyadari bahwa tugas makalah
ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun untuk dapat kami gunakan sebagai bahan evaluasi
kedepannya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Yogyakarta, 06 Juni 2021

Kelompok III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Motivasi adalah suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu hal.
Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, entah itu dari diri kita
sendiri ataupun dari hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut motivasi itu juga yang
menjadi suatu sumber tenaga dalam kita mengerjakan suatu hal agar kita mencapai suatu
tujuan yang kita inginkan. Dalam hal ini kegiatan yang kita lakukan dapat berbentuk
negatif ataupun positif meskipun motivasi kita semua awalnya “baik”.
Motivasi ada banyak jenisnya antara lain motivasi belajar, motivasi berprestasi,
motivasi agresi, motivasi berafiliasi, dll. Dalam hal ini motivasi berprestasi yang akan
menjadi topik utamanya. Hal itu dikarenakan motivasi inilah yang sangat umum di
masyarakat.
Setiap lingkungan kerja kita selalu berhadapan dengan kondisi mental yang lemah dan
pada saat itu kita bisa mendapatkan masukan atau saran yang dapat membangkitkan
semangat kita kembali. Dalam kehidupan ini kita selalu memotivasi diri kita untuk lebih
dari orang lain, tidak hanya di dunia kerja saja kita harus di motivasi agar menjadi lebih
baik tetapi dalam kehidupan sehari-hari.
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas seseorang. Tidak ada
seorang pun yang beraktivitas tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada
kegiatan. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi tidak hanya
untuk diketahui.
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi (motivation) atau motif,
antara lain kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive).
Dalam hal ini akan digunakan istilah motivasi, yang diartikan sebagai keadaan dalam
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan
kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan
kepuasan dirinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat motivasi?
2. Apa yang dimaksud teori teori motivasi?
3. Apa yang dimaksud motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik?
4. Apa saja faktor kognitif yang mempengaruhi motivasi?
5. Bagaimana cara memberikan motivasi dalam pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud hakikat motivasi?
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori-teori motivasi?
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik?
4. Untuk mengetahui faktor koginitif yang mempengaruhi motivasi?
5. Untuk mengetahui cara memberikan motivasi dalam pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Motivasi
Motivasi ialah sebuah dorongan yang menyebabkan seseorang bertingkah laku yang
berada dalam diri seseorang tersebut untuk melakukan suatu hal yang sesuai dengan
dorongan atau keinginan tersebut. Motivasi juga berarti sebagai peredaan antara dapat
dan tidak dapat melaksanakan tugas. Motivasi mampu memberikan kekuatan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Motivasi juga sebuah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang atau suatu
kelompok agar mampu melakukan pekerjaan yang dilakukan atau diinginkan orang yang
memberi motivasi tersebut, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi yang
diarahkan bertujuan kepada hal yang positif dan bermanfaat.
Sedangkan hakikat artinya ialah intisari atau dasar, juga memiliki arti kenyataan yang
sesungguhnya. Sebab itu hakikat motivasi dalam psikologi artinya ialah dasar atau
intisari dari sebuah motivasi, untuk apa hal itu dilakukan dan berasal dari mana dasarnya,
yang mana hal itu dipandang dari segi psikologi atau yang dapat dirasakan secara pribadi
dan secara langsung oleh seseorang serta bersikap subjektif.
Macam Hakikat Motivasi dalam Psikologi:
1. Faktor Kebutuhan
Hakikat motivasi yang pertama ialah mengenai faktor kebutuhan sehari hari, yakni
kebutuhan akan hidup yang jika diuraikan lebih luas lagi memiliki cakupan yang lebih
sempit seperti uang, makanan, hubungan sosial, kasih sayang, dan sebagainya yang
semua itu merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup di dunia ini.
2. Tujuan Positif
Hakikat lain adalah adanya tujuan positif yang ingin dicapai seperti ingin
membahagiakan atau membanggakan orang lain, tujuan positif selalu memberikan
motivasi yang besar sebab membuat orang yang melakukan memiliki keinginan yang
kuat untuk terus melanjutkan perjuangan dan selalu memiliki harapan dan kekuatan
untuk segera mencapai tujuan yang diimpikan tersebut.
3. Mastery Oriented
Ialah sebuah karater yang memiliki arti untuk berorientasi pada kemampuan yang
dimiliki, yakni keinginan untuk mencapai segala sesuatu karena usahanya sendiri dan
karena ingin membuktikan kekuatan yang dimilikinya sendiri tanpa menggunakan
bantuan orang lain terlalu berlebihan atau tanpa bergantung pada suatu apapun. Sebab itu
orang dengan tipe ini memiliki peluang untuk sukses jauh lebih besar.
4. Prestasi
Dalam hidup, tentu ada kalanya seseorang ingin mencpaai sesuatu, salah satunya ialah
prestasi yang berarti sebuah pembuktian, jika ia merupakan anak sekolah, maka prestasi
dapat menjadi kesungguhannya dalam memperhatikan pelajaran dan jika ia seorang
karyawan, prestasi akan membawanya menjadi sosok yang lebih dihargai dan mendapat
kesempatan serta masa depan yang jauh lebih cerah.
5. Peningkatan Diri
Hakikat motivasi dalam psikologi ialah keinginan untuk meningkatkan diri sendiri
menjadi sosok yang jauh lebih porsitif, hal itu merupakan salah satu dasar dari motivasi
yang terdalam dan berasal dari dalam dirinya sendiri, keinginan untuk meningkatkan diri
akan menjadikan orang tersebut menjadi sosok yang selalu bersemangat dan selalu
melakukan instropeksi diri.
Instropeksi diri yang dilakukan bukan untuk mencari kekurangan namun untuk
menemukan apa yang belum maksimal dalam usahanya, ia tidak akan berfokus pada
kekurangan, namun akan berfokus pada apa hal lebih yang bisa dilakukan. Ia akan sebaik
mungkin belajar dari pengalaman dan tidak mau mengulang kesalahan yang sama.
6. Takut
Rasa takut juga bisa menjadi motivasi bagi seseorang, misalnya ialah rasa takut akan
sakit, maka hal itu akan menjadi motivasi baginya untuk menjaga kesehatan dengan cara
menerapkan pola makan yang sehat dan melakukan olahraga rutin. Kesehariannya akan
jauh lebih positif dan menjadikan seseorang yang mampu diandalkan oleh dirinya sendiri
dan orang lain.
7. Investasi
Masa depan ialah sesuatu yang penuh misteri, terkadang jika hari ini kita berada dalam
kondisi yang cukup dan penuh kenyamanan, belum tentu esok hari akan mengalami hal
yang sama. Hal itulah yang menjadi salah satu hakikat motivasi dalam psikologi yakni
melakukan investai untuk masa depan ketika berada dalam kondisi yang tidak
memungkinkan diharapkan akan tetap memiliki sesuatu yang bisa diandalkan.
Hal ini secara psikologi akan memberikan dorongan kepadanya untuk mengumpulkan
segala sesuatu sebanyak banyaknya untuk bekal kehidupannya di masa mendatang, ia
akan berhati hati dalam menggunakan sesuatu yang ia miliki karena sudah memiliki niat
untuk menggunakannya untuk masa depan dan menjamin kenyamanan untuknya di hari
hari berikutnya.
8. Sikap dan Sosial
Sikap ialah sesuatu yang berhubungan dengan tindakan dalam keseharian seseorang,
sikap dapat menjadi hakikat motivasi dalam psikologi ketika sikap yang dibentuk
memiliki tujuan untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain, misalnya ialah mengikuti
adat istiadat yang ada di lingkungannya atau mengikuti perintah orang tua yang
dianutnya. Sikap menjadi motivasi untuk bisa tampil sebaik mungkin di hadapan orang
lain.
Sedangkan sosial berhubungan dengan maslaah pertemanan atau kemasyarakatan.
Misalnya ialah dalam suatu lingkungan sekolah ada seorang siswa yang mengikuti
pelajaran dan peraturan dengan disiplin untuk bisa diterima dalam lingkungan sosial
dimana ia berada, yakni oleh pendidik dan teman teman di sekitarnya.
B. Teori Motivasi
1. Teori Hierarki Maslow
Teori Hierarki ini dikemukakan oleh seorang psikolog yang bernama Abraham Maslow
pada tahun 1943. Teori ini mengemukakan 5 kebutuhan hidup manusia berdasarkan
Hirarkinya yaitu mulai dari kebutuhan yang mendasar hingga kebutuhan yang lebih
tinggi. Teori ini kemudian dikenal dengan Teori Maslow atau Teori Hirarki Kebutuhan.
Hirarki kelima Kebutuhan tersebut diantaranya adalah:
 Kebutuhan Fisiologis (Physiological needs), yaitu kebutuhan terhadap makanan,
minuman, air, udara, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan untuk bertahan hidup.
Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar.
 Kebutuhan Keamanan (Safety needs), yaitu kebutuhan akan rasa aman dari
kekerasan baik fisik maupun psikis seperti lingkungan yang aman bebas polusi,
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja serta bebas dari ancaman.
 Kebutuhan Sosial (Social needs), yaitu kebutuhan untuk dicintai dan mencintai.
Manusia merupakan makhluk sosial, Setiap orang yang hidup di dunia memerlukan
keluarga dan teman.
 Kebutuhan Penghargaan (Esteem needs), Maslow mengemukan bahwa setelah
memenuhi kebutuhan Fisiologis, Keamanan dan Sosial, orang tersebut berharap
diakui oleh orang lain, memiliki reputasi dan percaya diri serta dihargai oleh setiap
orang.
 Kebutuhan Aktualisasi diri (Self-Actualization), Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan tertinggi menurut Maslow, Kebutuhan Aktualisasi diri adalah kebutuhan
atau keinginan seseorang untuk memenuhi ambisi pribadinya.
2. Teori ERG Alderfer
Pada tahun 1969, Clayton Alderfer mempublikasikan artikel tentang kebutuhan manusia
yang berjudul “An Empirical Test of a New Theory of Human Need”. Teori tersebut
merupakan Teori Alternatif terhadap Teori Hirarki Maslow. Teori ini mengemukan Tiga
kebutuhan Manusia yaitu:
 Kebutuhan Eksistensi (Existence needs) yaitu kebutuhan akan pemenuhan faktor
fisiologis dan Materialistis termasuk kebutuhan akan rasa aman.
 Kebutuhan Hubungan (Relatedness needs) yaitu kebutuhan untuk memiliki
hubungan dengan orang lain.
 Kebutuhan Pertumbuhan (Growth needs) yaitu kebutuhan atau keinginan untuk
bertumbuh dan mencapai potensi diri secara maksmal.
Teori yang dikemukakan oleh Clayton Alderfer ini kemudian dikenal dengan Teori ERG
Alderfer yaitu singkatan dari Existance, Relatedness dan Growth.
2. Teori Motivasi MC Clelland
Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada di dalam diri
manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clelland, individu dapat
memiliki motibasi jika memang dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik
dibandingkan lainnya. Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan di dalam teori ini.
 Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk mengambil tugas yang
bisa dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini, seseorang harus bisa
menentukan tujuan yang logis dengan memperhitungkan resiko yang ada serta
melakukannya secara kreatif dan inovatif.
 Kebutuhan Afiliasi
 Kebutuhan Kekuasaan, kebutuhan ini dapat terlihat pada diri seseorang yang ingin
memiliki pengaruh atas diri orang lain. Mereka haruslah peka terhadap struktur
pengaruh antara satu sama lainnya, bahkan mencoba untuk menguasai orang tersebut
hingga mengatur tingkah lakunya.
4. Teori Motivator-Hygiene Herzberg
Frederick Herzberg adalah seorang Psikolog Amerika Serikat yang mengemukan Teori
Motivator-Hygiene Herzberg. Teori tersebut didapat dari penelitian terhadap 203 akuntan
dan teknisi di area Pittsburgh, Amerika Serikat. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan
dua faktor yang berbeda yaitu kepuasan dan ketidakpuasan dalam bekerja. Teori
Motivator-Hygiene Herzberg juga dikenal dengan Teori Dua Faktor.
 Kepuasan bekerja, yaitu faktor yang berkaitan dengan pengakuan, prestasi, tanggung
jawab yang memberikan kepuasan positif. Faktor ini sering disebut juga dengan
Faktor Motivator.
 Ketidakpuasan bekerja, yaitu faktor yang berkaitan dengan gaji, keamanan bekerja
dan lingkungan kerja yang seringkali memberikan ketidakpuasan. Faktor ini sering
disebut dengan Faktor Hygiene.
5. Teori Harapan Vroom
Seorang professor Kanada yang bernama Victor Vroom pada tahun 1964 dalam bukunya
yang berjudul “Work and Motivation” mengemukan sebuah Teori Motivasi yang
beranggapan bahwa orang-orang termotivasi untuk melakukan sesuatu karena
menginginkan suatu hasil yang diharapkan. Teori tersebut kemudian dikenal dengan
sebutan Teori Harapan atau Expectancy Theory.
Terdapat 3 konsep Teori Harapan Vroom, yaitu :
 Harapan (Expectancy), yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu usaha akan
menghasilkan kinerja tertentu. Effort (Usaha) → Performance (Kinerja).
 Instrumentally, yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu kinerja akan mendapatkan
hasil tertentu. Performance (Kinerja) → Outcome (Hasil)
 Valensi (Valence), yaitu mengarah pada nilai positif dan negative yang dirujuk oleh
orang-orang terhadap sebuah hasil.

C. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik (internal) adalah motivasi di mana perilaku seseorang untuk
melakukan atau mencapai sesuatu demi dirinya sendiri. Keinginan ini dimulai dari
perasaan akan pencapaian, kepuasan, tekanan, tenggat waktu, dan lain-lain.
Seorang karyawan yang memiliki motivasi intrinsik biasanya akan menghasilkan
kualitas kerja yang tinggi, penyelesaian tugas tepat waktu, memenuhi tantangan dan
mendapatkan kesempurnaan dalam tugas. Hal ini dapat terjadi karena adanya dorongan
dari dalam diri karyawan tersebut untuk mengukur batas kemampuannya atau bahkan
untuk mencapai suatu target yang ia tetapkan untuk dirinya sendiri.
Adapun cara untuk meningkatkan motivasi intrinsik pada karyawan adalah:
 Membuat sebuah tantangan personal yang ditujukan untuk meningkatkan potensi
diri atau skill
 Gali rasa penasaran karyawan dengan sebuah topik pembahasan yang baru dan
menarik
 Melakukan kegiatan pelatihan seperti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) yang
dapat meningkatkan aktualisasi diri karyawan
 Bangun fondasi kerja sama tim yang solid, yang dapat menumbuhkan rasa nyaman
bagi karyawan.

D. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik (eksternal) mengacu pada jenis motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan hadiah atau
menghindari konsekuensi negatif. Seorang karyawan yang menyelesaikan sebuah
pekerjaan dan mendapatkan penghargaan dalam bentuk bonus uang, akan cenderung
mengulang hal tersebut karena termotivasi dengan penghargaan tersebut.
Sejauh ini, hadiah bonus dalam bentuk uang dianggap sebagai penghargaan terbaik
untuk meningkatkan motivasi kerja pada karyawan. Namun, selain bonus uang, hadiah-
hadiah seperti kenaikan gaji yang lebih tinggi, tambahan manfaat seperti rencana
pensiun, skema bagi hasil, liburan berbayar, asuransi kesehatan, dan kupon makanan bisa
menjadi alternatif untuk Anda dalam meningkatkan motivasi karyawan di perusahaan
Anda.

E. Faktor Kognitif yang Mempengaruhi Motivasi


 Minat
Minat juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat menarik dimata seseorang,
sehingga seseorang tersebut sangat tertarik untuk melakukan beberapa hal yang
memang disukai dan bisa dilakukannya. Misalnya saja pada diri seseorang saat ngan
tertentu.melakukan pekerjaan sesuatu akan mendapatkan sebuah pengalaman yang
cukup menarik dimana dalam hal tersebut dapat memberikan sebuah nikmat dan
kesenangan tertentu. minat juga bisa dibagi menajadi dua yaitu minat personal dan
juga situasional
 Ekpektasi pribadi
Dalam bukunya feather 1982, Wigield dan juga Eccles, 2000 mengemukakan sebuah
motivasi dimana sangat memiliki peran pada dua hal, yang pertama adalah ssiwa
diharuskan mempunyai sebuah harapan yang tinggi atau bisa juga disebut sebuah
ekspektasi jika mereka suatu hari nanti pasti akan sukses. Di dalam nilai sebagai siswa
juga sangat diperlukan untuk mengerjakan tugas karena akan sangat bermanfaat
meski secara langsung maupun secara tidak langsung
 Menghayati nailai-nilai orang lain
Hal ini dikarenakan semakin seseorang memiliki kedewasaan akan memiliki suatu
motivasi yang terealisasi atau juga motivasi yang dihayati.

 Tujuan
Tujuan sangat memiliki pengaruh dalam sebuah situasi optimal pengembnagan
motivasi. Karena dengan adanya tujuan seseorang akan jauh lebih aktif dalam
melakukan suatu kegiatan tertentu. Dalam pemusatan fkirannya juga sehingga akan
membantuk suatu tujuan dalam jangka yang panjang.
Tujuan juga dibagi lagi menjadi dua yaitu tujuan positif dan juga tujuan negative.
Yang disebut dengan tujuan negative biasanya disebut sebagai penghindaran performa
dalam tujuan ini hal tersebut cenderung untuk menjauhi suatu aktivitas.
 Atribusi
Di dalam suatu teori atribusi dalam psikologi komunikasi yaitu dalam suatu hubungan
mental diantara hal yang dilakukan. Dalam hal ini bisa menyangkut factor apa saja di
dalamnya yang dapat mempengaruhi mengenai suatu keberhasilan dan juga suatu
kegagalan.
Atribusi juga dibagi menjadi 3, yang pertama adalah atribusi locus, atribusi stabilits,
tingkat pengendalian. Dalam suatu atribusi bisa dicontohkan sebuah proses konstruksi
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa di dalam suatu peristiwa yang di dalamnya
berdasarkan pengembangan dari suatu penjelasan yang amsuk akal dam mengenai apa
saja yang terjadi di dalamnya.
 Harapan
Dalam sebuah teori terdapat suatu motivasi dalam pengerjaan tungs melalui fungsi
yang dilakukan dengan dua variable. Dari keduanya sangatlah subjektif, karena dalam
sebuah teori social kognitigf diperlukan juga beberapa factor dalam menghitung
kesulitan dan juga kesediaan dari sebuah tugas dan juga adanya dukungan.
 Tujuan prestasi
Sebuah tujuan untuk berprestasi dilakukan sebagai karakteristik yang umum dilakuka
bahwa seseorang perlu konsisten melalui berbagai tugas yang diberikannya.
Namun dari beberpa psikolog konteporere dikatakan bahwa sebuah prestasi itu
terganung dari beberapa bentuk dan juga pada suatu keadaan. Di dalam sebuah tujuan
prestasi juga dibagi emnajdi beberapa yaitu tujuan kemahiran atau juga penguasaan
dalam sebuah keinginan untuk pencapaian dalam kompetensi dengan mendapatkan
pengetahuan tambahan
 Perbedaan gender
Dalam masalah perbedaan gender ini dimana yang namanya laki laki dan juga
perempuan sellaui memiliki kecenderungan dalam emnemukan nilai value dari
banyaknya bidang akademik yang ada. Dalam hal ini teragntung dalam apakah
mereka memandan bawah bidang etsrebut memiliki kemampuan secara stereotype
yang disesuaikan dengan jenis gender mereka
 Perbedaan sosio ekonomi
Dalam hal ini siswa maupun keluarga yang masuk ke dalam kategori berpenghasilan
rendah apabila gurunya memiliki ekspektasi yang cukup tinggi. Pada sebuah tugas
kelas nantinya secara khusus akan dapat memotivasi pada suatu keluarga yang
berpenghasilan rendah. Di dalam suatu konsep diri dalam psikologi komunikasi
bahwa yang namanya kesuksesan pasti akan berkembang secara baik apabila adanya
suatu kerja keras yang dilakukan oleh orang tersebut.

 Perbedaan Budaya dan juga etnis


Setiap orang memiliki latar belakang budaya dan yang sangat beraneka ragam, dalam
mendefinisikan kesuksesan tersebut bisa dikatakan sebagai tujuan prestasi yang cukup
berbeda. Dimana adanya latar belakang budaya dan juga etnis yang dapat
mempengaruhi atribusi mereka untuk melakukan sesuatu.

F. Motivasi Dalam Belajar

o PENGERTIAN
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Motivasi merupakan dorongan yang
timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu. Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang
atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
 Menurut Wlodkowski (1985). Menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan
ketahanan (persistence pada tingkah laku tersebut).
 Ames (1984) Mendefinisikan motivasi sebagai perspektif yang dimiliki seseorang
mengenai dirinya sendiri dan lingkunganya. Sebagai contoh, seorang siswa yang
percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan yang diperlukan untuk melakukan
suatu tugas, akan termotivasi untuk melakukan tugas tersebut. Konsep diri yang
positif ini menjadi motor penggerak bagi kemaunnya.
 Menurut Tabrani Rusyam Pada hakekatnya motivasi adalah perbuatan energi dalam
diri seseorang ditandai dengan timbulnya perasaan dari reaksi untuk mencapai
tujuan. Dalam pengertian tersebut menggambarkan bahwa motivasi mengandung
suatu kekuatan yang timbul dalam diri seseorang sebagai dukungan untuk memenuhi
keinginannya.

o FUNGSI MOTIVASI
Timbulnya kegiatan belajar biasanya didorong oleh sesuatu atau beberapa
keinginan, hasrat, kemauan atau kebutuhan. Dengan demikian tampaklah betapa
pentingnya motivasi belajar di dalam diri setiap siswa. Fungsi Motivasi Dalam
Pembelajaran Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya motivasi.
Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa
menentukan intensitas usaha belajar bagi para sisiwa.
Adapun fungsi dari motivasi dalam pembelajaran diantaranya:
 Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan
timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
 Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
 Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku
seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya
suatu pekerjaan.

o FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR


Sebagaimana yang disebutkan pada bagian depan, bahwa motivasi sangat
krusial dalam belajar dan pembelajaran. Akan tetapi motivasi belajar tersebut juga
dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor- faktor tersebut adalah sebagai
berikut:
 Ciri-ciri Pembelajaran Setiap manusia senantiasa mempunyai ciri-ciri tertentu
dalam hidupnya, termasuk pembelajaran, yang senantiasa ia kejar dan ia
perjuangkan. Bahkan tidak jarang meskipun rintangan yang ditemui sangat
banyak tetapi tetap berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai apa
yang ia cita-citakan.
 Kemampuan Pembelajaran Kemampuan manusia satu dan lainnya tidaklah
sama. Menuntun seseorang sebagaimana orang lain dari bingkai penglihatan
tidaklah dibenarkan. Sebab, orang yang mempunyai kemampuan yang rendah
sangatlah sulit untuk menyerupai orang yang berkemampuan tinggi, begitu pula
sebaliknya.
 Kondisi Pembelajaran Kondisi pembelajaran, baik yang bersifat fisik maupun
psikis, sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang sebab apabila
kondisi fisik seseorang dalam keadaan lelah, maka motivasi belajarnya akan
menurun, sedangkan apabila kondisi psikologis seseorang terganggu (stres),
maka seseorang tidak bisa mengkonsentrasikan diri terhadap hal-hal yang
dipelajari.
 Kondisi Lingkungan Pembelajaran Sudah diketahui umum bahwa yang
menentukan motivasi belajar seseorang, selain faktor individu juga faktor
lingkungan, lebih-lebih lingkungan belajar. Sebab, individu secara sadar atau
tidak, senantiasa tersosialisasi oleh lingkungannya.
 Unsur-Unsur Dinamis Belajar Pembelajaran Unsur- unsur dinamis belajar
pembelajaran seperti: motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar,
bahan belajar, alat bantu belajar, dan kondisi subjek belajar sangat berpengaruh
terhadap motivasi belajar seseorang.
 Upaya Guru Dalam Membelajarkan Pembelajaran Upaya guru dalam
membelajarkan pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar
siswa. Guru yang sungguh-sungguh dan tinggi gairahnya dalam membelajarkan
pembelajaran, akan menjadikan pembelajaran juga bergairah belajar.
 Peran Orang Tua Lingkungan kelurga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan dan perkembangan
seseorang adalah keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk
berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi ini
sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang. Kebanyakan
para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah.
Padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang
lebih sehingga dapat memunculkan motivasi belajar anak karena waktu
dirumah lebih banyak dari pada disekolah.
 Penghargaan dan Pujian Baik orang tua maupun pengajar memiliki cara yang
berbeda-beda untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Selain dengan
hukuman juga dapat dilakukan dengan penghargaan atau pujian. Motivasi bisa
muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak yang menyertai atau
melandasi pembelajaran.

o CARA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR


Motivasi belajar siswa merupakan hal yang amat penting bagi pencapaian
kinerja atau prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, tentu saja menjadi tugas dan
kewajiban guru untuk senantiasa dapat memelihara dan meningkatkan motivasi
belajar siswanya.
berikut ini beberapa ide yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
 Gunakan metode dan kegiatan yang beragam
Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan
kebosanan dan menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung
akan mengganggu proses belajar. Variasi akan membuat siswa tetap
konsentrasi dan termotivasi. Sesekali mencoba sesuatu yang berbeda dengan
menggunakan metode belajar yang bervariasi di dalam kelas. Cobalah untuk
membuat pembagian peran, debat, transfer pengetahuan secara singkat,
diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja
kelompok kecil
 Jadikan siswa peserta aktif
Pada usia muda sebaiknya diisi dengan melakukan kegiatan, berkreasi,
menulis, berpetualang, mendesain, menciptakan sesuatu dan menyelesaikan
suatu masalah. Jangan jadikan siswa peserta pasif di kelas karena dapat
menurunkan minat dan mengurangi rasa keingintahuannya. Gunakanlah
metode belajar yang aktif dengan memberikan siswa tugas berupa simulasi
penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar.
Jangan berikan jawaban apabila tugas tersebut dirasa sanggup dilakukan oleh
siswa
 Berikan tugas secara proporsional
Jangan hanya berorientasi pada nilai dan coba penekanan pada penguasaan
materi. Segala tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa
disetarakan dengan nilai. Hal tersebut dapat menurunkan semangat siswa
yang kurang mampu memenuhi standar dan berakibat siswa yang
bersangkutan merasa dirinya gagal. Berikan komentar Anda secara jelas.
Berkan kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki tugas mereka apabila
mereka merasa belum cukup. Jangan mengandalkan nilai untuk merombak
sesuatu yang tidak sesuai dengan Anda.
 Libatkan diri Anda untuk membantu siswa mencapai hasil
Arahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam proses belajar
mengajar, jangan hanya terpaku pada hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa
dalam mencapai tujuan pribadinya dan terus pantau perkembangan mereka.
 Hindari kompetisi antarpribadi
Kompetisi bisa menimbulkan kekhawatiran, yang bisa berdampak buruk bagi
proses belajar dan sebagian siswa akan cenderung bertindak curang. Kurangi
peluang dan kecendrungan untuk membanding- bandingan antara siswa satu
dengan yang lain dan membuat perpecahan diantara para siswa. Ciptakanlah
metode mengajar dimana para siswa bisa saling bekerja sama.
 Tentukan standar yang tinggi (namun realisitis) bagi seluruh siswa
Standar yang diharapkan oleh para guru terhadap siswanya memiliki dampak
yang signifikan terhadap performa dan kepercayaan diri mereka. Bila Anda
mengharapkan seluruh siswa untuk termotivasi, giat belajar dan memiliki
minat yang tinggi, mereka cenderung akan bertindak mengikuti kehendak
Anda. Anda harus yakin bahwa Anda mampu memberikan motivasi tinggi
pada siswa. Pada awal tahun ajaran baru Anda harus menggunakan
kesempatan agar seluruh siswa memiliki motivasi yang tinggi.

o KESIMPULAN
 motivasi belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri
individu yang memberikan arah dan semangat pada kegiatan belajar, sehingga
dapat mencapai tujuan yang dikehendaki.
 Sebagai kekuatan mental, motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
motivasi primer dan motivasi sekunder. Motivasi dilihat dari sifatnya,
dibedakan menjadi dua, yaitu: motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
 Motivasi memiliki beberapa prinsip dasar dalam kegiatan pembelajaran.
Prinsip-prinsip dasar tersebut yaitu: Pujian lebih efektif dari pada hukuman;
Pemahaman yang jelas terhadap tujuan akan merangsang motivasi; Semua
peserta didik mempunyai kebutuhan psikologis tertentu yang harus mendapat
kepuasan; Motivasi yang berasal dari dalam individe lebih efektif dari pada
motivasi yang dipaksakan dari luar; Motivasi yang besar erat hubungannya
dengan kreativitas peserta didik.
 Dalam pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan
motivasi belajar, yaitu: memperjelas tujuan yang ingin dicapai membangkitkan
minat siswa, ciptakan suasana yang menyenangkan, dalam belajar menggunakan
variasi metode penyajian yang menarik, berilah pujian yang wajar setiap
keberhasilan siswa berikan penilaian, ciptakan persaingan dan kerjasama dan
berilah komentar terhadap hasil pekerjaan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong untuk
melakukan suatu kegiatan, guna mencapai keinginan atau tujuan. Motivasi sangat penting
dalam menjalani kehidupan karena dengan adanya motivasi kita akan terus berjuang untuk
mencapai cita-cita dan tujuan yang ingin kita capai.
Motivasi bukan hanya dapat diberikan untuk menyemangati diri sendiri atau orang di
sekitar kita, tetapi juga dapat diberikan kepada para karyawan untuk mengembangkan rasa
semangat dalam berproduktivitas. Dengan adanya motivasi baik itu berupa uang sebagai
gaji ataupun penghargaan berupa penganggapan terhadap apa yang terlah dicapai oleh
seorang karyawan dalam pekerjaannya.
Dengan adanya motivasi yang diberikan menajer kepada bawahannya, itu akan
mendorong bawahan untuk menghasilkan yang terbaik dalam pekerjaannya. Sebaliknya,
jika seorang manajer tidak member penghargaan apapun kepada bawahannya sedangkan
bawahannya tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, maka semangat kerja
bawahannya tersebut sedikit demi sedikit akan menurun dan akan berakibat juga pada
proses produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai