Untuk keseluruhan tahapannya terdapat paling tidak enam langkah yang harus dilewati
sebagai proses oleh pekerja dan tim spesialis yang terlibat dalam proyek konstruksi suatu
bangunan. Berikut adalah tahapan pekerjaan konstruksi bangunan secara ideal menurut
Ikatan Arsitek Indonesia:
1. Konsep Rancangan
Tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang pertama ini sudah tentu dibuka
dengan merancang proses proyek serta bangunan yang nantinya akan dikonstruksi.
Pada tahap konsep rancang ini akan meliputi pemeriksaan terhadap seluruh data
juga informasi yang dibutuhkan untuk membuat analisis akurat dan pengolahan
data-data tersebut.
Pengolahan data ini nantinya akan menghasilkan Program Rancangan yang
harus disusun oleh seorang Arsitek dalam proyek tersebut. Program ini diolah dari
pengambilan data primer sekaligus sekunder, serta informasi pelengkap yang
dibutuhkan untuk membuat batasan tujuan proyek konstruksi yang sedang
berlangsung. Program Rancangan inilah yang nantinya akan diperiksa oleh
pengguna jasa, serta disetujui kemudian.
Selain Program Rancangan, pengolahan data juga akan menghasilkan Konsep
Rancangan. Dimana konsep ini akan dijadikan dasar pemikiran serta pertimbangan
semua aspek dalam tahapan pekerjaan konstruksi bangunan ini. Termasuk aspek
struktur, elektrikal, mekanikal, serta aspek keahlian yang mana bersifat tentatif
apakah diperlukan atau tidak nantinya.
3. Pengembangan Rancangan
Setelah semua program dan konsep disetujui oleh pihak pengguna jasa, maka
tahapan pekerjaan konstruksi bangunan selanjutnya akan memasuki tahap
Pengembangan Rancangan. Di tahap ini akan terjadi beberapa perbaikan data dan
informasi terkait proyek konstruksi sebelum melangkah ke tahap yang berikutnya.
Termasuk meninjau dan memperinci perihal ketersediaan bahan material,
konstruksi, serta nilai ekonomis selama proyek berlangsung. Tidak hanya itu,
perkiraan biaya konstruksi akan disusun kemudian berdasarkan sistem banguanan.
Informasi ini kemudian akan disajikan dalam bentuk gambar, diagram, juga laporan
1
tertulis. Setelah disetujui lagi, maka rancangan ini sudah dianggap final dalam proyek
konstruksi.
6. Pengawasan Berkala
Tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang terakhir ini kemudian akan
mencakup peninjauan serta pengawasan berkala di lapangan seperti laporan
mingguan proyek. Termasuk menghadiri pertemuan rutin dengan pengguna jasa,
paling tidak satu kali dalam sebulan. Pertemuan akan membantu pihak pengguna
jasa dalam mengambil keputusan terkait proses-proses konstruksi bangunan yang
sedang berlangsung.
2
Tahapan Konstruksi Secara Umum
Selain panduan dari Ikatan Arsitek Indonesia, Anda juga dapat menemukan tahapan
kosntruksi yang sering digunakan di lapangan. Berikut adalah tahapannya.
1. Tahap Perencanaan
Sebagaimana proses pada umumnya, proses konstrusi dimulai dengan gagasan
atau ide dan direncakan berdasarkan kebutuhan. Pada tahap ini, umumnya yang
terlibat hanyalah pemilik proyek.
5. Tahap Pengadaan
Dalam tahap ini, pemilik proyek akan mencari kontraktor yang akan menjalankan
proyek yang telah sampai pada tahap desain beserta sub kontraktor yang akan
membantu.
3
Di tahap ini, pemilik proyek akan membuat prakualifikasi dan membuat dokumen
kontrak.
Pihak-pihak yang terlibat dalam tahap ini adalah pemilik proyek, pelaksana jasa
konstruksi (kontraktor), dan konsultan manajemen konstruksi.
6. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini rencana proyek mulai diwujudkan atau mulai dibangun oleh
kontraktor dengan bantuan sub kontraktor yang telah ditunjuk. Proyek dilaksanakan
sesuai dengan tenggat waktu, rencana anggaran biaya, serta manajemen kualitas
mutu yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam tahap ini, pihak-pihak yang terlibat adalah konsultan pengawas, konsultan
manajemen konstruksi, kontraktor dan sub kontraktor, serta supplier dan instansi
terkait.