Anda di halaman 1dari 14

ANGGARAN PEMERINTAHAN

Makalah ini ditunjukan untuk mata kuliah

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

DISUSUN OLEH:

NAMA: DARA FADHLIYAH

NPM : 171324016

Dosen Pengampu:

Cita Ayni Putri Silalahi, SEI. MEI

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUSLIM AL-WASLIYAH

2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT saya dapat meyelesaikan tugas
mata kuliah ini dengan lancar yang berjudul “ ANGGARAN PEMERINTAHAN”.

Dalam pembuatan makalah ini, saya mendapatkan bantuan dari pihak maka dari itu
dikesempatan saya ini meyampaikan terimakasih kepada : Dosen pengampu mata kuliah
akuntansi pemerintahan dalam bimbingan beliau dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa pula
untuk orang tua dirumah yang telah memberikan bantuan material maupun doa sehingga
pembutan makalah ini dapat berjalan dengan lancar. Dan semua pihak yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pada
saya sendiri pada khususnya. Saya menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis saya ucapkan terimakasih.

Medan, 06 februari 2022

2
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….2

BAB I PEMBAHASAN……...…………………………………………………………………...4

PENDAHULUAN………………………………………………………………………………...4

1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………………………...4


1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………...4
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN………..………………………………………………………………..5

2.1 PENGERTIAN UMUM ANGGARAN…….………………………………………………...5

2.2 FUNGSI ANGGARAN……………………………………………………………………….5

2.3 JENIS-JENIS ANGGARAN……………………………………………………………….....6

2.4 TUJUAN DAN MANFAAT


ANGGARAN…………………………………………………………………………………......8

2.5 PENGENDALIAN DALAM ANGGARAN………………………………………………....8

2.6 KLSIFIKASI PENDAPATAN DAN BELAJAR DALAM ANGGARAN


PEMERINTAHAN………………………………………………………………………………10

2.7 PROSES PENYUSUNAN APBD…………………………………………………………..10

2.8. PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN……………………………………...…...11

2.9 STRUKTUR ANGGARAN PEMERINTAHAN………………………………………...….11

BABIII KESIMPULAN.................……………………………………………………………...12

DAFTAR PUSTAKA……..……………………………………………………………………..14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Akuntasi pemerintahan merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat pesat
perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir ini. Tuntutan akuntabilitas dan transparansi
yang dihadapi oleh pemerintah menjadikan akuntansi pemerintahan sebuah kebutuhan yang
terelakkan. Upaya-upaya pemerintahan untuk tahun terakhir melahirkan banyak kasus
dilapangan yang menjadi tantangan tersendiri bagi akuntasi pemerintahan untuk pada akhirnya
menuntut bidang ilmu ini kedalam hal yang menarik.
Akuntansi pemerintahan adalah salah satu percabangan akuntansi, selain akuntansi sosial
yang mencatat perhitungan makro Negara dan akuntansi komersial yang digunakan oleh
perusahaan dalam mengelola transaksi bisnisnya. Namun demikian, dalam upaya pengembalian
ilmu serta untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat luas tentang bidang ini, kita masih
dihadapkan pada kekurangan yang signifikan atas referansi akademis dibidang pemerintahan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari apa yang telah kita perhatikan, sebenarnya hal apa saja yang harus dilakukan saat
melakukan konsolidasi dan hal apa yang harus dilakukan ketika ada permasalahan dalam
konsolidasi ?

1.3 TUJUAN
 Agar kita dapat memahami beberapa hal yang mengakibatkan perubahan hak
pemikiran beserta pengaruhnya tehadap anggaran pemerintahan
 Kita juga dapat memahami tentang, jenis, tujuan dan fungsi anggaran pemerintahan.
 Dan terakhir dapat mengetahui tentang perlakuan akuntansi transaksi lainya untuk
mempengaruhi perubahan hak milik.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Umum Anggaran

Anggaran merupakan suatu pedoman tindakan yang akan dilaksanaakan oleh


pemerintahan meliputi rencana, pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur
dalam satuan rupiah yang disususn menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu
periode. “Anggaran adalah suatu kuantatif (suatu jumlah) periodic yang disusun berdasarkan
program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan
suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka tertentu dan dinyatakan dalam
satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa.” M. nafarin (2007;11).

Dalam penyususan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

 Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.


 Data masa lalu.
 Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
 Pengentahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak gerik pesaing.
 Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.
 Penelitian untuk mengembangan perusahaan. M. nafarin (2007:11).

Dalam penyusunan anggaran, perlu diperhatikan perilaku para pelaksanaan anggaran dengan
cara mempertimbangkan hal-hal berikut:

 Anggaran harus dibuat serealistis dan secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah
atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan
kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanya angan-angan.
 Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi manajemen puncak (direksi).
 Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa
tertekan tetapi justru termotivasi
 Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat
waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi.

2.2 Fungsi Anggaran

Fungsi anggaran adalah sebagai salah satu alat manajemen yaitu fungsinya sebagai berikut:

A. Fungsi perencanaan
Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan kaitan anggaran yang satu
dengan anggaran yang satu dengan anggaran yang lainnya. Aspek lain yang penting dari
perencanaan dengan mengunakan anggaran adalah perencana dana uang tersedia yang

5
menuntun pemikiran secara teliti dan memberikan gambaran yang lebih rinci dalam unit
uang.
B. Fungsi pelaksanaan
Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, artinya sebelum pekerjaan
dilaksanakan terlebih dahulu mendapatkan persetujan yang berwenang (tertutama dalam
hal keuangan). Pekerjaan disetujui untuk dilaksanakan bila ada anggarannya atau tidak
menyimpang dari anggaran.
Anggaran bertujuan agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dan mencapai
tujuan laba. Jadi, anggaran penting untuk menyelaraskan setiap kegiatan devisi,
pemasaran, devisi produksi, devisi keuangan, devisi umum.
C. Fungsi pengawasan
Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian . pengawasan berarti
mengevaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara membandingankan realisasi
dengan rencana (anggaran) dan melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu (atau
bila terdapat penyimpanan yang merugikan). Tujuannya pengawasan ini bukanlah
mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan.

2.3 Jenis-jenis Anggaran

Anggaran perusahaan dapat dikelompokan dari beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Menurut dasar penyusunan anggaran terdiri dari:


 Anggaran variable (variable budget) anggaran yang disusun berdasarkan interval
(kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan ada intinya merupakan suatu seri
anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas atau kegiatan yang
berbeda.
 Anggaran tetap (fixed budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu
tingkat kapasitas tertentu. (M. Nafarin,2007:31).

2. Menurut cara penyusunan anggaran terdiri dari:


 Anggaran priodik( periodic budget) adalah anggaran yang disusun untuk suatu
periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir
periode anggaran.
 Anggaran kontinu (continuous budget) adalah anggaran yang dibuat untuk
mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat, sehingga anggara yang
dibuat dalam setahun mengalami perubahan. (M.Nafarin,2007:32).

3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri:


 Anggaran jangka pendek adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu
paling lama sampai satu tahun.
 Anggaran jangka panjang adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun. anggaran keperluan investasi barang modal merupakan anggaran

6
jangka panjang yang disebut anggaran modal. Anggaran jangka panjang tidak
mesti berupa modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar
penyusunan anggaran jangka panjang.

4. Menurut bidangnya, anggaran yang terdiri dari :


 Anggaran oprasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laba rugi.
Contoh : anggaran penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran penyusunan bahan
baku.
 Anggaran keuangan adalah anggaran yang menyusun anggaran neraca. Contoh:
anggaran kas piutang, anggaran persediaan ,anggaran uatang dan neraca.

5. Menurut kemampuan menyusun anggaran terdiri dari:

 Anggaran komprehensif adalah rangkaian dari berbagai macam anggaran yang


disusun secara lengkap perpaduan dari anggaran yang disusun secara lengkap
perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan disusun secara
lengkap.
 Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap atau hanya
menyusun bagian anggaran tertentu saja. Contoh : karna keterbatasan
kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran operasional.

6. Menurut fungsinya anggaran terdiri dari:


 Anggaran tertentu merupakan anggaran yang diperuntukan bagi tujuan tertentu
dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain.
 Merupakan anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan
dalam organisasi

7. Menurut metode penentuan harga pokok produk, anggaran terdiri dari:


 Anggaran tradisional atau anggaran konvesional terdiri dari:
 Anggaran berdasarkan fungsional adalah anggaran yang dibuat dengan
menggunakan metode penggelompokan penuh dan berfungsi untuk
menyusun anggaran induk dan anggaran tetap.
 Anggaran berdasarkan sifat adalah anggaran yang dibuat menggunakan
metode penggelompokan variable dan berfungsi untuk penyusunan
anggaran variable.

7
2.4 Tujuan dan Manfaat Anggaran

Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran antara lain:

A. Untuk digunakan sebagai landasan yudiris yang formal dalam memilih sumber dana dan
investasi dana.
B. Menggadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan
C. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat
mempermudah pengawasan.
D. Merasionalkan sumber dan pengunaan dan agar dapat mencapai hasil maksimal
E. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran yang lebih jelas
dan nyata terlihat.
F. Merampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan
keuangan

Anggaran memiliki banyak manfaat antara lain:


A. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.
B. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan
C. Dapat memotivasi karyawan
D. Menimbulkan tanggungjawab pada karyawan
E. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kuarang perlu
F. Sumber dana dapat dilakukan seefesien mungkin
G. Alat pendidikan bagi para manajer.

Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut:

A. Meskipun anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas


produksi dan lain-lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung
pada ketepatan estimasi.
B. Anggaran hanya merupakan rencana dan rencana tersebut baru berhasil apabila
dilaksanaakan dengan sungguh-sungguh.
C. Anggaran hanya suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manager dalam
melaksanakan tugasnya bukan menggantikannya.
D. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama yang diramalkan sebelumnya,
karna itu anggaran memiliki sifat luwes.

2.5 Pengendalian dalam Anggaran Pemerintah

Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam penyediaan layanan public kepada
masyarakat. Anggaran pemerintahan merupakan alat pengendalian yang baik. Dengan anggaran
disusun berdasarkan prioritas kebutuhan masyarakat, anggaran pemerintahan dapat mempercepat
terwujudnya tujuan pembentukan Negara dalam hal mewujudkan tujuan pembentukan Negara

8
dalam hal mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Oleh karena itu, anggaran dapat
digunakan sebagai alat pengendalian yang efektif dalam pemerintahan.

Pengendalian adalah mekanisme yang dapat dilakukan oleh eksekutif untuk menjamin
dilaksanakannya system dan kebijakan dalam manajemen sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai serta proses penetapan standart, dengan menerima umpan balik berupa kinerja
sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda
secara signifikasi dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

Anggaran pemerintahan disusun menggunakan pendekatan anggaran berbasis kinerja.


Dalam anggaran berbasis kinerja, pemerintah merencanakan target kinerja yang akan dicapai
terlebih dahulu sebelum menetapkan angka-angka dalam anggaran. Kinerja yang ditargetkan
didasarkan pada skala prioritas pemerintahan yang disusun berdasarkan derajat kepentingan
kebutuhan pelayanan public yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mempercepat hasil
pembangunan (peningkatan kualitas hidup masyarakat). Jika hal ini dilakukan maka anggaran
yang disusun pemerintahan akan memiliki nilai (value) yang tinggi pada kehidupan masyarakat.

Pengendalian anggaran public dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu:

 Membandingkan kinerja actual dengan kinerja yang dianggarkan


Jika pendekatan penganggaran kinerja benar-benar menjiwai penyusunan anggaran
pemerintahan maka dengan membandingkan kinerja yang dianggarkan dengan kinerja
actual menjadi alat pengendalian yang baik.
 Menghitung selisih anggaran
Mengitung selisih anggaran menjadi alat penegndalian yang baik jika disertai dengan
analisi menyebabkan tidak tercapainya anggaran pada periode tertentu. Hal ini
disebabkan ketidaktercapaian realisasi anggaran bisa jadi disebabkan oleh sesuatu yang
disebabkan oleh suatu yang sifatnya dapat dikendalikan atau tidak dapat dikendalikan
oleh pemerintahan.
 Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan atas suatu
variasi.
Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan
dimaksudkan untuk member evaluasi bagi pemerintah dan memberikan reward dan
punishment jika diperlukan. Misalnya jika realisasi belanja subsidi lebih tinggi dari
anggaran yang dikenakan kenaikan harga minyak dunia yang signifikasi maka tidak layak
jika pertanggungjawaba anggaran diberikan “hukuman” atas hal tersebut, namun jika
kenaikan tersebit dikarenakan pejabat yang bertanggungjawab kurang.
 Menghitung selisih anggaran
Mengitung selisih anggaran menjadi alat penegndalian yang baik jika disertai dengan
analisi menyebabkan tidak tercapainya anggaran pada periode tertentu. Hal ini
disebabkan ketidaktercapaian realisasi anggaran bisa jadi disebabkan oleh sesuatu yang

9
disebabkan oleh suatu yang sifatnya dapat dikendalikan atau tidak dapat dikendalikan
oleh pemerintahan.

2.6 klasifikasi pendapatan dan belanja dalam anggaran pemerintah.

Untuk melaksanakan ketentuan pasal 5 ayat (5) peraturan pemerintahan nomor 90 tahun
2010 tentang penyusunan rencana kerja dan anggaran kementrian Negara/Lembaga, Menteri
Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 101/PMK.02/2011 tentang
kelasifikasi Anggaran.

Penyusunan belanja Negara APBN dirinci menurut klasifikasi Organisasi, fungsi, dan
jenis belanja. Menteri/Pemimpin lembaga selaku Penggunaan Anggaran wajib menyusun
Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA-KL) atas Bagian Anggaran yang
dikuasainya. RKA-KL yang disusun secara terstruktur dan terinci menurut klasifikasi anggaran
yang meliputi klasifikasi organisasi, klasifikasi fungsi, dan klasifikasi jenis belanja.

A. Klasifikasi menurut organisasi.


Klasifikasi anggaran menurut organisasi merupakan penggelompokan alokasi anggaran
belanja sesuai dengan struktur organisasi Kementrian/Lembaga (K/L). klasifikasi
anggaran belanja berdasarkan organisasi menurut K/L disebut Bagian Anggaran (BA).
Bagian anggaran merupakan kelompok anggaran menurut nomenklatur K/L, oleh
karenanya setiap K/L mempunyai kode bagian anggaran tersendiri. Sebagai contoh kode
BA untuk LIPI adalah 079. Kode BA ini tersusun atas 3 digit angka. Adapun kode unit
eselon 1 untuk LIPI adalah 01, sehingga jika digabung menjadi 079.01.
B. Klasifikasi menurut fungsi
Kasifikasi anggaran menurut fungsi, merinci anggaran belanja menurut fungsi dan sub
fungsi. Fungsi itu sendiri memiliki pengertian perwujudan tugas kepemerintahan
dibidang tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pembanguan
nasional.
C. Kasifikasi menurut jenis belanja.
Jenis belanja dalam klasifikasi belanja digunakan dalam dokumen anggaran baik dalam
proses penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pertanggungjawaban/peloran
anggaran.

2.6 Proses penyusunan APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disusun sesuai dengan kebutuhan


penyelenggaran pemerintah dan kemampuan pendapatan daerah. Penyusunan APBD
berpedoman pada rencana kerja (renja) pemerintahan daerah (RKPD) dalam rangka mewujudkan
pelayanan kepada masyarakat demi tercapainya tujuan bernegara.

Setidaknya terdapat enam sub proses dalam penyusunan APBD, yaitu penyusunan KUA,
penyusunan prioritas dan plafon anggaran sementara, penyiapan SE kepala daerah tentang

10
pedoman penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) SKPD, penyusunan RKA SKPD,
penyiapan rancangan peraturan daerah (RAPERDA) APBD, pembahasan raperdan APBD dan
penyusunan raper KDH Penjabaran APDB, evaluasi serta penetapan Raperdan APBD dan Raper
KDH penjabaran APBD.

2.7 Pendekatan Penyusunan Anggaran pemerintahan.

Ada beberapa pendekatan dalam pembuatan anggaran. Perbedaan atas pendekatan-


pendekatan tersebut dapat dilihat dari hasil/ tampilan anggaran itu sendiri.

 Pendekatan tradisional
Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan tradisional karena pada awal
perkembangannya, anggaran yang ditampilkan berdasarkan pos urut belanja. Terdapat
cirri uatama dalam pendekatan ini adalah sebagai yang pertama cara pendekatannya
berdasarkan pos-pos belanja. Cirri yang kedua adalah mengunakan konsep
inkrementalisme yaitu jumlah anggaran tahunan terentu dihitung berdasarkan jumlah
tahun sebelumnya dengan tingkat kenaikan tententu.
 Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam
anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolak
ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran
public.
 Pendekatan system perencanaan dan penganggaran terpadu.
Pendekatan ini dikembangkan untuk mengatasi kelemahan pada system penganggaran
tradisional dan juga pengangaran kinerja. Penganggaran terdisional menitikberatkan pada
control belanja namun terlalu sedikit perhatian pada kinerja.
 Pendekatan berbasis nol
Pendekatan ini mengarti bahwa setiap aktivitas yang telah diadakan ditahun tahun
sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilanjutkan. Setiap aktivitas harus selalu
dievaluasi setiap tahun untuk menentukan apa aktivitas itu akan diadakan tahun ini
dengan melihat kontribusi yang diberikan kepada tujuan organisasi.

2.8 struktur anggaran pemerintahan.

Secara umum, anggaran pemerintahan dapat disusun menjadi dua pilihan strusktur atau
klasifikasi yaitu, klasifikasi ekonomis dan klasifikasi fungsional. Klasifikasi ekonomi dibuat
berdasarkan jenis-jenis belanja yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka pelayanan public,
sedangkan klasifikasi fungsional menyediakan informasi berdasarkan atas tujuan atau fungsi
yang dijalankan oleh pemerintahan.

Klasifikasi ekonomi meliputi:

 Kopensasi pegawai
 Belanja barang dan jasa

11
 Penggunaan asset tetap
 Bunga
 Subsidi
 Hibah
 Tunjangan sosial
 Belanja lain-lain

Sedangkan klasifikasi belanja berdasarkan fungsi meliputi

 Pelayanan umum
 Pertahanan
 Ketertiban
 Ekonomi

2.9 anggaran pendapatan dan belanja Negara

Istilah APBN yang dipakai diindonesia secara formal mengacu pada anggaran
pendapatan dan belanja pemerintahan pusat, tidak termasuk anggaran pendapatan belanja
pendapatan daerah dan BUMN.

 Ruang lingkup APBN


APBN mencakup seluruh penerimaan dan pengeluaran yang diatmpung dalam satu
rekening yang disebut dengan rekening bendaharawan umum Negara dibank sentral yaitu
BANK INDONESIA. Pada dasarnya, semua penerimaan dan pengeluaran pemerintahan
harus dimasukkan dalam rekening tersebut.
 Format APBN
APBN menggunakan format T-account. Format ini dirasakan masih mempunyai
kelemahan antara lain, tidak memberikan informasi yang jelas mengenai pengendalian
deficit serta kurang trasfaran sehingga perlu disempurkan. Mulai tahun anggran 2000,
format APBN diubah menjadi akun I-account.

12
BAB III

KESIMPULAN

Anggaran pemerintah merupakan salah satu impelentasi ilmu akuntasi manajemen yang menjadi
alat penting dalam melakukan alokasi sumber daya dipemerintahan setelah memahami dalam
makalah ini, anda diharapkan memahami hal-hal berikut.

 Anggaran merupakan peroses alokasi sumber daya yang penting, mengingat sifat
pemerintahan yang berusaha mengalokasikan suber daya yang terbatas untuk memenuhi
tuntunan yang tidak terbatas.
 Pemahaman atas proses penyusunan anggran harus didahului atas pemahaman jenis
anggaran, siklus penyusunan anggaran, dan pendekan yang berkembang didunia khusus
pendekatan tradisional, pendekatan kinrja, serta PPBS

13
14

Anda mungkin juga menyukai