Anda di halaman 1dari 13

PROSES PERTUMBUHAN DELTA BARU SUNGAI CIMANUK HINGGA TAHUN 2002, DI

PANTAI TIMUR KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT

Oleh :

Prijantono Astjario dan I Nyoman Astawa

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Jl. Dr. Junjunan No. 236 Bandung-40174

SARI

Kawasan garis pantai timur kabupaten Indramayu ditutupi oleh endapan aluvium yang cukup
luas. Proses sedimentasi pada garis pantai saat ini masih berlangsung, disebabkan oleh sungai
Cimanuk yang bermuara di daerah ini. Sungai tersebut membawa material sedimen dalam jumlah
besar. Sedimen ini tersebar di L. Jawa dan diendapkan kembali di garis pantai, yang mengakibatkan
pantai timur Indramayu mengalami akrasi dan membentuk delta.
Tahun 1947 aliran sungai Cimanuk mengalami perubahan, salah satu bagian aliran sungai
mengalir ke arah utara-timur, jalan terdekat menuju garis pantai membentuk delta baru dengan tipe
telapak kaki burung (birdfoot-type delta). Kandungan lumpur sungai Cimanuk dapat mencapai rata-
rata 53,6 juta ton/tahun, akibatnya kawasan muara sungai Cimanuk mengalami pendangkalan
(akresi) yang sangat cepat dan luas. Proses pendangkalan ini dapat dipantau dari perubahan garis
pantai sejak tahun 1947 hingga 2002 melalui penginderaan jauh citra satelit.
Kata kunci : sedimentasi, garis pantai, akresi, delta dan lumpur.

ABSTRACT

The east coast of the Indramayu District is covered by a widely spread alluvial deposit. The
sedimentation process is still continuing caused by the drainage of the Cimanuk River flowing to the east
coast. This river carries away a huge number of the sediment materials. This material, being widely
distributed in Jawa sea water and are redeposited on the coastal zone, causing the east coast of
Indramayu accreting and forming delta.
In 1947 the drainage of the Cimanuk River has changed, one of the tributary is running away to the
north-east direction, which is the shortest way to the coastline, and forming a new birdfoot type delta. The
mud material of the Cimanuk River can reach approximately 53.6 million ton/year, consequently, the
mouth of the Cimanuk River has rapidly and widely shallowed. The accretion processes can be monitored
by the changed of the coastline from 1947 to 2002 by using satellite imagery.
Key words : sedimentation, coastline, acresion, delta and mud.

PENDAHULUAN pantai utara Jawa Barat menjadi kawasan pantai


Pada kawasan pantai utara Jawa Barat, dari akresi. Perubahan muka laut, neotektonik dan
Kabupaten Tanggerang di bagian barat hingga jalur gunung api aktif turut berperanserta dalam
Kabupaten Cirebon di bagian timur, terbentuk memasok material sedimen yang di endapkan di
lima buah delta pada muara-muara Sungai kawasan muara-muara sungai tersebut.
Cisadane, Citarum, Cipunegara, Cimanuk dan Kawasan pesisir pantai utara Jawa Barat
Losari. Hal ini akibat proses sedimentasi yang sangat landai dengan ketinggian kurang dari 15
sangat besar dan dapat merubah bentuk garis meter di atas muka laut rata-rata. Sederetan

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 5, No. 3, Desember 2007
109
gunungapi di bagian selatannya, dari gunungapi delta), seperti pada beberapa delta lainnya di
Salak hingga Ciremai dengan ketinggian kawasan pantai utara Jawa Barat (Gambar 1).
morfologi yang mencolok memberikan energi Kabupaten Indramayu diapit oleh kabupaten
yang sangat besar bagi sungai-sungai yang Subang dibagian barat, Kabupaten Cirebon
mengalir dan bermuara di kawasan pesisir pantai dibagian timur dan Kabupaten Sumedang dan
utara Jawa barat. Kabupaten Majalengka di bagian selatan, dan
Tujuan mempelajari kawasan muara S. terletak pada kisaran 108o 20’ – 108o 24’ Lintang
Cimanuk muda ini adalah untuk mengetahui
Selatan dan 6o 20’ – 6o 14’ Bujur Timur.
secara rinci tentang proses-proses yang terjadi
Untuk mengetahui sejarah terbentuknya
pada pembentukan dan pengendapan suatu
delta S. Cimanuk yang berumur sangat muda ini
delta. Endapan sedimen delta mempunyai arti
maka diperlukan informasi dari Pemerintah
penting untuk dipelajari dan difahami karena
Daerah Kabupaten Indramayu maupun
diharapkan pada endapan sedimen delta dapat
masyarakat setempat guna melengkapi data
memberikan indikasi kandungan bernilai
penelitian di delta baru S. Cimanuk. Peta
ekonomis yang jika diketahui keterdapatannya
topografi yang di buat oleh Belanda pada tahun
hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi
1942 dari American Map Service (AMS),
masyarakat.
menggambarkan garis pantai timur Indramayu
Daerah penelitian di pusatkan pada delta S.
pada saat itu dimana delta baru S. Cimanuk
Cimanuk muda, Kabupaten Indramayu,
belum terbentuk, peta ini dijadikan peta dasar
berdasarkan atas kecepatan sedimentasi serta
untuk menggambarkan pertumbuhan delta baru
jenis delta telapak kaki burung (birdfoot-type
S. Cimanuk pada tahap berikutnya. Garis-garis

Gambar 1. Peta Propinsi Jawa Barat dan lokasi penelitian di delta baru S. Cimanuk, Kabupaten
Indramayu.

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


110 Volume 5, No. 3, Desember 2007
pantai yang terbentuk pada delta baru S. penelitian di kawasan delta baru S. Cimanuk
Cimanuk di masa lalu akan dijadikan petunjuk guna mengetahui lebih jauh keberadaan
untuk menelusuri perkembangan delta hingga sumberdaya alam yang tersedia untuk dapat
kini. Selain pengamatan di lapangan kawasan dimanfaatkan sepenuhnya bagi masyarakat
delta baru S. Cimanuk kegiatan ini juga Kabupaten Indramayu.
ditunjang oleh studi literatur dari para peneliti
terdahulu. Tinjauan Geologi Umum
Penelitian delta baru S. Cimanuk pernah Wilayah pesisir Kabupaten Indramayu
dilakukan oleh Hehanussa drr (1976) dan merupakan daerah pedataran yang cukup luas
Hehanussa (1980). Kali ini Pusat Penelitian dan yang ditempati oleh endapan aluvium. S.
Pengembangan Geologi Kelautan melakukan Cimanuk adalah satu-satunya sungai yang

Gambar 2. Peta Geologi di wilayah Indramayu dan sekitarnya (penyerderhanaan dari


Ratman dan Gafoer, 1998)

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 5, No. 3, Desember 2007
111
mengalir di kawasan ini, akan tetapi di Desa pematang-pematang sangat terbatas di
Sindang, selatan Indramayu, S. Cimanuk sekitar pesisir membentuk garis-garis yang
bercabang membentuk sungai-sungai yang sejajar tapi terkadang juga bentuk
bermuara di wilayah pesisir barat, yaitu S. Anyar memancar dari satu titik. Tinggi rata-rata
dan S. Rambatan, sedangkan S. Cimanuk sendiri pematang tersebut kurang lebih 5 meter.
bermuara ke pesisir timur Indramayu. Sungai- • Endapan Sungai, terdiri dari pasir, lanau dan
sungai tersebut memiliki debit dan material lempung, berwarna kecoklatan,
sedimen yang sangat besar di waktu musim terendapkan disepanjang alur sungai
hujan, material sedimen yang disebarkan di Cimanuk sebagai mid stream bar.
Laut Jawa mengakibatkan pendangkalan di • Endapan Delta, terdiri dari lanau dan
kawasan garis pantai timur dan barat Indramayu. lempung, berwarna coklat kehitaman
Batuan pembentuk dataran rendah mengandung sedikit moluska, ostrakoda,
Kabupaten Indramayu adalah berumur Kuarter. foraminifera plangton dan bentos. Daerah
Satuan batuan terbawah di daerah ini adalah satuan ini merupakan tempat usaha
Endapan Konglomerat dan Batupasir Tufaan. pertambakan bandeng, udang dan hutan
Satuan ini ditutupi oleh beragam Endapan bakau.
Aluvium yang berumur Holosen, endapan- Dari peta geologi (Gambar 2)
endapan tersebut dapat dibagi menjadi Endapan menggambarkan endapan sedimen Kuarter yang
Banjir, Endapan Pantai, Endapan Pematang beragam serta batuan sedimen berumur Tersier
Pantai, Endapan Sungai dan Endapan Delta yang telah mengalami struktur sesar berarah
(Rimbaman drr. 2002). barat-timur. Endapan sungai dan pantai sebagai
Endapan Konglomerat dan Batupasir Tufaan lapisan penutup yang cukup luas di kawasan
(Qps), terdiri dari material andesit dan batu pantai utara Jawa Barat yang berbatasan dengan
apung berukuran 5 cm dengan perlapisan yang Laut Jawa.
kuarang jelas. Ke arah selatan Kabupaten
Indramayu, endapan ini ditemukan sebagai METODE PENELITIAN
konglomerat breksian dengan pecahan batu Ada beberapa metode pendekatan dalam
apung. Beberapa komponen mencapai ukuran penelitian delta muda S. Cimanuk ini, dengan
15–25 cm dengan masa dasar batupasir tufaan, tujuan untuk mendapatkan informasi tentang
banyak dijumpai lapisan silang-siur berukuran bentuk dan tatanan stratigrafi batuan sedimen
kurang lebih 1,5 meter dan batupasir tafaan penyusun delta Cimanuk, adapun metode-
sebagai sisipan dalam konglomerat. Satuan ini metode tersebut antara lain :
merupakan endapan sungai jenis kipas aluvium Interpretasi citra Landsat 7 ETM+
setebal 125 meter dan berumur Plistosen. digunakan untuk mengetahui keadaan fisik
Endapan Sungai dan Pantai (Qa) dapat kawasan pesisir dan laut Kabupaten Indramayu.
dibagi menjadi : Dengan didukung oleh interpretasi garis pantai
• Endapan Banjir, terdiri dari lempung citra satelit landsat 7 ETM+ (1997), photo udara
pasiran, lempung humusan yang berwarna dan hasil penelitian karakteristik pantai untuk
coklat kehitaman. Semakin ke selatan ground check di lapangan dapat menunjang
daerah penelitian berubah warna kelengkapan data yang dibutuhkan. Kegiatan ini
kemerahan dan tufaan, menutupi satuan di lebih mengutamakan penggunaan perangkat
bawahnya secara tidak selaras. lunak dan visual pada kegiatan interpretasi
• Endapan Pantai, terdiri dari lanau, lempung untuk pemetaan perkembangan kawasan pesisir
dan pasir, mengandung pecahan moluska. yang meliputi bagian daratan yang terpengaruh
Satuan ini berbatasan dengan tanggul- oleh proses laut.
tanggul pantai, sebarannya di pantai bagian Untuk mengetahui proses akrasi delta S.
tengah dan bagian timur. Daerah endapan Cimanuk dari sejak sebelum pembentukannya
pantai biasa dimanfaatkan oleh masyarakat maka perlu didukung oleh kedudukan garis
sebagai pesawahan dan tambak. pantai dari peta terdahulu yang pernah dibuat
• Endapan Pematang Pantai, terdiri dari pasir dan dipublikasikan oleh Belanda, yaitu peta
kasar sampai halus dan lempung yang dasar tahun 1942 yang di ambil dari peta
banyak mengandung moluska. Sebaran topografi American Map Survice (AMS).

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


112 Volume 5, No. 3, Desember 2007
Inventarisasi photo udara yang pernah dibuat tiga dimensi tentang proses-proses yang pernah
pada tahun 1963, 1965, 1974 dan 1975 serta citra terjadi di kawasan delta S. Cimanuk. Lebih jauh
Landsat 7 ETM+ hasil rekaman tahun 2002. diharapkan dari metode-metode yang digunakan
Dengan menggunakan proses menghilangkan dalam kegiatan ini dapat memberikan informasi
seluruh data yang ada di darat dan data perairan tentang sejarah terbentuknya delta S. Cimanuk
maka dengan hanya dua warna hitam dan biru dengan baik.
garis pantai di kawasan pantai timur Kabupaten
Indramayu terlihat dengan tegas dan dilakukan HASIL PENELITIAN
pendigitan, kita lakukan dengan proses yang Sungai Cimanuk merupakan gabungan dari
sama dengan data photo udara pada tahun-tahun anak-anak sungai yang lebih kecil, yaitu Sungai
rekaman yang terdahulu (milik Cilutung, Cipelas dan Cikeruh. Jika ditelusuri
BAKOSURTANAL) maka kita dapat lebih lanjut, hulu S. Cimanuk berada disekitar
membandingkan perubahan garis pantai secara Kabupaten Garut bernama S. Cukeruh, hulu S.
tepat. Dengan perubahan-perubahan garis pantai Cipelas berada di Kabupaten Sumedang,
tersebut dapat ditafsirkan kawasan delta baru S. tepatnya di kaki Gunungapi Tampomas;
Cimanuk yang mengalami akrasi. Data digitisasi sedangkan hulu S. Cilutung berada di Kabupaten
garis pantai dari beberapa photo udara dan citra Kuningan, berasal dari kaki gunungapi Ciremai
akan dibuat model tumpangtindih yang dapat (peta rupabumi, skala 1 : 50.000). Ketiga anak S.
menjelaskan tentang pergerakan akrasi delta Cimanuk mengalir pada daerah-daerah endapan
muda S. Cimanuk. volkanik muda berumur Kuarter (Ratman dan
Penelitian karakteristik pantai dilakukan Gafoer, 1998).
untuk mendapatkan informasi lapangan tentang Aliran S. Cimanuk mengalami perubahan
beberapa parameter, antara lain oseanografi yang berarti di Indramayu, hal ini terjadi pada
yang membahas tentang interpretasi tahun 1947, ketika tanggul yang berada di desa
pengendapan sedimen, pemerian litologi Pabean Udik, Kabupaten Indramayu hancur
pembentuk pantai secara megaskopis, analisis diterjang bajir. Saat itu aliran S. Cimanuk
morfologi secara rinci, bentuk dan bangunan mengalami perubahan, sebagian aliran sungai
pantai, serta genesis kawasan pesisir (Dolan mengalir ke arah timurlaut, mencari jalan
drr., 1972). Data visual penelitian karakteristik terdekat menuju garis pantai, membentuk delta
pantai dilengkapi dengan pemanfaatan lahan baru dengan tipe delta telapak kaki burung
kawasan pesisir dan identifikasi jenis tumbuhan (birdfoot-type delta) yang dapat kita saksikan
bakau yang tumbuh cukup lebat di kawasan hingga saat ini (Gambar 3). Setidaknya ada tiga
muara sungai serta di sepanjang alur-alur sungai buah mulut muara sungai dari tipe delta ini yang
yang dijadikan kawasan hutan lindung oleh masing-masing memiliki aktivitas sedimentasi
Dinas Kehutanan, Kabupaten Indramayu. (Hehanussa drr., 1976).
Guna melengkapi data geologi di muara S. Cimanuk sendiri memiliki debit mencapai
delta S. Cimanuk maka dilakukan pula pemboran 1200 m3/ detik di kala musim hujan, yaitu pada
teknik dangkal yang dilakukan di tepi cabang S. bulan Oktober hingga Maret, sedangkan pada
Cimanuk dan S. Pancer Song sedalam 30 meter. musim kering debit Sungai ini hanya mencapai 5
Diharapkan dari data percontoh bor dangkal
delta S. Cimanuk dapat memberikan urut-urutan m3/detik, jadi kecepatan proses sedimentasi
batuan sedimen pembentuk delta S. Cimanuk serta perubahan bentuk dari mulut muara akan
secara rinci. Penelitian geolistrik juga di lakukan sangat meningkat disaat musim hujan (Teddy
dengan memotong S. Cimanuk, guna drr.,1999). Dengan debit sungai yang
mengetahui sedimen pembentuk delta dengan sedemikian besar, dikala musim hujan,
merekam nilai-nilai resistivitas pada setiap mengakibatkan alur sungai yang ada tidak
lapisan sedimen. Diharapkan dari rekaman mampu menampung jumlah air sungai, air akan
geolistrik dapat memberi gambaran jenis meluap keluar menggenangi lingkungan sekitar.
sedimen pembentuk delta, struktur serta Dalam situasi tersebut kecepatan aliran air
ketebalannya. luapan (banjir) S. Cimanuk akan mengalami
Dari data yang didapat maka dibuat model penurunan karena terhambat oleh berbagai
blok diagram yang dapat menggambarkan secara pematang-pematang, arus dan gelombang laut.

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 5, No. 3, Desember 2007
113
Gambar 3. Citra Satelit Landsat 7 ETM+, kawasan muara S. Cimanuk hasil rekaman tahun 2002
(sumber data dari Geoteknologi, LIPI).

Gambar 4. Model blok diagram delta baru S. Cimanuk yang menggambarkan tafsiran sedimen
berbutir halus (lumpur) yang mendominasi kawasan delta.

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


114 Volume 5, No. 3, Desember 2007
Maka akan terjadi proses pelumpuran atau erosi merupakan dua proses yang terjadi silih
pengendapan material sedimen di kawasan berganti dalam jarak yang relatif dekat untuk
muara sungai, hal tersebut menyebabkan mencapai keseimbangan dan merupakan bagian
bertambah luasnya daratan di mulut-mulut dari dinamika alur sungai pada tipe delta telapak
muara. Arus sungai yang deras mengalir ke arah kaki burung S. Cimanuk.
laut bertemu dengan aktivitas gelombang, hal Dominasi energi untuk kawasan muara S.
tersebut adalah salah satu penyebab yang dapat Cimanuk berasal dari sungai, hal ini yang
merubah arah muara serta bentuk menyebabkan delta S. Cimanuk berbentuk
perkembangan delta. telapak kaki burung (birdfoot-type delta).
Kadar lumpur air S. Cimanuk tergolong Dengan kecepatan aliran sekitar 20 – 160 cm/
tinggi yaitu rata-rata 2.850 mg/liter, sementara detik dengan kandungan material lumpur yang
kadar maksimum adalah 8.840 mg/liter, karena tinggi, dapat membentuk tanah-tanah timbul
memiliki kadar lumpur yang cukup tinggi maka yang sempit dan menjorok jauh kerah laut,
pertumbuhan daratan baru (akrasi) di kawasan berdasarkan pengukuran dari peta dasar saat ini
muara S. Cimanuk berlangsung dengan telah mencapai 12 kilometer dari garis pantai
kecepatan kurang lebih 200 meter/tahun lama tahun 1942.
(Hehanussa drr., 1980). Karakteristik pantai di muka muara S.
Dua faktor penting yang mempengaruhi Cimanuk banyak ditempati oleh lumpur
dinamika alur S. Cimanuk yaitu perubahan yang berwarna hitam yang sangat luas, khususnya
drastis debit sungai dan kandungan lumpur yang pada musim hujan selain kecepatan arus sungai
cukup tinggi. S. Cilutung sebagai salah satu anak yang sangat kuat juga muatan sedimen yang
S. Cimanuk juga mempunyai arti penting, sungai lebih melimpah. Energi sungai yang sangat
ini juga memiliki kadar lumpur lebih dari 2.850 tinggi melampaui energi gelombang
mg/liter. Dari kandungan lumpur yang demikian mengakibatkan aliran anak-anak sungai delta
tinggi tersebut ditambah dengan kandungan Cimanuk mengalami akrasi yang sangat cepat
lumpur S. Cimanuk dapat mencapai 27 juta ton/ dengan membuat kawasan genangan yang
tahun (Hehanussa drr., 1980). Akibatnya menjorok ke arah laut.
kawasan muara S. Cimanuk akan mengalami Kawasan genangan dengan salinitas yang
proses pendangkalan (akrasi) yang sangat luas tinggi merupakan ekosistem yang tepat untuk
dan cepat. tumbuhan bakau (mangrove). Dari hasil
Material sedimen terangkut aliran S. pengamatan di kawasan pesisir delta, tumbuhan
Cimanuk memiliki beragam ukuran butir, bakau yang memiliki akar bercabang
gosong pasir terkadang terbentuk pada tengah- dipermukaan tanah merupakan perangkap bagi
tengah alur sungai (mid stream bar) yang terdiri material sedimen untuk tidak terbawa oleh
dari pasir ukuran sedang. Pembentukan gosong gelombang, hal tersebut mengakibatkan proses
pasir tersebut dapat menghambat dan pendangkalan kawasan muara akan cepat terjadi.
menyumbat aliran alur-alur sungai Kawasan muara S. Cimanuk terdiri dari
mengakibatkan proses pengendapan tidak material lempung berwarna kelabu kehitaman.
seimbang antara satu alur dengan alur-alur Lapisan pasir berukuran sedang hingga halus
lainnya. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor dengan pemilahan baik sering ditemukan
terjadinya perubahan bentuk muara delta. Tidak sebagai lensa-lensa tipis di antara material
menutup kemungkinan bahwa salah satu alur sedimen yang berukuran halus, seperti lanau
sungai mengalami akrasi lebih cepat dibanding dan lempung (Gambar 4).
dengan alur lainnya. Akan tetapi pada dasarnya Kegiatan pemboran dilakukan di delta muda
seluruh alur-alur sungai di delta S. Cimanuk S. Cimanuk, tepatnya di desa Brondong,
baru tetap mengalami akrasi. Kabupaten Indramayu, sedalam 30 m, guna
Proses sedimentasi dan erosi tampak sering mengetahui urutan material sedimen penyusun
terjadi di alur-alur sungai delta S. Cimanuk, hal delta. Titik Bor ditempatkan dekat dengan
tersebut dapat di amati dari adanya perubahan cabang S. Cimanuk dengan S. Pancer Song
lebar alur sungai, suatu saat mengalami untuk mendapatkan data ketebalan lapisan
penyempitan akan tetapi di sisi lain alur tersebut material kasar dan halus.
mengalami pelebaran. Proses sedimentasi dan

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 5, No. 3, Desember 2007
115
Dari urutan sedimen hasil pemercontoh lumpur dengan ketebalan dan sebarannya yang
pemboran, menunjukkan adanya lapisan cepat menjorok ke arah laut dari alur sungai
lempung yang tebal dan lapisan yang berbutir utama maupun anak-anak sungainya merupakan
lebih kasar (Gambar 5). Dengan ketebalan indikasi type delta birdfoot yang di dominasi
lapisan lempung pada percontoh bor, dapat oleh aktivitas sungai. Pergerakan dari delta ini di
membuktikan bahwa kandungan lumpur S. pantau melalui citra satelit.
Cimanuk sangat melimpah, khususnya pada Penelitian geolistrik dilakukan guna
musim hujan. Dari pemerian data bor, sulit mengetahui perlapisan bawah permukaan
untuk dilihat adanya siklus musim (climatic dengan menggunakan perbedaan kontras
cycles) karena tidak tampaknya batas-batas tahanan jenis batuan sedimen (Gambar 6).
perlapisan dan siklus yang tegas pada Penampang geolistrik dilakukan memotong S.
pemercontoh bor karena dominasi endapan Cimanuk di sebelah utara S. Pancer Payang
lumpur yang lunak, pejal dan ada sedikit pasir berarah barat – timur dengan panjang bentangan
berbutir sedang hingga halus. 945 meter dan jarak antar elektroda sebesar 35
Linkungan pengendapan kawasan ini pada meter agar mendapat rekaman maksimal yaitu
zona pasang surut (intertidal zone), pada urutan sedalam 150 meter. Penampang gelistrik juga
sedimen delta ditemukan cangkang-cangkang dilakukan melalui titik bor di Desa Brondong
Moluska baik pada lapisan berbutir kasar dengan panjang bentangan 1850 meter berarah
maupun yang berbutir halus. Rombakan batuan timurlaut-baratdaya untuk dapat
berukuran 2 – 3 cm, umumnya material terumbu mengkorelasikan data bor dengan rekaman
karang. Walaupun Moluska dapat hidup di darat geolistrik.
akan tetapi keberadaan cangkang-cangkang Dari kedua penampang rekaman geolistrik
Moluska serta rombakan terumbu karang (Gambar 6) memberikan gambaran adanya
berukuran krakal pada endapan berbutir halus perlapisan yang cukup baik, walaupun demikian
ditafsirkan sebagai akibat dari aktivitas nilai tahanan jenis maksimal yang didapat adalah
gelombang laut. 3.22 dan 8.25 Ohm.m (dibawah 10 Ohm.m)
Pemboran air telah dilakukan masyarakat dengan iterasi 5 RMS kesalahan = 5.0 %, nilai
hingga kedalaman lebih dari 150 meter untuk tersebut hanya menunjukkan adanya perlapisan
mencapai lensa-lensa pasir di daerah delta ini, dengan material halus, lumpur atau lempung.
untuk mendapatkan air tawar, tetapi tidak Perlapisan yang terekam menunjukkan
berhasil karena air tanah masih mengandung perbedaan kandungan elektrolit dalam batuan
kadar garam yang cukup tinggi serta yang berbeda, semakin dalam lapisan kandungan
mengeluarkan gelembung-gelembung gas. elektrolitnya semakin berkurang, ditafsirkan
sebagai akibat proses kompaksi.
PEMBAHASAN Korelasi secara rinci antara penampang
Ciri utama dari endapan delta ialah sifat geolistrik dan data bor tidak dapat dilakukan
“prograding” dari endapan sedimen ke arah karena perlapisan berbutir kasar seperti lapisan
laut. Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan pasir yang tipis tidak dapat terekam dengan baik
pemboran dangkal dilakukan guna mengetahui terkecuali material halus yang dominan.
urutan sedimen delta tersebut. Urutan sedimen Walaupun demikian setidaknya kita dapat
dari hasil pemboran tampak jelas material mengetahui bahwa S. Cimanuk memiliki
lempung dan lanau sangat dominan, dari kandungan material sedimen berbutir halus
sedimen berbutir halus tersebut terkadang yang sangat melimpah.
dijumpai sisipan pasir berbutir sedang dan halus. Berdasarkan debit sungai rata-rata S.
Lapisan rombakan terumbu karang beragam Cimanuk sebesar 600 m3/detik serta kandungan
ukuran, dari 1 hingga 4 cm di jumpai dan juga lumpur sebesar 2850 mg/liter, maka setelah
cangkang binatang laut. Dari urutan tersebut dihitung dengan asumsi seluruh material lumpur
menunjukkan ciri dari urutan endapan sedimen terendapkan membentuk delta S. Cimanuk,
delta, kemungkinan urutan tersebut mempunyai maka dihasilkan sekitar 1,7 ton material lumpur
kaitan erat dengan perubahan klimatik walaupun dalam satu detik dan akan dihasilkan minimal
sulit untuk melihat garis yang tegas dari siklus material lumpur sebanyak 53,6 juta ton/tahun.
klimatik (climatic cycles). Dominasi endapan Terhitung dari pembentukan delta S. Cimanuk

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


116 Volume 5, No. 3, Desember 2007
Gambar 5. Data pemboran sedalam 30 meter pada delta baru S. Cimanuk, di dekat desa
Brondong, Kabupaten Indramayu. (lihat Gambar 6, untuk lokasi pemboran).

baru pada tahun 1947, dengan jumlah dapat mencapai sedikitnya dua kali lipat dari nilai
kandungan lumpur rata-rata per tahun yang rata-rata tersebut.
dihasilkan S. Cimanuk tersebut, memungkinkan Perkembangan delta S. Cimanuk sangat
kecepatan proses progradasi rata-rata delta baru pesat ketika tahun 1947 hingga 1965, tampak
S. Cimanuk mencapai 200 meter/tahun, sebagai kecepatan penambahan daratan (progradasi)
mana yang ditafsirkan oleh Hehanussa (1980). sangat luas dan cepat, tetapi ditahun-tahun 1974
Hasil perhitungan kandungan lumpur dari perubahan hanya terjadi di mulut-mulut muara
Hehanussa (1980) sebesar 27 juta ton/tahun S. Cimanuk, S. Pancer Payang dan S. Pancer
untuk delta S. Cimanuk kurang memadai Song. Garis biru tua merupakan garis pantai
mengingat dataran delta yang sangat luas serta lama, sebelum delta baru S. Cimanuk terbentuk,
debit air S. Cimanuk di kala musim hujan dapat data tersebut diambil dari peta topografi Belanda
mencapai 1200 m3/detik. Nilai kandungan (1942). Garis pantai yang didapat dari photo
lumpur minimal sebesar 53,6 juta di dapat dari udara tahun 1963, tampak delta S. Cimanuk
debit rata-rata, jika debit maksimal yang sudah terbentuk cukup luas dan jauh dari garis
dijadikan dasar perhitungan maka kandungan pantai lama. Delta S. Cimanuk yang terbentuk
lumpur yang akan dihasilkan dalam satu tahun tahun 1947, dalam kurun waktu 16 tahun
pembentukan delta cukup pesat.

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 5, No. 3, Desember 2007
117
Gambar 6. Penampang geolistrik Tahanan jenis 2D, penampang (a) memotong S. Cimanuk berarah
barat-timur, penampang (b) melalui titik bor di Desa Brondong dengan arah timurlaut-
baratdaya dan peta lokasi penampang geolistrik serta titik bor.

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


118 Volume 5, No. 3, Desember 2007
Gambar 7. Pertumbuhan delta muda S.Cimanuk tergambar dari perubahan garis pantai.

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 5, No. 3, Desember 2007
119
Pengukuran kecepatan proses pembentukan Endapan sedimen lempung yang sangat
delta S. Cimanuk yang dilakukan oleh tebal pada pemercontoh pemboran serta
Hehanussa (1976), pengukuran dilihat dari penampang rekaman geolistrik mendukung
perbedaan waktu pembentukan garis pantai dan bahwa S. Cimanuk menghasilkan lumpur
jarak terjauh delta ke arah utara, menghasilkan minimal 53,6 juta ton/ tahun. Sisipan pasir
nilai 200 meter/tahun. Akan tetapi jika dilihat berukuran sedang dan halus berwarna hitam
perkembangan garis pantai pada tahun-tahun berada di antara endapan lumpur ditemukan dari
berikutnya mengalami penurunan, hal tersebut data bor di Desa Brondong hal tersebut
mungkin disebabkan oleh adanya perubahan menunjukkan ciri dari urutan endapan sedimen
cuaca (climatic change) mengakibatkan musim delta.
kemarau panjang maka debit air S. Cimanuk Tumbuhan bakau yang dapat dijumpai di
menurun dan pasokan material sedimen kawasan rawa-rawa di muara delta Cimanuk
berkurang (Gambar. 7). turut berperanserta dalam perkembangan delata
Perluasan dataran delta kembali S. Cimanuk karena akarnya yang berfungsi
berkembang, hal tersebut dapat tercermin pada sebagai perangkap material sedimen.
garis pantai yang diambil dari citra Satelit Proses sedimentasi di dominasi oleh
landsat 7 ETM+ hasil rekaman tahun 2002. S. material sedimen yang sangat melimpah berasal
Cimanuk di bagian ujung utara tampak lebih dari S. Cimanuk membentuk delta type telapak
maju, demikian pula dengan S. Pancer Payang kaki burung (birdfoot). Pertumbuhan Delta S.
dan S. Pancer Song. Perkembangan ujung S. Cimanuk terus bertambah hingga saat ini
Cimanuk menunjukan energi sungai yang dengan kecepatan 200 meter/tahun. pemantauan
dominan, menghasilkan daratan yang menjorok dilakukan dengan menggunakan peta topografi,
kearah laut dengan sayap kiri dan kanan yang photo udara serta citra satelit dari Landsat, guna
tidak terlalu lebar. mengetahui perkembangannya maka dapat
Berbeda dengan kedua anak-anak S. dilihat dari gambaran garis pantai lama hingga
Cimanuk, S. Pancer Payang dan S. Pancer Song, garis pantai hasil rekaman terakhir.
selain energi sungai yang cukup kuat tetapi
pergerakan arus sejajar pantai pun dari arah UCAPAN TERIMAKASIH
selatan (Balongan) ke utara cukup signifikan Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada
mengakibatkan terendapkannya material Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
sedimen bawaan sungai-sungai tersebut pada Geologi Kelautan yang telah memberikan
bagian teluk. S. Pancer Payang dan S. Pancer kesempatan pada penulis untuk melakukan
Song memiliki sayap kiri dan kanan yang sangat penelitian serta mempublikasikan hasil
lebar dan luas. Dengan bertambahnya lahan- penelitiannya di kawasan delta muda S.
lahan timbul di kawasan muara baru S. Cimanuk Cimanuk, Kabupaten Indramayu. Tidak lupa
berarti semakin luas pula kawasan tambak di ucapan terimakasih ini kami sampaikan kepada
Kabupaten Indramayu. rekan-rekan Tim Penelitian di muara S.
Cimanuk yang telah banyak memberikan
SIMPULAN masukan dan kritik pada makalah ini.
Delta S. Cimanuk terbentuk pada tahun
1947 saat banjir besar menghancurkan tanggul ACUAN
di desa Pabean Udik, Kabupaten Indramayu. Dolan, R. Hayden, B.P., Hornberger, G., Zeiman
Luapan air S. Cimanuk mengalir ke arah utara- J., and Vincent, M.K., 1972,
timur membentuk delta baru. Classification of the coastal environment
Energi S. Cimanuk yang sangat kuat, of the wold. 1. The Americas
khususnya pada musim hujan mencapai debit charlottesville, Va: Department of
1200 m3/detik, serta kandungan sedimen environmentals Sciences, University of
lumpur yang tinggi, mencapai 2.850 mg/liter Virginia, Tech.Rept. 1, 163 p.
membangun delta dengan tipe talapak kaki Hehanussa, P.E., Hadiwisastra, S. dan
burung (birdfoot-type delta), mencirikan Djoehanah, S., 1976. Sedimentasi delta
dominasi energi sungai dibandingkan dengan
energi gelombang laut.

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


120 Volume 5, No. 3, Desember 2007
baru Cimanuk. Pertemuan Ilmiah ke 4, Rimbaman, Sumanang, A. dan Siregar, D.A.,
IAGI di Bandung. 2002. Peta Geologi Kuarter Lembar
Hehanussa, P.E., 1980. Penelitian sedimen dasar Eretan. Skala 1 : 50.000, Jawa. Pusat
sungai di delta Cimanuk, Jawa Barat. Penelitian dan Pengembangan Geologi,
Laporan Intern Proy. Invent. Sumberdaya Bandung.
Mineral, air dan tanah. Lembaga Geologi Teddy, H., Ruswanto, Nandang dan Dadi, S.,
dan Pertambangan Nasional, LIPI, 1998. Pemetaan Geologi Lingkungan
Bandung. Daerah Indramayu, Jawa Barat. (Pemetaan
Ratman, N. Dan Gafoer, S, 1998. Peta Geologi geologi lingkungan untuk menunjang
Lembar Jawa Barat. Skala 1 : 100.000. perencanaan tataruang dan pengelolaan
Edisi ke-2, Pusat Penelitian dan lingkungan). Laporan Intern No. 8/LAP-
Pengembangan Geologi, Bandung. PGTTLTD/1998-1999. Direktorat
Geologi Tata Lingkungan, Bandung.

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 5, No. 3, Desember 2007
121

Anda mungkin juga menyukai