PENDAHULUAN
1
balita. KVA tingkat subklinis ini hanya dapat diketahui dengan memeriksa kadar
vitamin A dalam darah di laboratorium.
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah kami
jabarkan, pembuatan makalah ini bertujuan untuk membuat pembaca
mendapatkan bebagai informasi tentang Kekurangan Vitamin pada Ibu Menyusui
dan Bayi. Secara jelas pembaca akan mendapatkan ilmu sebagai berikut:
1. Pembaca diharapkan mengetahui pengertian KVA
2. Pembaca diharapkan mengetahui etiologi dari KVA
3. Pembaca diharapkan mengetahui akibat KVA
4. Pembaca diharapkan mengetahui pencegahan dan penanggulangan KVA
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
seseorang yang dari luar ruangan dengan cahaya yang terang kemudian
memasuki ruangan yang remang-remang cahayanya. Kecepatan mata
beradaptasi setelah terkena cahaya terang berhubungan langsung dengan
vitamin A yang tersedia di dalam darah untuk membentuk rodopsin.
2. Vitamin A berfungsi dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlibat dalam
pembentukan membran sel yang mengontrol diferensiasi sel.
3. Kekebalan, vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada
manusia dan hewan. Retinol berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
diferensiasi limfosit B (leukosit yang berperan dalam proses kekebalan
humoral). Di samping itu kekurangan vitamin A menurunkan respons
antibodi yang bergantung pada sel T(limfosit yang berperan pada kekebalan
seluler).
4. Pertumbuhan dan perkembangan, vitamin A berpengaruh terhadap sintesis
protein, dan demikian terhadap pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan
untuk pertumbuhan tulang dan sel epitel yang membentuk email dalam
pertumbuhan gigi.
5. Reproduksi, vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam
reproduksi pada tikus. Pembentukan sperma pada hewan jantan serta
pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan
membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan
vitamin A rendah mampu hamil, akan tetapi mengalami keguguran atau
kesukaran dalam melahirkan. Kebutuhan selama hamil meningkat bagi
kebutuhan janin dan persiapan induk untuk menyusui.
6. Pencegahan kanker, kemampuan retinol mempengaruhi perkembangan sel
epitel dan kemampuan meningkatkan aktivitas kekebalan diduga
berpengaruh dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit, tenggorokan,
paru-paru, payudara dan kandung kemih. Di samping itu, beta karoten yang
bersama vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan diduga dapat pula
mencegah kanker paru-paru.
4
2.3 Sumber Vitamin A
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata.
Sekalipun pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap menjadi
sumber yang penting dari vitamin A dan karoten(zat gizi yang banyak terdapat
secara alami dalam buah-buahan dan sayur-sayuran). Vitamin A adalah salah satu
zat gizi esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Untuk
memperolehnya harus diambil dari sumber diluar tubuh terutama dari sumber
alam, seperti bahan sereal, umbi, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, hewani dan
bahan-bahan olahan lainnya. Berikut bahan-bahan yang diketahui mengandung
bahan utama pembentuk Vitamin A. (Desi & Dwi, 2009,p.21)
Minyak Ikan, Minyak Hati Ayam, Ubi Jalar, Roti, Daging Sapi,
Kelapa dan Sawit Bayam dan Wortel Kentang dan Ikan
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
5. Kurangnya asupan makanan sumber vitamin A dan pro vitamin A
(karoten), bayi tidak diberi kolostrum dan disapih lebih awal
6. Anak yang tidak mendapat makanan pendamping ASI yang cukup, baik
mutu maupun jumlahnya, anak kurang gizi atau di bawah garis merah pada
KMS, anak yang menderita penyakit infeksi (campak, diare, TBC,
pneumonia) dan kecacingan, anak dari keluarga miskin, anak yang tinggal
di dareah dengan sumber vitamin A yang kurang, anak yang tidak pernah
mendapat kapsul vitamin A dan imunisasi di posyandu maupun
puskesmas, serta anak yang kurang/jarang makan makanan sumber
vitamin A.
Sedangkan pada ibu hamil dan menyusui, vitamin A berperan penting
untuk memelihara kesehatan ibu selama masa kehamilan dan menyusui. Buta
senja pada ibu menyusui, suatu kondisi yang kerap terjadi karena kurang vitamin
A (KVA). Berhubungan erat pada kejadian anemia pada ibu, kekurangan berat
badan, kurang gizi, meningkatnya resiko infeksi dan penyakit reproduksi. Pada
Ibu hamil kekurangan vitamin A biasanya terjadi pads Trimester ketiga. Hal ini
disebabkan oleh peningkatan kebutuhan vitamin A akibat bertambahnya volume
darah serta perkembangan janin yang pesat. Terjadinya kekurangan vitamin A
berkaitan dengan berbagai faktor dalam hubungan yang kompleks seperti halnya
dengan masalah kekurangan kalori protein (KKP). Makanan yang rendah vitamin
A biasanya juga rendah kalori, lemak dan hubungannya antara hal ini merupakan
faktor penting dalam terjadinya kekurangan vitamin A
7
mengurangi sekresi terhadap serum IGF-1 yang bertanggung jawab untuk sekresi
hormon pertumbuhan (Mikhail, dkk., 2013) . Kekurangan vitamin A, vitamin C,
dan zink dapat meningkatkan risiko anak terhadap penyakit infeksi seperti
penyakit saluran pernapasan, diare, dan demam.(Elvandari, et al., 2017)
Kekurangan vitamin A dapat menimbulkan beberapa gangguan terhadap
kesehatan tubuh, antara lain (Depkes RI, 2005) :
1. Hemeralopia atau rabun ayam, rabun senja, xerophthalmia (mata kering)
2. Frinoderma, pembentukan epitel kulit tangan dan kaki
3. terganggu, sehingga kulit tangan dan / atau tampak bersisik;
4. Perdarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru;
5. Kerusakan pada kornea dengan menimbulkan bintik, seroftalmin (kornea
mengering), dan akhirnya kerotik;
6. Terhentinya proses pertumbuhan dan terganggunya proses pertumbuhan
bayi.
7. Daya tahan tubuh menurun
8. Pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan janin.
9. Kulit kering.
8
itu penanggulangan KVA saat ini masih bertumpu pada pemberian kapsul vitamin
A dosis tinggi.
a. Bayi umur 6-11 bulan, baik sehat maupuan tidak sehat, dengan dosis
100.000 SI (warna biru). Satu kapsul diberikan satu kali secara serentak
pada bulan Februari dan Agustus.
b. Anak balita umur 1-5 tahun, baik sehat maupun tidak sehat, dengan dosis
200.000 SI (warna merah). Satu kapsul diberikan satu kali secara
serentak pada bulan Februari dan Agustus.
c. Ibu nifas, paling lambat 30 hari setelah melahirkan, diberikan satu kapsul
vitamin A dosis 200.000 SI (warna merah), dengan tujuan agar bayi
memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI (Depkes RI, 2003).
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak atau
minyak. Vitamin A stabil terhadap panas, asam dan alkali tetapi sangat mudah
teroksidasi oleh udara dan akan rusak pada suhu tinggi. Kekurangan vitamin A
(KVA) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan rendahnya kadar vitamin A
dalam jaringan penyimpanan (hati) dan melemahnya kemampuan adaptasi
terhadap kondisi gelap dan sangat rendahnya konsumsi vitamin A (WHO 1998).
Penyeab dari Kekurangan Vitamin A dapat dikarenakan oleh Kurangnya
pengetahuan tentang pentingnya Vitamin A, Pemberian ASI yang kurang pada
bayi dan Kurangnya mengkonsumsi Vitamin A. Akibat dari Kurangnya Vitamin
A sangat berdampak pada Penglihatan dan dapat dicegah dengan mengkonsumsi
Kapsul Vitamin A.
4.2 Saran
Setelah mengetahui lebih lengkap tentang informasi yang berkaitan
dengan Kekurangan Vitamin A pembaca diharapkan dapat mengetahui berbagai
fungsi dari mengkonsumsi Vitamin A dan menerapkan bahwa mengkonsumsi
Vitamin A sangat penting bagi tubuh. Selain itu, pembaca dapat
menginformasikan kepada Ibu Menyusui bahwa Bayi sangat membutuhkan ASI
sebagai Sumber Vitamin A utama untuk membuat pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi baik. Serta, mengetahui bahwa mengkonsumsi
Vitamin A pada saat fas menyusui sangat penting untuk menghindari Kekurangan
Vitamin A.
10
DAFTAR PUSTAKA
Adawiah, R. (2016, januari 7). All About KVA (Kurang Vitamin A). Retrieved
from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/rabiatuladawiah/551110aea33311c539ba95
4f/all-about-kva-kurang-vitamin-a
Adriani, Merryana dan Bambang Wijatmadi. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat.
Jakarta : KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.
11