Abstract. Globalization that has been going on rapidly since the 1980s has led to very basic
social, economic and political changes in all countries. The world of higher education which
adheres to universalism in science and technology actually always pays attention and
considers that the Indonesian education community is part of a global society. In the next 10-
15 years, Indonesian universities will face a variety of major challenges that need to be
responded wisely. Economic globalization and the information technology revolution is a
huge force affecting the world of Indonesian universities.
Keywords: Education Management, Challenges, Problems, Globalization
Abstrak. Globalisasi yang sedang berlangsung dengan cepat sejak dekade 1980-an telah
menimbulkan perubahan sosial, ekonomi dan politik yang sangat mendasar pada semua
negara. Dunia pendidikan tinggi yang menganut faham universialisme ilmu pengetahuan
dan teknologi sebenarnya selalu memperhatikan dan mempertimbangkan bahwa
masyarakat pendidikan Indonesia adalah bagian dari masyarakat global. Pada kurun waktu
10-15 tahun ke depan, perguruan tinggi Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan
besar yang perlu di respons dengan bijaksana. Globalisasi ekonomi dan revolusi teknologi
informasi merupakan kekuatan yang amat besar mempengaruhi dunia perguruan tinggi
Indonesia.
46
JURNAL POTRET --Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam -- Volume 22, Nomor 1, Januari- Juni 2018
47
Managemen Pendidikan Tinggi Tantangan Dan Permasalahannya Pada Abad Ke 21 – Kudrat Dukalang
48
JURNAL POTRET --Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam -- Volume 22, Nomor 1,Januari- Juni 2018
49
Managemen Pendidikan Tinggi Tantangan Dan Permasalahannya Pada Abad Ke 21 – Kudrat Dukalang
51
Managemen Pendidikan Tinggi Tantangan Dan Permasalahannya Pada Abad Ke 21 – Kudrat Dukalang
52
JURNAL POTRET --Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam -- Volume 22, Nomor 1, Januari- Juni 2018
53
Managemen Pendidikan Tinggi Tantangan Dan Permasalahannya Pada Abad Ke 21 – Kudrat Dukalang
sarjana dibawah naungan program pasca kenaikan SPP atau pun biaya pendidikan
sarjana. Tiga pusat penelitian sedang akan menghadapi protes yang keras dari
mengalami reviu secara intensif pada saat kelompok mahasiswa yang menganut
ini dalam proses mendapatkan izin dari pradigma “pendidikan murah untuk
senat akademik. semua” tetapi Universitas harus terus
menyadarkan masyarakat kampus bahwa
Reformasi Finansial merupakan masa-masa emas pembiayaan pendidikan
upaya restrukturisasi yang amat besar oleh pemerintah sudah berada diujung
tantangannya.Ada dua masalah besar perjalanan dan masyarakat harus mau
yang terkait dengan pembiyayaan berpartisipasi dalam pembiayaan
pendidikan tinggi.Pertama, biaya merata pendidikan tinggi. Kalau langkah tidak
pendidikan di UGM berbeda jauh dibawah populer ini tidak berani kita lakukan,
standar internasional. Menurut perguruan tinggi Indonesia akan
perhitungan sementara, biaya rerata meluncur cepat menuju jurang
pendidikan per mahasiswa di UGM kehancuran.
berkisar antara Rp. 8,5 juta per
mahasiswa per tahun untuk fakultas non- Langkah reformasi yang sedang
eksata sampai Rp. 12,1 juta untuk fakultas berlangsung di UGM tidak berjalan tanpa
kedokteran dan kesehatan. Di Australia, hambatan seperti halnya yang dialami
biaya rata-rata per mahasiswa sudah oleh ITB, penyesuaian structural di UGM
mencapai Rp. 96 juta sampai Rp. 138 juta. menghadapi berbagai hambatan internal
Kedua, subsidi pemerintah dan maupun eksternal.Hambatan internal
unuversitas per mahasiswa masih tinggi, paling utama adalah besarnya resistansi
berkisar antara 77 persen untuk setiap internal terhadap reformasi misi,
mahasiswa fakultas non-eksata sampai 80 reformasi kelembagaan maupun
persen untuk mahasiswa fakultas reformasi financial.Rasistansi internal ini
kedokteran. nampaknya berakar pada “mindsed”
masyarakat kampus yang khawatir
Menghadapi kenyataan ini, akandampak negatif dari perubahan
pimpinan universitas harus melakukan sehingga tidak mudah menerima
langkah menerapkan biaya pendidikan langkahlangkah pembaharuan.
yang lebih rasional. Secara gradual biaya
pendidikan akan disesuaikan agar Keinginan pemerintah untuk
akhirnya sesuai dengan standar mendorong otonomi perguruan tinggi
internasional. Mulai tahun akademik yang dimulai pada 4 perguruan tinggi-
2003 akan diperkenalkan skema “full- UI,IPB,ITB dan UGM-nampaknya masi
paying” untuk dari para calon dari menghadapi kendala legal dan procedural
keluarga ekonomi mampu yang lulus yang cukup besar. Otonomi perguruan
dalam ujian saringan. Universitas juga tinggi pada dasarnya adalah pelimpahan
sedang mengusahakan pembentukan kewenangan akademik, kewenangan
dana abadi dan mengembangkan personil dan kewenangan financial pada
reksadana Gadjah Mada sebagai bentuk PTN.Dalam pelaksanaanya, kewenangan
divesifikasi sumber pembiayaan. personil belum dilimpahkan sepenuhnya
kepada PT-BHMN sampai hari ini,
Harus disadari bahwa reformasi kewenangan rektor BHMN masih sebatas
financial yang akan menyebabkan pengangkatan pegawai negeri sampai
54
JURNAL POTRET --Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam -- Volume 22, Nomor 1, Januari- Juni 2018
pangkat III/d atau rektor.Di atas golongan untuk PT-BHMN pada anggaran
tersebut tetap merupakan kewenangan penerimaan dan belanja negara, serta
Departemen.Upayah untuk melimpahkan sistim keuangan PT=BHMN. Kalau
kewenangan kepegawaian ke PTBHMN pelimpahan kewenangan keuangan dan
nampaknya masi menghadapi kendala kepegawaian tidak diberikan,
legal karna instansi Pembina pelaksanaan otonomi perguruan tinggi
kepegawaian- BKN-menganggap bahawa pasti akan terganggu dan hanya sekedar
pimpinan PT-BHMN bukanlah yang pemberian otonomi setengah hati.
berwenang melaksanakan fingsi
kepegawaian. Kesimpulan
55
Managemen Pendidikan Tinggi Tantangan Dan Permasalahannya Pada Abad Ke 21 – Kudrat Dukalang
56