Anda di halaman 1dari 11

MANAGEMEN PENDIDIKAN TINGGI TANTANGAN

DAN PERMASALAHANNYA PADA ABAD KE 21


Kudrat Dukalang
Institut Agama Islam Negeri Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
Kudratdukalang1@gmail.com

Abstract. Globalization that has been going on rapidly since the 1980s has led to very basic
social, economic and political changes in all countries. The world of higher education which
adheres to universalism in science and technology actually always pays attention and
considers that the Indonesian education community is part of a global society. In the next 10-
15 years, Indonesian universities will face a variety of major challenges that need to be
responded wisely. Economic globalization and the information technology revolution is a
huge force affecting the world of Indonesian universities.
Keywords: Education Management, Challenges, Problems, Globalization

Abstrak. Globalisasi yang sedang berlangsung dengan cepat sejak dekade 1980-an telah
menimbulkan perubahan sosial, ekonomi dan politik yang sangat mendasar pada semua
negara. Dunia pendidikan tinggi yang menganut faham universialisme ilmu pengetahuan
dan teknologi sebenarnya selalu memperhatikan dan mempertimbangkan bahwa
masyarakat pendidikan Indonesia adalah bagian dari masyarakat global. Pada kurun waktu
10-15 tahun ke depan, perguruan tinggi Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan
besar yang perlu di respons dengan bijaksana. Globalisasi ekonomi dan revolusi teknologi
informasi merupakan kekuatan yang amat besar mempengaruhi dunia perguruan tinggi
Indonesia.

Kata Kunci: Managemen Pendidikan, Tantangan, Permasalahan, Globalisasi

46
JURNAL POTRET --Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam -- Volume 22, Nomor 1, Januari- Juni 2018

Pendahuluan bagian pertama saya akan menguraikan


tentang globalisasi serta tantangan bagi
Berbagai kendala birokrasi, perguruan tinggi. Pada bagian kedua,
ekonomi dan soaial yang kita hadapi tantangan sosial yang dihadapi perguruan
dalam pengelolaan perguruan tinggi tinggi Indonesia Bagian ketiga, akan di
sangat membelenggu pemikiran- uraikan pengelolaan Universitas Gadjah
pemikiran yang menjangkau jauh ke Mada sebagai perguruan tinggi otonom.
depan. Mantan menteri pendidikan Dr. Jurnal ini akan diahiri dengan kesimpulan-
Daoed Joesoef, dalam salah satu kesimpulan dan pelajaran bagi perguruan
tulisannya, menggambarkan bahwa tinggi. Jurnal ini akan diahiri dengan
sebagai bangsa kita menderita myopia kesimpulan-kesimpulan dan pelajaran bagi
temporal.Akibatnya, kita tidak mampu perguruan Iain.
memahami masalah-masalah yang 1. Globalisasi dan Tantangan
dihadapi bangsa dalam perspektif jangka Perguruan Tinggi.
panjang. Sebagai bangsa kita terjebak
dalam carut-marut permasalahan saat ini Pada kurun waktu 10-15 tahun ke
dan lupa bahwa setiap tindakan yang kita depan, perguruan tinggi Indonesia akan
lakukan untuk mengatasi permasalah menghadapi berbagai tantangan besar
jangka pendek mempunyai dampak yang perlu di respons dengan bijaksana.
positif dan negatif di masa depan. Globalisasi ekonomi dan revolusi teknologi
Karena implikasi tindakan jangka informasi adalah kedua kekuatan besar
panjang kurang dipertimbangankan, yang amat mempengaruhi dunia perguruan
seringkali solusi jangka pendek tinggi Indonesia. Kalau lembaga
berkembang menjadi masalah baru pada pendidikan tinggi nasional tidak mampu
jangka panjang. Pada kesempatan yang merespons tantangan globalisasi ini
singkat ini saya ingin menyoroti dengan memadai, diperkirakan lembaga
pengelolaan perguruan tingi dalam tersebut akan tidak mampu
perspektif temporar jangka panjang mempertahankan eksistensinya di
tersebut mencoba mengidentifikasi masyarakat dan secara pelan tetapi pasti
langkah-langkah stratejik untuk akan kehilangan peranannya. Mudah-
menghadapi berbagai tantangan dan mudahan ramalan yang pesimitis ini tidak
hambatan yang akan dihadapi. perlu terjadi asal kita mampu
Untuk itu, pembahasan pada mengembangkan strategi-strategi survival
makalah ini terdapat dalam tiga bagian. yang tepat.

Pembahasan Dunia pendidikan tinggi yang


menganut faham universalisme ilmu
Pada pembahasan ini akan pengetahuan dan teknologi sebenarnya
menyoroti, pengelolaan perguruan tinggi selalu memperatikan dan
dalam perspektif temporal jangka panjang mempertimbangkan bahwa masyarakat
tersebut mencoba mendefinisikan langkah- pendidikan Indonesia adalah bagian dari
langkah stratejik untuk menghadapi masyarakat global.
berbagai tantangan dan hambatan yang
akan dihadapi. Proses seperti ini oleh Beck disebut
Untuk itu pembahasan pada globalitas yang sudah berlangsung sejak
makalah ini terdapat tiga bagian. Pada lama dalam dunia pendidikan mau pun

47
Managemen Pendidikan Tinggi Tantangan Dan Permasalahannya Pada Abad Ke 21 – Kudrat Dukalang

dalam perdagangan international.Tetapi Presiden Saddan Hussein memimpin Iraq,


dalam perkembangan yang terjadi sejak kampanye perang yang dilancarkan oleh
1970an globalisasi berkembang menjadi Amerika Serikat saat ini dengan dukungan
“the process through which sovereign PBB merupakan salah satu contoh dari
national states are criss-crossed and implikasi negatif globalisasi dalam politik
undermined by transnational actors- International.
governments or MNCs- with varying
prospect of power, orientations, identities, Sebagai lembaga sosial yang secara
and networks”. tradisional bertugas mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, perguruan
Menentukan adalah kemajuan atau tinggi adalah lembaga yang paling
bahkan revolusi teknologi khususnya merasakan tuntutan sosial untuk
dalam teknologi informasi dan perubahan global tersebut. Dunia usaha,
bioteknologi yang dikuasai oleh pemerintah dan masyarakat yang
perusahaanperusahaan yang memiliki memerlukan ilmu pengetahuan baru yang
menugasai modal financial dan berbasis teknologi informasi, bioteknologi
intelektual.Restrukturisasi sosial-ekonomi serta ilmu-ilmu multidisiplin lainnya akan
yang terjadi di Negara-negara maju pada menuntut perguruan tinggi
kurun waktu 1980an terjadi karena untukmemenuhi kebutuhan mereka akan
didorong oleh 2 kekuatan besar yakni ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih
kemajuan teknologi informasi dan tinggi. Globalisasi ekonomi yang sedang
keputusan perusahaan yang menguasai berlangsung dengan cepat pada beberapa
modal besar. Pada kondisi seperti ini ilayah decade ke depan, disatu fihak akan
suatu Negara berdaulat akan mengalami memberika kesempatan yang amat besar
perubahan mendasar dalam kepada perguruan tinggi untuk
substrukturnya. Di masa lalu suatu bangsa memberikan pelayanan ilmu
selalu memiliki dan menguasai baik pengetahuandan teknologi baik kepada
superstruktur dan substruktur sehingga pemerintah, masyarakat maupun kepada
keduanya terpisah dan dapat dibedakan dunia usaha. Tetapi kalau perguruan tinggi
dari bangsa lain. Tetapi dalam era terlalu terjerumus pada kegiatan tersebut,
globalisasi, superstrukturpemerintah-tidak peranan perguruan tinggi selama ini
sepenuhnya berdaulat atas suatu Negara. yanghampir monopolistic dalam
Substruktur suatu bangsa yang sekarang pengembangan ilmu pasti akan mengalami
mencakup MNCs mempunyai “kekuatan” perubahan drastis. Yang tidak kalah
yang luar biasa untuk memaksa pentingnya untuk selalu diperhatikan
pemerintah Negara “berdaulat” untuk adalah peranan perguruan tinggi Indonesia
melaksanakan kehendaknya. Ironisnya, sebagai lembaga menghasilkan calon
proses yang disebut sebagai penjajahan pemimpin bangsa yang bermoral dan
kulit putih oleh Prof. T. Jacob, terjadi berbudaya demokratis. Kalau perguruan
dengan dukungan lembaga-lembaga tinggi terlalu terjebak dalam arus
International seperti IMF, Bank Dunia dan globalisasi yang merupakan suatu proses
bahkan PBB yang pada era globalisasi ini yang nir-demokratis, secara pasti
cenderung lebih membela kepentingan perguruan tinggi akan tidak mampu
Negara superpower daripada Negara melaksanakan salah satu tugas utamanya
berkembang yang dikucilkan. Terlepas dari tersebut.
ketidaksetujuan kita terhadap cara-cara

48
JURNAL POTRET --Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam -- Volume 22, Nomor 1,Januari- Juni 2018

2. Perubahan Dan Tantangan persen. Tetapi di lain pihak pemerintah


Perguruan Tinggi Indonesia tidak bersedia meningkatkan anggaran
pendidikan tinggi. Kalau masalah besar ini
Globalisasi yang sedang terus tanpa ada upaya Pemerintah untuk
berlangsung dengan cepat sejak decade mengatasinya, maka kata mantan Menteri
1980-an telah menimbulkan perubahan Pendidikan Inggris, Lord Baker, dunia
sosial, ekonomi dan politik yang sangat pendidikan tinggi inggris pasti akan
mendasar pada semua negara. Deklarasi bangkrut. Kata beliau lebih lanjut, “when
Bogor yang menyatakan bahwa Indonesia great institutions decline they do not
akan ikut serta dalam percaturan suddenly fall over a precipice, the simply
perdagangan bebas diwilayah Asia dan slide down the slope, a little further each
pasifik (AFTA)tanpa struktur ekonomi year, in a genteel way, making do in their
yang kuat ternyata telah manjerumuskan reduced circumstances, like a spinster in an
Indonesia ke dalam krisis ekonomi yang Edwardian novel”. Jangan tanyakan saya
parah sejak 1998. Globalisasi perdagangan mengapa Lord Baker mempersamakan
ini telah membawa implikasi positif perguruan tinggi dengan perawan
maupun negative yang amat besar pada tua.Mungkin perawan tua di inggris harus
dunia perguruan tinggi kita baik dakam selalu hidup serba kekurangan selama
pembiayaan, populasi calon mahasiswa hayat sampai ajal datang menjemput.
serta perubahan peranan perguruan Dengan tamsil itu Lord Baker mungkin
tinggi.Perubahan iniharus direspons dengn ingin menyampaikan bahwa perguruan
baik oleh perguruan tinggi agar dapat tetap tinggi inggris akan mengalami nasib yang
memainkan peranan pentingnya dalam sama dengan perawan tua kalau
masyarakat Indonesia. Perubahan yang pemerintah inggris tidak berani mengambil
terpenting adalah: tindakan drastic yang pasti tidak popular,
a. Pembiayaan pemerintah untuk yakni menerapkan pembiayaan pendidikan
tinggi yang lebih rasional.
pendidikan tinggi akan semakin
berkurang Perguruan tinggi Indonesia menurut
b. Perubahan populasi calon pendapat menghadapi masalah
mahasiswa pembiayaan yang tidak kalah atau bahkan
c. Disparitas antar daerah lebih serius dari yang dihadapi oleh PT di
Negara-negara Eropa, paling tidak
Pembiayaan pemerintah untuk
pendidikan tinggidengan judul yang agak perguruan tinggi di Negara-negara seperti
provokativ “The Gloom Over Britain’s inggris sudah memiliki infrasatruktur
kelembagaan dan sumber daya manusia
Universities”, majalah The Economist edisi
November 2002 menampilkan cover story yang cukup kuat.Sebaliknya, kelembagaan
tentang pendidikan tinggi di ingris. Dunia serta pembiayaan perguruan tinggi
Indonesia masih jauh dari memuaskan.
pendidikan tinggi ingris, seperti negara
eropa lainnya, sejak decade 2000-an Anggaran pendidikan tinggi pada tahun
memang sedang menghadapi kondisi 2002 dan 2003 misalnya hanya sekitar Rp.
4,3 sampai 5 triliun atau sekitar 0,3 sampai
keuangan yang amat berat. Di satu pihak
birokrasi pendidikan yang amat sentralistis 0,4 persen Produk Nasional Bruto (PDB),
menetapkan target nasional diukur dari jauh lebih rendah dari Negaranegara lain.
Biaya pendidikan yang tersedia semakin
partisipasi pendidikan tinggi sebesar 35
kecil karena kebijakan nasional adalah

49
Managemen Pendidikan Tinggi Tantangan Dan Permasalahannya Pada Abad Ke 21 – Kudrat Dukalang

menaikkan anga Partisipasi Kasar seperti laboratorium yang canggih serta


Pendidikan Tinggi hamper dua kali lipat pusat layanan teknologi infoemasi yang
dalam 5 tahun terakhir, dari 8 persen mutakhir.
menajdi 15 persen pada Propenas 2000-
2004. Kebijakan perluasan angka Pada saat kondisi keuangan
partisipasi ini membawa dampak langsung Pemerintah amat berat karena harus
terhadap pembiayaan pendidikan menyediakan porsi anggaran yang besar
tinggi.Biaya merata per mahasiswa untuk subsidi BBM, bahan pangan serta
mengalami penurunan 50 persen daolam untuk membayar hutang, nampaknya
waktu kurang dari 5 tahun.Penurunan Pemerintah tidak akan mugnkin
biaya yang cukup drastis ini membawa meningkatkan alokasi anggaran untuk
implikasi yang amat besar pada mutu pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.
Pendidikan tinggi. Di UGM, misalnya, Pada saat ini anggaran pemerintah untuk
Pengeluaran Pemerintah untuk Pendidikan pendidikan masih jauh di bawah standar
Tinggi pada tahun 2003 hanya berjumlah UNESCO, hanya sekitar 0,7 persen dari
Rp. 5,2 juta per mahasiswa. Menurut PDB. Karena kondisi yang seperti ini, kita
perhitungan sementara, biaya pendidikan sebagai pengelola perguruan tinggi harus
di Prodi non-eksakta adalah Rp. 8,5 juta berani melakukan pergeseran
per mahasiswa per tahun, Rp 9,9 juta di paradigmatik (paradigm shift) dalam
Prodi eksakta, dan Rp. 12,1 juta di prodi pembiayaan pendidikan tinggi.Sudah
kedokteran dan kesehatan. Di Malaysia, saatnya masyarakat, khususnya para
pengeluaran pemerintah untuk pendidikan mahasiswa menyadari, bahwa pembiayaan
tinggi berjumlah Rp. 83 juta per mahasiswa pendidikan tinggi bukan hanya semata-
dan di beberapa universitas di Australia mata tanggung jawab Pemerintah, tetapi
mencapai Rp. 96-138 juta per mahasiswa juga adalah tanggung jawab
per tahun. Karena pembiayaan yang amat masyarakat.Akses kelompok ekonomi
rendah ini amat mustahil bagi para lemah memang harus tetap dipertahankan
pengelola Perguruan Tinggi Indonesia tetapi bukan dengan mempertahankan
untuk mempertahankan mutu biaya pendidikan murah, tetapi melalui
pendidikannya. Memang ada tuduhan yang subsidi silang, program beasiswa, serta
dilontarkan oleh berbagai pihak, antara dengan membuka kesempatan kerja paruh
lain oleh pengamat pendidikan tinggi Prof. waktu di kampus.
Dr. Ki Supriyoko, yang menghubungkan a. Perubahan Populasi Calon Mahasiswa
kemerosotan mutu perguruan tinggi Masuk Keperguruan Tinggi.
Indonesia dengan Praktek-praktek
program “Kelontong”, “executive class”, dan Beberapa perguruan tinggi besar di
“off-campus” program. Saya kira ranking Indonesia sering kali mendapat teguran
rendah yang diperoleh perguruan tinggi dari pembuat kebijakan karena dituduh
Indonesia di bandingkan dengan telah melakukan “cardinal sin” membuka
perguruan tinggi Asia lainnya, seperti yang program off-campus.Bahkan teguran sudah
terekam pada survey Perguruan Tinggi sedemikian sengitnya, sampai-sampai ada
Asia yang dilakukan oleh Majalah Asianwek Edaran kepada berbagai Departemen dan
edisi 2001, lebih disebabkan oleh BUMN oleh seorang pejabat Depdiknas
rendahnya gaji dosen, kecilnya anggaran yang menyatakan bahwa gelar yang
pendidikan, penelitian dan perpustakaan, diberikan oleh suatu lembaga pendidikan
serta tersedianya fasilitas pendukung
50
JURNAL POTRET --Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam -- Volume 22, Nomor 1,Januari- Juni 2018

tinggi tidak sah.Kontroversi semacam ini konvensional.Perguruan tinggi harus


belum menunjukan tandatanda akan cermat menangkap perubahan yang sedang
menurut dalam waktu dekat sebelum para terjadi di masyarakat dan berusaha
pejabat tersebut memahami perubahan memenuhi permintaan masyarakat
yang sedang terjadi dalam peta calon tersebut. Kalau perguruan tinggi tidak
mahasiswa yang masuk ke perguruan cepat tanggap atau dihalanghalangi oleh
tinggi. birokrasi yang kaku dalam memenuhi
tuntutan masyarakat tersebut, kebutuhan
Globalisasi yang sedang melanda mereka akan dipenuhi oleh lembaga-
berbagai bagian dunia telah mendorong lembaga lain yang kurang bertanggung
perkembangan knowledge society dan jawab. Menurut pendapat saya, tumbuhnya
knowledge based economy. Perkembangan lembaga pendidikan tinggi yang “menjual”
inilah yang oleh Alvin Toffler disebut gelar-gelar kesarjanaan, juga dipersubur
sebagai Gelombang Industri Ketiga, yang oleh sikap pemerintah yang kurang
dimulai dengan pertumbuhan pesat memahami perkembangan yang sedang
industry yang berbasis ilmu pengetahuan terjadi di masyarakat.
dan teknologi, khususnya teknologi
informasi.Di Negara berkembang seperti b. Disparitas Perguruan Tinggi Antar
Indonesia, ada tanda-tanda industry Daerah Di Indonesia.
Gelombang Pertama, kedua dan ketiga
terjadi tanpa harus menunggu siklus Saat ini kepercayaan masyarakat
Gelombang Industri sebelumnya selesai. kepada pemerintah dan lembaga politik
Dengan kata lain, pada ekonomi national berada pada titik nadir
Gelombang Pertama-industri pertanian- terendah.Kerena itu masyarakat sekarang
Gelombang Kedua-manufakturing-masing berpaling kepada perguruan tinggi sebagai
berlangsung. lembaga yang masih memiliki kekuatan
moral untuk menjadi panutan masyarakat
Perkembangan Industri Gelombang dalam transformasi menuju masyarakat
Kedua dan Ketiga ini telah mendorong madani.Mampukah lembaga perguruan
Pemerintah dan dunia usaha untuk tinggi menjalankan misi yang amat penting
meningkantkan pengetahuan para tetapi suci ini, pada saat lembaga kita ini
pegawainya.Perkembangan ini membawa tidak sepenuhnya terbebaskan dari
dampak yang amat besar pada populasi kelemahan dan kekuran pada masyarakat
calon mahasiswa perguruan tinggi. Pada transisitional?Saya kira tidak ada jawaban
dekade 70-an populasi calon mahasiswa di yang mudah terhadap pernyataan ini.
dominasi oleh para lulusan SMTA. Pada
decade 90-an jumlah calon mahasiwa Menurut pengamatan saya, dunia
lulusan program sarjana yang meemrlukan perguruan tinggi kita belum memiliki
pendidikan pasca sarjana mengalami kekuatan moral yang kuat untuk menjadi
kenaikan yang amat pesat, mencapai panutan masyrakat, karena dalam
hampir 15-20 persen dari total populasi transformasi menuju masyarakat madani,
mahasiswa. Karena working force yang kita belum mampu mengembangkan diri
memerlukan pelayanan pendidikan tinggi menjadi model ideal masyarakat madani
ini mungkin mereka dipaksa datang ke yang ber-ketuhan-an, menghargai
kampus-kampus perguruan tinggi untuk supremasi hukum, demokratis,
mengikuti kelas-kelas

51
Managemen Pendidikan Tinggi Tantangan Dan Permasalahannya Pada Abad Ke 21 – Kudrat Dukalang

berkeadaban, adil, sertabertanggung Bagaimana mengelola sebuah


jawab. perguruan tinggi agar mampu
menghadapi berbagai tantangan global
Kesenjangan kualitas perguruan tadi dengan selamat? Sebagai suatu
antar daerah dan antar perguruan tinggi organisasi dengan anggota yang
negeri dan swasta dapat kita lihat dari mempunyai tingkat pendidikan yang
berbagai akuran, jumlah dosen yang reata lebih tinggi dari masyarakat pada
berpendidikan S-3, kualitas fasilitas umumnya, perguruan tinggi seharusnya
pendukung seperti laboratorium, kebun dapat menjadi organisasi yang terdepan
kebun percobaan, perpustakaan yang dalam menghadapi berbagai tantangan
memadai, serta aksesstaf dan mahasiswa global sayangnya berbeda dengna
ke imternet. Saya pernah mencoba harapan orang banyak, perguruan tinggi
membandingkan UGM dengan beberapa tidak terlalu berbeda dengan organisasi
perguruan tinggi di Negara tetangga dalam pemerintah daerah dalam persiapan
fasilitas perpustakaan dan akses ke menghadapi perubahan.
internet.Sistem perpustakaan UGM pada
saat ini memiliki koleksi buku sebanyak Ransformasi pengelolaan UGM
400.000buku dan 600 jurnal. Dibeberapa agar mampu merespons berbagai
perguruan tinggi di Negara tetangga, tantangan global bertambah intensif sejak
seperti National University of Singapora, perguruan tinggi ini ditetapkan oleh
Seoul National University atau Universitas Depdiknas sebagai PT BHMN bersama UI,
Beijing, koleksi buku sudah mencapai IPB dan ITB.Sejak itu langkah-langkah
diatas 2,5 juta buku dengan anggaran stratejik telah dilakukan oleh Universitas
perpustakaan yang lebih dari 5persen dari Gajah Mada adalah untuk meningkatkan
anggaran Universitas.akseske jaringan kemampuan Universitas menjalankan
internet internasional di UGM, bila diukur fungsi Tridharma pendidikan
dengan besarnya bandwidth, baru tinggi.Reformasi yang dilaksanakan
mencapai 1,5 Mbps. Fasilitas internet di mencakup perumusan kembali misi
university of Malaysia sudah memiliki universitas, restrukturisasi kelembagaan
bandwidth sebesar 14 Mbps. Di National dan diversifikasi pembiayaan. Agar
University of singapure mencapai 100 mudah mengingatnya kami namakan
mbps, tetapi Universitas Xinhua di China upaya tersebut Reformasi Misi,Reformasi
bahkan sudah memiliki bandwidth sebesar Kelembagaan, dan Reformasi Finansial.
1 Gbps untuk memfasilitasi akses
kejaringan Internet bagi seluruh dosen dan Reformasi Misi UGM adalah
mahasiswanya. Disperitas perguruan tinggi langkah-langkah stratejik yang dilakukan
di Indonesia pada saat ini masih cukup untuk merealisasikan Visi UGM menjadi
besar, bila diukur dalam kualitas dosen, Universitas penelitian yang mendapat
anggaran kualitas fasilitas pendukung, pengakuan internasional pada
serta akses kejaringan internet. 2010.Untuk merealisasikan visi ini, perlu
dilakukan penataan terhadap struktur
3. Mengelolah Perguruan Tinggi program studi internalisasi paradikma
Menghadapi Tantangan Dan student-learning dan penerapan system
Perubahan pengadilan mutu pada semua srata
program studi.Langkah awal yang sedang
kami lakukan adalah menata kembali

52
JURNAL POTRET --Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam -- Volume 22, Nomor 1, Januari- Juni 2018

komposisi populasi mahasiswa di UGM. Restrukturisasi kedua yang belum


Pada saat ini mahasiswa UGM telah selesai dilaksanakan adalah reformasi
mencapai 50.000 orang, yang terdiri atas kelembagaan reformasi ini mencakup
19,1 persen mahasiswa pasca sarjana, penyusunan kembalisemua peraturan
64,2 persen mahasiswa program S1 dan untuk melaksanakan statute baru
profesi,dan 16,7 persen mahasiswa Universitas Gajah Mada (PP.No.153
program diploma. Sebagai langkah awal Tahun 2000), pembentukan kelengkapan
penataan menuju Universitas Penelitian organ PT-BHMN, khususnya
dan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembentukan Majelis Wali Amanat yang
program diploma,akan dilakukan merupakan Governing Body dan
pemisahan manajemen terhadap program pembentukan dewan Audit, pembentukan
diploma. pimpinan Universitas dimulai dengan
pemilihan rektor dan pengangkatan 5
Untuk menyuburkan tumbuhnya Wakil Rektor, pembentukan senat
budaya student-learning, sejak awal para Akademik, dan pembentukan Majelis
mahasiswa program S-1,S-2, dan S-3 akan Guru Besar. Semua kelengkapan PT-
dilibatkan dalam penelitian-penilitian BHMN ini sudah berfungsi dengan baik.
yang dilakukan oleh para
pembimbingnya. Proses pembelajaran Restrukturisasi kelembagaan ini
yang konvensional secara bertahap akan akan dilanjutkan dengan pembentukan
ditinggalkan dan diganti dengan proses Senat Akademik Fakultas, pemberian
proses pembelajaran yang lebih peranan yang lebih besar pada jurusan,
mendorong pembelajaran secara aktif Bagian dan Laboraturium sebagai ujung
oleh para mahasiswa. tombak pelaksanaan fungsi perguruan
tinggi. Penetapan jangka panjang adalah
Dalam rangka lebih mendorong merestrukturisasi organisasi fakultas
tercapainya budaya pembelajaran, dengan menggabungkan beberapa
sekarang mulai diterapkan sistim fakultas yang berkaitan bidang ilmunya.
pengendalian mutu yang bertujuan untuk Universitas British Columbia, misalnya
memantau seberapa jauh proses baru-baruini menggabungkan Fakultas
penerimaan mahasiswa. Proses Pertanian, Fakultas Kehutanan,Fakultas
pembelajaran dan proses mempersiapkan Teknologi Pertanian dan Fakultas
lulusan sesuai dengn standar Perikanan menjadi Fakultas Sumber Daya
internasional. Kerja keras yag dilakukan Alam (faculty of Natural Resources)
oleh tim pengendali mutu yang bernaung namun, langkah restrukturisasi ini harus
dibawah wakil rector dibidang dilakukan dengan hati-hati dan dengan
pendidikan dan pengendalian mutu telah mempertimbangkan berbagai implikasi
mulai menunjukan hasi-hasil yang pisikologis dan financial yang akan
mengembirakan, bila dilihat dari hasil ditimbulkannya.
program studi yang diakreditasi oleh
badan Akreditasi Nasional, yang Untuk meningkatkan pelaksanaan
memperoleh penilaian positif dari Universitas penelitian pada saat ini
lembagalembaga penilaian indipenden, sedang dikembangkan konsep Research
mupun dari prestasi memenangkan SSchool dengan memungkinkan pusat-
kompetensi dana penelitian dari pusat penelitian yang qualified untuk
pemerintah. menyelenggarakan program pasca

53
Managemen Pendidikan Tinggi Tantangan Dan Permasalahannya Pada Abad Ke 21 – Kudrat Dukalang

sarjana dibawah naungan program pasca kenaikan SPP atau pun biaya pendidikan
sarjana. Tiga pusat penelitian sedang akan menghadapi protes yang keras dari
mengalami reviu secara intensif pada saat kelompok mahasiswa yang menganut
ini dalam proses mendapatkan izin dari pradigma “pendidikan murah untuk
senat akademik. semua” tetapi Universitas harus terus
menyadarkan masyarakat kampus bahwa
Reformasi Finansial merupakan masa-masa emas pembiayaan pendidikan
upaya restrukturisasi yang amat besar oleh pemerintah sudah berada diujung
tantangannya.Ada dua masalah besar perjalanan dan masyarakat harus mau
yang terkait dengan pembiyayaan berpartisipasi dalam pembiayaan
pendidikan tinggi.Pertama, biaya merata pendidikan tinggi. Kalau langkah tidak
pendidikan di UGM berbeda jauh dibawah populer ini tidak berani kita lakukan,
standar internasional. Menurut perguruan tinggi Indonesia akan
perhitungan sementara, biaya rerata meluncur cepat menuju jurang
pendidikan per mahasiswa di UGM kehancuran.
berkisar antara Rp. 8,5 juta per
mahasiswa per tahun untuk fakultas non- Langkah reformasi yang sedang
eksata sampai Rp. 12,1 juta untuk fakultas berlangsung di UGM tidak berjalan tanpa
kedokteran dan kesehatan. Di Australia, hambatan seperti halnya yang dialami
biaya rata-rata per mahasiswa sudah oleh ITB, penyesuaian structural di UGM
mencapai Rp. 96 juta sampai Rp. 138 juta. menghadapi berbagai hambatan internal
Kedua, subsidi pemerintah dan maupun eksternal.Hambatan internal
unuversitas per mahasiswa masih tinggi, paling utama adalah besarnya resistansi
berkisar antara 77 persen untuk setiap internal terhadap reformasi misi,
mahasiswa fakultas non-eksata sampai 80 reformasi kelembagaan maupun
persen untuk mahasiswa fakultas reformasi financial.Rasistansi internal ini
kedokteran. nampaknya berakar pada “mindsed”
masyarakat kampus yang khawatir
Menghadapi kenyataan ini, akandampak negatif dari perubahan
pimpinan universitas harus melakukan sehingga tidak mudah menerima
langkah menerapkan biaya pendidikan langkahlangkah pembaharuan.
yang lebih rasional. Secara gradual biaya
pendidikan akan disesuaikan agar Keinginan pemerintah untuk
akhirnya sesuai dengan standar mendorong otonomi perguruan tinggi
internasional. Mulai tahun akademik yang dimulai pada 4 perguruan tinggi-
2003 akan diperkenalkan skema “full- UI,IPB,ITB dan UGM-nampaknya masi
paying” untuk dari para calon dari menghadapi kendala legal dan procedural
keluarga ekonomi mampu yang lulus yang cukup besar. Otonomi perguruan
dalam ujian saringan. Universitas juga tinggi pada dasarnya adalah pelimpahan
sedang mengusahakan pembentukan kewenangan akademik, kewenangan
dana abadi dan mengembangkan personil dan kewenangan financial pada
reksadana Gadjah Mada sebagai bentuk PTN.Dalam pelaksanaanya, kewenangan
divesifikasi sumber pembiayaan. personil belum dilimpahkan sepenuhnya
kepada PT-BHMN sampai hari ini,
Harus disadari bahwa reformasi kewenangan rektor BHMN masih sebatas
financial yang akan menyebabkan pengangkatan pegawai negeri sampai

54
JURNAL POTRET --Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam -- Volume 22, Nomor 1, Januari- Juni 2018

pangkat III/d atau rektor.Di atas golongan untuk PT-BHMN pada anggaran
tersebut tetap merupakan kewenangan penerimaan dan belanja negara, serta
Departemen.Upayah untuk melimpahkan sistim keuangan PT=BHMN. Kalau
kewenangan kepegawaian ke PTBHMN pelimpahan kewenangan keuangan dan
nampaknya masi menghadapi kendala kepegawaian tidak diberikan,
legal karna instansi Pembina pelaksanaan otonomi perguruan tinggi
kepegawaian- BKN-menganggap bahawa pasti akan terganggu dan hanya sekedar
pimpinan PT-BHMN bukanlah yang pemberian otonomi setengah hati.
berwenang melaksanakan fingsi
kepegawaian. Kesimpulan

Pelimpahan kewenangan Sebegai pimpinan perguruan


keuangan juga masih menghadapi tinggi bahwa untuk langkah-langkah
berbagai kendala legal maupun struktural adjustment yang diperlukan
procedural. Secara legal, bentuk PT dalam rangka mempersiapkan perguruan
berbadan hokum milik negara belum tinggi masing-masing menghadapi
dikenal dalam undang-undang keuangan tantangan-tantangan global hanya
negara dan undang perbendaharaan mungkin dilakukan bila kepada
negara yang berlaku. Akibatnya, perguruan tinggi diberikan otonomi
pengelokasian anggaran kepada PT- pengelolaan yang lebih besar.Kebijakan
BHMN tetap mengikuti prosedur yang nasional pengembangan PT seperti yang
berlaku yakni siklus perencanaan dan tertuang dalam Propenas 2000-2004
pengangguran untuk instansi pemerintah sebenarnya sudah menuju kea rah yang
(DIK dan DIKS) serta siklus perencanaan benar.
dan pengganggaran pembangunan (DIP). Tetapi pemberian otonomi
Karena hambatan internal dan eksternal perguruan tinggi melalui pembentukan
tersebut, implementasi kebijakan PTBHMN masih menghadapi kendala
ppengembangan otonomi perguruan internal dan eksternal yang cukup kuat,
tinggi tidak berjalan seperti yang kalau tidak diatasi akan
diharapkan.Untuk mengatasi hambatan- mempengaruhi kinerja kebijakan
hambatan eksternal perlu dilakukan restrukturisasi PT. Agar kibijakan
terobosan hokum pada tingkat otonomi PT mampu mencapai outcomes
departemen melalui pelimpahan seperti yang diharapkan, para pimpinan
kewenangan kepegawaian kepada perguruan tinggi harus mampu mengatasi
pimpinan PT-BHMN. Untuk mengatasi resistensi internal terhadap gebrakan-
hambatan legal dan procedural keuangan, gebrakan reformasi yang dilakukan dalam
mungkin dapat dikeluarkan Surat rangka pembinaan otonomi PT.
Keputusan Bersama (SKB) menteri disamping itu, para pembuat kebijakan di
keuangan dan Mentri Pendidikan tingkat departemen harus, bersama
Nasional tentang pengelolaan keuangan dengan pimpinan PT, harus mampu
PT-BHMN, sambil menunggu terbitnya UU mengurangi hambatan eksternal melalui
keuangan negara, UU perbendaharaan penerbitan kerangka peraturan
negara dan UU pendidikan tinggi yang perundangan yang lebih kondusif untuk
mengatur tentang PT-BHMN pembebanan pertumbuhan PT-BHMN sebagai wahana
bantuan umum dan bantuan khusus pengembangan otonomi perguruan tinggi.

55
Managemen Pendidikan Tinggi Tantangan Dan Permasalahannya Pada Abad Ke 21 – Kudrat Dukalang

Rekomendasi Daftar Pustaka

1. Manajemen perguruan tinggi perlu Beck, U, What is Globalization?


dikelolah secara komprehensif Cambridge. Polity Press, 2000
dengan melibatkan pihak
komponen yang ada di dalamnya. Effendi, Sofian. Revitalizing Higher
2. Mampu memanfaatkan sumber Education for Sustainaiunable Economic
daya yang memahami teknologi Growth,Paper read at Indonesia-German
informasi dalam lingkungan Symphosium 2002. Aaachen. RWTH, July
perguruan tinggi. 29, 2002
3. Perlu ada kerja sama dengan Jarvis, Peter. Universities and Corporate
perguruan tinggi lainnya baik di Universities:The Higher Learning
dalam negeri maupun di luar Industries in Globalization,London Kogan
negeri. page Industies, 2001

Kadiman, Kuemayanto, Tantangan dan


Kendala Yang DihadapiITB Sebagai
BHMN, Makalah dibacakan pada seminar
Nasional Majelis Rektor Wilayah Barat.
Bandung. Institut Teknologi Bandung,
2002

Renner, K. Edward, The New Agenda For


Higher Education, Calgary. Detselig
Enterprises, Ltd., 1995

Scott, P. (Ed), TheGlobalization Of Higher


Education, Buckingham.Open University
Press, 1988

Stiglitz, Joseph P, Globalization and Its


Discontents,New York. W.W Norton &
Company, 2002

Universitas Gajah Mada. Rencana Stratejik


2002-2007.Yogyakarta. Universitas Gajah
Mada

56

Anda mungkin juga menyukai