Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I.Tujuan Percobaan
a. Memahami konsep difraksi cahaya pada kisi b. Menentukan panjang gelombang cahaya
merah. Mengamati peristiwa difraksi pada kisi difraksi.
II.
LandasanTeori
Suatu sifat gelombang yang menarik adalah bahwa gelombang dapat dibelokkanoleh
rintangan. Secara makroskopis, difraksi dikenal sebagai gejala penyebaran arahyang
dialami seberkas gelombang ketika menjalar melalui suatu celah sempit atau
tepitajam sebuah benda. Gejala ini juga dianggap sebagai salah satu ciri khas
gelombangyang tidak memiliki partikel, karena sebuah partikel yang bergerak bebas
melaluisuatu celah tidak akan mengalami perubahan arah.Kisi difraksi merupakan
suatu piranti untuk menganalisis sumber cahaya. Alatini terdiri dari sejumlah besar
slit-slit paralel yang berjarak sama. Suatu kisi dapatdibuat dengan cara memotong
garis-garis paralel di atas permukaan plat gelas denganmesin terukur berpresisi
tinggi. celah diantara goresan-goresan adalah transparanterhadap cahaya dan arena
itu bertindak sebagai celah
–
celah yang terpisah. Sebuahkisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Dari data
banyaknya garis persentimeter kita dapat menentukan jarak antar celah atau yang disebut
dengan tetapankisi (d) , jika terdapat N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah
kebalikandari N , yaitu:
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanyahalangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Difraksi pertama kali diungkapkan oleh Fransesco Grimaldi (1618-1663), walaupun Newtonti
dak menerima kebenaran teori tentang gelombang cahaya, sedangkan Huygens
tidakmempercayai difraksi ini walaupun dia yakin akan kebenaran teori gelombang
cahaya .Huygen berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya efektif pada titik-titik
singgungdengan selubungnya saja, sehingga tidak memungkinkan terjadinya difraksi
(Suparmono, 2005 : 27 ).Perhitungan difraksi pada prakteknya sulit dilakukan,
walaupun prinsipnya sederhana. Oleh karena itu, perhitungan difraksi harus dilakukan
berkali-kaliuntuk semua titik pada layar yang ingin diketahui intensitasnya (Sutrisno, 1983:
43).Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celahdisebut
difraksi gelombang. Sama halnya dengan gelombang, cahaya yang
dilewatkan pada sebuah celah sempit juga akan mengalami lenturan. Difraksi cahaya terjadi
juga pada celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain pada jarak yang sama. Celah sem
pit yang demikian disebut kisi difraksi. Semakin banyakcelah pada sebuah kisi, semakin
tajam pola difraksi yang dihasilkan pada layar.(Widiatmoko, 2008)Jika berkas cahaya
monokhromatis dijatuhkan pada sebuah kisi, sebagian akanditeruskan sedangkan sebagian
lagi akan dibelokkan. Akibat pelenturan tersebut
apabila kita melihat suatu sumber cahaya monokhromatis dengan perantaraan sebuahkisi, akan tampak suatu
pola difraksi berupa pitapita terang. Intensitas pita-pita terangmencapai maksimun pada pita pusat dan pita-
pita lainnya yang terletak dikiri dan kanan pita pusat. Intensitas pita berkurang untuk warna yang
sama bila pitanya jauh dari pita pusat. Pita-pita terang terjadi bila selisih lintasan dari cahaya yang keluar dari
dua celah kisi yang berurutan memenuhi persamaan :
m λ= d sin θ
ataud·
= m λ
dimana :m = orde pola difraksi (0,1,2,.........)d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)
Y= jarak terang pusat dengan orde ke-nL= jaral layar ke kisi difraksiJika cahaya yang digunakan berupa cahaya
polikhromatis, kita akan melihat suatuspectrum warna. Spektrum yan paling jelas terlihat adalah spektrum
dari orde pertama(m=1).
III.
a.
Mistar/penggaris 1 buah
IV.
Langkah Percobaan
1.
Nyalakan sinar, dan lihat garis terang yang terjadi pada layar.4.
Tentukan jarak terang pusat dengan garis terang ke satu, baik sebelah kirimaupun kanan.5.
Ulangi percobaan dari kisi yang sama dengan jarak layar ke kiri beredasebanyak 5 kali.6.
Dari data dan pengukuran yang diperoleh dapat dihitung panjang gelombangyang digunakan