Anda di halaman 1dari 9

eProsiding Sistem Informasi (POTENSI), Vol. 1 No.

1 November 2020
E-ISSN: 311

SISTEM INFORMASI POSYANDU BERBASIS WEBSITE


MENGGUNAKAN METODE EXTREME PROGRAMMING
DAN SMS GATEWAY

Farid Iqmal Hakim1, Toni Arifin2


1Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Jl. Sekolah Internasional No. 1-2 Antapani. Bandung (022-7100124)


e-mail: faridiqmal44@gmail.com

2UniversitasAdhirajasa Reswara Sanjaya


Jl. Sekolah Internasional No. 1-2 Antapani. Bandung (022-7100124)
e-mail: toni.arifin@ars.ac.id

Abstrak
Kualitas kesehatan adalah hal yang penting bagi kehidupan masyarakat. Posyandu adalah
salah satu program pemerintah RI yang dalam pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat atau
kader. Dalam pelaksanaannya, kader posyandu seringkali mengalami kesulitan dalam pengelolaan
data kegiatan posyandu yang selama ini mereka kelola secara manual ke buku fisik yang rentan
akan kerusakan ataupun kehilangan. Tentunya hal tersebut mempengaruhi terhadap kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Untuk itu, para kader posyandu perlu mengganti metode
pengelolaan data yang awalnya bersifat manual ke komputerisasi menggunakan sistem informasi,
dengan tujuan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan data, serta dapat
mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi mengenai kesehatan ibu dan anak dan
informasi mengenai jadwal posyandu melalui pesan singkat (SMS Gateway). Dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode extreme programming untuk pengembangan sistem informasi.
Metode penelitian Extreme Programming adalah salah satu metode yang dalam pelaksanannya
terbilang efektif. Hasil dari penelitian sistem informasi posyandu ini adalah dapat mempermudah
kader dalam mengelola data posyandu dan dapat mempermudah masyarakat mendapatkan
informasi tentang data kesehatan ibu dan anak ataupun tentang jadwal posyandu sekalipun.

Kata Kunci: Posyandu, Sistem Informasi Posyandu, SMS Gateway, Extreme Programming,
Jadwal Posyandu

Abstract
Quality of health is a crucial thing for social life. Posyandu is one of Indonesian
government programs which is conducted by the soecity. In its implementation, the officer
sometimes face arduous situation in data processing that still use manual method such as book
which will be broken or lost easily. Indeed that this problem will affect the service quality of health
to the public. Therefore, Posyandu officer should change the data processing method from
manual to computerized method using information syaten, in order to increase the efectivity and
effeciency of data processing, it can simplify the public to get the information regarding health of
mother and child also posyandu schedule through short text message (SMS gateaway). Extreme
programming method is used by writer in this research for information system development.
Extreme programming is one of the efective method in its implementation. The result of posyandu
information system research is it can make the officer easily to process the data and public may
gain the information regarding mother and child health or even the posyandu schedule at the
same time

Keywords: Posyandu, Posyandu Information System, SMS Gateway, Extreme Programming,


Posyandu Schedule

http://eprosiding.ars.ac.id/index.php/psi
312

1. Pendahuluan Dalam pelaksanan kegaitan Posyandu


Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di RW 03 Desa Pangauban Kecamatan
adalah salah satu upaya pemerintah di Katapang, semua data kesehatan peserta
bidang kesehatan yang merupakan Upaya dicatat secara manual ke dalam beberapa
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat buku register. Diantaranya adalah data
(UKBM), untuk memberikan kemudahan bagi register penimbangan balita, fomulir
masyarakat dalam memperoleh pelayanan penentuan status gizi, laporan Posyandu,
kesehatan dasar untuk bayi, balita, ibu hamil, data KB, data ibu hamil, bayi lahir beserta
serta ibu menyusui.1 status imunisasi, pendataan pasangan usia
Pada tahun 2007 Departemen subur, dan formulir rujukan Posyandu.
Kesehatan RI menyatakan bahwa Posyandu Karena teknik pengumpulan dan
dijalankan oleh masyarakat yang dipilih penyimpanan data masih dilakukan secara
secara swadaya. Masyarakat yang terpilih manual, risiko yang mungkin bisa terjadi saat
akan dilatih oleh Puskesmas setempat untuk data disimpan di buku secara manual adalah
menjadi kader Posyandu. Hal ini merupakan tidak konsisten dalam pencatatan data,
bentuk kepedulian masyarakat terhadap memungkinkan terjadinya redudansi data
pembangunan kesehatan masyarakat, yang mengakibatkan data tidak valid, buku
sekaligus menjadi bukti bahwa Posyandu bisa hilang ataupun rusak. Maka para kader
dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama dan tenaga kesehatan dari Puskesmas
masyarakat.2 mengalami kesulitan saat mencari dan
Dalam buku pedoman yang menganalisa data sehingga kegiatan yang
diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan RI, dilakukan kurang efektif dan efisien.
Posyandu dilaksanakan sebanyak satu kali Selain pencatatan data kesehatan ibu
dalam sebulan yang bertempat bisa di salah dan anak, soal tingkat kehadiran masyarakat
satu rumah warga, halaman rumah, balai pun menjadi masalah. Berdasarkan
desa/kelurahan, balai RT/RW atau ditempat wawancara bersama salah satu kader
lain yang disediakan secara swadaya oleh Posyandu di wilayah RW 03 Desa
masyarakat. Tujuan dibentuknya Posyandu Pangauban Kecamatan Katapang, tingkat
ini adalah untuk menunjang percepatan kehadiran masyarakat ke Posyandu masih
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka terbilang rendah. Ada beberapa faktor yang
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian menyebabkan tingkat kehadiran Posyandu di
Anak Balita (AKABA). Untuk mencapai tujuan RW 03 Desa Pangauban Kecamatan
tersebut, Posyandu memiliki lima program Katapang terbilang rendah, diantaranya
yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), karena sebagian masyarakat tidak
Keluarga Berencana (KB), gizi, imunisasi, mengetahui jadwal Posyandu dan sebagian
serta pencegahan penanggulangan diare.3 masyarakat lupa dengan jadwal Posyandu.
Tentunya program dari Posyandu Karena metode pemberitahuan jadwal
tersebut perlu kita sukseskan bersama demi Posyandu masih dari mulut ke mulut antar
mempercepat penurunan AKI, AKB, serta masyarakat, dan juga diumumkan
AKABA. Dua hal yang perlu menjadi sorotan menggunakan pengeras suara di masjid
ialah soal pengolahan data dan kehadiran setempat. Metode ini membuat kurang
perserta Posyandu. Untuk dapat memberikan efektifnya penyebaran informasi mengenai
data terbaru dan valid kepada semua elemen jadwal Posyandu di RW 03 Desa Panguban
yang membutuhkan, maka pendataan dan Kecamatan Katapang ini.
keakuratan adalah hal yang sangat penting. SMS Gateway adalah sebuah platform
Pengolahan data yang baik, efektif dan yang mampu memanipulasi fitur SMS (Short
efisien akan membantu meningkatkan Message Service). Beberapa hal yang
kualitas pelayanan Posyandu yang tentunya mampu dilakukan menggunakan SMS
berbanding lurus dengan penurunan AKI, Gateway ini adalah bisa mengirim dan
AKB, dan AKABA. Adapun tingkat kehadiran menerima SMS dari atau ke perangkat yang
peserta Posyandu pun tentunya akan memiliki fasilitas atau fitur SMS 5. Teknologi
meningkatkan taraf hidup sehat dan SMS Gateway ini mampu meningkatkan
penurunan AKI, AKB, dan AKABA.4 angka kehadiran peserta posyandu dari yang
sebelumnya banyak peserta yang lupa atau

1 4
Indrayani et al. 2019 Egeten et al. 2019
2 5
Sholihah & Kusumadewi 2015 Wahana 2014
3
Kementrian Kesehatan RI 2011

http://eprosiding.ars.ac.id/index.php/psi
313

bahkan tidak tahu tentang jadwal posyandu, menggunakan metode penelitian Extreme
dengan teknik ini para peserta posyandu Programming.
akan mendapatkan informasi jadwal Extreme Programming atau bisa
posyandu melalui SMS.6 disebut juga Agile Extreme Programming
Extreme Programming adalah salah merupakan sebuah metode pengembangan
satu metode yang dipakai untuk sistem yang bersifat iteratif dan evolusioner
pengembangan sistem informasi yang dengan mengedepankan kolaborasi serta
berfokus pada penyederhanaan proses menggunakan dokumen formal yang terbatas
pengembangan sistem tersebut. Dengan tapi tepat untuk membangun sistem
menggunakan metode Extreme perangkat lunak yang berkualitas dengan
Programming ini, tidak hanya berfokus pada biaya yang efektif dan durasi waktu yang
penulisan kode program, tetapi juga meliputi sesuai dengan kebutuhan pengguna yang
seluruh aspek pengembangan sehingga bisa berubah-ubah.
lebih adaptif dan fleksibel.7
Pada penelitian ini penulis telah 2.1. Metode Yang Dipilih
melakukan pengembangan sistem informasi Metode yang dipilih dalam penelitian
Posyandu RW 03 Desa Pangauban ini adalah metode Extreme Programming.
Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa
menggunakan metode penelitian Extreme Extreme Programming termasuk kedalam
Programming serta menggunakan teknologi metode pengembangan sistem Agile. Definisi
SMS Gateway untuk mengatasi berapa dari Extreme Programming adalah metode
masalah pada sistem yang telah berjalan pengembangan sistem yang berfokus pada
selama ini. penyederhanaan proses pengembangan
Dengan uraian tersebut, maka sistem. Metode ini tidak hanya berfokus pada
penelitian ini diberi judul Sistem Informasi coding (kode program), tapi juga
Posyandu Berbasis Website dan SMS memperhatikan semua aspek
Gateway Menggunakan Metode Extreme pengembangan yang berubah-ubah sehinga
Programming. Dengan begitu, kesimpulan lebih adaptif dan efisien.8
permasalahan yang ada pada sistem Adapun tahapan-tahapan yang
berjalan posyandu RW 03 Desa Pangauban harus dilalui dengan metode ini yaitu
Kecamatan Katapang ini ialah bagaimana Planning (Perencanaan), Design
cara meningkatkan efektifitas dan efisiensi (Perancangan), Coding (Pengkodean), dan
pengolahan data KIA pada Posyandu RW 03 Testing (Pengujian). Metode ini memiliki
Desa Pangauban Kecamatan Katapang, keunggulan dalam tahap
bagaimana cara meningkatkan angka pengembangannya, dimana metode ini
kunjungan peserta Posyandu RW 03 Desa mampu mengatasi perencanaan sistem yang
Pangauban Kecamatan Katapang. requirements-nya relatif tidak jelas dan
Adapun manfaat dari penelitian ini perubahannya relatif cepat.9
adalah dapat mempermudah tugas para
petugas kesehatan (kader) dalam mengelola
data KIA, Memberikan informasi akurat
mengenai data KIA, serta membuat data KIA
bisa diakses secara bebas oleh para peserta
posyandu untuk memantau perkembangan
kesehatan.

2. Metode Penelitian
Dalam penelitian yang bertujuan
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pengolahan data serta meningkatkan
kunjungan peserta posyandu dalam upaya
Gambar 2.1 Metodologi Extreme
meningkatkan percepatan penurunan angka
Programming
kematian ibu, angka kematian bayi, serta
Sumber: Buku Merancang Aplikasi dengan
angka kematian anak balita ini,
Metodologi Extreme Programming.10

6 9
Deharja & Permatasari 2017 Setiaji 2018
7 10
Andika 2018 Suryantara 2017
8
Andika 2018

http://eprosiding.ars.ac.id/index.php/psi
314

Adapun tahapan Extreme Programming 2.3. Desain


dijelaskan pada poin-poin dibawah ini : Setelah dilakukan pengumpulan data
1. Perencanaan (Planning)
yang dilakukan dengan berbagai metode, di
Pada tahap awal di metode ini,
perencanaan sistem menggunakan poin ini akan dijelaskan mengenai desain
pemahaman bisnis pada aplikasi, sistem yang dibuat untuk dapat mewujudkan
mendefinisikan rencana output, fitur sistem yang diperlukan. Ada beberapa sub-
yang akandisediakan. poin yang akan disajikan diantaranya adalah
2. Desain (Design) desain basis data, desain user interface, dan
Pada tahap ini dilakukan perancangan software architecture yang akan menjelaskan
desain sistem seperti database, dan alur perancangan diagram UML.
sistem yang selanjutnya diaplikasikan 1. Desain Basis Data (Database)
kedalam kode program. Database yang dibuat terdiri dari banyak
3. Pengkodean (Coding) tabel yang merepresentasikan
Dalam tahap ini dilakukan proses banyaknya entitas yang terlibat didalam
penulisan kode program. Pada metode sistem informasi posyandu ini. Berikut
ini sejatinya dilakukan secara pair diagram ERD yang dibuat :
programming yang dilakukan oleh Gambar 2.2 Entity Relationship
minimal dua orang.
4. Pengujian (Testing)
Pada tahap ini, sistem atau aplikasi yang
telah dibuat diuji dengan mencoba
semua fitur yang ada pada aplikasi
untuk memastikan tidak ada fitur yang
error atau tidak berfungsi semestinya.
Pada tahap ini jika terdapat kesalahan
pada fungsi, langsung dilakukan
perbaikan dan pengujian ulang, sampai
sistem atau aplikasi sempurna dan tidak Diagram database Posyandu
terdapat error lagi.
2.2. Metode Pengumpulan Data Lalu, berikut perancangan data model
Metode pengumpulan data yang diagram :
dilakukan pada penelitian ini yaitu :
1. Wawancara
Pada tahap ini dilakukan proses
penggalian informasi terhadap
narasumber yang dalam penelitian ini
yaitu kader posyandu, dengan cara
memberikan beberapa pertanyaan
terkait penelitan ini dan dijawab oleh
kader posyandu.
2. Observasi
Gambar 2.3 Data Model Diagram
Observasi ialah tahap dimana peneliti
database Posyandu
melakukan proses pengamatan
jalannya kegiatan posyandu di
Adapun rancangan beberapa tabel
lapangan.
yang penulis buat untuk merancang
3. Studi Pustaka
sistem informasi posyandu ini adalah :
Selain melakukan wawancara dan
Tabel 2.1 Spesifikasi Tabel User
observasi, penulis pun melakukan studi
pustaka atau membaca litelatur
penelitian sebelumnya terkait posyandu
ini.

http://eprosiding.ars.ac.id/index.php/psi
315

Con Nama nama_ Varch


8 64
Elemen Nama
strai Suami suami ar
No. Type Size
Data Field
nt

PK
1 Id User id Int 11
2. Software Architecture
Varch
Pada penelitian ini penulis
2 Email email 64 menggunakan UML (Unified Modeling
ar Languafe) untuk menggambarkan
desain sistem yang akan dibangun.
Image / Varch
3 image 128
Adapun diagram yang dipakai penulis
Foto ar yang terasuk kedalam pemodelan UML
adalah Usecase Diagram, Activity
Passwor passw Varch Diagram, Sequence Diagram, dan Class
4 128 Diagram.
d ord ar
a. Usecase Diagram
5 Role Id role_id Int 11
FK Usecase Diagram ialah suatu diagram
yang digunakan untuk menggambarkan
Status status pemodelan sistem yaitu bagaimana
6 Int 1 user/pengguna berinteraksi dengan
Aktif _aktif
sistem
Tanggal tgl_dib b. Activity Diagram
7 Int 11 Activity Diagram menunjukan aktifitas
Dibuat uat
sistem yang dibangun dalam bentuk
kumpulan aksi-aksi. Diagram ini tidak
hanya memodelkan sebuah software
Tabel 2.2 Spesifikasi Tabel Ibu
melainkan menggambarkan pula model
Con
bisnis sistem tersebut berupa alur kerja.
Elemen Nama Pada poin ini penulis akan menjabarkan
strai
No. Type Size
Data Field
aktifitas-aktifitas yang terdapat pada
nt sistem informasi posyandu ini.
c. Sequence Diagram
PK Pada diagram Sequence atau bisa juga
1 Id Ibu id_ibu Int 11 disebut diagram interaksi, digambarkan
mengenai interaksi atau aktifitas antar
id_use entitas yang terkait dalam proses
FK
2 Id User Int 11
r
pertukaran message. Aktifitas kolektif ini
berfokus pada proses pengiriman dan
Varch pertukaran pesan/message yang terdiri
3 Nik nik 16 dari kejadian, operasi, dan yang lainnya.
ar
Dalam penelitian ini ada beberapa
Nama nama_ Varch diagram Sequence yang dirancang
4 64 untuk memudahkan proses penelitian
Ibu ibu ar selanjutnya dan memudahkan pembaca
untuk memahami proses sistem yang
Varch
5 No HP No_hp 16 dibuat.
ar
3. User Interface
Jumlah jml_an
6 Int 2
Dalam proses pengembangan sistem
Anak ak menggunakan metode Extreme
Programming terdapat beberapa
Tanggal tgl_lah langkah yang dapat ditempuh untuk
7 Date
membangun sistem informasi yang kita
Lahir ir
inginkan, salah satunya adalah tahapan
desain. Pada tahapan ini dilakukan

http://eprosiding.ars.ac.id/index.php/psi
316

perancangan desain dari mulai alur beberapa contoh implementasi user interface
sistem yang kali ini penulis sitem informasi posyandu.
menggunakan UML, serta desain antar
muka yang akan diimplementasikan 1. Halaman Login
pada aplikasi nanti yang kita sebut User Halaman Login adalah halaman
Interface. Pada poin User Interface ini pertama yang tampil ketika pengguna (kader
penulis akan menggambarkan atau peserta) mengakses domain website
rancangan desain antar muka aplikasi. sistem informasi posyandu ini.
Berikut beberapa contoh desain user
interface dalam perancangan sistem
informasi posyandu ini.
a. Halaman Login

Gambar 3.1 Halaman Login

2. Halaman Utama (Kader)


Setelah kader memasukan
username dan password yang benar, maka
akan menampilkan halaman utama untuk
kader yang berisi informasi praktis mengenai
posyandu.
Gambar 2.4 Halaman Login

b. Halaman Utama

Gambar 3.2 Halaman Utama (Kader)

3. Halaman Profil (Kader)


Halaman Profil Kader akan
menampilkan data diri pengguna (kader)
tesebut yang bersifat dinamis dan bisa
diubah sesuai data terbaru dari kader
Gambar 2.5 Halaman Menu Utama
tersebut.

3. Hasil dan Pembahasan


Setelah dilakukannya perancangan
sistem berupa desain sistem menggunakan
beberapa cara yang sudah dijelaskan pada
bab sebelumnya, pada bab dan poin ini akan
menjelaskan mengenai implementasi dari
perancangan tersebut. Implementasi
merupakan penerapan atau tahap Gambar 3.3 Halaman Profil (Kader)
pembentukan aplikasi sistem informasi
secara nyata berdasarkan perancangan dan
desain sebelumnya.
3.1. Implementasi User Interface 4. Halaman Data Anak (Kader)
Didalam poin implementasi user Halaman data anak kader akan
interace ini ditampilkan beberapa contoh user menampilkan data anak yang terdaftar pada
interface yang telah dibuat dan telah sistem informasi posyandu ini. Sistem
melewati tahap pengkodean. Berikut

http://eprosiding.ars.ac.id/index.php/psi
317

informasi posyandu ini hanya mendata anak


peserta posyandu RW 03 Desa Pangauban

Gambar 3.7 Halaman Profil (Ibu)

Gambar 3.4 Halaman Data Anak


(Kader)

5. Halaman Data Imunisasi (Kader)


Halaman data imunisasi kader
memuat data kegiatan imunisasi yang telah
dilakukan selama implementasi di lapangan
(posyandu RW 03 Desa Pangauban)

8. Halaman Data Imunisasi (Ibu)


Peserta posyandu dapat
memantau data kesehatan ibu dan anak di
halaman data imunisasi untuk ibu ini.
Gambar 3.8 Halaman Data Imunisasi
(Ibu)

Gambar 3.5 Halaman Imunisasi 3.2. Pengujian


(Kader) Pengujian adalah tahapan dimana
dilakukannya pengujian atau testing terhadap
6. Halaman Utama (Ibu) aplikasi yang dibangun, dengan tujuan untuk
Sesuai dengan perancangan, tidak menemukan kesalahan dan kekurangan
hanya petugas (kader) yang bisa mengakses pada sistem aplikasi sehingga setelah
sistem informasi posyandu ini. Peserta dilakukan pengujian ini aplikasi yang diuji
posyandu pun dapat mengakses halaman ini diharapkan sesuai kebutuhan dan tidak lagi
untuk memperoleh informasi kesehatan ibu terdapat kesalahan atau error. Pada
dan anak. penelitian ini sistem informasi yang dibangun
adalah aplikasi sistem informasi posyandu
dan akan diuji dengan metode pengujian
Black-Box Testing.
Pengujian Black-Box Testing
berfokus pada pengujian input dan output
pada sebuah aplikasi. Ada beberapa bagian
yang perlu diuji pada aplikasi sistem
informasi posyandu berbasis website ini
untuk dapat mengetahui bagian mana yang
Gambar 3.6 Halaman Utama (Ibu)
masih terdapat error atau tidak berfungsi
dengan baik. Dan harapan setelah melalui
7. Halaman Profil (Ibu)
tahap pengujian ini, aplikasi sistem informasi
Seorang ibu atau peserta posyandu
ini layak untuk dipakai pengguna.
pun dapat mengakses dan memiliki halaman
Bagian dari aplikasi yang diuji akan
profil yang bisa diatur sesuai data diri
diuraikan melalui beberapa tabel dibawah ini,
masing-masing peserta (ibu).
diantaranya adalah :
1. Pengujian Black-box Halaman Login
Pada tabel dibawah ini diuraikan
proses pengujian terhadap form login serta
terdapat hasil uji dari pengujian tersebut.

http://eprosiding.ars.ac.id/index.php/psi
318

Tabel 3.1 Pengujian Black-box Login


Kader

3. Pengujian Black-box Penimbangan


Anak (Kader)
Pada tabel ini memuat beberapa
tahap proses pengujian untuk form
penimbangan anak (kader).
Tabel 3.3 Pengujian Black-box
Penimbangan Anak (Kader)

2. Pengujian Black-box Data Anak (Kader)


Pada tabel pengujian ini diuraikan
bagaimana proses pengelolaan data anak.
Tabel 3.2 Pengujian Black-box data anak
(kader)

4. Kesimpulan
Pada bab dan poin ini, penulis dapat
membuat suatu kesimpulan dari penelitian ini
yang dilakukan dengan beberapa tahap
diantaranya tahapan analisis, tahapan
desain, pengkodean, dan juga implementasi.
Langkah-langkah tersebut dilakukan
berdasarkan metode penelitian Extreme
Proramming demi membangun sistem
informasi ini. Berikut kesimpulan dari penulis
mengenai Sistem Informasi Posyandu

http://eprosiding.ars.ac.id/index.php/psi
319

Berbasis Website Menggunakan Metode Referensi


Extreme Progamming dan SMS Gateway
diuraikan dengan poin-poin dibawah ini : Andika, D. (2018). Apa Itu Extreme
1. Dengan dibangunnya sistem informasi Progamming? IT-JURNAL.
posyandu ini dapat mempermudah para https://www.it-jurnal.com/apa-itu-
kader atau petugas mengelola data extreme-programming/
secara efektif dan terkomputerisasi Deharja, A., & Permatasari, V. (2017).
Posyandu Aster 3 Pangauban IMPLEMENTASI SMS GATEWAY
Kecamatan Katapang Kabupaten UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH
Bandung. KUNJUNGAN di POSYANDU
2. Sistem informasi posyandu berbasis CATLEYA 14 JEMBER. Jurnal Ilmiah
website dan menggunakan teknologi Inovasi, 16(3), 168–171.
SMS Gateway ini dapat memberikan https://doi.org/10.25047/jii.v16i3.306
kemudahan bagi masyarakat dalam Egeten, A. E. J., Damanik, S. A., Agustina, I.,
mengetahui perkembangan kesehatan & Panggabean, M. (2019).
ibu dan anak serta memberikan Perancangan Sistem Informasi
informasi yang efektif mengenai jadwal Posyandu Berbasis Web Pada
kegiatan posyandu karena Yayasan Kalyanamitra Di Jakarta Timur
diinformasikan melalui pesan singkat Untuk Mendukung Program Bidang
(SMS). Pendampingan Komunitas. MATRIK :
Jurnal Manajemen, Teknik Informatika
5. Saran dan Rekayasa Komputer, 18(2), 330–
Sistem Informasi Posyandu 338.
Berbasis Website Menggunakan SMS https://doi.org/10.30812/matrik.v18i2.4
Gateway ini dibangun menggunakan 08
berbagai teknologi untuk menunjang Indrayani, N., Wantini, N. A., & Sulistyawati,
tercapainya tujuan dari penelitian ini. A. K. (2019). Tingkat Kepuasan Ibu
Walaupun begitu, masih terdapat Balita Terhadap Peningkatan Kualitas
kekurangan dan masih terdapat beberapa hal Pelayanan Posyandu. 1, 193–198.
yang perlu dikembangkan lagi. Berdasarkan Kementrian Kesehatan RI. (2011). Pedoman
sistem informasi posyandu yang telah dibuat Umum Pengelolaan Posyandu.
ini, penulis memiliki pemikiran dan saran Kementrian Kesehatan RI.
untuk pengembangan penelitian ini Setiaji, D. (2018). Implementasi Agile
selanjutnya, antara lain : Extreme Programming Dalam
1. Menambahkan fitur analisa gizi ibu dan Perancangan Sistem Seleksi Siswa
anak berdasarkan variabel dan Baru Berbasis Intranet.
perhitungan para pakar kesehatan. Sholihah, N., & Kusumadewi, S. (2015).
2. Lebih memberikan data yang rinci pada Sistem Informasi Posyandu Kesehatan
laporan yang dapat dicetak oleh kader Ibu dan Anak. Prosiding SNATIF, 2(1),
untuk pelaporan kepada pihak yang 207–214.
mengelola posyandu tersebut. Suryantara, I. G. N. (2017). Merancang
3. Diharapkan informasi ini bisa Aplikasi Dengan Metodologi Extreme
dikembangkan kedalam aplikasi Programmings.
berbasis mobile sehingga dapat lebih Wahana, K. (2014). Mudah Membuat Aplikasi
memudahkan peserta maupun kader SMS Gateway Dengan CodeIgniter. PT
dalam pengoperasian sistem informasi Elex Media Komputindo.
posyandu ini.

http://eprosiding.ars.ac.id/index.php/psi

Anda mungkin juga menyukai