OLEH
RIFALDO
NIM : 1930401116
2021
PENGARUH PRODUK BANK SYARIAH
Rifaldo
E-mail : rifald912@gmail.com
1.PENDAHULUAN
Pada kenyataannya persepsi dan sikap masyarakat terhadap bunga bank dan
system bagi hasil sangat beragam. Masyarakat cenderung menerima bunga dan
sebagian besar menerima system bagi hasil dengan tetap menerima bunga tapi ada
juga yang menolak bunga. Peran nasabah untuk menentukan pilihan menabung
atau melakukan transaksi keuangan pada lembaga keuangan syariah berawal dari
sikap agar terbebas dari unsur riba. Kemudian dari pihak lembaga keuangan
menindaklanjuti keinginan nasabah tersebut agar selalu loyal atau bahkan puas
dengan pelayanan atau peran bank syariah.
1. Kinerja untuk bank yang lebih sering dikaitkan dengan ukuran Capital
Adequacy Ratio dan Non Performing Financing.
2. Dikelola oleh professional yang dipercaya oleh public,pemilik,dan
masyarakat.
3. Mampu memberikan tingkat suku bunga bagi hasil yang kompetitif serta
hadiah menarik.
4. Mampu menyediakan produk yang sesuai kebutuhan masyarakat.
5. Mempunyai jaringan cabang yang luas dengan infrastruktur yang baik.
Lima hal penting diatas merupakan dasar bagi nasabah atau masyarakat
untuk menentukan pilihannya kepada bank atau lembaga keuangan mikro syariah.
Nasyarakat mempunyai kemampuan untuk mencari dan melakukan edukasi agar
dana yang dipercayakan nasabah kepada lembaga keuangan tidak hilang atau
penuh dengan tanggungjawab.
Berdasarkan teori pemasaran hal tersebut lebih dikenal dengan ceruk pasar,
sehingga perusahaan yang akan mengerjakan pasar, telah dengan seksama meneliti
segmen manakah yang akan dijadikan target pasar sasaran. Tidak terkecuali
lembaga keuangan syariah. Lembaga tersebut telah mampu membuat segmen pasar
yang tepat, yaitu masyarakat atau pengusaha yang intelektual religious tinggi serta
mempunyai ketaatan kepada agama islam.
2.TINJAUAN PUSTAKA
Ahli fiqih dari Academy Fiqh di Mekah pada tahun 1973, menyimpulkan
bahwa konsep dasar hubungan antara ekonomi berdasarkan syariah islam dan
bentuk system ekonomi islam dapat diterapkan dalam operasional lembaga
keuangan bank maupun lembaga keuangan non bank. Penerapan atas konsep
tersebut terwujud dengan munculnya lembaga keuangan islam di Indonesia.
Undang undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan bagi hasil, yang
direvisi dengan UU No10 tahun 1998, bank syariah dan lembaga keuangan non
bank tumbuh dengan pesat. Bank syariah dengan system bagi hasil dirancang bagi
nasabah untuk mengelola keuntungan dan kerugian antara pemilik dana yang
menyimpan uangnya di lembaga, lembaga selaku pengelola dana dan masyrakat
yang membutuhkan dana yang bisa berstatus peminjam dana atau pengelola usaha.
Produk lembaga keuangan syariah baik yang berupa bank atau non bank
secara garis besar dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Prinsip Simpanan
Prinsip simpanan adalah fasilitas yang diberikan oleh bank syariah untuk
memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk
menyimpan dananya dalam bentuk al-wadiah. Fasilitas al-wadiah diberikan
untuk tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan.
2. Bagi Hasil
System ini merupakan suatu system dengan tata cara pembagian hasil usaha
antara penyedia dana dan pengelola dana.
3. Prinsip jual beli
Suatu system yang menerapkan tata cara jual beli, dimana bank akan
membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah
sebagai agen bank melakukan pembelian atas nama bank, kemudian bank
menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga beli ditambah
keuntungan atau margin.
4. Prinsip Sewa
Secara garis besar terbagi atas dua jenis, pertama yaitu ijarah atau sewa
murni, kedua yaitu bai al takjiri atau ijarah al muntahiya bit tamlik
merupakan pengabungan sewa dan beli.
5. Prinsip jasa
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan bank.
Persepsi
Jadi menurut keterangan para ahli diatas maka persepsi adalah proses
pengorganisasian, penginterprestasian bagi stimulus dengan pengamatan objek
yang di proleh dan mampu menyimpulkan berbagai informasi yang positif. Setiap
kegiatan yang bersifat postif maka akan meningkatkan persepsi yang handal,
sehingga membutuhkan langkah kuat dan nyata dalam menggalang persepsi yang
kian tinggi.
Minat menabung
Minat adalah aspek kejiwaan dan bukan hanya mewarnai perilaku seseorang
untuk melakukan aktivitas yang menyebabkan seseorang merasa tertarik kepada
sesuatu. Selain itu minat memiliki makna yang luas, karena dengan minat akan
mampu merubah sesuatu yang belum jelas menjadi jelas.
Dalam dunia perbankan maka sumber dana terbesar bersumber dari para
nasabah yang melakukan transaksi yaitu dalam hal ini nasabah yang melakukan
transaksi menabung, sehingga pihak lembaga keuangan mempunyai aturan yang
ketat kepada pengelolaan keuangan yang bersumber dari masyrakat atau nasabah.
Undang undang No10 tahun 1998 tentang perbankan, Bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dana tau bentuk bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Sebagai salah satu penyangga tiang perekonomian di Indonesia, maka
perbankan sebagai lembaga keuangan di atur oleh bank sentral, sehingga tingkat
persaingan dan perputaran uang bisa dikontrol dari bank sentral tersebut.
3.METODE PENELITIAN
a. jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah dengan menggunakan sumber data primer dan
sekunder. Data sekunder diproleh dari beberapa jurnal.
populasi merupakan suatu wilayah yang bersifat general yang terdiri dari
subjek ataupun objek dengan karakteristik tertentu . sedangkan populasi dari
penelitian ini adalah nasabah dari lembaga keuangan syariah di daerah
batusangkar.
Sampel menurut Arikunto, (2001: 109) adalah sebagian atau wakil dari
populasi yang diteliti.
Aspek religious juga mempunyai peran yang signifikan, karena rata rata
masarakat adalah muslim dan non muslim sehingga semua jenis transaksi
perbankan belum tentu menggunakan aspek syariah. Akan tetapi kemampuan
untuk bersaing antar lembaga keuangan tidak berjalan dengan maksimal,karena
jika dilihat dari tingkat pertumbuhan lembaga keuangan syariah yang berada
tidaklah sesuai dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang mayoritas muslim.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian yang diproleh simpulan bahwa produk produk bank
syariah memberikan kontribusi bagi minat menabung khusunya pada masyarakat.
Selain itu, persepsi masyarakat juga mampu memoderisasi antara produk bank
syariah dengan minat menabung. Karena bank syariah mampu memberikan
edukasi kepada masyarakat bahwa produknya terbebas dari unsur riba.
Masyarakat juga masih plural dan tergolong cerdas dalam memilih lembaga
keuangan. Selain itu tingkat persaingan antar bank syariah menjadikan semakin
gencar untuk membuat berbagai strategi khusunya dalam peningkatan kualitas
pelayanan kepada nasabah.
Arikunto, Suharsimi. (2001). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Januari: Rineka
Cipta.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasan. (2011). “Analisis Industri Perbankan Syariah di Indonesia.” Dalam Jurnal Dinamika
Ekonomi Pembangunan, Vol. 1, No. 1, Juli 2011.
Rahmawaty, Anita. (2014). “Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syariah Terhadap Minat
Menggunakan Produk Di BNI Syariah Semarang.” Dalam Jurnal ADDIN, Vol. 8, No. 1, Februari
2014.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Bagi Hasil, yang direvisi dengan UU
No. 10 tahun 1998, bank syariah dan lembaga keuangan non bank tumbuh dengan pesat.
Yamit, Zulian. (2002). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Penerbit Ekonesia.
Yarnest. (2004). Panduan Aplikasi Statistik. Malang: Dioma.