AKUNTANSI PEMERINTAHAN
DISUSUN OLEH:
NPM : 171324016
Dosen Pengampu:
2022
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT saya dapat meyelesaikan tugas
mata kuliah ini dengan lancar yang berjudul “ ANGGARAN PEMERINTAHAN”.
Dalam pembuatan makalah ini, saya mendapatkan bantuan dari pihak maka dari itu
dikesempatan saya ini meyampaikan terimakasih kepada : Dosen pengampu mata kuliah
akuntansi pemerintahan dalam bimbingan beliau dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa pula
untuk orang tua dirumah yang telah memberikan bantuan material maupun doa sehingga
pembutan makalah ini dapat berjalan dengan lancar. Dan semua pihak yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pada
saya sendiri pada khususnya. Saya menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis saya ucapkan terimakasih.
2
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….2
BAB I PEMBAHASAN……...…………………………………………………………………...4
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN………..………………………………………………………………..5
BABIII KESIMPULAN.................……………………………………………………………...12
DAFTAR PUSTAKA……..……………………………………………………………………..14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dari apa yang telah kita perhatikan, sebenarnya hal apa saja yang harus dilakukan saat
melakukan konsolidasi dan hal apa yang harus dilakukan ketika ada permasalahan dalam
konsolidasi ?
1.3 TUJUAN
Agar kita dapat memahami beberapa hal yang mengakibatkan perubahan hak
pemikiran beserta pengaruhnya tehadap anggaran pemerintahan
Kita juga dapat memahami tentang, jenis, tujuan dan fungsi anggaran pemerintahan.
Dan terakhir dapat mengetahui tentang perlakuan akuntansi transaksi lainya untuk
mempengaruhi perubahan hak milik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam penyusunan anggaran, perlu diperhatikan perilaku para pelaksanaan anggaran dengan
cara mempertimbangkan hal-hal berikut:
Anggaran harus dibuat serealistis dan secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah
atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan
kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanya angan-angan.
Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi manajemen puncak (direksi).
Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa
tertekan tetapi justru termotivasi
Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat
waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi.
Fungsi anggaran adalah sebagai salah satu alat manajemen yaitu fungsinya sebagai berikut:
A. Fungsi perencanaan
Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan kaitan anggaran yang satu
dengan anggaran yang satu dengan anggaran yang lainnya. Aspek lain yang penting dari
perencanaan dengan mengunakan anggaran adalah perencana dana uang tersedia yang
5
menuntun pemikiran secara teliti dan memberikan gambaran yang lebih rinci dalam unit
uang.
B. Fungsi pelaksanaan
Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, artinya sebelum pekerjaan
dilaksanakan terlebih dahulu mendapatkan persetujan yang berwenang (tertutama dalam
hal keuangan). Pekerjaan disetujui untuk dilaksanakan bila ada anggarannya atau tidak
menyimpang dari anggaran.
Anggaran bertujuan agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dan mencapai
tujuan laba. Jadi, anggaran penting untuk menyelaraskan setiap kegiatan devisi,
pemasaran, devisi produksi, devisi keuangan, devisi umum.
C. Fungsi pengawasan
Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian . pengawasan berarti
mengevaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara membandingankan realisasi
dengan rencana (anggaran) dan melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu (atau
bila terdapat penyimpanan yang merugikan). Tujuannya pengawasan ini bukanlah
mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan.
6
jangka panjang yang disebut anggaran modal. Anggaran jangka panjang tidak
mesti berupa modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar
penyusunan anggaran jangka panjang.
7
2.4 Tujuan dan Manfaat Anggaran
A. Untuk digunakan sebagai landasan yudiris yang formal dalam memilih sumber dana dan
investasi dana.
B. Menggadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan
C. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat
mempermudah pengawasan.
D. Merasionalkan sumber dan pengunaan dan agar dapat mencapai hasil maksimal
E. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran yang lebih jelas
dan nyata terlihat.
F. Merampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan
keuangan
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam penyediaan layanan public kepada
masyarakat. Anggaran pemerintahan merupakan alat pengendalian yang baik. Dengan anggaran
disusun berdasarkan prioritas kebutuhan masyarakat, anggaran pemerintahan dapat mempercepat
terwujudnya tujuan pembentukan Negara dalam hal mewujudkan tujuan pembentukan Negara
8
dalam hal mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Oleh karena itu, anggaran dapat
digunakan sebagai alat pengendalian yang efektif dalam pemerintahan.
Pengendalian adalah mekanisme yang dapat dilakukan oleh eksekutif untuk menjamin
dilaksanakannya system dan kebijakan dalam manajemen sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai serta proses penetapan standart, dengan menerima umpan balik berupa kinerja
sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda
secara signifikasi dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
9
disebabkan oleh suatu yang sifatnya dapat dikendalikan atau tidak dapat dikendalikan
oleh pemerintahan.
Untuk melaksanakan ketentuan pasal 5 ayat (5) peraturan pemerintahan nomor 90 tahun
2010 tentang penyusunan rencana kerja dan anggaran kementrian Negara/Lembaga, Menteri
Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 101/PMK.02/2011 tentang
kelasifikasi Anggaran.
Penyusunan belanja Negara APBN dirinci menurut klasifikasi Organisasi, fungsi, dan
jenis belanja. Menteri/Pemimpin lembaga selaku Penggunaan Anggaran wajib menyusun
Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA-KL) atas Bagian Anggaran yang
dikuasainya. RKA-KL yang disusun secara terstruktur dan terinci menurut klasifikasi anggaran
yang meliputi klasifikasi organisasi, klasifikasi fungsi, dan klasifikasi jenis belanja.
Setidaknya terdapat enam sub proses dalam penyusunan APBD, yaitu penyusunan KUA,
penyusunan prioritas dan plafon anggaran sementara, penyiapan SE kepala daerah tentang
10
pedoman penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) SKPD, penyusunan RKA SKPD,
penyiapan rancangan peraturan daerah (RAPERDA) APBD, pembahasan raperdan APBD dan
penyusunan raper KDH Penjabaran APDB, evaluasi serta penetapan Raperdan APBD dan Raper
KDH penjabaran APBD.
Pendekatan tradisional
Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan tradisional karena pada awal
perkembangannya, anggaran yang ditampilkan berdasarkan pos urut belanja. Terdapat
cirri uatama dalam pendekatan ini adalah sebagai yang pertama cara pendekatannya
berdasarkan pos-pos belanja. Cirri yang kedua adalah mengunakan konsep
inkrementalisme yaitu jumlah anggaran tahunan terentu dihitung berdasarkan jumlah
tahun sebelumnya dengan tingkat kenaikan tententu.
Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam
anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolak
ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran
public.
Pendekatan system perencanaan dan penganggaran terpadu.
Pendekatan ini dikembangkan untuk mengatasi kelemahan pada system penganggaran
tradisional dan juga pengangaran kinerja. Penganggaran terdisional menitikberatkan pada
control belanja namun terlalu sedikit perhatian pada kinerja.
Pendekatan berbasis nol
Pendekatan ini mengarti bahwa setiap aktivitas yang telah diadakan ditahun tahun
sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilanjutkan. Setiap aktivitas harus selalu
dievaluasi setiap tahun untuk menentukan apa aktivitas itu akan diadakan tahun ini
dengan melihat kontribusi yang diberikan kepada tujuan organisasi.
Secara umum, anggaran pemerintahan dapat disusun menjadi dua pilihan strusktur atau
klasifikasi yaitu, klasifikasi ekonomis dan klasifikasi fungsional. Klasifikasi ekonomi dibuat
berdasarkan jenis-jenis belanja yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka pelayanan public,
sedangkan klasifikasi fungsional menyediakan informasi berdasarkan atas tujuan atau fungsi
yang dijalankan oleh pemerintahan.
Kopensasi pegawai
Belanja barang dan jasa
11
Penggunaan asset tetap
Bunga
Subsidi
Hibah
Tunjangan sosial
Belanja lain-lain
Pelayanan umum
Pertahanan
Ketertiban
Ekonomi
Istilah APBN yang dipakai diindonesia secara formal mengacu pada anggaran
pendapatan dan belanja pemerintahan pusat, tidak termasuk anggaran pendapatan belanja
pendapatan daerah dan BUMN.
12
BAB III
KESIMPULAN
Anggaran pemerintah merupakan salah satu impelentasi ilmu akuntasi manajemen yang menjadi
alat penting dalam melakukan alokasi sumber daya dipemerintahan setelah memahami dalam
makalah ini, anda diharapkan memahami hal-hal berikut.
Anggaran merupakan peroses alokasi sumber daya yang penting, mengingat sifat
pemerintahan yang berusaha mengalokasikan suber daya yang terbatas untuk memenuhi
tuntunan yang tidak terbatas.
Pemahaman atas proses penyusunan anggran harus didahului atas pemahaman jenis
anggaran, siklus penyusunan anggaran, dan pendekan yang berkembang didunia khusus
pendekatan tradisional, pendekatan kinrja, serta PPBS
13
14