Oleh Kelompok 4 :
1. Selamet Hariyadi
2. Reza Anugerah Pratama
(SAP) WAHAM
Waktu : 30 menit
I. Latar Belakang
Modernisasi dan kemajuan tehnologi membawa perubahan dalam cara berfikir dam
dalam pola hidup masyarakat luas. Sejalan dengan modernisasi dan kemajuan tekhnologi,
manusia dihadapkan pada perubahan-perubahan yang akan membawa konsekwensi di bidang
kesehatan fisik dan jiwa. Perubahan-perubahan dalam kehidupan seseorang, baik perubahan
nilai budaya, perubahan system kemasyarakatan, perkerjaan serta adanya ketegangan antara
idealisme dan realitas, mengakibatkan timbulnya stress. Bertambahnya stress dalam
kehidupan tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut
menganggu produktivitas hidup seseorang dan dapat menghambat pembangunan. Adannya
perubahan dalam kehidupan seseorang, membuat orang tersebut harus mengadakan adaptasi
dan menanggulangi stressor tersebut. Tetapi tidak semua orang mampu untuk menghadapi
dan menanggulangi stressor tersebut hal ini dapat menjadi sumber tekanan, frustasi dan
konflik yang akhirnya dapat menjadi stress baik fisik maupun mental. Kemampuan dalam
mengatasi masalah tersebut sangat tergantung pada kemampuan dan ketahanan individu
tersebut, sehingga tidak jarang pada beberapa individu akan timbul stress yang memuncak
bahkan mengarah pada gangguan jiwa. Salah satu penyakit gangguan jiwa yang
menyebabkan klien mengalami gangguan isi pikir : waham. Penyembuhan klien tidak saja
dengan pemberian obat, tetapi lebih penting adalah bagaimana perawatan yang diberikan
dalam suasana lingkungan yang therapiutik.
Untuk itu perawat di tuntut memiliki ketrampilan yang khusus agar dapat memberikan
asuhan keperawatan secara optimal dengan menitik beratkan pada keadaan psikososial tanpa
mengabaikan fisiknya. Peran perawat dalam perawatan klien dengan gangguan jiwa sangat
penting terutama dalam memenuhi dan berupaya seoptimal mungkin mengorentasikan klien
ke dalam realita, dengan cara menciptakan lingkungan yang terapiutik, melibatkan keluarga,
menjelaskan pola prilaku klien (untuk diskusi membagi pengalaman, mengatasi masalah
klien), menganjurkan kunjungan keluarga secara teratur..
II. TUJUAN
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang kesehatan jiwa selama 1 x 30 menit diharapkan
keluarga mampu memahami tentang gangguan persepsi (halusinasi) dan gangguan proses
pikir.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS(TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan jiwa selama 1 X 30 menit diharapkan keluarga
klien mampu :
1. Menjelaskan pengertian waham
2. Menyebutkan penyebab waham
3. Menyebutkan macam-macam waham
4. Menyebutkan tanda-tanda waham
5. Menjelaskan penanganan/perawatan klien dengan waham dirumah
IV. MATERI
Terlampir
VI. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, diskusi dan tanya
jawab.
2.
Penyajian materi
Menjelaskan materi tentang:
a. Definisi waham
14 menit Mendengarkan dan
b. Penyebab waham Memperhatikan
c. Macam-macam waham
d. Tanda dan gejala waham
e. Penanganan dan
perawatan waham
Memberikan kesempatan
5 menit Menanyakan hal-
kepada keluarga untuk hal yang belum
dimengerti
bertanya
5 menit
Menjawab pertanyaan yang
terkait dengan pertanyaan
keluarga klien
3.
Penutup
3 menit Merespon
Memberikan umpan balik
Menjawab salam
Salam
X. DAFTAR PUSTAKA
Keliat,B.A, (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta, EGC.
Stuart,G.W. Dan Sundeen,S.J. (1998), Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta, EGC.
Lismidar,H, (1990) Gangguan isi pikiri, Jakarta, EGC.
Townsend,M.C, (1998) Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan
Psikiatri, Edisi 3, Jakarta, EGC.
Lampiran : Materi
WAHAM
A. Pengertian
Waham adalah keyakinan palsu yang timbul tanpa stimulus dari luar dan mempunyai ciri-
ciri tidak realistic/tidak logis, menetap,egosentrik, yang diyakini kebenarannya oleh pasien
sebagai hal yang nyata.
B. Penyebab Waham
1. Keturunan
2. Mal adaptasi
3. Stress pada kondisi lingkungan