Anda di halaman 1dari 15

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan Quasi eksperimental design dengan rancangan
pre test and post test with control group design. Quasi eksperiment adalah
penelitian yang menguji coba suatu intervensi pada sekelompok subjek
dengan atau tanpa kelompok pembanding namun tidak dilakukan randomisasi
untuk memasukkan subjek ke dalam kelompok (Dharma, 2011).

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan


dengan media leaflet tentang pencegahan ISPA terhadap pengetahuan ibu
balita di wilayah kerja puskesmas Jejangkit kabupaten Barito Kuala
Kalimantan Selatan 2015.

O1 X1 O2

O3 O4

Skema 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :

X1 : Perlakuan (intervensi) dengan pemberian penyuluhan dan leaflet.

01 : Pretest pada responden sebelum diberikan perlakuan.

02 : Posttest yaitu mengukur kembali hasil penyuluhan

03 : Pretest pada responden sebelum diberikan perlakuan

04 : Posttest yaitu mengukur kembali responden kelompok kontrol

34
35

3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk memahami


arti setiap variabel penelitian sebelum diberi analisis (sujarweni, 2014).
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut:

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Parameter Instrument Skala Kategori Hasil


Operasional
1 Independent Penyampaian 1. Pengertian Leaflet Nominal a. Optimal apabila
(bebas) Informasi ISPA ibu dapat
kesehatan 2. Tanda dan mengetahui dan
Penyuluhan gejala ISPA mengerti tentang
tentang ISPA
kesehatan 3. Penyebab konsep ISPA dan
melalui media ISPA pencegahannya
dengan yang dilipat 4. Pencegahan serta mampu
media leaflet ISPA menjawab
tentang pertanyaan saat
pencegahn evaluasi.
ISPA b. Belum optimal
apabila ibu
belum mengerti
tentang materi
penyuluhan.
Dependent Kemampuan Responden Kuesioner Ordinal a. Pengetahuan
(terikat) ibu mampu kurang: hasil: 0-2
mengungkapkan mengungkapkan b. Pengetahuan
Pengetahuan tentang kembali tentang cukup: hasil : 3-5
ibu balita pencegahan materi meliputi : c. Pengetahuan
ISPA pada 1. Pengertian baik: hasil: 6-8
balita sebelum ISPA d. Pengetahuan
dan sesudah 2. Tanda dan sangat baik:
diberikan gejala ISPA hasil: 9-12
penyuluhan. 3. Penyebab
ISPA
4. Pencegahan
ISPA
36

3.3. Populasi dan Sampel


3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek dan subjek
yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sujarweny, 2014). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu
yang mempunyai balita di wilayah Puskesmas Jejangkit Kabupaten
Barito Kuala

3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki dalam
suatu populasi (Sugiyono, 2010). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita.dengan dibagi menjadi
dua kelompok, kelompok yang diberikan perlakuan dan kelompok
kontrol atau tidak diberikan perlakuan. Besar sampel dihitung
menggunakan rumus Slovin, dalam Nursalam 2014.
Besarnya sampel pada penelitian ini di ambil debgan berdasarkan
rumus yang dikemukakan oleh Nursalam (2014) adalah sebagai
berikut:

Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

d : Tingkat signifikan/ kepercayaan (0,1)


37

Berdasarkan rumus tersebut, maka besarnya sampel dapat dihitung


sabagai berikut :

= 80,4 dibulatkan menjadi 80 responden.

3.3.3. Sampling
Sampling adalah suatu cara yang ditettapkan peneliti untuk
menentukan atau memilih sejumlah sampel dari populasinya. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple
random sampling yaitu sebuah sampel yang di ambil sedemikian rupa
sehingga, setiap unit penelitian mempunyai kesempatan yang sama
untuk menjadi responden. Setelah di dapatkan sampel sebesar 80
orang selanjutnya sampel dibangi menjadi 2 kelompok 40 kelompok
intervensi dan 40 kelompok kontrol.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis dan Sumber Data


3.4.1.1 Data Primer
Data primer disebut juga data tangan pertama. Data
primer diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan
menggunakan alat pengukur atau alat pengambil data,
38

langsung pada subyek sebagai informasi yang dicari


(Saryono & Anggraini, 2013). Data primer penelitian ini
data berupa hasil observasi ISPA sebelum dan sesudah
intervensi pada kelompok intervensi dan observasi pada
kelompok kontrol. Data ini bersumber dari responden.

3.4.1.2 Data Sekunder

Data sekunder disebut juga data tangan kedua. Data


sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain,
tidak langsung diperoleh peneliti dari subyek penelitian.
Biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan yang
telah tersedia (Soryono & Anggraini, 2013). Data
sekunder dalam penelitian ini berupa jumlah penderita
ISPA yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas
Jejangkit serta gambaran umum (profil) Puskesmas
Jejangkit Kabupaten Barito Kuala.

3.4.2 Instrument Penelitian

3.4.2.1 Pengukuran

Pengukuran diukur menggunakan kuesioner dengan 12


pertanyaan dimana skor yang benar adalah 1 dan skor
yang salah adalah 0.

3.4.2.2 Kisi-kisi Kuesioner

Tabel 3.1 kisi-kisi kuesioner

Nomor soal
Substansi pokok bahasan
Favorable Unfavorable
Pengertian ISPA 1 5
Tanda dan gejala 3, 4, 11 9
Penyebab ISPA 2 11
39

Pencegahan ISPA 6, 8 7, 10
Jumlah 7 5

Item pertanyaan sebanyak 12 soal dengan tekhnik penilaian skor,

Yaitu:

a. Skor 1 bila menjawab “Ya”

b. Skor 0 bila menjawab “Tidak”

Kemudian diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Nilai terendah = skor terendah x jumlah pertanyaan

0 x 12 = 0

b. Nilai tertinggi = skor tertinggi x jumlah pertanyaan

1 x 12 = 12

c. Range = nilai tertinggi – nilai terendah

12 – 0 = 12

d. Interval = range : jumlah parameter

12 : 4 = 3

Berdasarkan data diatas maka kategori pengethuan ibu balita


sebagai berikut:

a. Sangat baik 10-12

b. Baik 7-9

c. Cukup baik 4-6

d. Kurang baik 0-3


40

3.5. Uji Validitas dan Reabilitas


Uji validitas adalah sebuah alat ukur kebenaran intrusemen yang
diberikan kepada responden terutama yang berhubungan dengan
instrumen yang telah dijawab oleh responden. Uji validitas ini
dilakukan sebelum peneliti memberikan kuesioner/ angket yang
sebenarnya kepada sampel yang dijadikan respoden peneliti.
Keseluruhan butir pertanyaan akan dijadikan valid apabila rujukan
bahwa besaran kolerasi tiap butir dalam mengukur variabel diatas 0,5
(Sugiyono, 2009)

Semua instrument telah diuji coba sebelum digunkan pada penelitian


dan dianalisis dengan uji validitas. Uji validitas untuk menunjukan
bahwa alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang akan di ukur.
Untuk menentukan nilai r, bila r hitung (α) lebih besar dari r tabel (α
tabel) maka dinyatakan valid dan sebaliknya bila r hitung lebih kecil
dari r tabel maka instrumen tidak valid (Notoadmojo, 2010).

Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan ibu tentang pencegahan


ISPA dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mandastana Kabupaten
Barito Kuala pada juni 2015, pada 30 orang. Untuk uji validitas data
hasil uji coba instrumen di analisa menggunakan analisa bitur dengan
rumus korelasi Product Moment dengan menggunakan perangkat
lunak komputer excel 2010 (Arikunto, 2013). Adapun rumus Person
Product Moment adalah sebagai berikut:
41

Keterangan :
rxy = Angka indeks kolerasi antara variabel x dan y
n = Jumlah responden
∑ = Huruf Yunani yang disebut “sigma” dan mempunyai arti jumlah
∑x = Jumlah seluruh skor x
∑y = Jumlah seluruh skor y

Untuk mengetahui nilai korelasi tiap pertanyaan significant, maka


dilihat pada tabel nilai Pearson Product Moment, apabila kefisien
korelasi (r hitung) lebih tinggi dari nilai r tabel dengan taraf significant
(α=0,05) dinyatakan valid untuk dipergunakan, sedangkan pernyataan
yang tidak memenuhi taraf significant harus diganti, direvisi atau
dihilangkan. Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang
ada pada butir yang dimaksud dikorelasi dengan skor total. Skor butir
dipandang dengan nilai I dan skor total dipandang dengan nilai x. taraf
significant nya adalah 0,361. Pengujian statistik dalam penelitian ini
menggunakan perhitungan Excel. Hasil korelasi setiap item dengan
item total berada di atas angka kritis siginifikan (0,361) maka item
tersebut adalah signifikan.
Maka didapat 4 soal tidak valid dari 16 pertanyaan. Yaitu untuk soal
nomor 3, 6, 14 dan 16. Dengan hasil korelasi dibawah angka
signifikan (0.361).

3.6. Tempat dan Waktu Penelitian


3.6.1 Tempat Penelitian
42

Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Jejangkit


kabupaten Barito Kuala.

3.6.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Juli 2015- Agustus
2015 (Jadwal Penelitian Terlampir).

3.7 Instrumen dan Teknik Pengumpulan data


3.7.1 Instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data tentang penelitian ini menggunakan
leaflet dan kuesioner. Observasi merupakan suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis (Sutrisno
1986).

3.7.2 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini diberi dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
3.7.2.1 Persiapan
a) Penelitian diberi setelah melalui prosedur ethical
clearance dan mendapatkan surat lulus uji etik dari
komisi etik Stikes Muhammadiyah Banjarmasin.
b) Setelah berhasil lulus di komisi Etik selanjutnya
peneliti meminta surat izin dari Stikes muhammadiyah
Banjarmasin tentang rekomendasi melakukan penelitian
di Puskesmas Jejangjit Kabupaten Barito Kuala.
c) Permintaan izin penelitian melalui surat yang
ditunjukan kepada kepala Puskesmas Jejangkit
43

Kabupaten Barito Kuala akan disampaikan sendiri oleh


peneliti.

3.7.2.2 Pelaksanaan
a. Informed Consent
Peneliti dan dibantu oleh beberapa tenaga medis dari
Puskesmas akan merencanakan jadwal kegiatan dan
informed consent kepada ibu yang memiliki balita yang
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini
sebelum kegiatan dilaksanakan. Informed consent
merupakan salah satu kegiatan pemberian informasi
dan kesepakatan antara peneliti dan responden, diberi
sebelum penelitian. Peneliti memberikan penjelasan
tentang tujuan penelitian, jenis data yang akan
dikumpulkan peneliti, sifat dan lama waktu penelitian,
prosedur penelitian, potensial manfaat, jaminan
keamanan/kerahasiaan, pernyataan partisipasi sukarela,
responden bebas untuk menghentikan partisipasi dalam
penelitian tanpa sanski dan mencantumkan sumber
informasi yang dapat dihubungi responden seperti yang
telah tertulis pada format informed consent, setelah
penjelasan dapat mendatangani format informed
consent yang telah disediakan peneliti.
b. Pre test
Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan melakukan
observasi kepada responden pada kelompok
intervensi dan kontrol, dengan memberikan kuesioner
tentang ISPA kepada responden.
44

c. Intervensi
Melakukan penyuluhan tentang pencegahan ISPA
dengan media leaflet yang kepada responden
intervensi.
d. Post test
Pelaksanaan sesudah dilakukan intervensi kepada
kelompok intervensi dan kontrol,

3.8 Teknik Pengolahan data


Setelah data terkumpul dari hasil pengambilan data, maka data akan segera
diolah dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Menurut Arikunto (2010) pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap
sebagai berikut:
3.8.1 Editing
Mengecek kembali kelengkapan data. Jika tidak lengkap atau
keliru maka akan diklarifikasi ulang sehingga data yang diperoleh
benar benar dapat dipertanggung jawabkan.
3.8.2 Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode
ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan
komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode
dan artinya dalam satu buku untuk memudahkan kembali melihat
lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
3.8.3 Tabulating
Setelah diberi kode data akan dimasukan kedalam tabel distribusi
frekuensi sehingga menghasilkan data berupa jumlah dan
45

persentase yang kemudian akan dibahas kedalam pembahasan hasil


penelitian.

3.9 Teknik Analisis Data


Setelah tahap-tahap pengolahan data dilakukan, maka selanjutnya data
akan dianalisis. Analisis data bertujuan untuk menjelaskan dan
mendeskripsikan masing-masing variabel yang digunakan dalam
penelitian ini. Penelitian ini menggunakan analisis data univariat dan
bivariat.
3.9.1 Analisis Univariat
Analisis univariat adalah suatu analisis yang menggambarkan
penyajian data untuk satu variabel saja (Notoatmodjo, 2010).
Analisis univariat yaitu sebuah cara yang biasanya digunakan
untuk menganalisis data-data dari variabel tunggal sehingga dapat
memberikan gambaran tentang variabel yang diteliti dalam bentuk
angka persen atau distribusi frekuensi dan dibrikan penjelasan
mengenai gambaran masing-masing variabel secara jelas dan
singkat. Dalam penelitian ini akan dianalisis pencegahan ISPA
sebelum dan sesudah intervensi.

3.9.2 Analisis Bivariat


Pengujian hipotesis yang berkaitan dengan pengaruh penyuluhan
kesehatan dengan media leaflet tentang pencegahan ISPA terhadap
pengetahuan ibu balita dengan menggunakan metode
nonparametik wilcoxon signed rank test. Hipotesis yang
ditawarkan adalah sebagai berikut :
46

Ha : Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan dengan media


leaflet tentang pencegahan ISPA terhadap pengetahuan
ibu di wilayah kerja puskesmas Jejangkit kabupaten
Barito Kuala 2015

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:


Dengan memperbandingkan nilai signifikannya dengan 0,05
sebagai taraf yang telah ditetapkan (α) dengan asumsi derajat
kepercayaan penelitian sebesar 95% dengan ketetapan sebagai
berikut:
Jika signifikansi >0,05 Maka menerima Ho dan menolak Ha
Jika signifikansi <0,05 Maka menerima Ha dan menolak Ho

Setelah semua data terkumpul melalui berbagai tahap yaitu;


pengambilan sampel, tahap pengumpulan data maka selanjutnya
adalah melakukan pengolahan dan analisa data. Uji wilcoxon
signed rank test digunakan untuk menganalisis hasil-hasil
pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau
tidak. Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji
wilcoxon signed rank test (uji nonparametik).
Rumus:

Keterangan :
Z = Hasil uji wilcoxon signed rank test
47

T = Total jenjang (selisih) terkecil antara nilai pre dengan post


test
n = Jumlah sampel
(Sugiyono, 2002)

3.10 Etika Penelitian


Nursalam (2011), menyatakan etika penelitian merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung dengan
manusia, maka prinsip etika yang harus deperhatikan antara lain :
3.10.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian, yang diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan menandatangani lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Sebelum responden penelitian menandatangani lembar persetujuan,
peneliti memberikan informasi kepada responden tentang tujuan dan sifat
sukarela dalam mengikuti penelitian.
3.10.2 Tanpa Nama (Anonimity)
Peneliti menjaga rahasia identitas penelitian dengan cara tidak
mencantumkan nama responden dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3.10.3 Kerahasiaan (Confidentiality)
Semua informasi yang telah dikumpulkan akan dijaga kerahasiaanya oleh
peneliti dengan hanya menyampaikan data tertentu untuk dilaporkan pada
hasil penelitian.
3.10.4 Kebaikan atau memperhitungkan manfaat (Beneficien/balancing harms)
Peneliti berharap dalam penelitian ini responden dapat memperoleh
manfaat semaksimal mungkin bagi dirinya dan masyarakat umum.
3.10.5 Keadilan (Justice)
48

Memberikan responden semuanya diperlukan secara profesional dan


mendapatkan hak serta perlakuan yang sama dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai