Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

STRUKTUR BUMI
DAN
PEMBENTUKAN BENUA SAMUDRA

DISUSUN OLEH :

*MOH. RYADH SYACH_C20121203

*SALISTA HUSEN_C20121196

*WINALIA_C20121238

*REZA ARTA TOKARE_C20121199

*VISTA AULIA_C201212O6

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI MANAJEMEN
A. Pengertian Struktur Bumi
1. Struktur Bumi
Agustina dan Tika (2013: 200) menjelaskan bahwa struktur bumi
merupakan bagian-bagian yang menjadi penyusun bumi. Bumi telah
terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan
urutan ketiga dari Sembilan planet yang mengitari matahari. Bumi merupakan
satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup.
Permukaan bumi terdiri atas daratan dan lautan.

Gambar 2.1 Struktur Bumi


(Agustina dan Tika: 2013: 200)
Bentuk bumi tidak berupa bola sempurna, melainkan agak pepat di
kutub-kutubnya. Pepatnya bola bumi disebabkan pada saat bumi baru
terbentuk bumi belum terlalu padat, dan rotasi membuatnya menggembung
pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasinya. Bagian tengah yaitu di daerah
katulistiwa bagian bumi mempunyai jari-jari yang lebih panjang dari pada
jari-jari bumi ke bagian kutub. Jari-jari bumi di katulistiwa sekitar 6.371 km,
sedangkan jari-jari yang ke kutub panjangnya sekitar 3.693 km.

a) Bagian-bagian Struktur Lapisan Bumi


Antara kerak bumi dan selubung bumi dipisahkan oleh bidang
diskontinuitas yang disebut bidang diskontinuitas Mohorovicik atau
sering disebut bidang moho. Bidang ini di bawah daratan atau benua,
berada pada kedalaman sekitar 30 sampai 59 km dari permukaan bumi.
Antara selubung bumi dengan inti bumi dipisahkan oleh bidang
diskontinuitas Gutenberg. Bidang ini terletak pada kedalaman sekitar
2900 dari permukaan bumi.
1) Kerak Bumi (Crust)
Kerak bumi merupakan kulit bagian luar (permukaan bumi).
Agustina dan Tika (2013: 201) menjelaskan bahwa kerak merupakan
lapisan batuan yang terdiri atas batu-batuan basa dan masam.
Lapisan ini menjadi tempat tinggal semua makhluk hidup. Suhu di
bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100ºC. Lapisan kerak dan
bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan lithosfer.
Kerak adalah bagian paling atas dari lithosfer dan membentuk
lempeng benua dan lempeng samudera. Fluida seperti air, minyak,
dan gas berada pada lempeng-lempeng ini. Ketebalan kerak beragam
mulai dari 5 km sampai 60 km, terdiri atas batuan dan mineral
berbagai tipe. Klasifikasi dasar dari batuan berdasarkan asal-usul
terbentuknya terdiri atas tiga macam batuan, yaitu batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan ubahan. Batuan beku (igneous rock),
terkristalisasi dari bekuan magma. Batuan sedimen (sedimentary)
ialah endapan dari hasil pengikisan batuan permukaan. Batuan
ubahan (metamorphic) merupakan hasil dari perubahan batuan dan
mineral lain.
Pada titik-titik tertentu (biasanya di tengah samudera),
magma membentuk celah/ paying dan menerobos ke permukaan.
Hal ini akan menyebabkan lempeng saling bergerak menjauh atau

2) Selubung/ Mantel Bumi (Asthenosfer)


Lapisan mantel paling luar sekitar 200 km dinamai dengan
asthenosfer. Pada lapisan ini tekanan dan suhu berada pada kondisi
berimbang sehingga lapisan ini bersifat plastis. Agustina dan Tika
(2013: 202) menyebutkan bahwa asthenosfer merupakan sumber
aktivitas vulkanik dan seismic (gempa). Selubung merupakan lapisan
yang terletak di bawah lapisan kerak. Tebal selubung bumi mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian
bawah selubung mencapai 3.000ºC. Selubung di bagian dekat kerak
bersifat keras tapi semakin dalam semakin lunak, materialnya
disebut magma, didominasi oleh besi, magnesium, dan silikat. Pada
bagian ini terjadi konveksi yang menggerakkan lempeng (gaya
horizontal pada pergerakan lempeng). Bagian ini 84% dari volume
bumi total.
Rintayati (2013: 36) mengemukakan bahwa selubung bumi
dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu selubung bumi bagian atas,
selubung bumi bagian tengah, dan selubung bumi bagian bawah.
Selubung bumi bagian atas (upper mantle) terletak pada zona 400
km diukur dari dasar kerak bumi. Bagian ini mempunyai ketebalan
sekitar 400 km. Bagian ini disusun oleh suatu material yang kental,
atau batuan yang hampir mencair. Keadaan ini dapat diketahui dari
kecepatan gelombang sekunder dan primer yang rendah.
Selubung bumi bagian tengah atau sering disebut sebagai
zona transisi atau peralihan, terletak mulai dari kedalaman 400 km
sampai sekitar 700 km dari dasar kerak bumi. Jadi ketebalan bagian
ini sekitar 300 km. Zona peralihan ini ditandai dengan peningkatan
kecepatan rambat gelombang-gelombang seismic (gelombang S dan p).

Anda mungkin juga menyukai