Anda di halaman 1dari 9

” ILMU PENGETAHUAN DI MASA WALI SONGO”

Disusun Oleh :

Ahmad Miftah Errozzaq


Umi Syaroh
Anisatul Mardiyah

PROGRAM STUDI STADI ISLAM INTERDISIPLINER


FAKULTAS DIRASAH ISLAMIYAH
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah Nya
sehingga kami dapat menyelesailan makalah dengan judul “ Ilmu Pengetahuan di Masa Wali

Songo”. Tidak lupa juga saya ucapkan banyak terima kasih kepada teman – teman saya dan juga
kedua orang tua kami yang telah membantu penulisan makalah ini hingga dapat terselesaikan tepat
waktu.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai akhir ujian kami pada mata kuliah Sains Islam.
Selain dari itu pembuatan makalah ini juga bertujuan agar para pembaca dapat menambah
wawasan dan pengetahuan mereka. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami
pastinya masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Maka dari itu kami mengharap kritik dan
saran dari para pembaca agar makalah ini lebih sempurna lagi.

Yogyakarta, 10 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................................
BAB II................................................................................................................................................
PEMBAHASAN..................................................................................................................................
Pengertian Sistem Pendidikan.....................................................................................................
Metode Dakwah Wali Songo.......................................................................................................
Metode Pendidikan Islam di Masa Wali Songo...........................................................................
BAB III...............................................................................................................................................
PENUTUP..........................................................................................................................................
A. Ksimpulan................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan islam merupakan pendidiakn yang sangat penting bagi kita semua, karena
pendidikan islam sendiri bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya juga untuk
mengembagkan potensi manusia baik itu secara jasmani maupun rohani. Memupuk hubungan baik
antara sesama manusia dan Allah SWT. pendidikan islam juga mengajarkan kita untuk menjaga alam
semesta. Berdasarkan sejarah yang ada salah satu peran yang membawa Islam masuk ke Indonesia
adalah wali songo.

Wali songo atau atau wali yang berjumlah Sembilan orang. Mereka adalah Maulana Malik
Ibrahim,Sunan Ampel,Sunan Giri,sunan Ampel,Sunan Bonang,Sunan Drajad,Sunan Kalijaga,Sunan
Kudus,Sunan Muria,dan Sunan Gunung Jati. Kesembilan wali ini memang tidak hidup pada masa
yang sama, namun mereka saling memiliki keterkaitan satu sama lain. Jika bukan dari hubungan
darah pasti mereka adalah guru dan murid.

Sembilan wali ini pada awalanya tinggal di pantai utara jawa sejak abad ke 15 samapi
pertengahan abad ke 16. Mereka menempati tiga wilayah penting. Di Jawa Timur menempati
Surabaya,Gresik dan Lamongan. Di Jawa tengah bertempat di Demak,Kudus dan Muria. Dan yang
terakhir di Jawa Barat menempati satu tempat saja, yaitu di Cirebon. Meraka awalnya mengajarkan
beberapa hal baru kepada masyarakat seperti kesehatan,bercocok
tanam,berniaga,kesenian,tentang bermasyarakat dan pemerintahan.

Wali songo merupakan simbol peneybar islam di Indonesia, terutama di tanah Jawa.
Memang bukan hanya mereka namun peran terbesar penyebaran islam di tanah jawa lebih besar
dipegang oleh wali songo.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem pendidikan islam?
2. Apa saja metode pendekatan dakwah wali songo?
3. Bagaimana metode pendidikan islam pada masa wali songo?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu sistem pendidikan islam
2. Mengetahui jenis-jenis metode pendekatan dakwah wali songo
3. Mengetahui metode pendidikan islam pada masa wali songo.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan


Sistem pendidikan dalam islam biasanya populer disebut dengan istilah
tarbiyah,ta’lim,ta’dib,riyadhah,irsyad, dan yang terkhir tasdris. Semua istilah yang disebut
diatas tadi jika di sebutkan maknanya secara bersamaan masing-masing memiliki keunikan -
Karena satu saja sudah mewakilkan seluruh istilah kata diatas. Maka dari itu semua

Pendidikan islam berarti usaha sadar yang terencana untuk membentuk sarana
belajar dan proses pembelajaran supaya siswa dapat mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian
diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,dan keterampilan yang diperlukan
dirinya,masyarakat dan Negara yang sesuai dengan ajaran islam.

B. Metode Dakwah Wali Songo


Ada lima pendekatan yang di gunakan wali songo untuk berdakwah, yaitu:

a Pendekatan Teologis

Yaitu berdakwah hingga ke tingkat lapisan masyarakat paling bawah ( waisya dan
sudra ) saat itu. Mereka mengajarkan kepada masyarakat tentang nilai-nilai islam,
perbedaan antara pandangan hidup islam dengan yang lainnya, serta menanamkan dasar-
dasar islam

b. Pendekatan ilmiah
Yaitu dengan membanngun pesantren,membuat pelatihan dan pengkaderan, dan
menugaskan muridnya untuk berdakwah di suatu tempat. Juga bisa dengan menggunakan
permainan sebagai media berdakwah seperti jemblongan,tembang syair seperti lir-
ilir,padang bulan,dan lainnya. c Pendekatan kelembagaan

Yaitu berdakwah di pemerintahan misalnya dengan mendirikan kesultanan dan aktif


didalamnya supaya memiliki pengaruh yang besar di kalangan
bangsawan,birokrat,pedagang dan kalangan elit lainnya.

c. Pendekatan sosial
Yaitu berdakwah pada masyarakat kecil di desa atau kampung-kampung dan
mengajarkan masyarakat kecil untuk meningkatkan pemahaman keagamaannya. Juga
dengan membina masyarakat agar kehidupan sosialnya meningkat.

d. Pendekatan kultural
Yaitu melakukan islamisasi budaya,dengan cara budaya yang sudah ada dan
berkembang disisipi dengan ajaran-ajaran islam. Bukan hanya itu saja, namun juga bisa
menciptakan budaya baru yang mengandung nilai-nilai islam.

C. Metode Pendidikan Islam di Masa Wali Songo

1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)


Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda krisis
ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat belajar agama di
Leran, Gresik. Pada tahun 1419.

2. Sunan Ampel (Raden Rahmad)


• Membangun mengembangkan pondok pesantren di daerah Ampel Denta
yang berawa-rawa.
• Menyebar para santri untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan
Madura.

• mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh
madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak
minumminuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotika, dan
tidak berzina.
3. Sunan bonang (Raden Maulana Makhdum Ibrahim)
• ajaran Sunan Bonang memadukan ajaran ahlussunnah bergaya tasawuf dan
garis salaf ortodoks. Ia menguasai ilmu fikih, usuludin, tasawuf, seni, sastra
dan arsitektur. Masyarakat juga mengenal Sunan Bonang sebagai seorang
yang piawai mencari sumber air di tempat-tempat gersang.
• Ajaran Sunan Bonang berintikan pada filsafat ‘cinta’. Ajaran tersebut
disampaikannya secara populer melalui media kesenian yang disukai
masyarakat.
4. Sunan Drajat (Raden Qasim)
• Menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran
masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam.
• Mendirikan pesantren yang bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran,
Lamongan.

5. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)


Beliau memiliki keahlian khusus dalam bidang agama,terutama dalm bidang
ilmu fiqih,tuhid,hadis,tafsir,serta logika. Cara berdakwah beliau tidak jauh dari
gurunya Sunan Kalijaga yaitu sangat toleran pada budaya setempat. Cara
penyampaiannya bahkan lebih halus. Cara berdakwah sunan kudus adalah :

a) Strategi pendekatan kepada masa dengan jalan


• Membiarkan adat istiadat lama tetap berjalan
• Menghindarkan konfrontasi secara langsung dalam menyiarkan agama islam
• Tut wuri handayani
• Bagian adat istiadat yang tidak sesuai dengan mudah diubah langsung
diubah
b) merangkul masyarakat Hindu seperti larangan menyembelih sapi karena
dalam agama hindu sapi adalah binatang suci dan keramat
c) merangkul masyarakat Budha selain masjid,sunan kudus juga mendidirkan
padasan tempat wudhu dengan pancuran yang berjumlah 8,diatas pancuran
diberi arca kepala kebo Gumarang hal ini disesuaikan dengan ajaran Budha.
d) Selametan mitoni, biasanya sebelum acara mitoni diadakan membacakan
sejarah nabi.
6. Sunan Giri (Ainul Yaqi atau Raden Paku )
Beliau mendirikan pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan
Gresik. Yang digunakan juga sebagai pusat pengembangan masyarakat.. beliau juga
menpecipta karya seni dan permainan anak.

7. Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid)


Sunan Kalijaga berdakwah dengan menggunakan sarana kesenian dan
kebudayaan yaitu dengan wayang, sastra, berbagai kesenian dan masih ada lainnya.
Beliau sangat toleran terhadap budaya local,ia berpendapat bahwa masyarakat
akan menjauh apabila diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara
bertahap atau mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan kalijaga juag yang telah
menciptakan baju takwa,perayaan sekaten,grebeg maulud,layang kalimasada, lakon
wayang petruk jadi raja. Lanskap pusat kota berupa keraton,alun-alun dengan dua
beringin serta masjid.

8. Sunan Muria ( Raden Umar Said )


Cara dakwahnya tidak jauh dari ayahnya yaitu sunan Kalijaga. Namun Sunan
Muria lebih suka tinggal di daerah terpencil dan jauh dari kota. Beliau suka
berkumpul dengan rakyat jelata dan mengajarkan keterampilan-keterampilan
bercocok tanam,berdagang dan melaut. Sunan Muria dikenal sebagai pribadi yang
bisa memecahkan masalah serumit apapun maslahnya. Solusinya pun selalu
diterima oleh semua pihak yang berseteru.

9. Sunan Gunung Jati ( Syarif Hidayatullah )


Beliau sebelumnya sudah menunaikan rukun yang ke 5 yaitu haji sebelum
tiba dikerajaan Sultan Demak. Sebagai haji yang soleh dan sebagai mufasir yang
mengenal percaturan dunia ia mendapat sambutan hangat dikerajaan itu.
Kemudian setelah pindah ke Banten beliau berhasil menggantikan bupati Pasundan
dan mengambil alih pemerintahan. Dengan awal langkah inilah beliau
memanfaatkan tahtanya untuk menyebarkan agama islam terutama mengislamkan
Jawa Barat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan islam berarti usaha sadar yang terencana untuk membentuk sarana
belajar dan proses pembelajaran supaya siswa dapat mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian
diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,dan keterampilan yang diperlukan
dirinya,masyarakat dan Negara yang sesuai dengan ajaran islam. Adapun metode
pendekatan pendidikan wali songo ada lima yaitu, pendekatan teologis,pendekatan
ilmiah,pendekatan kelembagaan,pendekatan sosial, dan pendekatan kultural.

Adapun metode pendidikan dimasa wali songo yaitu :


Pada masa Sunan Ampel mulai didirikan pesantren Ampel Denta sehingga beliau
juga dikenal sebagai pembina pondok pesantren di Jawa timur. Di pesantren tersebut sunan
Ampel mendidik para pemuda Islam untuk menjadi dai.Di bidang politik, sebagai pendukung
kerajaan-kerajaan Islam meupun sebagai penasehat raja-raja Islam, atau sebagai
raja..Dibidang seni budaya, berperan sebagai pengembang kebudayaan setempat yang
disesuikan dengan budaya Islam baik melalui akulturasi maupun asimilasi
kebudayaan..Menyebarkan agama Islam dengan menyesuaikan diri dengan kebudayaan
masyarakat jawa yang sangat menggemari wayang serta musik gamelan hal itu terjadi pada
masa Raden Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang). Dalam aktifitas dakwahnya, ia
mengganti nama-nama dewa dengan nama-nama malaikat. Mendidik anak-anak melalui
berbagai permainan yang berjiwa agama, seperti tembang jelungan, cublak-cublak suweng,
dan lir-ilir, pangkur.Menggunakan wayang kulit dan mengarang aneka cerita wayang yang
bernapaskan Islam dalm menyebarkan agama Islam.Mengembangkan seni suara, seni ukir,
seni busana, seni pahat, dan kesusastraan.Menjadikan desa-desa terpencil sebagi pusat
dakwah dan mengadakan kursus-kursus bagi kaum pedagang, para nelayan dan rakyat
biasa.

DAFTAR PUSTAKA

https//ww.99.co/blog/indonesia/contoh-makalah-singkat/
https://islam.nu.or.id./hikmah/lima-pendekatan-dakwah-wali-songo-yGmwU
https://id.scridb.com/document/485200056/MAKALAH -PENDIDIKANAGAMA-ISLAM-
MASA-WALISONGO
http://baihaqi-annizar.blogspot.com/2014/sistem-pendidikan-islam-
padamasa.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai