OLEH :
14420202093
CI LAHAN CI INSTITUSI
(________________) ( ________________)
20 tahun 1 1 0
6. Jenis Persalinan :
a. Pervaginam : Tidak
b. Sectio Cesarea : ya, bayi lahir tidak normal
7. Komplikasi Kehamilan
a. Riwayat gangguan
b. Perawatan Antenatal : (1 kali rawat inap Rs amanah dan mendapat
terapi anti piretik, nebulizer dan antibiotic dan setelah sehari bayi
lahir, bayi di rujuk ke RS haji Makassar di ruangan Ar-Raihan
(P.bayi) perinatal
c. Ruptur Plasenta / Plasenta Previa : (tidak ada)
d. Pre eklampsia / Toxemia : (tidak)
e. Suspect Sepsis : (tidak ada)
f. Persalinan Pre Mature / Post Mature : bayi tidak cukup bulan
g. Masalah Lain bila ada : tidak ada
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Garis penghubung
L = Pasien
GI :
Kakek dan nenek pasien dari bapak dan nenek dari mama pasien masih
hidup, kakek dari mama pasien telah lama meninggal dunia karena
penyakit asma.
GII : Ayah dan ibu pasien masih hidup mereka yang selalu menjenguk pasien
di RSUD Haji tepatnya di ruangan Ar-Raihan (R.Bayi)
GIII : Pasien saat ini berumur 9 hari sedang dirawat di RSUD Haji dengan
penyakit RDN+BBLR Pasien merupakan anak pertama
1. Riwayat Ibu
IBU TINGKAH LAKU AYAH
Tidak MENYENTUH Tidak
Tidak MEMELUK Tidak
Tidak BERBICARA Tidak
Tidak BERKUNJUNG Tidak
Tidak MEMANGGIL NAMA Tidak
Tidak KONTAK MATA Tidak
2. Riwayat Imunisasi
a. Ibu saat hamil : 2 kali imunisasi TT (yaitu imunisasi Tetanus)
b. Bayi : Imunisasi Hb 0 bln
3. Data tambahan (pemeriksaan diagnostik) :
a. Pemeriksaan Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL PASIEN NILAI RUJUKAN
WBC 11.20+ (4.00-10.00)
EO# 0.41+ (0.00-0.40)
HGB 19.7+ (14.0-18.0)
HCT 54.4+ (42.0-52.0)
MCH 35.4+ (27.0-31.0)
RDW-SD 59.3+ (37.0-54.0)
RDW-CV 16.1+ (11.0-16.0)
4. Penata Laksanaan terapi :
Terpasang dexta 10% dengan 13 tts/ mnt
Terpasang CPAP :
- Flow meter : 8 Ltr/mnt
- PEEP : 8 cmH2O
- FiO2 : 40%
Aminophylline 10 ml
Dopamin
Dobutamin
KLASIFIKASI DATA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. (D.0003) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan ventilasi kapiler
2. (D.0023) Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan
3. (D.0140) Risiko hipotermia dibuktikan dengan prematuritas, berat badan
lahir rendah
INTERVENSI KEPERAWATAN
KRITERIA
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
HASIL/TUJUAN
1. (D.0003) (L.01003) (I.01014)
Gangguan Setelah Pemantauan
pertukaran gas dilakukan Respirasi
berhubungan intervensi Observasi 1. Untuk mengetahui
dengan keperawatan 1 Monitor frekuensi, keadekuatan
ketidakseimban selama 1 x 24 irama, kedalaman, pernapasan
gan ventilasi jam maka dan upaya napas 2. Untuk menjaga
kapiler pertukaran gas 2 Monitor adanya keadekuatan
meningkat sumbatan jalan ventilasi
dengan kriteria napas 3. Untuk mengetahui
hasil : 3 Monitor saturasi dan melihat berapa
Dipsnea oksigen banyak oksigen
menurun keotak
Bunyi nafas Terapeutik
4. Untuk mengetahui
tambahan 4 Atur interval
perkembangan
menurun pemantauan
respirasi
Gelisah respirasi sesuai
menurun kondisi pasien
Napas cuping
hidung
menurun
Sianosis
membaik
Pola napas
membaik
Warna kulit
membaik
2. (D.0023) (L.03028) Setelah (I.03116) Manajemen
Hipovolemia dilakukan Hipovolemia
berhubungan intervensi Observasi
1. Untuk membantu
dengan keperawatan 1. Periksa tanda dan
dalam melakukan
kekurangan selama 1x24 jam gejala hipovolemia
tindakan selanjutnya
intake cairan maka Status Cairan Terapeutik
2. Untuk membantu
Meningkat dengan 2. Berikan asupan
pemenuhan kebutuhan
kriteria hasil: cairan oral
Dipsnea asupan cairan
menurun Edukasi
Berat badan 3. Anjurkan 3. Agar pemenuhan
meningkat memperbanyak kebutuhan asupan
Suara napas asupan cairan oral cairan terpenuhi
tambahan Kolaborasi
4. Kolaborasi 4. Untuk menjaga
menurun
pemberian cairan keseimbangan air dan
Membrane garam dalam tubuh
IV isotonis (RL,
mukosa
NaCl)
membaik
Kadar HB
membaik
Kadar HT
membaik
3. (D.0140) Risiko (L.14134) Setelah (I.15506) Manajemen
hipotermia dilakukan Hipotermia
dibuktikan intervensi Observasi
1. Untuk
dengan keperawatan 1. Monitor suhu tubuh
mempertahankan suhu
prematuritas, selama 1x24 jam
tubuh dalam batas
berat badan maka
normal sehingga
lahir rendah Termoregulasi
sangat penting untuk
Membaik dengan
kelangsungan hidup
kriteria hasil:
dan pertumbuhan bayi
Takikardi
2. Identifikasi baru lahir.
menurun
penyebab hipotermia 2. Suhu tubuh yang
Takipnea
terlalu rendah akan
menurun
menyebabkan gagal
Suhu tubuh Terapeutik jantung, gangguan
membaik 3. Lakukan system pernapasan
Suhu kulit penghangatan pasif bahkan kematian
menurun (mis. Selimut) 3. Untuk melindungi
bayi dari infeksi dan
4. Ganti pakain dan zat-zat pemicu alergi
linen yang basah 4. Untuk mencegah
terjadinya iritasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI
Hari (Ke-1)
DX
TGL/ EVALUASI
KEPERAW IMPLEMENTASI
JAM
ATAN
(D.0003) Senin 1. Memonitor frekuensi, irama, S:-
Gangguan 14/06/2 kedalaman, dan upaya napas O:
pertukaran 021 Hasil : Pernafasan 34 x/menit
gas 14.00 –
Pernafasan 34 x/menit Pasien Nampak sesak
berhubunga 21.00
n dengan WITA Pasien Nampak sesak Nampak sianosis
ketidakseim Nampak sianosis Napas cuping hidung
bangan Napas cuping hidung SPO2 : 96%
ventilasi 2. Memonitor adanya sumbatan jalan A : Masalah gangguan pertukaran
kapiler napas gas berhubungan dengan
Hasil : Tidak ada sumbatan jalan ketidakseimbangan ventilasi kapiler
napas belum teratasi ditandai dengan:
3. Memonitor saturasi oksigen Dipsnea cukup meningkat
Hasil : SPO2 : 96% Gelisah sedang
4. Mengatur interval pemantauan Napas cuping hidung cukup
respirasi sesuai kondisi pasien meningkat
Hasil : Monitor respirasi setiap 1 Sianosis sedang
jam Pola napas cukup memburuk
Warna kulit cukup
memburuk
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor frekuensi, irama,
kedalaman, dan upaya napas
2. Monitor adanya sumbatan
jalan napas
3. Monitor saturasi oksigen
4. Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien
(D.0023) Senin 1. Memeriksa tanda dan gejala S:-
Hipovolemi 14/06/2 hipovolemia O:
a 021 Hasil : Pasien Nampak lemah
berhubunga
14.00 – Pasien Nampak lemah Pasien Nampak haus
n dengan
21.00 Pasien Nampak haus Mukosa bibir Nampak
kekurangan
WITA Mukosa bibir Nampak kering kering
intake cairan
2. Memberikan asupan cairan oral Hasil Laboratorium
Hasil : By.N belum dianjurkan - WBC : 11,20 (4.00-
pemberian asupan oral 10.00)
3. Berkolaborasi pemberian cairan IV - HGB : 19.7 (14.0-18.0)
isotonis (RL, NaCl) - HCT : 54.4 (42.0-52.0)
Hasil : Terpasang cairan dextrosa - MCH : 35.4 (27.0-31.0)
10% dengan 13 tts/ mnt/IV - RDW-SD : 59.3 (37.0-
54.0)
- RDW-CV : 16.1 (11.0-
16.0)
A : Masalah hipovolemia
berhubungan dengan kekurangan
intake cairan belum teratasi
dibuktikan dengan :
Dipsnea meningkat
Berat badan menurun
Suara napas tambahan
menurun
Membrane mukosa membaik
Kadar HB meningkat
Kadar HT meningkat
P : Lanjutkan intervensi
1. Periksa tanda dan gejala
hipovolemia
2. Berikan asupan cairan oral
3. Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
4. Kolaborasi pemberian cairan
IV isotonis (RL, NaCl)
(D.0140) Senin 1. Memonitor suhu tubuh S:-
Risiko 14/06/2 Hasil : Suhu 36,4 ˚C O :-
hipotermia 021 2. Mengidentifikasi penyebab A : masalah risiko hipotermia
dibuktikan dengan prematuritas,
dibuktikan 14.00 – hipotermia
berat badan lahir rendah teratasi
dengan 21.00 Hasil : By.N lahir prematur, berat ditandai dengan :
prematuritas WITA badan lahir rendah (BB : 1590kg) 1. Suhu tubuh membaik
, berat badan 3. Melakukan penghangatan pasif 2. Suhu kulit menurun
lahir rendah (mis. Selimut) P : Pertahankan Intervensi
Hasil : setelah diberikan selimut
suhu tubuh kembali normal 36.7˚C
4. Mengganti pakain dan linen yang
basah
Hasil : By.N Nampak nyaman dan
suhu tubuh normal 36.7˚C