Anda di halaman 1dari 25

TUGAS EKONOMI REGIONAL

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH

(Studi kasus di Kabupaten Mamuu!

OLEH "
Andi Ami#udin
A$$$$%&0%
ILMU EKONOMI
AKULTAS EKONOMI )AN BISNIS
UNI*ERSITAS HASANU))IN
MAKASSAR 

+0$,

1
A- TIN.AUAN PUSTAKA

$- Te/#i Pe#tumbu0an Ek/n/mi Wi1a2a0

  Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan pendapatan masyarakat yang


terjadi di suatu wilayah, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi di wilayah
tersebut (Tarigan, 2005).

Terdapat beberapa teori pertumbuhan ekonomi daerah/wilayah sebagai berikut 

$!- Te/#i Pe#tumbu0an K1asik

!dam "mith adalah orang pertama yang membahas pertumbuhan ekonomi se#ara sistematis. $nti
ajaran "mith adalah agar masyarakat diberi kebebasan yang seluas%luasnya dalam menentukan kegiatan
ekonomi yang terbaik untuk dilakukan. &enurut "mith sistem ekonomi pasar bebas akan men#iptakan
efisiensi, membawa ekonomi kepada kondisi  full  employment dan menjamin pertumbuhan ekonomi
sampai ter#apai posisi stationer ( stationary
 state). Pemerintah tidak perlu terlalu dalam men#ampuri urusan perekonomian. Tugas
 pemerintah adalah men#iptakan kondisi dan menyediakan fasilitas yang mendorong pihak  swasta berperan
optiml dalam perekonomian. Pemerintah tidak perlu terjun langsung dalam kegiatan produksi dan jasa.
"ementara peranan pemerintah adalah menjamin keamanan dan ketertiban serta memberi kepastian hukum dan
keadilan bagi para pelaku ekonomi.
 
ohn &aynard eynes mengoreksi pandangan "mith dengan mangatakan bahwa untuk
menjamin pertumbuhan yang stabil pemerintah perlu menerapkan kebijaksanaan fiskal, kebijaksanaan
moneter, dan pengawasan langsung. !dam "mith dan ohn &aynard eyneys tetap mengandalkan mekanisme
pasar. Perbedaanya adalah ada yang menginginkan peran
 pemerintah yang #ukup besar tetapi ada pula yang menginginkan peran pemerintah haruslah seke#il

mungkin.
+! Te/#i Ha##/d 3 )/ma# da1am Sistem Re4i/na1

Teori ini dikembangkan hampir pada wakti bersamaan oleh *oy +. arrod (-) di
$nggris dan 1sey 3. 3omar (-54) di !merika "erikat. 3iantara mereka menggunakan
 proses perhitungan yang berbeda tetapi memberikan hasil yang sama. Teori ini melengkapi teori
eynes, dimana eynes melihatnya dalam jangka pendek (kondisi statis) sedangkan
arrod  3omar melihatnya dalam jangka panjang (kondisi dinamis). &enurut Tarigan (200)
Teori arrod  3omar didasarkan pada asumsi

a) Perekonomian bersifat tertutup


b) asrat menabung (&P"6") adalah konstan
c) Proses produksi memiliki koefisien yang tetap (constan return to scale)

2
d) Tingkat pertumbuhan angkatan kerja (n) adalah konstan dan sama dengan tingkat
 pertumbuhan penduduk.

!tas dasar asumsi%asumsi khusus tersebut, arrod  3omar membuat analisis dan
menyimpulkan bahwa pertumbuhan jangka panjang yang mantap (seluruh kenaikan produksi dapat diserap
oleh pasar) hanya bisa ter#apai apabila terpenuhi syarat%syarat keseimbangan sebagai berikut 

g66n
 
dimana 
g 6 Growth (tingkat pertumbuhan output)
 6 7apital (tingkat pertumbuhan modal n 6
Tingkat pertumbuhan angkatan kerja
agar terdapat keseimbangan maka antara tabungan (") dan inestasi ($) harus terdapat kaitan yang saling
menyeimbangkan, padahal peran k untuk menghasilkan tambahan
 produksi ditentukan oleh  (capital output ratio = *asio modal output).

5! Te/#i Pe#tumbu0an Ne/6K1asik


Teori pertumbuhan neo klasik dikembangkan oleh *obert &. "olow (-40) dari
!merika "erikat dan T8. "wan (-59) dari !ustralia. &enurut teori ini tingkat pertumbuhan
 berasal dari : sumber yaitu akumulasi modal, bertambahnya penawaran tenaga kerja dan
 peningkatan teknologi. Teori neo klasik sebagai penerus dari teori klasik menganjurkan agar  kondisi
selalu diarahkan untuk menuju pasar sempurna. 3alam keadaan pasar sempurna
 perekonomian bisa tumbuh maksimal. !nalisis lanjutan dari paham neo klasik menunjukkan
 bahwa ter#iptanya suatu pertumbuhan yang mantap ( steady growth), diperlukan suatu tingkat s ( saving) 
yang pas dan seluruh keuntungan pengusaha diinestasikan kembali di wilayah itu. 3alam ekonomi model
ekonomi klasik, kebijakan yang perlu ditempuh adalah meniadakan hambatan dalam perdagangan termasuk
perpindahan orang, barang dan modal. arus dijamin kelan#aran arus barang, modal, tenaga kerja dan dan
perlunya penyebarluasan informasi
 pasar. arus diusahakannya ter#iptanya prasarana perhubungan yang baik dan terjaminnya keamanan,
ketertiban, dan kestabilan politik (Tarigan, 2005).

%! Te/#i Pusat Pe#tumbu0an


Pusat pertumbuhan dapat diartikan dengan dua #ara, yaitu se#ara fungsional, pusat
 pertumbuhan adalah suatu lokasi konsentrasi kelompok usaha atau #abang industri yang karena sifat
hubungannya memiliki unsur%unsur kedinamisan sehingga mampu mendorong kehidupan ekonomi baik
ke dalam maupun ke luar. "e#ara geografis, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi yang banyak
memiliki fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya tarik. "uatu kota dikatakan sebagai pusat
pertumbuhan apabila memiliki empat #iri%#iri
 pusat pertumbuhan yaitu sebagai berikut  (Tarigan,200)

a) !danya hubungan intern dari berbagai ma#am kegiatan.

3
  !da keterkaitan antara satu sektor dengan sektor lainnya sehingga apabila ada satu sektor yang
tumbuh akan mendorong pertumbuhan sektor lainnya, karena saling terkait.
adi, di dalam kehidupan kota ter#ipta sinergi untuk saling mendukun ter#iptanya
 pertumbuhan.

 b) !danya unsur pengganda.


eberadaan sektor%sektor yang saling terkait dan saling mendukung akan
men#iptakan efek pengganda. !rtinya apabila ada permintaan satu sektor dari luar  wilayah,
peningkatan produksi sektor tersebut akan berpengaruh pada sektor lain. Peningkatan ini akan
terjadi beberapa kali putaran pertumbuhan sehingga total kenaikan
 produksi dapat beberapa kali lipat dibandingkan dengan kenaikan permintaan di luar  untuk
sektor tersebut. ;nsur efek pengganda mampu membuat kota mema#u
 pertumbuhan.
 
#) !danya konsentrasi geografis.
onsentrasi geografis dari berbagai sektor atau fasilitas, selain bisa men#iptakan efisiensi di
antara sektor%sektor yang saling membutuhkan, juga meningkatkan daya tarik  dari kota tersebut. <rang
yang datang ke kota tersebut bisa mendapatkan berbagai kebutuhan pada lokasi yang berdekatan. adi
kebutuhan dapat diperoleh dengan lebih hemat waktu, biaya, dan tenaga.

d) =ersifat mendorong pertumbuhan daerah belakangnya.


"epanjang terdapat hubungan yang harmonis di antara kota sebagai pusat
 pertumbuhan dengan kota belakangnya maka pertumbuhan kota pusat akan mendorong
 pertumbuhan kota belakangnya. ota membutuhkan bahan baku dari wilayah
 belakangnya dan menyediakan berbagai fasilitas atau kebutuhan wilayah belakangnya untuk dapat
mengembangkan diri.

adi, kosentrasi kegiatan ekonomi dapat dianggap pusat pertumbuhan bila kosentrasi tersebut dapat
memper#epat pertumbuhan ekonomi baik di antara sektor di dalam kota
maupun ke daerah belakangnya
&! Te/#i Pe#tumbu0an .a1u# 7epat 2an4 )isine#4ikan
 
Teori Pertumbuhan alur 7epat (Turnpike) diperkenalkan oleh "amuelson (200-). "etiap
negara/wilayah perlu melihat sektor/komoditi apa yang memiliki potensi besar dan dapat dikembangkan
dengan #epat, baik karena potensi alam maupun karena sektor itu memiliki competitive
advantage untuk dikembangkan. !rtinya dengan kebutuhan modal yang sama sektor tersebut dapat
memberikan nilai tambah yang lebih besar, dapat berproduksi dalam waktu relatif singkat dan olume
sumbangan untuk perekonomian yang #ukup besar.
!gar pasarnya terjamin, produk tersebut harus dapat menembus dan mampu bersaing pada
 pasar yang lebih luas. Perkembangan struktur tersebut akan mendorong sektor lain untuk 
turut berkembang sehingga perekonomian se#ara keseluruhan akan tumbuh. &ensinergikan sektor%sektor
adalah membuat sektor sektor saling terkait dan saling mendukung sehingga

4
 pertumbuhan sektor yang satu mendorong pertumbuhan sektor yang lain, begitu juga sebaliknya.
&enggabungkan kebijakan jalur #epat dan mensinergikannya dengan sektor lain yang terkait akan mampu
membuat perekonomian tumbuh #epat.

8! Te/#i Basis Eksp/# (E9p/#t Base T0e/#2!

  Teori basis ekspor adalah bentuk model pendapatan yang paling sederhana. Teori ini

m e n y e d e r h a n a k a n s u t u s is t e m re g io n a l m e n j a d i d u a b a g
d da n d a e r a h % d a e ra h lai n n y a . & a sy a ra k a t d i d a l a m s a t u
i an y ai t u a e ra h y a g b e r s an g k t a n
w i l ay a h d in y a ta k an s e b a g ai su a t u sistem sosial ekonomi. "ebagai
suatu sistem, keseluruhan masyarakat melakukan
 perdagangan dengan masyarakat lain di luar batas wilayahnya. +aktor penentu (determinan)
 pertumbuhan ekonomi dikaitkan se#ara langsung kepada permintaan akan barang dari daerah lain di luar batas
masyarakat ekonomi regional. Pertumbuhan industri yang menggunakan sumber daya lokal termasuk
tenaga kerja dan material (bahan) untuk komoditas ekspor, akan
 meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat.

  !ktiitas dalam perekonomian regional digolongkan dalam dua sektor kegiatan yakni aktiitas
basis dan non basis. egiatan basis merupakan kegiatan yang melakukan aktiitas yang berorientasi
ekspor (barang dan jasa) ke luar batas wilayah perekonomian yang
 bersangkutan. egiatan non%basis adalah kegiatan yang menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat yang berada di dalam batas wilayah perekonomian yang
 bersangkutan. >uas lingkup produksi dan pemasarannya adalah bersifat lokal.

  !ktiitas basis memiliki peranan sebagai penggerak utama (primer moer) dalam
 pertumbuhan suatu wilayah. "emakin besar ekspor suatu wilayah ke wilayah lain akan semakin
maju pertumbuhan wilayah tersebut, dan demikian sebaliknya. "etiap
 perubahanyang terjadi pada sektor basis akan menimbulkan efek ganda (multiplier effe#t) dalam
perekonomian regional.

  !nalisis basis ekonomi adalah berkenaan dengan identifikasi pendapatan basis


(*i#hardson -44). =ertambah banyaknya kegiatan basis dalam suatu wilayah akan

wilayah tersebut sehingga pada


yang mengalir ke dalam suatu wilayah sehingga akan menyebabkan turunnya permintaan produk dar iaktiitas non basis.

a) asumsi pokok atau yang utama bahwa ekspor adalah satu%satunya unsur eksogen
(independen) dalam pengeluaran. !rtinya, semua unsur pengeluaran lain terikat (dependen) terhadap pendap
d#aerah. "ektor lain hanya meningkat apabila pendapatan daerah se#ara keseluruhan

5
meningkat. adi satu%satunya yang bisa meningkat se#ara bebas adalah ekspor. 1kspor  tidak terikat
dalam siklus pendapatan daerah?

 b) asumsi kedua adalah fungsi pengeluaran dan fungsi impor bertolak dari titik nol sehingga tidak akan
berpotongan. &odel teori basis ini adalah sederhana, sehingga memiliki kelemahan%kelemahan antara lain
sebagai berikut 

 &enurut *i#hardson besarnya basis ekspor adalah fungsi terbalik dari besarnya suatu daerah. !
rtinya, makin besar suatu daerah maka ekspornya akan semakin ke#il apabila dibandingkan
dengan total pendapatan.
  1kspor jelas bukan satu%satunya faktor yang bisa meningkatkan pendapatan daerah.
!da banyak unsur lain yang dapat meningkatkan pendapatan daerah seperti 
 pengeluaran atau bantuan pemerintah pusat, inestasi, dan peningkatan produktiitas tenaga kerja.
  3alam melakukan studi atas satu wilayah, multiplier basis yang dioperoleh adalah rata%ratanya
dan bukan perubahannya. &enggunakan multiplier basis rata%rata untuk 
 proyeksi seringkali memberikan hasil yang keliru apabila ada tendensi perubahan nilai
multiplier dari tahun ke tahun.

 =eberapa pakar berpendapat bahwa apabila pengganda basis digunakan sebagai alat
 proyeksi maka masalah time lag (masa tenggang) harus diperhatikan
   !da kasus dimana suatu daerah yang tetap berkembang pesat meski ekspornya relatif ke#il.
Pada umumnya hal ini dapat terjadi pada daerah yang terdapat banyak  ragam kegiatan dan satu
kegiatan saling membutuhkan dari produk kegiatan lainnya. Pada daerah ini tetap ter#ipta pasar yang
tertutup tetapi dinamis, dan ini bisa terjadi apabila syarat%syarat keseimbangan yang dituntut
dalam teori arrod%3omar dapat dipenuhi.

,! M/de1 pe#tumbu0an inte##e4i/na1

  &odel pertumbuhan interregional merupakan perluasan dari teori basis ekspor, yaitu
dengan menambahkan faktor%faktor yang bersifat eksogen. "elain itu, model basis ekspor  hanya
membahas daerah itu sendiri tanpa memperhatikan dampak dari daerah tetangga. "edangkan model
pertumbuhan interregional ini mempertimbangkan dan memasukkan
dampak dari daerah tetangga (Tarigan, 2004  5). "ehingga keunggulan dari model
 pertumbuhan ini tidak hanya menitikberatkan ekspor sebagai indikator dalam menghitung
 pendapatan daerah, tetapi pengeluaran pemerintah dan inestasi pun diperhitungkan. !rtinya, kemajuan daerah
yang satu memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah%daerah lain yang
ada disekitarnya dalam ruang lingkup regional. <leh karena itu, perlu adanya penerapkan model
pertumbuhan interregional untuk dapat mengetahui hubungan pertumbuhan ekonomi antara wilayah satu
dengan wilayah lain.

6
B- Pe#kemban4an Sekt/#6Sekt/# di P)RB Menu#ut Lapan4an
Us0aa di Kabupaten Mamuu A)HK +0$0
a! Ana1isis Pe#tumbu0an Ek/n/mi Menu#ut Sekt/# P)RB A)HK +0$0

  Produk 3omestik *egional =ruto (P3*=) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan

 jasa yangdalam
ekonomi ter#ipta
suatuatau dihasilkan
periode tertentu di
tanpawilayah domestikapakah
memperhatikan suatufaktor
negaraproduksi
yang timbul
yang akibat berbagai aktiitas
dimiliki residen atau non%residen. Penyusunan P3*= dapat dilakukan melalui : (tiga) pendekatan yaitu
pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan. =erikut
data P3*= abupatren &amuju menurut lapangan usaha dengan harga konstan 20-0 pada tabel -

Tabe1 $ )ata P)RB Kabupaten Mamuu Menu#ut Lapan4an Usa0a (.uta Rupia0! Ha#4a K/nstan +0$0

3engan data P3*= ini,dapat terlihat berapa laju perumbuhan dan kontribusi masig% masig
sektor terhadap P3*=. =erdasarkan @rafik -., Perekonomian abupaten &amuju dalam kurun waktu 20--
sampai 20-4 menunjukkan keadaan yang fluktuatif laju Pertumbuhan ekonomi
abupaten &amuju pada tahun 20-- adalah --,:4A atau -902, namun tahun 20-2 dan 20-: mengalami
penurunan sebesar ,2 persen dan , persen . "etelah itu mengalami sedikit kenaikan sebesar ,49 dan turun
kembali di tahun 20-5 sebesar 4,4 A dan ditahun 20-9 mengalami peningkatan kembali sebesar 4,-A atau
945,5

7
@ambar - >aju Pertumbuhan 1konomi abupaten &amuju

  &enurut >apangan usaha pertumbuhan tertinggi pada tahun 20-9 di#apai oleh lapangan
usaha Pengadaan listrik dan gas sebesar 2:,4A diikuti oleh pertumbuhan ekonom
 pada lapangan usaha !dministrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan aminan "osial 8ajib sebesar -
5,54A dan lapangan usaha asa esehatan dan egiatan "osial sebesar -:,0A sedangakan pertumbuhan
ekonomi pada lapangan usaha yang terrendah adalah sektor asa

Perusahaan sebesar :.2A


  =erdasarkan Tabel 2, "e#ara keseluruhan, laju pertumbuhan P3*= &amuju untuk masing% masing
lapangan usaha menunjukkan pertumbuhan yang positif. "elain pertumbuhan lapangan usaha yang telah disebutkan
diatas. 3iperlukan analisis yang lebih mendalam masing%masing lapangan usaha berdasarkan sub sektor ekonomi
agar dihasilkan informasi yang lebih lengkap "ub "ektor %"ub "ektor mana sajakah berpenpegaruh terhadap P3*=
abupaten

Tabe1 + Lau Pe#tumbu0an P)RB Kabupaten menu#ut Lapan4an Usa0a Atas Ha#4a K/nstan
+0$0

8
Tabe1 5 K/nt#ibusi Sekt/# Ek/n/mi Te#0adap P)RB Menu#ut Lapan4an Usa0a Ha#4a K/nstan
+0$0

  "edangkan untuk kontribusi P3*= abupaten &amuju dengan menggunakan harga konstan 20-0, sektor
yang paling mendomominasi dan paling berkontribusi adalah sektor pertanian ,kehutanan dan perikanan dengan
kontribusi berada di atas :0 persen dari tahun 20-0%20-9.. Pada tabel 2 , Terjadi
 penurunan sektor pertanian,kehutanan dan perikanan dari tahun 20-0% 20-9.. Penurunan ontribusi ini
menunjukkan bahwa jika kinerja perekonomian &amuju sedikit demi sedikit akan memi#u sektor  lain untuk dapat
memberika kontribusi yang besar terhadap P3*= abupaten &amuju.

&enurunnya peranan kategori pertanian, kehutanan dan perikanan dalam perekonomian


abupaten &amujupertanian,
dimana kontribusi berdampak terhadapdan
kehutanan peningkatan
perikanan peran
turun kategori lainnya
- persen dari misalkan
::, persen dari tahun 20-5 ke 20-9
menjadi :2, persen. Penurunan "ektor pertanian ,kehutanan dan perikanan maka sektor 
 pertambanagan dan penggalian meningkat dari :,24 persen menjadi :,:: persen, sektor pengadaan lisrik dan gas dari
0,0 persen ke 0,0 persen dan konstruksi dari -0,2 menjadi -0, persen

 Bamun, penurunan sektor pertanian,kehutanan dan perikanan dari tahun 20-5 ke 20-9 juga
 berefek terhadap penurunan sektor lain. &isalnya pada sektor industri pengolahan dari :,9 persen turun menjadi :,5-
persen.dan sektor perdagangan besar dan e#eran reparasi mobil dan sepeda motor turun dari -0,0 persen menjadi ,4
persen

9
3engan melihat data P3*=, kontrubusi terhadap P3*= dan laju pertumbuhan maka penulis ingin meneliti
sektor%sektor yang berpengaruh besar terhadap P3*= abupaten &amuju

 
$- Pe#kemban4an Sekt/# Pe#tanian: Ke0utanan dan Pe#ikanan

  Pertumbuhan P3*= tahun 20--%20-9 pada kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan
mengalami
tahun 20-2 keadaan fluktuatf
mengalami pertumbuhan
perlambatan P3*=.dimana
pertumbuhan Pada tahun 20--
ter#ata padapertumbuhannya
tahun 20-2 adalaj -0,9 persen. Pada
 
 pertumbuhannya adalah 9,5 persen dan tahun 20-: mengalami sedikit peningkatan yakni 9,9-
 persen. emudian pada tahun 20- mengalami peningkatan kembali sebesar 4,2 persen. 3ua tahun setelah yaitu
20-5 dan 20-9 mengalami perlambatan pertumbuhan diman pada tahun 20-5
 pertumbuhannya adalah 9,45 persen dan pada 20-9 pertumbuhannya adalah ,29. 3ibanding tahun% tahun sebelumnya
pertumbuhan tahun 20-9 paling terendah dibdanding lima tahun sebelumnya. al ini dapat terllihat pada tabel :

"edangkan kontribusi sekor pertanian, kehutanan dan perikanan dari tahun 20-0 samapai 20-9 tetap
berkonntribusi besar terhadap P3*= dimana selama 4 tahun terakhir sektor pertanian, kehutanan dan perikana
berada diatas :0 persen . al ini dapat dilihat pada tabel . 8alaupun selama 4 tahun terakhir. &ulai tahun 20-
0C20-9 terus terjadi perlambatan pertumbuhan pada sektor 
 pertanian, kehutanan dan perikanan .
Penyebab kontribusi sektor peetanian ,kehutanan dan perikanan memiliki kontribusi besar  terhadap P3*=
&amuju adalah
a. >etak geografis kabupaten mamuju yang diantara perbukitan dan daerah pinggiran pantai
 b. &asih banyak tenaga kerja yang bekerja sebagai petani dan nelayan

Tabe1 5 Lau Pe#tumbu0an P)RB Kabupaten Mamuu menu#ut 1apan4an usa0a Atas Ha#4a K/nstan +0$0

Tabe1 % K/nt#ibusi P)RB Kabupaten Mamuu menu#ut 1apan4an usa0a Atas Ha#4a K/nstan
+0$0

10
ategori ini terdiri dari tiga sub kategori yakni sub kategori pertanian, peternakan, perburuan dan jasa
pertanian? sub kategori kehutanan? dan penebangan kayu dan sub kategori perikanan,
ategori ini merupakan lapangan usaha yang paling dominan baik dari sisi kontribusi terhadap total
 perekonomian maupun dari penyerapan tenaga kerja di abupaten &amuju. <leh karena itu harus dilihat
berdasarkan berapa kontribusi masing%masing sub sektor dan laju pertumbuhannya. =erikut
ontribusi dan laju pertumbuhan masing%masing sub sektor 

a- Sub Sekt/# Pe#tanian

  ontribusi "ub sektor pertanian atau dalam hal ini sub sektor pertanian, peternakan jasa
 pertanian serta perburuan mengalami perlambatan pertumbuhan berdasarkan tabel  terhadap P3*=
abupaten &amuju dimana pada tahun 20-0 berkontribusi sebesar 29,:9 persen. emudian, pada
tahun 20-- sampai 20-9 terus mengalami perlambatan yaitu pada tahun 20-- turun sebesar -,4
 persen atau menjadi 2,5 persen. Pada tahun 20-2 kemudian turun sebesar 0,4 persen. !tau sebesar  2,5- persen.
Pada tahun 20-: mengalami penurunan 0,9 persen atau 2:,2 persen. ingga tahun 20- sampai 20-9 terus terjadi
perlamabatan dimana pertumbuhannya adalah 2:,- pada tahun 20-, 22, persen pada tahun 20-5 dan 22,- pada tahun
20-9 . al ini dapat dilihat pada tabel 

  >aju pertumbuhan sub sektor pertanian mengalami keadaan fluktuatif. Pada tahun 20-- adalah 4,94
persen . emudia mengalami penurunan pada tahun 20-2 dan 20-: sebesar 5,42 persen dan 5,5- persen. emudian
pada tahun 20- dan 20-5 mengalami sedikit peningkatan sebesar persen 5,59 perse dan 9,94 persen
emudian Pada tahun 20-9 mengalami perlambatan >aju
 pertumbuhannya sebesar ,99 persen . 3ibanding tahun sebelum%sebelumnya P3*= tahun 20-9 laju
 pertumbuhannya paling rendha dibanding 5 tahun tefakhir.

"aat ini, pemerintah sedang membangun bendungan irigasi yang berada di ke#amatan Tommo
dan e#amatan alukku 3engan pembangunan bendungan Tommo tersebut maka sawah yang ada di
e#amatan Tommo, "ampaga, Papalang, dan e#amatan Pangale, abupaten &amuju akan memiliki sarana irigasi teknis yang leb

mengairi ribuan hektare tanaman padi di e#amatan alukku yang selama ini belum memiliki sarana irigasi teknis
karena tidak adanya bendungan di wilayah itu

  3engan proyek infrastruktur tersebut masyarakat petani juga akan semakin sejahtera karena sawah tadah
hujan mereka akan diairi dengan irigasi teknis. uga akan membuat sektor pertanian semakin maju dan akan
meningkatkan suplai beras dari "ulbar ke daerah lain di $ndonesia yang kekurangan pangan.

11
;amba# $ Bendun4an I#i4as 2an4 be#ada di Ke<amatan T/mm/

;amba# + Bendun4an I#i4asi 2an4 be#ada Ke<amatan T/mm/

12
  3enga melihat hal ini, maka teori yang #o#ok untuk hal ini adalah Te/#i Pe#tumbu0an
.a1u# 7epat 2an4 )isine#4ikan: sebab Ke<amatan T/mm/ dan Ke<amatan Ka1ukku memi1iki 0asi1
pe#tanian atau p/tensi 2an4 1ebi0 besa# dibandin4 den4an ke<amatan 1ain se0in44a dapat dikemban4kan
den4an <epat

$! Pe#tanian Tanaman Pan4an


 
&eliputi semua kegiatan ekonomi yang menghasilkan komoditas bahan  pangan. omoditas yang
dihasilkan oleh kegiatan tanaman pangan meliputi padi,   palawija (jagung, kedele, ka#ang tanah, ka#ang hijau, ubi
jalar, ubi kayu, palawija  lainnya, seperti talas, ganyong, irut, gembili, dll), serta tanaman serelia
lainnya (sorgum/#antel, jawawut, jelai, gandum, dll).

  abupaten &amuju merupakan wilayah pengembangan sentra produksi beras yang sangat
 prospektif dengan potensi persawahan seluas -55.04 a, dengan luas panen :9.04 a, sebagian besar  atau sekitar 2.-:
a merupakan sawah tadah hujan dan selebihnya merupakan sawah irigasi desa

  erdasarkan data =P",komoditas padi sawah memiliki produksi terbesar di abupaten mamuju
=
dibanding komoditas lain sebanyak -2.045,: ton dan di ke#amatan yang paling besar produksinya di
e#amatan Tommo sebesar 0.:5:,45 ton. 3an yang kedua berada 3i e#amtan aluku sebesar :9.50,5: ton.

omoditas terbesar kedua di abupaten &amuju adalah agung sebesar -00.-2,: ton dan yang
 paling besar produksinya di ke#amatan Tommo sebesar :9,:2,90 ton. "e#ara umum penulis melihat
 bahwa ke#amatan Tommo paling dominan dalam hal produksi pertanian. "ebab, dari  komoditas terdapat 5 komoditas produksinya ban

Tabel - 3ata umlah Produksi Pertanian =erdasarkan e#amatan di abupaten &amuju tahun 20-9,

+! Tanaman H/#tiku1tu#a

13
  omoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman hortikultura meliputi kelompok komoditi sayuran,
buah%buahan, tanaman biofarmaka, dan tanaman hias. =erdasarkan Tabel : yakni data laju
 pertumbuhan P3*= menurut lapangan usaha berdasarkan harga konstan tahun 20-0. Pada tahun 20-0%20-: pada
tanaman pangan dan hortikulturan mengalami penurunan laju pertumbuhan .se#ara
 berturut%turut yaitu :,- persen, 2, persen dan 0,25A namun di tahun 20-%20-9 mengalami
 peningkatan yang signifikan sebesar -,54 persen, 9,4- persen dan 22,5 persen.

"edangkan untuk kontribusinya sub sektor tanaman pangan pada tahun 20-0 adalah ,
 persen. emudin pada tahun 20--%20-5 mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar ,- persen
 pada tahun 20--, ,2 persen pada tahun 20-2, 4,5 persen pada tahun 20-:, 4,0 persen pada tahun 20- dan 4,02
persen pada tahun 20-5. emudian meningkat kembali pada tahun 20-9 sebesar 
 persen.

Tabel 3ata umlah Produksi "ayur%"ayuran =erdasarkan e#amatan di abupaten &amuju tahun 20-9,

Tabel 3ata umlah Produksi =uah%=uahan =erdasarkan e#amatan di abupaten &amuju tahun 20-9,

5! Tanaman Pe#kebunan

omoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman perkebunan diantaranya adalah tebu, tembakau, nilam, jarak,
wijen, tanaman berserat (kapas, rosela, rami, yute, agae, aba#a, kenaf, dan% lain%lain), kelapa, kelapa sawit, karet, kopi,
teh, kakao, lada, pala, kayu manis, #engkeh, jambu mete, dan sebagainya.

  >aju pertumbuhan P3*= Perkebunan semusim dan tahunan mengalami pertumbuhan yang fluktuatif ,
Bamun di tahun 20-9 laju pertumbuhan di perkebunan semusim dan tahunan mengalami
 pertumbuhan yang negatif sebesar %.,4. emungkinan salah satu penyebab nya adalah gagal panen
 pada tanaman perkebuban . "edangkan untuk kontribusinya memiliki kontribusi yang besar dibanding
sub sektor yang lain pada sektor pertanian. Pada tahun 20-0, kontribusinya adalah -:,  persen.
emudian terjadi penurunan pada tahun 20-2 dan 20-: sebesar -:, persen dan -:,4 persen. Pada

14
tahun 20-: meningkat sebesae 0,09 persen atau -:,49 persen. >alu tiga tahun setelahnya mengalami
 penurunan sebesar -:,92 pada tahun 20-, -:, 52 persen pada tahun 20-5 dan --, persen pada tahum 20-9.
Tahun 20-9 men#atatkan kontribusinya terendah dibanding tahun%tahun sebelumnya.

%! Pete#nakan dan .asa Pe#tanian

>aju pertumbuhan P3*= peternakan dan jasa pertanian mengalami kenaikan dari tahun 20--% 20- sebesar
, persen, , persen, ,4 persen dan --,: persen. Bamun, di tahun 20-5
mengalami penurunan pada tahun 20-5%20-9 sebesar -0,5 dan 4,2. "edangkan untuk kontribusinya
 pada sub sektor ini dari tahun 20-0%20-9 masih tetap stabil berada dibawah : persen. =erdasarkan tabel 

b- Sub Sekt/# Ke0utanan dan Peneban4an Ka2u


 
"ub ategori ini meliputi kegiatan penebangan segala jenis kayu serta pengambil daun% daunan,
getah%getahan, dan akar%akaran, termasuk di sini  adalah jasa yang menunjang kegiatan kehutanan berdasarkan
sistem balas  jasa/kontrak. omoditas yang dihasilkan oleh kegiatan kehutanan meliputi kayu gelondongan (baik yang
berasal dari hutan rimba maupun hutan budidaya),  kayu bakar, rotan, bambu, dan hasil hutan lainnya. 3i#akup juga
dalam kegiatan kehutanan ini adalah jasa yang
menunjang kegiatan kehutanan atas dasar balas  jasa ( fee) atau kontrak, termasuk kegiatan reboisasi hutan yang
dilakukan atas dasar kontrak 

=erdasarkan tabel :, laju pertumbuhhan pada sub sekor ini,mengalami keadaaan fluktuatif  dimana pada
tahun 20-- laju pertumbuhannya adalah -,9 persen, emudian terjadi penurunan pada tahun 20-2 sebesar 0,04 persen
dan meningkat pada tahun 20-: sebesar 2,9 persen. emudia pada tahun 20- peningkatan laju pertumbuhan pada
sektor ini #ukup signifikan berada di angka ,04
 persen dan di tahun 20-5 turun menjadi ,05 persen. Pada tahun 20-9 berada di angka ,2 persen
."edangkan untuk kontribusi pada sub sekor ini dari tahun 20-0%20-9 masih berada di bawah -
 persen

<- Sub Sekt/# Pe#ikanan

  "ub ategori ini meliputi semua kegiatan penangkapan, pembenihan, dan budidaya segala
 jenis ikan dan biota air lainnya, baik yang berada di air tawar, air payau maupun di laut. omoditas
yang dihasilkan oleh kegiatan perikanan meliputi segala jenis ikan, #rusta#ea, mollus#a, rumput laut, dan biota air
lainnya yang diperoleh dari penangkapan (di laut dan perairan umum) dan budidaya (laut, tambak, karamba, jaring
apung, kolam, dan sawah). 3i#akup juga dalam kegiatan perikanan ini adalah jasa yang menunjang kegiatan perikanan
atas dasar balas jasa ( fee) atau kontrak 
.
  omoditas yang dihasilkan oleh kegiatan perikanan meliputi segala jenis ikan, #rusta#ea, mollus#a,
rumput laut, dan biota air lainnya yang diperoleh dari penangkapan (di laut dan perairan umum) dan budidaya (laut,
tambak, karamba, jaring apung, kolam, dan sawah

=erdasarkan tabel :, laju pertumbuhhan pada sub sekor ini,mengalami keadaaan fluktuatif  dimana pada
tahun 20-- laju pertumbuhannya adalah -, persen. emudian pada tahun 20--%20-9 terus mengalami keadaan
fluktuatif. >aju pertumbuhan pada tahun 20-9 adalah 5 persen. "edangkan

15
untuk kontribusinya pada tahun 20-0 sebesar ,5 persen. . emudian pada tahun 20--%20-9 terus mengalami
keadaan fluktuatif. ontribusinya pada tahun 20-9 adalah -0, persen.

+- Pe#kemban4an Pe#tamban4an dan Pen44a1ian

  !ktiitas kategori pertambangan dan penggalian di abupaten &amuju selama 20-9 mampu men#iptakan
nilai tambah sebesar :0,2 miliar rupiah, #apaian ini meningkat dari kondisi 20- yang
sebesar 22,2 miliar rupiah. ika diukur dengan kondisi tahun dasar 20-0, aktiitas kategori
 pertambangan dan penggalian pada tahun 20-9 menghasilkan nilai tambah hingga 2:2,:4 miliar 
rupiah. >ebih tinggi dari 20- yang sebesar -5,: miliar rupiah. "elengkapnya pada Tabel .2

5- Pe#kemban4an Indust#i Pen4/1a0an


Pada tahun 20-9, perekonomian yang tergolong dalam kategori industri pengolahan di abupaten &amuju tumbuh sebesar
2,4 persen yang ditandai dengan nilai tambah sebesar 2:,2 miliar rupiah
 pada tahun 20-5 naik menjadi 25,5 miliar rupiah pada tahun 20-9 (yang dinilai berdasarkan harga konstan 20-0).

16
%- Pe#kemban4an Pen4adaan List#ik dan ;as

  Pada tahun 20-9, kategori pengadaaan listrik dan gas di abupaten &amuju mengalami
 pertumbuhan 2:,4 persen. ika dibandingkan dengan kinerja selama lima tahun terakhir, terlihat jika
 pengadaan listrik dan gas di abupaten &amuju pada tahun 20-9 menunjukkan peningkatan yang
#ukup signifikan. Pada tahun 20-0 pengadaan listrik dan gas di abupaten &amuju hanya mampu tumbuh hingga -
4,: persen, lalu bahkan mengalami perlambatan pada tahun 20-- dan 20-2 sebesar 
-,4: persen dan -,- persen. >alu megalami sedikit peningkatan sebesar -5,0 persen dan mengalami
perlambatan kembali hingga sebesar 4,-2 persen. ontribusi kategori ini dalam bingkai ekonomi abupaten
&amuju juga terlihat bergerak stagnan pada kisaran 0,09%0,0 persen. endati masih terbilang ke#il, akan
tetapi kategori ini akan memiliki peluang yang #ukup #erah untuk 
 pengembangan kedepannya mengingat perkembangan abupaten &amuju yang menjadi magnet
 pemerintahan di "ulawesi =arat yangmembutuhkan ketersediaan pasokan energi yang men#ukupi

3ata P3*= abupaten &amuju &enurut >apangan ;saha !tas harga berlaku pada tahun 20-0

&- Pe#kemban4an Pen4adaan ai#: Pen4e1/1aan Sampa0: Limba0 dan )au# U1an4
  ontribusi pengadaan air,pengeloaan sampah, limbah dan daur ulanh masih sangat sangat ke#il masih
berada di bawah - persen. =erdarkan tabel .al itu dikarenakan di abupate &amuju
 belum ada tempat yang digunakan untuk mengolah sampah. <leh karena itu saat ini pemerintah terus meningkatkan
kinerja pengadaan air, pengelolaan sampah dan limbah serta tempat daur ulang hal ini dapat dilihat pada tabel

3ata P3*= abupaten &amuju &enurut >apangan ;saha !tas harga berlaku pada tahun 20-0

8- Pe#kemban4an K/nst#uksi

17
  ontribusi kategori konstruksi pada tahun 20-0 adalah --,2 persen. Bamun, pada tahun 20--%20-:
mengalami sedikit penurunan sebesar -0,05 persen (20--), -0,0: persen (20-2) dan ,- (20-:). "etelah itu di
tahun 20-%20-9 mengalami peningkatan sebesar -0,0 persen (20-), -0,2
 persen (20-5) dan -0, persen (20-9). "edangkan laju perumbuhan P3*= pada tahun 20-- sebesar 
:,9 A. emudian ditahun berikutnya yakini 20-2%20- mengalami peningkatan sebesar 5,0- persen (20-2), 4,09
persen (20-:) dan -0,4 persen (20-). emudia di tahun 20-5 mengalami penuruan sebesar 2 persen dan
setelah itu meningkat kembali di tahun 20-9 sebesar ,9 persen.

Tabel 3ata >aju pertumbuhan dan ontribusi P3*=

3ata P3*= abupaten &amuju &enurut >apangan ;saha !tas harga berlaku pada tahun 20-0

=erkembangnya sektor ini karena saat ini kabupaten mamuju terus memperbaiki infrastruktur  seperti jalan,
sanitasi, jaringan irigasi dan hal ini menguntugkan pada perusahaan%perusahaan yang
 bergerak di sektor konstruksi.

,- Pe#kemban4an Pe#da4an4an Besa#: E<e#an: Repa#asi M/bi1 dan Sepeda M/t/#

  "elama kurun waktu 20-0%20-5 ,  share kategori perdagangan besar dan e#eran? reparasi mobil dan
sepeda motor terhadap perekonomian abupaten &amuju pada tahun 20-0, kategori ini memiliki peran hingga -
0,:5 persen. >alu mengalami penurunan -0,:2 persen pada tahun 20-- kemudian meningkat pada tahun 20-2
dan 20-: sebesae -0,9 persen dan -0,5 dan setelah itu pada tahun 20-%20-9 mengalami penurunan sebesar -0,5:
persen, -0,0 persen dan ,4 persen dalam membentuk P3*= abupaten &amuju. . &enurunnya kinerja kategori
ini tidak berarti jika kategori
 perdagangan besar dan e#eran? reparasi mobil dan sepeda motor di abupaten &amuju mengalami
 penurunan (kinerja memburuk). &enurunnya #apaian kontribusi ini lebih disebabkan oleh adanya kinerja
lapangan usaha lain yang jauh lebih besar. "edangkan laju pertumbuhan di tahun 20-- adalah
--,0: persen kemudia meningkat sebesar --,5 A lalu mengalamai penurunan pada tahun 20-:%20-5 sebesar ,4
persen, ,09 persen dan :,2 persen. Pada tahun 20-9 mengalami sedikit kenaikan sebesar :,44 persen

Tabe1 )ata Lau Pe#tumbu0an dan K/nt#ibusi P)RB sekt/# Pe#da4an4an Besa#: E<e#an: Repa#asi M/bi1 dan
Sepeda M/t/#

18
3ata P3*= abupaten &amuju &enurut >apangan ;saha !tas harga berlaku pada tahun 20-0

=esarnya kontribusi P3*= pada sektor ini adalah banyaknya perusahaan yang sudah memiliki
iDin. &enurut data bps pada tahun 20-9, ter#atat perushaan yang mendapatkan iDin sebanyak  5- perusahaan.3ari 5-
perusahaan terdapat 0 pedagang besar, 5 pedagang menengah, dan 09
 pedagang ke#il. "elain itu penyebab lainnya adalah adanya sarana perdagangan yang saat ini #ukup
 besar. &enurut data bps pada tahun 20-9 total sarana perdagangan di abupaten &amuju adalah
-2:-. 3ari -2:- sarana perdagangan terdapat : Pasar, 29 "walayan, 9 Toko, 22 ios dan -4- 8arung

=- Pe#kemban4an T#ansp/#tasi dan Pe#4udan4an


  inerja kategori transportasi dan pergudangan di abupaten &amuju pada tahun 20-9 tumbuh
sebesar -5,-5 persen. 7apaian di tahun ini lebih #epat dari kinerja dua tahun sebelumnya yang masing%masing tumbuh
pada kisaran ,24 persen (tahun 20-) dan 4,- persen (tahun 20-5). 7apaian
 pertumbuhan pada skala abupaten &amuju juga nampak lebih tinggi dari pertumbuhan pada leel "ulawesi =arat.
edepannya kinerja transportasi di abupaten &amuju diharapkan dapat
terus meningkat mengingat abupaten &amuju memiliki moda transportasi yang lebih banyak dari kabupaten
lainnya.

>- Pe#kemban4an Pen2ediaan Ak/m/dasi Makan dan Minum

19
  ategori penyediaan akomodasi makan dan minum memberikan kontribusi yang relatif stabil
 bagi P3*= abupaten &amuju dimana pada tahun 20-0%20-4 dengan peranan kurang lebih berada di angka 0,2
persen. "edangkan laju pertumbuhan ekonomi kategori ini pada tahun 20-9 yaitu sebesar ,50 persen
dibandingkan pada tahun 20-5 sebesar ,2 persen, namun tetap selalu menunjukkan pertumbuhan yang
positif 

$0- Pe#kemban4an In?/#masi dan K/munikasi


  ategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang aktiitas di setiap
 bidang ekonomi. 3alam era globalisasi, peranan kategori ini sangat ital dan menjadi indikator  kemajuan
suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di
abupaten &amuju selama tahun 20-:%20-4 #enderung meningkat yakni se#ara berturut%turut sebesar  4,-5 persen,
4,:4 persen, 4,5 persen, dan 4,9 persen. 8alaupun tahun 20-0 ke 20-- mengalami
 penurunan dari 9, ke 9,: persen lalu meningkat kembali di tahun 20-2 sebesar 9, persen.. "edangkan
laju pertumbuhannya menunjukkan kondisi yang fluktuatif. Padahal di tahun 20-0%20-mengalami peningkatan ,
yaitu sebesar --,40 persen tahun 20--, --,4: persen tahun 20-2, --,4:
 persen tahun 20-:, -2,- persen tahun 20-, dan mengalami penurunan sebesar -0,22 persen tahun 20-5 dan terjadi
penurunan lagi sebesar -0,0 persen tahun 20-9

20
$$- Pe#kemban4an .asa Keuan4an dan Asu#ansi
  ategori jasa keuangan dan asuransi di abupaten &amuju pada tahun 20-9 mengalami
 pertumbuhan sebesar 9,9 persen. 7apaian pertumbuhan ini melaju lebih #epat dari tahun sebelumnya
yang hanya tumbuh 5,4 persen. !dapun kontribusi kategori keuangan dalam men#iptakan
P3*=
abupaten &amuju mengalami penurunan dari 2,42 persen dari tahun 20-5 menjadi 2,94
persen pada tahun 20-9. Penurunan kontribusi ini tidak menunjukkan jika terjadi penurunan
pen#iptaan nilai tambah pada kategori ini. al ini terlihat dariBT= pada tahun 20-5 men#apai
-4,2: miliar rupiah
menjadi -5,- miliar rupiah pada tahun 20-9

Tabel

$+- Pe#kemban4an Rea1 Estate

  ategori real estate memberikan kontribusi yang relatif stabil bagi P3*= abupaten
&amuju dengan peranan sebesar kurang dari : persen. "elama tahun 20-0%20-4, se#ara
berturut%turut sumbangan kategori real estate #enderung menurun yaitu sebesar 2,- persen,
2,95 persen, 2,52
 persen, 2,: persen, 2,:: , 2,:- A dan 2,25 persen "edangkan laju pertumbuhan ekonomi
kategori
ini pada tahun 20-9 yaitu sebesar 5,09 persen dibandingkan pada tahun 20-5 sebesar 9,9-
persen,
namun tetap selalu menunjukkan pertumbuhan yang positif.

21
$5- Pe#kemban4an .asa Pe#usa0aan
  "elama 5 tahun terakhir, kontribusi kegiatan ekonomi pada kategori jasa perusahaan
relatif  tidak banyak berubah, yaitu selalu menunjukkan nilai 0,-- persen atau 0,-2 persen dari
tahun 20-0% 20-4. al ini menunjukkan pula peranan kategori ini relatif ke#il dibandingkan
peranan kategori% kategori lainnya pada perekonomian &amuju. "edangkan laju
pertumbuhannya mengalami penurunan dari 9,22persen pada tahun 20-5 menjadi :,2
persen pada tahun 20-9. Pada tahun 20-0%20-
 pertumbuhan kategori jasa perusahaan adalah sebesar -- persen, ,:4 persen, dan 5,: persen

$%- Pe#kemban4an Administasi Peme#inta0: Pe#ta0anan dan .aminan S/sia1 Waib

  ategori ini meliputi kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh
administrasi pemerintahan termasuk juga perundang%undangan dan penterjemahan hukum
yang
 berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya . "elama tahun 20-0%20-9
peranannya meningkat setiap tahunnya, yaitu dengan nilai kontribusi sebesar ,: persen, -
0,5 persen, --,9
 persen, -2,04 persen, -2,2 persen, -2,4 persen, -:,9 persen "edangkan laju pertumbuhannya
selalu
 positif , yaitu sebesar -2,9 persen di tahun 20-5 menjadi -5,54 persen di tahun 20-9.

$&- Pe#kemban4an .asa Pendidikan

22
  asa Pendidikan men#akup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk
berbagai
 pekerjaan, baik se#ara lisan atau tertulis seperti halnya dengan berbagai #ara komunikasi.
ategori ini
 juga men#akup pendidikan negeri dan swasta juga men#akup pengajaran yang terutama mengenai
kegiatan olahraga, hiburan dan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan dalam
ruangan, melalui penyiaran radio dan teleise, internet dan surat menyurat. Tingkat pendidikan
dikelompokan seperti kegiatan pendidiakn dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi dan
pendidikan lain,
men#akup juga jasa penunjang pendidikan dan pendidikan anak usia dini

Pada tahun 20-9 kontribusi jasa pendidikan menyumbang sebesar ,9 persen terhadap
total P3*= abupaten &amuju, meningkat dibandingkan pada tahun 20- sebesar 9, persen.
Bamun demikian, kontribusi kategori ini berfluktuatif sepanjang tahun 20-0%20- mengalami
penurunan
 berturut%turut yaitu -:.2: persen, -:.- persen, -0.9- persen, 9. persen .

$8- Pe#kemban4an .asa Kese0atan dan Ke4iatan S/sia1


  asa esehatan dan egiatan "osial men#akup kegiatan penyediaan jasa kesehatan
dan kegiatan sosial yang #ukup luas #akupannya, dimulai dari pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain sampai
kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan kesehatan
sampai kegiatan sosial yang tidak  melibatkan tenaga kesehatan profesional. egiatan
penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial men#akup asa *umah "akit? asa linik?
asa *umah "akit >ainnya? Praktik 3okter? asa Pelayanan esehatan yang
dilakukan oleh Paramedis? asa Pelayanan esehatan Tradisional? asa Pelayanan
Penunjang esehatan? asa
!ngkutan husus Pengangkutan <rang "akit (&edi#al 1a#uation)? asa esehatan ewan? asa
egiatan "osial

23
.

@rafik ontribusi P3*= dan >aju Pertumbuhan asa esehatan dan egiatan "osial

@rafik ini mengalami fluktiatif dan rata%rata kontribusi sektor jasa kesehatan dan
kegiatan sosial pada tahun 20-0 dan sampai 20-9 sebesar 2A hal ini dikarenakan karena
fasilitas kesehatan di
kabupaten mamuju masih sangat minim. 8alaupun setiap ke#amatan sudah punya fasilitas
kesehatan seperti puskesmas. Bamun, rumah sakit di kabupaten mamuju hanya : rumah sakit
yang di tempatkan
di dua ke#amatan yakni e#amatan "imboro dan e#amtan &amuju.

$,- Pe#kemban4an .asa Lainn2a

Tabe1 )ata Lau Pe#tumbu0an dan K/nt#ibusi P)RB Sekt/# .asa Lainn2a

asa >ainnya merupakan gabungan  kategori pada =>$ 200. ategori ini
mempunyai kegiatan yang #ukup luas yang meliputi esenian, iburan, dan *ekreasi? asa
*eparasi omputer  3an =arang eperluan Pribadi 3an Perlengkapan *umah Tangga? asa
Perorangan yang &elayani
*umah Tangga? egiatan Eang &enghasilkan =arang dan asa <leh *umah Tangga Eang
3igunakan "endiri untuk memenuhi kebutuhan? asa "wasta >ainnya termasuk egiatan =adan
$nternasional, seperti P== dan perwakilan P==, =adan *egional, $&+, <173, dan lain%lain

ontribusi asa >ainnya terhadap perekonomian abupaten &amuju relatif ke#il


yaitu
 berturut% turut sejak 20-0%20-9 sebesar 2,5 persen , 2, persen , 2,9 persen ,2,42
persen, 2,4 persen, 2, persen, 2, persen. "edangkan laju pertumbuhannya mengalami
fluktuatif dari

24
tahun 20--%20-9 , yaitu .25 persen , -.: persen, .4 persen, -.: persen,,.- persen, dan .0-
 persen.

7- Kesimpu1an

  3ari data P3*= abupaten mamuju menurut lapangan usaha dengan menggunakan
harga konstan dari tahun 20-0%20-9. ita bisa melihat bahwa
 .

25

Anda mungkin juga menyukai