Anda di halaman 1dari 1

Hospitalitas adat Batak tergambar dari Sihal-sihal dalam budaya Batak Toba mengatur bagaimana

hubungan sistem kekerabatan Batak Toba dengan kelompoknya dan di luar kelompoknya.
Masyarakat Batak Toba mengenal ungkapan yang berkaitan dengan Dalihan Natolu, “Somba
marhula-hula, elek marboru, manat mardongan tubu”. Ungkapan tersebut bila dihubungkan dengan
sihalsihal berbunyi demikian, “Somba marhula-hula, elek marboru, manat mardongan tubu, sorta
marale-ale”. Sihal-sihal bukan hanya berkenaan dengan Dalihan Natolu, namun ada yang disebut
sebagai Ale-ale yang berarti golongan orang-orang di luar suku Batak Toba dan ini dianggap sebagai
relasi atau sahabat karib di luar Dalihan Natolu, Ale-ale dalam hal ini disebut relasi budaya di luar
kelompoknya yaitu di luar suku Batak Toba. Yang mana di dalam kelompoknya, itu berarti relasi
kultural sesama pemilik; sedangkan di luar kelompoknya itu berarti relasi kulturalnya terhadap orang
yang bukan kelompoknya.

Ale-ale juga diundang dalam pesta-pesta, bahkan diberi ruang makanan khusus bagi yang muslim
Semua ini menceritakan bahwa bagi orang Toba, halak asing tidak semata-mata mata orang lain dari
kehidupan, serta kehadiran dan haknya dihargai. Oleh karena itu wisatawan mendapat perlakukan
selayaknya seorang relasi atau sahabat karib yang harus mendapatkan kenyamanan dan sikap ramah
dari masyarakat lokal suku Batak Toba.

Bukan hanya mengemukakan bagaimana Interelasi dalam Dalihan Na Tolu, hubungan sosial suku
Batak Toba dengan suku bangsa lain yaitu orang Batak Toba selalu menghargai dan mempercayai,
begitu pula dengan suku bangsa lain. Menurut suku batak rasa hormat dan percaya kepada suku
bangsa lain. Lebih banyak faktor politis dalam rangka pemeliharaan hubungan sosial secara
nasional. Harus diakui bahwa martabat rajawi orang Toba memberi pemahaman superioritas diri.

Contohnya : Keramahtamahan di Tomok sebagai daerah pariwisata sudah cukup baik karena
masyarakat lokal juga sudah sadar pariwisata, mereka merasakan ada hubungan yang dalam antara
mereka dengan wisatawan dimana dalam proses pariwisata mereka merasa saling membutuhkan
satu sama lain dan harus menjalin hubungan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai