Anda di halaman 1dari 1

BAB 1 PENDAHULUAN

Virus Covid-19 saat ini telah ditetapakan oleh World Health Organization (WHO) sebagai
pandemi sejak tanggal 11 Maret 2020. Penetapan pandemi virus covid- 19 ini adalah yang
pertama kalinya sejak tahun 2009. Jika dilihat dari statistik penyebaran Covid-19 sangantlah
menghawatirkan, dimana menurut data persebaran yang dikutip dari websie
https://covid19.go.id/ terlihat telah menjangkiti 34 provinsi di indonesia.

Secara umum gejala umum yang dialami oleh orang yang terinfeksi yaitu demam, sesak nafas
dan batuk. Gejala lain yang dapat dialami oleh pasien yang terinfeksi yaitu sakit tenggorokan,
nyeri otot, adanya dahak, gangguan pencernaan seperti diare, sakitperut, kehilangan fungsi
indra pengecap dan penciuman. Sementara sebagian besar kasus pasien mengalami gejala
ringannamum pada gejala yang lebih serius berkembang menjadi kegagalan fungsi beberapa
organ dan penumia.

Sampai tanggal 1 Juni 2020 belum ada Negara di dunia yang menyatakan telah menemukan
dan memproduksi massal vaksinuntuk mencegah penyakit covid-19. Adapun cara yang
terbaik untuk mencegah penyakit pandemi virus covid-19 yaitu menghindari penyebab
penularan virus tersebut. Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan telah merumuskan
protocol kesehatan yang sapat dilakukan dalam upaya mencegah perkembangan penyebaran
covid-19, salah satunya adalah social distancing dan physical distancing.

Berkaitan dengan karakteristik klinnis, masa inkubasi COVid-19 adalah 1 sampai 14 hari, dan
pda umumnya terjadi di hari ke tiga sampai hari ketujuh. Demam, kelelahan, dan batuk
kering merupakan tanda – tanda umum infeksi corona disertai dengan gejala seperti hidung
tersumbat, pilek, dan diare pada beberapa pasien.

Karena beberapa pasien yang parah tidak mengalami kesulitan bernafas yang jelas dan
datang dengan hipoksemia, sehingga ada perubahan dalam pamduan ini menjadi dalam kasus
yang parah, dispnea atau hipoksemia biasanya terjadi setelah satu minggu setelah onset
penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan cepat berkembang menjadi sindrom gangguan
pernafasan akut, syok sepsis, asidosis metabolik yang sulit di tangani, peredaran darah,
disfungsi, dan lain-lain.

Edisi ini menekankan bahwa pasien dengan kondisi sakit ringan hanya mengalami demam
ringan, kelelahan ringan dan sebagainya, tetap tanpa manifestasi pneumoonia (Safrizal ZA,
Putra, Sofyan dan Bimo, 2020).

Anda mungkin juga menyukai