DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK I
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...…i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………......ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………..1
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………….........1
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH……………....….....2
2.2 PENGERTIAN MUHAMMADIYAH……………………………………………..4
2.3 SEBAB-SEBAB MUHAMMADIYAH DI DIRIKAN………………………….....6
2.4 MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH ...................................................6
2.5 MUHAMMADIYAH SEBAGAI ORGANISASI ISLAM.......................................7
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………………….…8
3.2 SARAN…………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Muhammadiyah sebagai organisasi besar di negeri ini tentu banyak faktor yang
mempengaruhi tentang keberadaannya. Selanjutnya muhammadiyah sebagai organisasi
pembaharu pasti ada maksud dan tujuan yang melandasinya. Dengan maksud dan tujuan
tersebut muhammadiyah bergerak dengan besar kecilnya kegiatan sebagai contoh amal usaha
muhammadiyah. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang maksud,tujuan, sejarah
perumusan serta pengertian yang terkandung didalamnya. Rumusan maksud dan tujuan
muhammadiyah sejak berdiri sampai sekarang ini mengalami beberapa kali perubahan
redaksional, perubahan susunan bahasa dan istilah. Sekalipun begitu tidak dengan sendirinya
berubah isi dan jiwanya, karena hakekatnya antara yang lama dan baru adalah sama-sama
untuk perubahan yang lebih baik.Maksud dan tujuan yang dimaksud adalah yang termaksud
dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga muhammadiyah. Pada dasarnya maksud
dan tujuan muhammadiyah adalah sebagai organisasi yang bergerak dalam berbagai bidang
amal usaha untuk perbaikan kualitaas hidup masyarakat bangsa dan negara.
Islam ?
1.3 TUJUAN
Untuk mengenal muhammadiyah secara lebih dalam dari berbagai sudut pandang. Sehingga
sebagai bagian dari keluarga muhammadiyah kita dapat melakukan hal yang ingin di capai
dari muhammadiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdirinya muhammadiyah pada awal abad kedua puluh ini, tidak terlapas dari latar
belakang tertentu. Latar belakang tersebut kalau diklasifikasikan terbagi menjadi dua bagian,
yaitu latar belakang yang merupakan faktor subyektif dan latar belakang yang merupakan
faktor obyektif. Yang terakhir ini masih di bagi menjadi faktor intern ( indonesia ) dan faktor
ekstern ( luar negeri )
a.Faktor subyektif
Yang termasuk faktor subyektif ini adalah faktor pribadi pendiri muhammadiyah yaitu
KH.A.Dahlan. Kelahiran muhammadiyah tidak dapat dilepaskan dari pribadi KH.A.Dahlan
pemahaman KH.A.Dahlan terhadap agama islam yang mendalam dan yang luas, merupakan
pendorong pendiriaan muhammadiyah, apa lagi kenyataanya beliau melihat, bahwa praktek
pelajaran agama islam di indonesia masih banyak yang belum seseuai dengan apa yang telah
di pahaminya. Menurut KH.A.Dahlan usaha – usaha untuk membawa umat ialsm agar
menjalankan syariat islam sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh nabi Muhammad
SAW harus dilakukan secar bersama – sama oleh sekelompok orang sesuai yang dianjurkan
surat Ali Immron 104
Akhirnya beliau bertemu dengan Syeh Syurkati seorang tokoh Jamiatul Khoir dan
menyarankan kepada K.H.A.Dahlan kembali ke Mekkah untuk mendalami lagi agama Islam
yang telah dipelajarinya itu.Pada waktu beliau kembali lagi ke Mekkah ,disana telah banyak
terjadi perubahan dan sedang berkembang aliran pembaharuan yang dipelopori oleh
Muhammad Ibnu Abdul Wahab. K.H.A. Dahlan lalu mempelajari buku-buku tokoh-tokoh
pembaharu tersebut dan berkesimpulan , bahwa penyebaran ajaran Islam harus dilaksanakan
dengan perjuangan. Kembali ke Tanah Air K.H.A. Dahlan mengajak teman-temannya untuk
melaksanakan ide-idenya yang lalu,yaitu memperjuangkan agar ajaran Islam dilaksanakan
oleh umat Islam secara murni lalu lahirlah Muhammadyah.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H, atau 18 November 1990 Miladiyah, oleh K.H.A.
Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai ‘’ Gerakan Islam” dengan nama
Muhammadiyah yang disusun dengan majelis-majelis (bagian-bagian)nya, mengikuti
peredaran zaman serta berdasarkan “syura” yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaan dalam
permusyarawatan atau muktamar. Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban
mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya,Nabi Muhammad
SAW ,untuk mendapat karunia dan ridho-Nya di dunia dan akherat, dan untuk mencapai
masyarakat yang sentosa dan bahagia, diserai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-
limpah ,sehingga merupakan “suatu Negara yang indah,bersih,suci dan makmur dibawah
perlindungan Tuhan yang Maha Pengampun”.
b. factor obyektif
latar belakang ini merupakan keadaan dan kenyataan social budaya maupun social
kebudayaan sosial keagamaan pada masa itu baik yang ada di Indonesia maupun di luar
negeri.
Pada awal abad ke dua puluh keadaan umat islam di Indonesia adalah sangat lemah.
Kemiskinan maupun kebodohan ada pada umat islam. Dalam bidang keaggamaan praktek–
praktek bid’ah, khurafat,syirik dan takhayul merajalela.keadaan ini memamg di ciptakan oleh
kolonialis belanda yang ingin berkuasa terus di Indonesia.Taktik yang digunakan adalah
memperkecil kesempatan pendidikan bagi bangsa Indonesia dan bagi yang berkesempatan
mendapatkan pendidikan ala barat yang menjauhkan mereka dari pengertian dan pemahaman
dari agama Islam. Di samping itu pemerintah kolonial Belanda yang berlatar belakang agama
Nasrani selalu berusaha dan menghalangi agar umat Islam tidak memahami agama Islam
secara murni dan benar ,karena pemahaman Islam yang benar akan menimbulkan kesadaran
akan kemerdekaan.Di pihak lain missi agama Nasrani makin berkembang dengan mendirikan
sekolah,rumah sakit dan tempat-tempat pelayanan sosial lainnya. Apabila hal ini tidak
diimbangi maka makin lama umat Islam makin tertinggal. Kondisi Obyektif masyarakat
Indonesia diatas mendorong K.H.A. Dahlan untuk mendirikan Muhammadyah.
2.Factor obyektif eksternal
Keadaan dunia islam yang jatuh/runtuh sejak abad ke 15 mulai bangkit lagi pada abad ke 19
dan awal abad 20 dengan munculnya pembaharuan-pembaharuan pemikiran islam seperti
Muhammad ibn Abdul Wahab, Jamaludin Al Afgani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridlo dan
lain-lain.Pemikiran-pemikiran meraka menyadarkan kembali umat islam untuk mendalami
dan memahami agama islam dari sumbernya yang asli.Pemahaman yang demikian akhirnya
menimbulkan kesadaran bahwa umat Islam harus bangkit dan ajaran Islam harus
diperjuangkan keberadaannya. Pemahaman dari tokoh-tokoh pembaharu itu meresap pada
diri KH.A.Dahlan terutama ketika ia pergi ke Mekkah untuk yang ke dua kalinya.
Sekembalinya ke Indonesia hubungan dengan pemikiran– pemikiran tersebut masih
diteruskan dan akhirnya melaksanakan organisasi Muhammadyah.
Arti muhammadiyah dapat ditinjau dari segi bahasa dan segi istilah
1. Segi Bahasa
Muhammdiyah berarti “ umat muhammad “ atau “pegikut Muhammad “, yaitu semua orang
yang beragama Islam dan meyakini bahwa nabi Muhammad SAW adalah hamba dan pesuruh
Allah yang terakhir. Dengan kata lain, siapa saja yang mengaku Islam yang dibawa nabi
Muhammad SAW sesungguhnya mereka adalah orang muhammadiyah.
2. Segi istilah
Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang didirikan oleh K.H.Ahmad Dahlan pada tanggal
8 dzulhijah 1330 atau 18 November 1912 di Yogyakarta. Gerakan ini diberi nama oleh
pendirinya karena dengan nama itu berharap bisa meniru segala jejak perjuangan dan
pengabdian nabi Muhammad saw.
Muhammadyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi munkar beraqidah
Islam dan bersumber pada Al-Quran dan sunnah, yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal
8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan 18 November 1912 Miladiyah oleh K.H.A. Dahlan .
1) Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada
ajaran-ajaran Islam yang murni.
2) Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam.
Adapun da’wah Islam Islam dan amar ma’ruf nahi munkar bilang kedua, ialah kepada
masyarakat,bersifat kebaikan ,bimbingan dan peringatan.
Muhammadyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqodimah Anggaran Dasar, yaitu:
1) Hidup manusia harus berdasar tauhid ,ibadah dan taat kepada Allah.
3) Mematuhi ajaran – ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-
satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akherat.
4) Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban
sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
Menili’ dasar prinsip tersebut diatas maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara
perjuangan Muhammadyah untuk mencapai tujuan tunggal nya, harus berpedoman
“Berpegang teguh atas ajaran Allah dan Rasul-Nya bergerak membangun di segenap bidang
dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhoi Allah”.
2.3 SEBAB - SEBAB MUHAMMADIYAH DIDIRIKAN
1. Umat Islam tidak memegang teguh tuntunan Al-Quran dan Sunnah Nabi, sehingga
menyebabkan merajalelanya syirik, bid’ah, dan khurafat, yang mengakibatkan umat Islam
tidak merupakan golongan yang terhormat dalam masyarakat, demikian pula agama Islam
tidak memancarkan sinar kemurniannya lagi;
2. Ketiadaan persatuan dan kesatuan di antara umat Islam, akibat dari tidak tegaknya
ukhuwah Islamiyah serta ketiadaan suatu organisasi yang kuat;
4. Umat Islam kebanyakan hidup dalam alam fanatisme yang sempit, bertaklid buta serta
berpikir secara dogmatis, berada dalam konservatisme, formalisme, dan tradisionalisme;
5. dan Karena keinsyafan akan bahaya yang mengancam kehidupan dan pengaruh agama
Islam, serta berhubung dengan kegiatan misi dan zending Kristen di Indonesia yang semakin
menanamkan pengaruhnya di kalangan rakyat
Segala hal yang dikerjakan oleh muhammadiyah didahului dengan adanya maksud
dan tujuan tertentu. Dan dengan maksud dan tujuan itu pula akan mengarahkan gerak
perjuangan , menentukan besar kecillnya kegiatan serta macam macam amal usaha
muhammadiyah. Pada waktu pertama berdirinya Muhamadiyah memiliki maksud dan tujuan
sebagi berikut:
Sejak pertama kali didirikan oleh Ahmad Dahlan sampai Muktamar Muhammadiyah ke-44 di
Jakarta tahun 2000. Rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah telah mengalami tujuh kali
perubahan redaksional, susunan bahasan dan istilah yang dipergunakan. Saat ini
Muhammadiyah menggunakan rumusan yang dihasilkan saat Muktamar ke-34 di Yogyakarta,
yaitu : “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.”
2.5 MUHAMMADIYAH SEBAGAI ORGANISASI ISLAM
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Sebagai salah satu gerakan islam yang mengajak masyrakat kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang mungkar, muhammadiyah harus lebih srategis dalam mengajak
masyarakat di karenakan pada zaman ini terdapat golongan-golongan yang dapat merusak
akidah islam yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA