F0319084
Pengauditan 2 / Kelas C Akuntansi
Sampel Representatif
Sampel representatif adalah sampe yang ciri-cirinya adalah hampir sama dengan
populasi. Ini berarti bahwa item sampel serupa dengan item yang tidak dijadikan
sampel. Klien pengendalian internal memerlukan petugas untuk mealmpirkan
dokumen pengiriman ke setiap duplikat faktur penjualan.
Ketika memilih sampel dari populasi, auditor berusaha untuk memperoleh sampel
yang representatif. Sampel representatif (representative sample) adalah sampel yang
karakteristiknya hampir sama dengan yang dimiliki oleh populasi. Ini berarti bahwa
item-item yang dijadikan sampel serupa dengan item-item yang tidak dijadikan
sampel.
Dalam praktiknya, auditor tidak pernah mengetahui apakah suatu sampel
bersifat representatif atau tidak, bahkan setelah semua pengujian selesai dilakukan.
Akan tetapi auditor dapat meningkatkan kemungkinan sampel dianggap
representatif dengan cara merancang proses sampling dan pemilihan sampel dengan
cermat serta evaluasi hasil sampel tersebut. Hasil sampel dapat menjadi
nonrepresentatif akibat kesalahan nonsampling atau kesalahan sampling.
Risiko dari kedua jenis kesalahan yang terjadi tersebut sebagai risiko
nonsampling dan risiko sampling. Risiko nonsampling (nonsampling risk) adalah
risiko bahwa pengujian audit tidak menemukan pengecualian yang ada dalam
sampel. Dua penyebab risiko nonsampling adalah kegagalan auditor untuk
mengenali pengecualian tersebut dan prosedur audit yang tidak sesuai dan efektif.
Auditor yang gagal mengenali pengecualian diasumsikan karena kelelahan, bosan,
atau tidak memahami apa yang harus dicari. Prosedur audit yang dirancang dengan
cermat, instruksi yang tepat, pengawsan, dan review merupakan cara yang efektif
untuk mengendalikan risiko nonsampling.
Risiko sampling (sampling risk) adalah risiko bahwa auditor akan mecapai
kesimpulan yang salah karena sampel dari populasi tersebut tidak representatif.
Dengan kata lain risiko sampling adalah bagian sampling yang melekat akibat
menguji lebih sedikit dari populasi secara keseluruhan. Auditor memiliki dua cara
untuk mengendalikan risiko sampling:
1. Menyesuaikan ukuran sampel
2. Menggunakan metode pemilihan item sampel yang tepat dari populasi