Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Arraffi Bhimarjuna

F0319084

RMK AUDIT

Siklus persediaan dan pergudangan berkaitan dengan siklus akuisisi dan


pembayaran serta siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan
pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua sistem yang terpisah tetapi
berkaitan erat, di mana yang satu melibatkan arus fisik barang dan yang lainnya
dengan biaya terkait. Berikut enam fungsi bisnis dalam siklus persediaan dan
pergudangan:
1. Pemrosesan Pesanan Pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan dimulai
dengan akuisisi bahan
baku
untuk produksi. Pengendalian yang
memadai
terhadap pembelian
harus
diselenggarakan. Permintaan pembelian
adalah formulir yang digunakan untuk
meminta departemen pembelian untuk memesan persediaan oleh personil ruang
penyimpanan bahan baku yang diperlukan.
2. Menerima Bahan Baku
Departemen penerimaan menginspeksi bahan yang diterima dan membuat
laporan penerimaan sebelum pembayaran dilakukan. Setelah diinspeksi, bahan
dibawa ke ruang penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan kemudian
diserahkan kepada bagian pembelian, ruang penyimpanan, atau utang usaha.
3. Menyimpan Bahan Baku
Ketika departemen lain memerlukan bahan untuk produksi, mereka harus
menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui, pesanan pekerjaan, atau
dokumen serupa yang mengindikasikan jenis dan kuantitas bahan yang
diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memperbaharui file
induk persediaan perpetual dan
mencatat transfer
dari akun bahan baku ke
akun barang dalam proses.
4. Pemrosesan Barang
Pemrosesan barang sangat
bervariasi
antar
perusahaan.
Perusahaan
menentukan item dan kuantitas
barang jadi
yang
akan
dibuat
berdasarkan
pesanan khusus dari
pelanggan, peramalan
penjualan,
tingkat persediaan
barang jadi yang telah ditentukan, dan operasi produksi yang ekonomis. Setiap
departemen produksi
bertanggung
jawab untuk mereview laporan produksi
dan sisa bahan yang menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi akuntansi
untuk mencatat transfer bahan dan menentukan biaya produksi.
Sistem akuntansi biaya merupakan bagian penting, sistem tersebut
menunjukkan profitabilitas relatif produk untuk perencanaan dan pengendalian
manajemen serta menilai persediaan untuk menyusun laporan keuangan.
Terdapat
dua sistem biaya yang utama, yaitu
sistem biaya pekerjaan (job cost
system)
yang biayanya diakumulasi oleh
setiap pekerjaan ketika bahan
dikeluarkan
dan biaya tenaga kerja terjadi dan sistem biaya proses (process
cost system)
yang biayanya diakumulasikan berdasarkan proses.
Catatan
akuntansi biaya terdiri dari file induk, neraca lajur, dan laporan
yang mengakumulasikan biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead berdasarkan
pekerjaan atau proses ketika biaya tersebut dikeluarkan. Ketika pekerjaan atau
produk selesai, biaya yang terkait ditransfer dari barang dalam proses ke
barang jadi pada laporan departemen produksi.
5. Menyimpan Barang JadiBarang jadi ditempatkan
di ruang penyimpanan men
Barang jadi ditempatkan
di ruang penyimpanan menunggu untuk dikirim.
Dalam perusahaan dengan
pengendalian internal yang baik, barang jadi
disimpan di bawah pengendalian fisik yang terpisah di suatu area dengan akses
terbatas.
6. Mengirimkan Barang Jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan
penagihan. Pengiriman barang jadi harus diotorisasi oleh dokumen pengiriman
yang telah disetujui. Serupa dengan
pengiriman
barang jadi, transfer
persediaan dalam siklus persediaan dan
pergudangan
harus diotorisasi oleh
dokumentasi transfer yang layak untuk memastikan keakuratan transfer biaya
antarakun persediaan pada neraca.
7. File Induk Persediaan Perpetual
File ini biasanya
mencantumkan
informasi tentang unit persediaan
yang
diakuisisi, dijual,
ada
di tangan, dan
biaya per unit. Catatan perpetual
yang
terpisah biasanya
disimpan untuk bahan baku dan barang jadi. Untuk akuisisi
bahan baku, file
induk persediaan perpetual diperbaharui secara otomatis
ketika akuisisi persediaan diproses sebagai bagian dari pencatatan akuisisi.
Transfer bahan
baku dari
ruang
penyimpanan harus dimasukkan secara
terpisah ke dalam
komputer
untuk
memperbaharui catatan perpetual. File
induk persediaan perpetual barang jadi lebih kompleks dibanding file induk
persediaan perpetual bahan baku.
B. BAGIAN AUDIT PERSEDIAAN
Tujuan keseluruhan dari audit siklus persediaan dan pergudangan adalah untuk
menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan memperhitungkan scara wajar bahan
baku, barang dalam proses, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan.
Karena keterkaitan
antara
siklus persediaan
dan pergudangan
dengan siklus
lainnya, beberapa bagian
audit
persediaan akan
lebih efisien jika
diuji dengan
pengujian audit antar
siklus
lainnya. Auditor mempertimbangkan hasil
pengujian
tersebut dalam siklus
lainnya
untuk menentukan sifat dan luas pengujian
substantif
yang diperlukan bagi audit persediaan.

Anda mungkin juga menyukai