NAMA: HELISON
NIM : 22221057
NAMA: HELISON
NIM : 22221057
A. Latar Belakang
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) merupakan
masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang dan
menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya.Salah
satunya hipertensi yang merupakan penyakit kardiovaskular paling umum
dan paling banyak disandang masyarakat.Hipertensi juga disebut sebagai
the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak
mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah
terjadi komplikasi (Kemenkes RI, 2019).
Menurut World Health Organization (WHO), 2016. Hipertensi
adalah tekanan darah sistolik sama dengan atau diatas 140 mmHg dan/atau
tekanan darah diastolik sama dengan atau diatas 90 mmHg. (WHO, 2013).
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah
meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja
lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan
nutrisi tubuh. Kriteria hipertensi yang digunakan pada penetapan kasus
merujuk pada kriteria diagnosis Joint National Committee (JNC) VII tahun
2003, yaitu hasil pengukuran tekanan darah sistolik 140 mmHg atau
tekanan darah diastolik 90 mmHg (Kemenkes RI, 2017).
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hipertensi
1. Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari
90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2018). Hipertensi
atau yang sering dikenal dengan silent killer karena sering muncul tanpa
gejala dan tidak disadari keberadaannya berarti gejala bukan merupakan
tanpa untuk diagnostik dini dan di perlukan pengetahuan dan kesadaran
untuk pengendalian hipertensi (Bustan, 2015).
Hipertensi adalah suatu keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan
darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan
tekanan darah yang di sebabkan satu atau beberapa factor resiko yang
tidak berjalan sebagaiaman mestinya dalam mempertahankan darah secara
normal. Hipertensi berkaitan dengan kenaikan tekanan sistolik atau
tekanan diastolik atautekanan keduanya hipertensi dapatdidefinisikan
sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. Pada populasi
manula, hipertensi sebagai sistolik 160 mmHg dan tekanan distolik 90
mmHg (Abdul Majid, 2017).
a. Klasifikasi hipertensi
Klasifikasi menurut (WHO).
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi (WHO, 2010).
2. Etiologi
Penyebab hipertensi adalah oleh bebarapa faktor yang sangat
mempengaruhi satu sama lain. Kondisi setiap orang tidak sama sehingga
faktor penyebab hipertensi pada setiap orang berbeda-beda juga (Nurarif,
2015).
Menurut Haryanto dan Sulistyowati (2017) etiologi dari hiperetensi
adalah:
a. Perokok
b. Obesitas
c. Alkoholisme
e. Komsumsigaram
Ada beberapa faktor menrut Susilo dan Wulandari (2016) yang dapat
menyebabkan terjadinya hipertensi sebagai berikut:
a. Faktor Genetik
Adanya faktor genetic pada keluarga tertentu akan menyebabkan
keluarga tersebut mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk
menderita hipertensi daripada individu yang tidak mempunyai
keluarga dengan riwayat hipertensi.
b. Umur
Kepekaan terhadap hipertensi akan meningkat seiiring dengan
bertambahnya umur seseorang. Individu yang berumur diatas 60
tahun 50-60% mempunyai tekanan darah yang lebih besar atau sama
dengan 140/90 mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi yang
terjadi pada orang yang bertambah usia.
c. Jenis Kelamin
Setiap jenis kelamin memlki struktur organ dan hormon yang
berbeda demikian juga pada perempuan dan laki-laki. Berkaitan
dengan hipertensi, laki-laki mempunyai risiko yang lebih tinggi
untuk menderita hipertensi lebih awal. Laki-laki juga mempunyai
risiko yang lebih besar terhadap morbiditas dan mortalitas
kardiovaskuler. Sedangkan perempuan, biasanya lebih rentan
terhadap hipertensi ketika mereka sudah berumur 50 tahun keatas.
d. Status Ekonomi atau Pekerjaan
Status ekonomi atau perkerjaan dapat mempengaruhi dalam
melakukan manajemen perawtan diri hipertensi. Keterbatasan
finansial akan membatasi responden untuk mencari informasi,
perawatan dan pengobatan untuk dirinya.
e. Etnis
Setiap etnis memiliki kekhasan masing-masing yang menjadi ciri
khas dan pembeda satu dengan yang lainnya. Hipertensi lebih
banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada orang berkulit
putih. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi pada orang
kulit hitam ditemukan kadan renin yang lebih rendah dan sensitivitas
terhadap vasopressin yang lebih besar. Inilah yang menyebabkan
mereka lebih rentan terkena hipertensi.
3. Anatomi Fisiologi
a. Anatomi
4. Manisfestasi Klinik
Adapun manifestasi klinis menurut Raymon, 2017 antara lain :
a. Pusing
Pusing yang dialami bisa saat baru bangun dari duduk atau berbaring.
Hal ini merupakan salah satu ciri penyakit darah tinggi. Pusing yang
dialami dapat ringan, bahkan sampai terjadi pingsan. Jika hal ini sering
terjadi pada orang tua, bahkan sampai jatuh dapat menyebabkan patah
tulang dan cedera otak.
b. Sakit kepala
Sakit kepala menjadi salah satu ciri penyakit darah tinggi. Hal ini terjadi
karena aliran darah yang dihasilkan oleh jantung keseluruh tubuh
semakin meningkat dan terjadilah sakit kepala pada daerah kepala.
c. Sesak nafas
Sesak nafas terjadi karena peredaran darah tidak lancar sehingga
terjadilah sesak nafas. Hal ini merupakan salah satu ciri penyakit darah
tinggi.
d. Gelisah
Gelisah terjadi karena berbagai hal, diantaranya karena faktor emosi
yang berlebihan.
e. Pandangan mata menjadi kabur
Jika sering mengalami pandangan mata yang kabur menandakan bahwa
ada sistem saraf pada otak yang terganggu.
5. Patoflow
a. Fisiologi Hipertensi
Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan darah
mengalir dalam pembuluh darah untuk beredar dalam seluruh tubuh.
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.
Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan
sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat
jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio
tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa
normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah
normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001).
b. Pathway
Bagan 2.1 Alur Pathway Hipertensi
Faktor Predisposisi
(umur, jenis kelamin, gaya hidup, obesitas)
Ganguan sirkulasi
HIPERTENSI
b. Gampang marah
c. Epistaksis
f. Kakukuduk
h. Susah tidur
8. Penatalaksanaan
Penatalaksana hipertensi menurut (Andra dan Yessie 2015):
a. PenatalaksanaanNon-Farmakologis
Dengan modifikasi gaya hidup sangat penting dalam mencegah
hipertensi dan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan
dalam mengobati hipertensi (et al andra & yessi 2017).
Penatalaksanaan nonfarmakologis terdiri dari berbagai macam cara
modifikasi gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah yaitu:
4) Patofisiologi nyeri
Mekanisme nyeri dimulai dari transduksi stimuli akibat kerusakan
jaringan dalam saraf sensori menjadi aktivitas listrik kemudian
ditransmisikan melalui serabut saraf bermielin A delta (mentransmisikan
nyeri yang tajam dan terlokalisasi) dan saraf bermielin (mentransmisikan
nyeri tumpul dan menyakitkan) ke kornus dorsalis medulla spinalis,
thalamus, dan korteks serebri. Impuls listrik tersebut dipersepsikan dan
didiskriminasi sebagai kulaitas dan kuantitas nyeri setelah mengalami
modulasi sepanjang saraf perifer dan disusun saraf pusat. Rangsangan
nyeri dapat berupa rangsangan mekanik, suhu (panas dan dingin), agen
kimia, trauma/inflamasi (Iqbal Mubarak,M 2015).
7) Penilaian nyeri
Penilain yang digunakan dalam mengkaji nyeri adalah PQRST.
Provoking/pemicu nyeri, yaitu faktor yang dapat memperparah atau
meringankan nyeri. Quality/kualitas, yaitu kulaitas nyeri yang dirasakan
klien. Klien menggambarkan nyeri seperti rasa nyeri tajam, tumpul,
maupun merobek. Region/daerah, yaitu lokasi yang dirasakan nyeri.
Mintalah klien untuk menunjukkan daerah yang dirasakan nyeri. Scale/
keganasan, intensitas nyeri yang dirasakan klien. Pengukuran intensitas
nyeri telah bervariasi sehingga mempermudah klien dalam
menyampaikan rasa nyeri yang dirasakannya. Pengukuran skala nyeri
dilakukan sebelum dan setelah terapi diberikan. Time/waktu, mencakup
serangan, lama nyeri, frekuensi, dan sebab nyeri (Setiyohadi et al., 2017).
Keluhan Utama
Biasanya pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan kepala
pusing dan bagian kuduk terasa berat serta tidak bisa tidur.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya saat dilakukan pengkajian pasien masih mengeluh kepala
terasa sakit dan berat, penglihatan berkunang-kunang, dan tidak
bisa tidur.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya penyakit hiertensi ini adalah penyakit yang menahun yang
sudah lama dialami oleh pasien, dan biasnya pasien mengkonsumsi
obat rutin seperti Captopril.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Biasanya penyakit hipertensi ini adalah penyakit keturunan.
iii. Data Dasar Pengakajian
1) Aktivitas/Istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, napas pendek, dan gaya hidup
monoton
Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama
jantung, Takipnea
2) Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklorosis, penyakit jantung
koroner, dan penyakit serebrovaskular
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, takikardi,
perubahan warna kuliat dan suhu dingin.\
3) Integritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, otot muka tegang
4) Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu.
5) Makanan/Cairan
Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup
makanan tinggi garam, lemak dan kolesterol.
Tanda : BB normal atau obesitas dan adanya edema.
6) Neurosensori
Gejala : Keluhan pusing/pening, sakit kepala, berdenyut
sakit kepala, gangguan penglihatan
Tanda : Perubahan orietasi, penurunan kekuatan
genggaman
7) Nyeri/Ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, nyeri
abdomen
8) Pernapasan
Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea,
ortopnea, dispnea dan riwayat merokok
Tanda : Distress respirasi, bunyi napas tambahan, siasonis
9) Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri Akut
i. Definisi
Suatu kondisi dimana seseorang merasakan tidak nyamanatau
tidak menyenangkan dengan jangka waktu kurang dari 3 bulan.
ii. Penyebab
2. Hipetensi
3. Cidera kepala
4. Kurang tidur
5. Sakit gigi
6. Infeksi telinga
7. Tumor otak
iii. Gejala dan tanda mayor
Subjektif :
a. Mengeluh nyeri
Objektif :
a. Tampak meringis
b. Bersikap protektif
c. Gelisah
d. Frekuensi nadi meningkat
e. Sulit tidur
iv. Gejala dan tanda minor
Subjektif :
Tidak tersedia
Objektif :
a. Tekanan darah meningkat
b. Pola napas berubah
c. Nafsu makan berubah
d. Proses berfikir terganggu
e. Menarik diri
f. Berfokus pada diri sendiri
g. Dhiaporesis
v. Kondisi Klinis Terkait
a. Depresi system saraf pusat
b. Cedera kepala
c. Stroke
d. Intoksikasi alkohol
b. Intervensi
Label : Managemen nyeri
Observasi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Terapi
Kolaborasi
E. Telaah Jurnal
Pada aplikasi penerapan Slow Stroke Back Massage (SSBM) untuk
menurunkan nyeri pada pasien Hipertensi diapatkan bebrapa artikel penelitian
yang dianalisis dalam penulisan studi kasus ini. Pencarian artikel dilakukan
dengan metode PICO dan analisis dengan metode VIA. Berikut ini merupaka
beberapa tahapan yang menjelaskan tentang pencarian artikel.
1) Pertanyaan klinis
Penerapan apa yang diberikan untuk menentukan nyeri kepala pasien
Hipertensi ?
2) Kata kunci
P (Problem/population) : Nyeri
I (Intervensi) : Slow Stroke Back Massage (SSBM)
C (Compration) : Tidak ada jurnal pembanding
O (Outcome) : Diharapkan adanya penurunan nyeri pada
pasien Hipertensi
3. Kriteria artikel terdapat beberapa kriteria inklusi dalam pemilihan referensi
studi kasus ini, yaitu :
a. Artikel yang memiliki judul dan isi yang relevan dengan tujuan
b. Artikel yang berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris serta dalam bentuk
fulltext
c. Artikel terkait penerapan slow stroke back massage
d. Artikel penelitian yang dipublikasikan sekitar tahun 2017 sampai dengan
2021.
Adapun beberapa kriteria ekslusi dalam pemeliharaan referensi studi
kasus ini, yakni artikel yang tidak memiliki struktur lengkap review artikel,
dan artikel yang tidak membahas slow stoke back massage.
4. Searching literature (journal)
Setelah dilakukan pencairan artikel melalui database elektronik yaitu
google schoolar dan pubmed diharapkan artikel penelitian yang sesuai
dengan kata kunci (keyword) dalam bahasa Indonesia : Hipertensi, Nyeri,
Massase pungung.
Kata kunci (keyword) dalam bahasa Inggris : Hypertention, Pain,
Back Massage. Database google schoolar sekitar 77 artikel. Dan database
pubmed sekitar 10 artikel. Artikel yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi
dan ekslusi. Artikel yang terkait mengenai penerapan slow stroke back
massae didapatkan 5 artikel yang telah dibaca dan telaah melalui abstrak,
tujuan dan data analisis dari pertanyaan awal penulis dalam mengatasi nyeri
pada pasien hipertensi
Tabel daftar referensi artikel
A. Desain
Metode penelitian adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus. Studi
kasus menurut Nursalam (2016) adalah penelitian yang mencakup pengkajian
yang bertujuan memberikan gambaran secara detail mengenai latar belakang,
sifat, maupun karakter yang ada dari suatu kasus dengan kata lain bahwa studi
kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci.
Penelitian dalam metode dilakukan secara mendalam terhadap suatu keadaan
atau kondisi dengan cara sistematis mulai dari melakukan pengamatan,
pengumpulan data, analisis informasi dan pelaporan hasil.
Desain penelitian merupakan rencana peneliian yang akan disusun
sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban. Desain
penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk
mencapai tujuan serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai
tujuan tersebut. Penulisan ini merupakan penulisan deskriptif dengan
menggunakan rancangan studi kasus. Studi kasus adalah penulisan yang
dilakukan dengan menggunakan rencangan pendekatan asuhan keperawatan
yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi,
evaluasi keperawatan dan discharge planning. Pada penulisan ini untuk
menerapkan asuhan keperawatan pada pasien Hipertensi.
B. Subjek
Partisipasi atau responden dalam penelitian ini adalah pasien Hipertensi di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional menurut Sugiono (2015) adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai objek kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Definisi variabel-variabel penelitian harus dirumuskan untuk menghindari
kesesatan dalam mengumpulkan data.
Ardiansyah, M. (2012). Medikal Bedah untuk Mahasiswa (Dion (ed.); cetakan I).